Pengambilan keputusan adalah aspek yang paling penting dari kegiatan manajemen.
Menurut Higgins (1979) Pengambilan keputusan adalah kegiatan yang paling penting
dari semua kegiatan karena di dalamnya manajer terlibat, itu merupakan pertanggung jawaban
utama dari semua administrator melalui suatu proses tempat keputusan-keputusan dibuat dan
dilaksanakan.
Menurut Mintzberg (1979) Penting nya pengambilan keputusan ,yaitu mengikuti pola
sentralisasi atau desentralisasi.
Menurut Weber (1969)Penting nya pengambilan keputusan, yaitu tanpa adanya teori
pengambilan keputusan administratif, kita tidak dapat mengerti, apalagi meramalkan tindakan-
tindakan manajemen sehingga kita tidak dapat menyempurnakan efektivitas manajemen.
Menurut Herbert Simon (1982), mengingatkan betapa besar peranan pengambilan
keputusan dalam tubuh organisasi mana pun. Dikatakannya Kewajiban “memutuskan”
menyusupi keseluruhan organisasi administratif sama jauhnya seperti yang dilakukan oleh
kewajiban “bertindak”-sesungguhnyalah, kewajiban memutuskan itu terikat secara integral
dengan kewajiban bertindak. Suatu teori umum mengenai administrasi harus mencakup
prinsipprinsip organisasi yang akan menjamin diambilnya keputusan yang benar, seperti halnya
ia harus mencakup prinsip-prinsip yang akan menjamin dilakukannya tindakan yang efektif .
Menurut May dalam Engkoswara (1987), Kesadaran diri sebagai kapasitas yang
memungkinkan manusia untuk:
(1) Mampu membedakan “diri” dan “dunia”, mampu mengamati dirinya sendiri, mampu
menempatkan diri dalam waktu maupun melampauinya, mampu menciptakan dan
memahami simbol, khususnya bahasa, dan mampu menempatkan diri dalam dunia orang
lain atau mencoba memahami orang lain.
(2) Kebebasan dan tanggung jawab merupakan sifat dasar yang melekat pada manusia.