HUKUM PERIZINAN
Dosen Pengampu :
Dr. H. Karman, MSi., MH
OLEH:
FAJAR HARISTA
NIM. 302.2019.011
BAGUS SETIAWAN HADI WIJAYA
NIM. 302.2019.036
YUWANTO
NIM. 302.2019.054
Semester : IV
Kelompok : 1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Hukum Perizinan program studi Hukum Tata
Negara. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW beserta sahabat, keluarga maupun para pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih
banyak terdapat kelemahan dan kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini menjadi
lebih baik lagi. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.
H.Karman, M.Si,. MH selaku dosen pengampu mata kuliah Hukum Perizinan
yang telah mempercayakan dan memberi penulis tugas makalah ini. Semoga
makalah ini bisa bermanfat bagi penulis dan pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman :
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pelayanan Perizinan Dalam Perspektif Negara Kesejahteraan............2
B. Konsepsi Dan Pengembangan Pelayanan Publik................................5
1. Hak – Hak Masyarakat Atas Pelayanan Publik.............................5
2. Perspektif Kebijakan Pelayanan Umum Menghadapi
Era Globalisasi...............................................................................5
3. Upaya Pembaruan Pelayanan Publik.............................................7
4. Optimalisasi Pelayanan Publik......................................................8
C. Ketatalaksanaan Pelayanan Masyarakat.............................................10
D. Penyalahgunaan Tindakan Administratif...........................................10
E. Konsepsi Upaya Pengendalian Kegiatan/Proses Pelayanan...............11
F. Pengendalian Tindakan Aparat/Pejabar Sebagai
Tanggung Jawab Moral......................................................................12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................13
B. Saran...................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perizinan merupakan salah satu aspek penting dalam pelayanan publik,
kendatipun tidak dibutuhkan setiap hari, namun sangatlah berperan penting
bagi kehidupan kita. Tanpanya, banyak yang tidak dapat kita lakukan karena
izin adalah bukti penting secara hukum. Tidak ada bagian lain dalam domain
publik tempat interaksi antara pemerintah dan masyarakatnya begitu jelas dan
langsung selain pada bagian pelayanan perizinan. Sebagai garda terdepan atas
pelayanan pemerintah terhadap masyarakat, dapat dikatakan kinerja
pemerintah secara keseluruhan benar-benar dinilai dari seberapa baik
pelayanan perizinan ini Kebijakan dan implementasi pelayanan perizinan
terpadu dapat dikatakan efektif ketika dapat menjawab keinginan masyarakat.
Kebijakan dan implementasi juga harus bersinergi diantara para stakeholders
perizinan baik itu pelaksana dan konsumen perizinan maupun para akademisi/
universitas. Impelmentasi berbasis teknologi akan mendorong pelayanan
perizinan lebih efesien.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan pernasalahannya
sebagai berikut :
1. Bagaimana pelayanan perizinan dan pengembangan perspektif negara
kesejahteraan ?
2. Bagaimana konsepsi dan pengembangan pelayanan publik ?
3. Bagaimana Ketatalaksanaan pelayanan publik ?
4. Bagaimana akibat penyalahgunaan pelayanan masyarakat ?
5. Apa konsepsi upaya pengendalian kegiatan / proses pelayanan ?
6. Bagaimana pengendalian tindakan aparat / pejabat sebagai tanggung jawab
moral ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
usaha yang tidak efisien tidak tepat waktu dan berbiaya tinggi pada akhirnya
akan menurunkan jumlah investasi dan kegiatan wiraswasta. Hal ini tentu saja
berdampak serius terhadap upaya menciptakan lapangan kerja dan masalah-
masalah ketenagakerjaan lainnya. Izin pengelolaan limbah, penggalian air
tanah, Iokasi industri, keamanan kerja, serta bahan beracun dan berbahaya
sernuanya berdampak pada dunia industri dan masyarakat sekitar yang berisiko
mengalami bencana, kecelakaan, dan berdampak jangka panjang terhadap
kesehatan mereka.
Pemerintah sebagai provider memiliki otoritas penuh sesuai undang-
undang yang ada untuk menentukan apakah sebuah izin usaha diperkenankan
untuk masuk atau tidak dalam sebuah lingkungan ekonomi. Bila pemerintah
tidak mengizinkan maka argumen yang melandasinya diantaranya adalah
pemihakan pada pelaku lokal, perlindungan domestik, konservasi lingkungan
ataupun alasan pertahanankeamanan. Bila pemerintah mengizinkan haruslah
dilandasi bahwa investasi ini akan menghadirkan dampak pengganda yang
berlipat bagi masyarakat. Perizinan yang terkait dengan dunia usaha
merupakan salah satu elemen penting dalam lingkungan investasi. Proses
perizinan usaha yang tidak efisien, tidak tepat waktu, dan berbiaya tinggi pada
akhirnya akan menurunkan jumlah investasi dan kegiatan wiraswasta.
Banyaknya agen swasta yang menawarkan jasa untuk mengurus proses
perizinan merupakan tanda adanya gap antara pemerintah sebagai penyedia
layanan publik dan masyarakat sebagai pengguna layanan.
Agen-agen penyedia jasa seperti ini tumbuh subur karena adanya kesan
masyarakat bahwa proses pengurusan izin beserta aparatnya dianggap sulit dan
memakan waktu. Sebagian masyarakat bersedia membayar lebih untuk
kepastian waktu, persyaratan, biaya dan transparansi lebih dapat diperoleh dari
agen-agen tersebut. Masyarakat tidak mampu memperoleh langsung melalui
pemerintah. Karena memiliki kewenangan untuk mengeluarkan izin,
pemerintah tidak kehilangan revenue apa pun dari maraknya agen-agen ini.
Namun, pemerintah kehilangan kepercayaan, kredibilitas, dan dukungan politis
dari masyarakat. Universitas Sumatera Utara Sebenarnya, harapan masyarakat
4
publik menjadi sangat penting. Alasannya, karena selama ini kita selalu
berfokus pada kewajiban pemerintah sebagai penyelenggara negara dalam;
mewujudkan pelayanan publik yang prima. Namun, kita kerap lupa
terhadap hak masyarakat, yaitu partisipasi. Padahal, partisipasi masyarakat
dapat membantu pemerintah dalam merumuskan pelayanan publik pun
kebijakan serta perumusan standar pelayanan. Berdasarkan UU tersebut
pula telah diatur tentang peran Ombudsman Republik Indonesia dalam
menampung aspirasi maupun keluhan masyarakat terhadap pelayanan
publik dan sebagai pengawas dalam pelaksanaan pelayanan publik di
Indonesia, baik di pusat maupun daerah. Sehingga nantinya diharapkan ada
keseimbangan antara hak masyarakat dan kewajiban penyelenggara dalam
pelayanan publik. Kemudian, dapat terwujud pula sinergitas dan reformasi
yang dicita-citakan, baik pada aspek birokrasi maupun pelayanan publik.
4. Optimalisasi Pelayanan Publik
Optimalitas dapat dicapai apabila pelayan prima dijalankan. Pelayanan
prima dapat dicapai apabila faktor internal dan eksternal dari suatu instansi
peyelenggara pelayanan mendukung. Fakor internal adalah berupa
pelaksanaan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan. Disimpulkan oleh
penulis standar pelayanan mengandung muatan terpenting yaitu sarana dan
prasarana, SDM aparatur, dan legitimasi (dasar hukum). Sedangkan faktor
eksternal adalah berupa partisipasi masyarakat.
a. Faktor Internal
1) Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana sering didefinisikan sebagai alat yang
digunakan secara langsung dan tidak langsung dalam suatu proses
kegiatan. Sarana disini dimaksudkan adalah semua alat bantu yang
digunakan oleh penyelenggara pelayanan untuk memudahkan dalam
pemberian layanan kepada masyarakat . Sedangkan prasarana
adalah semua alat bantu yang mendukung terlaksananya proses
pelayanan.
2) Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur
9
A. Kesimpulan
Pelayanan masyarakat dapat dikategorikan efektif apabila masyarakat
mendapatkan kemudahan pelayanan dengan prosedur yang singkat, cepat,
tepat, dan memuaskan. Keberhasilan meningkatkan efektifitas pelayanan
umum ditentukan oleh faktor kemampuan pemerintah dalam meningkatkan
disiplin kerja aparat pelayanan. Organisasi yang efektif adalah organisasi
yang mempunyai orientasi dan proyeksi dalam mengimplementasikan seluruh
program kerja yang telah ditetapkan. Upaya mengevaluasi jalannya suatu
organisasi, dapat dilakukan melalui konsep efektivitas. Efektivitas adalah
suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan
waktu) yang telah dicapai, yang mana target tersebut sudah ditentukan
terlebih dahulu. Suatu kegiatan dapat dikatakan efektif apabila dikerjakan
dengan benar dan sesuai dengan prosedur, sedangkan efisien apabila kegiatan
tersebut dilaksanakan dengan benar dan dapat memberikan hasil yang
bermanfaat.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis yakin bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan, sehingga mengharapkan kepada para pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun agar penulis mendapatkan
membelajaran baru. Dan semoga makalah ini dapat menjadi tempat
mendapatkan ilmu pengetahuan baru.
14
DAFTAR PUSTAKA
Adrian Sutedi, S.H., M.H, Hukum Perizinan Dalam Sektor Pelayanan Publik,
Sinar Grafika, Jakarta, 2011.
Dr. Helmi, S.H., M.H., Hukum Perizinan Lingkungan Hidup, Sinar Grafika,
Jakarta, 2013.
E.Utrech, Pengantar Hukum Adminstrasi Negara, Balai Buku Ichtiar, Jakarta,
1963.
Helmi, Hukum Perizinan Lingkungan Hidup, Sinar Grafika, Jambi, 2012
Henry S Siswosoediro, Panduan Praktis Mengurus Surat – Surat Perizinan,
visimedia, Jakarta, 2007
Mr.W.F Prins-R. Kosim Adisapoetra, Pengantar Ilmu Hukum Administrasi
Negara, PT. Pradny Paramitta, Jakarta, 1990.
Phliphus M. Hadjon, Pengantar Hukum Perizinan, Penerbit Yunidika, Surabaya,
1993.
Prajudi Atmosudirjo, Hukum Administrasi Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta,
1994
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2011.
15