Anda di halaman 1dari 4

Nama : Anggito Abimanyu

NPM : 2014111023

Prodi : Budidaya Perairan

MK : Fisiologi Perkembangan Larva Ikan

KELOMPOK 3

Lembar Kerja Satu

Judul : Pengenalan Telur Dan Larva Ikan Air Tawar & Air Laut Berdasarkan Karakter
Morfologi

1. Carilah satu spesies baik ikan air tawar dan ikan air laut lalu tuliskan perbedaanya
pada tahap telur (Tulis sumber)
(Sunarma., 2004) (Effendie., 1997) (Vinas J., 2009)

 Ikan Air Tawar : Lele (Clarias)


 Ikan Air Laut : Tuna Ekor Kuning (Thunnus albacares)
Telur Ikan Air Laut (Tuna
Karakteristik Telur Ikan Air Tawar (Lele)
Ekor Kuning)
Habitat Ikan tawar Ikan Laut
Keberadaan Menempel pada substrat Terapung
Berat Jenis 1,55 1
Kuning telur pada bagian
Penampakan Transparan
tengah lebih pekat
Ukuran Diameter Telur 1,1 – 1,4 mm 0,5 – 2,5 mm
Kandungan Air Rendah Tinggi, mengapung
Larva yang menetas Lebih besar Lebih kecil, kurang berkembang

2. Gambarkan minimal satu tahapan larva dari spesies baik ikan air tawar dan ikan air
laut pada nomor 1, dan beri keterangan lengkap.

Mata
Cadangan
kuning telur

Gambar 1. Ikan lele Gambar 1. Ikan lele


(Tahap Yolk Sac) (Tahap Yolk Sac)
Saat menetas, tubuh larva yang belum sempurna menyebabkan larva ikan laut dan
tawar tidak berwarna alias transparan. Kehidupan larva memiliki cadangan makanan
pada warna kuning telur dan saat cadangan makanan habis, larva akan
membutuhkan makanan dari luar yang sesuai dengan bukaan mulut

3. Lakukan identifikasi pada spesies ikan yang anda tulis pada no, 1 dengan
karakteristik sebagai berikut: (Tulis sumber)

(AIA Qossami,2017), (Effendi.,2004), (Yufera et al., 2014), (Budianita L et al., 2019),


(Gunawan et al., 2019)

Larva ikan air laut


Larva ikan air tawar
Karakteristik Tuna Ekor Kuning (Thunnus
Ikan Lele (Clarias)
albacares)
Bentuk tubuh Larva yang baru menetas Larva yang baru menetas (D-0)
memiliki bentuk dan berwarna mempunyai bentuk tubuh yang
hitam seperti kecebong transparan, mata dan mulut
belum terbuka. Abnormalitas
menyebabkan ekor melengkung
dan bagian tulang melengkung
ke bawah.
Miomer (myomers) Sejak 1 hari larva menetas, Pada larva tuna ekor kuning,
miomer sudah mulai terlihat miomer terlihat saat embrio.
Usus (Gut) Pada fase ini ususnya masih Saluran pencernaan pada larva
berupa tabung lurus ikan tuna saat menetas
berbentuk lurus sampai ke yolk
sac dan berdiferensiasi di
daerah usus.
Gelembung renang Saat baru menetas Swim Swim bladder (gelembung
(Gas bladder) bladder (gelembung renang) renang) sudah terbentuk pada
belum berkembang. larva D-2 yang memungkinkan
larva dapat turun naik dalam air
pemeliharaan.
Posisi kepala berputra Posisi kepala daro larva ikan Larva ikan tuna sirip kuning
tidak (Head spination) lele tidak berputar, dengan tidak memiliki head spination
kata lain tidak memiliki head (posisi kepala berputar)
spination.
Formasi sirip - Pada masa prolarva, sirip - Memasuki umur D-12 dorsal
dada dan ekor larva ikan lele fin (sirip punggung) pertama
sudah ada tetapi belum dan pelvic fin (sirip perut) sudah
terbentuk sempurna mulai muncul dan pada sirip
bentuknya. ekor mulai terlihat jelas sirip-
- Selanjutnya pada fase sirip tulangnya serta tulang pada
postlarva, sirip dorsal sudah ekor telah mengalami
mulai dapat dibedakan, pembelokan.
demikian pula sirip ekor telah - Pada D-20 sudah
terbentuk mendekati bentuk metamorphosa menjadi juvenil,
yang sempurna. Tetapi, tidak fisik sudah menyerupai dewasa,
memiliki sirip perut yang dimana sirip punggung pertama
nyata, hanya berbentuk dan sirip punggung kedua sudah
tonjolan. tumbuh sempurna dan mulai
memanjang.
Ukuran dan Kisaran ukuran larva ikan lele Larva ikan tuna sirip kuning saat
pengukuran antara 5 sampai 7 mm dengan baru menetas (D-0) mempunyai
morfometrik berat antara 1,2 mg sampai 3 panjang total tubuh 2,71 ± 0,70
mg yang baru menetas dengan mm dan panjang standar 2,68 ±
panjang total 1,21 sampai 1,65 0,11 mm.
mm dengan rata-rata 1,69 mm
Pigmen Larva yang baru menetas Pigmentasi pada bagian atas
memiliki beberapa butir kepala mulai muncul saat larva
pigmen yang belum diketahui D-7, pigmentasi ini semakin
fungsinya karena masih dalam terlihat jelas dengan
proses perkembangan. bertambahnya umur larva.
Jumlah jari -jari lunak Pada larva lele meskipun Terdapat 13-14 jari-jari pada
sirip (Fin ray count) dalam fase berkembang, sirip punggung pertama, 14 jari-
memiliki sirip dengan 47-58 jari lemah pada sirip punggung
jari-jari lunak, sirip dada terdiri kedua, diikuti 8-10 jari-jari sirip
dari 1 duri dan 8 jari-jari lunak. tambahan. Kemudian sirip
dubur berjari-jari lemah 14-15
dan 17-10 jari-jari sirip
tambahan

4. Deskripsikan peluang penerapan suatu teknologi/penanganan tertentu pada telur


dan atau larva untuk memaksimalkan produksi benih pada ikan yang anda tulis di
nomor 1 dan 3.
Pemberian madu dalam pengenceran sperma dapat memberikan pengaruh terhadap
sintasan hidup larva. Larva hasil penetasan telur melalui penambahan madu dalam
pengecaran sperma 0,7 ml madu dalam 99,3 ml NaCl fisiologis menunjukkan hasil
yang terbaik. Tetapi ketika dosis lebih rendah, bahkan sampai pada perlakuann tanpa
madu memberikan hasil yang kurang berpengaruh lagi terhadap sintasan larva. Hal
ini dapat disebabkan karena ketidak cocokkan dosis madu yang diberikan. Fungsi
utama dari madu adalah sebagai sumber energi bagi spermatozoa. Selanjutnya
dinyatakan bahwa bahan utama yang dipakai spermatozoa sebagai sumber energi di
luar testis adalah fruktosa yang diubah menjadi asam laktat dan energi dengan
enzim fruktosilin.
Penambahan madu dalam pengenceran sperma ikan dimaksudkan untuk
memberikan energi dan nutrisi untuk spermatozoa ikan, agar energi yang berupa
ATP tersebut dapat meningkatkan atau memperpanjang waktu motilitas dan
viabilitas spermatozoa. Sama halnya dengan penelitian tingkat fertilisasi, dan daya
tetas telur demikian juga nilai rata-rata persentase sintasan tertinggi berada pada
perlakuan D. Sehingga dapat dikatakan bahwa energi yang ada dalam madu sangat
bermanfaat atau sangat berpengaruh mulai dari motilitas sperma sampai pada
pertumbuhan larva.

Anda mungkin juga menyukai