Anda di halaman 1dari 4

DIAGNOSA KEPERAWATAN ANESTESI.

Sri sulami S kep, MM / pert ke 9.

Metodologi keperawatan anestesi

1. Bagaimana perawat anestesi mediagnosa ?

Proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosis keperawatan perencanaan, penyusunan


kliteria hasil , tindakan dan evaluasi. Perawat menggunakan pengkajian dan penilaian klinis
untuk merumuskan hipotesis atau menjelaskan tentang penyajian masalah actual atau
potensial, resiko, dan / atau peluang promosi kesehatan.

2. Langkah-langkah menentukan diagnose keperawatan :

2.1 Klasifikasi data.

2.2 Interprestasi data.

2.3 Menentukan hubungan sebab akibat.

2.4 Merumuskan diagnose keperawatan.

3. Diagnosis keperawatan.

Suatu diagnosis keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon manusia terhadap
gangguan kesehatan/ proses kehidupan atau kerentanan terhadap respon tersebut dari
seseorang (individu), keluarga, kelompok komunitas. ( NANDA -1 2013) dan berisi 2 bagian : (1)
diskriptor atau pengubah, (2) focus diagnosis, konsep kunci diagnosis.

Tabel 1.1 Bagian dari tabel diagnosis keperawatan.

Modifier Fokus diagnosis

Ketidakefektifan Pola napas


Risiko Konstipasi
Defisiensi Volume cairan
Kerusakan Integritas kulit
Kesiapan meningkatkan Penyesuaian diri
Setiap diagnosis keperawatan memiliki label dan definisi yang jelas. Hal ini penting untuk
menyatakan bahwa apakah label atau daftar tabel yang ada tidak mencukupi. Sangat penting
bahwa perawat anestesi mengetahui definisi diagnosis yang paling sering digunakan. Selain itu,
mereka perlu mengetahui “ Indikator diagnostic “ data yang digunakan untuk mendiagnosis
dan untuk membedakan satu diagnosis dari yang lain.

Indikator diagnosis meliputi batasan karakteristik dan factor yang berhubungan atau factor
resiko. Batasan karakteristik adalah tanda / kesimpulan yang dapat diamati yang dikelompokan
sebagai manifestasi dari dari diagnosis. Misalnya : tanda dan gejala. Pengkajian yang
mengidentifikasi adanya sejumlah kerakteritis memberikan dukungan terhadap ketepatan
diagnosis keperawatan.

Faktor yang berhubungan merupakan komponen integral dari semua diagnosis keperawatan
yang berfokus masalah. Faktor yang berhubungan dengan penyebab , keadaan, fakta atau
pengaruh yang memiliki beberapa jenis hubungan diagnosis keperawatan ( mis : penyebab ,
factor yang berkontribusi )

Tabel 1.2 Sekilas istilah kunci

Istilah Penjelasan singkat


Diagnosis keperawatan Masalah, kekuatan, atau risiko yang diidentifikasi pada klien, Keluarga,
kelompok/ komunitas.
Batasan karakteristik Tanda dan gejala ( syarat obyektif atau subyektif ).
Faktor yang berhubungan Penyebab atau factor yang berkontribusi ( factor etiologi).
Faktor risiko Faktor yang menentukan / determinan ( peningkat risiko).
Populasi beresiko Kelompok individu yang sama karakteristiknya yang menyebabkan
masing-masing anggotanya rentan terhadap respons manusia tertentu.
Ini adalah karasteristik yang tidak dapat dirubah oleh perawat
profesional.
Kondisi terkait Diagnosis medis, cidera, prosedur,alat media/ agen farmasetika. Kondisi
ini tidak dapat diubah secara mandiri oleh perawat profesional.
4. Salah satu contoh : diagnose keperawatan NANDA Internasional.

Perlambatan pemulihan paska-bedah.

Domain 11-kelas 2- kode diagnose 00100.

Definisi : Bertambahnya jumlah hari pascabedah untuk memulai dan melakukan aktivitas
mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan.

Batasan karakteristik

- Ketidaknyamanan - Tidak mampu melakukan pekerjaan


- Bukti hambatan penyembuan area pembedahan - Hilang selera makan
- Banyak waktu yang diperlukan U/ penyembuhan - Penundaan memulai aktivitas kerja
- Hambatan mobilitas - Membutuhkan bantuan u/menyelesaikan
Perawatan diri

Faktor yang berhubungan.

- Malnutrisi - Nyeri
- Obesitas - Respon emosional pasca-bedah

Populasi berisiko

- Usia ekstrem - Riwayat pelambatan penyembuhan luka

Kondisi terkait

- Nilai klasifikasi fisik (ASA) 3 /> - Mual menetap


- Diabetes mellitus - Muntah menetap
- Edema pada sisi pembedahan - Agen Farmaseutika
- Prosedur bedah luas - Prosedur bedah lama
- Hambatan mobilitas - Gangguan psykologis pada
Periode Pasca-bedah
- Infeksi area bedah pasca-bedah - Kontaminasi pada sisi bedah
- Trauma pada sisi bedah

Daftar Pustaka:
T.H. Herdman(2012). NANDA-1. Penerbit Buku Kedokteran 2014.
Potter, P.A &Perry A.g.(2010). Fundamental Keperawatan. Buku 2. Edisi 7. Alih Bahasa: Adirna
Ferderika Nggie & Marina Albar. Jakarta: Salemba Medika.
Moorhead, S et al.(2013). Nursing Outcomes Classification (NOC): Pengukuran Outcomes
Kesehatan Edisi Bahasa Indonesia. Mosby: Elsevier Inc.

Anda mungkin juga menyukai