Anda di halaman 1dari 5

MIKROBIOLOGI INDUSTRI

Oleh :
KELOMPOK TIGA :
1. MAESTRO ABDILLAH NPM. 061930400586
2. RIYAN SANJAYA NPM. 061930400081
3. SUCI WULANDARI NPM. 061930400082
4. VINOLIA SANDITA PUTRI NPM. 061930400591
5. WERLIN DYAH POETRIE NPM 061930400592
6. YASMIN ALYAZAHRA NPM. 061930400593

KELAS : 1KB
INSTRUKTUR : Ir. Sofiah, M.T.

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
STERILISASI

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengenalkan kepada mahasiswa :
 Pemakaian autoclave untuk proses sterilisasi.
 Teknik sterilisasi peralatan
 Teknik sterilisasi media cair

B. TEORI DASAR
Sterilisasi adalah proses untuk mematikan semua mikroba dan merusak spora.
Spora adalah sel yang tidak aktif yang lebih resistan terhadap panas dibandingkan
dengan sel vegetatif mikroorganisma. Dalam proses fermentasi sterilisasi memegang
peran yang sangat penting untuk menjamin keberhasilan proses tersebut.

Sterilisasi diperlukan untuk :

1. Sterilisasi produk pangan dalam kaleng, botol, dan kemasan lain.


2. Sterilisasi media cair dan nutrien untuk industri bioteknologi, misal obat-obatan
dan enzim.
3. Sterilisasi bioreaktor dengan alat pengendali dan pemonitor.
Sterilisasi dapat dilakukan dengan menggunakan proses panas dibedakan atas
panas kering (dry heat) dan panas basah (weat heat). Proses sterilisasi dengan
menggunakan panas ini sangat tergantung pada waktu dan suhu sterilisasi.
Penggunaan panas dalam proses sterilisasi dapat mengakibatkan perubahan terhadap
substrat dan nutrien misal terjadi proses karamelisasi larutan gula, denaturasi protein,
menonaktifkan vitamin reaksi gula dengan asam amino, polimerasi aldehida tak jenuh.

Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :

1) Sterilisasi secara mekanik (filtrasi)


2) Sterilisasi ini menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0,22mikron/
0,45mikron). Sehingga mikroba tertahan pada saringan.
3) Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan dan penyinaran.
a) Pemanasan
i) Pemijaran ( dengan api langsung)  : membakar alat dengan api secara
langsung
ii) Panas kering  : menggunakan oven kira-kira 60-180ºC
iii) Uap air panas : konsep ini mirip dengan mengukus
iv) Uap air panas bertekanan   : menggunakan autoclave
b) Penyinaran dengan UV
i) Sinar ultraviolet juga dapat dilakukan untuk proses sterilisasi misalnya
untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan Interior Safety
Cabinet dengan disinari lampu UV.
4) Sterilisasi secara kimia menggunakan senyawa desinfektan seperti alkohol
i) Beberapa faktor yang mempengaruhi sterilisasi ini termasuk kelembaban,
konsentrasi gas, suhu dan distribusi gas dalam chamber pengesterilan.
Penghancuran bakteri tergantung pada adanya kelembaban gas dan suhu
dalam bahan pengemas, penetrasi melalui bahan pengemas. Pada
pengemas pertama atau kedua harus dilakukan persyaratan dasaign khusus
pada bahan pengemas.

C. BAHAN DAN ALAT PRAKTIKUM


 Sampul coklat atau kertas putih
 Alumunium foil
 Kapas
 Benang
 Alkohol
 Serbet
 Kompor
 Alat atau media yang akan disterilisasi

D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Cuci sampai bersih peralatan gelas yang akan disterilisasikan, lalu keringkan.
2. Pintal kapas dengan tangan (tangan harus bersih), lalu sumbat pintalan kapas
tadi ke bagian mulut tabung reaksi / Erlemeyer / peralatan gelas lainnya
(sampai padat dan rapi) agar mikroba tidak dapat menembusnya.
3. Tutuplah kapas pada mulut peralatan gelas tadi dengan alumunium foil dan
ikat dengan tali atau benang (agar kapas tidak basah saat sterilisasi uap).
4. Masukkan ke autoclave / oven selama 1 jam pada suhu 110°C. Putar kenop
autoclave pada gambar alat gunting (sebelah kanan) bila yang disterilisasi
adalah peralatan kosong, sedangkan bila peralatan gelas tersebut berisi media
maka kenop harus diputar ke posisi gambar Erlemeyer berisi media (sebelah
kiri).
5. Setelah selesai sterilisasi, keluarkan peralatan gelas tadi dan dinginkan pada
suhu ruang.
6. Amati perubahan yang terjadi pada peralatan yang disterilkan dan mencatat
data pengamatan selama tiga hari.
E. DATA PENGAMATAN
HARI HARI HARI
NO NAMA ALAT JUMLAH UKURAN
KE-1 KE-2 KE-3
1. Labu ukur 1 buah 250ml steril steril steril
2. Cawan Petri 1 buah - steril steril steril
3. Erlemeyer 1 buah 500 ML steril steril steril
4. Pipet Ukur 1 buah 25ml steril Steril steril
5. Tabung Reaksi 2 buah - steril Steril steril

F. ANALISA PERCOBAAN
Hasil dari proses sterilisasi didapatkan setelah mencuci peralatan terlebih
dahulu, mengeringkan, mengoven hingga suhu naik 100°C. Setelah 10 menit,
menutup peralatan menggunakan kapas dan alumunium foil. Langkah terakhir yaitu
menyusun peralatan yang akan disterilisasi ke dalam autoclave dan memanaskan
selama 1 jam dengan suhu 110°C.
Sterilisasi dilakukan agar peralatan yang digunakan terhindar dari
mikroorganisme yang dapat merusak media dan proses praktikum. Sterilisasi dapat
berjalan baik jika sebelumnya mengetahui hal-hal mengenai pengenalan alat, sehingga
pada praktikum ini, tujuan sterilisasi dapat tercapai dan peralatan yang disterilisasi
tersebut tidak rusak, serta dapat mengambil keputusan metode sterilisasi yang akan
digunakan.

G. KESIMPULAN
Sterilisasi adalah suatu proses mematikan mikroorganisme yang mungkin ada
pada suatu benda dengan menggunakan alat-alat seperti autoclave, oven, dan etanol.
Jenis sterilisasi ada dua, yaitu dry heat dan wet heat yang keduanya bergantung pada
waktu dan temperatur sterilisasi.

Dry heat adalah metode sterilisasi dalam keadaan kering, sedangjan wet heat
adalah metode sterilisasi dalam keadaan basah. Pada praktikum kali ini, kami
menggunakan autoclave dan oven yang merupakan salah satu contoh dari dry heat
dan wet hea untuk mensterilkan peralatan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet “2015” Rekayasa Bioproses, Politeknik Negeri Sriwijaya.
Medhythedoctor.blogspot.com
GAMBAR ALAT

LABU UKUR ERLENMEYER

PIPET UKUR TABUNG REAKSI

CAWAN PETRI

Anda mungkin juga menyukai