Anda di halaman 1dari 6

TT 2

PENDIDIKAN SENI DI SD (PDGK4207)


TAHUN 2021.2

1. Illustrasi
Dalam mengajar seni musik di SD guru harus tahu karakteristik musik dan suara anak
SD.
Pertanyaan sebut dan jelaskan :
a). Karakterik suara anak SD
b). Karakteristik musik anak SD
2. Illustrasi
Dalam mengajar seni rupa di SD guru harus karakteristik seni rupa anak SD.
Pertanyaan sebut dan jelaskan :
a). karakteristik seni rupa anak SD
b) Tipe tipologi seni rupa anak SD
3. Illustrasi
Bernyanyi membutuhkan pernapasan yang baik dan teknik bernyanyi yang tepat dan
benar.
Pertanyaan sebut dan jelaskan :
a). Jenis pernafasan dalam bernyanyi
b). Cara – cara membawakan lagu dengan baik
4. Illustrasi
Untuk jadi pemimpin dalam permainan musik biasa di sebut dirigen/ konduktor perlu
memahami : jenis aba-aba, sikap badan dan teknik aba-aba.
Pertanyaan sebut dan jelaskan:
a). Lima sikap badan yang harus dilakukan dalam memimpin suatu permainan musik.
b). Teknik aba-aba sebelum suatu lagu dimulai dan diakhiri.
5. Illustrasi
Gitar dan perkusi adalah alat musik yang umum digunakan di sekolah dasar.
Pertanyaan sebut dan jelaskan:
a). Tiga Jenis petikan dalam bermain gitar
b). Instrumen perkusi bernada.
Kode MK : PDGK4207 NIM : 858904745
Nama MK : Pendidikan Seni di SD NAMA : MARIA SOFIATUN HASANA
Prodi/Smt : S1 PGSD 119 / 3A Pokjar : BKD SMPN 1 Panji Situbondo

1. Karakteristik musik dan suara anak SD


a. Karakteristik suara anak SD
Karakteristik anak SD dikelompokkan menjadi 4 berdasarkan usia anak mulai dari
usia 4-5 tahun, 6-7 tahu, 8-9 tahun, 10-12 tahun dimana masing-masing periode anak
memiliki karakteristik suara yang berbeda beda
Usia 4-5 tahu anak mampu :
 Anak usia ini terdengar tipis, kecil dan ringan
 Belum dapat menyanyikan nada lagu dengan tepat
 Sudah dapat menyanyikan lagu dengan pola yang sederhana
Usia 6-7 tahun anak mampu
 Memiliki suara tinggi dan ringan
 Mulai memahami perbedaan tinggi dan rendah
 Dapat menyanyikan lagu dengan kalimat-kalimat pendek dan dapat
menyanyikan beberapa nada yang berdurasi panjang
 Suka bernyanyi sendiri
 Batas suara anak biasanya antara d-b bahkan ada yang mencapai d-d
 Mulai menyadari pentingnya pernafasan yang bagus dalam menyanyi
Usia 8-9 tahun anak mampu :
 Anak sudah dapat bernyanyi dengan nada yang tepat
 Pada anak laki-laki mereka mulai mengembangkan resonan untuk
mempersiapkan diri menjadi suara alto supran
 Mulai dapat diperkenalkan canon ( lagu yang dinyanyikan secara susul
menyusul) atau lagu bersuara dua
 Lagu yang dinyanyikan mulai bernilai ekspresif, seperti melodi yang
mengalir, melodi dinyanyikan dengan dihentakkan atau tegas dan sebagainya
 Anak mulai dapat menyanyikan ritme yang yang lebih rumit
 Anak juga sudah memulai dapat mengenali perbedaan akor berdasarkan
pendengarannya
 Mulai menyukai lagu dari Negara lain dan berbagai gaya musik.
Usia 10-12 tahun pada tahap ini anak sudah mampu :
 Pada anak-anak yang belum mengalami perubahan suara, suara mereka masih
terdengar jernih dan nyaring
 Suara anak laki-laki menjadi lebih indah menjelang terjadi perubahan suara
 Pada usia ini ada beberapa anak sudah mulai mengalami perubahan suara
dimana suara mereka menjadi rendah seperti suara anak laki-laki dewasa.
b. Karakteristik musik anak SD
Beberapa karakteristik yang harus muncul dalam musik anak adalah
 Musik sesuai dengan minat dan menyatukan dengan kehidupan anak sehari-hari
 Ritme musik dan pola melodinya pendek sehingga mudah diingat
 Nyanyian atau lagu tersebut juga harus mengandung unsur musik lainnya
 Melalui musik anak diberi kesempatan pula untuk bergerak melalui musik
2. Karakteristik seni rupa anak SD
a. Karakteristik seni rupa anak SD
Berdasarkan teori tahap-tahap perkembangan menggambarseni rupa secara
garis besar dapat dibedakan dua tahap karakteristik, yaitu kelas I sampai dengan
kelas III ditandai dengan kuatnya daya fantasi- imajinasi, sedangkan kelas IV sampai
dengan kelas VI ditandai dengan mulai berfungsinya kekuatan rasio. Perbedaan
kedua karakteristik ini tampak pada gambar-gambar karya dua dimensi atau model,
patung dan perwujudan karya tiga dimensi lainnya. Karakteristik karya dua dimensi
dapat dilihat dari tipologi dan periodisasi gambar anak
b. Tipe tipologi seni rupa anak SD
Tipologi seni rupa anak dalam hal ini adalah Apa yang digambarkan
merupakan hasil apa yang dilihat dan dirasakan. Apa yang digambar bukan hanya
yang sedang ia pikirkan, melainkan apa yang dilihat dengan perasaan yang
diasosiasikan. Anak dapat meniru alam, mengubah, mengurangi atau menghilangkan
sebagian objek yang digambarkannya.
Ada 3 tipologi seni rupa anak SD yakni :
1. Visual.
Pada tipe ini, anak cenderung lebih mengutamakan pengamatan mata
daripadasuasana hati. Kecenderungan pengamatan anak terhadap lingkungannya
lebih mengarah pada faktor objektif, dimana anak akan mengekspresikan segala
sesuatu yang ada di lingkungannya ke dalam sebuah kertas, sehingga gambar
yang dihasilkan sesuai dengan apa yang ditangkap oleh indera anak, sebagaimana
dikemukakan oleh Lowenfeld dan Brittain (1964:260) bahwa perantara utama
untuk kesan visual adalah mata. Kemampuan untuk mengamati secara visual
tidak tergantung sepenuhnya pada kondisi fisik mata. Kesadaran visual yang
rendah tidak selalu ditentukan oleh ketidaksempurnaan mata.
2. Heptik.
Pada tipe ini, gambar anak yang dihasilkan tidak berdasarkan pada
pengamatan anak terhadap lingkungannya, akan tetapi anak lebih mengutamakan
ungkapan perasaannya, sehingga gambar yang dihasilkan tidak sesuai dengan apa
yang dilihat. Gambar dengan tipe haptik ini dapat dikatakan bersifat subjektif
sebagaimana dikemukakan Lowenfeld dan Brittain (1964: 261) sebagai berikut.
Perantara utama untuk jenis individu yang bersifat haptic adalah sensasi otot
tubuh, pengalaman kinestetik, kesan sentuhan, dan semua pengalaman yang
menempatkan diri dalam nilai hubungan ke dunia luar.
3. Campuran.
Tipe ini merupakan perpaduan antara tipe visual dengan tipe haptik,
sehingga karya yang dihasilkan mengandung unsur-unsur bertipe visual dan juga
haptik. Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa gambar ekspresi yang
dibuat oleh anak tidak hanya dikategorikan berdasarkan periodisasi saja,
melainkan kecenderungan perasaan yang digunakan anak juga ikut
mempengaruhi hasil karyanya.
3. Pernafasan dan Teknik bernyanyi
a. Jenis pernafasan dalam bernyanyi
Ada tiga jenis penafasan dalam bernyanyi yaitu :
1. Pernafasan Dada

Teknik pernafasan dada mengharuskan anda untuk mengisi udara dalam paru-
paru bagian atas dengan cara membusungkan dada pada saat anda menarik nafas.

2. Pernafasan Perut

Teknik pernafasan perut mengharuskan anda untuk membuat perut anda menjadi
besar atau mengembungkan perut sehingga dapat diisi udara.

3. Pernafasan Diafragma

Pernafasan diafragma atau pernafasan rongga perut ini sangat cocok digunakan
untuk bernyanyi.
b. Cara - cara membawakan lagu degan baik
Cara membawakan lagu degan benar seorang penyanyi harus mempu menguasai hal-
hal sebagai berikut :
1. Pemanasan.
2. Sikap tubuh dan kondisis saat menyanyi.
3. Teknik pernapasan.
4. Penguasaan artikulasi.
5. Intonasi.
6. Teknik vibrasi.
7. Dan menggunakan intonasi yang tepat,
8. Menggunakan artikulasi yang jelas,
4. Jenis aba-aba
a. Lima sikap badan yang harus dilakukan dalam memimpin suatu permainan musik.
1. Rieleks
2. Posisi kaki agak terbuka, kaki kiri maju sedikit untuk keseimbangan badan.
3. Bahu tidak tegang, pandangan menyeluruh ke depan.
4. Sikap siap, kedua tangan di depan dada.
5. Saat insetting (lagu mulai dinyanyikan), sikap siap tidak hanya tangan tetapi juga
mata, kepala, badan mengarah ke paduan suara.
b. Teknik aba-aba sebelum suatu lagu dimulai dan diakhiri.
Ada beberapa teknik yang harus disiapkan oleh seorang dirigen sebelum memulai
aba-aba diantaranya :
1. Konsentrasi
Seorang dirigen/konduktor harus berjiwa besar dan percaya diri, bahwa ia
seorang yang memegang kekuasaan tertinggi yang mempu memberi perintah
kepada orang yang dipimpinnya.
2. Sikap siap

Dalam hal ini dirigen kedua tangan diangkat ke depan dada, membentuk siku siku
dan searah, sedangkan jari tangan membentuk tanda ekspresi komposisi lagu
yang akan dimainkan. Dalam sikap siap ketinggian tangan dapat diperkirakan
setinggi menurut tinggi rendahnya dirigen/konduktor.
5. Perkusi
a. Tiga Jenis petikan dalam bermain gitar
1. Alternate Picking, adalah memetik string secara bergantian ke atas dan kebawah.
Dalam teknik ini memiliki 2 jenis, yaitu pukulan inside dan outside. Inside yaitu
berpidah string dengan arah petikan ke bawah sedang outside hanya sebaliknya.
2. Chicken picking, adalah memetik string dengan mencabut string dengan
menggunakan ritme stakato/putus-putus ditahan. Dalam teknik ini, menggunakan
bantuan jari jempol kanan dan jari telunjuk untuk menjepit string yang kemudian
string itu akan dicabut keluar.
3. Swap Picking, adalah memetik beberapa string dengan cara disapu, teknik ini
berhubungan erat dengan teknik arpegio pada tangan kiri.
b. Instrumen perkusi bernada.
alat musik perkusi menggunakan getaran yang ditimbulkan karena alat tersebut
dipukul/dikocok,sehingga alat musik perkusi disebut juga alat musik pukul.alat
musik perkusi terbagi menjadi 2 kelompok yaitu:
1. alat musik perkusi bernada misalnya timpani, xylophone, glocken spiel,
gambang, slentem, saron, kalung, angklung, kolintang, kenong, tifa, dan
totobuang.
2. alat musik perkusi tidak bernada misalnya castanets, tamborin, marakas,
kendang, snare drum, simbal, rebana, bedug, dan bongo.

Anda mungkin juga menyukai