Anda di halaman 1dari 6

Media Farmasi p.issn 0216-2083 e.issn 2622-0962 Vol. XIII No.

2, Oktober 2017

SKRINING FITOKIMIA SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI EKSTRAK


ETANOL BUAH DELIMA (Punica granatum L.) DENGAN METODE UJI WARNA

Muthmainnah B1
1
Program Studi D3 Farmasi STIKES Nani Hasanuddin Makassar

innabaharuddin@gmail.com
DOI: https://doi.org/10.32382/mf.v13i2.880

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian skrining fitokimia ekstrak etanol buah delima (Punica granatum
L.) yang diperoleh dari Desa Ongkoe Kabupaten Wajo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
senyawa metabolit sekunder meliputi flavanoid, alkaloid, terpenoid, steroid, saponin dan tanin pada
ekstrak etanol buah delima (Punica granatum L.). Penelitian diawali dengan pengolahan buah
delima (Punica granatum L.) menjadi simplisia serbuk dengan melalui tahap sortasi basah,
pencucian, pengeringan dan sortasi kering. Selanjutnya penelitian dilakukan dengan menggunakan
pelarut etanol 70% dengan perbandingan 1:3 selama 5 hari dengan metode ekstraksi. Penelitian ini
dilakukan dengan mengekstraksi simplisia serbuk buah delima (Punica granatum L.) dengan
menggunakan metode maserasi (perendaman) dengan pelarut etanol 70% sedangkan identifikasi
senyawa metabolit sekunder dilakukan skrining fitokimia dengan uji warna menggunakan berbagai
pereaksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa metabolit sekunder pada ekstrak etanol
buah delima (Punica granatum L.) positif mengandung flavonoid, alkaloid, terpenoid, saponin dan
tanin sedangkan pada uji steroid diperoleh hasil yang negatif. Kesimpulannya yaitu ekstrak etanol
buah delima (Punica granatum L.) mengandung flavanoid,
alkaloid, terpenoid, saponin dan tanin.

Kata Kunci : Buah Delima (Punica granatum L.), Simplisia serbuk, Maserasi, Skrining
Fitokimia, Senyawa Metabolit Sekunder.

PENDAHULUAN jenis penyakit pada manusia (Agustina, dkk.


Indonesia sebagai negara tropis 2016).
memiliki beraneka ragam tumbuhan yang Skrining fitokimia merupakan
dapat dimanfaatkan sebanyak-banyaknya metode yang digunakan untuk mempelajari
untuk kepentingan manusia. Masyarakat komponen senyawa aktif yang terdapat pada
Indonesia sejak zaman dahulu telah sampel, yaitu mengenai struktur kimianya,
mengenal tanaman yang mempunyai biosintesisnya, penyebarannya secara
kandungan obat atau dapat menyembuhkan alamiah dan fungsi biologisnya, isolasi dan
berbagai macam penyakit (Agustina, dkk. perbandingan komposisi senyawa kimia dari
2016). bermacam-macam jenis tanaman. Letak
Tumbuhan merupakan sumber geografis, suhu, iklim dan kesuburan tanah
senyawa kimia baik senyawa kimia hasil suatu wilayah sangat menentukan kandungan
metabolisme primer seperti karbohidrat, senyawa kimia dalam suatu tanaman. Sampel
protein, lemak yang digunakan sendiri oleh tanaman yang digunakan dalam uji fitokimia
tumbuhan tersebut untuk pertumbuhannya, dapat berupa daun, batang, buah, bunga dan
maupun sebagai sumber senyawa metabolit akarnya yang memiliki khasiat sebagai obat
sekunder seperti alkaloid, flavonoid, dan digunakan sebagai bahan mentah dalam
steroid/terpenoid, saponin dan tanin. pembuatan obat modern maupun obat-obatan
Senyawa metabolit sekunder merupakan tradisional (Agustina, dkk. 2016).
senyawa kimia yang umumnya mempunyai Perkembangan ilmu pengetahuan
kemampuan bioaktifitas dan berfungsi untuk terhadap pengobatan berbasis bioaktif dari
mempertahankan diri dari lingkungan yang tanaman mengalami peningkatan yang pesat.
kurang menguntungkan seperti suhu, iklim, Semakin banyak peneliti yang melakukan
gangguan hama, penyakit tanaman, dan dapat eksplorasi terhadap tanaman obat untuk
juga digunakan untuk mengobati berbagai mengetahui berbagai macam kandungan
senyawa aktif dan manfaatnya bagi senyawa metabolit sekunder dengan sampel
peningkatan kualitas kehidupan manusia. penelitian yaitu ekstrak etanol buah delima
Sampai saat ini sudah banyak tanaman obat (Punica granatum L.).
yang terbukti secara empiris dalam
mengobati penyakit (Indrawati, 2013). Lokasi dan Waktu Penelitian
Salah satu tumbuhan yang sering Penelitian ini dilakukan pada bulan
digunakan sebagai obat tradisional adalah Juni 2017 di Laboratorium Biofarmasi
delima (Punica granatum L.). Delima Jurusan DIII Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu
(Punica granatum L.) adalah tanaman buah- Kesehatan Nani Hasanuddin Makassar.
buahan yang mudah tumbuh hampir di semua
iklim. Pemanfaatan tanaman ini sebagai obat Populasi dan Sampel
tradisional sangat bervariasi dan seluruh 1. Populasi adalah keseluruhan karakteristik
bagian tanaman delima (Punica granatum L.) atau sifat tertentu yang dimiliki oleh
ini bisa dimanfaatkan sebagai obat (Wahyuni, subyek atau objek yang diteliti. Populasi
dkk. 2013). dari penelitian ini adalah tanaman delima
Kegunaan delima (Punica granatum (Punica granatum L.) yang ada di Desa
L.) ini dalam masyarakat sangat luas, antara Ongkoe, Kecamatan Belawa, Kabupaten
lain buahnya digunakan sebagai obat cacing, Wajo , Sulawesi Selatan.
disentri, astringen, sariawan, sering kencing . 2. Sampel adalah bagian dari populasi yang
Bunganya untuk radang selaput lendir gusi, diharapkan mampu mewakili populasi
luka terbuka. Kulit buah untuk luka terbuka, dalam penelitian. Sampel penelitian ini
disentri, diare kronik dan biji untuk obat adalah ekstrak etanol buah delima
batuk (Widjaya, 2012). (Punica granatum L.) yang tanamannya
Adapun jurnal yang pernah ada di Desa Ongkoe, Kecamatan Belawa,
melakukan penelitian tentang delima (Punica Kabupaten Wajo , Sulawesi Selatan.
granatum L. ) yang diteliti oleh Febriana Dwi
Wahyuni dengan judul “Pengaruh ekstrak n- Alat dan Bahan Penelitian
heksan daging buah delima putih (Punica 1. Alat
granatum L.) terhadap penurunan kadar Adapun alat yang digunakan dalam
kolesterol darah pada tikus putih (Rattus penelitian ini adalah : Batang pengaduk,
norvegicus L.) dan pemanfaatannya sebagai Cawan porselin, Kain penyari, Kipas,
buku suplemen” yang menunjukkan hasil Lampu spiritus, Pipet tetes, Plat tetes, Rak
bahwa pemberian ekstrak n-heksan daging tabung, Sendok tanduk, Tabung reaksi,
buah delima putih menurunkan kadar Timbangan analitik, Toples kaca.
kolesterol darah tikus putih (Rattus 2. Bahan
norvegicus L.) tetapi tidak secara signifikan Adapun bahan yang digunakan dalam
(p=0,266). penelitian ini adalah : Asam Asetat
Oleh karena itu, berdasarkan dari Anhidrat ( CH3CO)2O, Asam Sulfat (
penelitian tentang tanaman delima yang H2SO4), Aquadest (H2O), Etanol 70 %
sudah pernah dilakukan, mengacu peneliti (C2H6O), Etil Asetat (C4H8O2), Besi
untuk melakukan lebih dalam lagi skrining (III) Klorida (FeCl3), Asam Klorida
fitokimia senyawa metabolit sekunder Pekat (HCl P), Asam Klorida (HCl 2 N),
terhadap buah delima (Punica granatum L.) Sampel Ekstrak, Serbuk Magnesium
yang berasal dari Kabupaten Wajo Sulawesi (Mg), Pereaksi Mayer, Pereaksi
Selatan sebagai langkah awal untuk Dragendrof, Pereaksi Wagner.
mengetahui kandungan senyawa aktif yang
terdapat dalam buah delima (Punica Pengambilan Sampel
granatum L.) yang berperan aktif dalam Sampel berupa buah delima (Punica
penyembuhan penyakit. granatum L.) diperoleh dari Desa Ongkoe,
Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo. Waktu
METODE DAN BAHAN pengambilan sampel yakni pada pukul 08:00-
Jenis Penelitian 11:00 pagi. Adapun yang dipilih yaitu buah
Jenis penelitian yang dilakukan yang telah masak.
adalah penelitian observasi laboratorium
dengan metode kualitatif untuk mengetahui Pengolahan Sampel
Sampel berupa buah delima (Punica atau kuning. Pada penambahan pereaksi
granatum L.) yang telah dikumpulkan Wagner, positif mengandung alkaloid
disortasi basah lalu dicuci dengan air jika terbentuk endapan coklat. Pada
mengalir, kemudian sampel dikeringkan, penambahan pereaksi Dragendrof,
setelah kering sampel disortasi kering. mengandung alkaloid jika terbentuk
Selanjutnya dilakukan proses ekstraksi. endapan jingga.

Pembuatan Ekstrak 3. Identifikasi Terpenoid dan Steroid


Sebanyak 500 gram simplisia buah 2 gram ekstrak sampel dimasukkan
delima (Punica granatum L.) yang telah dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan
dikeringkan lalu di maserasi dengan cara dengan 2 mL etil asetat dan dikocok.
dimasukkan kedalam toples kaca lalu Lapisan etil asetat diambil lalu ditetesi
direndam dengan etanol 70 % menggunakan pada plat tetes dibiarkan sampai kering.
perbandingan 1 : 3 dilakukan pengadukan Setelah kering, ditambahkan 2 tetes
sebanyak 1 kali 24 jam selama 5 hari. asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam
Disimpan dalam toples tertutup dan sulfat pekat. Apabila terbentuk warna
terlindung dari cahaya. Setelah 5 hari merah atau kuning berarti positif
dilakukan penyarian untuk memisahkan terpenoid. Apabila terbentuk warna hijau
cairan dari residu kemudian diuapkan hingga berarti positif steroid.
diperoleh ekstrak kental.
4. Identifikasi Saponin
Identifikasi Golongan Senyawa 1 gram ekstrak dimasukkan kedalam
1. Identifikasi Flavonoid tabung reaksi ditambahkan 10 mL air
1 gram ekstrak sampel dimasukkan panas, didinginkan kemudian dikocok
kedalam tabung reaksi kemudian kuat-kuat selama 10 detik positif
ditambahkan HCl Pekat lalu dipanaskan mengandung saponin jika terbentuk buih
dengan waktu 15 menit di atas penangas setinggi 1-10 cm tidak kurang 10 menit
air. Apabila terbentuk warna merah atau dan pada penambahan 1 tetes HCl 2 N,
kuning berarti positif flavonoid (flavon, buih tidak hilang.
kalkon dan auron).
5. Identifikasi Tanin
2. Identifikasi Alkaloid 1 gram ekstrak dimasukkan kedalam
2 gram ekstrak sampel dimasukkan tabung reaksi ditambahkan 10mL air
kedalam tabung reaksi ditetesi dengan 5 panas kemudian dididihkan selama 5
mL HCl 2 N dipanaskan kemudian menit kemudian filtratnya ditambahkan
didinginkan lalu dibagi dalam 3 tabung FeCl3 3-4 tetes, jika berwarna hijau biru
reaksi, masing-masing 1 mL. Tiap (hijau-hitam) berarti positif adanya tanin
tabung ditambahkan dengan masing- katekol sedangkan jika berwarna biru
masing pereaksi. Pada penambahan hitam berarti positif adanya tanin
pereaksi Mayer, positif mengandung pirogalol
alkaloid jika membentuk endapan putih

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian

Tabel 1. Hasil Skrining Fitokimia Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Etanol Buah Delima
(Punica granatum L.).
UJI FITOKIMIA PEREAKSI PENGAMATAN HASIL
Mg+ HCl Pekat Terbentuk warna kuning +
Flavonoid
Mayer Terbentuk endapan putih +
Wagner Terbentuk endapan coklat +
Alkaloid
Dragendrof Terbentuk endapan jingga +
Terbentuk warna kuning
Terpenoid Liebermann-burchard +
kemerhan
Steroid Liebermann-burchard Tidak terbentuk warna hijau -
Saponin Air+ HCl Terbentuk busa stabil +
Tanin FeCl3 Terbentuk warna hijau kehitaman +

Dari tabel diatas menunjukkan Setelah maserasi dan penyarian


bahwa hasil skrining fitokimia senyawa ekstrak, selanjutnya adalah pemekatan hasil
metabolit sekunder pada ekstrak etanol buah ekstrak dengan diuapkan secara manual.
delima (Punica granatum L.) mengandung Hasil yang diperoleh berupa ekstrak kental
positif flavonoid, alkaloid, terpenoid, saponin berwarna coklat pekat sebanyak 150,42
dan tanin. gram. Ekstrak inilah yang akan digunakan
untuk skrining fitokimia. Skrining fitokimia
Pembahasan bertujuan untuk mengetahui keberadaan
Pada penelitian ini digunakan golongan senyawa metabolit sekunder yang
Sampel buah delima (Punica granatum L.) ada dalam ekstrak.
yang telah masak sebanyak 3 kg, disortasi Pada uji flavonoid sejumlah ekstrak
basah lalu dicuci dengan air mengalir, dimasukkan ke dalam tabung reaksi
kemudian dikeringkan di tempat terbuka dilarutkan dengan 1 mL etanol 70% lalu
tanpa terkena sinar matahari secara langsung. ditambahkan serbuk magnesium, kemudian
Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko ditambahkan HCl pekat. Tujuan penambahan
rusaknya komponen kimia dalam buah serbuk magnesium dan HCl pekat ini untuk
delima akibat terkena suhu tinggi dari sinar mereduksi ikatan glikosida dengan flavonoid.
matahari. Buah delima yang sudah Agar flavonoid bisa diidentifikasi, maka
dikeringkan kemudian diblender hingga ikatan glikosida dengan flavonoid dalam
menjadi simplisia serbuk buah delima seberat tanaman harus diputus dengan cara
500 gram, lalu diekstraksi dengan metode mereduksi ikatan tersebut yang mana hasil
maserasi menggunakan pelarut etanol 70% yang didapatkan positif karena terbentuk
selama 5 hari dengan pengadukan sebanyak 1 warna kuning. Hal ini sesuai dengan hasil
x 24 jam. penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi yang
Metode ekstraksi yang digunakan memperoleh hasil positif.
adalah metode maserasi karena merupakan Pada uji alkaloid sejumlah ekstrak
metode sederhana dan sangat cocok untuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi ditetesi
menyari bahan yang lembut atau tidak keras dengan HCl 2 N bertujuan untuk menarik
serta bahan yang tidak tahan atau rusak alkaloid dari dalam simplisia, alkaloid
karena pemanasan. Pelarut yang digunakan bersifat basa sehingga dengan penambahan
adalah etanol 70 % sebagai cairan penyari HCl akan terbentuk garam, lalu dipanaskan
karena etanol memiliki kemampuan menyari dengan tujuan memecahkan ikatan antara
senyawa pada rentang polaritas yang lebar alkaloid yang bukan dalam bentuk garamnya,
mulai dari senyawa polar hingga non polar, lalu didinginkan, kemudian dilakukan reaksi
tidak toksik dibanding dengan pelarut pengendapan dengan menggunakan tiga
organik lain, tidak mudah ditumbuhi mikroba pereaksi. Untuk pereaksi Mayer diperoleh
dan relatif murah ( Widjaya, 2012). hasil positif dengan terbentuknya endapan
putih atau kuning. Untuk pereaksi Wagner

26
juga hasilnya positif dengan terbentuknya skrining fitokimia ekstrak etanol buah delima
endapan coklat sedangkan pada penambahan (Punica granatum L.) mengandung senyawa
pereaksi Dragendorff diperoleh hasil yang metabolit sekunder berupa flavonoid,
positif dengan terbentuknya endapan jingga. alkaloid, terpenoid, saponin dan tanin.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Widjaya yang memperoleh Saran
hasil positif. Perlu dilakukan penelitian lebih
Pada uji terpenoid/steroid sejumlah lanjut mengenai kandungan senyawa pada
ekstrak dimasukkan sedikit dalam tabung bagian tanaman Delima (Punica granatum
reaksi kecil, lalu di kocok dengan sedikit eter. L.) selain pada bagian buah.
Lapisan eter diambil lalu diteteskan pada plat
tetes dibiarkan sampai kering. Setelah kering,
ditambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan DAFTAR PUSTAKA
1 tetes asam sulfat pekat. Apabila terbentuk Agustina, S., dkk.Skrining Fitokimia
warna merah atau kuning berarti positif Tanaman Obat Di Kabupaten Bima.
terpenoid. Apabila terbentuk warna hijau Indonesia E-Journal of Applied
berarti positif steroid. Hasil yang didapat Chemistry. Vol 4 No 1 Th 2016.2016
positif mengandung terpenoid karena
Ditjen POM.Farmakope Indonesia, Edisi V,
berbentuk warna merah atau kuning. Hal ini
Departemen Kesehatan Republik
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan
Indonesia, Jakarta.2014
oleh Widjaya yang memperoleh hasil positif.
Pada uji saponin sejumlah ekstrak Indrawati, N.Bawang Dayak Si Umbi Ajaib
dimasukkan ke dalam tabung reaksi Penakluk Aneka Penyakit, Edisi
ditambahkan 10 mL air panas, didinginkan Pertama, PT. Agromedia Pustaka:
kemudian dikocok kuatkuat selama 10 detik Jakarta.2013
hasil yang didapat positif mengandung
saponin karena terbentuk buih setinggi 1 cm Irsyad, M.Standarisasi Ekstrak Etanol
Tanaman Katumpangan Air
tidak kurang 10 menit dan pada penambahan
(Peperomia pellucida (L.) Kunth),
1 tetes HCl 2 N, buih tidak hilang. Busa yang
Skripsi tidak diterbitkan-Jakarta.2013
dihasilkan saponin tidak terpengaruh oleh
asam sehingga setelah ditambah HCl 2 N Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
tetap stabil dan busa tidak hilang. Hal ini UIN Syarif Hidayatullah. Khoirani,
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan N.Karakterisasi Simplisia dan
oleh Widjaya yang memperoleh hasil positif. Standardisasi Ekstrak Etanol Herba
Pada uji tanin sejumlah ekstrak Kemangi (Ocimum americanum L.),
dimasukkan ke dalam tabung reaksi Skripsi tidak diterbitkan-Jakarta.2013
ditambahkan 10 ml air panas kemudian
dididihkan selama 5 menit kemudian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
filtratnya ditambahkan FeCl3 3-4 tetes. Tanin UIN Syarif Hidayatullah. Khotimah,
merupakan senyawa fenolik yang cenderung K.Skrining Fitokimia dan Identifikasi
larut dalam air dan pelarut polar tujuan Metabolit Sekunder Senyawa Karpain
penambahan FeCl3 untuk menentukan Pada Ekstrak Metanol Daun Carica
apakah buah delima mengandung gugus pubescens Lenne & K. Koch Dengan
fenol, adanya gugus fenol ditunjukkan LC/MS (Liquid Chromatoghraph-
dengan warna hijau kehitaman dan biru tandem Mass Spectrometry,. Skripsi
kehitaman setelah ditambahkan FeCl3. Hasil tidak diterbitkan-Malang, Fakultas
yang didapat positif karena terbentuk warna Sains dan Teknologi, UIN Maulana
hijau kehitaman. Hal ini sesuai dengan hasil Malik Ibrahim.2016
penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi yang Mukhriani.Ekstraksi, Pemisahan Senyawa,
memperoleh hasil positif. dan Identifikasi Senyawa Aktif. Jurnal
PENUTUP Kesehatan. Vol 7 No 2 Th 2014.2014
Kesimpulan
Putra, W.S.68 Buah Ajaib Penangkal
Berdasarkan penelitian yang telah Penyakit, Edisi Pertama, Kata Hati:
27
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa Yogyakarta.2013
Pratiwi, A.I.Manfaat Berkumur Sari Buah L.) Dan Pemanfaatannya Sebagai
Delima Merah (Punica granatum) Buku Suplemen, Skripsi tidak
Terhadap Penurunan Akumulasi Plak diterbitkan-Jember, Fakultas
Gigi, Skripsi tidak diterbitkan- Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Denpasar, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jember.2013
Universitas Maharaswati.2014
Widjaya, A.Uji Antifertilitas Ekstrak Etanol
Suparni, I.Herbal Nusantara-1001 Ramuan 70% Biji Delima (Punica granatum
Tradisional Asli Indonesia, Rapha L.) Pada Tikus Jantan Strain Sprague-
Publishing: Yogyakarta.2012 Dawley Secara In Vivo, Skripsi tidak
diterbitkan-Jakarta, Fakultas
Wahyuni, F.D., dkk.Pengaruh Ekstrak N-
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN
heksan Daging Buah Delima Putih
Syarif Hidayatullah.2012
(Punica granatum) Terhadap
Penurunan Kadar Kolesterol Darah
Pada Tikus Putih ( Rattus norvegicus

28

Anda mungkin juga menyukai