Anda di halaman 1dari 20

Emulsi

Paulina V. Y. Yamlean, M.Kes, Apt


Emulsi
Emulsi adalah sistem dua fasa, yang salah satu
cairannya terdispersi dalam cairan lainnya,
dalam bentuk tetesan kecil. (FI IV)

Emulsi adalah suatu dispersi dimana fasa terdispersi


terdiri dari bulatan-bulatan kecil zat cair yang
terdistribusi ke seluruh pembawa yang tidak bercampur.
Dalam batasan emulsi, fasa terdispersi dianggap sebagai
fase dalam dan medium pendispersi dianggap sebagai
fasa luar atau fasa kontinu (Lachman)
Emulsi adalah sistem yang secara
termodinamika tidak stabil dan mengandung
paling sedikit dua cairan yang tidak
bercampur, dimana salah satu cairan
terdispersi (fasa terdispersi) dalam cairan
lainnya (fasa pendispersi/kontinu) dalam
bentuk globul-globul dan distabilkan oleh
emulgator.
cara pembuatan
Ada 3 Cara pembuatan :
a. Metode Kontinental (Gom Gering) : Prosesnya
cepat
▪ Membuat emulsi primer terlebih dahulu dengan
perbandingan minyak : air : emulgator = 4 :2 :1),,, caranya
sebagai berikut : masukkan emulgator/gom dalam mortir,
tambahkan minyak, aduk hingga tercampur baik.
Tambahkan sekaligus air, aduk cepat hingga terbentuk
emulsi utama yang encer , stabildan mengeluarkan bunyi
khas pada pergelakan alu.
▪ Tambahkan bahan formulatif lain ( zat pengawet,perasa
dll dilarutkan dalam sedikit fasa luar baru dicampur
dengan emulsi utama)
▪ Zat yang mengganggu stabilitas emulsi
ditambahkan terakhir (misalnya elektrolit,
garam, alkohol)
▪ Bila semua bahan sudah ditambahkan,
emulsi dipindahkan ke gelas ukur dan sisa
fasa luar ditambahkan hingga volume yang
diinginkan.
2. Metode Inggris (Gom basah ) ----- prosesnya lama,
cocokuntuk membuat emulsi dari minyak-minyak yang
sangat kental

▪ Emulgator (misalnya CMC, Tilosa, Veegum,


Bentonit ) sebanyak …..dikembangkan terlebih
dahulu sesuai dengan sifat dari masing-masing
emulgator.
▪ Membuat emulsi primer terlebih dahulu dengan
perbandingan
minyak : air : emulgator = 4 : 2:1.
cara membuatnya sebagai berikut :
1 bagian emulgator/gom dicampur dengan 2 bagian air,
sehingga terbentuk mucilage(cairan kental). Tambahkan
minyak sedikit demi sedikit, aduk cepat dan kekentalan
dijaga dengan menambah air. setelah terbentuk emulsi
primer,teruskan mengocok selama 1-3 menit
▪ Bahan formulasi lainnya (zat pengawet, perasa, dll)
ditambahkan dengan cara dilarutkan terlebih dahulu
kedalam sedikit fasa luar baru kemudian dicampurkan
dengan emulsi utama
▪ Zat yang mengganggu stabilitas emulsi dicampurkan
terakhir. (elektrolit, garam logam, alkohol
▪ Sisa air ditambahkan sedikit demi sedikit sambil diaduk
cepat sampai mencapai volume yang diinginkan.
3. Metode botol

▪ Cocok untuk membuat emulsi minyak yang mudah


menguap(minyak atsiri) dan mempunyai viskositas
rendah
Caranya :
Satu bagian emulgator kering dimasukkan dalam botol
dan ditambahkan 2 bagian minyak atsiri kocok hingga
tercampur baik. Kemudian tambahkan 2 bagian air
sekaligus kocok hingga terbentuk emulsi. Tambahkan fasa
luar sisa sedikit demi sedikit, kocok setiap penambahan.
Catatan :
1. Pengocokan yang tidak teratur lebih baik dari pada
pengocokan yang teratur
2. Penimbagan bahan (terutama air/minyak) harus
akurat dan menggunakan wadah yang kering,
demikian juga mortir harus kering.
evaluasi

• Pemeriksaan organoleptik
• Penentuan efektivitas pengawet
• Penentuan tipe emulsi
• Penentuan ukuran globul
• Penentuan sifat aliran dan viskositas
sediaan
• Penentuan berat jenis
• Penentuan volume terpindahkan
• Penentuan tinggi sedimentasi
• Pengujian stabilitaas dipercepat
Injeksi

Paulina V. Y. Yamlean, S.SI, M.Kes, Apt


Injeksi adalah : Sediaan steril
berupa larutan, emulsi, atau
suspensi atau serbuk yang harus
dilarutkan atau disuspensikan
terlebih dahulu sebelum
digunakan, yang disuntikan dengan
cara merobek jaringan kedalam
kulit atau melalui kulit atau selaput
lendir.
Sediaan Parenteral
Injeksi dan Infus

Keuntungan

Obat memiliki onset yang cepat

Efek obat dapat diramalkan dengan pasti

Bioavaibilitas sempurna atau hampir sempurna

Obat dapat diberikan kepada pasien yang sakit keras atau sedang
koma
Kerugian……….
Dapat menimbulkan rasa sakit/nyeri pada saat disuntikan,apalagi
bila pemberiannya berulang

Memberikan efek fisiologi pada pasien yang takut disuntik

Bila terjadi kekliruan pada saat pemberian, tidak dapat diperbaiki

Bila obat sudah masuk ke dalam tubuh pasien, maka sulit untuk
ditarik kembali keluar

Obat hanya dapat diberikan kpd pasien di rs, t4 prakt dokter dan
hanya dilakukan oleh perawat/org yg berpengalaman
Cara-cara pemberian sediaan parenteral

Sc/subkutan
Disuntikan ke dlm tubuh melalui bagian yg mengandung
sedikit lemak dan masuk kedlm jaringan dibawah kulit

Volume pemberian < 1ml, sedpt mungkin isotonis dan


isohidris

Respon obat dg cara ini lebih cepat dari pada transdermal

Co/ : Fondaparinux sodium 2,5mg/0,5ml


Im/intramuskular
Disuntikan ke dalam otot, umumnya otot paha atau otot pantat

Kecepatan absorbsinya sangat berbeda tergantung pd jenis


sediaan yg digunakan

Sediaan dm btk larutan lebih cepat penyerapannya dibandingkan


dlm btk suspensi

Bentuk sediaannya dpt dlm btk larutan, emulsi atau suspensi

Volume sediaan yg umumya paling bnyk 5ml

Co/ Injeksi penisilin G, injeksi serum tetanus, injeksi vit B comp


i.v/intravena
Disuntikan lgs kedlm pembuluh darah vena

Volume larutan dalam jumlah kecil kurang dari 5 ml

u/ pemberian infus hrs isotonik, isohidris dan bebas pirogen

Tidak ada fase absorbsi, karena obatnya langsung masuk ke


dalam pembuluh darah vena, onset of action segera

Obat bekerja paling efisin dan bioavaibilitasnya 100%


Intraspinal,intratekal,intradural

Disuntikan masuk ke dlm sumsum tulang belakang

Larutanya harus isotonis dan isohidris

Co/ injeksi xylocain 0,5% ml


intraartikular

Disuntikan ke dlm sendi

Co/ : injeksi Kenacort A 10mg/ml ampul 5 ml

intradermal
Disuntikan kedlm kulit

Volume 0,1-0,2ml

Tes alergi antibiotika 1ml,inj. Kenacort A 10mg/ml ampul 5


ml

Anda mungkin juga menyukai