Anda di halaman 1dari 35

HASIL REKAPAN DISKUSI ASP BAB 7

D4 AKUNTANSI PERPAJAKAN TH 2019/2020

1. LIS INDRIYAH PUTRI (18119001)


(PERTANYAAN) Jelaskan konsep akuntansi basis akrual dan Apa kelebihan dan
kelemahan akuntansi basis akrual?
- PAULINNE PUTRI TALENTANNIA
- Terdapat 2 konsep yang menyertai akuntansi berbasis akrual yaitu pengakuan pendapatan dan
pengakuan biaya.
- 1.     Pengakuan Pendapatan
- Pengakuan pendapatan yang dimaksud dalam akuntansi basis akrual adalah saat perusahaan
memiliki hak melakukan penagihan dari kegiatannya. Konsep akrual ini tidak begitu
memperdulikan kapan kas benar-benar diterima. Namun, dalam konsep akrualnya akan
muncul estimasi piutang tak tertagih karena penghasilan sudah diakui meskipun kas belum
diterima.
- 2.                 Pengakuan Biaya
- Pengakuan biaya yang dimaksud dalam akuntansi basis akrual adalah pada saat kewajiban
untuk membayar, meskipun biaya itu belum dibayar. Titik dimana adanya kewajiban
pembayaran ini biasanya dianggap sebagai starting point munculnya biaya.
- Kelebihannya :
- 1.     Menunjukkan Gambaran Pendapatan
- Akuntansi berbasis akrual biasanya dipakai oleh perusahaan besar hingga pemerintahan. Hal
ini tidak terlepas dari salah satu kelebihannya yang menganggap tidak begitu penting tentang
waktu diterimanya pemasukan, melainkan pengakuannya sebagai pendapatan. Hal ini berarti
meskipun kas belum diterima, tetapi sudah menunjukkan kondisi pendapatan.
- 2.                 Sebagai Tolok Ukur Modal
- Penerapan akuntansi berbasis akrual ternyata juga memiliki kelebihan berupa bisa dijadikan
tolok ukur modal. Hal ini karena pencatatan dan penghitungan pemasukan dan pengeluaran
kas akan mempengaruhi modal. Artinya, tambahan pemasukan bisa menjadi investasi yang
merupakan tolok ukur modal perusahaan.
- 3.                 Penerimaan dan Pengeluaran Langsung Diakui
- Tidak bisa dipungkiri bahwa penerimaan dan pengeluaran adalah hal penting dalam laporan
operasional. Hal tersebut lantaran penerimaan dan pengeluaran akan mempengaruhi kondisi
keuangan perusahaan. Melalui akuntansi berbasis akrual, pendapatan langsung diakui saat
terjadinya transaksi meskipun kas belum diterima. 
- 4.                 Lebih Mudah untuk Pengukuran Aset, Kewajiban, dan Ekuitas
- Akuntansi berbasis akrual juga lebih mudah digunakan untuk pengukuran aset, kewajiban,
dan ekuitas dana dalam siklus akuntansi.
- 5.                 Informasi Lebih Akurat
- Oleh karena pencatatan dilakukan saat terjadinya transaksi, maka informasi yang diberikan
dianggap lebih akurat, jelas, dan bisa dipercaya. Selain itu, beban juga artinya langsung
diakui saat terjadi transaksi sehingga bisa lebih jelas untuk mengetahui pengurangan
pendapatan perusahaan karena beban.
- 6.                 Mengurangi Risiko Kerugian
- Melalui akuntansi berbasis akrual, piutang tidak tertagih tidak akan dihapus secara langsung.
Hal ini menjadikan metode penghapusan piutang tidak perlu lagi digunakan. Namun perlu
diperhatikan pula bahwa contoh piutang tak tertagih akan dihitung dalam estimasi piutang tak
tertagih. Oleh karena adanya pembentukan cadangan kas tidak tertagih inilah maka risiko
kerugian bisa dikurangi. 
- Kelemahan :
- 1.   Bisa Mengurangi Pendapatan
- Meskipun dalam kelebihannya akuntansi berbasis akrual bisa mengurangi risiko kerugian,
tetapi di sisi lain juga bisa mengurangi pendapatan. Hal ini lantaran biaya yang belum
dibayarkan secara kas akan dicatat efektif sebagai biaya. 
- 2.           Risiko Pendapatan Tak Tertagih
- Oleh karena pencatatan dilakukan saat transaksi meskipun kas belum masuk, maka akuntansi
berbasis akrual ini berisiko mengurangi pendapatan karena adanya pendapatan tak tertagih.
- 3.           Pembentukan Cadangan Bisa Mempengaruhi Pendapatan
- Akuntansi berbasis akrual juga memiliki kelemahan karena adanya pembentukan cadangan.
Pembentukan cadangan inilah yang bisa mempengaruhi atau lebih tepatnya mengurangi
pendapatan perusahaan.
- 4.           Entitas Tidak Mempunyai Perkiraan Tepat
- Penggunaan akuntansi berbasis akrual menjadikan entitas tidak mempunyai perkiraan yang
tepat kapan kas yang belum dibayarkan pihak lain bisa diterima oleh perusahaan.
- 5.           Bisa Mengakibatkan Penurunan Ekuitas
- Penerapan akuntansi berbasis akrual juga bisa berakibat pada penurunan ekuitas. Hal ini
adalah akibat dari penyusutan dan amortisasi.
- 6.           Biaya Administrasi Lebih Mahal
- Akuntansi berbasis akrual juga dianggap memperbesar biaya administrasi. Hal ini lantaran
prosedur administrasi dalam akuntansi akrual lebih rumit.

- DANANG ASMORO
- Terdapat 2 konsep yang menyertai akuntansi berbasis akrual yaitu pengakuan
pendapatan dan pengakuan biaya.
- 1. Pengakuan Pendapatan
- Pengakuan pendapatan yang dimaksud dalam akuntansi basis akrual adalah saat
perusahaan memiliki hak melakukan penagihan dari kegiatannya. Konsep akrual ini
tidak begitu memperdulikan kapan kas benar-benar diterima. Namun, dalam konsep
akrualnya akan muncul estimasi piutang tak tertagih karena penghasilan sudah
diakui meskipun kas belum diterima.
- 2. Pengakuan Biaya
- Pengakuan biaya yang dimaksud dalam akuntansi basis akrual adalah pada saat
kewajiban untuk membayar, meskipun biaya itu belum dibayar. Titik dimana adanya
kewajiban pembayaran ini biasanya dianggap sebagai starting point munculnya
biaya.
- Kelebihannya :
- 1. Menunjukkan Gambaran Pendapatan
- 2. Sebagai Tolok Ukur Modal
- 3. Penerimaan dan Pengeluaran Langsung Diakui
- 4. Lebih Mudah untuk Pengukuran Aset, Kewajiban, dan Ekuitas
- 5. Informasi Lebih Akurat
- 6. Mengurangi Risiko Kerugian
- Kelemahan :
- 1. Bisa Mengurangi Pendapatan
- 2. Risiko Pendapatan Tak Tertagih
- 3. Pembentukan Cadangan Bisa Mempengaruhi Pendapatan
- 4. Entitas Tidak Mempunyai Perkiraan Tepat
- 5. Bisa Mengakibatkan Penurunan Ekuitas
- 6. Biaya Administrasi Lebih Mahal

- LAILA FITRIA WULANDARI


- Terdapat 2 konsep yang menyertai akuntansi berbasis akrual yaitu pengakuan
pendapatan dan pengakuan biaya.
- 1. Pengakuan Pendapatan. Pengakuan pendapatan yang dimaksud dalam
akuntansi basis akrual adalah saat perusahaan memiliki hak melakukan
penagihan dari kegiatannya. Konsep akrual ini tidak begitu memperdulikan
kapan kas benar-benar diterima. Namun, dalam konsep akrualnya akan
muncul estimasi piutang tak tertagih karena penghasilan sudah diakui
meskipun kas belum diterima.
- 2. Pengakuan Biaya Pengakuan biaya yang dimaksud dalam akuntansi
basis akrual adalah pada saat kewajiban untuk membayar, meskipun biaya
itu belum dibayar. Titik dimana adanya kewajiban pembayaran ini biasanya
dianggap sebagai starting point munculnya biaya.
- Kelebihannya :
- 1. Menunjukkan Gambaran Pendapatan
- 2. Sebagai Tolok Ukur Modal
- 3. Penerimaan dan Pengeluaran Langsung Diakui
- 4. Lebih Mudah untuk Pengukuran Aset, Kewajiban, dan Ekuitas.

- CITRA RENTIKA PUTRI


- Terdapat 2 konsep yang menyertai akuntansi berbasis akrual yaitu pengakuan
pendapatan dan pengakuan biaya =
- 1.Pengakuan Pendapatan. Pengakuan pendapatan yang dimaksud dalam akuntansi
basis akrual adalah saat perusahaan memiliki hak melakukan penagihan dari
kegiatannya. Konsep akrual ini tidak begitu memperdulikan kapan kas benar-benar
diterima. Namun, dalam konsep akrualnya akan muncul estimasi piutang tak tertagih
karena penghasilan sudah diakui meskipun kas belum diterima.
- 2. Pengakuan Biaya Pengakuan biaya yang dimaksud dalam akuntansi basis akrual
adalah pada saat kewajiban untuk membayar, meskipun biaya itu belum dibayar.
Titik dimana adanya kewajiban pembayaran ini biasanya dianggap sebagai starting
point munculnya biaya.
- Kelebihannya :
- 1.Menunjukkan Gambaran Pendapatan
- 2.Sebagai Tolok Ukur Modal
- 3.Penerimaan dan Pengeluaran Langsung Diakui
- 4.Lebih Mudah untuk Pengukuran Aset, Kewajiban, dan Ekuitas.

2. NURUL AINI (181191003)


apa kekurangan dalam TEKNIK PELAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK?

- PAULINNE PUTRI TALENTANNIA


- TEKNIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
-  
- Beberapa teknik akuntansi keuangan yang dapat diadopsi oleh sector publik ::
- 1) Akuntansi Anggaran
- 2) Akuntansi Komitmen
- 3) Akuntansi Kas
-  
- 1.      Akuntansi Anggaran
- Salah satu kelemahan teknik akuntansi anggaran adalah bahwa teknik ini sangat
kompleks. Akan lebih mudah dan lebih komprhensif apabila akun – akun yang ada
menunjukkan pendapatan dan biaya dianggarkan.
-  
- 2.      Akuntansi Komitmen
- Meskipun akuntansi komitmen dapat memperbaiki pengendalian terhadap anggaran,
namun terdapat masalah dalam pengadopsian system tersebut ke dalam akun –
akun keuangan. Akun yang dicatat hanya didukung oleh order yang dikeluarkan.
Pada umunya tidak ada kewajiban hokum (legal liability) untuk patuh terhadap order
yang terjadi dan order tersebut dapat dengan mudah dibatalkan.
-  
-  
-  
- 3.  Akuntansi Kas
- Penerapan akuntansi kas, pendapatan dicatat pada saat kas diterima, dan
pengeluaran dicatat ketika kas dikeluarkan. Kelebihan cash basis adalah
mencerminkan pengeluaran yang actual, riil dan obyectif. Namun demikian GAAP
tidak menganjurkan pencatatan dengan dasar kas karena tidak dapat mencerminkan
kinerja yang sesungguhnya. Dengan cash basis, tingkat efisiensi dan efektifitas
suatu kegiatan, program atau aktifitas tidak dapat diukur dengan baik. Sebagai
contoh, penerimaan kas dari pinjaman akan dicatat sebagai pendapatan (revenue)
bukan sebagai utang. Untuk mengoreksi hal tersebut kebanyakan system akuntansi
kas tidak hanya mengakui kas saja, akan tetapi juga aktiva dan hutang yang timbul
sebelum terjadi transaksi kas. Namun demikian, koreksi semacam ini tidak dapat
mengubah kenyataan bahwa pada setiap waktu, obligasi yang beredar dalam bentuk
kontrak atau order pembelian yang dikeluarkan tidak tampak dalam catatan
akuntansi. Konsekuensinya adalah saldo yang tercatat akan dicatat lebih
(overstated). Hal ini dapat menyebabkan pemborosan anggaran (unwise expenditure
atau overspending).
3. DWI INDARTI (181191004)
Apa saja contoh transaksi yang termasuk dalam akuntansi pembiayaan?
Sebutkan

- ISNA NUR AMALIA


- transaksi pembiayaan:
- pembayaran utang,
- pembelian barang dagangan,
- pembelian bahan baku,
- pembelian bahan pembantu,
- pembelian perlengkapan kantor,

RATNA ASTI ADITYA


Transaksi pembiayaan:
- Pembayaran utang,
- Pembelian barang dagangan,
- Pembelian bahan baku,
- Pembelian bahan pembantu,
- Pembelian perlengkapan kantor,
CITRA RENTIKA PUTRI
Pengeluaran pembayaran sama dengan pengeluaran kas. penggunaan kas suatu
perusahaan dapat digolongkan dua jenis sifat penggunaan, yaitu penggunaan kas yang
bersifaisidentil atau tidak terus-menerus. Pengunaan kas yang bersifat rutin misalnya,
pembelian secara tunai, pembayaran upah buruh atau gaji pegawai dan lain sebagainya.
Sedangkan penggunaan kas secara insidentil misalnya, pembelian saham atau obligasi,
penarikan kembali saham yang beredar, pembayaran hutang jangka panjang, pembayaran
deviden dan sebagainya. Pengeluaran kas yang penting dalam perusahaan adalah
pembayaran atau pelunasan hutang yang timbul akibat adanya pembelian secara kredit,
baik hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek.
LIS INDRIYAH PUTRI

Penerimaan Pembiayaan, terdiri dari:


a. penerimaan pinjaman,
b. penjualan obligasi pemerintah,
c. hasil privatisasi perusahaan negara,
d. penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga,
e. penjualan investasi permanen lainnya, dan
f. pencairan dana cadangan.
Pengeluaran Pembiayaan, terdiri dari:
a. pemberian pinjaman kepada pihak ketiga,
b. penyertaan modal pemerintah,
c. pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun anggaran tertentu,
dan
d. pembentukan dana cadangan.

4. ENI PRIANA (181191006)


Sebutkan dan jelaskan ruang lingkup keuangan public!

- PAULINNE PUTRI TALENTANNIA


Berdasarkan Pasal 2 Undang-Undang Keuangan Negara, ruang lingkup keuangan negara
meliputi :

1. Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan
melakukan pinjaman.
2. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintah
negara dan membayar tagihan pihak ketiga.
3. Penerimaan negara.
4. Pengeluaran negara.
5. Penerimaan daerah.
6. Pengeluaran daerah
7. Kekayaan negara/daerah yang dikelola sendiri atau pihak lain berupa uang, surat
berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk
kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/daerah.
8. Kekayaan pihak lain yang dikuasai pemerintah dalam rangka penyelenggaraan
tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum.
9. Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan
pemerintah.

LAILA FITRIA WULANDARI


Ruang Lingkup Keuangan Publik
               Bahasan keuangan publikmeliputi peran pemerintah dalam prekonomian, seperti
eksternalisasi, kesejahteraan masyarakat, barang publik, mekanisme pasar, stabilitas
harga, dsb. keuangan publik juga membahas masalah2 memperoleh pendapat pemerintah,
yang mencakup pajak dan nonpajak yang berhubungan dengan aspek keadilan, distribusi
pendapatan, aspek belanja politik, aspek efisiensi penyediaan jasa, aspek pembiayaan,
aspek penerimaan, juga menyangkut kegiatan analisis hubungan anatara kebijsksn
pemerintah dengan perekonomian yang dikelolah oleh rumah tangga dan swasta.  
dengan demikian, ruang lingkup keuangan publik akan menyangkut ketiga bidang utama,
sebagai berikut:

 permasalahan keuangan pemerintah itu sendiri, dengan keterbatasan2 yang ada


 segalah kegiatan yang berhubungan dengan alokasi sumber daya, distribusi
pendapatan, dan aspek stabilitasi
 analisis hubungan sektor publik dan sektor swasta   

CITRA RENTIKA PUTRI


Lingkup Keuangan Publik :
1.Keuangan publik mencakup masalah-masalah kreasi memperoleh penerimaan ataupun
pendapatan yang dilakukan pemerintah (pusat dan daerah)
-Penerimaan negara (UU 17/2003): uang yang masuk ke kas negara
-Pendapatan negara (UU 17/2003): hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah
nilai kekayaan bersih.
2.Keuangan publik mencakup aspek pengeluaran negara yang termasuk didalamnya
belanja publik/negara (pusat dan daerah)
-Pengeluaran negara (UU 17/2003): uang yang keluar dari kas negara
-Belanja negara (UU 17/2003): kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai pengurang
nilai kekayaan bersih
3.Keuangan publik juga mencakup aspek pembiayaan yang dilakukan oleh pemerintah
(pusat maupun daerah) Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. Terminologi lain dari utang
dan/atau piutang negara.
RATNA ASTI ADITYA
Ruang Lingkup Keuangan Publik
               Bahasan keuangan publikmeliputi peran pemerintah dalam prekonomian, seperti
eksternalisasi, kesejahteraan masyarakat, barang publik, mekanisme pasar, stabilitas
harga, dsb. keuangan publik juga membahas masalah2 memperoleh pendapat pemerintah,
yang mencakup pajak dan nonpajak yang berhubungan dengan aspek keadilan, distribusi
pendapatan, aspek belanja politik, aspek efisiensi penyediaan jasa, aspek pembiayaan,
aspek penerimaan, juga menyangkut kegiatan analisis hubungan anatara kebijsksn
pemerintah dengan perekonomian yang dikelolah oleh rumah tangga dan swasta.  
dengan demikian, ruang lingkup keuangan publik akan menyangkut ketiga bidang utama,
sebagai berikut:

 permasalahan keuangan pemerintah itu sendiri, dengan keterbatasan2 yang ada


 segalah kegiatan yang berhubungan dengan alokasi sumber daya, distribusi
pendapatan, dan aspek stabilitasi
 analisis hubungan sektor publik dan sektor swasta   

1.Keuangan publik mencakup masalah-masalah kreasi memperoleh penerimaan ataupun


pendapatan yang dilakukan pemerintah (pusat dan daerah)
 Penerimaan negara (UU 17/2003): uang yang masuk ke kas negara
 Pendapatan negara (UU 17/2003): hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih.

2.Keuangan publik mencakup aspek pengeluaran negara yang termasuk didalamnya


belanja publik/negara (pusat dan daerah)

 Pengeluaran negara (UU 17/2003): uang yang keluar dari kas negara
 Belanja negara (UU 17/2003): kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih

Lingkup Keuangan Publik


3.Keuangan publik juga mencakup aspek pembiayaan yang dilakukan oleh pemerintah
(pusat maupun daerah)

 Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau


pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.
 Terminologi lain dari utang dan/atau piutang negara.

ISNA NUR AMALIA


Menurut Undang-Undang No.17 Tahun 2003, ruang lingkup keuangan negara meliputi:
✓ Pengelolaan moneter Hal ini dilakukan melalui serangkaian kebijakan di bidang moneter.
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah agar ada
keseimbangan yang dinamis antara jumlah uang yang beredar dengan barang dan jasa
yang tersedia di masyarakat.
✓ Pengelolaan Fiskal Pengelolaan fiskal meliputi fungsi-fungsi pengelolaan kebijakan fiskal
dan kerangka ekonomi makro, penganggaran, administrasi perpajakan, administrasi
kepabean, perbendaharaan, dan pengawasan keuangan.
✓ Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah berkaitan dengan
penerimaan (pendapatan) dan pengeluaran (belanja) pemerintah.
✓ Pengelolaan Kekayaan Negara Khusus untuk proses pengadaan barang kekayaan
negara, yang termasuk pengeluaran negara telah diatur secara khusus dalam Keputusan
Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Instansi Pemerintah. Di samping itu terdapat pula kekayaan negara yang dipisahkan
(pengelolaannya diserahkan kepada perusahaan yang seluruh modalnya/ sahamnya
dimiliki oleh negara). Perusahaan semacam ini biasa di sebut Badan Usaha Milik Negara
dan Lembaga-Lembaga Keuangan Negara (BUMN/BUMD).
LIS INDRIYAH PUTRI
1.Keuangan publik mencakup masalah-masalah kreasi memperoleh penerimaan ataupun
pendapatan yang dilakukan pemerintah (pusat dan daerah)
 Penerimaan negara (UU 17/2003): uang yang masuk ke kas negara
 Pendapatan negara (UU 17/2003): hak pemerintah pusat yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih.

2.Keuangan publik mencakup aspek pengeluaran negara yang termasuk didalamnya


belanja publik/negara (pusat dan daerah)

 Pengeluaran negara (UU 17/2003): uang yang keluar dari kas negara
 Belanja negara (UU 17/2003): kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih

Lingkup Keuangan Publik


3.Keuangan publik juga mencakup aspek pembiayaan yang dilakukan oleh pemerintah
(pusat maupun daerah)

 Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau


pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.
 Terminologi lain dari utang dan/atau piutang negara.

5. KHAZINATUL MARDIYAH (181191005)


Jelaskan dokumen  atau dokumen transaksi yang dimaksud dalam siklus
akuntansi

- PAULINNE PUTRI TALENTANNIA

1. Bukti Transaksi
Bukti transaksi memulai proses siklus akuntnsi. Bukti transksi sendiri adalah seperangkat
dokumen yang berisikan rincian transaksi keuangan.  Jika tidak ada transaksi keuangan,
tidak akan ada bukti transaksi yang perlu dilacak. Transaksi dapat mencakup pembayaran
utang, setiap pembelian atau akuisisi aset, pendapatan penjualan, atau biaya apa pun yang
telah terjadi.

2. Jurnal
Setelah transaksi sudah terjadi dan bukti transaksi sudah tersedia, langkah selanjutnya
adalah mencatat transaksi tersebut ke dalam jurnal perusahaan dalam urutan kronologis.
Perlu diperhatikan, dalam mendebit dan mengkredit akun harus selalu seimbang.
3. Buku Besar
Entri jurnal kemudian diposting ke dalam buku besar di mana ringkasan semua transaksi ke
masing-masing akun dapat dilihat.

4. Neraca Saldo
Pada akhir periode akuntansi (biasanya triwulanan, bulanan, atau tahunan tergantung pada
kebijakan perusahaan), Neraca saldo memuat ringkasan dari akun transaksi beserta
saldonya yang berguna sebagai dasar untuk menyiapkan laporan keuangan atau sebagai
bahan evaluasi.

5. Jurnal Penyesuaian
Pada akhir periode akuntansi perusahaan, jurnal penyesuaian harus diposting ke akun-
akun tertentu pada akhir periode akuntansi agar sesuai dengan kondisi sebenarnya
berdasarkan akuntansi akrual sehingga perusahaan dapat membuat laporan keuangan
dengan tepat.

6. Laporan Keuangan
Laporan Keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas yang disusun
menggunakan saldo yang sudah benar.

7. Jurnal Penutup
Pada saat jurnal penutupan tersebut di-posting, semua akun nominal saldonya menjadi nol
dan sudah siap digunakan untuk mencatat transaksi berjalan pada awal periode berikutnya.
Perlu diingat, dalam siklus ini tidak selalu sama alurnya.
ISNA NUR AMALIA
Dokumen transaksi: bukti tertulis tentang terjadinya transaksi keuangan yg digunakan
sebagai data awal atau sumber pencatatan dalam akuntansi.
DWI INDARTI
Dokumen transaksi atau bukti transaksi atau biasa dikatakan sebagai
bukti akuntansi ialah dokumen-dokumen dasar transaksi (baik yang dibuat sendiri
ataupun yang berasal dari pihak luar) yang dipergunakan sebagai sumber pencatatan atau
penyusunan suatu laporan keuangan oleh suatu unit usaha.
CITRA RENTIKA PUTRI
Dokumen transaksi merupakan perangkat yang sangat penting dalam menunjang
keakuratan laporam keuangan perusahaan. Secara umum dokumen atau bukti transaksi
dibedakan menjadi dua, yaitu bukti internal dan bukti eksternal.
LIS INDRIYAH PUTRI
dokumen transaksi adalah seperangkat dokumen yang berisikan rincian transaksi
keuangan.  Jika tidak ada transaksi keuangan, tidak akan ada bukti transaksi yang perlu
dilacak. Transaksi dapat mencakup pembayaran utang, setiap pembelian atau akuisisi aset,
pendapatan penjualan, atau biaya apa pun yang telah terjadi. dengan kata lain dokumen
transaksi juga bisa diartikan dengan bukti tertulis tentang terjadinya transaksi keuangan yg
digunakan sebagai data awal atau sumber pencatatan dalam akuntansi.
NUR ROHMAH
Transaksi internal yaitu suatu transaksi keuangan yang terjadi di dalam perusahaan,seperti
midalnya pemakaian perlengkapan, penyusutan dan lain sebagainya. Bukti transaksi
internal (dokumen transaksi internal) adalah bukti transaksi yang khusus dibuat oleh
internal dan digunakan untuk internal perusahaan.
DANANG ASMORO
Transaksi internal yaitu suatu transaksi keuangan yang terjadi di dalam perusahaan,seperti
midalnya pemakaian perlengkapan, penyusutan dan lain sebagainya. Bukti transaksi
internal (dokumen transaksi internal) adalah bukti transaksi yang khusus dibuat oleh
internal dan digunakan untuk internal perusahaan.
ENI PRIANA
Dokumen transaksi adalah bukti tertulis tentang terjadinya transaksi keuangan yg
digunakan sebagai data awal atau sumber pencatatan dalam akuntansi.

6. NUR ROHMAH (181191007)


Jelaskan luas pengungkapan ( disclosure ) yang perlu disampaikan
kepada user laporan keuangan sektor publik!

- RATNA ASTI ADITYA


- Pemeintah harus menentukan kebijakan yang menjelaskan komponen apa saja
yang dapat dikategorikan sebagai pendapat atau biaya operasi yang tepat untuk
suatu unit kerja atau kepada pengguna laporan. Adapun hal-hal yang perlu
disampaiakn sebagai berikut :
- a.       Focus pengukuran dan dasar akuntansi yang digunakan untuk pembantu
laporan
- b.      Kebijakan menghapuskan/menghentikan aktivitas internal unit kerja pada
laporan aktivitas.
- c.       Kebijakan kapitalisasi aktiva dan menaksir umur ekonomi aktiva-aktiva
tersebut untuk menentukan biaya depresiasinya.
- d.      Deskripsikan mengenai jenis-jenis transaksi yang masuk dalam penerimaan
program dan kebijakan untuk mengalokasikan biaya-biaya tidak langsung kepada
suatu fungsi atau unit kerja dalam laporan Aktivitas.
- e.       Kebijakan pemerintah dalam mentukan pendapatan operasi dan non-operasi.

CITRA RENTIKA PUTRI


Pemerintah harus menentukan kebijakan yang menjelaskan komponen apa saja yang
dapat dikategorikan sebagai pendapat atau biaya operasi yang tepat untuk suatu unit kerja
atau kepada pengguna laporan. Adapun hal-hal yang perlu disampaiakn sebagai berikut :
a. Focus pengukuran dan dasar akuntansi yang digunakan untuk pembantu laporan
b.  Kebijakan menghapuskan/menghentikan aktivitas internal unit kerja pada laporan
aktivitas.
c. Kebijakan kapitalisasi aktiva dan menaksir umur ekonomi aktiva-aktiva tersebut untuk
menentukan biaya depresiasinya.
d. Deskripsikan mengenai jenis-jenis transaksi yang masuk dalam penerimaan program dan
kebijakan untuk mengalokasikan biaya-biaya tidak langsung kepada suatu fungsi atau unit
kerja dalam laporan Aktivitas.
e. Kebijakan pemerintah dalam mentukan pendapatan operasi dan non-operasi.
ISNA NUR AMALIA
Pemeintah harus menentukan kebijakan yang menjelaskan komponen apa saja yang dapat
dikategorikan sebagai pendapat atau biaya operasi yang tepat untuk suatu unit kerja atau
kepada pengguna laporan. Adapun hal-hal yang perlu disampaiakn sebagai berikut :
a.       Focus pengukuran dan dasar akuntansi yang digunakan untuk pembantu laporan
b.      Kebijakan menghapuskan/menghentikan aktivitas internal unit kerja pada laporan
aktivitas.
c.       Kebijakan kapitalisasi aktiva dan menaksir umur ekonomi aktiva-aktiva tersebut untuk
menentukan biaya depresiasinya.
d.      Deskripsikan mengenai jenis-jenis transaksi yang masuk dalam penerimaan program
dan kebijakan untuk mengalokasikan biaya-biaya tidak langsung kepada suatu fungsi atau
unit kerja dalam laporan Aktivitas.
e.       Kebijakan pemerintah dalam mentukan pendapatan operasi dan non-operasi.
LAILA FITRIA WULANDARI
Pemerintah harus menentukan kebijakan yang menjelaskan komponen apa saja yang
dapat dikategorikan sebagai pendapat atau biaya operasi yang tepat untuk suatu unit kerja
atau kepada pengguna laporan. Adapun hal-hal yang perlu disampaiakn sebagai berikut :
a. Focus pengukuran dan dasar akuntansi yang digunakan untuk pembantu laporan
b.  Kebijakan menghapuskan/menghentikan aktivitas internal unit kerja pada laporan
aktivitas.
c. Kebijakan kapitalisasi aktiva dan menaksir umur ekonomi aktiva-aktiva tersebut untuk
menentukan biaya depresiasinya.
d. Deskripsikan mengenai jenis-jenis transaksi yang masuk dalam penerimaan program dan
kebijakan untuk mengalokasikan biaya-biaya tidak langsung kepada suatu fungsi atau unit
kerja dalam laporan Aktivitas.
e. Kebijakan pemerintah dalam mentukan pendapatan operasi dan non-operasi.
LIS INDRIYAH PUTRI
Pemeintah harus menentukan kebijakan yang menjelaskan komponen apa saja yang dapat
dikategorikan sebagai pendapat atau biaya operasi yang tepat untuk suatu unit kerja atau
kepada pengguna laporan. Adapun hal-hal yang perlu disampaiakn sebagai berikut :
a.       Focus pengukuran dan dasar akuntansi yang digunakan untuk pembantu laporan
b.      Kebijakan menghapuskan/menghentikan aktivitas internal unit kerja pada laporan
aktivitas.
c.       Kebijakan kapitalisasi aktiva dan menaksir umur ekonomi aktiva-aktiva tersebut untuk
menentukan biaya depresiasinya.
d.      Deskripsikan mengenai jenis-jenis transaksi yang masuk dalam penerimaan program
dan kebijakan untuk mengalokasikan biaya-biaya tidak langsung kepada suatu fungsi atau
unit kerja dalam laporan Aktivitas.
e.       Kebijakan pemerintah dalam mentukan pendapatan operasi dan non-operasi.
DANANG ASMORO
Pemerintah harus menentukan kebijakan yang menjelaskan komponen apa saja yang
dapat dikategorikan sebagai pendapat atau biaya operasi yang tepat untuk suatu unit kerja
atau kepada pengguna laporan. Adapun hal-hal yang perlu disampaikan sebagai berikut :
a.Focus pengukuran dan dasar akuntansi yang digunakan untuk pembantu laporan
b.Kebijakan menghapuskan/menghentikan aktivitas internal unit kerja pada laporan
aktivitas.
c.Kebijakan kapitalisasi aktiva dan menaksir umur ekonomi aktiva-aktiva tersebut untuk
menentukan biaya depresiasinya.
d.Deskripsikan mengenai jenis-jenis transaksi yang masuk dalam penerimaan program dan
kebijakan untuk mengalokasikan biaya-biaya tidak langsung kepada suatu fungsi atau unit
kerja dalam laporan Aktivitas.
e.Kebijakan pemerintah dalam mentukan pendapatan operasi dan non-operasi.
ENI PRIANA
Pemerintah harus menentukan kebijakan yang menjelaskan komponen apa saja yang
dapat dikategorikan sebagai pendapat atau biaya operasi yang tepat untuk suatu unit kerja
atau kepada pengguna laporan. Adapun hal-hal yang perlu disampaiakn sebagai berikut :
a.       Focus pengukuran dan dasar akuntansi yang digunakan untuk pembantu laporan
b.      Kebijakan menghapuskan/menghentikan aktivitas internal unit kerja pada laporan
aktivitas.
c.       Kebijakan kapitalisasi aktiva dan menaksir umur ekonomi aktiva-aktiva tersebut untuk
menentukan biaya depresiasinya.
d.      Deskripsikan mengenai jenis-jenis transaksi yang masuk dalam penerimaan program
dan kebijakan untuk mengalokasikan biaya-biaya tidak langsung kepada suatu fungsi atau
unit kerja dalam laporan Aktivitas.
e.       Kebijakan pemerintah dalam mentukan pendapatan operasi dan non-operasi.
7. ADITYA HERDIYANTO (181191008)
Jelaskan urutan urutan dalam perancangan komponen siklus akuntansi
- LIS INDRIYAH PUTRI
- 1. Identifikasi transaksi
- Akuntan harus mengidentifikasi transaksi sehingga dapat dicatat dengan benar.
Tidak semua transaksi dapat dicatat, transaksi yang dapat dicatat adalah transaksi
yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan dan dapat dinilai ke
dalam unit moneter secara objektif. Selain itu, transaksi yang akan dicatat juga harus
memiliki bukti, jika tidak ada bukti maka transaksi tidak dapat dicatat dan dilaporkan
dalam laporan keuangan.
- 2. membuat jurnal/posting
- Pembuatan jurnal bisa dilakukan setiap kali setiap ada transaksi atau sekaligus
dimasukkan pada sore hari menjelang jam kerja tutup. Pencatatan transaksi ini
dalam akuntansi disebut dengan Jurnal Umum.
- 3. posting buku besar
- Buku besar adalah kumpulan rekening-rekening pembukuan yang masing-masing
digunakan untuk mencatat informasi tentang aktiva tertentu. Pada umumnya,
perusahaan mempunyai daftar susunan rekening-rekening buku besar yang disebut
chart of accounts. Masing-masing rekening biasanya diberi nomor kode, untuk
memudahkan dalam mengidentifikasi dan membuat cross-reference dengan
pencatatan transaksi di dalam jurnal.
- 4. penyusunan neraca saldo
- Neraca saldo adalah daftar saldo rekening-rekening buku besar pada periode
tertentu. Cara menyusun neraca saldo sangat mudah, hanya perlu memindahkan
saldo yang ada di buku besar ke dalam neraca saldo untuk disatukan. Saldo pada
neraca saldo harus sama jumlahnya.
- 5. penyusnan jurnal penyesuaian
- Jika pada akhir periode akuntansi, terdapat  transaksi yang belum dicatat, atau ada
transaksi yang salah, atau perlu disesuaikan maka dicatat dalam jurnal penyesuaian.
Penyesuaian dilakukan  secara periodik, biasanya saat laporan akan disusun.
Pencatatan penyesuaian sama seperti pencatatan transaksi umumnya.
- 6. penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian
- hanya perlu menyusun neraca saldo kedua dengan cara memindahkan saldo yang
telah disesuaikan pada buku besar ke dalam neraca saldo yang baru. Saldo dari
akun-akun pada buku besar dikelompokan kedalam kelompok aktiva atau pasiva.
- 7. penyusunan laporan keuangan
- laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca,laporan arus kas
- 8. penyusunan jurnal penutup
- Jurnal penutup hanya dibuat pada akhir periode akuntansi saja. Rekening yang
ditutup hanya rekening nominal atau rekening laba-rugi.
- 9. penyusunan jurnal pembalik
- Tujuan jurnal pembalik adalah menyederhanakan prosedur pencatatan transaksi-
transaksi tertentu yang terjadi secara repetitif pada periode berikutnya. Karena
tujuannya untuk menyederhanakan maka tahap terakhir ini juga bersifat opsional.
Jurnal pembalik biasanya dibuat pada awal periode berikutnya.
LAILA FITRIA WULANDARI
1. Identifikasi transaksi Akuntan harus mengidentifikasi transaksi sehingga dapat dicatat
dengan benar. Tidak semua transaksi dapat dicatat, transaksi yang dapat dicatat adalah
transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan dan dapat dinilai ke
dalam unit moneter secara objektif. Selain itu, transaksi yang akan dicatat juga harus
memiliki bukti, jika tidak ada bukti maka transaksi tidak dapat dicatat dan dilaporkan dalam
laporan keuangan.
2. membuat jurnal/posting Pembuatan jurnal bisa dilakukan setiap kali setiap ada transaksi
atau sekaligus dimasukkan pada sore hari menjelang jam kerja tutup. Pencatatan transaksi
ini dalam akuntansi disebut dengan Jurnal Umum.
3. posting buku besar Buku besar adalah kumpulan rekening-rekening pembukuan yang
masing-masing digunakan untuk mencatat informasi tentang aktiva tertentu. Pada
umumnya, perusahaan mempunyai daftar susunan rekening-rekening buku besar yang
disebut chart of accounts. Masing-masing rekening biasanya diberi nomor kode, untuk
memudahkan dalam mengidentifikasi dan membuat cross-reference dengan pencatatan
transaksi di dalam jurnal.
4. penyusunan neraca saldo Neraca saldo adalah daftar saldo rekening-rekening buku
besar pada periode tertentu. Cara menyusun neraca saldo sangat mudah, hanya perlu
memindahkan saldo yang ada di buku besar ke dalam neraca saldo untuk disatukan. Saldo
pada neraca saldo harus sama jumlahnya.
5. penyusnan jurnal penyesuaian Jika pada akhir periode akuntansi, terdapat  transaksi
yang belum dicatat, atau ada transaksi yang salah, atau perlu disesuaikan maka dicatat
dalam jurnal penyesuaian. Penyesuaian dilakukan  secara periodik, biasanya saat laporan
akan disusun. Pencatatan penyesuaian sama seperti pencatatan transaksi umumnya.
6. penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian hanya perlu menyusun neraca saldo
kedua dengan cara memindahkan saldo yang telah disesuaikan pada buku besar ke dalam
neraca saldo yang baru. Saldo dari akun-akun pada buku besar dikelompokan kedalam
kelompok aktiva atau pasiva.
7. penyusunan laporan keuangan laporan laba rugi, laporan perubahan modal,
neraca,laporan arus kas
RATNA ASTI ADITYA
1. Identifikasi transaksi
Akuntan harus mengidentifikasi transaksi sehingga dapat dicatat dengan benar. Tidak
semua transaksi dapat dicatat, transaksi yang dapat dicatat adalah transaksi yang
mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan dan dapat dinilai ke dalam unit
moneter secara objektif. Selain itu, transaksi yang akan dicatat juga harus memiliki bukti,
jika tidak ada bukti maka transaksi tidak dapat dicatat dan dilaporkan dalam laporan
keuangan.
2. membuat jurnal/posting
Pembuatan jurnal bisa dilakukan setiap kali setiap ada transaksi atau sekaligus dimasukkan
pada sore hari menjelang jam kerja tutup. Pencatatan transaksi ini dalam akuntansi disebut
dengan Jurnal Umum.
3. posting buku besar
Buku besar adalah kumpulan rekening-rekening pembukuan yang masing-masing
digunakan untuk mencatat informasi tentang aktiva tertentu. Pada umumnya, perusahaan
mempunyai daftar susunan rekening-rekening buku besar yang disebut chart of accounts.
Masing-masing rekening biasanya diberi nomor kode, untuk memudahkan dalam
mengidentifikasi dan membuat cross-reference dengan pencatatan transaksi di dalam
jurnal.
4. penyusunan neraca saldo
Neraca saldo adalah daftar saldo rekening-rekening buku besar pada periode tertentu. Cara
menyusun neraca saldo sangat mudah, hanya perlu memindahkan saldo yang ada di buku
besar ke dalam neraca saldo untuk disatukan. Saldo pada neraca saldo harus sama
jumlahnya.
5. penyusnan jurnal penyesuaian
Jika pada akhir periode akuntansi, terdapat  transaksi yang belum dicatat, atau ada
transaksi yang salah, atau perlu disesuaikan maka dicatat dalam jurnal penyesuaian.
Penyesuaian dilakukan  secara periodik, biasanya saat laporan akan disusun. Pencatatan
penyesuaian sama seperti pencatatan transaksi umumnya.
6. penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian
hanya perlu menyusun neraca saldo kedua dengan cara memindahkan saldo yang
telah disesuaikan pada buku besar ke dalam neraca saldo yang baru. Saldo dari
akun-akun pada buku besar dikelompokan kedalam kelompok aktiva atau pasiva.
7. penyusunan laporan keuangan
laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca,laporan arus kas
8. penyusunan jurnal penutup
Jurnal penutup hanya dibuat pada akhir periode akuntansi saja. Rekening yang
ditutup hanya rekening nominal atau rekening laba-rugi.
9. penyusunan jurnal pembalik
Tujuan jurnal pembalik adalah menyederhanakan prosedur pencatatan transaksi-
transaksi tertentu yang terjadi secara repetitif pada periode berikutnya. Karena
tujuannya untuk menyederhanakan maka tahap terakhir ini juga bersifat opsional.
Jurnal pembalik biasanya dibuat pada awal periode berikutnya.

8. PAULINNE PUTRI TALENTANNIA (181191009)


Berikan contoh contra account !

- CITRA RENTIKA PUTRI


- Contoh Contra Account 
- 1. Cadangan Kerugian Piutang
- 2. Akumulasi Depresiasi Gedung
- 3. Akumulasi Depresiasi Kendaraan
- 4. Deviden
- 5. Prive Pemilik
ADITYA HERDIYANTO
contoh contra account
1.akumulasi penyusutan
2.prive
3.deviden
4.retur penjualan/pembelian
5.potongan penjualan/pembelian
LIS INDRIYAH PUTRI
contra account adalah akun yang memiliki saldo berlawanan dengan akun lain yang masih
dalam satu kelompok.Contohnya yaitu  cadangan piutang ragu-ragu yang mengurangi
saldo piutang dagang. Ketika dikombinasikan, kedua akun menunjukkan jumlah bersih kas
yang diharapkan akan diterima dari piutang yang beredar,  akumulasi depresiasi yang
dipasangkan dengan akun aset tetap. Ketika dikombinasikan, kedua akun menunjukkan
nilai buku aset tetap perusahaan pada tanggal neraca.
PUPUT PRIYAMANDA
1. akumulasi penyusutan
2. deviden
3.prive
DANANG ASMORO
1. Cadangan Kerugian Piutang
2. Akumulasi Depresiasi Gedung
3. Akumulasi Depresiasi Kendaraan
4. Deviden
5. Prive Pemilik
LAILA FITRIA WULANDARI
Contoh Contra Account 
1. Cadangan Kerugian Piutang
2. Akumulasi Depresiasi Gedung
3. Akumulasi Depresiasi Kendaraan
4. Deviden
5. Prive Pemilik
RATNA ASTI ADITYA
Contoh Contra Account 
1. Cadangan Kerugian Piutang
2. Akumulasi Depresiasi Gedung
3. Akumulasi Depresiasi Kendaraan
4. Deviden
5. Prive Pemilik
ISNA NUR AMALIA
CONTRA ACCOUNT
contra account adalah akun yang memiliki saldo berlawanan dengan akun lain yang masih
dalam satu kelompok.
1. Cadangan Kerugian Piutang
2. Akumulasi Depresiasi Gedung
3. Akumulasi Depresiasi Kendaraan
4. Deviden
5. Prive Pemilik
DWI INDARTI
1. Cadangan Kerugian Piutang
2. Akumulasi Depresiasi Gedung
3. Akumulasi Depresiasi Kendaraan
4. Deviden
5. Prive Pemilik
ENI PRIANA
Contra account:
1. Cadangan Kerugian Piutang
2. Akumulasi Depresiasi Gedung
3. Akumulasi Depresiasi Kendaraan
4. Deviden
5. Prive Pemilik

9. LAILA FITRIA WULANDARI (181191012)


apa perbedaan yang paling umum antara pelaporan keuangan sektor
publik dengan pelaporan keuangan perusahaan swasta lainnya ?

- ISNA NUR AMALIA


- Laporan keuangan pemerintah berbeda dengan laporan keuangan sektor swasta
dalam beberapa hal. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan jenis-jenis laporan
keuangan, elemen laporan keuangan, tujuan laporan keuangan, dan teknik
akuntansi yang digunakan. Disamping memiliki beberapa perbedaan karakteristik,
keduanya juga memiliki persamaan yaitu membutuhkan standar akuntansi keuangan
sebagai pedoman untuk membuat laporan keuangan. Sektor akuntansi pada kedua
sektor tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
- CITRA RENTIKA PUTRI
- Perbedaan yang paling umum antara pelaporan keuangan sektor publik dengan
pelaporan keuangan perusahaan swasta lannya =
- 1.) Terletak pada tujuan utama organisasi. Sektor swasta/komersial menekankan
pada pencapaian profit maksimal dan kesejahteraan shareholders sedangkan
organisasi pemerintah bertujuan nonprofit. Implikasinya pada akuntansi terlihat pada
penyajian selisih pendapatan dan beban/belanja. Pada laporan keuangan komersial,
selisih pendapatan dan beban diakui sebagai laba/rugi yang bisa berpengaruh
terhadap kesejahteraan para shareholders. Sedangkan di pemerintahan, perbedaan
tersebut tidak diperlakukan sebagai laba/rugi tapi diakui sebagai surplus/defisit yang
langsung masuk ke ekuitas.
- 2.) Sektor swasta/komersial sangat memegang teguh prinsip matching costs against
revenues sedangkan di pemerintahan, prinsip tersebut belum tentu menjadi prinsip
utama khususnya bila menyangkut pencapaian misi kesejahteraan sosial.
Perhitungan cost of goods/services di sektor swasta bertujuan untuk menentukan
harga dan profit, sedangkan bagi pemerintah perhitungan tersebut lebih ditujukan
untuk menentukan sumber-sumber pembiayaannya.
- 3.) Bisa dilihat dari segi kepemilikan organisasi. Pada perusahaan swasta,
kepemilikan organisasi dapat diidentifikasi secara jelas, yaitu bisa berupa
perorangan, kelompok orang, atau pemegang saham (shareholders). Sementara,
organisasi pemerintah tidak bisa ditentukan secara spesifik siapa pemiliknya karena
pemerintah ada untuk melayani rakyat banyak. Bisa dikatakan, pemilik organisasi
pemerintah adalah publik secara luas. Perbedaan ini berimplikasi pada informasi
yang disajikan pada neraca/laporan posisi keuangan, khususnya pada sisi ekuitas.
Ekuitas pada neraca perusahaan swasta/komersial bisa menunjukkan kepemilikan si
A, si B, si C, atau si pemegang saham tertentu. Sedangkan ekuitas pada neraca
organisasi pemerintah tidak menunjukkan kepemilikan oleh pihak tertentu.
- 4. ) Dari sisi penekanan terhadap pentingnya aspek anggaran. Bagi sektor
swasta/komersial, profit opportunity lebih penting dibandingkan dengan realisasi
anggaran. Oleh karena itu realisasi anggaran dapat disesuaikan secara lebih
fleksibel sepanjang memberikan profit bagi organisasi. Hal ini berbeda dengan
sektor pemerintahan yang menekankan pentingnya kesesuaian antara realisasi
dengan anggarannya. Bahkan, anggaran bagi pemerintah adalah bentuk otorisasi
dan kontrol pelaksanaan kegiatan yang ditetapkan dalam peraturan yang sifatnya
mengikat (mandatory). Hal ini berimplikasi pada sistem akuntansi dan jenis laporan
yang dihasilkan. Di sektor swasta/komersial, sistem akuntansi yang utama adalah
sistem akuntansi keuangan (financial accounting) sedangkan perbandingan antara
anggaran dan realisasi dapat dilakukan di luar pembukuan. Adapun di
pemerintahan, sistem akuntansi yang utama ada dua yaitu sistem akuntansi
anggaran (budgetary accounting) dan sistem akuntansi keuangan. Perbedaan ini
dapat dilihat lebih jelas dari laporan keuangan yang dihasilkan. Laporan realisasi
anggaran (LRA) merupakan salah satu bentuk laporan keuangan yang wajib ada
bagi organisasi pemerintah sementara di swasta tidak demikian. Untuk mendukung
praktik akuntansi anggaran maka di pemerintah perlu dibangun akun-akun anggaran
yang berbeda dengan akun-akun untuk akuntansi keuangan. Hal tersebut tidak
ditemukan pada sistem akuntansi swasta/komersial.
- RATNA ASTI ADITYA
- 1.) Terletak pada tujuan utama organisasi. Sektor swasta/komersial menekankan
pada pencapaian profit maksimal dan kesejahteraan shareholders sedangkan
organisasi pemerintah bertujuan nonprofit. Implikasinya pada akuntansi terlihat pada
penyajian selisih pendapatan dan beban/belanja. Pada laporan keuangan komersial,
selisih pendapatan dan beban diakui sebagai laba/rugi yang bisa berpengaruh
terhadap kesejahteraan para shareholders. Sedangkan di pemerintahan, perbedaan
tersebut tidak diperlakukan sebagai laba/rugi tapi diakui sebagai surplus/defisit yang
langsung masuk ke ekuitas.
- 2.) Sektor swasta/komersial sangat memegang teguh prinsip matching costs against
revenues sedangkan di pemerintahan, prinsip tersebut belum tentu menjadi prinsip
utama khususnya bila menyangkut pencapaian misi kesejahteraan sosial.
Perhitungan cost of goods/services di sektor swasta bertujuan untuk menentukan
harga dan profit, sedangkan bagi pemerintah perhitungan tersebut lebih ditujukan
untuk menentukan sumber-sumber pembiayaannya.
- 3.) Bisa dilihat dari segi kepemilikan organisasi. Pada perusahaan swasta,
kepemilikan organisasi dapat diidentifikasi secara jelas, yaitu bisa berupa
perorangan, kelompok orang, atau pemegang saham (shareholders). Sementara,
organisasi pemerintah tidak bisa ditentukan secara spesifik siapa pemiliknya karena
pemerintah ada untuk melayani rakyat banyak. Bisa dikatakan, pemilik organisasi
pemerintah adalah publik secara luas. Perbedaan ini berimplikasi pada informasi
yang disajikan pada neraca/laporan posisi keuangan, khususnya pada sisi ekuitas.
Ekuitas pada neraca perusahaan swasta/komersial bisa menunjukkan kepemilikan si
A, si B, si C, atau si pemegang saham tertentu. Sedangkan ekuitas pada neraca
organisasi pemerintah tidak menunjukkan kepemilikan oleh pihak tertentu.
- 4. ) Dari sisi penekanan terhadap pentingnya aspek anggaran. Bagi sektor
swasta/komersial, profit opportunity lebih penting dibandingkan dengan realisasi
anggaran. Oleh karena itu realisasi anggaran dapat disesuaikan secara lebih
fleksibel sepanjang memberikan profit bagi organisasi. Hal ini berbeda dengan
sektor pemerintahan yang menekankan pentingnya kesesuaian antara realisasi
dengan anggarannya. Bahkan, anggaran bagi pemerintah adalah bentuk otorisasi
dan kontrol pelaksanaan kegiatan yang ditetapkan dalam peraturan yang sifatnya
mengikat (mandatory). Hal ini berimplikasi pada sistem akuntansi dan jenis laporan
yang dihasilkan. Di sektor swasta/komersial, sistem akuntansi yang utama adalah
sistem akuntansi keuangan (financial accounting) sedangkan perbandingan antara
anggaran dan realisasi dapat dilakukan di luar pembukuan. Adapun di
pemerintahan, sistem akuntansi yang utama ada dua yaitu sistem akuntansi
anggaran (budgetary accounting) dan sistem akuntansi keuangan. Perbedaan ini
dapat dilihat lebih jelas dari laporan keuangan yang dihasilkan. Laporan realisasi
anggaran (LRA) merupakan salah satu bentuk laporan keuangan yang wajib ada
bagi organisasi pemerintah sementara di swasta tidak demikian. Untuk mendukung
praktik akuntansi anggaran maka di pemerintah perlu dibangun akun-akun anggaran
yang berbeda dengan akun-akun untuk akuntansi keuangan. Hal tersebut tidak
ditemukan pada sistem akuntansi swasta/komersial.
- NUR ROHMAH
- Laporan keuangan pemerintah berbeda dengan laporan keuangan sektor
swasta dalam beberapa hal. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan jenis-jenis
laporan keuangan, elemen laporan keuangan, tujuan laporan keuangan, dan
teknik akuntansi yang digunakan. Disamping memiliki beberapa perbedaan
karakteristik, keduanya juga memiliki persamaan yaitu membutuhkan standar
akuntansi keuangan sebagai pedoman untuk membuat laporan keuangan.
Sektor akuntansi pada kedua sektor tersebut tidak memiliki perbedaan yang
signifikan. Untuk memudahkan, berikut tabel perbandingan laporan keuangan
pemerintah dengan sektor swasta.

- LIS INDRIYAH PUTRI

- 1. fokus laporan keuangan : sektor publik fokus pada masalah finansial dan politik
sedangkan swasta fokus pada aspek finansial
- 2. lingkup laporan keuangan : sektor publik pada kegiatan organisasi sedangkan
swasta organisasi secara keseluruhan
- 3. akuntabilitas : sektor publik Pertanggungjawaban ditujukan pada pihak
legislatif/parlemen dan masyarakat. sedangkan swasta Pertanggungjawaban
ditujukan kepada para pemegang saham dan kreditur
- DANANG ASMORO
- 1. fokus laporan keuangan : sektor publik fokus pada masalah finansial dan politik
sedangkan swasta fokus pada aspek finansial
- 2. lingkup laporan keuangan : sektor publik pada kegiatan organisasi sedangkan
swasta organisasi secara keseluruhan
- 3. akuntabilitas : sektor publik Pertanggungjawaban ditujukan pada pihak
legislatif/parlemen dan masyarakat. sedangkan swasta Pertanggungjawaban
ditujukan kepada para pemegang saham dan kreditur

10. CITRA RENTIKA PUTRI (181191013)


Kesalahan-kesalahan apa saja yang menyebabkan jumlah sisi debet pada
neraca saldo tidak sama dengan jumlah sisi kreditnya?

- LIS INDRIYAH PUTRI


- 1. Kesalahan saat menyusun neraca saldo:
- a. Kesalahan dalam menjumlahkan salah satu sisi neraca saldo
- b. Jumlah saldo perkiraan salah dimana ditulis dalam neraca saldo
- c. Saldo debet perkiraan dicatat pada saldo kredit, begitu juga sebaliknya
- 2. Kesalahan menghitung saldo perkiraan:
- a. Kesalahan menghitung saldo perkiraan
- b. Salah memasukkan saldo ke dalam kolom saldo
- 3. Kesalahan dalam memposting transaksi ke buku besar:
- a. Kesalahan jumlah yang dibukukan
- b. Jurnal debet dibukukan ke kredit, dan sebaliknya
- c. Lalai dalam membukukan jurnal
NURUL AINI
1. Kesalahan saat menyusun neraca saldo:
a. Kesalahan dalam menjumlahkan salah satu sisi neraca saldo
b. Jumlah saldo perkiraan salah dimana ditulis dalam neraca saldo
c. Saldo debet perkiraan dicatat pada saldo kredit, begitu juga sebaliknya
2. Kesalahan menghitung saldo perkiraan:
a. Kesalahan menghitung saldo perkiraan
b. Salah memasukkan saldo ke dalam kolom saldo
3. Kesalahan dalam memposting transaksi ke buku besar:
a. Kesalahan jumlah yang dibukukan
b. Jurnal debet dibukukan ke kredit, dan sebaliknya
RATNA ASTI ADITYA
1. Kesalahan saat menyusun neraca saldo:
a. Kesalahan dalam menjumlahkan salah satu sisi neraca saldo
b. Jumlah saldo perkiraan salah dimana ditulis dalam neraca saldo
c. Saldo debet perkiraan dicatat pada saldo kredit, begitu juga sebaliknya
2. Kesalahan menghitung saldo perkiraan:
a. Kesalahan menghitung saldo perkiraan
b. Salah memasukkan saldo ke dalam kolom saldo
3. Kesalahan dalam memposting transaksi ke buku besar:
a. Kesalahan jumlah yang dibukukan
b. Jurnal debet dibukukan ke kredit, dan sebaliknya
PUPUT PRIYAMANDA
1. Kesalahan saat menyusun neraca saldo:
a. Kesalahan dalam menjumlahkan salah satu sisi neraca saldo
b. Jumlah saldo perkiraan salah dimana ditulis dalam neraca saldo
c. Saldo debet perkiraan dicatat pada saldo kredit, begitu juga sebaliknya
2. Kesalahan menghitung saldo perkiraan:
a. Kesalahan menghitung saldo perkiraan
b. Salah memasukkan saldo ke dalam kolom saldo
3. Kesalahan dalam memposting transaksi ke buku besar:
a. Kesalahan jumlah yang dibukukan
b. Jurnal debet dibukukan ke kredit, dan sebaliknya

11. PUPUT PRIYAMANDA (181191014)


Jelaskan batasan dalam menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang
relevan dan handal

- NURUL AINI
- Terdapat beberapa batasan dalam  menghasilkan laporan keuangan yang relevan
dan handal sebagai berikut :
- a.       Objektivitas
- Objektivitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan yang
relevan. Seringkali terjadi masalah objektivitas laporan kinerja disebebkan oleh
adanya benturan kepentingan antara kepentingan manajemen dengan kepentingan
stakeholder.
- b.      Konsisten
- Konsisten adalah penggunaan metode akuntansi yang sama untuk menghasilakan
laporan keuangan selama beberapa periode berturut-turut.
- c.       Daya Banding
- Laporan keuangan sector publik hendaknya dapat dipertimbangkan antara periode
waktu dan dengan instansi lain yang sejenis. Dengan demikian, daya banding berarti
bahwa laporan keuangan dapat digunakan untuk membandingkan kinerja organisasi
dengan organisasi lain yang sejenis.
- d.      Tepat Waktu
- Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu aga digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan.
- e.       Ekonomis dalam Penyajian Laporan
- Penyajian laporan keuangan membutuhkan biaya. Semakin banyak informasi yang
dibutuhkan semakin besar pula biaya yang dibutuhkan. Kendala ekonomis dalam
penyajian laporan kuanagan bias berarti bahwa manfaat yang diperoleh harus lebih
besar dar biaya yang dikeluarkan untuk menghasilakan laporan tersebut.
- f.       Materialitas
- Suatu informasi dianggap materialitas apabila dipengaruhi keputusan.
- ADITYA HERDIYANTO
- Terdapat beberapa batasan dalam  menghasilkan laporan keuangan yang relevan
dan handal sebagai berikut :
- a.       Objektivitas
- Objektivitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan yang
relevan. Seringkali terjadi masalah objektivitas laporan kinerja disebebkan oleh
adanya benturan kepentingan antara kepentingan manajemen dengan kepentingan
stakeholder.
- b.      Konsisten
- Konsisten adalah penggunaan metode akuntansi yang sama untuk menghasilakan
laporan keuangan selama beberapa periode berturut-turut.
- c.       Daya Banding
- Laporan keuangan sector publik hendaknya dapat dipertimbangkan antara periode
waktu dan dengan instansi lain yang sejenis. Dengan demikian, daya banding berarti
bahwa laporan keuangan dapat digunakan untuk membandingkan kinerja organisasi
dengan organisasi lain yang sejenis.
- d.      Tepat Waktu
- Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu aga digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan.
- e.       Ekonomis dalam Penyajian Laporan
- Penyajian laporan keuangan membutuhkan biaya. Semakin banyak informasi yang
dibutuhkan semakin besar pula biaya yang dibutuhkan. Kendala ekonomis dalam
penyajian laporan kuanagan bias berarti bahwa manfaat yang diperoleh harus lebih
besar dar biaya yang dikeluarkan untuk menghasilakan laporan tersebut.
- f.       Materialitas
- Suatu informasi dianggap materialitas apabila dipengaruhi keputusan.
- CITRA RENTIKA PUTRI
- Terdapat beberapa batasan dalam  menghasilkan laporan keuangan yang relevan
dan handal :
- a.       Objektivitas
- Objektivitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan yang
relevan. Seringkali terjadi masalah objektivitas laporan kinerja disebebkan oleh
adanya benturan kepentingan antara kepentingan manajemen dengan kepentingan
stakeholder.
- b.      Konsisten
- Konsisten adalah penggunaan metode akuntansi yang sama untuk menghasilakan
laporan keuangan selama beberapa periode berturut-turut.
- c.       Daya Banding
- Laporan keuangan sector publik hendaknya dapat dipertimbangkan antara periode
waktu dan dengan instansi lain yang sejenis. Dengan demikian, daya banding berarti
bahwa laporan keuangan dapat digunakan untuk membandingkan kinerja organisasi
dengan organisasi lain yang sejenis.
- d.      Tepat Waktu
- Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu aga digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan.
- e.       Ekonomis dalam Penyajian Laporan
- Penyajian laporan keuangan membutuhkan biaya. Semakin banyak informasi yang
dibutuhkan semakin besar pula biaya yang dibutuhkan. Kendala ekonomis dalam
penyajian laporan kuanagan bias berarti bahwa manfaat yang diperoleh harus lebih
besar dar biaya yang dikeluarkan untuk menghasilakan laporan tersebut.
- f.       Materialitas
- Suatu informasi dianggap materialitas apabila dipengaruhi keputusan.
- DANANG ASMORO
- Terdapat beberapa batasan dalam  menghasilkan laporan keuangan yang relevan
dan handal :
- a. Objektivitas
- Objektivitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan yang
relevan. Seringkali terjadi masalah objektivitas laporan kinerja disebebkan oleh
adanya benturan kepentingan antara kepentingan manajemen dengan kepentingan
stakeholder.
- b. Konsisten
- Konsisten adalah penggunaan metode akuntansi yang sama untuk menghasilakan
laporan keuangan selama beberapa periode berturut-turut.
- c. Daya Banding
- Laporan keuangan sector publik hendaknya dapat dipertimbangkan antara periode
waktu dan dengan instansi lain yang sejenis. Dengan demikian, daya banding berarti
bahwa laporan keuangan dapat digunakan untuk membandingkan kinerja organisasi
dengan organisasi lain yang sejenis.
- d. Tepat Waktu
- Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu aga digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan.
- e. Ekonomis dalam Penyajian Laporan
- Penyajian laporan keuangan membutuhkan biaya. Semakin banyak informasi yang
dibutuhkan semakin besar pula biaya yang dibutuhkan. Kendala ekonomis dalam
penyajian laporan kuanagan bias berarti bahwa manfaat yang diperoleh harus lebih
besar dar biaya yang dikeluarkan untuk menghasilakan laporan tersebut.
- f. Materialitas
- Suatu informasi dianggap materialitas apabila dipengaruhi keputusan.
- LAILA FITRIA WULANDARI
- Terdapat beberapa batasan dalam  menghasilkan laporan keuangan yang relevan
dan handal :
- a. Objektivitas Objektivitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan
keuangan yang relevan. Seringkali terjadi masalah objektivitas laporan kinerja
disebebkan oleh adanya benturan kepentingan antara kepentingan manajemen
dengan kepentingan stakeholder.
- b. Konsisten Konsisten adalah penggunaan metode akuntansi yang sama untuk
menghasilakan laporan keuangan selama beberapa periode berturut-turut.
- c. Daya Banding
- Laporan keuangan sector publik hendaknya dapat dipertimbangkan antara periode
waktu dan dengan instansi lain yang sejenis. Dengan demikian, daya banding berarti
bahwa laporan keuangan dapat digunakan untuk membandingkan kinerja organisasi
dengan organisasi lain yang sejenis.
- d. Tepat Waktu
- Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu aga digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan.
- e. Ekonomis dalam Penyajian Laporan
- Penyajian laporan keuangan membutuhkan biaya. Semakin banyak informasi yang
dibutuhkan semakin besar pula biaya yang dibutuhkan. Kendala ekonomis dalam
penyajian laporan kuanagan bias berarti bahwa manfaat yang diperoleh harus lebih
besar dar biaya yang dikeluarkan untuk menghasilakan laporan tersebut.
- f. Materialitas
- Suatu informasi dianggap materialitas apabila dipengaruhi keputusan.
- LIS INDRIYAH PUTRI
- a.Objektivitas
- Objektivitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan yang
relevan. Seringkali terjadi masalah objektivitas laporan kinerja disebebkan oleh
adanya benturan kepentingan antara kepentingan manajemen dengan kepentingan
stakeholder.
- b.Konsisten
- Konsisten adalah penggunaan metode akuntansi yang sama untuk menghasilakan
laporan keuangan selama beberapa periode berturut-turut
- c.Daya Banding
- Laporan keuangan sector publik hendaknya dapat dipertimbangkan antara periode
waktu dan dengan instansi lain yang sejenis. Dengan demikian, daya banding berarti
bahwa laporan keuangan dapat digunakan untuk membandingkan kinerja organisasi
dengan organisasi lain yang sejenis.
- d.Tepat Waktu
- Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu aga digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan.
- e.Ekonomis dalam Penyajian Laporan
- Penyajian laporan keuangan membutuhkan biaya. Semakin banyak informasi yang
dibutuhkan semakin besar pula biaya yang dibutuhkan. Kendala ekonomis dalam
penyajian laporan kuanagan bias berarti bahwa manfaat yang diperoleh harus lebih
besar dar biaya yang dikeluarkan untuk menghasilakan laporan tersebut.
- f.Materialitas
- Suatu informasi dianggap materialitas apabila dipengaruhi keputusan.
- PAULINNE PUTRI TALENTANNIA
- a. Objektivitas
- Objektivitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan yang
relevan. Seringkali terjadi masalah objektivitas laporan kinerja disebebkan oleh
adanya benturan kepentingan antara kepentingan manajemen dengan kepentingan
stakeholder.
- b.      Konsisten
- Konsisten adalah penggunaan metode akuntansi yang sama untuk menghasilakan
laporan keuangan selama beberapa periode berturut-turut.
- c.       Daya Banding
- Laporan keuangan sector publik hendaknya dapat dipertimbangkan antara periode
waktu dan dengan instansi lain yang sejenis. Dengan demikian, daya banding berarti
bahwa laporan keuangan dapat digunakan untuk membandingkan kinerja organisasi
dengan organisasi lain yang sejenis.
- d.      Tepat Waktu
- Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu aga digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan.
- e.       Ekonomis dalam Penyajian Laporan
- Penyajian laporan keuangan membutuhkan biaya. Semakin banyak informasi yang
dibutuhkan semakin besar pula biaya yang dibutuhkan. Kendala ekonomis dalam
penyajian laporan kuanagan bias berarti bahwa manfaat yang diperoleh harus lebih
besar dar biaya yang dikeluarkan untuk menghasilakan laporan tersebut.
- f.       Materialitas
- Suatu informasi dianggap materialitas apabila dipengaruhi keputusan.
- NUR ROHMAH
- a. Objektivitas
- Objektivitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan yang
relevan. Seringkali terjadi masalah objektivitas laporan kinerja disebebkan oleh
adanya benturan kepentingan antara kepentingan manajemen dengan kepentingan
stakeholder.
- b.Konsisten
- Konsisten adalah penggunaan metode akuntansi yang sama untuk menghasilakan
laporan keuangan selama beberapa periode berturut-turut.
- c. Daya banding
- Laporan keuangan sector publik hendaknya dapat dipertimbangkan antara periode
waktu dan dengan instansi lain yang sejenis. Dengan demikian, daya banding berarti
bahwa laporan keuangan dapat digunakan untuk membandingkan kinerja organisasi
dengan organisasi lain yang sejenis.
- d. tepat waktu
- Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu aga digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan.
- e. Ekonomis dalam penyajian laporan
- Penyajian laporan keuangan membutuhkan biaya. Semakin banyak informasi yang
dibutuhkan semakin besar pula biaya yang dibutuhkan. Kendala ekonomis dalam
penyajian laporan kuanagan bias berarti bahwa manfaat yang diperoleh harus lebih
besar dar biaya yang dikeluarkan untuk menghasilakan laporan tersebut.
- f. Materialias
- Suatu informasi dianggap materialitas apabila dipengaruhi keputusan.

12. RATNA ASTI ADITYA (181191015)


Jelaskan karakterisktik kualitas laporan keuangan sektor publik!

- ADITYA HERDIYANTO
- Karakteristik kualitas laporan kuangan sector publik :
a.       Dapat dipahami
Kualitas penting informasi dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk
segera dipahami oleh pemakai. Guna mencapai maksud ini, diasumsikan pemakai
memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis,
akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang
wajar.
b.      Relevan
Informasi disebut relevan ketika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai.
Agar relevan, informasi harus dapat digunakan untuk mengevaluasi masa lalu, masa
sekarang, dan masa mendatang (predictive value), menegaskan atau memperbaiki
harapan yang dibuat sebelumnya (feedback value), juga harus tersedia tepat waktu
bagi pengambil keputusan sebelum mereka kehilangan kesempatan atau untuk
mempengaruhi keputusan yang diambil (timeliness).
c.       Keandalan
Informasi disebut andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur
(faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang dapat disajikan
secara wajar.
d.      Dapat dibandingkan
Identifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan laporan keuangan
perusahaan antar periode hendaknya dapat diperbandingkan oleh pemakai. Dengan
demikian pemakai dapat memperoleh informasi tentang kebijakan akuntansi yang
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta
pengaruh perubahan tersebut. Ketaatan pada standar akuntansi keuangan,
termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan,
membantu pencapaian karakteristik ini.
- NURUL AINI
- Karakteristik kualitas laporan kuangan sector publik :
- a.       Dapat dipahami
- Kualitas penting informasi dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk
segera dipahami oleh pemakai. Guna mencapai maksud ini, diasumsikan pemakai
memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis,
akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang
wajar.
- b.      Relevan
- Informasi disebut relevan ketika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai.
Agar relevan, informasi harus dapat digunakan untuk mengevaluasi masa lalu, masa
sekarang, dan masa mendatang (predictive value), menegaskan atau memperbaiki
harapan yang dibuat sebelumnya (feedback value), juga harus tersedia tepat waktu
bagi pengambil keputusan sebelum mereka kehilangan kesempatan atau untuk
mempengaruhi keputusan yang diambil (timeliness).
- c.       Keandalan
- Informasi disebut andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur
(faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang dapat disajikan
secara wajar.
- d.      Dapat dibandingkan
- Identifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan laporan keuangan
perusahaan antar periode hendaknya dapat diperbandingkan oleh pemakai. Dengan
demikian pemakai dapat memperoleh informasi tentang kebijakan akuntansi yang
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta
pengaruh perubahan tersebut. Ketaatan pada standar akuntansi keuangan,
termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan,
membantu pencapaian karakteristik ini.
- CITRA RENTIKA PUTRI
- Karakteristik kualitas laporan kuangan sector publik :
- a.       Dapat dipahami
- Kualitas penting informasi dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk
segera dipahami oleh pemakai. Guna mencapai maksud ini, diasumsikan pemakai
memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis,
akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang
wajar.
- b.      Relevan
- Informasi disebut relevan ketika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai.
Agar relevan, informasi harus dapat digunakan untuk mengevaluasi masa lalu, masa
sekarang, dan masa mendatang (predictive value), menegaskan atau memperbaiki
harapan yang dibuat sebelumnya (feedback value), juga harus tersedia tepat waktu
bagi pengambil keputusan sebelum mereka kehilangan kesempatan atau untuk
mempengaruhi keputusan yang diambil (timeliness).
- c.       Keandalan
- Informasi disebut andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur
(faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang dapat disajikan
secara wajar.
- d.      Dapat dibandingkan
- Identifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan laporan keuangan
perusahaan antar periode hendaknya dapat diperbandingkan oleh pemakai. Dengan
demikian pemakai dapat memperoleh informasi tentang kebijakan akuntansi yang
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta
pengaruh perubahan tersebut. Ketaatan pada standar akuntansi keuangan,
termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan,
membantu pencapaian karakteristik ini.
- ISNA NUR AMALIA
- Karakteristik kualitas laporan kuangan sector publik :
- a.       Dapat dipahami
- Kualitas penting informasi dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk
segera dipahami oleh pemakai. Guna mencapai maksud ini, diasumsikan pemakai
memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis,
akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang
wajar.
- b.      Relevan
- Informasi disebut relevan ketika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai.
Agar relevan, informasi harus dapat digunakan untuk mengevaluasi masa lalu, masa
sekarang, dan masa mendatang (predictive value), menegaskan atau memperbaiki
harapan yang dibuat sebelumnya (feedback value), juga harus tersedia tepat waktu
bagi pengambil keputusan sebelum mereka kehilangan kesempatan atau untuk
mempengaruhi keputusan yang diambil (timeliness).
- c.       Keandalan
- Informasi disebut andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur
(faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang dapat disajikan
secara wajar.
- d.      Dapat dibandingkan
- Identifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan laporan keuangan
perusahaan antar periode hendaknya dapat diperbandingkan oleh pemakai. Dengan
demikian pemakai dapat memperoleh informasi tentang kebijakan akuntansi yang
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta
pengaruh perubahan tersebut. Ketaatan pada standar akuntansi keuangan,
termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan,
membantu pencapaian karakteristik ini.
- PAULINNE PUTRI TALENTANNIA
- a.       Dapat dipahami
- Kualitas penting informasi dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk
segera dipahami oleh pemakai. Guna mencapai maksud ini, diasumsikan pemakai
memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis,
akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang
wajar.
- b.      Relevan
- Informasi disebut relevan ketika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai.
Agar relevan, informasi harus dapat digunakan untuk mengevaluasi masa lalu, masa
sekarang, dan masa mendatang (predictive value), menegaskan atau memperbaiki
harapan yang dibuat sebelumnya (feedback value), juga harus tersedia tepat waktu
bagi pengambil keputusan sebelum mereka kehilangan kesempatan atau untuk
mempengaruhi keputusan yang diambil (timeliness).
- c.       Keandalan
- Informasi disebut andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur
(faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang dapat disajikan
secara wajar.
- d.      Dapat dibandingkan
- Identifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan laporan keuangan
perusahaan antar periode hendaknya dapat diperbandingkan oleh pemakai. Dengan
demikian pemakai dapat memperoleh informasi tentang kebijakan akuntansi yang
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta
pengaruh perubahan tersebut. Ketaatan pada standar akuntansi keuangan,
termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan,
membantu pencapaian karakteristik ini.
- LAILA FITRIA WULANDARI
- 1. Dapat diperbandingkan
- Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan organisasi antarperiode
untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai
juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antarorganisasi untuk
mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara
relative.
- 2. Kendala Informasi yang Relevan dan Andal
- Jika terjadi penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi
yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Manajemen mungkin perlu
menyeimbangkan manfaat relative antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan
informasi yang andal. Penyediaan informasi yang tepat waktu akan meningkatkan
keandalan informasi
- 3. Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat
- Keseimbangan antara biaya dan manfaat lebih merupakan kendala pervasif
ketimbang karakteristik kualitatif. Manfaat yang dihasilkan harus melebihi biaya
penyusunannya. Namun demikian, evaluasi biaya dan manfaat merupakan proses
pertimbangan yang substansial.
- DANANG ASMORO
- Karakteristik kualitas laporan kuangan sector publik :
a. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk
segera dipahami oleh pemakai. Guna mencapai maksud ini, diasumsikan pemakai
memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis,
akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang
wajar.
b. Relevan
Informasi disebut relevan ketika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai.
Agar relevan, informasi harus dapat digunakan untuk mengevaluasi masa lalu, masa
sekarang, dan masa mendatang (predictive value), menegaskan atau memperbaiki
harapan yang dibuat sebelumnya (feedback value), juga harus tersedia tepat waktu
bagi pengambil keputusan sebelum mereka kehilangan kesempatan atau untuk
mempengaruhi keputusan yang diambil (timeliness).
c. Keandalan
Informasi disebut andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur
(faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang dapat disajikan
secara wajar.
d. Dapat dibandingkan
Identifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan laporan keuangan
perusahaan antar periode hendaknya dapat diperbandingkan oleh pemakai. Dengan
demikian pemakai dapat memperoleh informasi tentang kebijakan akuntansi yang
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta
pengaruh perubahan tersebut. Ketaatan pada standar akuntansi keuangan,
termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan,
membantu pencapaian karakteristik ini.
- LIS INDRIYAH PUTRI
- a.Dapat dipahami
- Kualitas penting informasi dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk
segera dipahami oleh pemakai. Guna mencapai maksud ini, diasumsikan pemakai
memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis,
akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang
wajar.
- b. RelevaN
- Informasi disebut relevan ketika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai.
Agar relevan, informasi harus dapat digunakan untuk mengevaluasi masa lalu, masa
sekarang, dan masa mendatang (predictive value), menegaskan atau memperbaiki
harapan yang dibuat sebelumnya (feedback value), juga harus tersedia tepat waktu
bagi pengambil keputusan sebelum mereka kehilangan kesempatan atau untuk
mempengaruhi keputusan yang diambil (timeliness).
- C. Keandalan
- Informasi disebut andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan
material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur
(faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang dapat disajikan
secara wajar.
- d.Dapat dibandingkan
- Identifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan laporan keuangan
perusahaan antar periode hendaknya dapat diperbandingkan oleh pemakai. Dengan
demikian pemakai dapat memperoleh informasi tentang kebijakan akuntansi yang
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta
pengaruh perubahan tersebut. Ketaatan pada standar akuntansi keuangan,
termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan,
membantu pencapaian karakteristik ini.
- DWI INDARTI

Menjawab Pertanyaan Ratna

1. Dapat diperbandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan organisasi antarperiode untuk
mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus
dapat membandingkan laporan keuangan antarorganisasi untuk mengevaluasi posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan secara relative.

2. Kendala Informasi yang Relevan dan Andal


Jika terjadi penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Manajemen mungkin perlu menyeimbangkan
manfaat relative antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan informasi yang andal. 

3. Keseimbangan antara Biaya dan Manfaat


Keseimbangan antara biaya dan manfaat lebih merupakan kendala pervasif ketimbang
karakteristik kualitatif. Manfaat yang dihasilkan harus melebihi biaya penyusunannya. 

4. Keseimbangan di antara Karakteristik Kualitatif


Dalam prakteknya, keseimbangan atau trade off diantara berbagai karakteristik kualitatif
sering kali diperlukan. Tujuannya adalah untuk mencapai suatu keseimbangan yang tepat
di antara berbagai karakteristik guna memenuhi tujuan laporan keuangan sektor publik dan
kepentingan relative dari berbagai karakteristik pada sejumlah kasus yang berbeda.

5. Penyajian Wajar
Laporan keuangan sering dianggap sebagai sarana menyajikan secara wajar posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu organisasi publik. Kerangka
konseptual ini tidak menangani secara langsung konsep tersebut dan juga penerapan
karakteristik kualitatif pokok. Selain itu, standar akuntansi keuangan sektor publik juga
memberikan panduan tentang batasan laporan keuangan yang dianggap wajar.

13. ISNA NUR AMALIA (181191016)


apa yg dimaksud double book keeping entry pada tahap pelaporan? 

- NURUL AINI
- double entry bookkeeping berarti bahwa untuk setiap transaksi keuangan yang
terjadi, akuntan harus mencatatnya dalam sebuah jurnal dengan dua sisi yang
berbeda, yaitu sisi debit dan sisi kredit. Jumlah total debit harus sama dengan total
kredit.
- CITRA RENTIKA PUTRI
- Double entry bookkeeping berarti bahwa untuk setiap transaksi keuangan yang
terjadi, akuntan harus mencatatnya dalam sebuah jurnal dengan dua sisi yang
berbeda, yaitu sisi debit dan sisi kredit. Jumlah total debit harus sama dengan total
kredit. Cara ini seperti aksi dan reaksi dari hukum ketiga Newton : "Untuk setiap
aksi, ada reaksi yang sama dan berlawanan" . Jika debit adalah aksi maka kredit
adalah reaksi.
DWI INDARTI
Double Book Keeping Entry atau Pencatatan Ganda adalah metode pencatatan
transaksi keuangan yang dilakukan dua kali yakni pada sisi debit maupun kredit.
Metode double entry diperlukan untuk semua bisnis yang harus menghasilkan akun
laba rugi dan neraca.
LAILA FITRIA WULANDARI
Double Entry menggunakan Basis Kas modifikasi. Maksud dari Basis Kas Modifikasi
adalah pencatatan akuntansi hanya berlaku pada pencatatan yang berkaitan dengan
penerimaan dan pengeluaran kas sedangkan pencatatan di luar penerimaan dan
pengeluaran kas dicatat dengan basis akrual.
DANANG ASMORO
Double Entry menggunakan Basis Kas modifikasi. Maksud dari Basis Kas Modifikasi
adalah pencatatan akuntansi hanya berlaku pada pencatatan yang berkaitan dengan
penerimaan dan pengeluaran kas sedangkan pencatatan di luar penerimaan dan
pengeluaran kas dicatat dengan basis akrual.
ENI PRIANA
double entry bookkeeping berarti bahwa untuk setiap transaksi keuangan yang
terjadi, akuntan harus mencatatnya dalam sebuah jurnal dengan dua sisi yang
berbeda, yaitu sisi debit dan sisi kredit. Jumlah total debit harus sama dengan total
kredit.
LIS INDRIYAH PUTRI
Pada prinsipnya, metode pencatatan double book keeping entry masih sama dengan
metode pencatatan debit-kredit pada prinsip dasar akuntansi umum. Namun, yang
membedakannya adalah rumus persamaan dasar akuntansi di ruang lingkup akuntansi
keuangan daerah. Rumus persamaan dasar tersebut adalah “belanja + aset = kewajiban +
ekuitas + pendapatan”.
Selain itu, pencatatan yang dilakukan dengan metode double book keeping entry juga akan
memanfaatkan basis kas modifikasi. Artinya, pencatatan akuntansi hanya dilakukan pada
pencatatan yang hanya berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas, sedangkan
pencatatan yang berasal dari luar penerimaan dan pengeluaran kas akan diinput pada
basis akrual.
14. DANANG ASMORO (181191017)
Standar Akuntansi Pemerintahan menggunakan basis modifikasian yang
disebut dengan basis kas menuju akrual. yang dimaksdu basis kas menuju
akrual seperti apa ya?
- CITRA RENTIKA PUTRI
- basis kas menuju akrual adalah basis akuntansi yang dikembangkan di Indonesia
sebagai transisi menuju basis akrual penuh, dengan cara menggunakan basis kas
untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam LRA dan basis
akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca.
- NURUL AINI
- basis kas menuju akrual adalah basis akuntansi yang dikembangkan di Indonesia
sebagai transisi menuju basis akrual penuh, dengan cara menggunakan basis kas
untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam LRA dan basis
akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca.
- ISNA NUR AMALIA
- basis kas menuju akrual adalah basis akuntansi yang dikembangkan di Indonesia
sebagai transisi menuju basis akrual penuh, dengan cara menggunakan basis kas
untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam LRA dan basis
akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca.
- ADITYA HERDIYANTO
- basis kas menuju akrual adalah basis akuntansi yang dikembangkan di Indonesia
sebagai transisi menuju basis akrual penuh, dengan cara menggunakan basis kas
untuk pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam LRA dan basis
akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca
- PAULINNE PUTRI TALENTANNIA
- Accrual Basis Accounting adalah merupakan salah satu dasar dalam melakukan
pencatatan akuntansi. Pendapatan dan biaya diakui pada saat terjadinya transaksi
tanpa memperhatikan apakah terjadi penerimaan atau pengeluaran kas. Accrual
basis ini lebih banyak digunakan dalam praktik usaha daripada cash basis
accounting
- LIS INDRIYAH PUTRI
- akuntansi basis akrual adalah metode dalam akuntansi yang lebih memberikan
gambaran yang tepat mengenai kondisi keuangan perusahaan. Basis akrual
biasanya digunakan untuk pengukuran aset, hutang, modal dan laba ditahan yang
diperlukan oleh pemegang saham untuk pengembangan invetasi perusahaaan di
masa depan. 
.

Anda mungkin juga menyukai