Anda di halaman 1dari 80

MAKALAH

ABORTUS

Disusun oleh:

Chrystin petronela M. :B.19.005

Gabriella renil :

Lidia lia :B.19.016

Brigita :

STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

PRODI DIII KEBIDANAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji dan syukurpenulisucapkankehadirat Tuhan yang mahaesa karena

berkat limpahan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat Menyusun

makalah ini yang berjudul “ABORTUS” tepat pada waktunya. Tidak lupa pula

kami mengucapkanterimakasihkepadadosenBidan Lina Fitriani

SST.,M.Kebyang telahmemberikantugas dan membimbing kami dalam

menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan Makala ini berkat

bantuan dan tuntutan Tuhan yang mahaesa dan tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghanturkan rasa

hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnyake pada dosen dan semua

pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada

para pembaca.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinta, untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, ataskritik dan

sarannya, penulis mengucapkan terimakasih.

Polewali 07, juni 2021

Kelompok 4
DAFTAR ISI

Halaman judul.........................................................................................................1

Kata pengantar.......................................................................................................2

Daftar isi..................................................................................................................3

BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................4

A. Latar belakang........................................................................................4

B. Rumusanmasalah...................................................................................4

C. Tujuan.....................................................................................................4

BAB II : TINJAUAN TEORI....................................................................................6

A. Pengertian..............................................................................................6

B. Etiologi....................................................................................................7

C. Pathogenesis..........................................................................................7

D. Manifestasiklinis......................................................................................8

E. Pemeriksaanpenunjang..........................................................................8

F. Komplikasi..............................................................................................8

G. Macam-macam abortus..........................................................................8

H. Diagnostic...............................................................................................10

I. Teknik pengeluaransisa abortus............................................................10


J. Factor prediposisi/resiko abortus...........................................................10

K. Penatalaksanaan....................................................................................11

BAB III : ASKEP ABORTUS..................................................................................12

A. Pengkajian..............................................................................................12

B. Data objektif............................................................................................13

BAB IV : PENUTUP...............................................................................................17

A. Kesimpulan.............................................................................................17

B. Saran......................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................18
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ensiklopedi Indinesia mengartikan abortus sebagai pengakhiran

kehamilan sebelum masa gestasi 28 minggu atau sebelum janin

mencapai berat 1000 gram. Pembatasan ini tidak mengecualikan

apakah abortus itu termasuk spontan atau abortus buatan. Abortus

spontan adalah abortus yang tidak disengaja dan tanpa tindakan

apapun. Abortus macam ini lebih sering terjadi karena factor di luar

kemampuan manusia, misalnya pendarahan atau kecelakaan. Adapun

abortus buatan (abortus provocatus) adalah abortus yang terjadi

sebagai akibat tindakan tertentu. Abortus maca mini masih dapat

dibagi kedalam abortus artificialis the rapicusatau abrtus yang

dilakukan berdasarkan pertimbangan medik, dan abortus provocatus

criminalis atau abortus yang dilakukan tanpa berdasarkan

pertimbangan medik.

Abortus artificialis therapicua selalu positif karena bertujuan

menyelamatkan jiwa ibu yang terancam jika kehamilannya di

pertahankan, sedangkan abortus provocatus criminalis selalu negative

mengingat bencana yang banyak ditimbulkannya. Banyak contohnya.


Sebelum undang-undang terntang abortus disahkan di negara bagian

California amerikaserikat pada era 1960-an misalnya, komplikasi yang

timbul akibat pengnguguran tidak sah menyebabkan satu dari lima

kematian yang berhubungan dengan kelahiran, umumnya terjadi di

kalangan Wanita berpenghasilan rendah. Hasil penelitian di kolombia

pada tahun 1964 menunjukkan komplikasi penyakit akibat

pengguguran tidak sah merupakan factor utama yang menyebabkan

kematian di kalangan wanita 15-35 tahun. Data di Santiago chile

selama tahun 1980an mengungkapkan separuh dari kematian yang

berhubungan dengan kelahiran adalah akibat pengguguran tidak sah.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan abortus?

2. Apa etiologi dari abortus?

3. Bagaimana pathogenesis dari abortus?

4. Apa manesfestasi klinis dari abortus?

5. Apa pemeriksaan penunjang dari abortus?

6. Apa komplikasi dari abortus?

7. Apa macam-macam dari abortus?

8. Bagaimana cara mendiaknostik abortus?

9. Bagaimana Teknik pengeluaran sisa abortus?

10. Apa factor resiko/predis posisi abortus?


C. TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan Makalah ini adalah untuk

mengetahui macam-macam abortus, efek samping atau resiko,

penatalaksanaan pasca abortus, diagnostic serta Teknik pengeluaran

abortus
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian abortus

Perkataan abortus dalam Bahasa inggris disebut abortion

berasal dari Bahasa latin yang berarti gugur kandungan atau

keguguran. Sardikin gina putra dari fakultas kedokteran UI memberi

pengertian abortus sebagai pengakhiran kehamilan atau hasil

konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Kemudian

menurut mariono reksodipura dai fakultas hukun UI, abortus adalah

pengeluaran hasil konsepsi dari Rahim sebelum waktunya (sebelum

dapat lahir secara alamiah).

Dari pengertian di atas dapat dikatakan, bahwa abortus adalah

suatu perbuatran untuk mengakhiri masa kehamilan dengan

mengeluarkan janin dari kandungan sebelum janin itu dapat hidup di

luar kandungan.

Abortus adalah keluarnya janin sebelum mencapai viabilitas.

Dimana masa gestasi belum mencapai 22 minggu dan beratnya

kurang dari 500 gr

Abortus adalah ancaman atau pengeluaran akhir konsepsi pada

usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari
500gr. Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil

konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan

Kelainan dalam kehamilan ada beberapa macam yaitu abortus

spontan, abortus buatan, dan terapeutik. Biasanya abortus spontan

dikarenakan kurang baiknya kualitas sel telur dan sperma. Abortus

buatan merupakan pengakhiran kehamilan dengan disengaja sebelum

usia kandungan 28minggu. Pengguguran kandungan buatan karena

indikasi medik disebut abortus terapeutik.

B. Etiologi

Factor ovovetal yang menyebabkan abortus adalah kelainan

pertumbuhan janin dan kelainan pada plasenta. Penyebab kelainan

pertumbuhan janin ialah kelainan kromosom, lingkungan kurang

sempurnah, dan pengaruh dari luar. Kelainan plasenta disebabkan

endarteritis pada villi koriales yang menghambat oksigenisasi plasenta

sehingga terjadi gangguan pertumbuhan bahkan menyebabkan

kematian( prawirohardjo,S,2002).

Kelainan pertumbuhan hasi lkonsepsi, biasa menyebabkan

abortus pada kehamilan sebelum usia 8 minggu.faktor yang

menyebabkan kelainan ini adalah:

a. Kelainan kromosom,terutama trisomiautosom dan monosomi

X
b. Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna

c. Pengaruh teratogen akibat radiasi, viris, obat-obatan,

tembakau atau alcohol.

Pada awal abortus terjadi pendarahan yang menyebabkan janin

terlepas. Pada kehamilan kurang dari 8 minggu janin biasanya

dikeluarkan seluruhnya karena villi korialesbelum menembus desi 2

secara mendalam. Pada kehamilan 8-14 minggu villi koriales

menembus desi dua secara mendalam, plasenta tidak dilepaskan

sempurna sehingga banyak pendarahan. Pada kehamilan di atas 14

minggu setelah ketuban pecah janin yang telah mati akan dikeluarkan

dalam bentuk kantong amnion kosong dan kemudian plasenta

Keadaan ibu yang menyebabkan abortus antara lain:

1. Penyakit ibu seperti pneumonia, tifus abdominalis,

pielonefritis,malaria.

2. Toksin, bakteri, virus, plasmodium masuk kejanin

menyebabkan kematian sehingga terjadi abortus.

3. Penyakit menahun

4. Kelainan tractus genitalis, seperti inkompetensi seviks,

retroversi uteri, mioma uteri, dan kelainan bawaan uterus.


C. Pathogenesis

Pada awal abortus terjadi perdarana desi dua basalis, diikuti

nerkosis jaringan sekitar yang menyebabkan hasil konsepsi terlepas

dan dianggap benda asing dalam uterus. Kemudian uterus

berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut.

Pada kehamilan kurang dari 6minggu, villi kotaris belum

menembus desi dua secara dalam, jadi hasil konsepsi dapat

dikeluarkan seluruhnya, pada kehamilan 8-14 minggu, penembusan

sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurnah dan

menimbulkan banyak perdarahan. Pada kehamilan lebih 14 minggu,

janin dikeluarkan lebih dahulu daripada plasenta. Hasil konsepsi keluar

dalam berbagai bentuk, seperti kantong kosong amnion atau benda

kecil yang tak jelas bentuknya( ligted ovum) janin lahir mati, janin

masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus, maserasi atau fetus

papiraseus

D. Manifestasiklinis

1. Terlambat haid ataua menore kurang dari 20 minggu.

2. Pada pemeriksaan fisik: keadaan umum tampak lemah atau

kesadaran menurun, tekanan darah normal ataumenurun,

denyutnadi normal ataucepat dan kecil, suhu badan normal atau

meningkat
3. Perdarahan pervaginam mungkin disertai keluarnya jaringan hasil

konsepsi

4. Rasa mules atau keram perut di daerah atas simpisis sering

disertai nyeri pinggang akibat kontraksi uterus

5. Pemeriksaan ginekologi:

a. Infeksi vulva: pendarahan pervaginam ada atau tidak jaringan

hasil konsepsi tercium atau tidak bau busuk dari vulva

b. Inspekulo: perdarahan dari kavum uteri, ostium uteri terbuka

atau sudah tertutup ada atau tidak jaringan keluar dari ostium,

ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium

c. Colok vagina: portio masih terbuka atau sudah tertutup teraba

atau tidak jaringan dalam kavum uteri, besar uterus sesuai atau

lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat portio dipegang,

tidak nyeri pada perabaan akneksa, kavum douglasi, tidak

mennjol dan nyeri

E. Pemeriksaanpenunjang

1. Tes kehamilan :positif bila janin masih hidup, bahkan 2-3 minggu

setelah abortus

2. Pemeriksaan dopler atau USG untuk menentukan apakah janin

masih hidup

3. Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortion


F. Komplikasi

1. Perdarahan, perforasi, syok dan infeksi

2. Pada missed abortion dengan retensi lama hasil konsepsi dapat

terjadi kelainan pembekuan darah

G. Macam-macam abortus

Berdasarkan keadaan janin yang sudah di keluarkan, aborted

dibagiatas :

1. Abortus iminens, perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang

dari 20 minggu, tanpa ada tanda-tanda dilates serviks yang

menigkat

2. Abortus insipiens, bila pendarahan diikuti dengan dilatasi serviks

3. Abortus inkomplit, bila sudah Sebagian jaringan janin dikeluarkan

dari uterus. Bila abortus inkomplit disertai infeksi genetalia disebut

abortus infeksiosa

4. Abortus komplit, bila seluruh jaringan janin sudah keluar dari uterus

5. Missed abortion, kematian janin sebelum 20 minggu, tetapi tidak

dikeluarkan selama 8 minggu atau lebih.

Pengertian

1. Abortus immninens adalah terjadinya perdarahan uterus pada

kehamilan sebelum 20 minggu, janin masih dalam uterus, tanpa


adanya dilatasi serviks. Diagnosisnya terjadi perdarahan melalui

ostium uteri eksternum disertai mual, uterus membesar sebesar

tuanya kehamilan, serviks belum membuka, dan tes kehamilan

positif.

HASIL RISET JURNAL

Abortus imminens sering terjadi dan merupakan beban emosional

yang serius, meningkatkan resiko keguguran, kelahiran prematur,

bayi degan berat badan lahir rendah, kematian perinatal,

pendarahan antepartum, dan ketubn pecah dini, namun tidak

ditemukan resiko bayi lahir cacat. Pemeriksaan USG trabs vagina

penting dilakukan untuk meningkatkan ketepatan diagnosis dan

penatalaksanaan, menentukan apakah janin viable ataunon viable,

kehamilan intrauteri, ekstrauteri, mola, atau missed abortion serta

menggambarkan pronogsis ibu hamil yang mengalami gejala

abortus imminens. Gambaran aktivitas jantung janin umumnya

dikaitkan dengan 85-97% tingkat keberhasilan kehamilan,

sedangkan kantung kehamilan besar yang kosong atau perbeda

antara perhitungan HPHT dan USG lebih dari seminggu

menunjukkan pronogsis buruk, semakin tua usia ibu pada saat

hamil dan tingginya Riwayat keguguran sebelumnya memperburuk

prognosis. Pemeriksaan kadar serum BhCG, progesterone, namun

tes ini mungkin tidak berguna dalam penanganan primer. Belum


ada cukup butkti yang menjelaskan tentang upaya pencegahan

abortus imminens baik melalui memberi asupan vitamin dan ANC

rutin. Penatalaksanaan abortus imminens antaralain :

a) Tirah baring. Hamper 96% dokter umum meresepkan,

meskipun tidak ada bukti pasti tentang efektivitasnya, namun

membantu Wanita merasa lebih aman, sehingga memberikan

pengaruh emosional.

b) Abstinensia, diduga koitus dapat menstimulasi sekresi

oksitosin dan dapat mempercepat pematangan serviks oleh

prostalglandin E dalam semen dan meningkatkan kolonisasi

meikroorganisme di vagina.

c) Meskipun tidak ada bukti manfaat yang kuat, progesterone

disebutkan dapat menurunkan kontraksi uterus lebih cepat

dari pada tirah baring, selain itu penggunaannya tidak memicu

timbulnya hipertensi kehamilan atau pendarahan antepertum

yang merupakan efek yang dapat membahayakan ibu. Selain

itu, penggunaan progesterone dan hCG tidak menimbulkan

kelainan congenital.

d) Antibiotic diberikan hanya ketika ada tanda-tanda infeksi

e) Relaksan otot uterus, tidak ada cukup bukti efektivitas dan

keamanan penggunanaanya
f) Profiaksis Rh- consensus menyarankan pemberian

immunoglobulin anti-D pada kasus-kasus dengan pendaraha

setelah 12 minggu kehamilan atau kasus dengan pendarahan

gejala berat mendekati 12 minggu.

(Jurnal “Abortus Imminens” oleh Nur Ilhani Sucipto tahun

2013)

2. Abortus insipiens adalah peristiwa pendarahan uterus pada

kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks.

Diagnosisnya rasa mules terjadi lebih sering dan kuat, perdarahan

bertambah. Pengeluaran jaringan dengan kuret vakum atau cunam

ovum, disusul dengan kerokan. Pada kehamilan lebih dari 12

minggu bahaya petorasi pada kerokan lebih besar, maka

sebaiknya proses abortus di percepat dengan pemberian infus

oksitosin. Sebaliknya secara digital dan kerokan bilasis plasenta

tertinggal bahaya perforasinya kecil.

3. Abortus inkompletus adalah pengeluaran Sebagian janin pada

kehamilan sebelum 20 minggu dengan masing masing dari sisa

tinggal dalam uterus. Pada pemeriksaan vaginal, servikalis terbuka

dan jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau kadang-kadang

sudah menonjol dari ostium uteri eksternum. Perdarahan tidak

akan berhenti sebelum sisa janin dikeluarkan, dapat menyebabkan

syok. Penagananya diberikan infuse cairan NaCl fisiologik dan


transfuse, setelah syok dilatasi dilakukan kerokan. Saat Tindakan

disuntikkan intramuskulus ergometri untuk mempertahankan

kontraksi otot uterus

4. Abortus kompletu sadalah ditemukan perdarahan sedikit, ostium

uteri telah menutup, uterus sudah mengecil dan tidak memerlukan

pengobatan khusus, apabila menderita anemia perlu diberi sulfas

ferrosusatau transfuse

5. Missed abortion adalah kehamilan yang tidak normal, janinmati

pada usia kurang dari 20 hari dan tidak dapat dihindari. Gejalanya

seperti abortus imminens yang kemudian menghilang, secara

spontan disertai kehamilan menghilang, mamma agak mengendor,

uterus mengecil, teskehamian negative. Dengan USG dapat

diketahui apakah janin sudah mati dan besarnya sesuai dengan

usia kehamilan. Dengan human chorionic gonadotropin ( hcg) test

bisa diketahui kemungkinan keguguran . biasanya terjadi

pembekuan darah. Penaganannya pada kehamilan kurang dari 12

minggu dilakukan pembukaan serviks uteri dengan laminaria

selama kurang lebih 12 jam kedalam servikalis, yang kemudian di

perbesar denga buishegarsampaicunam ovum atau jari dapat

masuk kedalam kavum uteri. Pada kehamilan lebih dari 12 minggu,

maka pengeluaran janin dan infus intravena oksitosin dosis tinggi.

Apabila fundus uteri tingginya sampai 2 jari dibawah pusat, maka


pengeluaran janin dapat dikerjakan dengan penyuntikan larutan

garam 21% kedalam dinding uteri melalui dindin gperut. Apabila

dapat hypofibrinogenemia, perlu persediaan fibrinogen. Pemebrian

misoprostol (Cytotec) 400-800 mcg dengan dosis tunggal atau

ganda untuk mengurangi rasa sakit

Secaraumum, penguguran kandungan dapat dibagi kedalam dua

macam :

1. Abortus spontan ( spontaneous abortus), ialah abortus yang

tidak disengaja. Abortus spontan bisa terjadi karena penyakit,

syphilis, kecelakaan dan sebagainya

2. Abortus yang disengaja ( abortus provocatus/induced pro

abortion ) dan abortus iniada 2 macam:

a. Abortus artificialistherapicus, yakni abortus yang dilakukan

oleh dokter atas dasar indikasi medis. Misalnya jika

kehamilan diteruskan biasa membahayakan jiwa sicalon ibu,

karena penyakit yang berat seperti TBC yang berat dan

ginjal.

b. Abortus provocatuscriminalis, ialah abortus yang dilakukan

tanpa dasar Indikasi medis. Misalnya abortus yang

dilakukan untuk meniadakan hasil hubungan seks diluar

nikah/untuk mengakhiri kehamilan yang tidakdi kehendaki


H. Diagnostic

1. Anamnesis :perdarahan, haid terakhir, polasiklushaid, ada tidak

sengaja/keluhanlain, cari factor risiko/ prediposisi, Riwayat penyakit

umum dan Riwayat penyakit obstetric/ ginekologi

2. Prinsip : Wanita usia refroduktif dengan perdarahan pervaginam

abnormal harus selalu di pertimbangkan kemungkinan adanya

kehamilan.

3. Pemeriksaan fisik umum :keadaan umum, tanda vital, sistematik.

Jika keadaan umum buruk lakukan resusitasi dan stabilitasi segera

4. Pemeriksaan ginekologi :ada tidaknya tanda akut abdomen. Jika

memugkinkan, carisumber perdarahan :apakah dari dinding vagina,

atau dari jaringan serviks atau darah mengalir keluar dari ostium

5. Jika dilakukan ambil darah/cairan jaringan untuk pemeriksaan

penunjang ( ambil sediaan sebelum pemeriksaan vaginal touche)

6. Pemeriksaan vaginal touche :hati-hati. Bimanual tentukan besar

dan letak uterus. Tentukan juga apakah satu jari pemeriksa dapat

dimasukkan kedalam ostium dengan mudah/ lunak, ( melihat ada

tidaknya dilatasi serviks). Jangan dipaksa dan parametrium

diperiksa, ada tidaknya massa atau tanda akut lainnya.

I. Teknik pengeluaransisa abortus


Pengeluaran jaringan pada abortus :setelah serviks terbuka

( primer maupun dengan dilatasi), jaringan konsepsi dapat dikeluarkan

secara manual, dilanjutlkan dengan kuretase.

1. Sondage, menentukan posisi dan ukuran uterus

2. Masukkan tang abortus sepanjang besar uterus, buka dan

putar 90°untuk melepaskan jaringan, kemudian tutup dan

keluarkan jaringan tersebut.

3. Sisa abortus dikeluarkan dengan kuret tumpul, gunakan sen

dokter besar yang bisa masuk.

4. Pastikansisa konsepsi telah keluar semua dengan

eksplorasi jarimaupun kuret,

J. Factor resiko/predispodidi abortus

1. Usiaibu yang lanjut

2. Riwayat obsetri/ginekologi yang kurang baik

3. Riwayat infertilitas

4. Adanya kelainan/ penyakit yang menyertai kehamilan

(misalnya diabetes, penyakit imunologi sistemikdsb)

5. Berbagaima caminfeksi (variola,CMV, toxoplasma,dsb)

6. Paparan dengan berbagai macam zat kimia( rokok, obat-

obatan, alcohol, radiasi, dsb)

7. Trauma abdomen/pelvis pada trimester pertama


8. Kelainan kromosom (trisomy/monosomi) daria spek biologi

molecular, kelainan kromosom ternyata paling sering dan

paling jelas berhubungan dengan terjadinya abortus.

HASIL RISET JURNAL

Hasil penelitian diketahui bahwa mayoritas responden dengan

umur<20 tahun dan >35 tahun mengalami abortus imminens yaitu 35

responden (57,4%), hal tersbut juga terjadi pada responden yang

berumur 20-35 tahun yang mayoritas juga mengalami abortus

imminens yaitu 120 responden (65,2%). Ini artinya tidak ada hubungan

usia ibu hamil terhadap kejadian abortus. Hal ini menunjukkan bahwa

umur ibu bukan merupakan factor yang resiko terjadi abortus masih

terdapat factor lain yang lebih beresiko mengalami abortus.

Hasil penilitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Fajria (2013) yang didapatkan hasil bahwa factor umur,

factor paritas, factor Riwayat penyakit dan factor jarak kehamilan

dengan yang sebelumnya tidak menunjukkan hasil yang signifikan

terhadap resiko abortus. Hal ini dapat terjadi karena adanya factor lain

yang lebih dominan dari berbagai factor tersebut. Hasil penelitian ii

didukung oleh penelitian Rahmani (2013) dimana diperoleh hasil ibu

yang berusia 20-35 tahun ada 84,4% yang mengalami abortus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sesuai dengan teori, tidak

ada hubungan paritas terhadap kejadian abortus, hal ini dapat


dikarenakan tidak hanya parita sibu yang mempengaruhi abortus

terdapat factor lain seperti factor janin seperti gangguan pertumbuhan

zigot, embrio, janin, dan plasenta. Infeksi pada ibu, trauma dan factor

lingkungan (Sastrawinata, 2005).

Menurutteori yang dinyatakan oleh Prawirohardjo (2008)

bahwakejadian abortus meningkat pada wanita yang memilikiriwayat

abortus sebelumnya. Setelah satu kali mengalami abortus spontan,

memiliki 15% untuk mengalami keguguran lagi, sengakan bila pernah

dua kali, risikonya meningkat besar 25%. Beberapa studi meramalkan

bahwa risiko abortus setelah tiga kali abortus berurutan adalah 30-

45%.

(Jurnal “Faktor Resiko yang Berhubungan Dengan Kejadian

Abortus di RSUD Ungaran Jawa Tengah (Sry Wahyuni dkktahun

2017)

K. Penatalaksanaan

Pemeriksaan lanjut untuk mencari penyebab abortus.

Perhatikan involusi uterus dan kadar B-hCG 1-2 bulan kemudian

pasien dianjurkan hamil dulu selama 3 bulan kemudian (jikaperlu,

anjurkan pemakaian kontrasepsi kondom atau pil)


BAB III

ASKEB ABORTUS

A. Pengkajian

1. Riwayat obsetri

a) Riwayat menstruasi

Menarche :

Siklus :

Lama :

Banyak :

Warna :

Bau :

Flour albous :

Dismenorhe :

b) Riwayat kehamilan

c) Riwayat kehamilan sekarang

HPL :

ANC :

Keluhan :

TT :

d) Riwayat kontrasepsi

2. Riwayat perkawinan
3. Pola kebiasaansehari-hari

a) Nutrisi

Sebelum hamil :

Selama hamil :

b) Eliminasi

Sebelum hamil :

Selama hamil :

c) Istirahat

Sebelum hamil :

Selama hamil:

d) Aktifitas

Sebelum hamil :

Selama hamil :

e) Pola hubungan seksualitas

Sebelum hamil :

Selama hamil :

f) Personal hygiene

Sebelum hamil :

Selama hamil :

4. Riwayat psikososial

5. Data spiritual
B. Data objektif

1. Keadaan umum :

2. Kesadaran :

3. TTV :

4. TB :

BB sebelum hamil :

LILA :

BB setelah hamil :

5. Pemeriksaan fisik

a) Muka :

b) Mata :

c) Genetalia :

6. Status obsetri

a) Inpekksi :

Muka :

Perut :

Vulva :

b) Palpasi

Abdomen/TFU :

7. Pemeriksaan dalam

Servik :

8. Pemeriksaan penunjang
Kemungkinan diagnose keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan kontrasepsi uterus yang berlebihan

2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan berkurangnya

distribusi darahl keseluruh tubuh

3. Restiinfeksi berhubungan dengan Tindakan invasive

4. Berduka berhubungan dengan kehilangan calon anak

N Diagnosa Tujuan Intervensi


o
1. Nyeri Setelah diberikan asuhan  Berikan informasi dan
berhubungan keperawatan selama 2x2 jam petunjuk antisipasi mengenai
dengan diharapkan klien dapat megontrol penyebab ketidaknyamanan
kontrasepsi nyeri yang dibuktikan dengan dan intervensi yang tepat
uterus yang criteria hasil:  Evaluasi tekanan darah (TD)
berlebihan  Klien menyatakan nyeri dan nadi. Perhatikan
hilang/terkontrol perubahan perilaku (bedakan
 Ekspresi wajah tidak antara kegelisahan karena
menunjukkan rasa nyeri atau kehilangan darah
menahan sakit akibat dari proses
 Kualitas nyeri menunjukkan pembedahan
skala 0-3  Ubah posisi klien, kurangi
 Perilaku relaksi rangsangan yang berbahaya
 TD 120/80 mmHg dan berikan gososkan
 Nadi 90x/menit punggung anjurkan
 Pla nafas efektif 24x/menit penggunaan Teknik
pernafasan dan relaksi dan
distraksi (rangsangan jaringan
kutan)
 Palpasi kandung kemih,
perhatikan adanya rasa
penuh, memudahkan
berkemih periodic setelah
pengangkatan kateter
indwelling
 Anjurkan penggunaan dengan
penyokong
 Lakukan Latihan nafas dalam,
spirometry intensif dan batuk
dengan menggunakan
prosedur-prosedur teoat, 30
menit setelah pemberian
analgesic.
2. Gangguan Setelah diberikan asuhan  Pantau tanda vital: palpasi
perfusi keperawatan 2x2 jam diharapkan nadi perifer dan perghatikan
jaringan klien dapat menunjukkan perfusi pengisian kapiler: kaji keluaran
berhubungan adekuat, sesuai dengan bukti atau karakteristik urine,
dengan tanda vital stabil, nadi teraba, evaluasi mental
berkurangnya pengisian kapiler baik, mental  Inspeksi balutan dam
distribusi biasa, keluaran uin adekuat secara pembalut prineal, perhatikan
darah ke individual dan bebas edema. warna, jumlah dan bau
seluruh tubuh drainase. Timbang pembalut
dan bandingkan dengan berat
yang bila pasien mengalami
pendarahan hebat.
 Ubah posisi pasien dan
dorong batuk sering dan
Latihan nafas dalam
 Hindari posisi fowler tinggi dan
tekanan di bawah lutut atau
menyilangkan kaki.
 Bantu/intruksikan Latihan kaki
dan telapak dan ambulasi
sesegera mungkin
 Periksa kedua hormone.
Perhatikan eritme,
pembengkakan ekstremitas,
atau keluhan nyeri dan tiba-
tiba pada dispena
 Berikan cairan IV, produk
darah sesuai indiaksi
 Pakaikan stoking anti emboli
 Bantu/dorong penggunaan
spirometry insentif
3. resti infeksi Setelah diberiakn asuhan  Anjurkan dan gunakan Teknik
berhub keperawatan selama 4x24 jam mencuci tangan dengan
ungan diharapkan klien dapat cermat dan pembuangan
dengan menerapkan Teknik control infeksi pengalas kotoran pembalut
Tindak yang dibuktikan dengan criteria perineal dan linen
an hasil terkontaminasi dengan tepat
invasi  Suhu 37°C  Tinjau ulang BH/Ht parenatal:
 Pola nafas efektif 24x/menit perhatikan adanya kondisi
 Tidak terdapat nyeri tekan yang memprediposisikan klien
 Luka bekas dari drainase pada infeksi pasca operasi
dengan tanda awal  Infeksi balutan abdominal
penyembuhan terhadap eksudat/rembesan.
 Tidak terdapat kemerahan Lepaskan balutan sesuai
indikasi
 Dorong dan masukkan cairan
oral dan beri diet tinggi
protein, Vit C dan besi
 Kaji suhu,nadi dan jumlah sel
darah putih
 Kaji lokasi dan kontraaktivitas
uterus, perhatikan perubahan
involusi/ adanya nyeri tekan
uterus yang esktrim
 Berikan infuse antibiotic
profilaksi dengan detil pertama
biasanya diberikan segerah
setelah pengkleman tali pusat
dan 2 dosis lagi masing-
masing berjarak 6jam
 Dapatkan kultur darah, vagina
dan urin bila infeksi dicurigai
 Berikan antibiotic khusus
untuk proses infeksi yang
didefenisikan
4. Berduka Setelah dilakukan keperawatan  Kaji status emosional
berhubungan selama 1x24 jam diharapkan klien  Sediakan waktu untuk
dengan mampun menerima keadaan yang mendengarkan pasien.
kehilangan sebenarnya tentang kematian Dorong ekspresi perasaan
calon anggota anaknya yang dibuktikan dengan: bebas, tidak berdaya dan
keluarga  Mengindentifikasi dan keinginan untuk mati
menunjukkan perasaan  Kaji potensial untuk berdiri
secara cepat  Ikutsetakan orang terdekat
 Menunjukkan dalam diskusi dan aktifitas
perkembangan melalui sampai pada tingkat yang
proses duka mereka inginkan
 Menikmati masa sekarang  Berikan sentuhan atau
dan rencana untuk masa pelukan bebas sesuai
depan hari demi hari penerimaan
 Rujuk pada sumber-sumber
lain sesuai indikasi, misalnya
special klinik, perawat, pekerja
social.
 Bantu dengan atau rencankan
dengan spesifik sesuai
kebutuhan (misalnya intrusi
lanjutan untuk menentukan
status kode atau keinginan
untuk hidup), membuat wasiat
pengaturan pemakaman
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Abortus sebagai pengakhiran kehamilan sebelum masa gestasi

28 minggu atau sebelumj anin mencapai berat 100gr. Abortus adalah

keluarnya janin sebelum mencapai viabilitas. Dimana masa gestasi

belum mencapai 22 minggu dan beratnya kurang dari 500gr. Kelainan

dalam kehamilan ada beberapa macam yaitu abortus spontan, abortus

buatan dan terapeutik. Biasanya abortus spontan dikarenakan kurang

baiknya kualitas sel telur dan sels perma. Abortus buatan merupakan

pengakhiran kehamilan dengan disengaja sebelum usia kandungan

28minggu. Pengguguran kandungan buatan karena indikasi medik

disebut abortus terapeutik

B. Saran

Pada pembahasan ini tentang abortus, betapa pentingnya

benar-benar diperhatikan dan dapat bermanfaat bagi kita semua untuk

mengantisifasi dari pada bentuk abortus, factor-faktor penyebab

abortus serta dampak negative yang dapat mengancam jiwa bagi

penderita
Abortus hendaknya dilakukan jika benar-benar terpaksa karena

bagaimanapun didalam kehamilan berlaku kewajiban untuk

menghormati kehidupan manusia dan abortus hendaknya dilakukan

oleh tenaga profesional yang terdaftar


DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda.2001. BUKU SAKU DIAGNOSA KEPERAWATAN. Jakarta

EGC

Deongoes. 2000. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN. Jakarta EGC

Hamilton, C. Mary. 1995. DASAR-DASAR KEPERAWATAN MATERNITAS,

edisi 6. Jakarta EGC

Km itawirasadi. 2010. ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA

PASIEN DENGAN ABORTUS.

Liza. 2010. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KEHAMILAN

ABORTUS.

Mansjoer, arif, dkk. 20o1. KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN, jilid I. media

Aesculapius. Jakarta

Wiknjosastrohanifa. 1991. ILMU KEBIDANAN. Jakarta: PT Gramedia

Sry Wahyuni, 2017, Jurnal “Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan

Kejadian Abortus Di RSUD Ungaran Jawa Tengah”

Lestari, 2018, Jurnal “Penerapan Data Mining Menggunakan Metode Naive

Bayes Untuk Klasifikasi Tindakan Jenis Abortus Di RSUD Duta

Mulya”Sucipto, 2013, Jurnal “Abortus Imminens”

SOP
ABORTUS IMMINENS

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BALIKPAPAN

Jl. MayjendSutoyo, Gn. Malang Balikpapan


Tahun : No. Dokumen No. Revisi Halaman

2020
Pengertia Pendarahan pervaginam kurang dari 22 minggu tanpa disertai

n adanya pengeluaran konsepsi


Tujuan 1. Memberi perawatan untuk mempertahankan hasil

konsepsi

2. Menghentikan pendarahan
Prosedur Planning diagnosa :

a. Anamnesa :pendarahan pervaginam dapat berupa

bercak hingga sedang disertai dengan perut bagian

bawah

b. Pemeriksaan fisik :Abdomen : Fundus Uteri teraba ±, BJA

+ inspekulo : tampak flek atau fluksus ±, portio tertutup,

tidak teraba jaringan, korpus uteri

c. VT :flek atau fluksus ±, portio tertutup, tidak teraba

jaringan, korpus uteri membesar, adneksa parametrium

nyeri ++, kavum douglasi tidak ada kelaianan

d. USG :hasil konsepsi masih dalam batas normal

Planning Terapi :

a. Tidak perlu pengobatan khusus, membutuhkan tirah


baring total

b. Menganjurkan pasien untuk tidak melakukan aktivtas fisik

berlebihan ataau berhubungan seksual

c. Jika pendarahan :

 Berhenti :lakukan asuhan antenatal seperti biasa,

lakulan penilaian bila terhadap pendarahan lagi

 Terus berlansung :nilai kondisi janin (uji kehamilan

atau USG), lakukan konfirmasi kemungkinan

penyebab lain. Perdarahan berlanjut, khususnya jika

ditemui uterus yang lebih besar dari yang

diharapakan, mungkin menunjukkan kehamilan

ganda atau mola.


Unit Ruang bersalin

SOP

ABORTUS INKOMPLIT
PemerintahKabupate dr. Fardan Salahuddin UPTD Puskesmas

n Cirebon Kepuh
Pengertian Abortus Inkomlit adalaah Sebagian hasil konsepsi
telah keluar dari kavum uteri masihada yang

tertinggal
Tujuan Sebagai acuan petugas dalam menentukan

diagnosis dan penatalaksanaan Abortus komplit


Kebijakan Prosedur ini digunakan setiap menentukan

diagnosis dan penatalaksanaan Abortus komplit


Referensi 1. Saifuddin,A.BIlmu Kebidanan Perdarahan pada

Kehamilan Muda. Ed 4. Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawihardjo. 2009: p.460-474.

(Prawirohaardji, 2010)

2. Kementrian Kesehatan RI dan WHO. Buku Saku

Pelayanan Kesehatan Ibu Difasilitas Kesehatan

Dasar dan Rujukan. Jakarta: Kementrian

Kesehatan RI. 2013 (Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia, 2013)

3. Saifuddin,A.B Buku Acuan Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo.2001;146-147

(Saifuddin,2011)
Prosedur Langkah-langkahprosedur

1. Petugas memanggil pasien sesuai nomorurut

antrian

2. Petugas mempersilahkan pasien masuk keruang


pemeriksaan

3. Petugas melakukan anamnesa yang tersusun

a. Menanyakan keluhan pasien

b. Menanyakan Riwayat penyakit sekarang

c. Menanyakan penyakit dahulu

d. Menanyakan penyakit keluarga

e. Menanyakan Riwayat alergi obat

4. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang

diperlukan

5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang

diperlukan atau yang sesuai

6. Jika ada indikasi petugas melakukan

pemeriksaan penunjang

7. Petugas menegakkan diagnose dan atau

differential diagnosis berdasarkan hasil

anamnesa, pemeriksaan vital sign, pemeriksaan

fisik dan pemeriksaan penunjang (jikadi

perlukan)

8. Petugas memberikan terapi sesuai dengan

diagnose yang ditegakkan

Pengobatan di berikan apabila dijumpai tanda sepsis


atau dugaan abortus dengan komplikasi, diberikan

antibiotika dengan kombinasi:

a. Ampicilin 2 gr IV atau IM kemudian 1 gr setiap

6 jam

b. Gentamisin 5 mg kg/BBsetiap 24 jam

c. Metrinidazole 500 mg IV setiap 8 jam

Penatalaksaan

Abortus inkomplit:

a. Lakukan konselling

b. Observasi tanda-tanda vital ( tensi, nadi,

suhu, respirasi

c. Evaluasi tanda-tanda syok,bila terjadi syok

karena perdarahan,pasanng IV line(bila

perlu 2 jalur) segera berikan infuse cairan

NaCI fisiologi atau cairan ringer laktat

disusul dengan darah.

d. Jika perdarahan ringan atau sedang

kehamilan 16 minggu,gunakan jari atau

forcep cincin untuk mengeluarkan hasil

konsepsi yang mencuat dari servik

e. Jika perdarahan berat dan usia


kehamilan16 minggu,lakukan evaluasi isi

uterus.aspirasi vakum manual (AVM)

merupankan metode yang anjurkan.kuret

tajam sebaiknya hanya dilakukan apabila

AVM tidak tersedia. Jika evaluasi tidak

dapat dilakukan segara berikan ergometrin

0,2 IM (dapat di ulang 15 menit kemudian

bila perlu).Jika usia kehamilan 16 minggu

berikan infuse oksitosin 40 UI dalam 1L

NaCI 0,9% arau RL dengan kecepatan 40

tetes per menit.

f. Lakukan pemantauan pasca Tindakan

setiap 30 menit selama 2 jam,bila kondisi

baik dapat di pindahkan keruang rawat

g. Lakukan pemeriksaan jaringan secara

makroskopik dan kirimkan untuk

pemeriksaan patologi ke laboratorium

h. Lakukan evakuasi tanda vital,perdarahan

pervaginam,tanda akut abdomen,dan

produksi urin tiap 6 jam selama 24 jam.Bila

kadar HB ≥ 8 gr/dl dan keadaan umum


baik,ibu boleh diperbolehkan pulang.

9. Petugas memberikan edukasi ke pada

pasien:

 Pemeriksaan rutin antenatal.

 Anjurkan untuk makan-makananan

yang bergizi (sayuran,susuikan,

daging, dan telur)

 Menjaga kebersihan diri terutama

daerah kewanitaan dengan tujuan

mencegah infeksi yang bisa

mengganggu proses implantasi janin.

10. Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan

kepelayanan Kesehatan yang lebih tinggi (RUMAH

SAKIT) jika ada komplikasi

11. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk

diserahkan ke sub unit farmasi.

12.Petugas mendokumentasikan semua hasil

anamnesis,pemeriksaan,diagnose,terapi,rujukan

yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien.

13. Petugas rekam medis mengambil rekam medis


Kembali setela pelayanan di tiap-tiapr uangan.

14. petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan,

diagnose, dan terapi yang sudah tercatat dalam

rekam medis kedata simpus


Unit Terkait  Sub unit KIA

 Sub unit poned

 Sub unit farmasi

 Sub unit USG

NO PROSEDUR DILAKUKAN
YA TIDAK
1. Petugas memanggi lpasien sesuai nomor urut antrian
2. Petugas mempersilahkan masuk ruang pemeriksaan
3. Melakukan anamnesa yang tersusun

a. Menanyakan keluhan utama

b. Menanyakan Riwayat penyakit sekarang

c. Menanyakan Riwayat penyakit dulu

d. Menanyakan Riwayat penyakit keluarga

e. Menanyakan Riwayat alergi obat


4. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign
5. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan/

yang sesuai
6. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
7. Petugas menegakkan diagnose dan atau differential

diagnosis
8. Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnose

yang dilakukan
9. Petugas memberikan konseling dan edukasi kepada

pasien
10. Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan ke

pelayanan Kesehatan yang lebih tinggi (rumah sakit)


11. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk

diserahkan ke sub unit farmasi


12. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis,

pemeriksaan, diagnose, terapi, rujukan yang telah

dilakukan dalam rekam medis pasien


13. Petugas rekam medis mengambil rekam medis Kembali

setelah pelayanan di tiap-tiap ruangan


14. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan,

diagnose, dan terapi yang tercatat dalam rekam medis

ke data simpus.

ABORTUS SPONTAN KOMPLIT


NO PROSEDUR
1. Alat dan bahan

a. Thermometer
b. Tensimeter

c. Stetoscope

d. Inspekulo

e. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan

tes kehamilan

f. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan

hemoglobin
2. Langkah-langkah

A. Anamnesis (subjektif)

Keluhan yang terdapat pada pasien abortus

antara lain

a. Pendarahan sedikit

b. Nyeri perutataukram ringan

c. Mulutrahim sudah tertutup

d. Pengeluaran seluruh hasil konsepsi


3. Faktor resiko

1. Faktor maternal

2. Penyakitinfeksi

3. Kelainanhormonal,sepertihipotiroidisme

4. Gangguannutrisi yang berat

5. Penyakitmenahun dan kronis

6. Alcohol,merokok dan gangguanobat-obatan


7. Anomaly uterus dan serviks

8. Gangguanimunologis

9. Trauma fisik dan psikologis

Faktor janin

1. Adanya kelainan genetic pada janin

Faktor ayah

1. Terjadinya kelinan sperma


10. Hasil pemeriksaanfisik dan penunjangsederhana

(objective)

1.

1. Penilaiantanda vital (tekanan darah, nadi

respirasi, suhu)

2. Penilaian tanda-tanda syok

3. Periksa konjungtiva untuk tanda naemia

4. Mencari ada tidaknya massa abdomen

5. Tanda-tanda akut abdomen dan defans

muscuker

6. Pemeriksaan ginekologi, ditemukan:

a. Osteum uteri tertutup

b. Pendarahansedikit

c. Ukuran uterus lebih kecil usia

kehamilan
11 Pemeriksaanpenunjang

 Test pack

 Pemeriksaan hemoglobin
12 Penegakan diagnostic (assessment)

 Diagnosis klinis

 Diagnosis ditegakkan berdasarkan

anamnesis, pemeriksaanfisik, dan

pemeriksaan penunjang
13 Diagnose bandang

Kehamilan ektopik, mola hidatidosa, misses

abortion
14 Penatalaksanaan komprehensif (plan)

Pada keadaan abortus kondisi ibu bisa memburuk

dan menyebabkan komplikasi, halpertama yang

harus dilakukan adalah penilaian cepat terhadap

tanda vital (nadi, tekanandarah, resfirasi dan suhu)

pada kondisi di jumpaitanda sepsis ataudugaan

abortus dengan komplikasi, berikan antibiotica

dengan kombinasi:

1. Cefataxime 1 gr IV/IM/12 jam

2. Segera melakukan rujukan kepelayanan

Kesehatan sejunder/rs

Penatalaksanaan khusus sesuai dengan abortus


komplit tidak memerlukan pengobatan khusus,

hanya apabila menderita anemia perlu diberikan

sulfas ferosus dan dianjurkan supaya makanan

yang mengandung banyak protein, vitamin dan

mineral.
15 Pencegahan

1. Pemeriksaan rutin antenatal

2. Makan makanan bergizi9 sayuran, susu,

ikan, daging, telur)

3. Menjaga kebersihan diri, terutama daerah

kewanitaan dengan tujuan mencegah infeksi

yang bisa mengganggu proses implantasi

janin.

4. Hindarirokok. Karena nikotin mempunyai

efek vasoaktif sehingga menghambat

sirkulasi uteroplasenta

5. Apabila terdapat anemia sedang berikan

tablet sulfas ferosus 600mg/hari selama 2

minggu, bila anemia berat maka berikan

transfuse darah.
16 Konseling dan edukasi

1. Melakukan konseling untuk memberikan


dukungan emosional

2. Menganjurkan penggunaan kontrasepsi

pasca keguguran karena kesuburan dapat

Kembali kira-kira 14 hari setelah keguguran.

Untuk mencegah kehamilan, atat

kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) umumnya

dapat dipasang secara aman setelah aborsi

spontan atau di indikasi. Kontraindikasi

pemasangan AKDR pasca keguguran

adalah infeksi pelvik, abortus septik, atau

komplikasi serius lain dari abortus.

3. Follow up dilakukan setelah 2 minggu


17 Unit terkait

1. Ruang pemeriksaan umum

2. Ruang KIA/KB/ persalinan/ pasca persalinan


18 Dokumen terkait

1. Rekam medis

2. Buku pengendali pasien

PENANGANAN ABORTUS MENGANCAM/INSIPI

ENS
No. Dokumen :166/SOP/UKP/20

SOP 16
No.revisi :
Tanggalterbit :10 februari 2016
Halaman :
UPTD PUSKESMAS

MUARA BINGO 1

1. Pengertian Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi se

belum janin dapat hidup di luar kandungan, dan sebagai bata

san digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat a

nak kurang dari 500gram.

Abortus insipien sadalah abortus yang sedang mengancam a

kan tetapi hasil telah mendatar dan otsium uteri telahmembuk

a, akan tetapi hasil konsepsi masih dalam kavum uteri


2. tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan abortus mengancam

/insipiens dan mencegah kompplikasi untuk semua pasien ya

ng menderita abortus mengancam/insipiens yang datang di p

uskesmas muara bungo 1


3. kebijakan SK kepala puskesmas no. 445/045/PKM-MBI/2016 tentang p

enyusunan rencana layanan medis dan rencana layanan terp

adu
4. referensi Puskesmas no.05 tahun 2014 tentang panduan praktik klinis

bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer


5. prosedur 1. melakuka nanamnesa

a. sapa pasien dengan rama

b. tanyakan keluhan: pendarahan berta

mbahb anyak, berwarna merah sega


r disertai terbukanya serviks, perutn

ya ringan atau spasme (seperti kontr

aksi saat persalinan)

2. pemeriksaan fisik

a. penilaian tanda vital (tekanan darah,

nadi,respirasi,dan suhu)

b. penilaian tanda-tanda syok

c. periksa konjungtiva untuk tanda ane

mia

d. mencari ada tidaknya massa abdom

en

e. tanda-tanda akut abdomen dan defa

ns musculer

f. pemeriksaan ginekologi, ditemukan :

1) osteum uteri terbuka, dengan

terdapat penonjolan kantong d

an di dalamnya berisi cairan k

etuban

2) pendarahan berwarna merah

segar

3) ukuran uterus sesuai dengan


usia kehamilan

4) detak jantung masih ditemuka

3. pemeriksaan penunjang

pemeriksaan tes kehamilan( BHCG) : biasa

nya masih positif 7-10 hari setelah abortus

4. penatalaksanaan

a. pada kondisi di jumpai tanda sepsis

atau dengan abortus dengan komplik

asi, berikan antibiotika dengan kombi

nasi :

1) ampicilin 2gr IVatau IM kemu

dian 1gr setiap 6 jam

2) gentamicin 5gr/kg BB setiap 2

4 jam

3) metronidazole 500mg IV setia

p 8 jam

b. segera melakukan rujukan kepelaya

nan kesehatan sekunder atau RS

c. jika usia kehamilan<16 minggu :laku

kan evakuasi uterus, jika evakuasi tid


ak dapat dilakukan segera : berikan

ergometrin 0,2mg IM (dapatdiulang 1

5 menit kemudian bila perlu)

d. jika usia kehamilan>16 minggu :tung

gu pengeluaran hasil konsepsi secar

a spontan dan evakuasi hasil konsep

si dari dalam uterus. Bila perlu berika

n infus oksitosin 40 IU dalam 1L NaC

L 0,9% atau RL dengan kecepatan 4

0 tetes/menit

e. lakukan pemantauan paska tindakan

setiap 30 menit selama 2 jam, bila ko

ndisi baik dapat di pindahkan keruan

g rawat

f. lakukan pemeriksaan jaringan secar

a makroskopik dan krimkan untuk pe

meriksaan patologi kelaboratorium

g. lakukan evaluasi tanda vital, pendara

han pervaginam, tanda akut abdome

n, dan produksi urine tiap 6 jam sela

ma 24jam. Periksa kadar hb stelah 2


4 jam. Bila kadarhb> 8gr/dl dan kead

aan umum baik, ibu diperbolekan pul

ang

6. unit terkait Kebidanan, apotek, laboratorium


7. dokumenterk Buku laporan kegiatan, rekam medis.

ait
KASUS ABORTUS IMMINENS

Hari/tanggal : Senin, 14 Maret 2016

Pukul : 21.30 WITA

Tempat : Ruang VK RSUD polewali

Pengkaji : gabriella renil

No RekamMedik : 0399037

A. Data Subjektif

1. Identitas Klien

Nama : Ny. Y Nama : Tn. D

Umur : 30 tahun umur:36 tahun

Suku : Sunda Suku : Sunda

Agama :katholik Agama : katholik


Pekerjaan :Wiraswasta Pekerjaan : guru

Alamat :polewali Alamat : polewali

2. keluhanutama

Ibu dating dengan keluhan keluar darah dari vagina sejak

pukul 19.00 WITA berwarna merah segar dari pembalut, mulas dan

kram pada perut bagian bawah, dan merasa lemas. Ibu merasa

khawatir atas kehamilannya dan Lelah dengan pekerjaannya.

3. Riwayat kehamilan sekarang

Ibu melakukan pemeriksaan tes kehamilan dengan hasil

positif pada tanggal 25 November 2015. Ini merupakan

kehamilannya yang pertama, belum pernah keguguran

sebelumnya. Hari pertama haid terakhir tanggal 10 November

2015, taksiran persalinan tanggal 17 Agustus 2016. Ibu

mengatakan biasa memeriksakan kehamilannya kebidan setia

pbulan, mendapatkan tablet Fe dari bidan dan tablet Fe ibu

sekarang masih ada, selama hamil ibu sudah periksa hamil

sebanyak 4 kali. Merasakan Gerakan janin pertama saat usia

kehamilan 4 bulan yaitu 1 minggu yang lalu. Ibu belum

mendapatkan imunisasi TT. Ibu mengatakan perdarahan keluar

sejak ibu pulang kerja pukul 19.00 WITA, dan merasa kram pada

perut bagian bawah. Kemudian ibu masuk IGD RSUD polewali, ibu
mendapat penanganan di IGD dengan dilakukan pemasangan

infus dan sudah minum obat kalneks 1 kali, kemudian ibu

dipindahkan keruang bersalin untuk mendapat penanganan lebih

lanjut

4. Riwayat kesehatan

Ibu mengatakan tidak pernah mengalami keguguran

sebelumnya, tidak memiliki penyakit malaria, diabetes, dan

penyakit menular seperti HIV.

5. Riwayat psikososial, ekonomi

a. Status perkawinan

Ibu mengatakan ini merupakan pernikahan yang

pertama, dengan status pernikahan yang sah, lamanya sudah 6

bulan. Usia ibu saat menikah 29 tahun.

b. Lingkungan tempat tinggal ibu

Ibu memiliki rumah sendiri, tinggal dengan suami. Di

rumah tidak memelihara binatang seperti kucing, dan burung.

c. Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan

Ibu mengatakan suami senang atas kehamilannya,

selalu mengantar control kebidan atau kerumah sakit, anggota

keluarga senang atas kehamilannya. Ibu dan suami

merencanakan kehamilan ini

d. Budaya
Ibu mengatakan tidak ada pantangan apapun yang

berkaitan dengan kehamilan.

e. Pengambilan keputusan dalam keluarga

Ibu mengatakan pengambil keputusan dilakukan secara

Bersama sama, dimusyawarahkan antara suami dan ibu.

f. Pendapatan

Ibu mengatakan kebutuhan sehari-hari dapat tercukupi

dan ibu sudah mengumpulkan biaya untuk persalinan. Ibu

sudah mempunyai BPJS Kesehatan.

6. Pola sehari-hari

a. Nutrisi

1) Pola makan

Ibu mengatakan sebelum hamil makan 2 kali

sehari dengan porsi sedang. Selama hamil ibu makan 2

kali sehari dengan menu nasi dan lauk pauk. Ibu tidak

suka makan sayur, tidak mempunyai alergi terhadap

makanan.

2) Pola minum

Ibu mengatakan sebelum hamil minum 5-6 gelas

perhari. Sejak hamil yang sekarang ibu minum 7-8 gelas

air putih perhari, dan minum 1 gelas susu setiap pagi.

b. Eliminasi
1) Buang air kecil (BAK)

Sebelum hamil buang air kecil 4-5 kali sehari.

Selama hamil frekuensi BAK menjadi bertambah 6-7 kali

perhari, terlebih pada malam hari. Tidak ada keluhan.

2) Buang air besar (BAB)

Ibu mengatakan tidak ada perubahan dalam

buang air besar (BAB) 1 kali sehari, konsistensi lunak

dan tidak ada keluhan.

c. Istirahat

Ibu mengatakan sebelum hamil tidur kurang lebih 7 jam,

tidak ada perubahan pola istirahat saat hamil, tidur sekitar 7

jam.

d. Kegiatan seksual

Sejak ibu mengetahui hamil sampai usia kehamilan

sekarang ibu belum melakukan hubungan seksual karena ibu

merasa khawatir dengan kehamilannya.

e. Hygiene

Ibu tidak mengalami perubahan pola mandi yaitu 2 kali

sehari pagi dan sore. Ibu menggosok giginya setiap selesai

makan dan saat akan tidur. Ibu membersihkan bagian

kemaluannya setelah BAK dan BAB dengan cara

membersihkan dari arah depan terlebih dahulu, kemudian


bagian belakang. Ibu mengganti bajunya setiap habis mandi

dan menjelang tidur, dan mengganti pakaian dalamnya setelah

mandi atau jika basah.

f. Kegiatan sehari-hari

Setiap hari ibu bekerja dari jam 08.00-14.30 WIB sebagai

analisis di pabrik obat, selama bekerja ibu berdiri dan tidak

menggunakan masker. Ibu merasa Lelah dengan pekerjaannya.

Ibu mengatakan pekerjaan rumah tangganya dikerjakan oleh

ibu tanpa dibantu oleh orang lain.

g. Gaya hidup

Ibu tidak mengkonsumsi jamu-jamuan, obat-obatan,

minuman keras, dan suami tidak merokok dan tidak

mengkonsumsi minuman keras. Akan tetapi setiap hari ibu

terpapar dengan zat kimia melalui udara, karena ibu bekerja

sebagai analis.

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan fisik

a. Keadaanumum : lemas

b. Kesadaran : compos mentis

c. Tanda-tanda vital

1) Tekanandarah : 110/80 mmHg


2) Nadi : 80 x/menit

3) Respirasi : 20x/menit

4) Suhu : 36,5°c

d. Tinggi badan : 258 cm

e. Berat badan sebelum hamil : 47 kg

f. Berat badan saat hamil : 48 kg

g. Kenaikan berat badan : 47 kg

h. IMT : 47/1,58²=18,8

Kategori : 18,5-24,0

Anjuran penambahan berat badan selama hamil : 11-16 kg

2. Pemeriksaanfisik

a. Kepala dan leher

1) Mata : Sklera putih, konjungtiva pucat

2) Mulut : Rahang tidak pucat, tidak ada caries gigi

3) Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid

dan limfe, tidak Ada peningkatan tekanan vena jugul

aris

b. Payudara

Bentuk simetris, puting susu menonjol, ada

hiperpigmentasi, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan.

c. Abdomen
1) Inspeksi : Tidak ada luka bekas operasi,

terdapat linea nigra

2) Palpasi : tinggi fundus uteri 2 jari bawah

pusat, teraba Ballotement adanya nyeri tekan,

kontraksi 1x10’10”

3) Auskultasi

Djj : 150x/menit, teratur, puntum maksi

mun Kuadran bawah kanan

d. Ektremitas

1) Atas

Kedua tangan tidak oedema, kuku tampak pucat, terp

asang infus RL 20 tetes/menit pada tangan kanan. Si

sa cairan 375cc

2) Bawah

Kedua kaki tidak oedema, tidakada varices, kuku mer

ah muda refleks patella positif

e. Genetalia

Genetalia ekterna : terdapat pengeluaran darah pervaginam,

berwarna merah segar, tidak ada gu

mpalan, tidak ada jaringan yang kelu

ar
Ispekulo : terlihat pengeluaran darah dari kav

um uteri, tidak berbau, ostium uteri t

ertutup.

Pemeriksaandalam : tidak ada pembukaan

f. Anus

Tidak ada hemoroid

g. Data penunjang

Nama Hasil Normal Satuan


hemoglobin 9,5 >11 g/dl
Leukosit 11,00 8-10 Ribu/uL
Trombosit 301 150-450 Ribu/uL
Meatokrit 30 37-43 %

C. ANALISA

G1P0A0, hamil 18 minggu dengan abortus imminens dan anemia ring

an.

 Masalah Aktual : G1P0A0, gestasi 18 minggu

 Diagnsa Potensial : Abortus imminens dan anemia ringan

D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu mengalami perdara

han pada kehamilan muda dan merupakan salah satu tanda bahay

a dari kehamilan.

2. Pukul 21.40 konsultasi dengan dokter obgyn, abdice:

1) Cyges 10 tablet 1x400 mg melalui oral

2) Spyramicin 10 tablet 3x500 mg melalui oral

3) Acyclovir 10 tablet 3x400 mg melalui oral

4) Pronalges 1x100 mg melalui rektal

5) Infus ringer laktat 20 tetes/menit

6) Pasien dirawat sampai perdarahan berhenti dan kead

aan baik

3. Pukul 21.50 memberikan obats pyramicin 500 mg melalui oral, acy

clovir 400 mg melalui oral dan memasukan pronalges 100 mg mela

lui rektal. Ibu bersedia

4. Memantau kesejahteraan ibu dan janin setiap 3 jam. ( terlampir)

5. Memberitahu ibu mengenai tanda bahaya kehamilan. Ibu mengerti

mengenai tanda bahaya kehamilan

6. Memberitahu ibu untuk tirah baring selama 2-3 hari. Dan apabila ib

u ingin BAK ataupun BAB harus menggunakan pispot dan dilakuka

n tempat tidur di bantu oleh keluarga atau petugas kesehatan yang

sedang bertugas.
7. Menganjurkan ibu untuk tetap meminum tablet Fe yang telah diberi

kan oleh bidan.

8. Memberitahu ibu untuk tidak khawatir atas kehamilannya dan meng

anjurkan ibu untuk rileks.

9. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang dibutuhkan

saat hamil yaitu sayur-sayuran, buah-buahan, dan lauk pauk sepert

i daging, dan ikan

10. Menganjurkan ibu untuk istirahat

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/tanggal : selasa, 15 maret 2020

Pukul : 14.30 WIB

Tempat : ruang VK RS PMI bogor

Pengkaji : aida saadah

A. Data subjetif

Ibu mengatakan darahnya masih keluar sedikit dan berwarna c

oklat, tetapi sudah tidak merasa mulas dan kram pada perut da
n lemasnya berkurang, sudah mengganti pembalut 2 kali tadi p

agi, dan setelah zuhur. Ibu hanya berbaring ditempat tidur, istr

ahat cukup. Sudah makan dengan menu nasi, ayam, porsi sed

ang, tidak memakan sayur. Minum 6-8 gelas. BAK 4 kali di tem

pat tidur dengan menggunakan pispot,dan belum BAB

B. Data objektif

1. Pemeriksaan umum

a) Keadaan umum : baik

b) Kesadaran : compoc mentis

c) Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah : 100/80 mmHg

2) Nadi : 80x/menit

3) Suhu : 36,9°c

4) Respirasi : 22x/menit

2. Pemeriksaan fisik

a) Mata : Sklera putih, konjungtiva pucat

b) Abdomen

1) Palpasi

TFU 2 jari di bawah pusat, tidak ada nyeri t

ekan

2) Auskultasi
Djj : 148x/menit, teratur, p

unctum Kuadran bawah kanan

c) Ektremoitas

1) Atas

Kedua tangant idak oedema, kuku merah

muda, terpasang infus RL 20 tetes/menit p

ada tangan kanan. Sisa cairan 345 cc ( kol

f III).

2) Genetalia

Terdapat perdarahan pervaginam, berwarn

a coklat.

C. Analisa

Hamil 18 minggu dengan abortus imminens dan anemia ringan

D. Penatalaksanaan

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu

sudah mulai membaik karena darah mulai berkurang da

n kramnya sudah mulai berkurang.

2. Meningkatkan ibu kembali untuk tirah baring dan apa bil

a ingin BAK atau BAB dianjurkan ditempat tidur memaka

i pispot dibantu oleh keluarga atau tenaga kesehatan ya

ng sedang bertugas. Ibu BAK dan BAB di tempat tidur m

enggunakan pispot
3. Pukul 15.00 Memberi obat Spyramicin 500 mg melalui

oral dan Acyclovir 400 mg melalui oral. Ibu meminum

obat Spyramicin dan Acyclovir.

4. Pukul 15.10 Kolaborasi dengan dokter Obgyn, advive:

a. Pantau perdarahan\

b. Jika perdarahan berhenti, maka pasien boleh

pindah ke Ruang Nifas.

c. Menjadwalkan pasien untuk USG tanggal 16

Maret di Ruang Poli Kebidanan.

5. Memantau keadaan umum, tanda-tanda vital, denyut

jantung janin, memantau perdarahan setiap 3 jam.

(terlampir).

6. Menganjurkan ibu untuk meminum tablet Fe yang telah

diberikan oleh bidan. Ibu akan meminum tablet Fe

7. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum makanan

yang telah di berikan oleh Rumah Sakit dan boleh

memakan makanan yang dibeli diluar.


CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/tanggal : rabu, 16 maret 2020

Pukul : 14.30 WIB

Tempat : Ruang polikebidanan RS PMI

bogor

Pengkaji : Aida saadah

A. Data subjektif

Ibu mengatakan diantar ke Ruang Poli Klinik Kebidanan

untuk di USG, keluar flek, warna coklat, sudah tidak merasa

kram pada perut dan tidak lemas. Ibu sudah mengganti

pembalut 1 kali tadi pagi. Ibu sudah makan dengan menu nasi,

telur, porsi sedang, dan ibu menghabiskan makannya. Minum

5-7 gelas. BAK 4-5 kali, dan sudah BAB 1 kali dengan

menggunakan pispot dibantu oleh tenaga kesehatan yang

sedang bertugas.

B. Data ojektif
1. Pemeriksaan umum

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : compos mentis

c) Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah : 110/80 mmHg

2) Nadi : 79x/menit

3) Suhu : 36,7°c

4) Respirasi : 20x/menit

2. Pemeriksaanfisik

a) Mata : sklera putih, konjungtiva pucat

b) Abdomen

1) Palpasi

TFU 2 jari di bawah pusat, teraba ballotem

ent, tidak ada nyeri tekan

2) Auskultasi

Djj : 151x/menit, teratur. Punctum

Maksimum kuadran bawah kir

c) Ektremitas

1) Atas
Kedua tangan tidak oedema, kuku pucat, t

erpasang infus RL 20tets/menit pada tang

an kanan. Sisa cairan ± 345cc (kolf VI)

d) Genetalia

1) Inspeksi : terdapat pengeluaran darah

Pervaginam, berwarna coklat

e) Data penunjang

USG : keadaan janin baik, denyutja

ntungn Janin (DJJ) 150x/menit, teratur, letak Plas

enta di corpus anterior

C. Analisa

Hamil 18 minggu dengan imminens dan anemia ringan

D. Penatalaksanaan

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu

sudah membaik. Dan hasil USG menunjukan bahwa

keadaan janin baik

2. Memberi dukungan kepada ibu agar tidak usah khawatir

mengenai janinnya. Ibu tampak tenang

3. Mengingatkan ibu Kembali jika ingin BAK atau BAB

menggunakan pispot saja dan dilakukan di tempat tidur

dibantu oleh keluarga atau tenaga kesehatan. Ibu BAK

dan BAB di tempat tidur dengan menggunakan pispot


4. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi

seperti daging, ikan, telur, sayur-sayuran dan buah-

buahan. Makan daging, telur sayur, dan buah

5. Menganjurkan ibu untuk istirahat.

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/tanggal : kamis, 17 maret 2020

Pukul : 14.30 WITA

Tempat : ruang ponek RSUD Polewali

Pengkaji : gabriella renil

A. Data subjektif

Ibu mengatakan sudah pindah keruang nifas, darahnya

sudah tidak keluar, belum meminum obat, sudah tidak merasa

kram pada perut dan tidak lemas. Ibu nyeri punggung. Ibu

sudah makan dengan menu nasi, telur, dan sayur, porsi

sedang, habis. Minum 6-8 gelas. BAK 4-5 kali, dan sudah BAB

1 kali dengan menggunakan pispot ditempat tidur dibantu oleh

ibunya. Isrirahat cukup, tidur nyenyak.

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum : baik

b) Kesadaran : Compos mentis

2. Tanda-tanda vital

a) Tekanan darah : 120/80 mmHg

b) Nadi : 80x/menit

c) Suhu : 37,0°c

d) Respirasi : 20x/menit

3. Pemeriksaan fisik

a) Mata : skleraputih, kongjutiva tamp

ak pucat

b) Abdomen :

1) Palpasi

TFU 2 jari di bawah pusat, teraba ballotem

ent, tidak ada nyeri tekan, tidak ada kontra

ksi

2) Auskultasi

Djj : 144x/menit, teratur, punctum

Maksimum kuadran bawah ka

nan

c) Ektremitas

1) Atas
Kedua tangan tidak oedema, kuku mera m

uda, terpasang infus RL 20 tetes/menit pa

da tangan kanan. Sisa cairan infus ± 345c

c ( kolf VIII).

d) Genetalia

1) Inspeksi : tidak terdapat pengeluaran

darah

Pervaginam

C. Analisa

Hamil 18 minggu dengan abortus imminens dan anemia ringan

D. Penatalaksanaan

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu

sudah membaik.

2. Memberitahu ibu mengenai cara bangun dari tempat

tidur yang benar.

3. Pukul 15.00 Memberi ibu obat Spyramicin 500 mg

melalui oral, Acyclovir 400 mg melalui oral. Ibu minum

obat Spyramicin dan Acyclovir.

4. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi

seperti daging, ikan, telur, buah-buahan dan sayur-

sayuran. Ibu makanan makanan yang telah di anjurkan.


5. Mengingatkan ibu Kembali mengenai tanda bahaya

kehamilan. Ibu mengerti.

6. Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup.

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/tanggal : jumat, 18 maret 2020

Pukul : 07.30 WITA

Tempat : Ruang ponek RSUA Polewali

Pengkaji : gabriella renil

A. Data subjektif

Ibu mengatakan darahnya sudah tidak keluar, sudah

tidak merasa kram pada perut dan tidak lemas. Ibu sudah

makan dengan menu nasi, ayam, dan sayur. Minum 6-8 gelas.

BAK 4-5 kali, dan belum BAB. Ibu mengatakan sudah

diperbolehkan pulang oleh dokter dan ibu merasa senang.

B. Data objektif

1. Pemeriksaan umum

a) Keadaan umum : Baik


b) Kesadaran : Compos Mentis

c) Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah : 110/80 mmHg

2) Nadi : 82x/menit

3) Suhu : 36,7°c

4) Repirasi : 20x/menit

2. Pemeriksaan fisik

a) Mata : Sklera putih, konjungtiva tampak pu

cat

b) Abdomen

1) Palpasi

TFU 2 jari di bawah pusat, teraba ballotem

ent, tidak adan yeri tekan, tidak ada kontra

ksi

2) Auskultasi

Djj : 146x/menit, teratur, punctum maksi

mum Kuadran bawah kiri

c) Ekstremitas

1) Atas

Kedua tangan tidak oedema, kuku merah

muda, tangan sudah tidak terpasang infus,

di aff pukul 08.00 WIB


C. Analisa

Hamil 18 minggu dengan anemia ringan.

D. Penatalaksanaan

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu

sudah baik dan sudah diperbolehkan untuk pulang.

2. Memberitahu ibu untuk tidak beraktivitas terlalu berat

apabila sudah dirumah. Ibu mengerti.

3. Memngingatkan Kembali mengenai tanda bahaya

kehamilan.

4. Kolaborasi dengan dokter Obgyn, advice:

a) Spyramicin 10 tablet 500 mg

b) Acyclovir 10 tablet 400 mg

c) Lepas infus

5. Memberitahu ibu untuk tidak melakukan hubungan

seksual terlebih dahulu selama 1 minggu. Ibu mengerti

6. Memberitahu ibu untuk makan dengan sayur-sayuran,

buah-buahan, dan laukpauk, serta minum 7-8 gelas

sehari. Ibu mengerti dan akan memakan makanan yang

telah di anjurkan.

7. Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup. Ibu

mengerti.
8. Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe

yang telah diberikan oleh bidan, dan bila tablet Fe ibu

sudah habis bisa dibeli di Apotek. Ibu mengerti.

9. Menganjurkan ibu untuk control kerumah saki ttanggal

26 maret 2016 atau bila ada keluhan bisa langsung

dating kepetugas kesehatan.

CATATAN PERKEMBANAGAN

Hari/tanggal : Minggu, 20 maret 2020

Pukul : 14.00 WITA

Tempat : Rumah Ny.Y

Pengkaji : gabriella renil

A. Data subjektif

Ibu mengatakan tidak ada keluhan yang dirasa,

keadaannya sudah cukup membaik. Ibu minum obat 3 kali

sehari yaitu Spyramicin dan Acyclovir sesuai dengan anjuran

dokter, obat masih ada, makan 3 kali sehari dengan menu

seimbang seperti nasi, sayur, ikan, daging, dan buah. Ibu

minum air putih 6-8 gelas sehari. BAK 4-5 kali sehari, BAB 1

kali sewaktu pagi. Merasakan Gerakan janin aktif. Ibu masih

meminum obat-obatan yang diberi oleh dokteryaituSpiramicin


dan Acyiclovir dan tidak mengkonsumsi obat-obatan lain. Ibu

sudah tidak bed rest akan tetapi belum mulai bekerja karena

masih takut terjadi perdarahan kembali. Ibu belum melakukan

hubungan seksual. Saat ini pekerjaan rumah dibantu oleh

ibunya

B. Data objektif

1. Pemeriksaan umum

a) Keadaan umum : Baik

b) Kesadaran : Compos Mentis

c) Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah : 120/80 mmHg

2) Nadi : 80x/menit

3) Suhu : 36,9°c

4) Respirasi : 20x/menit

2. Pemeriksaanfisik

a) Mata : sklera putih, konjungtiva tampa kpu

cat

b) Abdomen

1) Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi

2) Palpasi : tinggi fundus uteri 1 jari baw

ah pusat, Teraba ballotement


3) Auskultasi : 140x/menit, teratur, punctum

Maksimum kuadran bawah kir

C. Analisa

Hamil 19 minggu dengan anemia ringan

D. Penatalaksanaan

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu

dan janin baik

2. Memberitahu ibu mengenai gizi ibu hamil. Ibu mengerti

dan akan memakan makanan yang telah dianjurkan.

3. Memberitahu ibu untukt idak beraktivitas terlalu berat.

Ibu tidak akan beraktifitas terlalu berat.

4. Mengingatkan ibu Kembali mengenai tanda bahaya

kehamilan.

5. Mengingatkan ibu kembali agar tetap mengkonsumsi

tablet Fe. Ibu meminum tablet Fe.

6. Memberitahu ibu untuk tetap meminum obat yang telah

diberikan oleh dokter yaitu Spyramicin dan Acyclovir. Ibu

mengerti dan meminu mobat yang telah dianjurkan oleh

dokter.

7. Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup. Ibu

mengerti dan akan istirahat.


8. Mengingatkan ibu untuk control tanggal 26 maret 2016

atau bila ada keluhan bisa segera dating kepetugas

kesehatan

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/tanggal : sabtu, 26 maret 2016

Pukul : 14.45 WITA

Tempat : Ruang poli kebidanan RSUD Polewali

Pengkaji : gabriella renil

A. Data subjektif

Ibu mengatakan ingin control pasca rawat, saat ini tidak

ada keluhan yang dirasa oleh ibu. Tidak mengkonsumsi obat

yang diberikan oleh dokter karena sudah habis. Ibu makan 3

kali sehari dengan menu nasi, ikan, sayur, dan buah. Minum 6-

8 gelas sehari. BAK 4-5 kali sehari. Ibu belum BAB hariini,

biasanya ibu BAB setiap hari saat pagi. Ibu merasakan

Gerakan janin cuku paktif. Ibu belum masuk kerja dan belum

beraktivitas. Pekerjaan rumah masih dibantu oleh ibunya.


B. Data subjektif

1. Pemeriksaan umum

a) Keadaan umum: Baik

b) Kesadaran : Compos Mentis

c) Tanda-tanda vital

1) Tekanan darah : 110/70 mmHg

2) Nadi : 78x/menit

3) Suhu : 36,6°c

4) Respirasi : 19x/menit

2. Pemeriksaanfisik

a) Mata : tidak ada oedem,sklera putih, ko

njungtiva Konjungtiva merahmuda

b) Abdomen

1) Palpasi

Tinggi fundus uterui 1 jari di bawahpusat, t

eraba ballotement.

2) Auskultasi

Djj : 149x/menit,teratur, punctum

Maksimum kuadran bawah kiri

c) Ektremitas

1) Atas
Kedua tangan tidak oedema, kuku merah

muda

2) Bawah

Kedua kaki tidak oedema,tidak ada varices,

kuku merah muda

d) Data penunjang

USG : keadaan janin baik, denyut jantu

ng janin (DJJ)

C. Analisa

Hamil 20 minggu keadaan ibu dan janin baik

D. Penatalaksanaan

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu

dan janin baik.

2. Memberitahu ibu bahwa sudah diperbolehkan bekerja

kembali oleh dokter jika ibu kuat.

3. Memberitahu ibu jika sudah mulai bekerja Kembali

diharapkan untuk menggunakan masker dan tidak

terlalu Lelah caranya bisa dengan meminta pindah

pekerjaan kepada atasan

4. Memberitahu ibu mengenai tanda bahaya kehamilan.

Ibu mengetahui tanda bahaya kehamilan.


5. Memberitahu ibu mengenai kebutuhan gizi ibuh amil. Ibu

memakan makanan yang telah dianjurkan.

6. Menganjurkan ibu untuk tetap meminum tablet Fe. Ibu

meminum tablet Fe

7. Memberitahu ibu bahwa ibu sudah diperbolehkan

melakukan hubungan seksual.

8. Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi

keruma hsakit dan apa bila ada keluhan segera dating

kepetugas kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai