MAKALAH ANTIGEN-Mikrobioligi Hewan-1
MAKALAH ANTIGEN-Mikrobioligi Hewan-1
“ANTIGEN”
DISUSUN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS MATA KULIAH
“MIKROBIOLOGI HEWAN”
DOSEN: IBU Drh. Farida Nur Yuliati, M. Si.
1
KATA PENGANTAR
Assalamu`alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam menyelesaikan
makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak akan mampu
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi
agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga
makalah “Antigen” dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Virologi. Penulis berharap makalah tentang pencegahan virus corona dapat menjadi referensi bagi
masyarakat agar tetap waspada di tengah suasana tidak kondusif.
Penulis menyadari makalah bertema virus ini masih perlu banyak penyempurnaan karena
kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini
dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan
maupun konten, penulis memohon maaf. Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Penulis
2
DAFTAR ISI
SAMPUL ...................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ................................................................................................................. 6
B. KARAKTERISTIK ANTIGEN ........................................................................................ 6
C. STRUKRTUR ANTIGEN ................................................................................................ 6
D. FUNGSI ANTIGEN ......................................................................................................... 6
E. JENIS-JENIS ANTIGEN.................................................................................................. 7
F. INTERAKSI ANTIGEN-ANTIBODI .............................................................................. 7
G. ANTIGEN YANG PATOGEN......................................................................................... 8
H. KELAINAN YANG DISEBABKAN OLEH ANTIGEN ............................................... 8
A. KESIMPULAN ................................................................................................................. 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tubuh makhluk hidup memiliki suatu system pertahanan untuk melindungi diei
dari benda asing yang mungkin bersifat pathogen. System pertahanan tubuh inilah yang
disebut system imun. System imun yerdiri dari semua sel, jaringan, dan organ yang
membentuk imunitas, yaitu kekebalan tubuh terhadap infeksi atau suatu penyakit. System
imun memiliki beberapa fungsi pada tubuh, yaitu penangkal “benda” asing yang masuk
kedalam tubuh, menjaga keseimbangan fungsi tubuh, sebagai pendeteksi adanya sel-sel
yang tidak normal, termutasi, atau ganas dan segera menghancurkannya.
Dalam lingkungan sekitar kita terdapat banyak substansi bermolekul kecil yang
bisa mask ke dalam tubuh. Substansi kecil tersebut bisa menjadi antigen bila dia melekat
pada protein tubuh kita. Substansi kecil yang bisa berubah menjadi antigen tersebut dikenal
dengan istilah hapten. Substansi-substansi tersebut lolos dari barrier respon non spesifik
(eksternal maupun internal), kemudian substansi tersebut masuk dan berikatan dengan sel
limfosit B yang akan mensintesis pembentukan antibody. Contoh hapten diantaranya
adalah toksin poison ivy, berbagai macam obat (seperti penisilin), dan zat kimia lainnya
yang dapat membawa efek alergi.
Salah satu upaya tubuh untuk mempertahankan diri terhadap masuknya antigen
adalah dengan cara meniadakan antigen tersebut, secara non spesifik yaitu dengan cara
fegositosis. Dalam hal ini, tubuh memilki sel-sel fagosit yang termasuk ke dalam 2
kelompok sel, yaitu kelompok sel agronalusit dan granulosit. Kelompok sel agranulosit
adalah monosit dan makrofag, sedangkan yang termasuk kelompok sel granulosit adalag
neutrophil, basophil, eosinophil yang tergolong ke dalam sel PMN (polymorphonuclear).
Respon imun spesifik bergantug pada adanya pemaparan benda asing dan pengenalan
selanjutnya, kemudian reaksi terhadap antigen tersebut. Sel yang memegang peran penting
dalam sstem imun spesifik adalah lomfosit. Lomfosit berfungsi mengatur dan bekerja sama
dengan sel-sel lain dalam system fagosit makrofag untuk menimbulkan respon
immunologic.
4
1.3 TUJUAN PENULISAN
A. Untuk mengetahui pengertian antigen
B. Untuk mengetahui karakteristik antigen
C. Untuk mengetahui struktur dari antigen
D. Untuk mengetahui fungsi dari antigen
E. Untuk mengetahui jenis-jenis antigen
F. Untuk mengetahui apa saja interaksi yang terjadi pada antigen dan antibody
G. Untuk mengetahui antigen yang pathogen
H. Untuk mengetahui apa saja kelainan yang disebabkan oleh antigen
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Antigen merupakan suatu substansi yang mempunyai kemampuan merangsang
respons imun (di dalam kasus ini juga disebut sebagai imunogen). Termasuk di dalam
respons imun ini yaitu pembentukan suatu antibodi yang spesifik atau sel T yang penting.
Untuk lebih tepatnya, suatu antigen juga merupakan suatu substansi yang bereaksi dengan
antibodi atau sel T prima tanpa mengindahkan kemampuannya untuk menurunkan mereka.
Di dalam tubuh manusia antigen bisa berbentuk bakteri, virus, atau bahan kimia
tertentu. Antigen tersusun atas epitope dan paratop. Epitope atau determinan adalah bagian
dari antigen yang dapat mengenal atau mnginduksi pembentukan antibodi, sedangkan
paratop adalah bagian dari antibodi yang dapat mengikat epitope. Antigen muncul melalui
makanan, kotoran, minuman, dan polutan.
6
pembentukan antibodi.Serta paratop yang merupakan suatu bagian dari antibodi yang dapat
atau bisa membantu melakukan pengikatan terhadap epitop.
1. Netralisasi ini adalah suatu antibodi yang mencegah antigen untuk berikatan
dengan sel lain maka kemudian tidak menimbulkan efek yang merugikan.
2. Aglutinasi ini ialah suatu antigen yang dianggap asing oleh antibodi diikat setelah
itu akan membentuk gumpalan.
3. Dapatberlangsung apabila antigen sifatnyta karier, contohnya eritrosit.
4. Presipitasi ini ialah suatu antigen serta antibodi yang mengendap pada saat
bertemu. Hal tersebut dapat atau bisa berlangsung apabila antigen bersifat larut
air.
7
2.7 ANTIGEN YANG PATOGEN
Antigen pathogen adalah antigen yang mampu untuk menyebabkan kerugian pada
hostnya. Salah satu antigen yang petogen adalah Avian Influenza dan New Castle Disease.
1. Avian Influenza
Penyebab virus Avian Influenza (AI) terjadi melalui udara (droplet
infection) di mana virus dapat tertanam pada membran mukosa yang melapisi
saluran nafas atau langsung memasuki alveoli (tergantung dari ukuran droplet).
Virus yang tertanan pada membran mukosa akan terpajang mukoprotein yang
mengandung asam sialat yang dapat mengikat virus.
Contoh: Flu burung adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus influenza tipe
A yang ditularkan oleh unggas ke manusia. Ada banyak jenis virus flu
burung, tetapi hanya beberapa yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia.
2. Newcastle Disease
Newcastle Disease atau yang sering disebut ND merupakan salah
satu penyakit yang sangat ditakuti di industri broiler. Penyebabnya adalah
avian paramyxovirus serotipe 1 (AMPV-1). ND menyerang burung liar dan unggas
domestik yang biasanya muncul sebagai penyakit pernapasan. Depresi, gejala
syaraf, atau diare adalah gejala klinis yang dominan disertai dengan kematian. ND
adalah penyakit yang paling merugikan bagi sektor perunggasan. Dampak ekonomi
yang ditimbulkan penyakit ND sangat luar biasa, disebabkan oleh kematian yang
tinggi, pertumbuhan terlambat, dan penurunan produksi telur secara
langsung akibat ND. Demikian juga peningkatan biaya pengobatan suportif seperti
antibiotik.
8
c. Transplantasi
Organ yang dicangkokkan misalnya seperti hati atau ginjal, ini juga dapat bekerja
yakni sebagai antigen bagi tubuh penerima organ. Oleh karena itu, tubuh penerima
kemudian akan menghasilkan antibodi terhadap organ tersebut serta akan
merusaknya. Untuk mencegah hal tersebut, orang yang menerima cangkok organ
tersebut haruslah minum obat penekan kekebalan tubuh, misalnya seperti
kortikosteroid.
d. Infeksi kuman
Infeksi kuman, baik itu virus atau juga bakteri, yang masuk ke tubuh ini pun
merupakan antigen. Tubuh kemudian akan berusaha untuk membunuh kuman
tersebut yakni dengan segala macam jenis mekanisme antara lain seperti menaikkan
suhu tubuh, melepaskan senyawa yang merusak kuman, serta juga akan membentuk
antibodi. Seringkali tubuh sukses untuk kemudian melenyapkan kuman tersebut,
namun juga kadang kuman tersebut mampu bertahan serta tetap pada menginfeksi
tubuh. Pada kasus terakhir, kemudian dibutuhkan obat-obatan untuk kemudian
membantu untuk melenyapkannya.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPILAN
Antigen adalah bahan yang dapat merangsang respon imun dan dapat beraksi
dengan antibodi. Macam-macam antigen antara lain imunugen adalah bahan yang dapat
merangsang respon imun dan hapten adalah buhan yang dapat beraksi dengan antibodi.
Antigen tersusun atas epitop dan paratop. Epitope atau determinan adalah bagian dari
antigen yang dapat mengenal atau menginduksi pembentukan antibodi, sedangkan paratop
adalah bagian dari antibodi yang dapat mengikat epitope. Antibodi adalah protein serum
yang mempunyai respon imun (kekebalan) pada tubuh yang mengandung Imunoglobulin
(Ig). Ig dibentuk oleh sel plasma (poloferasi sel B) akibat kontaak atau dirangsang oleh
antigen. Jenis Imunoglobulin: Ig G, Ig A, Ig M, Ig E dan Ig D.
Pathogen adalah antigen yang mampu untuk menyebabkan kerugian pada hostnya.
Salah satu antigen yang pathogen adalah Avian Influenza dan New Castle Disease. Interaksi
antara anti bodi dengan antigennya dapat diganggu dengan konsentrasi asam yang tinggi,
pH ekstrim, detergen, dan juga oleh kompetisi epitopnya sendiri. Ikatan antibody dengan
antigen bersifat reversible dan ikatannya berbentuk non-kovalen. Apabila ada antigen
masuk ke dalam tubuh ternak maka tubuh akan terangsang dan memunculkan suatu respon
awal yang disebut sebagai respon imun primer. Respon ini memerlukan waktu lebih lama
untuk memperbanyak limfosit dan membentuk ingatan imunologik berupa sel-sel limfosit
yang lebih peka terhadap antigen. Kalau antigen yang sama memasuki tubuh kembali maka
respon yang muncul dari tubuh berupa imun sekunder. Respon ini muncul lebih cepat, lebih
kuat dan berlangsung lebih lama dari pada respon imun primer.
10
DAFTAR PUSTAKA
Charlton, B. R. (ed). 2006. Pathogenesis of Virulent ND in Chickens, journal of Veterinary
Medical Assosiation. 161: 169-179.
George H. Fried, Ph. D and J. Hademenos, Ph. D. 2005. Schaum`s Outlines of Theory and
Problems of BOILOGY – Second Edition. By the McGraw-Hill Companies (Original ISBN:
0-07-022405-6). Jakarta: Erlangga
MACKENZIE, D. 2006. The bird flu threat. New Scientist. i –vii. Specia Sup, 7 january.
Stoane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula (Anatomy and physiology: an easy
learner) ISBN 979-448-622-1. Jakarta: EGC
Wiidik, R. W., & Hlidar, G. E. (1955). Untersuchungen über die antigene Struktur von Vibrio fetus
vom Rind. Das Kapsel‐oder K‐Antigen von Vibrio fetus. Zentralblatt für
Veterinärmedizin, 2(3), 238-250.
11