Disusun oleh :
1. Nadiyya Rizqia Al Husna (A24180191)
2. Afif Anggun Prasetyo (A24190001)
3. Amanda Willem (A24190006)
4. Mardiani Dwi Agustin (A24190038)
5. Fazlur Rahman Harahap (A24190179)
POKOK BAHASAN
01 Pendahuluan 03 Pembahasan
02 Bahan dan
metode
04 Kesimpulan
Pendahuluan
-Regenerasi in vitro, metode perbanyakan aseksual, dapat dengan
cepat menyediakan tanaman elit yang bebas virus, cepat tumbuh,
dan tanpa kendala musiman untuk memenuhi bibit tanaman kayu.
- Regenerasi tunas adventif merupakan prasyarat untuk
bioteknologi tanaman seperti transformasi genetik dan seleksi sel
somaklonal.
- Triploid Populus berbeda dari biasa Populus (diploid Populus),
yang memiliki tiga set kromosom. Triploid Populus memiliki
kekuatan pertumbuhan yang lebih besar, kualitas kayu yang lebih
baik dan ketahanan yang lebih tinggi terhadap stres dibandingkan
dengan rekan diploid mereka
A daun, B tangkai daun, C eksplan akar kultur ketika media dilengkapi A daun, B tangkai daun, C eksplan akar kultur ketika media tanpa
dengan TDZ dilengkapi dengan TDZ
Hasil
- Kandungan endogen ABA memiliki hubungan yang erat dengan pembentukan tunas.
Kandungan ABA terendah terdapat pada akar, dimana frekuensi pembentukan tunas
terendah diperoleh.
- Kandungan IAA pada daun dan tangkai daun secara signifikan lebih tinggi
dibandingkan pada akar.
- Posisi eksplan sepanjang sumbu pucuk berpengaruh nyata terhadap respon
regenerasi eksplan. Dibandingkan dengan daun yang diisolasi dari posisi distal dan
basal. Daun dari posisi menengah menunjukkan yang tertinggi.
- Tunas yang dikultur dengan IBA memiliki akar yang jauh lebih banyak dibandingkan
dengan yang tanpa IBA.
- Kapasitas organogenesis tunas dari eksplan yang dikultur dengan TDZ jauh
melampaui yang tanpa TDZ (hanya mengandung BA dan NAA).
Kesimpulan
- TDZ memainkan peran utama dan khas dalam regenerasi tunas.
- Eksplan daun dan tangkai daun lebih sesuai dibandingkan eksplan akar untuk
perbanyakan mikro karena perbedaan kandungan IAA dan ABA endogen.
- Kematangan eksplan berpengaruh nyata terhadap organogenesis pucuk.