DI SUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat
diselesikan. Hasil makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Penjualan di Universitas Semarang.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................1
D. Manfaat Penulisan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
A. Proses Penjualan....................................................................................................3
B. Definisi Prospecting...............................................................................................8
C. Pertanyaan Pelanggan...........................................................................................8
D. Teknik Menawarkan............................................................................................10
E. Penanganan Penolakan Pembeli.........................................................................12
F. Cara Menutup Penjualan....................................................................................14
BAB III PENUTUP........................................................................................................17
A. Kesimpulan...........................................................................................................17
B. Saran.....................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penjualan merupakan suatu unsur penting dalam suatu perusahaan atau badan
usaha yang bergerak dalam bidang perdagangan, karena dengan penjualan perusahaan
berharap mendapat keuntungan. Suatu perusahaan yang sudah memulai bergerak
dibidang produk dan jasa harus selalu siap dengan segala resiko-resiko yang dilewati.
Penjualan juga harus melayani secara berkala dan terus berulang untuk menjaga loyalitas
seorang konsumen kepada perusahaan. Sebagai penjual harus menguasai setiap produk
barang atau produk jasa yang dijual perusahaan. Setiap penjual harus menguasai tekhnik
menawarkan produk jasa maupun produk jasa yang dijual, hal ini akan menjadi
pertimbangan oleh seorang konsumen sebagai penyedia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penjualan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang penjualan
1
D. Manfaat Penulisan
Penulis dapat memahami tentang tahapan dalam proses penjaulan dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari serta menghubungkannya dengan materi yang didapat. Selain itu
menambah wawasan masyarakat mengenai proses penjualan dan tahapannya dalam ilmu
pemasaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses Penjualan
1. Mengenal Teori Penjualan
2. Jenis-Jenis Penjualan
a. Trade Selling
b. Missionary Selling
3
c. Technical Selling
e. Responsive Selling
Jenis penjualan seperti ini tidak akan menciptakan penjualan yang terlalu besar
meskipun layanan yang baik dan hubungan pelanggan yang menyenangkan dapat
menjurus pada pembeli ulang.
Menurut Philip Kotler dialih bahasakan oleh Drs. Alexander Sindoro langkah-
langkah dalam proses penjualan meliputi:
4
a. Memilih Prospek dan Menilai
Langkah pertama dalam proses penjualan adalah memilih prospek (prospecting),
yaitu mencari siapa yang dapat masuk sebagai pelanggan potensial. Tenaga
penjual perlu mengetahui cara menilai prospek (qualify) artinya cara mengenali
calon yang baik dan menyisihkan calon yang jelek. Prospek dapat dinilai dengan
meneliti kemampuan keuangan, volume bisnis, kebutuhan spesial, lokasi dan
kemungkianan untuk tumbuh.
b. Prapendekatan.
c. Pendekatan
e. Mengatasi Keberatan
5
pembeli untuk menjelaskan keberatan, menggunakan keberatan sebagai peluang
untuk memberikan informasi lebih banyak dan mengubah keberatan menjadi
alasan untuk membeli.
f. Menutup
g. Tindak Lanjut
6
Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam
penjualan dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualan. Adapun faktor-faktor
kondisi pasara yang perlu diperhatikan adalah
Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar penjual, pasar industri, pasar
pemerintah /pasar internasional.
Kelompok pembeli atau segmen pasarnya
Daya belinya
Frekuensi pembeliannya
Keinginan dan kebutuhannya.
c. Modal
Akan lebih sulit bagi penjual untuk menjual barangnya apabila barang yang dijual
itu belum dikenal oleh pembeli atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat
penjual dalam keadaan seperti ini, penjual harus memperkenalkan dahulu /
membawa barangnya ketempat pembeli. Untuk melaksanakan maksud tersebut
diperlukan adanya saran serta usaha tersebut sepertialat transportasi. Tempat
peraga baik diluar maupun didalam perusahaan. Usaha promosi dan sebagainya
semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah modal yang
diperlukan oleh perusahaan.
e. Faktor lain
7
Faktor-faktor yang yang sering mempengaruhi penjualan yaitu perikalanan,
peragaan, kampanye,dan pemberian hadiah. Namun untuk melaksanakannya
diperlukan dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang memiliki modal yang
kuat kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan sebaliknya perusahaan kecil jarang
melakukan karena memiliki modal sedikit.
B. Definisi Prospecting
Langkah dalam proses menjual dimana tenaga penjualan mengidentifikasi calon
pelanggan yang memenuhi kualifikasi. Prospek (prospecting), yaitu mencari siapa yang
dapat masuk sebagai pelanggan potensial. Tenaga penjual perlu mengetahui cara menilai
prospek (qualify) artinya cara mengenali calon yang berpeluang dan menyisihkan calon
yang tidak berpeluang . Prospek dapat dinilai dengan meneliti kemampuan keuangan,
volume bisnis, kebutuhan spesial, lokasi dan kemungkianan untuk tumbuh.
C. Pertanyaan Pelanggan
Pertanyaan pelanggan sangat diperlukan untuk pengukuran loyalitas, semakin
aktif pelanggan bertanya mengenai produk, event yang akan dijualkan oleh sebuah
perusahaan maka semakin besar peluang pelanggan tersebut menjadi konsumen tetap /
pelanggan yang loyal. Biasanya pelanggan yang loyal akan melakukan interaksi langsung
maupun tidak langsung kepada perusahaan yang menjualkan produk/jasa kepadanya,
seperti contoh adanya survei kepuasan pembelian ia akan memberikan survei yang baik
dan akan menanyakan sesuatu seputar produk/jasa yang sudah dibelinya.
8
perusahan atau tenaga penjual dapat menambahkan fitur atau layanan untuk membuat
pengalaman pelanggan lebih baik.
5. Mencari sumber untuk testimonial pelanggan
Perusahaan juga dapat mengidentifikasi respon positif dalam survei ini dan
menggunakannya sebagai testimonial baik di media sosial ataupun web bisnis.
Komentar positif dari customer lama dapat membantu menarik customer yang baru.
Inilah manfaat media sosial untuk bisnis.
9
Apabila menambahkan produk baru, sering terjadi beberapa hal yang perlu
dikerjakan. Jadi, ketika menjalankan survei kepuasan pelanggan, secara khusus dapat
bertanya tentang fitur atau produk baru, semata-mata untuk mencari tahu mana yang
bekerja dengan baik dan mana yang tidak. Jika inovasi baru menyebabkan lebih
banyak masalah, mungkin akan lebih baik untuk menariknya kembali.
D. Teknik Menawarkan
Beberapa teknik yang dapat diterapkan dalam menawarkan produk
1. Percaya diri
Sebelum melakukan trik menawarkan produk, pastikan telah memiliki rasa
percaya diri yang besar. Dengan rasa percaya diri, salespeople akan mampu
menawarkan produk dengan tenang dan jelas, sehingga calon konsumen dapat
memahami dan mempercayai apa yang anda katakan. Seorang sales baru, terkadang
mempunyai perasaan yang tidak percaya diri, ragu atau bahkan takut yang berasal
dari dirinya sendiri saat akan menghadapi konsumen maupun calon konsumen.
Sehingga sebagai seorang sales sebaiknya selalu berpikir bahwa orang yang akan
ditemui adalah manusia biasa. Jadi sama-sama manusia kenapa harus takut atau ragu
untuk bertemu. Selanjutnya dapat mencoba untuk menawarkan produk yang ingin
dipasarkan, sehingga lebih mengetahui kelemahan dan kelebihan dari produk yang
ditawarkan kepada konsumen.
10
2. Tunjukkan keunggulan produk
Jika salespeople menginginkan produk-produk yang dijual lebih mudah
diterima oleh calon konsumen ketika menawarkan, maka salespople harus
menjelaskan keunggulan dari produk tersebut dengan benar dan natural. Biasanya
calon konsumen akan mudah curiga jika salesople menawarkan sebuah produk
dengan penjelasan yang terlalu berlebihan dan dengan nada provokatif. Apabila
produk memiliki sedikit kekurangan, maka sebagai sales harus menjelaskan dengan
jujur dan dapat meyakinkan calon konsumen bahwa kekurangan tersebut tidak
menjadi masalah karena manfaatnya yang besar.
3. Jangan merendahkan produk lain
Dalam berbisnis, pastinya memiliki kompetitor yang memiliki produk
serupa atau mirip. Ketika menawarkan produk yang dijual, jangan sampai
merendahkan produk lain. Meskipun pada kenyataannya produk tersebut memang
memiliki kualitas di bawah produk yang dijual. Hal ini dilakukan untuk menjaga
hubungan bisni dengan semua pihak, termasuk pelanggan dan klien bisnis. Di
samping itu, perilaku merendahkan produk lain ini juga akan dinilai oleh masyarakat
yang berperan sebagai calon konsumen . Banyak pembeli yang pada akhirnya tidak
terlalu yakin dengan keunggulan sebuah produk justru karena sales market produk
tersebut terlalu merendahkan kompetitornya sehingga terkesan kurang objektif.
4. Memberikan kesan pertama yang baik
Jika salespeople menginginkan produk anda lebih mudah di terima oleh
calon konsumen, maka harus memberikan kesan pertama yang baik di mata
konsumen. Ketika menawarkan suatu barang,akan menimbulkan respon positif dari
konsumen akan kepercayaannya, membeli produk yang ditawarkan dan salespeople
dapat membuat konsumen sulit untuk melupakan produk-produk yang telah
ditawarkan. Hal ini tentunya bisa menjadi pencitraan yang efektif. Salespeople dapat
memberikan kesan pertama yang baik dengan menggunakan cara yang persuasif atau
merayu namun tidak terkesan memaksa, memberikan penjelasan dengan detail dan
11
sopan sehingga konsumen merasa senang dan memahami semua kelebihan produk
tanpa takut terintimidasi.
1. Fake objection, keberatan yang mengada ada. Misalya keebratan karena hanya ingin
tahu dan keberatan karena tidak memiliki uang atau keberatan yang tidak muncul
karena pelanggan.
12
industri yang sama dengan salespeople mengenai pengalaman mereka dan
membandingkannya dengan tingkat keberhasilan akan membantu salespeople
mengestimasikan berapa banyak penolakan yang akan diterima sebelum berhasil.
Pengetahuan tentang arsio penjualan akan membuat salespeople kebal terhadap
penolakan.
4. Buat rutinitas
Membuat sebuah rutinitas merupakan cara lain agar tetap termotivasi. Bagi
pebisnis, melakukan panggilan telepon pada waktu yang sama setiap harinya
membantu dia untuk mengatasi rasa takut penolakan. “Anda dapat melakukan 20
panggilan telepon dalam waktu setengah jam”, kata seorang entrepreneur.
“Semakin banyak Anda melakukan panggilan telepon, maka semakin banyak pula
orang – orang yang akan tertarik dengan produk Anda”.
5. Membangun hubungan
Jangan langsung kecewa dengan prospek yang menolak. Bangunlah hbungan baik
dengan setiap prospek walaupun ditolak, karena bukan berarti jika ditolak prospek
tersebut tidak akan pernah menajdi klien.
13
Sangat mudah untuk berpikir bahwa salespople merupakan satu – satunya yang
mengalami penolakan begitu banyak. Oleh karena itu sangat penting untuk
berbicara dengan entrepreneur atu salspople lainnya untuk berbagi cerita dan
memebrikan saran.
7. Akui pencapaian Anda
Seseorang entrepreneur atau salespeople memastikan untuk terus membuat
targetnya tercapai setiap harinya. Fokus pada penjualan yang berhasil dilakukan dan
memastikan bahwa keberhasilan lebih besar daripada jumlah penolakan yang
diterima.
a. Tanpa meminta
14
Tenaga penjaual atau salspople menunggu pembeli yang enagtakan sendiri ingin
membeli produk yang ditawarkan. Teknik ini membutuhkan produk yang menarik
perhatian konsumen, presentasi yang luar biasa dan reputasi produk.
a. Tanyakan saja
b. Lewat atasan
Tenaga penjual atau salespeople dapat meminta bantuan kepada orang lain atau atasa,
untuk hadir setelah mater presentasi dan sesi tanya jawab selesai. Hal positifnya
adalah konsumen dapat mengetahui bahwa salespeople benar-benar
memeprjuangkannya dengan meminta diskon kepada manajer. Kemudian salspople
dapat kembali dengan meminta konsumen untuk membeli setelah sukses mendapat
diskon dari atasan.
c. Memberikan pilihan
Memebrikan pilihan lain kepada konsumen jika meungkinkan. Pilihan lain ini dapat
berupa produk serupa dengan fungsi, warna, atau fitur yang sedikit berbeda, tetapi
jangan memberikan piihan terlalu banyak cukup dua atau tiga. Berikan rasa
kepercayaan diri pada konsumen bahwa pilihannya bukan karena pengaruh dari
salespeople, tetapi atas kewenagan konsumen sendiri. Denagn begitu konsume tidak
merasa terpaksa memebeli produk atau ajsa yang ditawarkan.
Memberikan waktu bagi konsumen untuk berpikir. Tidak perlu emmaksa konsuemn
melakuakn pembelian sesaat setelah presentasi atau penawaran dilakukan. Jika
15
konsumen masih ragu dengan pilihannya jangan dipaksa, beri jangka waktu sampai
kapan penawarnnya berlaku.
e. Metode ABC
f. Anak tangga
Melakukan proses penutupan dengan cara sedikit demi sedikit menyepakati apa yang
sudah diperbincangakn.
g. Untung rugi.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Proses penjualan dengan baik akan dapat meningkatkan penghasilan yang lebih
besar bagi seorang pemilik bisnis. Sehingga ketika menjalankan bisnis kita tidak boleh
takut ketika menghadapi calon konsumen kita. Karena si penjual dan pembeli kita sama-
sama manusia yang ingin memenuhi kebutuhan hidup. Jadi ketika berhadapan antara si
penjual dan pembeli dalam menawarkan suatu produk, si penjual tidak boleh takut,
anggap saja seperti teman dekat dan dalam proses penjualan, si penjual tidak boleh takut
akan adanya penolakan pembelian dari konsumen.
17
DAFTAR PUSTAKA
Wilopo, Tjahjo Herry. 2010. 101 Tips Kilat Menjual Apa Saja Kepada Siapa Saja.
Yogyakarta. Media Pressindo
Helianthusonfri, Jefferly, Ahmad Wibawa. 2013. Bisnis Praktis dan Fantastis dengan
Dropship. Jakarta. PT Alex Media Komputindo
Satriadi, Guguh Unggul. Tanpa Tahun. Total Selling, e-book,
http://www.3in1successfactor.com/wp-content/uplod/2017/01/thebasics.pdf).
Firmansyarh Fanny dan Dian Nailiyah. 2013. Penerapan Personal Selling Dalam Memasarkan
Produk Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Pembayaran Rakyat Syariah Mitra
Harmoni Kota Malnag, Jurnal Ekonomi, Vol. 9, No. 3, (online),
(http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JEKO/article/dwonload/792/559/).
Dellaamita, Mega Fareza, dkk. 2014. Penerapan Personal Selling (Penjualan Pribadi) Untuk
Meningkatkan Penjualan, (Studi Kasus PT Adira Quantum Multifinance Point Of Sales
(POS) Ding Computer Square Malang), Jurnal Administrasi, Vol. 9, No. 2, (online),
(http://dwonload.portalgaruda.org/article.php?
article=189953&val=6468&title=PENERAPAN).
18