BAB VII
IKATAN KIMIA I
A. Penyajian Materi
7.1 Lambang Titik Lewis
Konfigurasi elektron memberikan landasan untuk pembentukan molekul dan
senyawa. Gilbert Lewis menyatakan bahwa atom bergabung untuk mencapai
konfigurasi elektron yang stabil, yang dicapai jika konfigurasi elektron sama dengan
konfigurasi elektron gas mulia. Atom berinteraksi membentuk ikatan kimia hanya
dengan elektron valensi. Sistem titik yang disusun oleh Lewis digunakan untuk
menggambarkan elektron valensi dari atom-atom yang terlibat dalam pembentukan
ikatan kimia.
Lambang Lewis terdiri dari lambang unsur dan titik-titk yang setiap titiknya
menggambarkan setiap elektron valensi dari atom-atom unsur. Lambang titik
Lewis untuk beberapa unsur dan gas mulia diperlihatkan pada Gambar 7.1. jumlah
elektron valensi dalam setiap atom, kecuali Helium, sama dengan nomor golongan
dari unsur tersebut. Contoh: atom Li termasuk golongan IA dan memiliki 1 elektron
valensi yang digambarkan dengan satu titik; atom Be unsur golongan IIA memiliki
2 elektron valensi (dua titik) dst.
Gambar 7.1 Lambang titik Lewis untuk unsur golongan utama dan gas mulia.
Jumlah titik berkaitan dengan jumlah ikatan yang dapat dibentuk oleh atom.
88
Perhatikan hanya dua elektron valensi yang terlibat dalam pembentukan F2.
Pasangan elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen
disebut pasangan elektron bebas.
electron disebut ikatan rangkap dua. Contoh: ikatan rangkap dua terdapat dalam
molekul karbon dioksida (CO2) dan etilena (C2H4):
Ikatan rangkap tiga terbentuk jika dua atom menggunakan bersama tiga
pasang electron, seperti dalam molekul N2:
Molekul asetilena (C2H2) juga mengandung ikatan rangkap tiga, yaitu pada
ikatan antara dua atom karbon:
Contoh:
Tentukan rumus Lewis senyawa di bawah ini:
a. NCl3
b. SO2
c. H2SO4
Muatan formal pada setiap atom dalam O3 dapat dihitung dengan menurut
skema berikut:
Elektron valensi 6 6 6
Elektron yang dinyatakan “milik” atom 6 5 7
Selisihnya (muatan formal) 0 1 -1
Muatan formal pada setiap atom dapat dihitung dengan menggunakan prosedur
yang telah diberikan.
Muatan formal Atom C: 4 – 4 = 0
Muatan formal Atom O pada C=O : 6 – 6 = 0
Muatan formal Atom O pada C – O : 6 – 7 = -1
Muatan formal Atom O pada C – O : 6 – 7 = -1
Latihan:
Tulislah muatan formal dari ion nitrit (NO2-).
panjang kedua ikatan oksigen dengan oksigen adalah sama panjang (128 pm). Masalah
ini diatasi dengan menggunakan kedua struktur Lewis untuk menyatakan molekul ozon:
Latihan:
Tulislah struktur resonansi dari:
a. CO2
b. NO2-
BK = 3 BK = 5
PB = 1 PB = 0
Dari jumlah BK dan PB atom pusat dapat diramalkan struktur molekul senyawa
dengan teori VSEPR, berdasarkan aturan:
Pasangan electron cenderung meminimumkan gaya tolakan sesamanya. Atom
pusat yang tidak mempunyai pasangan bebas (PB) mempunyai bentuk ideal
sesuai dengan BK-nya (Tabel 7.1)
❖ BK dua adalah liniear
❖ BK tiga adalah segitiga
❖ BK empat adalah tetrahedron
❖ BK lima adalah trigonal bipiramid
❖ BK enam adalah oktahedron
Tabel 7.1 Susunan Pasangan Elektron disekitar Atom Pusat (A) dalam suatu Molekul
dan Geometri Beberapa Molekul dan Ion Sederhana yang Atom Pusatnya
tidak Memliki Pasangan Elektron Bebas
Jumlah Pasangan Susunan Pasangan Geometri Contoh
Elektron electron Molekul
95
Molekul yang Atom Pusatnya Memiliki Satu atau Lebih Pasangan Elektron Bebas
AB2E ; Belerang dioksida (SO2)
BK = 2, PB = 1 berstruktur V atau “tekuk”
96
B. Daftar Pustaka
Raymond Chang. 2005. Kimia Dasar, Konsep-konsep Inti, Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.