Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia
Disusun Oleh :
(2288190031)
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat dimasa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pergerakan Nasional atau Pergerakan Kebangsaan adalah salinan dari bahasa Belanda
Nationalistiche Beweging atau bahasa Inggris National Movement. Di sini terdapat dua
patah kata yaitu Pergerakan dan Nasional. Istilah pergerakan dalam hal ini mempunyai arti
khusus, yaitu suatu gerak yang menuju kemerdekaan. Selanjutnya, istilah nasional dalam hal
ini (nation artinya: bangsa, nasional; artinya kebangsaan) mengandung arti, bahwa
walaupun yang bergerak tidak seluruh bangsa itu, asal yang bergerak itu adalah golongan
yang nantinya menentukan nasib bangsa itu sebagai keseluruhan, maka ini dinamakan
kebangsaan (nasional).
Jadi yang dimaksud dengan Pergerakan Nasional, ialah geraknya bangsa itu, walaupun
yang bergerak itu sebagian, asal menentukan nasib bangsa itu sebagai keseluruhan, menuju
tujuan yang tertentu, yaitu kemerdekaan. Dalam gerak ini, maka kesetiaan diletakkan pada
kepentingan bangsa itu sendiri.
Pergerakan Nasional yang terjadi di dalam sejarah Indonesia berlangsung dalam masa
penjajahan. Tujuannya ialah untuk menumbangkan penjajahan itu sendiri, demi
kemerdekaan yang diidam-idamkannya.
Dalam alam kemerdekaan, dapat pula tumbuh gerakan-gerakan, seperti gerakan hidup
baru atau gerakan pembangunan. Tujuannya tidak lagi pada masalah pencapaian
kemerdekaan, tetapi masalah mengisi kemerdekaan itu.
Pengertian Bangsa
Bangsa Indonesia
Indonesia sebagai satu bangsa, tetap ada, walaupun dalam waktu yang lama peranannya
sebagai satu bangsa yang merdeka sudah tidak ada lagi. Negara Indonesia atau negara-
negara di Indonesia yang berdaulat atas diri sendiri, telah dimatikan oleh penjajah. Bangsa
Indonesia itu sendiri, tetap ada, sebagai suatu kesatuan dan keseluruhan. Muh. Yamin
mempergunakan istilah bangsa budaya ketika Indonesia dijajah, dan setelah merdeka
dinamakan bangsa negara, karena telah mempunyai negara sebagai perumahannya.
Di atas telah disinggung tentang istilah Bangsa Indonesia. Mengenai masalah bangsa ada
beberapa teori, antara lain sebagai berikut:
1. Cultuur-natie theorie (teori bangsa berdasarkan kebudayaan). Menurut teori ini, bangsa
ialah sekelompok manusia yang mempunyai persamaan kebudayaan.
2. Staats-natie theorie (teori bangsa berdasarkan negara). Menurut teori ini, bangsa ialah
sekelompok manusia yang hidup di dalam lindungan satu negara.
3. Gevoels-en wils-theorie (teori bangsa berdasarkan perasaan dan kemauan). Menurut
teori ini bangsa ialah sekelompok manusia yang mempunyai persamaan dan kemauan untuk
hidup bersama. Teori ini disokong oleh Ernest Renan, seorang Guru Besar di Universitas
Paris.
Di antara ketiga teori di atas, teori yang ketigalah yang mendekati pengertian mengenai
apa yang disebut bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia, adalah sekelompok manusia yang
mempunyai keinginan untuk hidup bersama karena nasib yang sama, berdiam di suatu
wilayah (Sabang-Merauke). Dengan demikian, batasan mengenai bangsa atas dasar
pendapat yang lain selalu terbuka untuk dikaji secara lebih mendalam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keadaan politik pada masa Pergerakan Nasional Indonesia ?
2. Bagaimana proses perjuangan politik Soekarno sebagai pemimpin nasional
dalam pergerakan politik Indonesia tahun 1927-1931 ?
3. Bagaimana dampak perjuangan politik Soekarno dalam kancah Pergerakan
Nasional Indonesia tahun 1927-1931 ?
C. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Mendeskripsikan dan menganalisis keadaan politik pada masa Pergerakan
Nasional Indonesia.
2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis proses perjuangan Soekarno
sebagai pemimpin nasional dalam pergerakan politik Indonesia tahun 1927-
1931.
3. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis dampak perjuangan Politik
Soekarno dalam kancah pergerakan nasional Indonesia tahun 1927-1931.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah:
1. ini diharapkan dapat menambah kepustakaan khususnya karya ilmiah dan
dapat menjadi bahan referensi bagi mahasiswa lain dalam melakukan
penulisan historis dan sebagai bahan dasar bagi penulisan lanjutan mengenai
Soekarno Dalam Kancah Politik Pada Masa Pergerakan Nasional Indonesia.
2. Penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan Ilmu pengetahuan
mengenai Soekarno Dalam Kancah Politik Pada Masa Pergerakan Nasional
Indonesia. Selain itu penulisan ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi
tambahan bagi penulisan historis.
Bangsa kita telah tertindas cukup lama akibat kolonialisme yang dilakukan oleh bangsa
Barat. Akibatnya, muncullah perlawanan-perlawanan dari berbagai daerah di Nusantara
seperti Sultan Hasanuddin di Makassar, Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien di Aceh, Sultan
Ageng Tirtayasa di Banten, Pattimura di Maluku, dan masih banyak lagi perlawanan –
perlawanan yang dilakukan oleh pemimpin daerah terhadap kolonialisme dan imperialisme
Kerajaan Belanda.
Namun, perlawanan dari daerah-daerah tersebut terbilang masih belum bisa mengusir
penjajah dari Tanah Air kita. Pasalnya, kekuatan kita saat itu masih terpecah-belah akibat
hanya berjuang untuk daerahnya masing-masing. Politik adu domba yang dilakukan oleh
pemerintahan Hindia-Belanda juga menambah parah keadaan persatuan kala itu.
Penindasan yang dilakukan oleh para kompeni berangsur-angsur mulai berkurang. Berkat
Kebijakan Politik Etis atau Politik Balas Budi yang dilakukan oleh pemerintah Hindia-Belanda
dibidang Edukasi, Irigasi dan Imigrasi. Dikarenakan kebijakan politik etis dibidang edukasi
banyak lahir anak-anak Bumiputera yang memiliki wawasan dan pemikiran untuk
mempersatukan bangsa ini.
Hingga pada tahun 1908, lahirnya sebuah organisasi yang menjadi pemrakarsa pergerakan
nasional untuk meraih kemerdekaan. Organisasi tersebut adalah Boedi Oetomo, sebuah
wadah bagi anak-anak STOVIA untuk saling bertukar pikiran dan ide.
Boedi Oetomo merupakan sebuah organisasi pelajar yang didirikan oleh dr. Sutomo dan
para mahasiswa STOVIA. Organisasi ini didirikan di Jakarta pada 20 Mei 1908. Namun
organisasi Boedi Oetomo bukan bersifat politik, melainkan hanya bersifat sosial, ekonomi,
kebudayaan, dan pendidikan.
Meskipun tidak terjun ke bidang politik, Boedi Oetomo cukup menjadi pemantik semangat
perjuangan kemerdekaan bagi anak-anak bangsa lainnya. Hal tersebut terbukti dengan
lahirnya organisasi-organisasi lain yang terjun di bidang politik sepeti Sarekat Islam, Indische
Partij, Muhammadiyah, Partai Komunis Indonesia, Partai Nasional Indonesia, Pendidikan
Nasional Indonesia, gerakan – gerakan wanita, dan masih banyak lagi organisasi – organisasi
yang bermunculan setelahnya.
Selain menjadi pemantik api perjuangan, lahirnya Boedi Oetomo juga menandai
berakhirnya masa perjuangan yang bersifat kedaerahan dan mulai menuju era perjuangan
yang bersifat nasional. Perlawanan dengan fisik pun berangsur-angsur beralih ke
perlawanan secara diplomatis.
Ada dua jenis faktor yang membuat pergerakan nasional ini dimulai, yaitu faktor dari
dalam negeri dan faktor dari luar negeri.
1. Faktor dari dalam negeri
Faktor ini berasal dari hati dan sanubari rakyat Indonesia itu sendiri dalam usaha
membebaskan diri dari belenggu kolonialisme yang dilakukan oleh para penjajah. Beberapa
contohnya seperti Adanya tekanan dan penderitaan yang terus-menerus akibat penjajahan,
adanya rasa kesadaran nasional dan harga diri bangsa, serta rasa senasib-sepenanggungan
yang dirasakan bersama sehingga timbul semangat bersatu membentuk negara.
2. Faktor dari luar negeri
Faktor dari luar negeri pengaruhnya tidak sekuat faktor dalam negeri. Namun, meski
begitu tetap saja terdapat hal-hal yang mendukung munculnya pergerakan nasional.
Beberapa di antaranya seperti kebijakan Politik Etis yang membuat anak-anak bumiputera
mengenyam pendidikan, munculnya paham liberalisme dan hak asasi manusia pasca
kemerdekaan Amerika dan Revolusi Prancis, kemenangan Jepang atas Rusia di tahun 1905
yang membangkitkan rasa percaya diri bangsa Asia-Afrika untuk lepas dari penjajahan
bangsa Barat, dan masih banyak lagi.
Setelah lahirnya era pergerakan nasional, semangat juang putra dan putri bangsa semakin
meningkat tajam. Perlawanan – perlawanan secara diplomatis terus dilakukan demi satu
tujuan, yakni Indonesia merdeka.