Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

“Asuhan Keperawatan cytomegalovirus/CMV”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gawat Maternal Dan Neonatal
Dosen Pengampu: Ns. Grace Carol Sipasulta, M.Kep.,Sp.Kep.Mat.

Disusun Oleh :

Kelompok 7

Indri Jayanti (P07220117053)

Intan Widyasari (P07220117054)

Samudra Nur Khalid (P07220117031)

PRODI D-III KEPERAWATAN KELAS BALIKPAPAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
KALIMANTAN TIMUR
TAHUN AJARAN
2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang membahas tentang “Asuhan Keperawatan
cytomegalovirus/CMV” dapat selesai tepat pada waktunya sebagai salah satu tugas mata
kuliah Kegawatan Maternal & Neonatal.

Terimakasih Kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam


proses penyusunan makalah ini, baik yang terlibat secara langsung maupun yang tidak.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan yang Kami miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari para pembaca sangat Kami harapkan agar terciptanya makalah yang
lebih baik lagi.

Balikpapan, 22 Februari 2019

Indri Jayanti

Intan Widyasari

2
Samudra Nur Khalid

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................4
A.      Latar Belakang................................................................................................4
B.      Tujuan.............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................6
A. Pengertian Cytomegalovirus...............................................................................6
B. Gejala Cytomegalovirus......................................................................................7
C. Penyebab Cytomegalovirus.................................................................................8
D. Patofisiologi.........................................................................................................8
E. Pathway Keperawatan..........................................................................................9
F. Diagnosis Cytomegalovirus................................................................................10
G. Pengobatan Cytomegalovirus............................................................................11
H. Komplikasi Cytomegalovirus............................................................................11
I. Pencegahan Cytomegalovirus.............................................................................12
J. Uji Laboratorium Dan Diagnostik......................................................................13
K. Penatalaksanaan.................................................................................................13
BAB III......................................................................................................................14
TINJAUAN KASUS.................................................................................................14
BAB IV......................................................................................................................26
PENUTUP.................................................................................................................26
A.    Kesimpulan.....................................................................................................26
B.    Saran...............................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................28

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Kehamilan bagi seorang wanita merupakan hal yang paling dinantikan oleh
pasangan suami istri. Tapi dalam kehamilan terdapat banyak penyakit infeksi kehamilan
seperti Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis penyakit
infeksi ini biasanya disebut dengan penyakit TORCH. Penyakit TORCH ini sama-sama
berbahaya bila infeksi diderita oleh ibu hamil. Salah satunya adalah Cytomegalovirus
atau dikenal dengan CMV dapat membawa dampak buruk terhadap janin. Jika ibu hamil
terinfeksi CMV, maka janin yang dikandung memiliki resiko tertular sehingga
mengalami gangguan misalnya pembesaran hati, ekapuran otak, ketulian, retardasi
mental dan lain lain. Hasil riset menunjukkan bahwa infeksi kongenital karena CMV
merupakan 0,3-0,5% dari kelahiran hidup dan 1-2% di negara berkembang. Lebih dari 10-15%infeksi
kongenital pada anak baru lahir jelas gejalanya. Tetapi ada juga yang baru tampak gejalanya pada masa
pertumbuhan dengan memperlihatkan gangguan neurologis, mental, ketulian dan visual. Resiko
transmisi dari ibu ke janin konstan sepanjang masa kehamilan dengan angka sebesar 40 – 50%.
Dengan berbagai macam cara penularan, faktor penularan dan media penularan yang sangat akrab
dengan kehidupan sehari-hari.Sebagai seorang bidan yang terdidik dan terlatih kita harus
bisa memahami dan mengerti tentang kegawadaruratan terhadap penyakit yang
menyertai kehamilan tersebut pada ibu hamil, agar bisa diterapkan ke masyarakat jika
turun ke dunia kerja dengan maksud untuk mengurangai angka kematian ibu hamil
akibat terinfeksi dari penyakit yang membahayakan tersebut.

4
B.      Tujuan

1. Untuk memberikan informasi mengenai definisi penyakit Cytomegalovirus


2. Untuk memberikan informasi tentang etiologi dan factor predisposisi
Cytomegalovirus
3. Untuk memberikan informasi tentang patologi Cytomegalovirus
4. Untuk memberikan informasi tentang tanda dan gejala serta komplikasi
Cytomegalovirus
5. Untuk memberikan informasi tentang manifestasi klinis Cytomegalovirus
6. Untuk memberikan informasi tentang pencegahan dan penanganan Cytomegalovirus

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Cytomegalovirus

Cytomegalovirus atau yang lebih dikenal dengan CMV adalah salah satu
bentuk virus yang menyerupai virus herpes. Pada penderita yang terinfeksi oleh
Cytomegalovirus maka gejalanya menyerupai flu bahkan beberapa mengalami
tanpa gejala. Pemeriksaan darah merupakan solusi yang tepat untuk mengetahui
tubuh terinfeksi Cytomegalovirus.

Cytomegalovirus atau CMV adalah kelompok virus dapat menginfeksi


manusia dan menimbulkan penyakit. Infeksi CMV biasanya tidak berbahaya dan
tidak menimbulkan gangguan kesehatan karena sistem kekebalan tubuh bisa
mengendalikan infeksi virus tersebut. Namun, begitu tubuh terinfeksi virus
CMV, virus tersebut dapat bertahan seumur hidup dalam tubuh penderita, dan
masalah kesehatan serius dapat terjadi pada orang dengan sistem imunitas yang
lemah, seperti pasien pasca operasi  tranplantasi organ atau penderita HIV, serta
bayi yang terpapar virus ini dari air susu ibu.

Infeksi cytomegalovirus dapat ditularkan melalui cairan tubuh penderita,


seperti air ludah, darah, atau urine. Penularan tersebut terjadi saat virus dalam
keadaan aktif, misalnya ibu hamil yang terinfeksi virus CMV aktif dapat
menularkan virus ini pada janinnya. Kondisi ini disebut CMV bawaan. Hingga
saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan infeksi cytomegalovirus.
Meskipun demikian, pemberian obat-obatan, seperti obat antivirus, dapat
meredakan gejala yang terjadi pada penderita.

6
B. Gejala Cytomegalovirus

Infeksi cytomegalovirus umumnya tidak menimbulkan gejala serius dan


tidak disadari penderitanya. Gejala ringan dapat terlihat pada orang yang
terinfeksi virus ini, seperti demam hingga lebih dari 38 derajat Celsius, tubuh
terasa lelah, nyeri otot dan tenggorokan, serta pembengkakan kelenjar getah
bening. Sementara, ibu hamil yang terinfeksi virus CMV dapat menularkan
infeksi ini pada janin atau bayi dengan gejala yang lebih buruk, antara lain:

1. Gejala klinis pada ibu hamil


a. Pyrexia, malaise, lethargy, seperti gejala influenza
b. Anorexia
c.    Leucorrhea seperti susu
2. Gejala klinis yang muncul pada bayi
Sistem saraf pusat
 Mikrosefalus
 Hidrosefalus
 Gangguan psikmotor, epilepsy, retardasi mental (pemeriksaan dengan
sinar – X, dapat menunjukan ukuran kepal, pengapuran intrakranial, dan
kerusakan pada daerah ventrikel )
3. Mata  dan Telinga
a. Kerusakan pada retina
b. Gangguan pendengaran

4. Liver
a. Hepatosplenomegaly
b.    Jaundice
5. Kardiovaskuler
a. Thrombocytopenia
b. Anemi hemolitik
6. Pernapasan
Intertisial pnemonitis yang dapat menyebabkan kematian

7
Gejala pada bayi dengan infeksi virus CMV dapat terdeteksi setelah
kelahiran atau beberapa tahun kemudian. Gejala lebih serius juga ditunjukkan
pada penderita dengan sistem imunitas yang lemah. Gejala tersebut berupa
gangguan pada mata (retinitis), paru-paru (pneumonia) hati, kerongkongan
(esofagus), lambung, usus, serta otak (ensefalitis).

C. Penyebab Cytomegalovirus

Cytomegalovirus merupakan salah satu kelompok virus herpes, yaitu


kelompok virus yang menyebabkan penyakit cacar air atau herpes simpleks.
Virus ini dapat bertahan dalam tubuh walaupun tidak aktif, namun sewaktu-
waktu dapat aktif kembali. Ketika virus aktif, orang tersebut dapat menularkan
virus melalui:

1. Kontak langsung dengan cairan tubuh, misalnya memegang mata, hidung,


atau mulut setelah kontak langsung dengan cairan tubuh penderita infeksi
CMV.
2. Kontak seksual. Pasangan dapat tertular infeksi virus CMV setelah
melakukan hubungan seksual.
3. Melalui organ transplantasi atau transfusi darah.
4. Pemberian air susu ibu. Seorang ibu yang terinfeksi CMV dapat
menularkan virus ini kepada bayi saat menyusuinya.
5. Saat persalinan. Ibu yang terinfeksi CMV dapat menularkan virus ini
pada bayi saat persalinan. Risiko penularan pada bayi baru lahir lebih
tinggi pada saat aktif pertama kali dibanding pada saat virus aktif
kembali.

D. Patofisiologi

Sitomegalovirus (CMV) adalah penyebab utama infeksi virus congenital


di amerika utara. Terdapat sejumlah strain CMV yang berhubungan: virus ini
adalah anggota dari ember herpes. CMV agaknya ditularkan dari orang ke orang
melalui kontak langsung dengan cairan atau jaringan tubuh, termasuk urin, darah,

8
liur, secret servikal, semen dan ASI. Masa inkubasi tidak diketahui; berikut ini
adalah perkiraan masa inkubasi: setelah lahir-3 sampai 12 minggu; setelah
tranfusi-3 sampai 12 minggu; dan setelah transplantasi-4 minggu sampai 4 bulan.
Urin sering mengandung CMV dari beberapa bulan sampai beberapa tahun
setelah infeksi. Virus tersebut dapat tetap tidak aktif dalam tubuh seseorang
tetapi masih dapat diaktifkan kembali. Hingga kini belum ada imunisasi untuk
mencegah enyakit ini.
Ada 3 jenis CMV:
1. Tipe CMV Primer yaitu ketika seorang terinfeksi Cytomegalovirus
pada pertama kalinya
2. Tipe CMV Rekuren yaitu terjadi reaktifasi dari infeksi
Cytomegalovirus yang dorman
3. Tipe CMV Kongenital yaitu infeksi yang berasal dari ibu hamil yang
terinfeksiCytomegalovirus.

E. Pathway Keperawatan

Kongenital Tranfusi Tranflantasi Organ Penurunan Sistem Imun

CMV Resiko
tinggi
Infeksi

Infeksi pada system Demam Infeksi pada


cerna lambung / usus paru - paru Kurang
Pengetahuan

Hipertermi
Sesak dan batuk

9
Mual dan muntah

Suplai oksigen

tidak adekuat
Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
Penurunan energi

dalam bernafas

Pola nafas
tidak
efektif

F. Diagnosis Cytomegalovirus

Seringkali diagnosis untuk cytomegalovirus (CMV) tidak dibutuhkan,


terutama pada orang dewasa dan anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang
baik, karena tidak diperlukan pengobatan terhadap infeksi cytomegalovirus.
Cytomegalovirus juga tidak dapat terdeteksi dengan mudah karena gejala yang
dialami pasien, seperti demam atau kelelahan, mirip dengan infeksi virus lainnya.
Saat pasien diduga mengalami infeksi CMV, dokter akan melakukan
pemeriksaan guna mendeteksi virus ini dari cairan atau jaringan tubuh. Tes darah
di laboratorium juga dapat memastikan infeksi CMV melalui pemeriksaan
kandungan antibodi CMV. Selain itu, tes darah juga menunjukkan berapa banyak
virus yang terdapat dalam tubuh.

Terkadang antibodi yang terdeteksi pada pasien dengan sistem imunitas


rendah, tidak dapat membuktikan CMV sedang aktif, sehingga perlu dilakukan

10
biopsi pada jaringan yang terinfeksi, selain pemeriksaan pada organ tersebut,
misalnya bila dicurigai retinitis akan dilakukan melalui pemeriksaan struktur
mata dengan alat oftalmoskop. Pemeriksaan mata ini akan didapati kelainan jika
terdapat kondisi tidak normal.

Selain orang dengan sistem imunitas lemah, ibu hamil yang dicurigai
terinfeksi CMV, perlu dilakukan pemeriksaan guna memastikan keberadaan
CMV. Terkadang tes darah saja tidak cukup, sehingga diperlukan pemeriksaan
melalui air ketuban (amniosentesis). Saat diduga janin mengalami infeksi CMV,
perlu dilakukan pemeriksaan pada bayi tersebut dalam waktu 3 minggu setelah
persalinan. Untuk bayi yang baru dilahirkan, diagnosis CMV dapat dipastikan
melalui urine.

G. Pengobatan Cytomegalovirus

Pengobatan tidak dibutuhkan pada orang yang sehat meskipun terinfeksi


virus CMV. Sementara, penderita infeksi CMV dengan gejala ringan biasanya
dapat pulih dengan sendirinya dalam waktu 3 minggu. Meskipun demikian,
pengobatan perlu dilakukan bagi penderita infeksi CMV dengan sistem imunitas
yang lemah atau bayi yang terinfeksi CMV. Pengobatan ini bertujuan untuk
melemahkan virus dan mengurangi risiko timbulnya masalah kesehatan lebih
serius, karena belum ada obat yang dapat menyembuhkan infeksi CMV.

H. Komplikasi Cytomegalovirus

Komplikasi Cytomegalovirus umumnya bervariasi dan dapat terjadi pada


siapa saja, tergantung kesehatan pasien ketika terinfeksi dan kondisi pasien
secara keseluruhan. Komplikasi biasanya muncul pada penderita infeksi CMV
dengan sistem imunitas lemah, antara lain hilangnya penglihatan, gangguan
sistem pencernaan (peradangan usus besar, esofagits, dan hepatitis), gangguan
sistem saraf (ensefalitis), serta pneumonia.

Komplikasi juga mungkin terjadi pada bayi dengan infeksi CMV bawaan.
Bentuk komplikasi yang dapat terjadi, antara lain kehilangan pendengaran,

11
gangguan penglihatan, kejang, kurangnya koordinasi tubuh, gangguan pada otot,
serta penurunan fungsi intelektual. Pada kasus yang jarang terjadi,
cytomegalovirus dapat meningkatkan risiko mononukleosis pada orang dewasa
yang sehat. Jenis komplikasi lain yang mungkin terjadi pada orang sehat, antara
lain gangguan pada sistem pencernaan, hati, otak, dan sistem saraf.

I. Pencegahan Cytomegalovirus

Pencegahan infeksi CMV bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan.


Beberapa upaya dalam menjaga kebersihan antara lain:

1. Sering mencuci tangan dengan sabun dan air selama 15- 20 detik. Upaya
ini penting dilakukan, terutama ketika Anda melakukan kontak dengan
anak kecil atau saat anak-anak dititipkan di tempat penitipan anak atau
sekolah.
2. Hindari kontak langsung dengan cairan tubuh orang lain, seperti
mencium bibir, terutama bagi ibu hamil.
3. Hindari menggunakan peralatan makan dan minum yang sama dengan
orang lain.
4. Membersihkan meja, kursi, atau mainan secara rutin, terutama benda
yang sering disentuh anak-anak.
5. Berhati-hatilah ketika membuang sampah, terutama sampah yang telah
terkontaminasi cairan tubuh, seperti popok dan tisu. Pastikan Anda tidak
memegang wajah atau mata sebelum Anda mencuci tangan.
6. Menjalankan hubungan seksual yang aman dengan menggunakan
kondom untuk mencegah penularan CMV.

12
J. Uji Laboratorium Dan Diagnostik

1. Kultur virus dari urin, secret faring, dan leukosit perifer.


2. Pemeriksaan mikroskopik pada sediment urin, cairan tubuh, dan jaringan
untuk melihat vius dalam jumlah besar ( pemeriksaan urin untuk
mengetahui adanya iklusi intra sel tidaklah bermanfaat; verifikasi infeksi
congenital harus dilakukan dalam 3 minggu pertama dari kehidupan).
3. Skrining toksoplasmosis, rubella, sitomegalo virus, herpes dan lain-lain
( toxoplasmosis, other, rubella, cytomegalovirus, herpes [TORCH])
-digunakan untuk mengkaji adanya virus lain.
4. Uji serologis
a. Titer antibody IgG dan IgM( IgM yang meningkat
mengindikasikan pajanan terhadap virus; IgG neonatal yang
meningkat mengindikasikan infeksi yang didapat pada masa
prenatal; IgG maternital negative dan IgG neonatal positif
mengindikasikan didapatnya infeksi pada saat pascanatal.
b. Uji factor rheumatoid positif ( positif pada 35%-45% kasus)

5. Studi radiologist: foto tengkorak atau pemindaian CT kepala dengan


maksud mengungkapkan kalsifikasi intra cranial.

K. Penatalaksanaan

Sampai saat ini hanya terdapat penatalaksanaan mengatasi


gejala(misalnya: penatalaksanaan demam, tranfusi untuk anemia, dukungan
pernapasan). Ada bukti bahwa globulin imun-CMV yang diberikan melalui IV
bersama obat gansiklovir dapat mengurangi beratnya infeksi pada individu
dengan system imun yang buruk (mekanisme imunologiknya kurang/terganggu).
Vaksin CMV hidup sedang diuji coba pada pasien transplantasi ginjal.
Kemoterap ember sedikit harapan, tetapi toksisitas dan imunosupresi akibat dari
pengobatan ini meningkatkan kekhawatiran jika digunakan pada bayi baru lahir.
Dalam penatalaksanaannya tidak diperlukan tindakan kewaspadaan khusus,

13
tetapi perawat harus tetap memakai sarung tangan, melakukan teknik mencuci
tangan yang baik dan menggunakan tidakan kewaspadaan umum.

BAB III

TINJAUAN KASUS

Ny. D usia 23 tahun hamil 16 minggu G1 P0 A0 datang ke BPS tanggal 20 Februari


2013 dengan keluhan demam tidak teratur sudah selama 1 minggu, sakit kepala, sakit
ketika menelan, makan minum menurun. Ibu mengatakan berat badannya turun 2 kg.

MANAJEMEN KEPERAWATAN
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil pada Ny. D usia 28 tahun
hamil 16 minggu G1 P0 A0 Trimester I dengan CMV
di BPS

Tanggal Pengkajian        : 20 Februari 2013


Jenis Pengkajian           : Autoanamnesa

A. Pengkajian
 Data Subjektif
1. Identitas

Identitas Ibu
Nama                          : Ny.D
Umur                         : 23 tahun
Agama                       : Islam
Pendidikan                 : SMA
Pekerjaan                   : IRT
Alamat                       : Condongcatur

14
Identitas suami
Nama                           : Tn. K
Umur                            : 27 tahun
Agama                          : Islam
Pendidikan                    : SMA
Pekerjaan                      : Swasta
Alamat                          : Condongcatur

2. Alasan Datang
Ibu mengatakan akan memeriksakan keluhannya

3. Keluhan Utama
       Ibu mengeluh demam tidak teratur sudah selama 1 minggu, sakit kepala,
sakit ketika menelan, makan minum menurun.

4. Riwayat Kesehatan
 Riwayat kesehatan sekarang
 Riwayat Penyakit : Ibu mengatakan saat ini tidak mempunyai
penyakit kronis ( jantung, ginjal)
 Riwayat operasi  : Ibu mengatakan belum pernah melakukan
tindakan operasi
 Riwayat melahirkan kembar : Ibu mengatakan tidak mempunyai
riwayat kehamilan kembar
 Riwayat penyakit menurun : Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit
menurun ( DM, ashma, hipertensi )

 Riwayat kesehatan keluarga : ibu mengatakan di dalam keluarga tidak


mempunyai penyakit kronis, penyakit menular, penyakit menurun dan
tidak mempunyai riwayat kehamilan kembar
5. Riwayat Perkawinan

15
 Kawin 1 kali
 Kawin pertama umur 23 tahun
 Lama perkawinan dengan suami sekarang 1 tahun

16
6. Riwayat Obstetri
 Riwayat Menstruasi
 Menarche umur  : 14 tahun
 Lama haid                     : 6 hari
 Hpht                             : 2 November 2012
 Hpl                               : 9 Agustus 2013

 Riwayat Kehamilan yang lalu

Tgl Persa Pen Jenis BB/ Per


UK Nifas
lahir Linan olong kelamin PB darahan
- - - - - - - -

7. Riwayat Kehamilan sekarang


 Ibu mengtakan hamil yang pertama (G1 P0 A0)
 Hpl tanggal 9 Agustus 2013
 Ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan merokok, minum jamu
atau mengkonsumsi obat-obatan

8. Riwayat KB
 Belum pernah KB

9. Pola Kebutuhan Sehari-hari


 Nutrisi
 Makanan
Sebelum hamil Selama hamil
Porsi makan perhari makan 3x/hari makan 2x/hari
porsi sedang, porsi sedikit
Jenis makanan yang lauk, nasi, sayur Nasi, lauk, mie
dikonsumsi
Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada

 Minuman

17
Sebelum hamil Selama hamil
Banyaknya minum Minum 7-8 Minum 5 gelas
gelas
Jenis minum air putih air putih
Minuman pantangan Tidak ada Tidak ada

 Eliminasi
 BAK
Sebelum hamil Selama
hamil
Frekuensi 4 x/hari                        4x/hari
Lancar / tidak Lancar Lancar
lancer
Warna Kuning jernih kuning jernih
Bau Khas Khas

 BAB
Sebelum hamil Selama hamil
Frekuensi BAB 1x/hari 3 hari sekali
Sifat Lembek Agak padat
Bau Khas Khas

 Istirahat
Sebelum hamil Selama hamil
Tidur siang Tidur siang ±2jam Tidur 1,5 jam
Tidur malam Tidur malam ±8 jam Belum tidur malam
Keluhan - -

 Aktivitas
Sebelum hamil Selama hamil
Aktivitas sehari- Menyapu, memasak, Menyapu, memasak
hari mencuci
Senam hamil Belum pernah Belum pernah

18
 Personal hygiene
Sebelum hamil Selama hamil

Mandi 2 kali/hari 2 kali/hari


Menggosok gigi 2 kali/hari 2 kali/hari
Mencuci rambut 1 kali/ 2 hari 1 kali/ 3 hari
Mengganti pakaian luar / 2 kali/hari 2 kali/hari
dalam
Jenis bahan yang Dapat menyerap keringat Dapat menyerap
dipakai keringat
Membersihkan Tiap habis BAB / BAK Tiap habis BAB / BAK
genetalia

10. Data Psikologis


 Anak diharapkan/ tidak   : Ibu mengatakan kehamilan ini sangat di
inginkan dan direncanakan
 Saudara terdekat siapa   : Ibu merasa dekat dengan suami dan ibu
kandungnya
 Rencana yang merawat bayinya : Ibu mengatakan akan merawat
bayinya dengan suami
 Dukungan dari keluarga  : Ibu mengatakan keluarga sangat
mendukung dengan kelahiran bayinya
 Data Sosial
 Ibu tinggal serumah dengan              :  Ibu mengatakan tinggal
bersama suami
 Hubungan ibu dengan keluarga    : Ibu mengatakan
hubungannya dengan keluarga baik
 Kegiatan social yang diikuti ibu         : Ibu mengatakan rajin
mengikuti kegiatan sosial di desanya

b. Data Obyektif
 Pemeriksaan Umum
Keadaan umum         : lemah                         Kesadaran         : Composmetis
Tekanan darah          : 90/70 mmHg               Nadi                 : 78 x/menit

19
Suhu                       : 38.5ᵒC                                    Pernafasan        :
19x/menit

 Pemeriksaan Antropometri
BB : 41 kg
TB : 150 cm
Lila : 22.5 cm

c. Pemeriksaan Fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi)


 Kepala
 Bentuk        : simetri
 Rambut       : bersih, tidak ada ketombe, tidak bercabang

 Muka   
 Mata            : konjungtiva tampak anemis, simetris, sklera tidak ikterik,
penglihatan sedikit kabur, tidak ada cloasma gravidarum
 Hidung       : pesek, tampak bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip
 Mulut/gigi    : tidak ada stomatitis, tidak ada karies, bibir kering dan
pucat

 Telinga  :  simetris, tidak ada serumen, tampak bersih, tidak ada benjolan

 Leher    : tampak bersih, tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, limfe/vena


jugularis, ada gangguan menelan

 Dada               
o Bentuk         : tampak simetris, bersih, dengan auskultasi tidak
terdengar ronkhi
o Payudara    : kencang, simetris, bersih, putting susu menonjol,
tidak teraba benjolan/kelainan, areola kehitaman
o Keluhan      : tidak ada

20
 Abdomen
 Inspeksi                   : tidak ada bekas luka,ada linea nigra
o Palpasi               : hasil palpasi 1 TFU teraba ½ pusat symphisis,
balotemen positif
o DJJ terdengar positif dengan frekuensi 130x/menit

 Genetalia         
 Varises                   : tidak ada
 Oedem                    : tidak ada

 Ekstremitas      
 Oedem             : tidak ada
o Varises : tidak ada
o Reflek patella   : + kanan kiri
o Kuku                 : normal,bersih

d. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium


Tanggal 20 Februari 2013
Hb                    : 10 gr%
IgG CMV          : (+)

   II.      Interpretasi Data


Tanggal             : 20 Februari 2013                     
Jam                  : 09.00
Diagnosa        :  Ny. D usia 28 tahun hamil 16 minggu G1 P0 A0 Trimester 1
dengan CMV janin tunggal, hidup, intrauteri

a. Data Subyektif

21
Ibu mengatakan usianya 28 tahun hamil 16 minggu
Hpht tanggal 3 November 2012
Ibu mengatakan mengeluh demam tidak teratur sudah selama 1 minggu, sakit
kepala, sakit ketika menelan, makan minum menurun

b. Data Obyektif
 Keadaan umum : lemah, kesadaran : composmentis
 Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 90/70 mmHg   Nadi                 : 78 x/menit
Suhu               : 38.5ᵒC                        Pernafasan        : 19x/menit

c. Pemeriksaan fisik : ada gangguan penglihatan, ada gangguan menelan, bibir


kering, pernafasan lemah

d. Pemeriksaan abdomen : hasil palpasi Leopold 1 TFU teraba ½ pusat


symphisis, balotemen positif, DJJ terdengar positif dengan frekuensi
130x/menit

III.   Identifikasi Masalah Potensial


Ny. D usia 28 tahun hamil 16 minggu G1 P0 A0 Trimester 1 dengan
Cytomegalovirus

    IV.   Identifikasi Antisipasi Tindakan Segera


 Mengurangi rasa cemas karena ibu khawatir terjadi sesuatu pada dirinya dan
bayinya
 Memberikan obat penurun panas (paracetamol)
 Melakukan rujukan agar ibu dapat melakukan pemeriksaan PCR dan
pemeriksaan Anti CMV IgG dan IgM, serta Aviditas Anti-CMV IgG

Diagnosa:

DATA FOKUS Masalah Etiologi


-S : 38,5 ° Nyeri akut Agen biologis
-N : 78 x / menit
-kulit terasa hangat
-kulit kemerahan

22
-S : 38,5 ° Hipertermi proses perjalanan
-N : 78 x / menit penyakit
-kulit terasa hangat
-kulit kemerahan
Hipertermi
Proses perjalanan
penyakit
-TD : 90/70 mmHg
-Mengeluh nyeri pada
kulit
-Terdapat peradangan
pada tangan

Diagnosa Tujuan Intervensi


Nyeri b.d agen cidera Setelah dilakukan 1)      Kaji secara komprehensif
biologis tindakan keperawatan tentang nyeri meliputi
1x24 jam nyeri lokasi, karakteristik, dan
berkurang onset, durasi, frekuensi,
Kriteria hasil: kualitas,intensitas/beratnya
        Skala nyeri turun dan nyeri, dan faktor-faktor
ekspresi wajah tidak presipitasi.
menyeringai lagi 2)      Observasi isyarat non
verbal dari tidaknyaman,
khususnya tidakmampu
untuk komunikasi secara
efektif.
3)      Gunakan komunikasi
terapeutik agar klien
mengekspresikan nyeri
4)      Berikan dukungan terhadap
klien dan keluarga
5)      Kontrol faktor-faktor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon klien
terhadap ketidaknyamanan
(ex.: temperatur ruangan,
penyinaran, dll)
6)      Ajarkan penggunaan teknik
non farmakologik (misalnya
: relaksasi, guided imagery,
terapi musik, distraksi,
aplikasi panas – dingin,
massage, TENS, hipnotis,
terapi aktivitas)
7)      Berikan analgesik sesuai
anjuran

23
8)      Tingkatkan tidur atau
istirahat yang cukup
9)      Evaluasi keefektifan dari
tindakan mengontrol nyeri
yang telah digunakan.

Hipertermi b.d proses Setelah dilakukan 1)      Monitor vital sign


perjalanan penyakit tindakan keperawatan 2)      Monitor suhu minimal tiap
1x24 jam suhu menurun 15 menit sampai suhu stabil
dengan kriteria hasil: 3)      Monitor warna kulit
        kulit tidak kemerahan 4)      Tingkatkan intake cairan

lagi, penurunan suhu dan nutrisi


kulit 5)      Selimuti klien untuk
mencegah hilangnya panas
tubuh
6)      Kompres klien pada lipat
paha dan aksila
7)      Berikan antipiretik bila
perlu

      V.   Perencanaan


 Beri informasi kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan
 Beri obat penurun panas (paracetamol)
 Anjurkan ibu untuk makan dan minum agar kebutuhan nutrisi terpenuhi
 Siapkan surat rujukan
 Berikan konseling tentang kebersihan diri
 Berikan konseling tentang virus CMV dan resiko yang akan terjadi bila ibu
terinfeksi virus CMV

    VI.   Pelaksanaan


Tanggal : 20 Februari 2013
Pukul    : 09.00
 Memberikan informasi kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan
 Memberikan obat penurun panas (paracetamol)
 Menganjurkan ibu untuk makan dan minum agar kebutuhan nutrisi tercukup
 Menyiapkan surat rujukan
 Memberikan konseling tentang kebersihan diri

24
 Memberikan konseling tentang virus CMV dan resiko yang akan terjadi bila
ibu terinfeksi virus CMV

VII.      Evaluasi
Tanggal : 20 Februari 2013
Pukul    : 09.30
 Ibu mengerti mengenai hasil pemeriksaan bahwa keluhan yang dirasakan
seperti demam tidak teratur sudah selama 2 minggu, sakit kepala, sakit ketika
menelan, makan minum menurun dan keputihan dalam jumlah banyak dan
berwarna putih merupakan gejala penyakit CMV
 Ibu sudah diberikan obat penurun panas
 Ibu bersedia untuk makan dan minum dengan cukup agar kebutuhan nutrisi
dalam tubuhnya tercukupi
 Ibu bersedia dirujuk ke Rumah Sakit agar dapat melakukan pemeriksaan PCR
dan pemeriksaan Anti CMV IgG dan IgM, serta Aviditas Anti-CMV IgG
 Ibu bersedia untuk menjaga dan merawat kebersihan diri dengan cara selalu
cuci tangan setelah kontak dengan air seni atau tidak melakukan kebiasaan
minum bekas gelas orang lain
 Ibu sedikit cemas dengan penjelasan bidan tentang virus CMV dan resiko
yang terjadi bila terinfeksi CMV

BAB IV

PENUTUP
A.    Kesimpulan
Seorang ibu hamil harus merawat kehamilannya sejak dini dengan
memeriksakan diri secara teratur ke dokter dan atau tenaga medis yang
berkompeten, menjaga kebersihan dan mengkonsumsi makanan yang bergizi.
Karena gizi ibu hamil, kebersihan dan pemeriksaan teratur (Ante natal care)

25
mempunyai peranan penting agar proses kelahiran mudah dan yang lebih
penting lagi adalah bayi yang dilahirkan dalam kondisi sehat.
Kondisi kehamilan dapat terpengaruh beberapa keadaaan, antara lain adalah
penyakit infeksi.Beberapa penyakit infeksi yang didapat, terutama pada
kehamilan dini bisa menyebabkan terjadinya keguguran dan dampak yang
serius pada janin, sehingga dapat menimbulkan kelainan-kelainan dan cacat
pada bayi yang dilahirkan. Salah satunya adalah penyakit infeksi
Cytomegalovirus pada kehamilan menunjukkan prevalensi yang cukup tinggi,
berkisar antara 5,5-8,4 %. sehingga sulit kiranya dipisahkan antara penyebab
penyakit beberapa jenis virus tersebut. Selain dapat menyebabkan komplikasi
yang bermacam-macam pada janin, infeksi TORCH merupakan salah satu
faktor penyebab infertilitas pada wanita. Namun sebagai seorang bidan kita
dapat mencegahnya dengan cara menganjurkan untuk menjaga kebersihan
diri dan melakukan pemberian vaksin CMV agar memiliki kekebalan
terhadap infeksi virus tersebut.

B.    Saran

1. Bagi ibu yang hamil hendaknya memeriksakan dirinya secara rutin


mnimal 4 kali selama kehamilan agar bisa dideteksi secara dini bila ada
kelainan pada janinnya.
2. Bagi mahasiswa kebidanan agar senantiasa meningkatkan pengetahuan
dan keterampilannya untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas
ibu dan anak.
3. Bagi teman teman agar belajar yang rajin agar kelak bisa menangani
pasien dengan professional.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/cytomegalovirus

https://bidanku.com/waspadai-infeksi-cytomegalovirus-cmv-pada-kehamilan

http://kamusaskep.blogspot.com/2012/12/cmv.html

26
http://praktik-rsud-saras-husada-purworejo.blogspot.com/2014/10/kehamilan-
dengan-cytomegalovirus-cmv.html

27

Anda mungkin juga menyukai