Anda di halaman 1dari 16

Peran guru sebagai pembaharu pendidikan

A.    Latar Belakang
Peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks,
sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian
kemampuan profesional. Guru harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses
pembelajaran peserta didik. Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang
yang paling well informed terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang tumbuh,
berkembang, berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini. Di masa depan, guru bukan satu-
satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah peserta didiknya.
Maka dalam pembaharuan pendidikan keterlibatan guru mulai dari perencanaan
inovasi pendidikan sampai pada pelaksanaan dan evaluasinya memainkan peran yang sangat
besar bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan. Oleh karena itu dalam suatu inovasi
pendidikan, gurulah yang utama dan pertama terlibat karena guru mempunyai peran yang
sangat luas sebagai pendidik, orang tua, motivator dan lain sebagainya.

1.Peran guru dalam inovasi pendidikan yang menyangkut sikap terbuka dan peka guru
terhadap perubahan atau inovasi serta perannya sebagai agen pembaharuan sekaligus
adapter, dalam inovasi pendidikan. Guru sebagai pengajar lebih menekankan kepada
pelaksanaan tugas merencanakan, melaksanakan proses belajar mengajar dan menilai
hasilnya. Untuk melaksanakan tugas ini guru di samping harus menguasai materi atau bahan
yang akan diajarkan, juga dituntut untuk memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan
teknik mengajar. Gagasan baru (inovasi) yang dilakukan oleh guru hendaknya bertujuan untuk
penyempurnaan kegiatan belajar mengajar.

1. B.     Rumusan Masalah
a. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
2. Mengapa guru mempunyai peran penting dalam pembaharuan pendidikan ?
3. Apa strategi yang dilakukan guru dalam melakukan pembaharuan ?

4. C.    Tujuan
a. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami
inovasi dalam pendidikan dan peran serta fungsi guru dalam pembelajaran.
Selain itu juga untuk mengetahui peranan guru dalam inovasi (pembaharuan)
pendidikan.
b. Adapun hasil dari pembuatan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
5. Penulis : untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang inovasi pendidikan serta
peran dan fungsi guru dalam pembaharuan pendidikan.
6. Pembaca : untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang inovasi pendidikan
serta peran dan fungsi guru dalam pembaharuan pendidikan.
7. D.    Prosedur Pemecahan Masalah
a. Pemecahan masalah dalam makalah ini yaitu dengan memaparkan
penyelesaian dari rumusan  masalah diatas dengan menggunakan studi literatur,
yang mengkaji berbagai teori. Kajian makalah ini bersifat deskriptif, yaitu
merupakan kajian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai
status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada
saat kajian dilakukan berdasarkan generalisasi konsep dan teori para ahli.
b. Makalah ini membahas mengenai peranan guru dalam pembaharuan pendidikan
serta apa strategi yang dilakukan guru dalam melakukan pembaharuan itu. Hal
ini tidak terlepas dari peran dan fungsi guru sebagai salah satu faktor penentu
dalam keberhasilan pendidikan.
8.
9. BAB II

10. KAJIAN PUSTAKA

a. Peranan guru yang paling pokok berhubungan erat dengan tugas dan jabtaannya
sebagai suatu profesi meliputi tugas pendidik mengajar dan melatih (Sultan Zanti
Arbi dalam Wahyudin, et.l 2007)
11. Peran guru dalam pembelajaran yaitu menciptakan keteraturan (estabilishing order) dan
memfasilitasi proses belajar (facilitating learning) (Sudarwan Danim, 2002).
12. Tugas dan tanggung jawab pokok professional guru yaitu sebagai pengajar, pembimbing
dan administrator kelas.
i. Sebagai pengajar guru lebih menekankan kepada tugas dalam
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran.
ii. Sebagai pembimbing, guru lebih menekankan kepada tugas dalam
merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran
iii. Sebagai Administrator kelas akan memadukan ketatalaksanaan pengajaran
dengan ketatalaksanaan pada umumnya.
13. Guru sebagai agen pembaharuan dalam inovasi pendidikan dapat melakukan peranan
sebagai berikut :
a. Pemberi informasi
b. Mempercepat terjadinya difusi inovasi
14. 3.
15.
4
16. Sebagai komunikator antara subsistem dalam masyarakat
a. berusaha mengaitkan sistem yang satu dengan sistem yang lainnya. (Nyoman
Sucipta, 1982)
17. Peranan guru di sekolah, keluarga dan masyarakat
1. Di sekolah, Guru berperan sebagai perancang pembelajaran,
pengelola pembelajaran, penilai hasil pembelajaran, pembelajaran
peserta didik, pengaraj pembelajaran dan pembimbing peserta didik.
2. Di keluarga, guru berperan sebagai pendidik dalam keluarga (family
educator).
3. Di masyarakat, guru berperan sebagai (social developer) penemu
masyarakat (social innovator) dan agen masyarakat (social
agent). (Mohamad Surya, 1997).

18.
19. BAB III

20. PEMBAHASAN

a. Munculnya inovasi pendidikan dilatarbelakangi oleh tantangan untuk menjawab


masalah-masalah krusial dalam bidang pendidikan; pengelolaan sekolah,
kurikulum, siswa, biaya, fasilitas, tenaga maupun hubungan dengan masyarakat.
Inovasi pendidikan yang berlangsung di sekolah dimaksudkan untuk menjawab
masalah-masalah pendidikan yang terjadi di sekolah guna mendapatkan hasil
yang terbaik dalam mendidik siswa. Ujung tombak keberhasilan pendidikan di
sekolah adalah guru oleh karena itu guru diharapkan mampu menjadi seorang
yang inovatif guna menemukan strategi atau metode yang efektif untuk mendidik.
Inovasi yang dilakukan guru pada intinya berada dalam tatanan pembelajaran
yang dilakukan di kelas. Kunci utama yang harus dipegang guru adalah bahwa
setiap proses atau produk inovatif yang dilakukan dan dihasilkannya harus
mengacu kepada kepentingan siswa.
21.
6

a. Dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru mulai dari perencanaan


inovasi pendidikan sampai pada pelaksanaan dan evaluasinya memainkan peran
yang snagat besar bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan. Oleh karena itu
dalam suatu novasi pendidikan, gurulah yang utama dan pertama terlibat karena
guru mempunyai peran yang luas sebagai pendidik, orang tua, teman, dokter,
motivator, dan lain sebagainya. (Wright, 1987).
b. Peranan guru dalam inovasi pendidikan yang menyangkut sikap terbuka dan
peka guru terhadap perubahan (inovasi) serta perannya sebagai agen
pembaharuan sekaligus adapter dalam inovasi pendidikan. Inovasi pendidikan
dilakukan guna memecahkan masalah yang dihadapi agar dapat memperbaiki
mutu pendidikan secara efektif dan efisien. Salah satu bentuk peran serta yang
dapat dilakukan guru terhadap inovasi adalah sebagai agen pembaharuan.
Rogers et.all (1983:312) menjelaskan pengertian agen pembaharuan sebagai
berikut : “A change agent is an individual who influences clients, innovation
decisions in a direction deemed desirable by a change agency”. Seorang agen
pembaharuan adalah seseorang yang mempengaruhi keputusan inovasi para
klien (sasaran) kearah yang diharapkan oleh lembaga pembaharu. Dengan
demikian, seorang agen pembaharu berperan sebagai penghubung antara
lembaga pembaharuan dengan sasarannya. Dalam hal ini agen pembaharu
berperan sebagai pemberi kemudahan bagi lancarnya arus inovasi dari lembaga
pembaharu kepada sasaran yang dikenai pembaharuan. Ia menyampaikan
pesan-pesan inovasi dari lembaga pembaharuan kepada sasarannya. Di
samping itu, ia pun menerima umpan balik dari klien untuk disampaikan kepada
lembaga pembaharu, sehingga agen pembaharu dapat melakukan penyesuaian-
penyesuaian dan perbaikan sesuai dengan kebutuhan para kliennya.
c. Guru sebagai agen pembaharuan dalam inovasi pendidikan dapat melakukan
peranan sebagaimana dikemukakan oleh Nyoman Sucipta (1982:23) sebagai
berikut :
22. pemberi informasi
23. mempercepat terjadinya difusi inovasi
24. sebagai komunikator antar subsistem dalam masyarakat dan
25. berusaha mengaitkan sistem yang satu dengan sistem yang lain
a. Sesuai dengan tahapan inovasi dari sudut pencipta atau agen pembaharu, maka
dalam inovasi pendidikan, peranan guru dapat dimulai dari tahap-tahap sebagai
berikut :
26. Invention (penemuan), meliputi penemuan/penciptaan hal-hal baru dalam aspek tertentu
dalam pendidikan. Tahap ini tentunya diawali dengan pengenalan masalah, penelitian
dan perumusan masalah secara lebih tajam. Misalnya bagaimana mengatasi anak yang
mengalami kesulitan dalam pelajaran listening Bahasa Inggris.
27. Development (pengembangan), meliputi saran alternatif pemecahan masalah,
percobaan, dan penelitian, percobaan kembali, penilaian dan seterusnya. Misalnya
setelah dicoba dan diteliti berkali-kali ternyata metode pengajaran listening melalui
akuisisi yang lebih efektif digunakan dalam membantu siswa
memahami listening Bahasa Inggris.
28. Diffusion (penyebaran), mencakup penyebaran ide-ide baru kepada sasaran
penerimanya. Misalnya setelah terbukti efektif, metode akuisisi dalam pengajaran
listening disebarkan kepada masyarakat luas.
a. Mengacu pada peran serta guru sebagai agen pembaharuan dalam inovasi
pendidikan, terlihat bahwa kemampuan pokok yang perlu dimiliki guru adalah
kemampuan melakukan penelitian dalam bidang pendidikan.
b. Efektivitas dan efisien belajar individu di sekolah sangat bergantung kepada
peran guru. Abin Syamsudin (2003) mengemukakan bahwa dalam pengertian
pendidikan secara luas, seorang guru yang ideal seyogyanya dapat berperan
sebagai :
29. Konservator (pemelihara) sistem nilai yang merupakan sumber norma kedewasaan;
30. Inovator (pengembang) sistem nilai ilmu pengetahuan;
31. Transmitor (penerus) sistem-sistem nilai tersebut kepada peserta didik;
32. Transformator (penterjemah) sistem-sistem nilai terebut melalui penjelmaan dalam
pribadinya dan perilakunya, dalam proses interaksi dengan sasaran didik;
33. Organisator (penyelenggara) terciptanya proses edukatif yang dapat
dipertanggungjawabkan baik secara formal (kepada pihak yang mengangkat dan
menugaskannya) maupun secara moral (kepada sasaran didik serta Tuhan yang
menciptakannya).
a. Adapun peran guru dalam proses pembelajaran peserta didik di sekolah
mencakup :
34. Guru sebagai perencana (planner), yang harus mempersiapkan apa yang akan
dilakukan di dalam proses belajar mengajar (pre-teaching problems);
35. Guru sebagai pelaksana (organizer), yang harus dapat menciptakan situasi, memimpin,
merangsang, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai
dengan rencana, di mana ia bertindak sebagai orang sumber (resource person),
konsultan kepemimpinan yang bijaksana dalam arti demokratik & humanistik
(manusiawi) selama proses berlangsung (during teaching problem).
36. Guru sebagai penilai (evaluator) yang harus mengumpulkan, menganalisa, menafsirkan
dan akhirnya harus memberikan pertimbangan (judgement), atas tingkat keberhasilan
proses pembelajaran, berdasarkan kriteria yang ditetapkan, baik mengenai aspek
keefektifan prosesnya maupun kualifikasi produknya.
a. Sebagai pengajar, guru lebih menekankan pada tugas dalam merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran. Oleh karena itu, ia dituntut untuk memiliki
seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknik mengajar, di samping
menguasai bahan yang diajarkannya. Sebagai pembimbing, guru lebih
menekankan pada tugas memberikan bantuan kepada siswa agar dapat
meemcahkan masalah yang dihadapinya. Sedangkan tugasnya sebagai
administrator kelas, akan memadukan ketatalaksanaan pengajaran dengan
ketatalaksanaan pada umumnya.
b. Guru sebagai pengajar lebih menekankan pada pelaksanaan tugas
merencanakan, melaksanakan proses belajar mengajar dan menilai hasilnya,.
Untuk melaksanakan tugas ini, guru disamping harus menguasai materi atau
bahan yang akan diajarkan, juga dituntut untuk memiliki seperangkat
pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar. Gagasan baru (inovasi) yang
dilakukan oleh guru hendaknya bertujuan untuk penyempurnaan kegiatan belajar
mengajar.
c. Sehubungan dengan tugas profesionalnya, seorang guru paling tidak harus
melaksanakan peranan sesuai dengan profil kemampuan dasar profesional guru
dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
37. Menguasai bahan pelajaran
38. Mengelola program belajar-mengajar
39. Mengelola kelas
40. Menggunakan media dan sumber belajar
41. Menguasai landasan-landasan kependidikan
42. Mengelola interaksi belajar-mengajar
43. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran
44. Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan
45. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
46. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan guna
keperluan pengajaran.

a. Redja Mudyahardjo dalam Wahyudin et.al (2007:9-34) mengelompokkan jenis


kemampuan pokok yang ideal dikuasai guru profesional ke dalam 3 kelompok,
yaitu :
47. Kemampuan membantu siswa belajar secara efisien dan efektif agar mencapai hasil
optimal. Adapun kemampuan itu terdiri atas (1) Mengelola kegiatan belajar mengajar
dan (2) Melakukan bimbingan siswa.
48. Kemampuan menjadi penghubung kebudayaan dan masyarakat yang aktif kreatif dan
fungsional. Adapun kemampuan ini terdiri dari : (1) Menjadi mediator kebudayaan baik
sebagai pembawa kebudayaan, pemelihara kebudayaan maupun sebagai pengembang
kebudayaan dan (2) menjadi komunikator sekolah dan masyarakat.
49. Kemampuan menjadi pendukung pengelolaan program kegiatan sekolah dan profesi.
Adapun dalam hal ini guru dapat melakukan kegiatan sebagai berikut : (1) Menjadi
anggota staf sekolah yang produktif dan (2) Menjadi anggota administrasi profesional
yang produktif.
a. Idealnya, tingkat kemampuan yang diharapkan dimiliki guru profesional adalah
tingkat kemampuan yang menunjukkan efisiensi yang tinggi dalam
melaksanakan pekerjaan. Menurut Alen Richard dalam Wahyudin et.al (2007:9-
34) efisiensi profesional mencakup 5 kemampuan, yaitu :
50. Keterampilan teknologi yaitu dapat melakukan pekerjaan dengan menggunakan teknik-
teknik kerja ilmiah yang mendekati kesempurnaan.
51. Pengetahuan teknologi yang relevan yaitu dapat menguasai teknik-teknik kerja ilmiah
yang dapat dipergunakan untuk melaksanakan bidang pekerjaannya.
52. Pengetahuan tambahan untuk pengembangan yaitu dapat menguasai pengetahuan
tentang konsep dan metode penelitian dan pengembangan yang dapat dipergunakan
dalam bidang pekerjaannya.
53. Kemampuan mengambil keputusan secara tepat yaitu dapat melaksanakan
kepemimpinan dalam bidang pekerjaannya.
54. Kualitas moral yaitu teguh terikat pada kode etik jabatannya dalam situasi
bagaimanapun yang dihadapinya.

i. MACAM-MACAM PERAN GURU DALAM PENDIDIKAN


55. Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak
56. Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya.
Oleh karena itu, tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh-tokoh masyarakat
harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat, bangsa dan negara.
Karena nilai dasar negara dan bangsa Indonesia adalah Pancasila, maka tingkah laku
pendidik harus selalu diresapi oleh nilai-niai Pancasila.
57. Peran guru sebagai pengajar dan pembimbing dalam pengalaman belajar
58. Setiap guru harus memberikan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman lain di luar
fungsi sekolah seperti persiapan perkawinan dan kehidupan keluarga, hasil belajar yang
berupa tingkah laku pribadi dan spiritual dan memilih pekerjaan di masyarakat, hasil
belajar yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial tingkah laku sosial anak.
Kurikulum harus berisi hal-hal tersebut di atas sehingga anak memiliki pribadi yang
seusia dengan nilai-nilai hidup yang dianut oleh bangsa dan negaranya, mempunyai
pengetahuan dan keterampilan dasar untuk hidup dalam masyarakat dan pengetahuan
untuk mengembangkan kemampuannya lebih lanjut.
59. Peran guru sebagai pelajar (learner)
60. Seorang guru dituntut untuk selalu menambah pengetahuan dan keterampilan agar
supaya pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai tidak hanya terbatas pada
pengetahuan yang berkaitan dengan pengembangan tugas profesional, tetapi juga
tugas kemasyarakatan maupun tugas kemanusiaan.
61. Peran guru sebagai setiawan dalam lembaga pendidikan
62. Seorang guru diharapkan dapat membantu dalam mengembangkan kemampuannya.
Bantuan dapat secara langsung melalui pertemuan-pertemuan resmi maupun
pertemuan insidental.
63. Peran guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat
64. Seorang guru diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan di segala bidang
yang sedang dilakukan. Ia dapat mengembangkan kemampuannya pada bidang-bidang
yang dikuasainya.
65. Peran guru sebagai administrator
66. Seorang guru tidak hanya sebagai pendidik dan pengajar, tetapi juga sebagai
administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu seorang guru
dituntut bekerja administrasi teratur. Segala pelaksanaan dalam kegiatannya proses
belajar mengajar perlu diadministrasikan secara baik. Sebab administrasi yang
dikerjakan seperti membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar dan sebagainya
merupakan dokumen yang berharga bahwa ia telah melaksanakan tugasnya dengan
baik.

67. II. PERAN GURU DALAM PROSES PENDIDIKAN


a. Efektifitas dan efisien belajar individu di sekolah sangat bergantung kepada
peran guru. Seorang guru yang ideal seyogyanya dapat berperan sebagai:
b. Konservator (pemelihara)
68. Sistem nilai yang merupakan sumber norma kecerdasan.
a. Inovator (Pengembang)
69. Sistem ilmu pengetahuan
a. Transmitor (Penerus)
70. Sistem-sistem nilai tersebut kepada peserta didik
a. Transformator (Penterjemah)
71. Sistem-sistem nilai tersebut melalui penjelmaan dalam pribadinya dan perilakunya
dalam proses interaksi dengan sasaran didik.
a. Organisator (Penyelenggara)
72. Terciptanya proses edukatif yang dapat dipertanggungjawabkan, baik secara formal
(kepada pihak yang mengangkat dan menugaskannya) maupun secara moral (kepada
sasaran didik, serta Tuhan yang menciptakannya).

73. III. PERAN GURU DLAM PROSES PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK


a. Guru sebagai Perencana (Planner)
74. Yang harus mempersiapkan apa yang akan dilakukan di dalam proses belajar mengajar.
75. b.      Guru sebagai pelaksana (Organizer)
76. Yang harus dapat menciptakan situasi, memimpin, merangsang, menggerakkan, dan
mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana, dimana ia bertindak
sebagai orang sumber, konsultan kepemimpinan yang bijaksana dalam arti demokratik
dan humanistik (manusiawi) selama proses berlangsung.
77. c.       Guru sebagai penilai (Evaluator)
78. Yang harus mengumpulkan, menganalisa, menafsirkan dan akhirnya harus memberikan
pertimbangan atas tingkat keberhasilan proses pembelajaran, berdasarkan kriteria yang
ditetapkan baik mengenai aspek keefektifan prosesnya maupun kualifikasi produknya.
79. d.      Guru sebagai Pembimbing (Teacher Counsel)
80. Dimana guru dituntut untuk mampu mengidentifikasi peserta didik yang diduga
mengalami kesulitan dalam belajar, dan kalau masih dalam batas kewenangannya,
harus membantu pemecahannya (remedial teaching).

81. IV. PERAN GURU DI SEKOLAH, KELUARGA, DAN MASYARAKAT


a. Di sekolah guru berperan sebagai perancang pembelajaran, pengelola
pembelajaran, penilai hasil pembelajaran peserta didik, pengarang
pembelajaran, dan pembimbing peserta didik. Sedangkan dalam keluarga, guru
berperan sebagai pendidik dalam keluarga (family educator).
b. Sementara itu di masyarakat, guru berperan sebagai Pembina masyarakat
(social developer), agen masyarakat (social masyarakat). Lebih jauh
dikemukakan pula tentang peranan guru yang berhubungan dengan aktivitas
pengajaran admisnitrasi pendidikan, diri pribadi dan dari sudut pandang
psikologis.
c. Dalam hubungannya dengan aktivitas pembelajaran dan administrasi
pendidikan, guru berperan sebagai :
82. Pengambil inisiatif, pengarah dan penilai pendidikan.
83. Wakil masyarakat di sekolah
84. Artinya guru berperan sebagai pembawa suara dan kepentingan masyarakat dalam
pendidikan.
85. Sorang pakar dalam bidangnya
86. Yaitu menguasai bahan yang harus dikerjakannya
87. Penegak disiplin
88. Yaitu guru harus menjaga agar para peserta didik melaksanakan disiplin.
89. Pelaksana administrasi pendidikan
90. Yaitu guru bertanggung jawab agar pendidikan dapat berlangsung dengan baik.
91. Pemimpin generasi muda

a. Peran guru sebagai perencana (Planner) pada tahap ini melakukan identifikasi
masalah yang ada di kelas yang akan digunakan untuk kegiatan lesson
study dan perencanaan alternatif pemecahannya, selanjutnya disusun dan
dikemas dalam suatu perangkat pembelajaran yang terdiri atas :
92. Rencana pembelajaran
93. Petunjuk pelaksanaan pembelajaran
94. Lembar Kerja Siswa
95. Media atau alat peraga pembelajaran
96. Instrumen observasi pembelajaran

97. Guru sebagai Agent of Change Pembelajaran Siswa


a. Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS dan Undang-
Undang No. 14 tahun 2006 tentang Guru dan Dosen, bahwa kedudukan, peran
dan fungsi guru sangat sentral dalam membangun kualitas pendidikan nasional.
Merujuk pada beberapa peraturan perundang-undangan bidang pendidikan
tersebut di atas, baik berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah sampai
Permendiknas, pada era sekarang dan akan datang setiap guru harus memiliki
empat kompetensi dasar, yaitu
98. Kompetensi pedagogik, meliputi:
a. Kemampuan memahami peserta didik;
b. Kemampuan memahami prinsip pembelajaran;
c. Kemampuan melaksanakan prinsip pembelajaran;
d. Kemampuan merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran; dan
e. kemampuan mengembangkan potensi peserta didik;
99. Kompetensi kepribadian, meliputi:
i. Kemampuan bertindak sesuai nilai dan norma kehidupan;
ii. Konsisten membangun sikap mental positif;
iii. Menjunjung tinggi prinsip kemaslahatan hidup;
iv. Kemampuan mewujudkan akhlak mulia;
100. Kompetensi sosial, meliputi:
i. Kemampuan menjalin interksi sosial dengan peserta didik;
ii. Kemampuan menjalin interaksi sosial dengan sesama guru;
iii. Kemampuan menjalin interaksi sosial dengan tenaga kependidikan;
iv. Kemampuan menjalin interaksi sosial dengan orang tua/wali siswa; dan
v. Kemampuan menjalin interaksi sosial dengan warga masyarakat;
101. Kompetensi profesional, meliputi:
i. Kemampuan penguasaan materi pembelajaran;
ii. Kemampuan menerapkan konsep-konsep keilmuan dengan kehidupan
sehari-hari; dan
iii. Kemampuan dalam membuat karya ilmiah tentang pendidikan.
b. Menyimak beragam teori tentang agen perubahan yang telah diuraikan di atas,
kemudian dikomparasikan dengan beragam kompetensi yang harus dimiliki oleh
setiap guru, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah:
c. Guru termasuk salah satu faktor kunci dalam menentukan kualitas dan
keberhasilan proses pembelajaran siswa di kelas;
d. Guru yang memiliki kualitas kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan
profesioal, akan mampu berperan sebagai salah satu agen perubahan (agent of
change) pembelajaran siswa di kelas; dan
e. Guru diharapkan tetap konsisten dalam mengajar, membimbing dan mendidik
siswa untuk mengembangkan kualitas intelektual, emosional dan spiritualnya
dengan prinsip Tut Wuri Handayani, Ing Madya Mangun Karsa, Ing Ngarso Sung
Tulodo.

102. Strategi Meningkatkan Peran Guru Sebagai Agent of Change


a. Beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan dalam meningkatkan peran
guru sebagai agen perubahan (agent of change) pembelajaran siswa di kelas
antara lain : Pertama, membangun kualitas mentalitas positif guru melalui
kegiatan pelatihan ’motivasi berprestasi’ dan sejenisnya secara periodik,
misalnya pembinaan dan pelatihan ESQ. Meskipun setiap guru secara teoritik
telah mengetahui sebagian teori-teori psikologi pembelajaran, dia tetap
memerlukan penyegaran orientasi dan wawasan hidup prospektif dari para pakar
psikologi atau para motivator dalam menghadapi beragam persoalan pekerjaan
sebagian pendidik.
b. Dalam hal ini fokus pelatihan lebih ditekankan pada upaya membangun
konsistensi diri sebagai pendidik sepanjang karir profesinya untuk
mengembangkan tentang :
1. Prinsip selalu belajar (learning principle);
2. Prinsip kebutuhan untuk berprestasi (need achievement principle);
3. Prinsip kepemimpinan (leadership priciple);
4. Prinsip orientasi hidup ke depan (vision principle); dan
5. Prinsip menjadi pencerah dalam kehidupan kelompok (well
organized principle) (Agustua, A.G. 2005; Seligman, M. 2005).  
c. Ketika lima prinsip tersebut terinternalisasi dengan baik pada diri setiap guru,
maka guru tersebut akan mampu bertindak sebagai agent of
change pembelajaran peserta didik, baik aspek emosional, kepribadian dan
pengetahuan-keterampilan peserta didik. Demikian juga sebaliknya, ketika
kelima prinsip tersebut tidak menyatu dan tidak berkembang pada diri setiap
guru, maka kehadiran guru di kelas hakikatnya kurang berfungsi dalam
menyiapkan peserta didik untuk menghadapi beragam tantangan hidup di era
globalisasi.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Inovasi pendidikan dilakukan guna memecahkan masalah yang dihadapi agar dapat
memperbaiki mutu pendidikan secara efektif dan efisien. Dalam inovasi pembelajaran guru
dituntut selalu mencoba untuk mengubah, mengembangkan dan meningkatkan gaya
mengajarnya, agar ia mampu melahirkan model mengajar yang sesuai dengan tuntutan
kelasnya.
Di sekolah, guru berperan sebagai perancang pembelajaran, pengelola pembelajaran,
penilai hasil pembelajaran peserta didik, pengarah pembelajaran, pembentukan nilai-nilai pada
diri murid yang tertuju pada pengembangan seluruh aspek kepribadian murid secara utuh agar
tumbuh menjadi manusia dewasa. Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus
mengontrol setiap aktifitas anak-anak agar tingkah laku anak tidak menyimpang dengan norma-
norma yang ada.
Apabila mencermati paradigma pembelajaran dan sistem evaluasi yang
dikembangkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dalam mendorong
terjadinya perubahan kualitas pembelajaran siswa di kelas adalah metode rasional-empiris
dipadukan dengan metode normatif-edukatif.

21
 
 

B. Saran
Makalah ini memaparkan tentang peran guru sebagai agen pembaharuan pendidikan
serta peran guru dalam pembelajaran siswa. Berdasarkan pemaparan di atas maka penulis
dengan rendah hati menyarankan agar :
-          Guru memahami pentingnya peran dan fungsinya dalam pembelajaran di sekolah.
-          Guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran sebagai salah satu inovasi
pembelajaran.
-          Guru dapat memilih jenis metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan karkateristik dan
lingkungan sekolah.
DAFTAR PUSTAKA

1.      Alwasilah, Chaedar, 2007, Perspektif Pendidikan Bahasa Indonesia dalam konteks


Persaingan Global. Bandung : CV. Adira
2.      Danim, Sudarwan, 2002, Inovasi Pendidikan. Jakarta:  CV. Pustaka Setia
3.      Copy right 2007-2010. Akhmad Sudrajat. Lets Talk About Education
4.      http//wijayalabs.blog.detik.com//2009/guru-agen perubahan

Anda mungkin juga menyukai