Abstrak
Dalam penelitian ini mengupas dan meneliti ragam bahasa dalam lagu Virus Corona yang
dinyanyikan oleh grup band Gadfarok. Metode penelitian ini ialah deskriptif kualitatif untuk
dapat menunjukkan serta menganalisis kejadian, fenomena, atau keadaan secara sosial dan
menjelaskan suatu keadaan sebagaimana adanya. Penilitian kualitatif digunakan untuk
menggambarkan fenomena atau fakta penelitian secara apa adanya. Proses pengumpulan data
menggunakan metode deskriptif kualitatif ini melalui observasi dan pengamatan video klip lagu
virus corona dengan mengedepankan teori yang telah dibaca. Fokus dari kajian ini adalah
mengupas keunikan ragam bahasa dari lagu berjudul virus corona milik grup band Gadfarok
yang menggunakan 4 bahasa dalam satu lagu.
Dari hasil penilitian ini memuat fakta bahwa ragam bahasa yang digunakan dalam lagu
Virus Corona yaitu ragam bahasa santai dan indah. Bisa dikatakan ragam bahasa santai
dikarenakan dalam lirik lagunya menggunakan bahasa Jawa Ngoko yang merupakan bahasa
Jawa pada umumnya yang biasanya digunakan untuk berbicara dengan teman sebaya. Dikatakan
indah karena merupakan sebuah karya seni. Dan juga disamping bahasa Jawa Ngoko ada juga
bahasa Jawa Ngapak yang terdapat dalam lagu ini serta keduanya memiliki perbedaaan yang bisa
menjadikan lagu ini unik.
Ada bebragai pengertian menurut ahli perbedaan dalam ragam suatu bahasa.
mengenai bahasa sesuai dengan sudut Kesimpulannya ialah bahwa ragam bahasa
pendapat, bahasa dapat disimpulkan sebagai bermacam-macam bahasa yang dipakai oleh
suatu lambang bunyi yang dipakai oleh penggunanya, berbeda menurut topik
pembicaraan, dan menurut hubungan Dalam melakukan penelitian maka harus
pengguna, serta medium pembicaranya. diperlukan panduan dan dukungan dari berbag
ai elemen atas setiap hasil penelitian yang
Jika dilihat dari medianya sendiri maka ragam sudah ada sebelumnya. Berdasarkan
bahasa dibagi menjadai bahasa tulisan dan penelitian yang telah dilaksanakan oleh Ratna
lisan. Ragam bahasa lisan sendiri adalah Dewi ( 2016 ), yang meneliti tentang ragam
bahasa yang dilafalkan atau diucapkan dengan bahasa pedagang kaki lima di Terminal
unsur dasar fonem. Hal inilah yang membuat Purabaya Surabaya ini menggunakan ragam
dalam bahasa lisan kita akan melafalkan. bahasa lisan yang sangat khas. Lumayan
Berbeda dengan bahasa lisan, bahasa tulisan singkat tapi jelas, antara penutur dan mitra
ialah bahasa yang dihasilkan dari huruf yang tutur dapat mengerti satu sama lain dalam
dituliskan. Unsur dasarnya ialah huruf sebagai pembicaraan yang singkat. Ragam bahasa
lambang dari bahasa lisan. Karena hal dalam penelitian ini rata-rata menggunakan
tersebut maka timbul kesan bahwa kedua bahasa Indonesia karena bertempat pada
bahasa itu sama. Padahal dua jenis tersebut terminal buas antarkota dan antar provinsi.
berkembang sebagai seperangkat hal yang
Data tersebut menunjukkan bahwa
identik tidak benar, meski terdapat kemiripan.
sosiolinguistik adalah kajian tentang bahasa
Meski memiliki kesamaan, masing-masing
yang dikaitkan dengan kondisi
ragam bahasa sesungguhnya memiliki
kemasyarakatan, yakni masyarakat yang
kaidahnya masing-masing dan tentunya
berhubungan dengan pedagang kaki lima di
memiliki perbedaan tersendiri. Sedangkan
Terminal Purabaya, Surabaya. Sejalan dengan
aspek pada tatabahasa dan kosakata dalam
hasil penelitian tersebut, saat ini kondisi
jenis ragam itu memiliki hubungan yang
masyarakat sedang diliputi kecemasan
memang erat. Maka dari penjelasan inilah
terhadap virus Corona yang menyebar di
penulis memiliki keinginan untuk meneliti
Indonesia. Oleh karena itu, melalui lagu Virus
lirik lagu dengan bahasa Jawa Ngapak dan
Corona dari Gadfarok akan mewakili isi hati d
bahas Jawa Ngoko pada lagu Vrus Corona
ari masyarakat, terutama Indonesia yang
hingga pada akhirnya penulis mengambil
menggunakan 4 bahasa yaitu bahasa
sebuah judul, “LAGU VIRUS CORONA
Indonesia, bahasa Sunda, bahasa Jawa
GRUP BAND GADFAROK MENYIMPAN
Ngapak, dan bahasa Jawa.
RAGAM BAHASA DIDALAMNYA (4
BAHASA DI DALAM 1 LAGU)” METODE PENELITIAN
KAJIAN PUSTAKA
Dalam penelitian ini digunakan metode dengan dialek. Dalam pengunaannya, ragam
deskriptif kualitatif, dengan maksud untuk bahasa dibedakan menjadi dua yaitu lisan
menggambarkan suatu keadaan dengan jelas maupun tulisan. Ragam lisan adalah bahasa
dan sebenar – benarnya. Penelitian kualitatif yang diujarkan oleh pemakai bahasa,
menurut Creswell, J. W (2016: 28) merupakan sedangkan ragam tulis merupakan bahasa
suatu penelitian yang ditujukan untuk yang dituliskan oleh pemakai bahasa. Dalam
memahami masalah pada sosial dan manusia. penelitian ini difokuskan pada ragam bahasa
Dalam penelitian ini kelak peneliti akan Jawa dalam lagu virus corona yang
memaparkan hasil data yang diteliti dengan dinyanyikan oleh grup band Gadfarok. Bahasa
sumber data dari laporan pandangan dan Jawa sendiri ialah suatu bahasa yang dipakai
analisis data yang ia peroleh dari tempat oleh masyarakat Jawa di Negara Indonesia
observasi dan kemudian dilaporkan dalam dnegan rumpun austronesia. Dari jumlah
bentuk deskriptif pada laporan secara rinci penggunanya, bahasa jawa merupakan bahasa
dan akurat. Dari metode dekriptif kualitatif terbanyak penuturnya di Indonesia. Bahasa
dilakukanlah pengumpulan data berupa Jawa sangat beragam, dan keragaman ini
observasi video klip lagu virus corona dengan masih terpelihara sampai sekarang, baik
menggabungkan teori yang telah dibaca atau karena dituturkan maupun melalui
didapat. dokumentasi tulisan. Adapun lirik lagu Virus
Corona adalah sebagai berikut:
PEMBAHASAN
Corona corona virus ganas pisan
Terdapat ragam bahasa dalam lagu Virus
Corona Corona corona eta mah berbahaya
Corona corona gonjang ganjing ing dunya Dialek yang digunakan dalam lagu Virus
(corona mengguncang dunia) Corona ini menggunakan dialek bahasa Jawa
Ngapak dan dialek bahasa Jawa Ngoko (pada
Corona corona wis tutuk Indonesia (corona
umumnya). Bahasa Jawa Ngapak merupakan
sudah sampai Indonesia)
suatu bahasa yang dipakai oleh masyarakat
Nyebar tekan bandara, teka para WNA Jawa Tengah diwilayah barat. Wilayah barat
(menyebar sampai bandara, dari para WNA) ini kemudian terbagi menjadi bagian utara dan
selatan yang dimana bagian utara terdiri dari
Waspadha waspadha ayo padha dijaga
Batang hingga Brebes, sedangkan Selatan
(waspada waspada, ayo semua dijaga)
mulai dari Banjarnegara hingga Cilacap.
Ragam bahasa dalam lagu Virus Corona juga Daerah disekitar sana kemudian memakai
dikatakan indah karena merupakan sebuah bahasa Jawa Ngapak yang berbeda dengan
bahsa Jawa yang dipakai did aerah Solo, setingkat. Bahasa ini juga diperbolehkan
Yogyarkarta, maupun Semarang. dipakai oleh orang yang tingkatnya lebih
tinggi kepada yang dibawahnya seperti
Perbedaan antara bahasa Jawa Ngapak dengan
seorang guru bicara pada siswa atau seseorang
bahasa Jawa Ngoko yaitu dalam pelafalan
bicara dnegan teman sebaya.
bahasa Jawa Ngapak terdapat penekanan pada
konsonan “b,d,g,k” yang mana dibaca secara 2. Bahasa Krama
jelas. Contohnya dalam kata “bapak” akhiran Bahasa ini adalah tingkatan bahasa Jawa yang
huruf “k” dibaca sangat jelas, namun dalam biasanya digunakan untuk berkomunikasi
bahasa Jawa Ngoko huruf “k” tidak terlalu antara orang yang lebih muda kepada orang
jelas, sehingga terkadang terdengar seperti yang lebih tua secara umur dan orang biasa
“bapa”. Selain penekanan pada pelafalan kata, dengan orang yang mempunyai kedudukan
ciri yang paling mencolok yakni terdapat pada lebih tinggi. baha bahasa Jawa yang biasanya
huruf vokal “a”. Dalam bahasa Jawa Ngoko digunakan untuk berkomunikasi antara orang
huruf vokal “a” berubah menjadi “o”. Tetapi yang lebih muda kepada orang yang lebih tua
dalam penulisannya bahasa Jawa Ngoko tetap secara umur dan orang biasa dengan orang
menggunakan “a” hanya saja cara membaca yang mempunyai kedudukan lebih tinggi.a
atau pelafalannya akan menjadi “o”. Berbeda krama juga merupakan tingkatan paling halus
dengan bahasa Jawa Ngapak, huruf “a” akan atau paling tinggi dalam bahasa Jawa secara
tetap dibaca “a”. Seperti dalam kata “apa” tingkatan bahasa Jawa yang ada. Bahasa
dalam bahasa Jawa Ngoko akan dibaca “opo” krama juga bahasa yang digunakan di
sedangkan dalam bahasa Jawa Ngapak tetap kalangan ningrat/priyayi atau di kalangan abdi
akan dibaca “apa”. dalem di lingkungan keraton.
Tingkatan terendah dari bahasa Jawa ialah tinggi daripada penutur, (2) hubungan sosial,
bahasa Jawa Ngoko. Umumnya dipakai untuk apabila seseorang memiliki hubungan yang
dengan tingkat sosial yang relatif sama atau tingkat kesopanan, namun sebaliknya apabila
hubungan seseorang tidak dekat maka mereka Creswell, Jhon W. 2016. Research Design
akan menggunakan bahasa yang disesuaikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dengan lawan. dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
DAFTAR PUSTAKA