Anda di halaman 1dari 34

PRAKTIKUM IV

Topik : Bentuk batang, arah tumbuh, permukaan dan modifikasi batang


Tujuan : Untuk mengetahui bermacam-macam bentuk batang, arah
tumbuh batang, permukaan dan modifikasinya.
Hari/tanggal : Kamis/31 Maret 2016
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN


A. Alat-alat
1. Baki/nampan
2. Pisau/cutter
3. Alat tulis
4. Kamera
B. Bahan-bahan:
1. Rumput teki (Cyperus rotundus)
2. Mendong (Fimbrystilis sp)
3. Pisang (Musa paradisiaca L.)
4. Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)
5. Sirih (Piper betle L.)
6. Bambu (Bambusa sp.)
7. kaktus (Opuntia vulgaris)
8. Pepaya (Carica papaya L.)
9. Jambu Biji (Psidium guajava L.)
10. Cemara (Casuarina equisetifolia L.)
11. Ketapang (Terminalia catappa L.)
12. Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)
13. Iler (Plectranthus scutellariodes L.)

II. CARA KERJA


A. Mengamati dan menentukan:
1. Habitus keseluruhan: herba, herba berkayu, perdu, rumput-rumputan,
teki-tekian.
2. Tipe batang: herbaceous, berkayu, batang rumput, batang mendong.
3. Bentuk batang: bulat, persegi, pipih.
4. Permukaan batang: licin, berusuk, beralur, bersayap, berambut, berduri,
dan lain-lain.
5. Arah tumbuh batang: tegak lurus, menggantung, berbaring, menjalar,
membelit, memanjat, condong, mengangguk.
6. Tipe percabangan: monopodial, sympodial, dan dikotom.
7. Arah tumbuh cabang.
B. Menggambar hasil pengamatan

III. TEORI DASAR


Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang sangat penting, dan
mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tumbuh tumbuhan. Batang
adalah sumbu tubuh tumbuhan.
A. Sifat-sifat batang antara lain adalah sebagai berikut:
1. Berbentuk panjang bukat seperti silinder atau dapat pula berbentuk lain,
tetapi selalu bersifat aktinomorf.
2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan
tiap buku-buku terdapat daun.
3. Tumbuhnya keatas menuju cahaya/bersifat fototrof atau heliotrof.
4. Bertambah panjang di ujung.
5. Mengandakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak
digugurkan kecuali cabang atau ranting yang kecil.
6. Tidak berwarna hijau kecuali pada tumbuhan yang umurnya pendek.
B. Fungsi batang bagi tumbuhan:
1. Mendukung bagian-bagian yang ada di atas tanah.
2. Memperluas asimilasi
3. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan
pengangkutan hasil asimilasi dari atas ke bawah.
4. Tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan.
C. Tumbuhan dibedakan menjadi tumbuhan berbatang jelas dan tidak berbatang
jelas:
1. Batang basah (herbaceous)
2. Batang berkayu (lignosus)
3. Batang rumput (calmus)
4. batang mending (calamus)
D. Macam-macam bentuk batang:
1. Bulat (teres)
2. Bersegi (angularis)
3. Pipih
E. Macam-macam permukaan daun
1. Licin (leavis
2. Berusuk (costatus)
3. Bersayap (alatus)
4. Beralur (sulcatus)
5. Berambut (pilesusu)
6. Berduri (spinosus)
7. Memperlihatkan bekas-bekas daun
8. Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu
9. Memperlihatkan banyak lentisel
10. Keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak.
F. Arah tumbuh batang dibedakan menjadi 8 macam:
1. Tegak lurus (erectus)
2. Menggantung (dependens, pendulus)
3. Berbaring (humifusus)
4. Menjalar atau merayap (repens)
5. Serong ke atas atau condong (ascendens)
6. Mengangguk (nutans)
7. Memanjat (scandens)
8. Membelit (volubilis)
a) Membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis)
b) Memebelit ke kanan (dextrorsum volubilis)
H. Percabangan dibedakan:
1. Percabangan monopodial
2. Percabangan sympodial
3. Percabangan dikotom/menggarpu
I. Arah tumbuh cabang dibedaklan:
1. Tegak (fastigiatus)
2. Condong ke atas (patens)
3. Mendatar (horizontalis)
4. Terkulai (declinatus)
5. Bergantung (pendulus)

IV. HASIL PENGAMATAN


A. Tabel Hasil Pengamatan
No Nama Habitu Tipe Bentuk Permukaan Arah Modifikas Tipe
Spesies s Batang Batang Batang Tumbuh i Batang Percabanga
n
1. Rumput Teki- Batang Bersegi Licin Tegak Umbi Simpodial
Teki tekian mendon (segi lurus batang
g tiga)
2. Mendong Herba Batang Bersegi Licin Tegak - Monopodial
mendon (segi lurus
g tiga)
3. Pisang Herba Batang Bulat Licin (batang Tegak - Simpodial
basah semu) dan kasar lurus
(batang sejati)
4. Kemban Herba Batang Bulat Kasar Membelit - Monopodial
g Telang basah ke kiri
5. Sirih Herba Batang Bulat Berambut Memanja Akar Monopodial
kayu berkayu t pelekat
6. Bambu Pohon Batang Bulat Licin Tegak - Monopodial
berkayu lurus
7. Kaktus Herba Batang Pipih Licin berduri Tegak Kladodia Monopodial
basah kladodi lurus
a
8. Pepaya Perdu Batang Bulat Memperlihatka Tegak - Monopodial
basah n bekas-bekas lurus
daun
9. Jambu Perdu Batang Bulat Licin Tegak - Simpodial
biji berkayu lurus
10. Cemara Pohon Batang Bulat Kasar Condong - Monopodial
berkayu ke atas
11. Ketapang Pohon Batang Bulat Kasar Tegak - Monopodial
berkayu lurus
12. Bogenvil Perdu Batang Bulat Kasar berduri Memanja Duri Simpodial
berkayu t pada
duri
13. Iler Herba Batang Bersegi Kasar Tegak - Monopodial
basah (segi lurus
empat)
B. Gambar Hasil Pengamatan
1. Rumput Teki (Cyperus rotundus)
a) Gambar Hasil pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Ruas batang
3. Batang

b) Foto Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Ruas batang
3. Batang

(Sumber: Dokumentasi pribadi. 2016)


c) Foto Literatur

Keterangan:
1. Daun
2. Batang
3. Ruas batang

(Sumber: Anonim a. 2016)

2. Mendong (Fimbrystilis sp)


a) Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Ruas batang
3. Batang

b) Foto Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Ruas batang
3. Batang

(Sumber: Dokumentasi pribadi. 2016)


c) Foto Literatur

Keterangan:
1. Daun
2. Ruas batang
3. Batang

(Sumber: Anonim b. 2016)

3. Pisang (Musa paradisiaca L.)


a) Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Pelepah
3. Batang semu

b) Foto Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Pelepah
3. Batang semu

(Sumber: Dokumentasi Pribadi. 2016)


c) Foto Literatur

Keterangan:
1. Daun
2. Pelepah
3. Batang semu

(Sumber: Anonim c. 2016)

4. Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)


a) Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. batang

b) Foto Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang

(Sumber: Dokumentasi Pribadi. 2016)


c) Foto Literatur

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang

(Sumber: Anonim d. 2016)

5. Sirih (Piper betle L.)


a) Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang

b) Foto Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang

(Sumber: Dokumentasi Pribadi. 2016)


c) Foto Literatur

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang

(Sumber: Anonim e. 2016)

6. Bambu (Bambusa sp.)


a) Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang

b) Foto Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang

(Sumber: Dokumentasi Pribadi. 2016)


c) Foto Literatur

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang

(Sumber: Anonim f. 2016)

7. Kaktus (Opuntia vulgaris)


a) Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Duri
2. Percabangan
3. Batang

b) Foto Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Duri
2. Percabangan
3. Batang

(Sumber: Dokumentasi Pribadi. 2016)


c) Foto Literatur

Keterangan:
1. Duri
2. Percabangan
3. Batang

(Sumber: Anonim g. 2016)

8. Pepaya (Carica papaya L.)


a) Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Batang
3. Bekas daun

b) Foto Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Batang
3. Bekas daun

(Sumber: Dokumentasi Pribadi. 2016)


c) Foto Literatur

Keterangan:
1. Daun
2. Batang
3. Bekas daun

(Sumber: Anonim h. 2016)

9. Jambu Biji (Psidium guajava L.)


a) Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang
4. Kerak batang

b) Foto Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang
4. Kerak batang

(Sumber: Dokumentasi Pribadi. 2016)


c) Foto Literatur

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang
4. Kerak batang

(Sumber: Anonim i. 2016)

10. Cemara (Casuarina equisetifolia L.)


a) Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang

b) Foto Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang

(Sumber: Dokumentasi Pribadi. 2016)


c) Foto Literatur

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang

(Sumber: Anonim j. 2016)

11. Ketapang (Terminalia catappa L.)


a) Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang

b) Foto Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang

(Sumber: Dokumentasi Pribadi. 2016)


c) Foto Literatur

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang

(Sumber: Anonim k. 2016)

12. Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)


a) Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang

b) Foto Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang

(Sumber: Dokumentasi Pribadi. 2016)


c) Foto Literatur

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang

(Sumber: Anonim L. 2016)

13. Iler
a) Gambar Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang

b) Foto Hasil Pengamatan

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang

(Sumber: Dokumentasi Pribadi. 2016)


c) Foto Literatur

Keterangan:
1. Daun
2. Percabangan
3. Batang

(Sumber: Anonim m. 2016)

V. ANALISIS DATA
1. Rumput teki (Cyperus rotundus)
Klasifikasi Rumput teki (Cyperus rotundus):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Clasiss : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Family : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus rotundus
(Sumber : http://www.biologionline.info/2013/10/klasifikasi-
rumput-teki-cyperus-rotundus.html
Beradasarkan hasil pengamatan, rumput teki (Cyperus rotundus)
merupakan habitus teki-tekian dengan tipe batang mendong. Dikatakan
memiliki habitus teki-tekian karena merupakan salah satu anggota tumbuhan
berbunga. Bentuk batangnya mendong seperti segitiga, karena bentuk batang
mendong adalah bangun segitiga. Permukaan batangnya licin. Arah
partumbuhannya tegak lurus dengan tipe percabangan simpodial. Batang
rumput teki ini bermodifikasi menjadi umbi batang. Kelompok ini memiliki
daya tahan luar biasa terhadap pengendalian mekanik karena memiliki umbi
batang di dal;am tanah yang mampu bertahan berbulan-bulan.
Menurut Desy Mutiara Sari dalam tulisannya yang berjudul Cyperus
rotundatus L. (2013) mengatakan bahwa batang rumput teki (Cyperus
rotundus L.) tumbuh tegak, berbentuk segitiga, berongga kecil dan agak
lunak, tingginya 10-30 cm dan penampangnya 1-2 mm. membentuk umbi di
pangkal batang, membentuk rimpang panang yang dapat membentuk tunas
baru, dan daun-daun terdapat di pangkal batang.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya yang berjudul
Morfologi Tumbuhan (2013) mengatakan bahwa Batang mendong
(calamus), seperti batang rumput, tetap[I memp;unyai ruas-ruas yang lebih
panjang, misalnya pada mendong (Fimbristylis globulosa Kunth), wlingi
(Scirpus grassus L.) dan tumbuhan sebangsa teki (Cyperaceae), dan lainnya.

2. Mendong (Fimbristylis sp.)


Klasifikasi tanaman mendong (Fimbristylis sp.):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Clasiss : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Family : Cyperaceae
Genus : Fimbristylis
Spesies : Fimbristylis sp.
(Sumber : https://www.scribd.com/doc/48479671/DESKRIPSI-
MENDONG)
Dari hasil pengamatan didapat bahwa mendong merupakan tanaman
berhabitus herba karena berair ketika batangnya dipatahkan. Tipe batangnya
adalah batang mendong dan berbentuk segitiga. Permukaan batangnya licin.
Tipe percabangan tumbuhan ini adalah monopodial, yaitu batang pokoknya
terlihat jelas, karena lebih besar dan lebih panjang daripada cabang-
cabangnya. Arah tumbuhnya tegak lurus. Batang mendong ini tidak
memiliki modifikasi seperti yang dimiki batang rumput teki.
Menurut Fajar Hufail dalam tulisannya yang berjudul Pengembangan
Tanaman Mendong (Fimbrystylis sp. Sebagai Bahan Baku Industri Kreatif
Nasional. (2015). Mengatakan bahwa tanaman mendong memiliki ciri-ciri
yang serupa dengan rumput teki, tapi tanaman ini lebih besar. Habitusnya
berupa semak dengan tipe batang berupa mendong, karena memiliki ruas
yang lebih panjang daripada tipe rumput, dan batang berbentuk segitiga.
Batangnya berwarna hijau hijau dengan permukaan yang licin. Arah tumbuh
batang tegak lurus dengan permukaan tanah. Memiliki tipe percabangan
monopodial, karena batang utamanya terlihat jelas. Arah tumbuh cabangnya
tidak diketahui dari hasil pengamatan, karena tidak mempunyai percabangan
yang jelas. Mendong merupakan tanaman berhabitus herba karena berair
ketika batangnya dipatahkan. Tipe batangnya adalah batang mendong
dengan bentuk batang segitiga (triangularis) dan permukaan batang yang
bersayap. Tipe percabangan tumbuhan ini monopodial, yaitu batang
pokoknya tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang daripada
cabang-cabangnya. Arah tumbuh batang tegak lurus dengan sifat cabang
geragih (stolon) merayap di bawah tanah. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan
annual, yaitu tumbuhan yang berumur pendek, yaitu kurang dari 1 tahun
sudah mati atau paling lama dapat mencapai umur satu tahun, setelah itu
tanaman ini akan mati. Warna daun tumbuhan ini yaitu hijau dengan bangun
daun pita dan warna batang hijau. Bentuk batang mendong adalah bersegi
yaitu mirip segitiga, permukaan dari batangnya adalah kasar sama seperti
pada permukaan daun bambu yaitu kasar yang diakibatkan garis-garis. Arah
tumbuh batangnya tegak lurus dan tipe percabangannya adalah monopodial.

3. Pisang (Musa paradisiaca L.)


Klasifikasi tanaman Pisang (Musa paradisiaca L.):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Clasiss : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Family : Musaceae
Genus : Musa
Species : Musa paradisiaca L.
(Sumber : http://www.biologionline.info/2013/05/klasifikasi-
pisang.html)
Berdasarkan hasil pengamatan, pisang (Musa paradisiaca L.)
termasuk habitus herba dengan tipe batang basah, yaitu batang yang lunak
dan berair. Batang pisang yang sering kita lihat bukan merupakan batang
pisang yang sebenarnya, melainkan batang semu. Batang pisang yang
sesungguhnay berada pada bawah batang semu yang biasanya terletak di
baeah permukaan tanah atau yang sering kita sebut dengan bonggol pisang.
Batang sejati pada pohon pisang ini memiliki bentuk bulat berlekuk.
Permukaan batang pada batang semunya licin sedangkan pada batang
sejatinya kasar dengan adanya lekukan-lekukan. Arah tumbuh batang tegak
lurus dengan percabangan monopodial.

4. Kembang Telang (Clitoria ternatea L.)


Klasifikasi tanaman Kembang Telang (Clitoria ternatea L.):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Clasiss : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Family : Fabaceae
Genus : Clitoria
Spesies : Clitoria ternatea L.
(sumber : http://www.biologionline.info/2014/06/klasifikasi-
kembang-telang-clitoria-ternatea.html)
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa, tanaman kembang telang
(Clitoria ternatea L.) termasuk dalam habitus herba. Tipe batangnya adalah
batang basah. Bentuk batangnya bulat dengan permukaan yang kasar. Arah
tumbuhnya membelit ke kiri. Dan tipe percabangannya adalah monopodial.
Menurut Rihan Khan dalam tulisannya yang berjudul Deskripsi
Tumbuhan Kembang Telang. (2015) mengatakan bahwa Kembang telang
merupakan tumbuhan perdu, tinggi 1-5 m, dan termasuk tumbuhan yang
menahun. Bentuk batangnya bulat dengan permukaan yang kasar berbulu .
arah tumbuhnya membelit ke kiri karena arah belitan yang berlawanan arah
putaran jarum jam. Dan tipe percabangannya monopodial. Batang tanaman
ini naik ke atas dengan menggunakan cabang pembelit dan meliliti
panunjangnya yang jika kita ikuti jalannya batang yang membelit itu, maka
penunjangnya akan selalu berada di sebelah kiri kita. Cabang-cabangnya
merupakan pendukung daun-daun dan mempunyai ruas-ruas.
Dari literatur tersebut terdapat perbedaan dengan apa yang saya amati.
Menurut pengamatan saya, batang kembang telang termasuk habitus herba
bukan perdu. Karena batang kembang telang tidak berkayu melainkan
batang basah.

5. Sirih (Piper betle L.)


Klasifikasi tanaman Sirih (Piper betle L.):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Clasiss : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Family : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L.
(Sumber : http://www.biologionline.info/2013/06/klasifikasi-
sirih.html)
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa tanaman sirih (Piper
betle L.) termasuk habitus harba berkayu dengan tipe batang yaitu batang
berkayu. Arah tumbuh batangnya memanjat kesegala bidang, baik bidang
rata maupun tidak. Batangnya berbentuk bulat dengan permukaan yang
berambut. Tanaman ini memiliki tipe percabangan monopodial. Tanaman
sirih memiliki batang modifikasi berupa akar pelekat. Akar pelekat ini
digunakan untuk memanjat.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya yang berjudul
Morfolgi Tumbuhan (2013) mengatakan bahwa sirih memiliki arah tumbuh
batang yang memanjat pada akar pelekatnya.
6. Bambu (Bambusa sp.)
Klasifikasi Tanaman Bambu (Bambusa sp.):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Clasiss : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Family : Poaceae
Genus : Bambusa
Spesies : Bambusa sp.
(sumber : http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-
morfologi-tanaman-bambu/)
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa batang tanaman bambu
(Bambusa sp.) termasuk dalam habitus pohong dengan tipe batang pohon
berkayu. Bentuk batangnya bulat dan permukaannya licin. Arah tumbuh
batang daun tegak lurus ke atas dengan percabangan yang monopodia.
Menurut Echaocha dalam tulisannya yang berjudul Bambu (2015)
mengatakan bahwa Batang-batang bambu muncul dari akar-akar rimpang
yang menjalar di bawah lantai. Batang-batang yang sudah tua keras dan
umumnya berongga, berbentuk silinder memanjat dan terbagi dalam ruas-
ruas. Tinggi tanaman bambu sekitar 0,3 m sampai 30 m. diameter batangnya
0,25-25 cm dan ketebalan dindingnya sampai 25 mm. pada bagian tanaman
terdapat organ-organ daun yang menyelimuti batang yang disebut dengan
pelepah batang terdapat perpanjangan tambahan yang berbentuk segi tiga
dan disebut subang, yang biasanya gugur lebih dulu. Tunas atau batang-
batang bambu muda yang baru muncul dari permukaan dasar rumpun dan
rhizome yang disebut rebung. Rebung tumbuh dari kuncup akar rimpang di
dalam tanah atau dari pangkal buluh yang tua. Rebung dapat dibedakan
untuk membedakan jenis dari bambu karena menunjukkan ciri khas warna
pada ujungnya dan bulu-bulu yang terdapat pada pelepahnya. Tanaman
bambu mempunyai dua tipe pertumbuhan rumpun, yaitu sympodial dan
monopodial. Bambu tipe simpodial tersebar di daerah tropik, seperti yang
terdapat di Indonesia dan Malaysia, sedangkan tipe bambu modopodial
biasanya ditemukan pada daerah subtropics seperti di Jepang, Cina, dan
Korea.
7. Kaktus (Opuntia vulgaris)
Klasifikasi tanaman Kaktus (Opuntia vulgaris):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Clasiss : Magnliopsida
Ordo : Caryophylales
Family : Cartoceae
Genus : Opuntia
Spesies : Opuntia vulgaris
(Sumber : http://www.slideshare.net/ydeaminapir/laporan-
praktikum-4-bentuk-batang-arah-tumbuh-permukaan-
dan-modifikasi-batang-morfologi-tumbuhan)
Dari hasil pengamatan diketahui bahwa batang kaktus (Opuntia
vulgaris) termasuk dalam habitus herba dengan tipe batang yaitu batang
basah, karena batangnya lunak dan berair. Batangnya mempunyai bentuk
yang pipih kladodia karena pertumbuhannya yang tanpa batas. Permukaan
kaktus licin berduri. Arah tumbuhnya tegak lurus dengan tipe percabangan
monopodial. Kaktus ini memiliki modifikasi batang berupa kladodia, yaitu
modifikasi batang yang memipih, berwarna hijau mengambil alih fungsi
daun, karena daun mereduksi menjadi bulu atau duri. Selama ini yang kita
mengira bahwa batang kaktus itu merupakan daun. Dan ada yang mengira
juga bahwa kaktus tidak memiliki daun. Namun ternyata yang kita kira daun
itu merupakan batang kaktus yang bermodifikasi menjadi daun dan
menggantikan peran daun. Sedangkan daunnya berbentuk seperti duri-duri.
Dikatakan batang kaktus itu bukan daun karena batang kaktus tersebut dapat
mengeluarkan tunas, bunga, dan daun.
8. Pepaya (Carica papaya L)
Klasifikasi tanaman Pepaya (Carica papaya L.)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Clasiss : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Family : Caricaceae
Genus : Carica
Species : Carica papaya L.
(Sumber : http://www.petanihebat.com/2013/12/klasifikasi-dan-
morfologi-tanaman-pepaya.html)
Dari hasil pengamatan dap[at diketahui bahwa batang papaya (Carica
papaya L.) termasuk dalam habitus perdu dengan tipe batang basah. Bentuk
batang papaya bukat dengan permukaan batang yang memperlihatkan bekas-
bekas daun. Arah tumbuh batangnya ke atas tegak lurus dan tipe
percabangannya monodial.
Menurut Rahmat Wayan Permadi dalam tulisannya yang berjudul
Morfologi Tumbuhan Pepaya (2014) mengatakan bahwa papaya termasuk
tumbuhan perdu yang dikelompokkan sebagai tanaman semusim, namun
dapat tumbuh setahun atau lebih. Bentuk batang pada tanaman pepaya yaitu
berbentuk bulat, dengan permukaan batang yang memperlihatkan bekas-
bekas daun dengan daun-daun yang membentuk serupa spiral pada batang
pohon bagian atas, jenis batang basah. Arah tumbuh batang yaitu tegak lurus
ke atas. Permukaan batang tanaman pepaya yaitu licin. Batangnya berongga,
umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, dan tinggi dapat mencapai
5-10 m.

9. Jambu Biji (Psidium guajava L.)


Klasifikasi tanaman jambu biji (Psidium guajava L.)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Clasiss : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Family : Myrtaceae
Genus : Psidium
Species : Psidium guajava L.
(Sumber : http://www.biologi-sel.com/2013/10/taksonomi-dan-
morfologi-tanaman-jambu.html)
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa batang jambu biji
(Psidium guajava L) termasuk dalam habitus perdu dengan tipe batang yaitu
batang berkayu. Bentuk batangnya bulat dan permukaannya licin. Keadaan
permukaan batangnya mengalami lepasnya keras (bagian kulit yang mati).
Arah tumbuh batangnya tegak lurus ke atas dengan tipe percabangan
simpodial, batang utamanya susah ditentukan, karena dalam perkembangan
selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhan atau kalah besar dan
kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya.
Menurut Aditya Permadi dalam tulisannya yang berjudul Pohon
Jambu (2015) mengatakan bahwa bentuk batang pohon jambu umunya
memiliki bentuk batang bagian bawah lebih besar, kemudian terus tumbuh
mengecil semakin keatas. Bentuk batang seperti itu biasanya disebut sebagai
jenis batang dengan type kerucut atau limas oleh para ahli botani Indonesia.
Bagian cabang memiliki permukaan licin serta banyak dijumpai
pengelupasan kulit cabang yang mati untuk diganti dengan kulit yang baru,
begitu terus menerus dari awal perumbuhan hingga tumbuh menjadi pohon
dewasa. Cabang dari pohon jambu juga kerap disebut sebagai sirung pendek,
yaitu jenis cabang pohon yang kecil dengan ruas pendek. Cabang pohon
jambu selain merupakan organ pendukung bagi daun, juga merupakan
penompang bagi bunga serta buah jambu tersebut.

10. Cemara (Casuarina equisetifolia L.)


Klasifikasi tanaman Cemara (Casuarina equisetifolia L.):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Clasiss : Magnoliopsida
Ordo : Casuarinales
Family : Casuarinaceae
Genus : Casuarina
Spesies : Casuarina equisetifolia L
(Sumber : http://documents.tips/documents/casuarina-les.html)
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa batang pohon cemara
(Casuarina equisetifolia L.) termasuk dalam habitus pohon. Bentuk
batangnya bulat dengan permukaan batang yang kasar dan memperlihatkan
lepasnya kerak. Arah tumbuh batangnya condong ke atas dengan tipe
percabangannya yang monopodial. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan
menahun, yaitu tumbuhan yang dapat bertahan hidup selama bertahun-
tahun, bahkan selama ratusan tahun.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya yang berjudul
Morfologi Tumbuhan (2013), arah tumbuh cemara condong ke atas dan tipe
percabangan yang monopodial.

11. Ketapang (Terminalia catappa L.)


Klasifikasi tanaman Ketapang (Terminalia catappa L.):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Clasiss : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Family : Combretaceae
Genus : Terminalia
Spesies : Terminalia catappa L.
(Sumber : http://dokumen.tips/documents/keaterminaliacatappalin
nketapang.html. 2015)
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa batang tanaman
ketapang (Terminalia catappa L.) termasuk dalam habitus pohon dengan
tipe batang yaitu batang berkayu. Batang ketapang bulat dengan permukaan
yang kasar. Tipe percabangannya monopodial dengan arah tumbuh batang
yang tegak lurus. Tumbuhan ini termasuk tumbuhna menahun, yaitu
tumbuhan yang dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun bahkan ratusan
tahun. Biasanya pada batangnya terdapat lumut kerak, namun bukan berarti
semua pohon ketapang harus mempunyai lumut kerak. Pohon ketapang
mempunyai bentuk cabang dan tajuk yang khas. Cabangnya mendatar dan
tajuknya bertingkat-tingkat mirip struktur pagoda.

12. Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)


Klasifikasi tanaman Bogenvil (Bougainvillea spectabilis):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Clasiss : Magnoliopsida
Ordo : Carryophyllales
Family : Nyctaginaceae
Genus : Bougainvillea
Species : Bougainvillea spectabilis
(Sumber : http://www.tanobat.com/bougenville-ciri-ciri-tanaman-
serta-khasiat-dan-manfaatnya.html. 2015)
Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa batang bogenvil
(Bougainvillea spectabilis) merupakan tanaman berhabitus perdu dengan
tipe batang yaitu batang berkayu. Mempunyai bentuk batang yang bulat
yang kasar berduri. Arah tumbuh batangnya memanjat pada duri dan
percabangannya simpodial. Batang ini memiliki cabang berkayu bulat,
beruas, dan memiliki diameter 5 mm – 8 mm, berwarna coklat dan
majemuk. Batang bogenvil bermodifikasi menjadi duri. Duri ini digunakan
untuk pertahanan diri.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya yang berjudul
Morfologi Tumbuhan (2013) arah tumbuh batang bogenvil adalah memanjat
pada durinya.

13. Iler (Plectranthus scutellariodes L.)


Klasifikasi tanaman Iler (Plectranthus scutellariodes L.):
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Clasiss : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Family : Lamiaceae
Genus : Plectranthus
Species : Plectranthus scutellariodes L.
Sumber : http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-
morfologi-tanaman-iler/. 2015)
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa batang tanaman iler
(Plectranthus scutellariodes L.) termasuk dalam habitus herba dengan tipe
batang yaitu batang basah. Memiliki bentuk batang yang Bersegi (segi
empat) dengan permukaan yang kasar. Arah tumbuh batangnya tegak lurus
dan memiliki tipe percabangan monopodial. Batang tanaman iler bisa
tumbuh mencapai 30 sampai 150 cm. batang iler ini mempunyai alur pada
masing-masing sisinya dan berwarna ungu kemerahan. Batang ini memiliki
rambut dan percabangan yang banyak. Namun percabangan tersebut masih
bisa bisa dilihat batang utamanya atau batang pokoknya.
VI. KESIMPULAN
1. Bentuk batang dari tanaman rumput teki dan mendong adalah bersegi (segi
tiga), tanaman pisang; kembang telang; sirih; bambu; pepaya; jambu biji;
cemara; ketapang; dan bogenvil adalah bulat, tanaman kaktus pipih
kladodia, dan tanaman iler bersegi (segi empat).
2. Arah tumbuh batang pada tanaman rumput teki; mendong; pisang; bambu;
kaktus; jambu biji; ketapang; dan iler adalah tegak lurus, tanaman kembang
telang membelit ke kiri, tanaman sirih memanjat, tanaman cemara condong
ke atas, dan tanaman bogenvil memanjat pada duri.
3. Permukaan batang pada tanaman rumput teki; mendong; batang semu
pisang; bambu; dan jambu biji adalah licin, permukaan batang tanaman
kembang telang; batang sejati pohon pisang; batang cemara; batang
ketapang; dan batang iler adalah kasar, permukaan batang sirih adalah
berambut, permukaan batang kaktus adalah licin berduri, permukaan batang
pepaya adalah memperlihatkan bekas-bekas daun, dan permukaan batang
bogenvil adalah kasar berduri.
4. Modifikasi batang tanaman rumput teki adalah umbi batang, tanaman sirih
adalah akar pelekat, tanaman kaktus adalah kladodia, dan tanaman bogenvil
adalah duri.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Alim, tanri. 2013. Taksonomi dan Morfologi Tanaman Jambu Biji. Diakses
melalui http://www.biologi-sel.com/2013/10/taksonomi-dan-morfologi-
tanaman-jambu.html. Pada tanggal 13 April 2016.

Anonim, 2015. Praktikum III BTT. Diakses melalui


http://dokumen.tips/documents/praktikum-iii-btt.html. Pada tanggal 12
April 2016.

Anonim. 2015. Klasifikasi dan morfologi Tanaman Bambu. Diakses melalui


http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-
bambu/. Pada tanggal 13 April 2016.

Anonim. 2014. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Pepaya. Diakses melalui


http://www.petanihebat.com/2013/12/klasifikasi-dan-morfologi-
tanaman-pepaya.html. Pada tanggal 13 April 2016.

Anonim. 2015. Bougenville-ciri-ciri tanaman serta khasiat dan manfaatnya.


Diakses melalui http://www.tanobat.com/bougenville-ciri-ciri-tanaman-
serta-khasiat-dan-manfaatnya.html. Pada tanggal 13 April 2016.

Anonim. 2015. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Iler. Diakses melalui


http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-
iler/. Pada tanggal 13 April 2016

Anonim a. 2013. Ramuan herbal rumput teki untuk atasi gangguan penyakit.
Diakses melalui http://benefitsplants.blogspot.co.id/2013/07/ramuan-
herbal-rumput-teki-untuk-atasi.html. Pada tanggal 13 April 2016

Anonim b. 2012. Natural Craft Mendong. Diakses melalui


http://blog.asiansecrets.co/natural-craft-mendong-craft/. Tanggal 14
April 2016.

Anonim c. 2015. Manfaat pohon pisang bagi kesehatan. Diakses melalui


http://jagakesehatan.com/manfaat-pohon-pisang-bagi-kesehatan.html.
Pada tanggal 14 April 2016.

Anonim d. 2011. Kembang telang, Si Bunga Kupu-Kupu Biru. Diakses melalui


https://nimadesriandani.wordpress.com/2011/06/25/kembang-telang-si-
bunga-kupu-kupu-biru/. Pada tanggal 14 April 2016.

Anonim e. 2013. Cara berkebun atau budidaya tanaman sirih. Diakses melalui
http://www.tanamanobat.net/cara-berkebun-atau-budidaya-tanaman-
sirih/. Pada tanggal 14 April 2016.

Anonim f. 2013. Cara mengawetkan Bambu. Diakses melalui http://pengertian-


definisi.blogspot.co.id/2013/01/cara-mengawetkan-bambu.html.tanggal
14 April 2016.
Anonim g. 2016. Opuntia Cochenillifera. Diakses melalui
http://herbalanugrahalam.com/?
Litelatur_Tanaman_Obat/Kaktus_Centong_|_Katus_Tentong_|%26nbsp
%3BNopal_Cactus_|_%26nbsp%3BPrickly_Pear_|
_Opuntia_cochenillifera. Pada tanggal 14 April 2016.

Anonim h. 2014. Darah tinggi sembuhkan dengan Akar pohon pepaya. Diakses
melalui http://artikel-sumber.blogspot.co.id/2014/05/darah-tinggi-
sembuhkan-dengan-akar.html. Pada tanggal 14 April 2016.

Anonim i. 2012. Panen kebun jambu merah Bangkok. Diakses melalui


http://blogs.upnjatim.ac.id/cahyo/2012/06/01/panen-kebun-jambu-
merah-bangkok/. Pada tanggal 14 April. 2016.

Anonim j. 2016. Berbagai jenis pohon cemara di Indonesia. Diakses melalui


http://nuramijaya.com/berbagai-jenis-pohon-cemara-di-indonesia/. Pada
tanggal 14 April 2016.

Anonim k. 2011. Pohon Ketapang atau Terminalia catappa. Diakses melalui


https://alamendah.org/2011/04/15/pohon-ketapang-atau-terminalia-
catappa/comment-page-3/. Pada tanggal 14 April 2016.

Anomim l. 2011. Indahnya warna-warni Bogenvil. Diakses melalui


http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=2386. Pada tanggal 14
April 2016.

Anonim m. 2012. Tumbuhan iler untuk pengobatan. Diakses melalui


http://tipspetani.blogspot.co.id/2012/04/tumbuhan-iler-untuk-
pengobatan.html. Pada tanggal 14 April 2016.

Budiyanto. 2014. Klasifikasi kembang telang (Clitoria ternatea). Diakses melalui


http://www.biologionline.info/2014/06/klasifikasi-kembang-telang-
clitoria-ternatea.html. Pada tanggal 12 April 2016.

Budiyanto. 2013. Klasifikasi pisang. Diakses melalui


http://www.biologionline.info/2013/05/klasifikasi-pisang.html. Pada
tanggal 12 Apriol 2016.

Budiyanto. 2013. Klasifikasi Rumput teki (Cyperus rotundus) Diakses melalui


http://www.biologionline.info/2013/10/klasifikasi-rumput-teki-cyperus-
rotundus.html. Pada tanggal 12 April 2016.

Budiyanto. 2013. Klasifikasi Sirih. Diakses melalui


http://www.biologionline.info/2013/06/klasifikasi-sirih.html. Pada
tanggal 13 April 2016.
Citra. 2011. Deskripsi mendong. Diakses melalui
https://www.scribd.com/doc/48479671/DESKRIPSI-MENDONG. Pada
tanggal 12 April 2016.

Dhany. 2015. Kea. Terminalia Catappa Linn (Ketapang). Diakses melalui


http://dokumen.tips/documents/keaterminaliacatappalinnketapang.html.
Pada tanggal 13 april 2016.

Echaocha. 2015. Bambu. Diakses melalui


http://dokumen.tips/documents/bambu-55a823116f4e2.html. Pada
tanggal 13 April 2016

Hufail, fajar. 2015. Pengembangan Tanaman Mendong (Fimbrystylis sp. Sebagai


Bahan Baku Industri Kreatif Nasional. Diakses melalui
http://ditjenbun.pertanian.go.id/tansim/berita-248-pengembangan-
tanaman-mendong-fimbrystilis-sp-sebagai-bahan-baku-industri-kreatif-
nasional.html. Pada tanggal 12 April 2016.

Khan, raihan. 2015. Deskripsi tumbuhan Kembang Telang. Diakses melalui


http://dokumen.tips/documents/deskripsi-tumbuhan-kembang-
telang.html. Pada tanggal 12 April 2016.

Nuplanters. 2014. Gulma Teki-tekian. Diakses mnelalui


http://nuplanters.com/gulma-berdaun-sempit-lebar/. Pada tanggal 12
April 2016

Permadi, Aditya. 2015. Pohon Jambu. Diakses melalui


http://www.infoagribisnis.com/2015/04/pohon-jambu/. Diakses melalui
13 April 2016.

Permadi, wayan. 2014. Morfologi Tumbuhan Pepaya. Diakses melalui


http://www.slideshare.net/Wayanadi/morfologi-tumbuhan-pepaya. Pada
tanggal 13 April 2016.

Ripani, maedy. 2016. Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh


permukaan dan modifikasi batang (morfologi tumbuhan). Diakses
melalui http://www.slideshare.net/ydeaminapir/laporan-praktikum-4-
bentuk-batang-arah-tumbuh-permukaan-dan-modifikasi-batang-
morfologi-tumbuhan. Pada tanggal 13 April 2016

Sari, mutia, desi. 2013. Cyperus rotundus L. diakses melalui


https://desmutsi612.wordpress.com/2013/01/15/cyperus-rotundus-l/.
pada tanggal 12 April 2016.

Shingwa, riya. 2015. Casuarina Les. Diakses melalui


http://documents.tips/documents/casuarina-les.html. Pada tanggal 13
April 2016.
LAPORAN PRAKTIKUM IV
MORFOLOGI TUMBUHAN
(ABKC 2203)
BENTUK BATANG, ARAH TUMBUH, PERMUKAAN
DAN MODIFIKASI BATANG

Disusun Oleh:
Alfin Zidniyatur Rochman Banjari
(A1C215002)
Kelompok I A

Dosen Pengasuh:
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si
Maulana Khalid Riefani, S.Si., M.Sc

Asisten Dosen:
Rahmaniah Ulfah
Reza Krisna Adhitama

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
APRIL
2016

Anda mungkin juga menyukai