Karya Tulis Bugemm: Disusun Oleh
Karya Tulis Bugemm: Disusun Oleh
Motivasi Belajar Siswa di Era Digital di Kelas X.7 SMA Negeri Plus 17 Palembang
Disusun oleh:
Penguji, Palembang,
Pembimbing,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah hak mendasar bagi setiap orang. Di dalam sistem pendidikan,
proses belajar dan mengajar adalah salah satu komponen penting yang dapat menentukan
keberhasilan dan keefektifan suatu pendidikan. Sistem pendidikan indonesia sekarang sedang
menerapkan sitem pendidikan denagan kurikulum 2013.
Kurikulun 2013 ini merupakan kurikulum penyempurna atau perbaikan dari kurikulum
- kurikulum sebelumnya. Mulyasa (2014:6) menyatakan bahwa kurikulum 2013 adalah
kurikulum yang mengharuskan siswa meningkatkan pendidikan karakter, terutama pada
tingkat dasar yang akan menjadi wadah pada tingkat berikutnya. melalui pengembangan
kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan berbasis kompetensi.
Pada kurikulum 2013 ini, siswa diharapkan dapat menjadi produktif, kreatif, inovatif,
afektif, melalui penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan. Dengan penerapan
kurikulum 2013, diharapkan semua guru dapat mengajar secara profesional dan merancang
pembelajaran yang menarik, dapat menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan
kompetensi secara efektif agar bisa mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Perkembangan teknologi pada dekade terakhir ini yang membuat perubahan dalam
pola pikir dan hidup manusia. Perkembangan teknologi ini memudahkan manusia dalam
melakukan pekerjaan dan aktivitasnya. Pendidikan di era digital merupakan suatu pendidikan
yang melibatkan teknologi seperti teknologi informasi maupun komunikasi dalam
pembelajarannya. Dengan berkembangnya zaman era digital ini, memudahkan siswa untuk
mendapatkan pengetahuan dari berbagai sumber dengan cepat dan mudah. Pembelajaran
digital merupakan pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai teknologi informasi dan
komunikasi didalamnya.
Dengan adanya media elektronik yang menyajikan materi pembelajaran maka guru
bukan lagi satu-satunya sumber ilmu pengetahuan. Materi yang didapat dari pembelajaran
digital ini dapat berbagai variasi yaitu berupa teks, video, visual dan lain sebagainya.
Teknologi semacam ini memang sangat patut diapresiasi.
Masa pandemi covid ini membuat semua masyarakat di Indonesia maupun di dunia
memanfaatkan teknologi digital sebagai alat untuk menjalankan aktivitasnya, baik dibidang
sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya. Pandemi covid ini menjadi
jembatan transformasi dalam segala bidang ke arah teknologi digital. Dalam pendidikan,
media pembelajaran dan sumber-sumber belajar mengalami perubahan ke arah digitalisasi
yang mengaharuskan semua siswa mampu untuk berinovasi, berorientasi, dan berkolaborasi
yang diharapkan dapat menjadi bekal pengetahuan seorang siswa di era industri 5.0.
Analisa tentang pembelajaran di masa pandemi covid-19 telah banyak dilakukan oleh
para ahli. Salah satunya analisis yang dilakukan oleh Yensy (2020) menyebutkan bahwa
sistem pendidikan jarak jauh (daring) dapat menjadi solusi pembelajaran dengan mengikuti
himbauan jaga jarak sosial yang mengingat lokasi, jarak, waktu, dan biaya yang menjadi
permasalahan dan hambatan besar di sistem pendidikan jarak jauh pada masa pandemi covid
19.
Berdasarkan fakta dan permasalahan yang diuraikan diatas, penulis mencoba mencari
fakta dengan melakukan sebuah mini-research tentang kendala dan motivasi belajar siswa di
era digital dimasa pandemi Covid 19 khususnya yang dihadapi oleh siswa kelas X.7 SMA
Plus Negeri 17 Palembang.
Motivasi dalam belajar merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan kegiatan
pembelajaran. Tanpa adanya motivasi siswa terkadang merasa malas untuk memulai kegiatan
pembelajaran, maka dengan adanya motivasi, bisa menjadikan penyemangat bagi siswa untuk
menentukan tujuan dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Motivasi bisa berasal dari diri
seorang siswa itu sendiri ataupun dari luar diri seseorang.
Menurut Hamzah B. Uno (2011: 23) “motivasi belajar adalah dorongan internal dan
eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan tingkah laku, pada umumnya
dengan beberapa indikator atau unsur-unsur yang mendukung. Indikator-indikator tersebut,
antara lain: adanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar,
harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar, dan lingkungan belajar yang
kondusif.”
Terdapat beberapa teori-teori dalam motivasi belajar yaitu :
2.2.1 Teori Kebutuhan
Teori ini menjeleskan bahwa seorang berperilaku atau bekerja karena adanya
dorongan untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Kebutuhan yang diinginkan seseorang selalu
bertahap yaitu bila kebutuhan yang pertama telah terpenuhi, maka kebutuhan tingkat kedua
akan menjadi yang utama. Selanjutnya jika kebutuhan tingkat kedua telah terpenuhi, maka
muncul kebutuhan tingkat ketiga dan seterusnya sampai tingkat kebutuhan kelima.
2.2.2 Teori Clyton Aldefer (Teori “ERG”)
Di dalam teori ini menegaskan bahwa apabila seseorang yang memiliki suatu
kebutuhan yang belum terpenuhi maka akan semakin besar pula keinginannya untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
Kuat nya suatu keinginan seseorang untuk memuaskan kebutuhan yang lebih besar
maka semakin besar pula apabila kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan. Dan juga
sebaliknya, apabila semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi,
semakin besar keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang lebih mendasar.
2.2.3 Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)
Pada teori ini menyatakan bahwa terdapat dua faktor dari motivasi yaitu faktor
motivasional dan juga faktor pemeliharaan. Maksud dari faktor motivasional adalah hal-hal
yang dapat mendorong seseorang dalam melakukan sesuatu, sumber motivasi tersebut
didapat secara intrinsik atau dari dalam diri sendiri. Sedangakan, pada faktor pemeliharaan
merupakan hal-hal yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang bersumber
secara ekstrinsik atau bersumber dari luar diri seseorang atau berasal dari prang lain.
2.2.4 Teori Keadilan
Teori ini menuju pada pandangan seseorang bahwa manusia dapat terdorong untuk
menghasilkan kesenjangan antara usaha yang dibuat dengan imbalan yang diterima. Artinya,
apabila seseorang mempunyai persepsi bahwa imbalan yang diterimanya tidak sesuai dengan
keinginannya, dua kemungkinan dapat terjadi, yaitu : a) seorang akan berusaha memperoleh
imbalan yang lebih besar, atau; b) mengurangi intensitas usaha yang dibuat dalam
melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
2.2.5 Teori Victor H. Vroom (Teori Harapan)
Motivasi merupakan akibat suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan juga
ekspektasinya bahwa tindakannya akan sesuai dengan hasil yang diinginkannya. Artinya,
apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan kesempatan untuk dapat meraih nya
tampaknya terbuka untuknya, maka ia akan berusaha dengan sebaik-baik nya dalam
memcapai hal tersebut.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
3.1.2 Pembelajaran
Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengajarkan muridnya
agar tercapainya suatu tujuan dari kegiatan pembelajaran tersebut.
3.1.3 Motivasi
Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang
belajar untuk mengadakan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau
unsur-unsur yang mendukung.