Anda di halaman 1dari 1

Fatimah Azahara

1908260101

2019 A/SGD 06

Proses infeksi paru supuratif yang menimbulkan destruksi


parenkim dan pembentukan satu atau lebih kaviti yang mengandung Definisi
pus

-Abses paru Primer adalah akibat pneumonia aspirasi atau


bronkogenik
-Abses paru Sekunder adalah akibat penyebaran infeksi dari
tempat lain secara : Etiologi
◦Hematogen
◦Limfogen
◦Perkontinuitatum

◦Abses paru primer disebabkan kuman anaerob yang terdapat di


daerah orofaring. Kuman penyebabnya polimikroba dengan
predominan kuman anaerob  Seperti :
Prevotella melanninogenica
Fusobacterium nucletum
Peptosraptococcus Klasifikasi Definisi,Etiologi,Klasifikasi,dan Faktor Risiko
◦Abses paru sekunder kuman penyebabnya
Staphilococcus aereus
Streptococcus pneumoniae
Klebsiella pneumoniae
Haemophillus influenza

-Aspirasi
-Penyakit gigi dan gusi, piorhea
-Obstruksi jalan napas
-Bronkiektasis Karsinoma
-Infark paru Diagnosa Banding
Faktor Risiko
-Fibrosis kistik Tuberculosis
-Sindrom disfungsi silia
-Sekuester paru
-Gangguan imuniti/sindrom defisiensi imuniti
-Pneumonia emboli

●Demam dan menggigil:  Demam seringkali merupakan tanda

pertama abses paru-paru, dengan setidaknya 80% orang mengalami Farmakologi


gejala ini.

●Sesak napas

●Malaise : perasaan lelah, tidak nyaman, dan kurang enak badan


Tatalaksana Farmakologi dan Farmakologi
yang tidak diketahui apa penyebabnya

●Anoreksia

●Batuk darah (hemoptisis): Hemoptisis cukup umum terjadi pada

abses paru lanjut.

●Bau busuk pada   sputum(dahak)  ●Sianosis: perubahan Nonfarmakologi

warna kulit/ selaput mukosa menjadi kebiruan 

●Keringat malam:  Berbeda dengan "semburan panas", keringat

malam sering kali digambarkan sebagai "basah kuyup" dan

membutuhkan pakaian tidur berganti.  Keringat juga bisa terjadi

pada siang hari.


Manifestasi Klinis Komplikasi yang sering terjadi adalah empiema dengan atau tanpa
●Batuk terus menerus   : Awalnya batuk biasanya kering, tetapi fistel bronkopleura. Pecahnya abses mengakibatkan tumpahnya pus
ke dalam saluran napas mengakibatkan penyebaran infeksi lebih
bisa menjadi produktif (batuk berdahak), terutama jika abses luas dan bahkan dapat berakibat asfiksia.
Komplikasi
pecah ke dalam bronkus. ●
●Fistula bronkopleural
●Clubbing  (perubahan di mana kuku mengembangkan penampilan ●Perdarahan paru-paru
seperti sendok terbalik) Abses Paru ●Penyebaran infeksi

Komplikasi dan Prognosis Dalam kebanyakan kasus, abses paru primer berhasil diobati
Patofisiologi Nyeri dada : ●Akibat dari kerusakan endotel terjadi dengan terapi antibiotik empiris, diikuti dengan terapi yang
respon protektif dan terbentuk lesi fibrofatty dan fibrous cap, ditargetkan tergantung pada pewarnaan gram dan hasil kultur
plak atherosklerosis, yang dipicu oleh inflamasi. Plak yang tidak dengan angka kesembuhan sekitar 90%. Abses sekunder
stabil (ditandai dengan fibrous cap yang tipis, inti lemak yang membutuhkan pengobatan penyebab yang mendasari untuk
besar, infiltrasi makrofag yang luas dan sedikit otot polos) lebih Prognosis
●Nyeri saat bernapas dalam (nyeri dada pleuritik atau nyeri dada meningkatkan hasil. Prognosis buruk, terutama pada pasien
rentan terjadinya ruptur. immunocompromised dan pasien dengan neoplasma bronkial
●Terjadinya ruptur pada fibrous cap pada plak atherosklerosis yang memburuk saat menarik napas dalam) dibandingkan dengan abses paru primer dengan angka kematian
akan menyebabkan tepaparnya molekul protrombis dengan inti lipid. sekitar 75%.

Akibatnya akan mendorong  untuk terbentuknya trombus akut yang

akan menyumbat pada lumen arteri mengakibatkan terjadinya nyeri

pada dada. Jelaskan tentang penyakit yang diderita,dalam hal ini sebagai
dokter harus menjelaskan tentang apa itu abses paru dan
penyebabnya apa (Abses paru merupakan penyakit infeksi pada
bagian parenkim paru yang disebabkan oleh kuman (fusobacterium
●Proses lanjut pneumonia inhalasi bakteria pada penderita dengan nucletum,staphylococcus aureus) yang biasanya karena pasien
faktor predisposisi. Bakteri mengadakan multiplikasi dan merusak Edukasi kurang menjaga kebersihan diri,terutama kebersihan mulut),tanda
parenkim paru dengan proses nekrosis. Bila berhubungan dengan dan gejalanya apa saja (batuk dengan dahak yang berbau disertai
bronkus, maka terbentuklah air-fluid level bakteria masuk kedalam demam,sesak napas),lalu factor risiko abses paru bagaimana
parenkim paru selain inhalasi bisa juga dengan penyebaran (kurangnya kebersihan mulut dan gigi,gangguan imunitas),dan
hematogen (septik emboli) atau dengan perluasan langsung dari edukasi pasien dalam pengobatannya,yaitu minum obat dengan
proses abses ditempat lain (nesisitatum) teratur.
●Kavitas yang mengalami infeksi. Pada beberapa penderita
tuberkulosis dengan kavitas, akibat inhalasi bakteri mengalami Edukasi dan Pencegahan
proses keradangan supurasi. Pada penderita empisema paru atau
polikistik paru yang mengalami infeksi sekunder.
Patofisiologi
●Obstruksi bronkus dapat menyebabkan pneumonia berlanjut
sampai proses abses paru. Hal ini sering terjadi pada obstruksi
karena kanker bronkogenik. Gejala yang sama juga terlihat pada Pencegahan
aspirasi benda asing yang belum keluar. Kadang-kadang dijumpai
juga pada obstruksi karena pembesaran kelenjar limfe
peribronkial.
●Pembentukan kavitas pada kanker paru.
●Pertumbuhan massa kanker bronkogenik yang cepat tidak
diimbangi peningkatan suplai pembuluh darah, sehingga terjadi
likuifikasi nekrosis sentral. Bila terjadi infeksi dapat terbentuk
abses

-Anamnesis harus difokuskan untuk menemukan pasien yang

berisiko mengalami keadaan aspirasi (gangguan kognisi, hilangnya

fungsi motorik bulbar, imobilitas),

-Serta penyebab melemahnya system imun tubuh, penyalahgunaan Anamnesis


obat intravena, dan penyakit pernapasan bagian atas yang baru

terjadi.

-Anamnesis keluhan utama pasien dan gejala yang ada  pada pasien
Cara Meneggakkan Diagnosa
-Keadaan Umum
-Vital Sign : Temp (subfebris/febris) ,RR (>22x/i),HR(N),TD (N)
-Pemeriksaan Head to toe Lendir dan materi lainnya yang dibawa dari paru-paru, bronkus, dan
-Pemeriksaan Thoraks : Pemeriksaan Fisik Definisi Sputum
trakea yang mungkin dibatukkan dan dimuntahkan atau ditelan.
•Per kusi : sedikit r edup pada bagian abses
•Auskultasi : Bunyi napas tambahan amf or ik Purulen

Mukopurulen
Pemeriksaan Mikrobiologi Batuk dengan sputum berbau
Pemeriksaan Penunjang Klasifikasi Sputum Mukoid
Pemeriksaan Radiologi
Hemoptisis

Saliva

Anda mungkin juga menyukai