Panduan Toolkit Kesiapan Sekolah
Panduan Toolkit Kesiapan Sekolah
Kesiapan Sekolah
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... iv
TUJUAN......................................................................................................................................1
Kesiapan bersekolah anak usia dini berfokus pada anak yang akan memasuki Sekolah Dasar.
Kelancaran transisi anak untuk masuk ke Sekolah Dasar sangat dibutuhkan dengan melibatkan
keluarga, dan satuan PAUD/sekolah. Oleh karena itu, dukungan keluarga dan dukungan lingkungan
sekolah perlu diupayakan agar anak dapat memperoleh pembelajaran yang berkualitas.
Panduan dan toolkit kesiapan bersekolah yang tersedia, merupakan bagian dari program untuk
mendorong kesiapan bersekolah anak. Buku-buku ini terdiri dari satu buku Pedoman Kesiapan
Bersekolah dan tiga buku Panduan Toolkit Kesiapan Bersekolah serta tiga buku Toolkit Kesiapan
Bersekolah. Panduan dan Toolkit masing-masing terdiri atas buku-buku untuk Kesiapan Anak,
Kesiapan Keluarga, dan Kesiapan Sekolah.
Penggunaan buku-buku ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang jelas kepada orang tua
dan guru mengenai kesiapan anak bersekolah beserta cara-cara mengembangkannya. Prinsip-
prinsip bermain adalah belajar bagi anak, pendidikan anak usia dini yang holistik dan terintegrasi,
serta sekolah ramah anak menjadi landasan yang kuat dalam aktivitas-aktivitas yang disarankan
dalam buku-buku ini. Kerjasama keluarga dan sekolah diharapkan dapat tercipta, sehingga anak
mendapatkan manfaat yang maksimal.
Toolkit Kesiapan Sekolah diperuntukkan bagi komponen satuan PAUD untuk mempersiapkan
anak ke jenjang sekolah dasar, dengan memberikan ide-ide serta cara-cara sederhana
kepada guru dan kepala sekolah untuk mengembangkan anak agar siap untuk bersekolah.
Dari pengertiannya, kesiapan sekolah mencakup kesiapan tenaga pendidik dan kependidikan,
sarana prasarana serta program kegiatan. Termasuk dalam kesiapan pendidik dan tenaga
kependidikan adalah kesiapan guru serta kepala sekolah dalam mengantarkan anak ke jenjang
Sekolah Dasar, selain sarana dan prasarana sekolah agar anak dapat mengembangkan aspek-
aspek perkembangannya. Program kegiatan yang dimaksud adalah seberapa jauh program
kegiatan dapat mengembangkan fisik dan senso-motorik, perkembangan kognitif serta
perkembangan sosial emosional anak.
Sebagaimana disebutkan dalam buku Pedoman Kesiapan Bersekolah, seorang anak dikatakan
siap bersekolah apabila ia sudah memiliki kemampuan untuk mengelola dirinya dalam hal
pengetahuan, keterampilan, dan sosial-emosional. Kemampuan tersebut merupakan hasil
interaksi anak secara terus menerus dengan berbagai pengalaman di lingkungan anak tumbuh
dan berkembang sehingga dapat beradaptasi dengan tantangan belajar di jenjang berikutnya.
Guru maupun kepala sekolah dalam hal ini berperan penting dan berperan langsung dalam
pengembangan anak. Dalam hal ini, guru perlu memiliki profesionalitas dalam perannya
sebagai guru dan kecintaan terhadap profesinya. Guru diharapkan memiliki penguasaan
terhadap materi, pemahaman terhadap anak, serta penguasaan metode pembelajaran yang
tepat. Selain itu, guru diharapkan juga memiliki kepribadian yang positif serta hubungan
antar pribadi yang baik dengan anak, orang tua, sesama guru, dan kepala sekolah.
Keberhasilan guru dalam menjalankan perannya dan anak dalam menjalankan pendidikannya
di PAUD tidak terlepas dari peran kepemimpinan kepala sekolah. Oleh karenanya, kepala
sekolah perlu memiliki kemampuan mengelola guru dan lembaga (kemampuan manajerial),
melakukan pengawasan terhadap mutu pembelajaran dan lembaga, serta mempromosikan
lembaga yang dipimpinnya. Dengan paduan antara kepemimpinan yang kuat dari kepala
sekolah serta kesediaan guru untuk bertindak profesional, maka anak akan mendapatkan
manfaat yang maksimal.
Tujuan pendidikan usia dini pada dasarnya mengembangkan semua aspek perkembangan anak
melalui kegiatan yang menstimulasi dan mengacu pada karakteristik anak. Oleh karena itu
program kegiatan perlu dirancang dengan baik sehingga anak dapat berkembang segi fisik senso-
motoriknya, kognisi serta segi sosial emosional. Tentu saja peran guru di kelas sangat besar,
namun perlu diingat bahwa semua kegiatan yang diprogramkan merupakan persiapan ke jenjang
selanjutnya.
Pengelola sekolah perlu menyediakan tempat yang untuk memasuki lingkungan sekolah, apabila ada
aman dan nyaman serta dapat diakses oleh semua pagar yang membatasi.
anak. Keamanan sekolah dapat dicapai apabila
semua pihak yang terlibat menyadari pentingnya
hal tersebut. Sekolah yang aman membuat anak
terhindar dari masalah fisik seperti luka pada tubuh
karena kecelakaan atau karena masalah psikis,
seperti stres dan trauma.
Pembedaan juga sebaiknya tidak dilakukan terhadap anak laki-laki dan perempuan. Semua anak perlu
mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengalami aktivitas-aktivitas yang tersedia.
Anak-anak yang memiliki kebutuhan berbeda, maupun anak dengan kebutuhan khusus disatukan dengan
anak-anak lain. Hal ini akan mendorong berkembangnya kelas yang inklusif, karena semua anak merasa
didukung secara utuh, sehingga semua anak berani mengekspresikan diri, termasuk anak berkebutuhan
khusus yang ada di kelas.
Daftar ini dapat membantu Anda untuk menentukan aspek-aspek yang perlu mendapatkan perhatian:
Ketika menemukan ada aspek atau sub aspek yang belum muncul dan berkembang, maka dapat merujuk
pada toolkit untuk melihat ide-ide pengembangannya. Kegiatan atau pengembangannya dapat dipilih dan
disesuaikan dengan kondisi dan sekolah.