Anda di halaman 1dari 5

NILAI BUDAYA DALAM MASYARAKAT BANJAR ( KALIMANTAN SELATAN)

Endang Astuti

Email: 2010128220009@ulm.ac.id

Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin

Abstrak

Antropologi berarti ilmu pengetahuan tentang manusia di mana manusia itu dipelajari dari segi
struktur dan sifat fisiknya dan proses-proses psikologisnya dalam kaitannya,dalam ruang dan
waktu maka ilmu pengetahuan itu disebut dengan antropologi fisik akan tetapi bilamana fokus
perhatian diarahkan pada cara manusia mengorganisasikan kehidupan dalam kelompok
kelompoknya sehingga membentuk struktur sosial atau kekerabatan maka disiplin itu lazim
disebut antropologi sosial.

PENDAHULUAN

Antropologi berarti ilmu pengetahuan tentang manusia di mana manusia itu dipelajari dari segi
struktur serta watak fisiknya serta proses- proses psikologisnya dalam kaitannya, dalam ruang
serta waktu hingga ilmu pengetahuan itu diucap dengan antropologi raga hendak namun
bilamana fokus atensi ditunjukan pada metode manusia mengorganisasikan kehidupan dalam
kelompok kelompoknya sehingga membentuk struktur sosial ataupun kekerabatan hingga
disiplin itu umum diucap antropologi sosial. tetapi butuh kita perhatikan kalau sepanjang ini
yang terkategori sosial merupakan sesuatu cabang dari etnologi yang berinduk pada antropologi
budaya, namungambaran ini tidak butuh membingungkan uraian sebab ruang lingkup
antropologi mencakup bidang- bidang yang luas yang bertabiat fisiologis ataupun ragawi, sosial,
serta budaya. Ruang lingkup kajian antropologi ini memiliki cabang- cabang yang berdiri sendiri
selaku sesuatu ilmu ialah itu kan teknologi sudah tumbuh jadi 3 bidang ilmu antropologi raga,
arkeologi, serta antropologi budaya. Antropologi budaya ialah sesuatu cabang antropologi yang
sangat pesat tumbuh di tengah pesatnya pergantian peradaban manusia dikala ini Dimana
masalah ini jadi fokus atensi dalam antropologi budaya ialah menarangkan adanya jalinan timbal
balik antara manusia dan kebudayaan pada suatu masa dan ruang tertentu. dan dimana
kebudayaan yakni salah satunya sarana yang membolehkan manusia buat dapat hidup di sisi lain.
Manusia menciptakan kebudayaan dengan mengenakan benak, yakni ilham ilham maupun
gagasan yang bekerja dalam uraian seseorang.

KEBUDAYAAN SUKU BANJAR

Adat kebudayaan masyarakat Banjar berasal dari suku Dayak yang manaadat Dayak tadi
sesuaikan dan keyakinan baru mereka yakni Islam, terdapat pula sebagian ciri khas yang bisa
ditemui dari orang Banjar yakni yang dini mereka memiliki kemampuan dalam mengolah zona
pasang surut karna kehidupan suku bangsa sangat utama kelompok Banjar Kuala dan batang
banjir sangat dekat dengan sungai serta sebagai sarana transportasi, orang Banjar tingkatkan
bermacam- berbagai jukung maupun perahu sesuai manfaatnya sehingga dapat memakai kondisi
geografis Kalimantan Selatan yang memiliki banyak sungai dan sebaik dapat jadi, rata- rata
selaku ahli dalam mengelola lahan pasang surut jadi kawasan pemukiman dan budidaya
pertanian, setelah itu suku Banjar memiliki rumah tradisional yang mereka sendiri itu rumah
Banjar di mana segala jenis rumah Banjar memiliki tipe ialah tipe bubungan besar di mana
jalinan besar yang sangat dikenal sebagai suku ini, dan pula suku Banjar pula memiliki tradisi
lisan yang dipengaruhi oleh budaya Melayu, Arab dan Cina tradisi lisan Banjar yang jadi
kesenian ini berkembang pada abad ke- 18 di antara lain semacam Madihin dan lamut. Madihin
yakni puisi rakyat anonim buat jenis hiburan yang di informasikan maupun tuliskan dalam
bahasa Banjar dengan wujud raga dan mental tertentu yang disesuaikan dengan ke situ folklor
Banjar kebalikannya lamut yakni tradisi berkisah yang berisi cerita tentang pecahan dan nilai-
nilai keagamaan, sosial, serta budaya Banjar. kebudayaan yang lain ialah seni teater tradisional
diucap Manda Manda hampir mirip dengan lenong hendak namun tokoh- tokoh yang dimainkan
lebih bagus semacam raja, perdana menteri, panglima, permaisuri dan sebagainya.

NILAI BUDAYA

Nilai budaya merupakan suatu berkaitan dengan aktivitas masyarakat baik secara kelompok
maupun individu. nilai yang muncul tersebut dapat bersifat positif apabila akan berakibat baik
namun akan bersifat negatif jika berakibat buruk pada objek yang diberikan nilai. nilai budaya
merupakan nilai yang ada dan berkembang di dalam masyarakat, nilai budaya ialah nilai yang
terdapat serta tumbuh di dalam warga, nilai budaya itu merupakan tingkatan awal kebudayaan
sempurna ataupun adat dimana nilai budaya ialah susunan sangat abstrak serta luas ruang
lingkupnya. jadi nilai budaya merupakan sesuatu yang dikira sangat mempengaruhi serta
dijadikan pegangan untuk sesuatu warga dalam memastikan seorang perikemanusiaan ataupun
tidaknya. ada pula nilai- nilai budaya terdiri dari konsepsi- konsepsi yang hidup dalam alam
benak sebagian besar warga menimpa hal- hal yang wajib mereka anggap sangat bernilai dalam
hidup. oleh sebab itu sesuatu sistem nilai budaya umumnya berperan selaku pedoman paling
tinggi untuk kelakuan manusia semacam sistem tata kelakuan manusia yang tingkatnya lebih
konkrit semacam aturan- aturan spesial serta nilai- nilai budaya tersebut. Nilai Budaya Nasional
pada dasarnya masih memerlukan pengkajian yang mendalam dan memerlukan penelitian
lanjutan seperti apakah nilai budaya tersebut ketika berada di dalam kontek lokal atau nilai
budaya lokal. Setidaknya terdapat 2 (dua) penelitian awal tentang Nilai Budaya Nasional yang
pernah dilakukan di Indonesia, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Hofstede (1983) dan
penelitian yang dilakukan oleh Troompenaar (1997). Troompenaar membagi 5 orientasi
hubungan yang mengarahkan pada cara-cara dimana oang menyesuaikan satu sama lainnya, serta
2 sikap yang mengarah pada waktu dan lingkungan.

NILAI BUDAYA MASYARAKAT KALIMANTAN SELATAN ( BANJARMASIN)

Indonesia mempunyai bermacam- macam kebudayaan yang di mana pula adat istiadat
serta suku sampai agama dan bahasa keragaman tersebut ialah suatu yang sangat bermakna serta
membagikan bahan kajian yang luas dan membagikan khasiat buat kehidupan warga sehingga
bisa membangun bangsa serta meningkatkan dunia keilmuan. Salah satu profesi di Indonesia
yang mempunyai kekhasan tertentu merupakan Kalimantan Selatan dimana Selatan ialah suatu
profesi yang terletak di bagian tenggara pulau Kalimantan, serta Kalimantan Selatan
memilikisuku terbanyak ialah suku Banjar di mana orang Banjar merupakan kelompok etnis
terbanyak yang mendiami provinsi ini. Nilai lokal yang berkembang dalam sesuatu konteks
budaya tertentu terbatas buat sesuatu kelompok warga tertentu dimana nilai tidak berdiri sendiri
dalam keadaan vakum namun senantiasa terpaut dengan konteks kehidupan sekelompok orang
serta dilanjutkan dipengaruhi oleh area alam, hawa, sosial- ekonomi, serta lain lain. Nilai- nilai
lokal warga Banjar ialah nilai- nilai budaya yang hidup dalam masyarakatnya sehingga konsepsi-
konsepsi itu semenjak lama sudah berakar dalam alam jiwa mereka, nilai- nilai warga
Banjaryang khusus ataupun kas yang pastinya berbeda dengan nilai lokal budaya lain. Nilai lokal
ini selaku pembeda yang dianut warga Banjar bisa menjadikan modal dalam menguasai serta
menyikapi warga setempat yang bisa menjadikan keunggulan.

Orang Banjar dengan kebudayaannya memiliki faktor dominan nya dimana budaya
merupakan emergen properti dari individu- individu yang berhubungan dengan mengelola serta
mengganti area mereka, serta kebudayaan yang memiliki faktor dominan ialah dari segi bahasa
yang mana bahasa Banjar serta dari segi keberagamannya ialah di mana merupakan Islam sebab
normal bila budaya Banjar pula berkaitan dengan ikatan manusia dengan Tuhan yang mana
budaya Banjar dalam ikatan manusia dengan sesamanya pula berkaitan dengan sistem
kekerabatan serta perilaku keberagaman. Tiap warga tentu mempunyai ataupun hadapi
pergantian di mana pergantian tersebut berlangsung lambat ataupun cepat serta mempengaruhi
luas ataupun terbatas sebab orang Banjar pula terbuka terhadap pemikiran- pemikiran baru yang
rasional serta tercantum gimana melaksanakan aktivitas secara lebih instan sehingga dengan
penemuan nilai konsepsi dalam benglansar dada maksudnya biarpun wajib berani berselancar
dadanya maknanya seorang wajib berjuang dengan serius.

KESIMPULAN

Adat kebudayaan warga Banjar berasal dari suku Dayak yang manaadat Dayak keharingan
tadi sesuaikan serta kepercayaan baru mereka ialah Islam, ada pula sebagian karakteristik khas
yang dapat ditemui dari orang Banjar ialah yang dini mereka mempunyai keahlian dalam
mencerna zona pasang surut karna kehidupan suku bangsa sangat utama kelompok Banjar Kuala
serta batang banjir sangat dekat dengan sungai dan selaku fasilitas transportasi, orang Banjar
tingkatkan bermacam- bermacam jukung ataupun perahu cocok khasiatnya sehingga bisa
mengenakan keadaan geografis Kalimantan Selatan yang mempunyai banyak sungai serta sebaik
bisa jadi, rata- rata sebagai pakar dalam mengelola lahan pasang surut jadi kawasan pemukiman
serta budidaya pertanian, sehabis itu suku Banjar mempunyai rumah tradisional yang mereka
sendiri itu rumah Banjar di mana seluruh tipe rumah Banjar mempunyai jenis yakni jenis
bubungan besar di mana jalinan besar yang sangat diketahui selaku suku ini, serta pula suku
Banjar pula mempunyai tradisi lisan yang dipengaruhi oleh budaya Melayu, Arab serta Tiongkok
tradisi lisan Banjar yang jadi kesenian ini tumbuh pada abad ke- 18 di antara lain semacam
Madihin serta lamut.

REFERENSI

Mutiani, M. (2015). Pemanfaatan Puisi Sebagai Sumber Belajar Ips Untuk Menumbuhkan
Kesadaran Lingkungan Peserta Didik Di SMP Negeri 6 Banjarmasin. Jurnal Pendidikan Ilmu
Sosial, 24(2), 199-208.

Subiyakto, B., Abbas, E. W., Arisanty, D., Mutiani, M., & Akmal, H. (2020). Sungai dan
Kehidupan Masyarakat Banjar: Penguatan Lokalitas dalam Wacana Pendidikan IPS yang
Responsif.

Mutiani, M. (2018). Literasi Budaya Lokal Sebagai Wahana Edukasi Di Era Milenial.

Subiyakto, B., Abbas, E. W., Arisanty, D., Mutiani, M., & Akmal, H. (2020). Sungai dan
Kehidupan Masyarakat Banjar: Penguatan Lokalitas dalam Wacana Pendidikan IPS yang
Responsif.

Yunus, R. (2013). Transformasi nilai-nilai budaya lokal sebagai upaya pembangunan karakter
bangsa. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13(1), 67-79.

Sati, A. L., Marhamah, M., Nurhot, N., & Dewi, U. (2021). Representasi Nilai Pancasila Dalam
Kehidupan Berbudaya. Jurnal Syntax Fusion, 1(2), 1-11.

Subiyakto, B., Syaharuddin, S., & Rahman, G. (2017). Nilai-Nilai Gotong Royong Pada Tradisi
Bahaul Dalam Masyarakat Banjar Di Desa Andhika Sebagai Sumber Pembelajaran IPS. Vidya
Karya, 31(2).

Putro, H. P. N., & Jumriani, J. (2020). KEHIDUPAN SOSIAL DAN EKONOMI


MASYARAKAT BANTARAN SUNGAI A SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPS.

Istiqomah, E., & Setyobudihono, S. (2017). Nilai Budaya Masyarakat Banjar Kalimantan
Selatan: Studi Indigenous. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, 5(1), 1-6.

Anda mungkin juga menyukai