Anda di halaman 1dari 9

RANCANGAN TUGAS TUTORIAL III

Kode/ PDGK 4202/PEMBELAJARAN IPA di SD Sumber materi PDGK


matakuliah 4505
Modul 7,8 dan 9
Masa Tutorial 2019.2
Nama Tutor Dwi Rahayu, M.Pd.

Nama : Seftia Rahmaningsih


NIM : 855717269

Soal

1. A. Jelaskan jenis-jenis alat evaluasi proses belajar IPA di SD?


Jawab :
Alat evaluasi proses pembelajaran IPA yang dperlukan terdiri dari alat evaluasi untuk
mengukur kognitif, alat evaluasi untuk menentukan kualitas hati nurani, dan alat
untuk mengukur kemampuan keterampilan.

 Alat evaluasi untuk mengukur kognitif


Alat evaluasi untuk mengukur kognitif berupa tes sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tes
dapat berbentuk objektif atau uraian (esai). Teknik pemberian tes secara tertulis dapat
dengan pertanyaan objektif yaitu melengkapi pilihan. Teknik lainnya dengan menyampaikan
pertanyaan secara lisan.

 Alat evaluasi untuk menentukan kualitashati nurani


Lebih mudah melatih anak didik untuk menghapal, memahami, menerapkan hukum,
peraturan, dan sebagainya yang sifatnya kognitif daripada melatih anak didik supaya
berdisiplin, menghargai pendapat orang lain, tenggang rasa, tepat waktu, mau bekerja sama,
dan sebagainya. Latihan ranah afektif dilakukan terus-menerus selama proses pembelajaran
agar meningkat menjadi jenjang A5 atau mejadi pola hidup. Contoh yang dilatih adalah
disiplin. Guru mengamati dan mengobservasi apakah siswa tepat waktu dalam hal:
1. Datang di kelas/sekolah
2. Membayar uang sekolah

3. Mengikuti upacara bendera

4. Mengerjakan pekerjaan rumah

5. Mengerjakan tugas praktikum

6. Mengerjakan kebun sekolah

7. Mengerjakan shalat tepat waktu

8. Menepati janji

9. Mengembalikan pinjaman pada waktu yang dijanjikan.

Alat yang digunakan untuk menentukan adanya perubahan selama pelatihan adalah melalui
observasi.

 Alat evaluasi yang akan mengukur keterampilan


Jenis keterampilan yang harus dikembangkan dalam IPA

a. Keterampilan menggunakan tangan

- Cara memegang gelas beker, seperti memegang gelas biasa namun


harus terampil menuangkan isi yang harus dipindahkan ke tempat
lain melalui “bibir” gelas yang sudah didesain untuk itu.

- Cara memegang termometer, menggunakan ibu jari dan telunjuk


tangan kanan, tempat memegangnya di tengah termometer. Juga
dilatih bagaimana mengukur menggunakan termometer. Hal ini perlu
dilakukan terus-menerus dan perlu bimbingan.

b. Keterampilan menggunakan indera penglihat

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan yang sering dilakukan dalam proses
pembelajaran IPA. Percobaan mengukur suhu air yang baru saja dipanaskan
menggunakan termometer, si pembaca harus meletakkan matanya sama tinggi dengan
permukaan air raksa termometer agar tidak keliru membaca skala.

c. Keterampilan menggunakan indera pengecap

Yang dilatihkan di SD adalah mengecap rasa manis, pahit, dan asam pada bagian tertentu
dari lidah.

d) Keterampilan menggunakan indera pencium


Merasakan bau dalam proses pendidikan IPA di SD lebih banyak dilatihkan daripada
mengecap rasa. Contoh:

4. Cara Menyusun Alat Evaluasi Proses Pembelajaran IPA

Untuk Menilai proses pembelajaran yang berkenaan dengan dengan ranah kognitif digunakan
alat ukur berbentuk tes objektif dan atau tes uraian objektif. Cara menyusun alat evaluasi untuk
mengukur kemampuan kognitif selama proses pembelajaran dengan menandai hasil evaluasi.
Bilamana hasil pengukuran sudah baik berarti kualiyas pembelajaran sebagaimana yang telah
dilaksanakan telah membawa dampak positif bagi peserta didik. Dan begitu pula sebaliknya, jika
hasil pengukuran kurang baik berarti proses pembelajaran harus di ulangi.dengan metode yang
cocok sesuai kemampuan peserta didik. Di berikan beberapa contoh upaya pengukuran yang
menunjukan bahwa dengan pembelajaran tersebut terjadi perubahan

B. Rancanglah alat evaluasi proses belajar IPA di SD dari 3 ranah?


Jawab :

Cara Menyusun Alat Evaluasi Proses


Pembelajaran IPA
Untuk Menilai proses pembelajaran yang
berkenaan dengan dengan ranah kognitif
digunakan alat ukur berbentuk tes objektif
dan atau tes uraian objektif. Cara
menyusun alat evaluasi untuk mengukur
kemampuan kognitif selama proses
pembelajaran dengan menandai hasil
evaluasi. Bilamana hasil pengukuran
sudah baik berarti kualiyas pembelajaran
sebagaimana yang telah dilaksanakan
telah membawa dampak positif bagi
peserta didik. Dan begitu pula sebaliknya,
jika hasil pengukuran kurang baik berarti
proses pembelajaran harus di
ulangi.dengan metode yang cocok sesuai
kemampuan peserta didik. Di berikan
beberapa contoh upaya pengukuran yang
menunjukan bahwa dengan pembelajaran
tersebut terjadi perubahan.

Cara Menyusun Alat Evaluasi Proses


Pembelajaran IPA
Telah diuraikan bahwa untuk menilai
proses pembelajaran yang berkenaan
dengan ranah kognitif digunakan alat ukur
berbentuk tes objektif dan atau tes bentuk
uraian objektif. Dengan menggunakan
kedua bentuk ini dapat diketahui materi
yang telah dan belum dikuasai begitu juga
dapat diketahui, jenjang berpikir yang
sudah atau belum dikuasai.
Yang menjadi masalah adalah bagaiman membuktikannya bahwa kemampuan kognitif,
psikomotor, dan afektif di atas ada peningkatanya? Di bawah ini akan diberi beberapa contoh
upaya pengukuran yang menunjukan bahwa dengan pembelajaran tersebut telah terjadi
perubahan.

a. Ranah Kognitif

Sebagaimana telah diuraikan peserta didik paling tidak tetap menguasai 6 (enam)
kemampuan kognitif satu di antaranya dapat mengetahui nama-nama gas yang ada di
udara. Untuk mengetahui bahwa kemampuan ini benar-benar telah dikuasai oleh
peserta didik, guru dapat bertanya secara lisan maupun dalam bentuk tertulis misalya
dengan menggunakan tes objektif misalnya pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban.

Contoh soal:

Gas yang paling banyak volumenya di udara adalah:

a) Hidrogen

b) Helium

c) Oksigen

d) Nitrogen

b. Ranah Psikomotor

Percobaan di atas mencantumkan 5 kemampuan psikomotor yang dapat


dikembangkan melalui kegiatan ini. Kemampuan pertama, sebagaimana tertulis di atas,
adalah: menelungkupkan gelas pada lilin yang sedang terbakar dan terapung di atas air.
Kemampuan keterampilan pertama ini dapat dirinci menjadi berbagai keterampilan
misalnya:

1) Memilih alat dan bahan yang diperlukan (seperti memilih lilin yang cocok untuk
ditutup dengan gelas, memilih bejana tempat air memilih tempat tumpuan untuk
gelas yang ditelungkupkan, memiliki tempat lilin yang harus terapung di atas air).

2) Cara menyalakan lilin.

3) Cara meletakkan batang penyangga gelas.

4) Cara menuangkan air ke dalam bejana.


5) Cara menelungkupkan gelas kosong di atas lilin.

6) Cara memberi tanda permukaan air pada gelas sebelum dan sesudah percobaan.

7) Membersihkan kembali alat dan bahan yang digunakan.

8) Menyimpan kembali alat dan bahan yang digunakan.

c. Ranah Afektif

Di anatar kualitas kepribadian yang dapat dikembangkan melalui percobaan ini,


sebagaimana dicontohkan di atas seperti:

Sifat tenggang rasa (menghargai pendapat orang lain) akan dapat dibina dan
dikembangkan terus.

Bahwa dengan adanya kerja kelompok pada waktu melakukan percobaan telah
membuahkan sifat tenggang rasa yang makin tinggi dapat dicatat melalui
pengamatan atau observasi mengenali sikap setiap peserta didik.

Indikator tenggang rasa misalnya:

1) Tidak memaksakan kehendak sendiri;

2) Mau menerima pendapat orang lain;

3) Tidak mudah tersinggung.

2. A.Jelaskan syarat dan jenis alat evaluasi hasil belajar IPA di SD?
Jawab :
Evaluasi pembelajaran adalah suatu kegiatan terencana untuk mengetahui keadaan suatu
proses pembelajaran dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur tertentu, sehingga
dapat diperoleh informasi yang tepat sebagai dasar dari pembuatan suatu kesimpulan atau
keputusan. Evaluasi pembelajaran memiliki fungsi utama untuk menelaah sejauh mana
keberhasilan proses pembelajaran pada siswa yang telah dijalani dalam kurun waktu yang
telah ditentukan.
Evaluasi pembelajaran adalah suatu kegiatan terencana untuk mengetahui keadaan suatu
proses pembelajaran dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur tertentu, sehingga
dapat diperoleh informasi yang tepat sebagai dasar dari pembuatan suatu kesimpulan atau
keputusan. Evaluasi pembelajaran memiliki fungsi utama untuk menelaah sejauh mana
keberhasilan proses pembelajaran pada siswa yang telah dijalani dalam kurun waktu yang
telah ditentukan. Dalam Evaluasi pembelajaran ada pula syarat – syarat dan jenis alat penilaian
yang di gunakan dalam menilaian peserta didik Evaluasi pembelajaran adalah suatu kegiatan
terencana untuk mengetahui keadaan suatu proses pembelajaran dan hasilnya dibandingkan
dengan suatu tolak ukur tertentu, sehingga dapat diperoleh informasi yang tepat sebagai dasar
dari pembuatan suatu kesimpulan atau keputusan. Evaluasi pembelajaran memiliki fungsi
utama untuk menelaah sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran pada siswa yang telah
dijalani dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

B. Rancanglah alat evaluasi hasil belajar IPA di SD dari 3 ranah?


Jawab :
Cara Menyusun Alat Evaluasi Proses Pembelajaran IPA

Telah diuraikan bahwa untuk menilai proses pembelajaran yang berkenaan dengan
ranah kognitif digunakan alat ukur berbentuk tes objektif dan atau tes bentuk uraian objektif.
Dengan menggunakan kedua bentuk ini dapat diketahui materi yang telah dan belum
dikuasai begitu juga dapat diketahui, jenjang berpikir yang sudah atau belum dikuasai.

Yang menjadi masalah adalah bagaiman membuktikannya bahwa kemampuan kognitif,


psikomotor, dan afektif di atas ada peningkatanya? Di bawah ini akan diberi beberapa contoh
upaya pengukuran yang menunjukan bahwa dengan pembelajaran tersebut telah terjadi
perubahan.

a. Ranah Kognitif

Sebagaimana telah diuraikan peserta didik paling tidak tetap menguasai 6 (enam)
kemampuan kognitif satu di antaranya dapat mengetahui nama-nama gas yang ada di
udara. Untuk mengetahui bahwa kemampuan ini benar-benar telah dikuasai oleh
peserta didik, guru dapat bertanya secara lisan maupun dalam bentuk tertulis misalya
dengan menggunakan tes objektif misalnya pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban.

Contoh soal:

Gas yang paling banyak volumenya di udara adalah:

a) Hidrogen

b) Helium

c) Oksigen

d) Nitrogen

b. Ranah Psikomotor

Percobaan di atas mencantumkan 5 kemampuan psikomotor yang dapat


dikembangkan melalui kegiatan ini. Kemampuan pertama, sebagaimana tertulis di atas,
adalah: menelungkupkan gelas pada lilin yang sedang terbakar dan terapung di atas air.
Kemampuan keterampilan pertama ini dapat dirinci menjadi berbagai keterampilan
misalnya:

1) Memilih alat dan bahan yang diperlukan (seperti memilih lilin yang cocok untuk
ditutup dengan gelas, memilih bejana tempat air memilih tempat tumpuan untuk
gelas yang ditelungkupkan, memiliki tempat lilin yang harus terapung di atas air).

2) Cara menyalakan lilin.

3) Cara meletakkan batang penyangga gelas.

4) Cara menuangkan air ke dalam bejana.

5) Cara menelungkupkan gelas kosong di atas lilin.

6) Cara memberi tanda permukaan air pada gelas sebelum dan sesudah percobaan.

7) Membersihkan kembali alat dan bahan yang digunakan.

8) Menyimpan kembali alat dan bahan yang digunakan.

c. Ranah Afektif

Di anatar kualitas kepribadian yang dapat dikembangkan melalui percobaan ini,


sebagaimana dicontohkan di atas seperti:

Sifat tenggang rasa (menghargai pendapat orang lain) akan dapat dibina dan
dikembangkan terus.

Bahwa dengan adanya kerja kelompok pada waktu melakukan percobaan telah
membuahkan sifat tenggang rasa yang makin tinggi dapat dicatat melalui
pengamatan atau observasi mengenali sikap setiap peserta didik.

Indikator tenggang rasa misalnya:

1) Tidak memaksakan kehendak sendiri;

2) Mau menerima pendapat orang lain;

3) Tidak mudah tersinggung.

3. A.Jelaskan pengertian KTSP, dan landasan peraturannya?


Jawab :
Istilah kurikulum (curriculum), yang pada awalnya digunakan dalam dunia olahraga, berasal
dari kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu). Pada saat itu pengertian kurikulum
diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai
dari start sampai finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Kemudian, pengertian
tersebut diterapkan dalam dunia pendidikan yang kemudian menjadi sejumlah mata pelajaran
(subject) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai

B. Menurut anda apa kekurangan KTSP 2006, dan menurut anda adakah perbaikan
dari kekurangan KTSP 2006 di Kurikulum saat ini ( K 13)?
Jawab :

 Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan
pendidikan yang ada
 Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendikung sebagai kelengkapan dari
pelaksanaan KTSP
 Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara Komprehensif baik konsepnya,
penyusunanya maupun prakteknya di lapangan
 Penerapan KTSP yang merokomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak
berkurangnya pendapatan guru.

disimpulkan bahwa kurikulum KTSP dirancang untuk memperbaharui kurikulum sebelumnya


yaitu KBK, sedangkan Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang digadang-gadang sebagai
perbaikan dari kurikulum KTSP. Namun sepanjang perjalanannya mengalami banyak pro-
kontra di tengah dunia pendidikan, sehingga dalam prosesnya Kurikulum 2013 tersebut masih
perlu sedikit pembenahan agar dapat digunakan dikemudian hari. Sedangkan dari segi
kelebihan dan kekurangan dari KTSP dan Kurikulum 2013, penulis menarik kesimpulan secara
garis besar bahwa Kurikulum 2013 lebih unggul dibandingkan dengan KTSP dalam hal
penyempurnaan aspek-aspek penilaian baik psikomotor, afektif dan kognitif. Sedangkan dari
segi pengaturan dalam mata pelajar, penulis lebih setuju dengan KTSP dimana setiap mata
pelajaran tidak dijadikan satu. Karena hal tersebut akan membuat siswa dan guru menjadi
tidak siap dalam melakukan proses pembelajaran.

4. Jelaskan komponen dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP?


Jawab :
Komponen :
 Visi dan Misi Satuan Pendidikan Dalam mengembangkan visinya, kepala sekolah harus mampu
mendayagunakan kekuatan-kekuatan yang relevan bagi kegiatan internal sekolah. Kekuatan-
kekuatan tersebut dapat dibagi dalam dua kelompok. Pertama, kekuatan yang berhubungan
dengan apa yang sedang berlangsung di luar sekolah.
Kedua kekuatan yang berhubungan dengan klien pendidikan yaitu latar belakang sosial,
aspirasi keuangan, sumber-sumber masyarakat dan karakteristik lingkungan. Kepala
sekolah dalam mengembangkan visinya harus mampu menyeleksi secara berkelanjutan
atas kelompok-kelompok kekuatan tersebut.
 Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Dalam pengembangan KTSP, satuan pendidikan harap mampu menyusun program
peningkatan umum yang mencakup tujuan, sasaran dan target yang akan dicapai untuk
program jangka pendek maupun jangka panjang. TujuanTujuan pendidikan dasar adalah
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia setiap keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
 Menyusun Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik selama
satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajan efektif dan hari libur.
 Struktur Muatan KTSP
Struktur muatan KTSP mencakup mata pelajaran, muatan lokal, kegiatan pengembangan diri,
pengaturan beban belajar, kenaikan kelas, penjurusan dan kelulusan, pendidikan kecakapan
hidup, pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
 Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelornpok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompeten. dasar, materi pokok/pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran stanaai kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran. kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian.
 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk
mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam
silabus.
LingkupLingkup RPP paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu)
indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.

Prinsip-prinsip :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, serta kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
5. Menyeluruh dan bersinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Anda mungkin juga menyukai