Makalah - Kelompok 9 - THK - Esensi Pemimpin Dan Etika Kepemimpinan
Makalah - Kelompok 9 - THK - Esensi Pemimpin Dan Etika Kepemimpinan
DOSEN PENGAMPU:
Prof.Dr. I Wayan Rasna, M.Pd.
DISUSUN OLEH:
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas anugerah-Nya
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Esensi Pemimpin Dan Etika
Kepemimpinan ini. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas dan
menambah ilmu pengetahuan mahasiswa tentang bagaimana etika seorang pemimpin dan apa
saja etika agar menjadi pemimpin yang baik khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan sangat baik, namun
penulis juga menyadari bahwa penulis masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu jika di
dapat adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan maupun dari segi isi kami
mohon maaf, kritik dan saran dari dosen pengajar bahkan dari semua pembaca sangat
diharapkan untuk memberikan masukan agar dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga
hal ini dapat meningkatkan pengetahuan kita bersama.
Penulis.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………..……………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Esensi Pemimpin…………………………………………………………………………..2
2.2 Etika Kepemimpinan………………………………………………………………………4
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Wikipedia, Kepemimpinan merupakan sebuah bidang riset dan juga suatu
keterampilan praktis yang mencakup kemampuan seseorang atau sebuah organisasi untuk
"memimpin" atau membimbing orang lain, tim, atau seluruh organisasi. Kepemimpinan
sebagai salah satu fungsi dan kewajiban yang dapat menggerakkan orang lain baik secara
perseorangan maupun kelompok di dalam sebuah organisasi dan dapat menimbulkan kemauan
dan kemampuan untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Kepemimpinan memiliki fungsi sebagai penggerak dan motivator yang ada di suatu
organisasi tersebut sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam
kehidupan kepemimpinan mengandung atau terdapat banyak hal serta dimensi seperti: tugas
dan fungsi kepemimpinan, syarat yang harus dipenuhi, serta profesionalitas dalam menjadi
seorang pemimpin. Pada tingkatan ilmiah, kepemimpinan dipandang sebagai suatu fungsi
bukan jabatan, dudukan, ataupun bawaan seseorang. Pemimpin sebagai pembuat rencana,
berpikir dan mengambil tanggung jawab untuk kelompok serta memberikan arah kepada orang-
orang lain. Ibaratnya pemimpin itu sebagai coordinator dalam kelompok, pelatih dalam
kelompoknya.
Dalam budaya Bali kepemimpinan Hindu dikenal dengan ajaran atau konsep Asta
Brata. Asta Brata adalah contoh kepemimpinan Hindu yang terdapat dalam Itihasa Ramayana.
Asta Brata yaitu delapan tipe kepemimpinan yang merupakan delapan sifat kemahakuasaan
Tuhan. Dalam ajaran agama Hindu dasar-dasar yang dijadikan pedoman oleh seorang
pemimpin adalah Konsep Tri Hita Karana. Dengan menerapkan konsep dari Tri Hita Karana,
yaitu Parahyangan, Pawongan, Palemahan, maka seorang pemimpin akan dapat
mempertanggungjawabkan (akontabilitas) kinerjanya serta dapat menciptakan suatu hubungan
yang harmonis dan seimbang pada tiga komponen yang ada sehingga akan memberikan
feedback positif kepada lingkungan masyarakat yang dipimpinnya.
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu:
1. Apa itu esensi pemimpin?
2. Apa itu etika kepemimpinan?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk dapat mengetahui apa itu esensi pemimpin dan
etika kepemimpinan bagi penulis serta dapat mengetahui cara agar bisa menjadi seorang
pemimpin yang baik.
1.4 Manfaat
Manfaat dari dibuatnya makalah ini yaitu penulis dan pembaca mendapatkan informasi serta
pengetahuan baru mengenai esensi pemimpin serta etika kepemimpinan yang dapat membantu
penulis dan pembaca dalam mengemban tugas sebagai seorang pemimpin kedepannya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
maksimal tentunya sebagai pemimpin kita harus dapat memberikan contoh yang baik
sederhananya seperti datang lebih awal, datang tepat waktu, memberikan masukan
disetiap ide yang diberikan, memberikan saran, serta bersikap jujur.
Dari ciri-ciri tersebut diharapkan kita nantinya dapat menjadi pemimpin yang baik dan
dipercaya oleh anggota untuk memimpin. Selain pengertian tersebut ada juga beberapa paparan
mengenai apa itu pemimpin menurut para ahli yang tentunya dapat dijadikan acuan maupun
pedoman kelak jika ingin menjadi seorang pemimpin. Pemimpin merupakan sebuah peran yang
dilakukan oleh orang-orang terpilih dan dipercaya. Menurut Pandji Anoraga terdapat beberapa
peranan seorang pemimpin yaitu:
1. Sebagai Perencana
Diperlukan perencanaan yang baik dalam menghadapi serta dalam mengatasi suatu
masalah, untuk mendapatkan dan mencapai tujuan yang baik.
2. Sebagai Pembuat Kebijakan
Pembuatan kebijakan dapat dilakukan dari pihak yang lebih berkuasa, bawahan,
serta pimpinan sendiri. Serta pengaruh dari luar maupun dalam sangat berpengaruh
dan sangat berperan dalam pembuatan suatu kebijakan.
3. Sebagai Ahli
Pemimpin diharuskan menjadi sumber informasi, sumber kemampuan dan keahlian
yang tentunya berkaitan dengan bidang yang dilakukannya.
4. Sebagai Pelaksana
Pemimpin memiliki fungsi sebagai pelaksana dalam satuan kerja untuk mencapai
tujuan bersama.
5. Sebagai Pengendali
Pemimpin memiliki tugas untuk memimpin dan mengendalikan hal-hal yang
bersifat detail dan spesifik.
6. Sebagai Pemberi Hadiah dan Hukuman.
Pemberian hadiah dan hukuman dapat dilakukan oleh seorang pemimpin sesuai
dengan kedudukannya, fungsinya, dan sesuai dengan wewenangnya sebagai
seorang pemimpin di suatu kelompok.
7. Sebagai Teladan dan Lambang
Contoh dan teladan yang baik dari pemipin diharapkan dapat ditiru oleh para
anggotanya karena kebaikan dan keburukan perilaku seorang pemimpin dapat
menjadi panutan oleh para anggotanya.
8. Sebagai Tempat Menimpakan Segala Kesalahan.
Pemimpin selaku penanggung jawab setiap seluruh kinerja yang dilakukan oleh
aggotanya, serta pandangan yang terarahkan kepadanya, maka setiap kesalahan
yang dilakukan oleh para anggotanya menjadi tanggung jawab bagi pemimpinnya.
9. Sebagai Pengganti Peran Anggota Lain.
Pemimpin dapat menggantikan dan menempati peran atau kedudukan anggotanya
yang bersangkutan sesuai dengan kekuasaan, wewenang, dan tanggung jawabnya
dalam keadaan tertentu.
Sesuai dengan paparan tersebut dapat dijadikan pedoman dan panutan jika kelak dapat
menjadi seorang pemimpin di sebuah kelompok. Dalam Agama Hindu, seorang pemimpin
harus dapat mengamalkan Dharma Agama dan Dharma Negara dengan baik. Seperti
menirukan sifat kepemimpinan seperti Rama Dewa, Yudhistira, Raja Haricandra, Mahatma
Gandhi dan sebagainya. Pemimpin yang baik dan dapat dijadikan teladan adalah pemimpin
yang mengamalkan ajaran kepemimpinan dalam Asta Brata. Sejarah kepemimpinan Hindu
3
selalu menampilkan sosok pemimpin dari keturunan dewa yang dalam hal ini seorang
pemimpin dapat memimpin selayaknya memiliki sifat-sifat kedewataan.
1. Indra Brata
Kepemimpinan bagaikan Dewa Indra atau Dewa Hujan yang dimana hujan berasal dari
air yang menguap. Hal ini berarti bahwa pemimpin berasal dari rakyat yang harus
kembali mengabdi untuk rakyat.
2. Yama Brata
Kepemimpinan harus adil tanpa memandang status, tingkatan, golongan bagaikan Sang
Hyang Yamadipati yang mengadili Sang Suratma.
3. Surya Brata
Kepemimpinan yang dapat memberikan kecerahan, penerangan bagi masyarakatnya
bagaikan Sang Hyang Surya yang menyinari dunia.
4. Candra Brata
Pemimpin sebaiknya memiliki perilaku yang lembut dan menyejukkan terhadap
warganya, bagaikan Sang Hyang Candra yang memberikan sinar di malam hari.
5. Bayu Brata
Pemimpin harus mengetahui apa yang diinginkan rakyatnya dengan memberikan
mereka melakukan kegiatan yang baik untuk mereka khususnya bagi para remaja dan
anak-anak, sebagaimana sifat Sang Hyang Bayu yang berembus dari daerah yang
bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah.
6. Baruna Brata
Mengandung makna yaitu seorang pemimpin harus bisa menanggulangi penyakit
maupun musibah yang terjadi di masyarakat layaknya Sang Hyang Baruna yang
membersihkan segala bentuk kotoran di laut.
7. Agni Brata
4
Memiliki maksud jika pemimpin harus dapat mengatasi dan menyelesaikan masalah
serta membakar musuh yang membuat kerusakan di masyarakat layaknya Sang Hyang
Agni.
8. Kwera atau Prthiwi Brata
Memiliki maksud jika seorang pemimpin diharuskan memikirkan kesejahteraan
masyarakatnya layaknya bumi pertiwi memberikan kesejahteraan bagi manusia serta
dapat menjadi pemimpin yang menghemat keperluan dana dan menggunakan dana
tersebut untuk hal yang diperlukan sebagaimana layaknya Sang Hyang Kwera dalam
menata kesejahteraan di kahyangan.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa Esensi Pemimpin memiliki 7 ciri
yaitu, berani mengambil resiko, mau mendengarkan, komunikatif, peduli, memberikan
apresiasi, berpikir strategis dan memberi contoh yang baik. Selain memiliki ciri pemimpin juga
memiliki peranan yang sangat penting diantaranya, sebagai perencana, sebagai pembuat
kebijakan, sebagai ahli, sebagai pelaksana, sebagai pengendali, sebagai pemberi hadiah dan
hukuman, sebagai teladan dan lambang, sebagai tempat menimpakan segala kesalahan dan
sebagai pengganti peran anggota lain.
Sesuai dengan paparan tersebut dapat dijadikan pedoman dan panutan jika kelak dapat
menjadi seorang pemimpin di sebuah kelompok. Dalam Agama Hindu, seorang pemimpin
harus dapat mengamalkan Dharma Agama dan Dharma Negara dengan baik. Seperti
menirukan sifat kepemimpinan seperti Rama Dewa, Yudhistira, Raja Haricandra, Mahatma
Gandhi dan sebagainya.
Etika kepemimpinan memiliki arti yaitu, sejumlah sifat-sifat utama yang harus dimiliki
seorang pemimpin agar kepemimpinannya dapat efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Etika kepemimpinan adalah perilaku berstandar normatif berupa nilai-
nilai moral, norma-norma, dan hal-hal yang baik-baik.
Adapun Asta Brata yang merupakan delapan landasan kepemimpinan bagi seorang pemimpin.
Bagian-bagiannya yaitu, Indra Brata yang berarti kepemimpinan bagaikan Dewa Indra, ini
berarti bahwa pemimpin berasal dari rakyat yang harus kembali mengabdi untuk rakyat. Yama
Brata yang berarti kepemimpinan harus adil tanpa memandang status, tingkatan, golongan
bagaikan Sang Hyang Yamadipati yang mengadili Sang Suratma. Surya Brata yang berarti
kepemimpinan yang dapat memberikan kecerahan, penerangan bagi masyarakatnya bagaikan
Sang Hyang Surya yang menyinari dunia. Candra Brata yang berarti pemimpin sebaiknya
memiliki perilaku yang lembut dan menyejukkan terhadap warganya, bagaikan Sang Hyang
Candra yang memberikan sinar di malam hari. Bayu Brata yang berarti pemimpin harus
mengetahui apa yang diinginkan rakyatnya dengan memberikan mereka melakukan kegiatan
yang baik untuk mereka khususnya bagi para remaja dan anak-anak, sebagaimana sifat Sang
Hyang Bayu yang berembus dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan
rendah. Baruna Brata mengandung makna yaitu seorang pemimpin harus bisa menanggulangi
penyakit maupun musibah yang terjadi di masyarakat layaknya Sang Hyang Baruna yang
membersihkan segala bentuk kotoran di laut. Agni Brata memiliki maksud jika pemimpin harus
dapat mengatasi dan menyelesaikan masalah serta membakar musuh yang membuat kerusakan
di masyarakat layaknya Sang Hyang Agni. Kwera atau Prthiwi Brata memiliki maksud jika
seorang pemimpin diharuskan memikirkan kesejahteraan masyarakatnya layaknya bumi
pertiwi memberikan kesejahteraan bagi manusia serta dapat menjadi pemimpin yang
menghemat keperluan dana dan menggunakan dana tersebut untuk hal yang diperlukan
sebagaimana layaknya Sang Hyang Kwera dalam menata kesejahteraan di kahyangan.
3.2 Saran
Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah ini penulis meminta kritik yang
membangun dari para pembaca.
6
DAFTAR PUSTAKA
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1755845&val=18671&title=KON
SEPSI%20ASTA%20BRATA%20DALAM%20KEPEMIMPINAN%20BERLANDASKAN
%20TRI%20HITA%20KARANA#:~:text=Dari%20uraian%20diatas%20dapat%20ditarik,ya
ng%20baik%2C%20hubungan%20yang%20harmonis
https://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=pengertian+etika+kepemimpinan
https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=didapat+atau+di+dapat
https://lektur.id/penulisan-tauladan-atau-teladan/