Anda di halaman 1dari 17

KEPEMIMPINAN

PEMERINTAHAN DALAM
PRAKTEK

Dr. Khairul Rahman, S.Sos., M.Si


Dosen PPs Universitas Islam Riau
khairul.ip@soc.uir.ac.id
PEMBAHASAN
1. JENIS KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN
2. TINGKATAN KEPEMIMPIANAN PEMERINTAHAN
3. PERTIMBANGAN DALAM MEMILIH PEMIMPIN PEMERINAHAN

2
JENIS KEPEMIMPINAN
PEMERINTAHAN
❑ Pemerintah adalah sebuah organisasi formal yang kompleks
❑ Selain memiliki ciri-ciri umum seperti organisasi lainnya, organisasi
pemerintah memiliki ciri-ciri khusus antara lain dominannya pertimbangan
politik serta hubungan hierarkhis yang sangat kental
❑ Pada organisasi pemerintah, pimpinannya tidak hanya menjalankan satu
jenis melainkan tiga jenis kepemimpinan, yakni:
1. Kepemimpinan Organisasional (KO)
(Wasistiono, 2010)
2. Kepemimpinan Sosial (KS)
3. Kepemimpinan berdasarkan pada nilai (KN)
KEPEMIMPINAN
ORGANISASIONAL
1. Kepemimpinan ini muncul karena pimpinan pemerintah daerah maupun
SKPD memimpin sebuah unit organisasi
2. Pengikutnya merupakan bawahan yang patuh karena adanya ikatan
norma-norma organisasi formal
3. Dalam menjalankan kepemimpinannya, pimpinan organisasi formal
biasanya mengggunakan berbagai fasilitas manajerial seperti kewenangan,
anggaran, personil dan logistik
4. Teori yang digunakan untuk menganalisis berasal dari ilmu manajemen dan
administrasi publik.
KEPEMIMPINAN SOSIAL
1. Timbul karena seseorang memimpin masyarakat luas yang tidak dalam
kedudukan sebagai bawahan. Pengikut berposisi sebagai pendukung yang
terikat pada kharisma seseorang
2. Pada kepemimpinan sosial, kapasitas & kualitas pribadi si pemimpin yang
mampu menggerakkan pengikutnya. Naik atau turunnya dukungan akan
bergerak sangat cepat, tergantung pada konsistensi perilaku pemimpin
bersangkutan.
3. Dimensi sosial & politik lebih dominan dari pada dimensi administrative
4. Teori yang digunakan untuk menganalisis gejala kepemimpinan sosial
berasal dari Sosiologi, yang menekankan pada kharisma, gezag, serta
sumber-sumber otoritasnya.
Kepala Daerah termasuk pimpinan SKPD seharusnya mempunyai kedua bentuk
kepemimpinan organisasional maupun kepemimpinan sosial karena pengikutnya
memang berasal dari dua kelompok yang berbeda.
KEPEMIMPINAN NILAI

• Dalam menjalankan kepemimpinan organisasional dan


kepemimpinan sosial tidak lepas dari nilai-nilai yang diakui
dan berkembang dalam masyarakat.
• Kepemimpinan yang didasarkan pada nilai-nilai bisa dikatakan
meliputi kepemimpinan organisassional dan kepemimpinan
sosial hanya saja perebedaanya pada asepk kepedulian dan
perhatian seorang pemimpin dan berpegang teguh pada nilai-
niliai yang diyakini.
PERBANDINGAN ANTARA KO & KS
No. Unsur Kepemimpinan Kepemimpinan
Pembanding Organisasional Sosial
1. Pemimpin Terbuka Terbuka terbatas

2. Pengikut Merupakan bawahan Ada dua macam pengikut yakni


(subordinate) bawahan dan para pendukung

3. Alat untuk Instrumen manajemen Selain instrumen manajemen,


menggerakkan seperti kewenangan, dana, mutlak diperlukan kapabilitas
pengikut logistik dlsb. pribadi pemimpin

4. Hubungan pemimpin Ketat dan hierarkhis Pada satu sisi ketat dan hierarkhis,
dengan pengikut pada sisi lain bersifat longgar dan
heterarkhis.
KEPEMIMPINAN KO & KS DIKAITKAN
DENGAN SUMBER OTORITAS

TIGA SUMBER OTORITAS • Kepemimpinan organisasional menggunakan


(MENURUT MAX WEBER):
sumber otoritas rasional, sedangkan
1. TRADISIONAL kepemimpinan sosial lebih banyak menggunakan
2. KARISMATIK sumber otoritas tradisional dan karismatik.
3. LEGAL-RASIONAL
Sementara kepemimpinan berdasarkan nilai?
menganalisi dan memahami kondisi yang ada
 Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota
termasuk pimpinan SKPD seharusnya
mempunyai kedua bentuk kepemimpinan tersebut
(kepemimpinan organisasional dan
kepemimpinan sosial) dan diperkuat dengan nilai-
nilai yang diyakni, karena pengikutnya memang
berasal dari dua kelompok yang berbeda.
KEPEMIMPINAN
PEMERINTAHAN DUA KAKI

PEMIMPIN PEMERINTAHAN

KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN SOSIAL


ORGANISASIONAL
DASARNYA :
DASARNYA : OTORITAS TRADISIONAL
OTORITAS RASIONAL DAN KARISMATIK
MENGGUNAKAN MENGUTAMAKAN
“FASILITAS MANAJERIAL” “GEZAG/KEWIBAWAAN”
KEPEMIMPINAN NILAI

DASARNYA :
PADA BANYAK SUMBER DAN BERPEGANG TEGUH PADA NILAI YANG
DIYAKINI
TINGKATAN KEPEMIMPINAN
PEMERINTAHAN

o Dilihat dari ruang lingkup tugas, wewenang, serta tanggung


jawabnya, kepemimpinan pemerintahan dapat
dikelompokkan menjadi tiga kategori yakni :
1) Kepemimpinan bersinergi (Sinergic leadership);
2) Kepemimpinan berkarakter (Characteriscally leadership);
3) Kepemimpinan bervisi (Visioner leadership).
KEPEMIMPINAN BERSINERGI

o Kepemimpinan bersinergi terutama dijalankan pada organisasi


pemerintah tingkat bawah (tingkat pratama) bagi mereka yang
sedang belajar memahami dan menjalankan kepemimpinan.
Pemimpin pada tingkatan ini sedang membangun sinergi antara
atasan dengan bawahan, antara pemimpin dengan pengikut
o Kepemimpinan bersinergi terutama dijalanan oleh pejabat
pemerintah pada tingkatan lurah, kepala-kepala unit yang
melayani langsung masyarakat. Ini adalah tahap awal proses
pembangunan kepemimpinan bagi orang yang bekerja di sektor
pemerintahan, dan disiapkan untuk memimpin unit atau entitas
yang lebih besar.
KEPEMIMPINAN
BERKARAKTER
• Kepemimpinan berkarakter adalah kepemimpinan pemerintahan pada
tingkat madya. Setelah mampu menjalankan kepemimpinan
bersinergi, seorang pemimpin harus mulai menunjukkan karakter
kepemimpinannya yang khas, sehingga dapat dengan mudah
dibedakan dengan model-model kepemimpinan lainnya.
• Kepemimpinan berkarater seharusnya sudah dijalankan oleh para
kepala unit pemerintahan lapangan seperti camat, ataupun pimpinan
SKPD setingkat eselon III.
• Ciri utama kepemimpinan berkarakter adalah kemampuannya
membuat keputusan dengan ciri khas tertentu.
KEPEMIMPINAN BERVISI
• Kepemimpinan bervisi adalah kepemimpinan pemerintahan pada
tingkatan utama. Pemimpin yang menjalankan kepemimpinan bervisi
sudah seharusnya memahami kepemimpinan bersinergi dan
kepemimpinan berkarater, artinya yang bersangkutan sudah memiliki
kemampuan mensinergikan berbagai kekuatan – baik yang
mendukung maupun yang menolak, serta memiliki karakter yang
menjadi ciri khasnya.
• Para pimpinan pemerintahan yang dipilih sudah seharusnya
menjalankan kepemimpinan bervisi, karena sebelumnya yang
bersangkutan sudah menawarkan program-program pada waktu
kampanye yang berisi visi dan misi yang akan dijalankan apabila
terpilih.
PERTIMBANGAN DALAM MEMILIH
PEMIMPIN PEMERINTAHAN
Kapabilitas: Adalah gambaran kemampuan diri si
pemimpin baik intelektual maupun moral, yang dapat
Umumnya Ada tiga variabel yang dilihat dari catatan jejak (track record) pendidikannya
digunakan untuk memilih maupun jejak sikap dan perilakunya selama ini.
Pimpinan Pemerintahan sehingga Pemimpin yang baik tidak akan muncul secara tiba-tiba,
tetapi melalui proses perjalanan yang panjang.
mampu menjalankan
kepemimpinan dengan baik, Akseptabilitas: Adalah gambaran tingkat penerimaan
yakni: pengikut terhadap kehadiran pemimpin, yang terlihat
dari dukungan waktu pemilihan (untuk pejabat yang
1. Kapabilitas dipilih) serta dukungan program-program yang
ditawarkan (untuk pejabat yang diangkat).
2. Akseptabilitas
3. Kompatibilitas Kompatibilitas: Adalah gambaran kemampuan
pemimpin pemerintahan untuk menyesuaikan diri
Derajat urgensi ketiga aspek dengan kebijakan yang datang dari sistem pemerintah
tersebut sangat tergantung pada tingkat atasnya dan kemampuan mengakomodasikan
tingkatan dari wilayah pengaruh dari tuntutan dari subsistem pemerintah tingkat bawahnya
pimpinan pemerintahan. maupun dari para pengikutnya.
URUTAN PENTINGNYA ASPEK
KEPEMIMPINAN DIKAITKAN DENGAN
TINGKATAN PADA POSISI PEMERINTAHAN

NO Tingkatan Posisi Urutan Derajat Urgensi Aspek Kepemimpinan


Pemerintahan

1. Presiden 1. Kapabilitas
2. Akseptabilitas
3. Kompatibilitas
2. Kepala Daerah Propinsi 1. Kompatibilitas
2. Kapabilitas
3. Akseptabilitas
3. Kepala Daerah K/K 1. Akseptabilitas
2. Kapabilitas
3. Kompatibilitas
4. Kepala Desa 1. Akseptabilitas
2. Kompatibilitas
3. Kapabilitas
DAFTAR BACAAN
• As-suwaidan, Thriq Muhammad dan Faisal Umar Basyarahil. 2009. Memperoduksi Pemimpin Hebat.
Pustaka Yasir, Surabaya.
• Al-Mawardi, Imam. 2006. Al-Ahkam As-Sulthaniyyah. Darul Falah: Jakarta.
• Kartono, Kartini. 1983. Pemimpin dan Kepemimpinan. RajaGrafindo Persada: Jakarta
• Sirajuddin. 2007. Politik Kenegaraan Islam Studi Pemikiran A. Hasjmy. Pustaka Pelajar: Yogyakarta
• Denhardt and Robert B. Denhardt. 2007. The New Public Service. Armonk, New York.
• As-suwaidan, Thriq Muhammad dan Faisal Umar Basyarahil. 2009. Memperoduksi Pemimpin Hebat.
Pustaka Yasir, Surabaya.
• Kaloh, J. 2010. Kepemimpinan Kepala Daerah. Sinar Grafika, Jakarta.
• Nabolo, Muhadam. 2006. Memahami Ilmu Pemerintahan. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
TERIMAKASIH
h t t p : / / p p s . u i r. a c . i d /

17

Anda mungkin juga menyukai