Oleh :
Nama : Taruna Septiaji
NIM : B1J007062
Rombongan : VI
Kelompok :1
Asisten : Farida Anita Sari
A. Latar Belakang
yang satu dengan yang lainnya. Salah satu contoh adalah regenerasi dari organ.
Regenerasi organ dapat diartikan sebagai kemampuan tubuh suatu organisme untuk
menggantikan bagian tubuh yang rusak baik yang disengaja ataupun yang tidak
disengaja (karena kecelakaan) dengan bagian tubuh yang baru dengan bentuk yang
daya regenerasi yang lebih randah dibandingkan dengan daya regenerasi pada
kembali seperti semula. Kerusakan itu bervariasi. Ada yang ringan, seperti luka dan
memar, ada yang sedang, yang menyebabkan ujung suatu sebagian tubuh terbuang,
dan yang berat, yang menyebabkan suatu bagian besar tubuh terbuang. Kemampuan
regenerasi pada berbagai organisme tidak sama, ada yang tinggi dan ada yang
rendah.
melepaskan diri dari tangkapan musuh dengan memutuskan ekornya. Tak jelas
Daya regenerasi pada berbagai organisme tidak sama, ada yang tinggi seperti
phylum ini yang tertinggi adalah Urodela. Banyak dipakai dalam regenerasi
ditumbuhkan kembali. Anura regenerasinya terbatas pada tingkat larva dan hanya
pada anggota gerak dan ekor, yang dewasa tidak bisa beregenerasi sama sekali.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk dapat menyusun rangkaian
perkembangan, penyembuhan, dan pembentukan kembali ekor pada ujung ekor yang
tergantung pada bagian tubuh yang dipotong. Misalnya, bila ekor cicak dipotong
ekornya maka pada potongan bagian anterior itu akan segera terbentuk ekor baru.
Segmen-segmen yang terjadi pada regenerasi pada umumnya lebih sedikit dari pada
akibat kecelakaan yang tidak disengaja karena kondisi natural atau kerusakan yang
disengaja oleh manusia untuk keperluan penelitian atau experimen. Hilangnya bagian
tubuh yang terjadi ini setiap saat dapat muncul kembali, dan dalam kasus ini proses
memperbaiki diri ini kita sebut sebagai regenerasi. Proses regenerasi dalam banyak
hal mirip dengan proses perkembangan embrio. Dari pembelahan yang cepat, dari
sel-sel yang belum khusus (timbullah) organisasi yang kompleks dari sel-sel khusus.
bagian tertentu yang hilang dengan cukup kokoh. Cicak akan melepaskan ekornya
dan kemudian akan meregenerasi ekor baru pada waktu yang tidak begitu lama.
cepat dari sel-sel yang belum khusus (timbulah) organisasi yang komplek dari sel-sel
(Kimball, 1993).
III. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah botol aqua yang
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah seekor cicak dengan
ekor yang masih utuh dan seekor kecoa dengan kaki utuh.
B. Metode
kecoa dimasukkan dalam botol aqua yang dilubangi kecil-kecil tutup plastiknya
A. Hasil
Minggu I Minggu I
A A
Minggu II Minggu II
B B
C C
Tabel 1. Pertumbuhan Ekor Cicak
dediferensiasi struktur dewasa untuk membentuk masa sel yang terdiferensiasi. Yang
dan ini khas pada regenerasi membra. Mekanisme regenerasi kedua disebut
mofolaksis. Regenerasi semacam ini terjadi lewat pemolaan kembali jaringan yang
masih ada (tersisa), yang tidak disertai dengan perbanyakan sel. Regenarasi
mofolaksis terjadi pada Hydra. Tipe regenerasi ketiga adalah regenerasi intermediet,
dan diduga sebagai regenerasi konsenpatori. Pada regenerasi ini, sel-sel membelah,
Proses-proses umum yang terjadi pada regenerasi bagian yang putus atau
rusak yaitu :
2. Epitel kulit menyebar di permukaan luka, dari bawah “scab”. Sel-sel epitel
itu bergerak secara amuboid dan membutuhkan beberapa hari agar kulit lengkap
menutupi luka.
kembali dan pluripotent untuk membentuk berbagai jenis jaringan baru. Matrix
tulang dan tulang rawan melarut. Sel-selnya lepas dan tersebar di bawah epitel.
Akhirnya tak dapat lagi dibedakan mana sel yang berasal dari tulang, tulang
rawan, atau jaringan ikat disusul oleh sel-sel otot berdiferensiasi, serat myofibril
“scab” mungkin sudah lepas waktu ini. Blastema besar dari penimbunan dari sel-
sel dediferensiasi.
Proses perbaikan pertama pada regenerasi ekor cicak dan kaki kecoa adalah
penyembuhan luka dengan penumbuhan kulit diatas luka tersebut, kemudian suatu
tunas-tunas sel yang belum berdiferensiasi terlihat. Tunas ini menyerupai rupa yang
mirip dengan tunas anggota tubuh pada embrio yang sedang berkembang. Ketika
waktu berlalu sel-sel dari anggota tubuh yang sedang beregenerasi diatur dan
berdiferensiasi sekali lagi menjadi otot, tulang dan jaringan lajutnya yang
menjadikan ekor dan kaki fungsional. Studi regenerasi mengungkapkan bahwa sel-
sel dewasa dari jaringan tertentu yang telah berdiferensiasi misalnya epidermis
mensintesis dan mengasilkan zat yang secara aktif menghambat mitosis sel-sel muda
dari jaringan yang sama. Stadium permulaan dari regenerasi tidak ada sel-sel dewasa
(Kimball, 1993).
Cicak mempunyai daya regenerasi pada ekornya. Regenerasi ini diikuti oleh
auotomi. Automi adalah adaptasi yang khusus untuk membantu hewan melepaskan
diri dari serangan musuh, jika predator menangkap ekornya, maka yang didapatkan
hanya lah ekor itu saja bukan hewan tersebut. Autotomi merupakan perwujutan dari
mutilasi diri. Setelah ekor putus, tunas regenerasi dibentuk pada permukaan yang
terluka dan ini memberi kemunculan suatu ekor baru. Ekor yang baru muncul
tersebut mempunyai struktur yang berbeda dengan ekor semula. Hasil regenerasi
ekor itu tidak semula kembali karena ekor yang baru itu tidak mengandung
notochord lagi. Kulit yang segera menutupi luka amputasi cicak akan menyebabkan
regenerasi terhalang, namun jika hanya epidermis kulit yang menutup luka maka
regenerasi terjadi. Hal ini menunjukkan kulit terutama kulit dermis mengandung
kurang lebih selama satu bulan mempunyai daya regenerasi sebagai berikut:
bentuk tubuh yang sama, tetapi ukurannya berbeda pada salah satu fase regenerasi.
dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi gen
1. Hormon
Gen merupakan faktor keturunan yang diwariskan dari orang tua (induk)
perkembangan hewan.
3. Makanan
4. Air
Air merupakan pelarut dan media untuk terjadinya reaksi metabolisme tubuh.
5. Cahaya Matahari