Joki Tugas
Joki Tugas
Selagi senja masih cerah di ufuk barat sana cahaya bintang dan bulan menemani
kegelapan malam, mentari masih menghangatkan dunia, dan pelangi menjadi hiasan
awan bersama merpati putih. Maka sepantasnya bagi kita untuk selalu bertasbih dan
bertauhid atas karunianya kepada kita semua
Akhirnya semoga apa yang kita tulis bermanfaat bagi kita khususnya dan para
pembaca pada umumnya
Amien....
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….……..1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….........2
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………….3
A. Latar Belakang…………………………………………………………..........3
B. Tujuan Penulisan………………………………………………………...........3
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..........4
A. KESIMPULAN……………………………………………………………....17
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
.adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw dan rasul sebagai
utusan-Nya yang terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh umatmanusia
hingga akhir zaman. Yang berintikan tauhid atau keesaan Tuhan dimanapun dan
kapanpun dandibawa secara berantai (estafet) dari satu generasi ke generasi
selanjutnya dari satu angkatan keangkatan berikutnya, yaitu sebagai rahmat,
hidayat, dan petunjuk bagi manusia dan merupakan manifestasi2 dari sifat rahman
dan Rahim Allah SWT sehagai agama yang berlaku abadi dan herlaku untuk
Seluruh umat Manusia mempunyai sumber yang lengkap pula. Sumber Ajaran
Islam adalah AI-Qur’an dan Sunnah yang sangat lengkap.
Agama Islam adalah satu-satunya agama yang di akui di sisi Allah swt.
ketentuan-Nya yaitu Al-qur’an dan sunnah. Lahirnya Islam membawa aqidah,
aqidah dapat berupa iman, iman iniilah yang perlu kita tanamkan dalam diri kita
untuk menjadi pedoman hidup baik di dunia maupun diakhirat. Ketentuan-
ketentuan maupun pentujuk yang akan jadikan pedoman hidup semua tertuang
dalam kitab Allah SWT. Sebagai umat Islam iman salah satunya Ima kepada kitab
Allah SWT. Dan disinilah akan dijelaskan sumber ajaran Islam dan dalil yang
merujuk tentang iman kepada Allah SWT.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang ajaran Islam
2. Memahami bagaimana ruang Lingkup Ajaran Islam
3. Mengetahui apa saja dalil-dalil iman kepada kitab Allah SWT
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ajaran Islam
1. Pengertian Ajaran Islam
Islam merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, yaitu salama berarti
selamat, damai dan sentosa. Asal kata itu dibentuk dari kata aslama, Islaman,
yuslimu yang artinya memelihara dalam keadaan sentosa, yang artinya juga
menyerahkan diri, patuh, tunduk dan taat. Untuk itu, secara antropologis kata
Islam telah tergambarkan kodrat manusia sebagai makhluk yang patuh dan
tunduk pada Tuhan.
Secara istilah, Islam adalah nama bagi agama dimana yang ajaran-ajarannya
merupakan wahyu Tuhan melalui Rasul kepada manusia. Lebih tegasnya lagi
Islam merupakan ajaran-ajaran yang diwahyukan oleh Tuhan kepada seorang
manusia melalui Nabi Muhammad Saw, seorang Rasul. Pada hakikatnya Islam
mengajak kepada ajaran-ajaran yang tidak hanya dari satu segi, akan tetapi
tentang segala segi dari kehidupan manusia.
Pada hakikatnya, Ajaran Islam merupakan kumpulan dari berbagai prinsip-
prinsip kehidupan, ajaran mengenai bagaimana seharusnya manusia dapat
menjalankan kehidupannya di dunia yang fana ini, satu prinsip dengan yang
lainnya saling terkait sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh dan tidak
dapat dipisahkan. Bukan bahwa ada satu nilai yang dapat berdiri sendiri Oleh
karena itu, pada dasarnya Islam adalah satu sistem, paket nila, satu paket yang
saling terkait anatara satu dengan satu yang lainnya, membentuk teori-teori
Islam yang baku.
4
Ajaran Islam dilihat dari dua segi yaitu: nilai normatif dan nilai Operatif,
dalam pandangan Kupperman nilai normative adalah standar atau Patokan
norma yang menitikberatkan pada pertimbangan benar-salah, baik-Buruk,
diridhoi atau tidak diridhoi, hak dan batil yang mempengaruhi manusia Untuk
menentukan pikirannya diantara cara-cara tindakan alternatif. Nilai Normatif
ini mencerminkan pandangan dari seorang sosiolog dengan Penekanan
utamanya yaitu norma sebagai faktor eksternal yang dapat Berpengaruh pada
tingkah laku manusia.
Terdapat nilai-nilai normatif Dalam Al Qur’an yang menjadi acuan Didalam
pendidikan Islam. Nilai tersebut terdiri dari tiga pilar, yaitu:
a) I’tiqadiyyah, yaitu berhubungan dengan pendidikan keimanan,
Misalnya percaya kepada Allah, malaikat, rosul, kitab, hari akhir, qada
Dan qadar dengan tujuan untuk mengatur kepercayaan manusia.
b) Khuluqiyah, yaitu berhubungan pendidikan etika, bertujuan untuk
Menghiasi diri melalui perilaku terpuji. Pembersihan diri dari perilaku
Yang rendah.
c) Amaliyyah, yaitu berhubungan dengan pendidikan dan tingkah laku
Sehari-hari, baik pendidikan muamalah maupun pendidikan ibadah
Pada nilai-nilai operatif dalam bukunya, transformasi nilai-nilai Pendidikan
Islam menurut Zulkarnain disebutkan bahwa merupakan nilai-nilai agama
Islam terdiri dari empat aspek pokok yaitu nilai Tauhid, Ibadah, Akhlak dan
Kemasyarakatan.
Aspek inti nilai-nilai pada ajaran Islam dapat terbagi menjadi 3 jenis, Yaitu
nilai-nilai ibadah, nilai-nilai aqidah, dan nilai-nilai aqhlak. Nilai-nilai Aqidah
yaitu nilai yang mengajarkan manusia agar percaya akan keberadaan Allah
YME dan Yang Maha Kuasa sebagai Pencipta bumi, alam Seisinya, yang
akan selalu memperhitungkan dan mengawasi segala perbuatan Dan tingkah
laku manusia di dunia. Dengan sepenuh hati merasa bahwa Allah Ada dan
Maha Esa dan Kuasa, sehingga manusia menjalankan segala sesuatu Dengan
lebih taat seperti yang telah Allah perintahkan, takut ketika berbuat Dhalim dan
5
membuat kerusakan di muka bumi. Agar didalam setiap perbuatan Manusia,
nilai-nilai ibadah yang diajarkan kepadanya selalu dilandasi hati dan Niat yang
ikhlas hanya untuk mencapai ridho Allah SWT.
Pengamalan konsep nilai-nilai ibadah akan melahirkan manusia-Manusia yang
adil, jujur, dan suka membantu sesamanya. Selanjutnya yang Terakhir nilai-
nilai akhlak mengajarkan kepada manusia untuk bersikap dan Berperilaku yang
baik sesuai norma atau adab yang benar dan baik, sehingga Akan membawa
pada kehidupan manusia yang tenteram, damai, harmonis, dan Seimbang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai ajaran Islam Adalah
nilai-nilai yang mampu membawa seluruh umat manusia pada Kesejahteraan,
kebahagiaan, dan keselamatannya baik didalam kehidupan dunia Maupun di
akhirat kelak.
Nilai-nilai dlam ajaran agama Islam ini memuat aturan-aturan langsung Dari
Allah yang diantaranya meliputi aturan-aturan yang mengatur mengenai
Hubungan manusia pada Allah, hubungan manusia dengan manusia, serta
Hubungan secara keseluruhan dengan alam. Manusia sejatinya akan
mengalami, Ketidakharmonisan, ketidaknyamanan ketidaktentraman, juga
mengalami Berbagai permasalahan dalam kehidupannya, ketika dalam
mewujudkan Hubungan-hubungan tersebut terjadi ketimpangan atau tidak
mengikuti Berbagai aturan sesuai ketetapan Allah SWT.
b. As-Sunnah
Menurut bahasa As-sunnah memiliki arti yakni tradisi yang dapat
Dilakukan, atau jalan baik yang dilalui (al-thariqah al-maslukah) baik
yang Terpuji ataupun tercela. As-Sunnah merupakan segala bentuk
sesuatu yang dinukilkan oleh nabi Muhammad saw. Sunnah yaitu setiap
perkataan, perbuatan, dan ketetapan Rasulullah saw yang dicontohkan
oleh para sahabat dan umatnya melalui sifat, sikap, dan akhlaknya yang
berkaitan dengan sebagaimana, Allah swt berfirman di dalam Qs. Al-
Ahzab/33: 45, yaitu:
يايهاالنبياناارسلناك* شهداومبشراونذيرا
8
Terjemahannya: Hai Nabi, Sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi
Saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi Peringatan.
9
pokok dalam dunia Pendidikan: yang pertama, as-Sunnah dapat
menjelaskan kesempurnaan Dan konsep pendidikan Islam sesuai
konsep al-Quran, dan penjelasan al-Quran lebih rinci. Kedua, dalam
menentukan metode pendidikan as-Sunnah mampu menjadi contoh
yang tepat. Zakiah Daradjat berpendapat Tentang as-Sunnah bahwa:
“Sesudah al-Quran, sunnah merupakan sumber Ajaran kedua” sama
halnya al-Quran, Sunnah berisi juga syariat dan akidah. Dalam segala
aspek, sunnah mengandung petunjuk (pedoman) bagi kemaslahatan
hidup manusia, untuk membina umat menjadi muslim yang bertakwa
atau manusia seutuhnya.
c. Ijtihad
Ijtihad adalah menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki dalam berpikir
Oleh ilmuwan, syariat Islam untuk menentukan atau menetapkan
sesuatu Hukum syariat Islam dalam berbagai hal yang belum jelas
hukumnya oleh al-Quran dan as-Sunnah”. Menurut Daud dikutip dari
tesis Sulaiwi menelaah Bahwa Berijtihad berarti bersungguh-sungguh
berusaha dengan seluruh Kemampuan pengetahuan, akal pikiran, dan
pengalaman manusia yang Mencakup syarat untuk memahami dan
mengkaji wahyu ataupun sunnah serta Mengalirkan ajaran, dari
keduanya termasuk mengenai hukum (fikih) Islam.
Dalam dunia pendidikan Ijtihad akan semakin penting, karena ajaran
Islam yang ada dalam al-Quran dan as-Sunnah bersifat prinsip-prinsip
dan Pokok-pokok nya saja. Jika ternyata ada yang lebih terperinci,
maka dalam Menerapkan prinsip itu, bahwa perincian itu sekedar
contoh. Sejak diturunkan Al-Qur’an hingga Nabi Muhammad Saw.
Wafat, ajaran agama Islam Berkembang dan tumbuh melalui ijtihad
melalui perubahan kondisi dan Situasi sosial yang tumbuh dan
berkembang pula.27 Fungsi ijtihad yaitu untuk Mendapatkan solusi jika
terjadi masalah yang harus ditetapkan hukumnya namun tidak dijumpai
didalam al-Quran ataupun hadist. Jadi, jika dilihat dari fungsi ijtihad
10
tersebut, maka ijtihad mendapatkan kedudukan dan legalitas dalam
Islam.
Membahas tentang ruang lingkup ajaran Islam yakni terdiri dari tiga aspek, yang
pertama Aqidah/Tauhid, yang kedua Syariah, dan yang ketiga Akhlak. Dari ketiga
aspek tersebut penulis hanya ingin memfokuskan paparan tentang Aqidah/tauhid.
Secara etimologi akidah artinya terikat. Setelah menjadi kata, akidah Artinya
perjanjian yang kuat dan teguh, yang terpatri didalam lubuk hati. Menurut Jamil
Shaliba dalam kitab Mu’jam al-Falsafi dikutip oleh Muhammad Alim dalam buku
Pendidikan Agama Islam Akidah Secara Bahasa yaitu dua sudut yang
dihubungkan sehingga bersambung dan Bertemu secara kokoh.
Secara umum pengertian akidah adalah sebuah Keyakinan yang sudah terpatri
dalam hati. Akidah disebut juga sebagai iman, iman bahasa berasal dari kata
aman, yang artinya “ atau mematuhi”, dan kata aman artinya berada dalam
keamanan tidak mengkhawatirkan mata bahaya, dari kata itu terambil kata
amana-yu’minu-iimanan dengan arti “percaya dengan keyakinan teguh disertai
perasaan aman tentram” . Jadi iman itu adalah setia dan patuh terhadap apa yang
dipercaya. Menurut bahasa iman berarti “membenarkan dengan hati”. Sedang
menurut Syara’atau hukum Islam yang dimaksud dengan iman adalah
mengucapkan dengan lidah, membenarkan dengan hati, dan mengerjakan dengan
anggota tubuh.
pembahasan akidah ialah mengenai rukun iman yang enam, Yakni iman kepada
Allah, iman kepada rasul, iman kepada malaikat, iman Kepada kitab, iman
kepada hari Akhir dan iman kepada qada dan qadar. Mengenai Iman Kepada
Kitab-Kitab Allāh Adalah Memercayai Dan Meyakini Dengan Sepenuh Hati
Bahwa Allāh Menurunkan Wahyu Kepada Pada Rasūl Nya Berupa Kitab-Kitab
Untuk Pedoman Hidup Umatnya.
11
Kitab-Kitab yang Allah turunkan dan Rasul penerimanya:
a. Taurāt
Taurāt adalah kitab yang diturunkan kepada Nabī Musa as sebagai
pedoman hidup bagi kaum Banī Isrāīl. Dalam firman Allah SWT:
Artinya: “Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurāt) dan Kami
jadikan kitab Taurāt itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman):
“Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku.” (QS. Al-Isrā
[17]:2)
Adapun isi pokok Kitab Taurāt adalah: Jangan ada padamu Tuhan lain
dihadirat-Ku. Jangan membuat patung ukiran dan jangan pula
menyembah patung karena Aku Tuhan Allāh mu. Jangan kamu
menyebut Tuhan Allāh mu dengan sia-sia. Ingatlah akan hari sabat
(sabtu), supaya kamu sucikan dia. Berilah hormat kepada bapak
Ibumu. Jangan membunuh sesama manusia. Jangan berzina. Jangan
mencuri. Jangan menjadi saksi palsu. Jangan berkeinginan memiliki
hak orang lain.
b. Zabūr
Zabūr adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud as untuk
dijadikan pedoman hidup. Isi dari Kitab Zabūr adalah nyanyian pujian
kepada Allāh atas segala nikmat illahiah
c. Injil
Injil adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa as sebagai pedoman
dan petunjuk Hidup bagi Bani Israil. Isi pokok Kitab Injil adalah
ajaran untuk hidup dengan zuhud dan menjauhi kerakusan Dan
12
ketamakan dunia. Ini dimaksudkan untuk meluruskan kehidupan
orang-orang Yahudi yang materialistis.
d. Al-Quran
Al-Qurān adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi terakhir,
Muhammad SAW sebagai petunjuk hidup umatnya. Berbeda dengan
kitab-kitab sebelumnya yang hanya terbatas untuk satu kaum, al Qurān
tidak hanya diturunkan untuk bangsa Arab, melainkan untuk seluruh
umat. Firman Allāh SWT:
Cara beriman kepada kitab-kitab Allah sebelum Al-Quran yaitu Meyakini bahwa
kitab-kitab itu (Zabūr, Taurāt, Injil) adalah benar-benar wahyu Allāh, bukan buatan
para Rasūl. Meyakini bahwa isi kitab-kitab itu benar. Kemudian Cara beriman kepada
al Qurān yaitu Meyakini bahwa al Qurān itu benar-benar wahyu Allāh, bukan
karangan Nabi Muhammad SAW. Meyakini bahwa isi al Qurān itu benar dan tidak
ragu sedikitpun. Mempelajari, memahami, dan menghayati isi al Qurān.
Mengamalkan ajaran-ajaran al Qurān dalam kehidupan sehari-hari.
13
Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza’iri menyebut ada sejumlah ayat di dalam Al Quran yang menjadi dalil naqli Iman Kitab Allah.
Antara lain, firman Allah SWT di dalam Al Quran surat An-Nisa ayat 136 berikut ini:
ٓ
ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذي َن َءا َمنُ ٓو ۟ا َءا ِمنُ ۟وا ِبٱهَّلل ِ َو َرسُولِِۦه َو ْٱل ِك ٰتَ ِب ٱلَّ ِذى نَ َّز َل َعلَىٰ َرسُولِ ِهۦ َو ْٱل ِك ٰتَ ِب ٱلَّ ِذ ٓى أَن َز َل ِمن قَ ْب ُل ۚ َو َمن يَ ْكفُ ْر ِبٱهَّلل ِ َو َم ٰلَئِ َكتِِۦه َو ُكتُ ِب ِهۦ َو ُر ُسلِ ِهۦ َو ْٱليَ ْو ِم ٱ ْل َءا ِخ ِر فَقَ ْد َض َّل َض ٰلَاًۢل بَ ِعيدًا
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah, Rasul-Nya dan kepada kitab (Al Quran) yang Allah
turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-
Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.
Artinya: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-
Nya.
نَ َّز َل َعلَ ْي َك ْال ِكتَا َب بِ ْال َح ِّق ُم َص ِّدقًا لِ َما بَ ْي َن يَ َد ْي ِه َوأَ ْن َز َل التَّ ْو َراةَ َواإْل ِ ْن ِجي َل
Artinya: Dia (Allah) menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan
sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil,
اس َوأَن َز َل ْٱلفُ ْرقَانَ ۗ إِ َّن ٱلَّ ِذي َن َكفَر ُ۟وا ِبٔـأََ ٰيَ ِت ٱهَّلل ِ لَهُ ْم َع َذا ٌب َش ِدي ٌد ۗ َوٱهَّلل ُ ع َِزي ٌز ُذو ٱن ِتقَا ٍم
ِ َِّمن قَ ْب ُل هُدًى لِّلن
Artinya: Sebelum (Al Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan. Sesungguhnya orang-orang yang
kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa).
Beriman kepada kitab-kitab Allah hukumnya wajib. Kitab Al-Qur’an diberikan kepada Nabi Muhammad Saw. Isinya memuat
tentang syariat yang menghapus sebagian isi kitab-kitab terdahulu yang sudah tidak relevan lagi dengan zamannya.
Setidaknya ada 3 hal yang disebutkan Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza’iri sebagai dalil
Aqli iman kepada Allah SWT. Pertama, adanya alam semesta dengan aneka makhluk
hidup ini menjadi bukti dan memberi kesaksian tentang adanya wujud Sang Pencipta,
14
Allah SWT. “Karena tidak ada seorang pun di alam raya ini yang mengklaim telah
menciptakan alam raya ini beserta isinya selain dari Allah SWT,” tulis Syaikh Abu
Bakar.
Kedua adalah adanya firman-firman Allah SWT di dalam Al Quran yang selalu dibaca
oleh umat Islam. Tak hanya dibaca tetapi juga dihayati dan dipahami maknanya.
Dalil Aqli iman kepada Allah SWT yang ketiga adalah adanya sistem yang teratur
dalam tata surya dan kehidupan di bumi. Mulai dari proses penciptaan, pembentukan,
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang ada di alam semesta ini tunduk
kepada Sunatullah. “Tidak dapat keluar darinya (Sunatullah) bagaimana pun jua.” Kata
Syaikh Abu Bakar.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Islam merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, yaitu salama berarti
selamat, damai dan sentosa. Asal kata itu dibentuk dari kata aslama, Islaman,
15
yuslimu yang artinya memelihara dalam keadaan sentosa, yang artinya juga
menyerahkan diri, patuh, tunduk dan taat. Untuk itu, secara antropologis kata Islam
telah tergambarkan kodrat manusia sebagai makhluk yang patuh dan tunduk pada
Tuhan. Adapun dasar ajaran Islam yaitu Al-Quran dan as-Sunnah. Kedua dasar
itulah yang akan menjadi pedoman kita dalam menjalani kehidupan dunia Maupun
akhirat
Ruang lingkup ajaran Islam yakni terdiri dari tiga aspek, yang pertama
Aqidah/Tauhid, yang kedua Syariah, dan yang ketiga Akhlak. Dari ketiga aspek
tersebut telah kita pelajari paparan tentang Aqidah/tauhid. Secara etimologi akidah
artinya terikat. Setelah menjadi kata, akidah Artinya perjanjian yang kuat dan
teguh, yang terpatri didalam lubuk hati. Akidah disebut juga sebagai iman. Rukun
iman terdiri dari 6 Yakni iman kepada Allah, iman kepada rasul, iman kepada
malaikat, iman Kepada kitab, iman kepada hari Akhir dan iman kepada qada dan
qadar. Mengenai Iman Kepada Kitab-Kitab Allāh Adalah Memercayai Dan
Meyakini Dengan Sepenuh Hati Bahwa Allāh Menurunkan Wahyu Kepada Pada
Rasūl Nya Berupa Kitab-Kitab Untuk Pedoman Hidup Umatnya.
Iman Kepada Kitab-Kitab Allāh mempunyai 2 dalil yakni dalil aqli dan dalil
Naqli. Dalil naqli sudah pasti benar . Sementara, dalil aqli merupakan dalil yang
diperoleh dari bukti ilmu pengetahuan dan argumentasi ulama (orang-orang yang
memiliki kemampuan pengetahuan tentang hal tersebut/ argumen yang dihasilkan
oleh para pemikir Islam atau disebut sebagai ijtihad ulama.
16
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Taufik. 2002. Ensiklopedi Dunia Islam Jilid 3 (Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van
Hoeve)
Alim, Muhammad. 2006. Pendidikan Agam Islam, cet. Ke-2 (Bandung: Remaja
Rosdakarya)
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka)
Mahfud, Rois. 2011. Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga)
Mujib, Abdul. 2006. Ilmu Pendidikan Islam, cet. Ke-2 (Jakarta: Kencana Prenada
Media)
17
18
19
20
21