Laporan Observasi Kel. 2 Tuna Grahita
Laporan Observasi Kel. 2 Tuna Grahita
(Tuna Grahita)
Studi kasus : Sekolah Luar Biasa Tunas Kasih 1 Leuwiliang
(Disusun untuk memenuhi tugas akhir semester mata kuliah
Psikologi pndidikan)
Disusun oleh:
Ajataria (A.201801006)
Lisna Dhyiaulhaq (A. 201801053)
Syifa Fauziah (A.201801079)
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar..............................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
Bab I.............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
1.1 Latar belakang Masalah......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................2
1.3 Tujuan Observasi................................................................................................................2
1.4 Manfaat Observasi..............................................................................................................3
BAB II..........................................................................................................................................4
KAJIAN TEORI..........................................................................................................................4
2.1 Model Pembelajaran Taksonomi........................................................................................4
2.2 Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Taksonomi..........................................5
2.3 Strategi Pembelajaran.........................................................................................................5
2.4 Pengamatan prilaku belajar siswa.......................................................................................7
BAB III........................................................................................................................................9
METODE PENELITIAN.............................................................................................................9
3.1 Prosedur Observasi.............................................................................................................9
3.2 Prosedur wawancara..........................................................................................................9
3.3 Alat Pengumpulan Data...................................................................................................10
BAB IV......................................................................................................................................11
ANALISA OBSERVASI DATA...............................................................................................11
4.1 Deskripsi Profil Responden..............................................................................................11
4.2 Deskripsi strategi pembelajaran.......................................................................................11
Lampiran Wawancara............................................................................................................12
Lampiran Foto Kegiatan.........................................................................................................13
BAB V.......................................................................................................................................16
KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................................16
A. KESIMPULAN..............................................................................................................16
B. SARAN..........................................................................................................................16
ii
iii
Bab I
PENDAHULUAN
1
Anak-anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang memiliki
keunikan tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya yang membedakan
mereka dari anak-anak pada umumnya.
Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus
yang berbeda dengan anak pada umunya tanpa selalu menunjukan pada
ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Biasanya Anak Berkebutuhan
Khusus bersekolah di Sekolah Luar Biasa, Yang termasuk kedalam ABK
antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan
belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan.
Di indonesia sendiri banyak anak-anak ABK yang perlu mendapatkan
pelayanan khusus dan ternyata banyak diantaranya belum mendapat hak-hak
yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Makalah ini di buat untuk memenuhi
Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan, sekaligus mencari tahu mengenai
Metode dan Strategi yang dilakukan Guru SLB dalam melakukan
pembelajaran di SLB, juga untuk mengetahui peran orang tua dalam
membantu ABK dalam belajar di rumah maupun di sekolah.
2
1.4 Manfaat Observasi
a. Bagi guru
Untuk memberi pengetahuan kepada guru mengenai pentingnya
penggunaan strategi dan metode dalam pelaksanaan pembelajaran di
kelas, agar proses pembelajaran yang dilakukan bisa bisa lebih inovatif
sesuai dengan karakteristik siswa berkebutuhan khusus.
b. Bagi Penulis atau pembaca
Observasi ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dengan terjun langsung ke lapangan, serta penulis juga
dapat mengetahui metode-metode pembelajaran yang digunakan oleh
guru dan juga strategi guru dalam proses belajar mengajar siswa
berkebutuhan khusus.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
4
pembelajaran dan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kemmapuan
anak itu sendiri.
5
Menurut Sanjaya wina (2007) istilah strategi dipakai dalam banyak
konteks yang tidak selalu sama. Dalam konteks belajar mengajar, strategi berarti
pla umum perbuatan guru dan peserta didik di dalamperwujudan kegiatan belajar
mengajar. Dengan demikian, maka strategi dalam hal ini menunjukan pada
karakteristik abstrak rentetan perbuatan guru dan peserta didik dalam peristiwa
belajar mengajar.
Strategi tidak diberikan kepada siswa yang normal saja,tetapi juga
kepada siswa-siswa yang mengalami ganguan intelektualyang dikenal dengan
anak tuna grahita. Anak Tunagrahita secara nyata mengalami hambatan dan
keterbelakangan perkembangan mental intelektual jauh dibawah rata-rata
sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi maupun
sosial. Sehingga memerlukan layanan pendidikan kebutuhan khusus.
Dalam pemberian layanan pendidikan, diperlukan strategi pembelajaran
yang dapat diberikan kepada anak tunagrahita, yaitu:
1) Direct Introduction
Merupakan metode pengajaran yang menggunakan pendekatan
selagkah-selangkah yang terstruktur dengan cermat, dalam memberikan
instruksi atau perintah. Metode ini memberikan pengalaman belajar yang
positif dan meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi untuk berprestasi.
2) Metode bermain
Metode bermain bertujuan untuk meninkatkan perkembangan
intelegensi, fisik, emosi dan cara bersosialisasi setiap peserta. Metode ini
biasanya diterapkan di luar kelas sehingga dapat mengenal lingkungan
sekitar (Delphi, 2006:22). Bila metode ini diterapkan di dalam kelas dapat
berupa bermain peran atau sosiodrama, dimana setiap peserta didik diberi
peran dalamadegan yang terencanakan.
3) Metode Ceramah
Metode ceramah adalah penerangan atau penuturan secara lisan oleh
guru terhadap kelas. Metode ini menjadi metode yang dominan dalam
pembelajaran karena banyak digunakan guru dari dulu sampai sekarang dan
merupakan metode yang sangat mudah untuk dilaksanakan. Penggunaan
6
metode ceramah yang berlebihan dapat membuat peserta didik cepat merasa
bosan sehingga tetap harus disesuaikan dengan pembelajaran.
4) Metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab adalah metode yang lebih banyak menggunakan
interaksi Tanya jawab antara guru dengan siswa, dalam proses pembelajaran.
Dalam metode ini diberikan untuk mengukur pemahaman siswa atau berasal
dari siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
Selain yang telah disebutkan diatas, model pembelajaran untuk anak
Tunagrahita juga bisa menggunakan alat peraga atau gambar untuk bebrapa
pelajaran, agar anak lebih tertarik dan mampuuntuk mengingat lebih baik
materi pembelajarannya.
7
lebih suka menulis, menyambung
huruf,menghafal dan lain sebagainya.
3. Minat belajar siswa Berdasarkan pengamatan guru, minat
belajar siswa sudah cukup baik, minat
belajar siswa juga tergantung krativitas
dari guru sendiri, apabila
pembelajarannya menarik, maka siswa
juga akan lebih berminat untuk belajar.
4. Komunikasi dengan orang Berdasarkan pengamatan guru,
disekitar komunikasi siswa dengan orang
disekitar cukup baik, meskipun ada anak
yang masih belum bisa berinteraksi
dengan teman-teman lainnya.
5. Keterampilan siswa Berdasarkan pengamatan guru, siswa
memiliki keterampilan yang berbeda,
ada yang memiliki keterampilan menari,
senang menulis, dan lain sebagainya.
8
BAB III
METODE PENELITIAN
1) Apa yang pertama kali diajarkan kepada anak ketika awal masuk SLB?
2) Apa pencapaian atau target utama yang diharapkan dalam pembelajaran?
3) Metode apa yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran?
4) Bagaimana cara guru dalam menangani kesulitan belajar pada anak?
9
4) Apakah ada perkembangan terhadap anak setelah menerima
pembelajaran di SLB Tunas Kasih?
10
BAB IV
11
Berdasarkan hasil pengamatan kami, beberapa siswa tunagrahita sudah
dapat berinteraksi dengan baik, walaupun terkadang ada pertengkaran kecil
dengan temannya . Secara sekilas ABK tipe C ini terlihat seperti anak normal
pada umumnya, hanya saja ketika pembelajaran berlangsung mereka berbeda,
pada anak normal mereka akan memperhatikan pembelajaran, tetapi untuk
anak Tuna grahita cenderung cepat bosan terhadap pembelajaran dan
berprilaku semau mereka. Menurut guru kelas Tipe ABK ini termasuk anak
yang susah untuk diam, sehingga ketika di kelas 1 pembelajaran yang di
ajarkan adalah cara diam dan memperhatikan guru.
Adapun pembelajaran yang digunakan dikelas 3 dan 4 adalah mengenal
huruf, membaca dan menulis. Untuk siswa tipe C ringan pembelajaran dapat
cepat dipahami disbanding dengan tipe C sedang. Beberapa siswa di kelas 3
dan 4 ada yang sudah bisa membaca dan menulis, walaupun pelafalannya
masih kurang jelas. Dalam proses pembelajaran, guru menggunakan metode
menyalin tulisan, missal guru menulis di buku siswa atau di papan tulis lalu
siswa menyalin kembali apa yang ditulis oleh guru. Adapula metode ceramah,
metode ini digunakan untuk membimbing anak dalam besikap dan berprilaku
baik terhadap oranglain. Dan yang terakhir pembelajaran mengenal hewan,
benda dan sebagainya dengan menggunakan gambar sebagai media
pembelajaran.
Dalam proses pebelajaran, semua tidak selalu berjalan baik, pasti ada
hambatan seperti anak tidak mau belajar, keluar kelas, merasa bosan dengan
pembelajaran dan lain sebaginya. Sebagai guru cara menghadapi siswa yang
seperti yang telah dijelaskan diatas harus sabar, dan melakukan pendekatan
secara individu dengan anak tersebut, dan mencari metode-metode menarik
untuk meningkatkan minat belajar siswa.
12
Lampiran Wawancara
Informan : Guru
Daftar Pertanyaan:
1. Apa pembelajaran yang pertama kali diajarkan pada anak ketika awal
masuk?
Jawaban: mengenal huruf, menyambung garis membentuk huruf, gsmbsr
dsn lainnya.
2. Apa pencapaian/ target utama yang diharapkan dalam pembelajaran?
Jawaban: Anak bisa diam ketika di kelas
3. Metode apa yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran?
Jawaban: Untuk yang tuna grahita ringan menggunakan metode
menyalin tulisan, belajar sambil bermain, metode ceramah, dan
menggunakan gambar sebagai media pembelajaran.
4. Bagaimana cara guru dalam menangani kesulitan belajar pada anak?
Jawaban: membimbing dengan cara melakukan pendekatan kepada siswa
dan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai kempampuan siswa
13
Lampiran Foto Kegiatan
14
15
16
BAB V
A. KESIMPULAN
Tunagrahita adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang
memiliki kemamapuan intelektual dibawah rata-rata atau bisa disebut juga
reterdasi mental.Anak Tunagrahita secara nyata mengalami hambatan dan
keterbelakangan perkembangan mental intelektual jauh dibawah rata-rata
sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik, komunikasi maupun
sosial. Sehingga memerlukan layanan pendidikan kebutuhan khusus.
Dalam pemberian layanan pendidikan, diperlukan strategi pembelajaran
yang dapat diberikan kepada anak tunagrahita, yaitu:
1) Direct Introduction
2) Metode bermain
3) Metode Ceramah
4) Metode Tanya jawab
B. SARAN
a) Untuk lembaga
Diharapkan untuk melengkapi fasilitas seperti kelas, media
pembelajaran dan lainnya, juga menambah guru karna minimal 1
kelas 1 guru atau 5 siswa 1 guru agar pembelajaran dapat berjalan
lebih efektif.
b) Untuk orang tua
Diharapkan menjalin komunikasi lebih dengan guru guna mengetahui
perkembangan anak dalam proses pembelajarannya.
c) Untuk guru
Dalam proses pembelajaran menggunsksn metode-metode ysng lebih
bisa menarik minst belsjsr siswa.
17