Anda di halaman 1dari 6

Nama Anggota Kelompok 2 kelas A:

1. Yelniati Sesa (2114016015)


2. Dini (2114016016)
3. Nur Aisyah (2114016017)
4. Krisna (2114016018)
5. Muhammad Yasin (2114016019)
6. Nur Dahlia Anggraini (2114016020)
7. Suci Nur Fhatonah (2114016021)
8. Dwi Mulya (2114016022)
9. Marisa Rianti Suganda (2114016023)
10. Riska Valentina Anggraeni (2114016024)
11. Santi Ayu Yusak (2114016026)
12. Maimunah (2114016101)
13. Mirza Ananda (2114016102)

Analisis Formalisme Rusia dalam Cerpen


“Senyum Karyamin”
Karya Ahmad Tohari

A. Sejarah Formalisme Rusia


Aliran formalisme menentang kecendrungan di Rusai untuk meneliti sastra sebag
ai ungkapan pandangan hidup atau iklim perasaan dalam masyarakat. Tokoh utama da
lam aliran ini Sjklovski, Tynjanovi dan Jassobson (walaupun pada akhirnya dikemudi
an hari Tynjanovi berubah pikiran). Adapun hal menarik dari aliran ini adalah bahwa
mereka bukanlah kelompok yang homogen dan kompak. Pandangan-pandangan mere
ka berbeda-beda yang dimana mereka menekankan bahwa suatu ilmu yang hidup tida
k dapat diikat pada sejumlah kebenaran. Mereka tidak ingin menyusun secara apriori
beberapa teori yang berlaku umum, melainkan berdasarkan sejumlah analisis pada be
berapa prinsip yang berlaku sementara saja.
Orang-orang memperkenalkan istilah ini ialah Shjklovsky, ia berpendapat bahwa
sastra sama seperti seni-seni lainnya, mempunyai kemampuan untuk memperlihatkan
kenyataan dengan suatu cara baru, sehingga sifat otomatik dalam pengamatan dan pen
cerapan kita di dobrak. Yang menjadi perhatian dalam pandangan kaum formalis men
genai sastra ialah pengertian pengasingan atau making strange atau juga disebut defa
miliarization (Jefferson, 1987:27). selain itu para formalis memperkenalkan beberapa
pengertian untuk analisis teks cerita, yakini motif sebagai kesatuan natarif terkecil dal
am peristiwa yang di ceritakan: fabula/fable sebagai rangkaian motif dalam urutan cer
ita (tataran peristiwa), dan suzjet sebagai penyusunan atristik motif-motif tersebut (tat
aran penceritaan).

B. Analisis Formalisme Rusia


Formalisme Rusia adalah teori dari Rusia yang dimana kaum formalisme cenderu
ng mengkaji teks sastra yang temasuk gendre fiksi yaitu prosa. Mereka tidak terpaut p
ada pengkajian satu gendre yaitu puisi. Kaum formali juga mencoba mengkaji gendre
fiksi dengan lebih menyatukan berbagai unsur yang ada sehingga dapat membentuk se
buah karya sastra yang padu. Kaum formalis cenderung mengkaji teks sastra secara fo
rmal yaitu dalam kaitannya dengan struktur bahasa. Formalisme Rusia sebuah karya s
astra akan hadir dengan berbagai keganjilan, keanehan serta pengasingan beberapa ba
hasa yang digunakan untuk pembaca. Contohnya seperti teori yang berkembang yaitu
New Criticism, Strukturalisme, ataupun Naratologi. Hal ini dapat diartikan agar para p
embaca dapat memandang lebih luas lagi terhadap sebuah karya sastra, bukan hanya d
i sajikan dengan hal-hal yang bersifat nyata dan imajinatif.

C. Metode Penelitian
1. Sudut Pandang
Sudut padang sendiri mempunyai hubungan secara psikologi dengan pembaca yang di
mana sang pembaca dapat memperoleh kejelasan dari kronologi cerita tang di tuturka
n. Pengarang dalam cerpen Senyum Karyamin menggunakan sudut pandang orang ket
iga "dia" yang berfokus pada tokoh Karyamin. Dengan segala permasalahannya.

 Teknik penceritaan
Teknik penceritaan yang digunakan pengarang dalam cerpen ini menggunakan sudut
pandang orang ketiga "Dia" yang mahatahu dan paling menonjol dalam cerpen ini. Da
n Karyamin sebagai tokoh utamanya.
"Sesungguhnya Karyamin tidak tahu betul mengapa dia harus pulang. Di rumahnya
tak ada sesuatu untuk mengusir suara keruyuk dari lambungnya. Istrinya juga tak per
lu dikhawatirkan. Oh ya, Karyamin ingat bahwa istrinya memang layak dijadikan ala
san untuk pulang. Semalaman tadi istrinya tak bisa tidur lantaran bisul di puncak pa
ntatnya. Oleh karena itu, apa salahnya bila aku pulang buat menemani istriku yang
meriang".

Pada kutipan di atas merupan awal dari permunculan konflik. Pada cerpen ini. Karya
min sebenarnya tidak mau pulang dan memilih bersembunyi di pelataran sungai, lanta
ran menghindar dari rentenir yang menagih hutangnya dan Pak Pamong yang memaks
a Karyamin untuk memberikan iuran. Padahal untuk makan saja Karyamin kesusahan.
Tapi karena memilih pulang, ia pun harus berhadapan dengan Pak Pamong yang menj
adi awal dari konflik pada cerpen ini.

" Maka pelan-pelan Karyamin membalikkan badan, siap kembali turun. Namun di ba
wah sana Karyamin melihat seorang lelaki dengan baju batik motif tertentu dan berle
ngan panjang. Kopiahnya yang mulai botak kemerahan meyakinkan Karyamin bahwa
lelaki itu adalah Pak Pamong".

Pada kutipan di atas ada kemunculan tokoh tambahan, orang yang menagih uang iura
n kepada Karyamin. Pak Pamong memaksa Karyamin untuk membayar iuran dana Af
rika untuk menolong orang-orang yang kelaparan disana.

 Sudut pandang persona orang ketiga "Dia"


Narator adalah seorang yang berada diluar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh cerit
a dengan nama atau kata ganti: ia, dia, mereka.

2. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah adanya menjelaskan gaya bahasa secara indah yang digunakan un
tuk meningkatkan efek dengan jelas memperkenalkan serta membandingan suatu ben
da atau hal tertentu dengan benda lain atau hal yang lebih umum. Dalam cerpen ini ba
nyak terdapat gaya bahasa yang cenderung dilebih-lebihkan guna membuat pembaca
menjadi tertarik. Gaya bahasa yang dimaksud sebagai berikut.
"Tidak. Kalau kamu tak tahan melihat aku lapar, aku pun tak tega melihat lenganmu
habis karena utang-utangku dan kawan-kawan".

Kata yang bercetak miring tersebut merupakan majas pertentangan hiperbola. Karena
kalimat lenganmu habis terlalu berlebihan dan frasa yang digunakan bertentangan kar
ena tak mungkin lengan bisa habis.

"Demikian keras sehingga mengundang seribu lebah masuk ke dalam telinganya, ser
ibu lebah masuk ke dalam matanya"

Kata yang bercetak miring juga termasuk majas pertentangan hiperbola karena berlebi
han. Frasa yang digunakan bertentangan karena tak mungkin seribu kunang-kunang d
an lebah masuk ke dalam telinga dan mata.

Penggunaan gaya bahasa dalam cerpen Senyum Karyamin banyak menggunakan maja
s pertentangan yang berjenis hiperbola.
Cerpen Senyum Karyamin banyak mengandung pernyataan yang berlebihan. Baik ju
mlahnya maupun sifatnya, dengan maksud memberi penekanan pada suatu pernyataan
atau situasi dengan tujuan meningkatkan kesan dan maksudnya.

Contoh dalam kutipan "Lambungnya yang kempong berguncang-guncang merapihka


n keseimbangan seluruh tubuhnya".

Pada majas perbandingan terdiri dari metafora, simile, dan personifikasi.

 Majas metafora menggambarkan tentang tokoh Karyamin bersama para


pengumpul batu yang tegar dalam menghadapi kehidupan mereka yang penuh dengan
tantangan. Penggunaan majas metafora dapat di temukan dalam cerpen yang berjudul
Senyum Karyamin sebagai berikut.

"Sudah, Min. Pulanglah. Kukira hatimu tertinggal di rumah sehingga kamu loyo
terus".
Pengarang pada kutipan tersebut menggambarkan tentang keadaan tokoh Karyamin
yang sangat tersiksa dan menderita. Metafora juga di gunakan pengarang dalam
kutipan "senyum" sebagai perlindungan terakhir. Kutipan tersebut bermaksud ingin
menyampaikan tentang keadaan para tokoh yang selalu tersenyum meskipun himpitan
ekonomi semakin kuat, para pengumpul batu selalu merasa merdeka dengan
tersenyum setiap saat meski mereka memiliki hutang.

 Penggunaan majas simile yang terdapat dalam kumpulan cerpen Senyum


Karyamin yakni

lidahnya sekan terkena air tuba, matanya sepeleh seperti mata laron, komat-kamit
mulutnya jelek sekali seperti dubur ayam, seperti bebek menunggu gabah, ya? Hi-hi.

Kutipan tersebut menggunakan majas simile membandingkan manusia dengan hewan.


Selain majas simile, juga terdapat majas personifikasi yakni daun-daun itu selalu saja
bergerak menantang arus, menggapai-gapai seperti cakar-cakar mati, punggung bukit,
menggeliat penuh gairah, angin bersenandung.
Rujukan Referensi
Herawati Tarigan, Akhmad Murtadlo dan Dahri D. 2021. Teknik Penceritaan Dalam
Kumpulan Cerpen Harga Diri Karya Syafruddin Pernyata Tinjauan Formalisme
Rusia.
Erni, Juanda dan Hajrah.
Erni. 2018. Analisis Gaya Bahasa dalam Kumpulan Cerpen Senyum Karyamin Karya
Ahmad Tohari (Suatu Tinjauan Stilistika). Universitas Negeri Makassar.
Herawati Tarigan, Akhmad Murtadlo, Dahri D. 2021. Teknik Penceritaan dalam
Kumpulan Cerpen Harga Diri Karya Syafruddin Pernyata Tinjauan Formalisme
Rusia. Universitas Mulawarman.

Anda mungkin juga menyukai