Anda di halaman 1dari 7

NAMA : MAHARANI

NIM : J1B120064

KELAS : A

PROGRAM STUDI : GIZI

MATA KULIAH : ILMU BAHAN PANGAN

DOSEN PENGAMPU : Ruwiah, S.P., M. Kes.

Analisis Bahan Pangan

Sawi Hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.)

Sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.) merupakan salah satu komoditas tanaman
hortikultura dari jenis sayur-sayuran yang di manfaatkan daun-daun yang masih muda. Daerah
asal tanaman sawi diduga dari Tiongkok dan Asia Timur, konon di daerah Tiongkok, tanaman ini
telah dibudidayakan sejak 2.500 tahun yang lalu, kemudian menyebar luas ke Filipina dan
Taiwan. Masuknya sawi kewilayah Indonesia diduga pada abad XIX. Bersamaan dengan lintas
perdagangan jenis sayuran sub-tropis lainnya, terutama kelompok kubis-kubisan. Daerah pusat
penyebaran sawi antara lain Cipanas, Lembang, Pengalengan, Malang dan Tosari. Terutama
daerah yang mempunyai ketinggian diatas 1.000 meter dari permukaan laut. Sebutan sawi bagi
orang asing adalah mustard. Perdagangan internasional dengan sebutan green mustard, indian
mustard ataupun sarepta mustard. Orang Jawa dan Madura menyebutnya sawi, sedang orang
Sunda menyebutnya sasawi.

Sayuran ini memiliki nama lain yaitu caisim atau caisin yang berasal dari bahasa Kanton. Bagian
daunnya berwarna hijau, tapi bagian tulang daunnya berwarna hijau keputihan. Semakin ke
ujung, tulang daunnya semakin mengecil dengan warna senada. Akarnya berada di ujung
batang-batang yang saling terhubung. Tidak seperti kangkung yang daunnya berada di setiap
cabang, caisin memiliki daun oval tunggal yang lebar dan panjang. Daun sayuran hijau ini
terhubung dengan batang yang di bagian ujungnya menempel dengan batang lainnya.

KOMPOSISI

Menurut data pangan Kemenkes RI, dalam 100 gram caisin mengandung beberapa nutrisi yang
penting untuk tubuh, seperti:

1. Makronutrien
 Energi (Energi): 20 Kalori
 Protein (Protein): 1,7 gram
 Lemak (Lemak): 0,4 gram
 Karbohidrat (CHO): 3,4 gram
 Serat (Serat): 1.2 gram
2. Mineral
 Kalsium (Ca): 123 miligram
 Fosfor (P): 40 miligram
 Besi (Fe): 1,9 miligram
 Natrium (Na): 18 miligram
 Kalium (K): 358,2 miligram
 Tembaga (Cu): 0,05 miligram
 Seng (Zn): 1,4 miligram
3. Vitamin dan antioksidan
 Beta-Karoten (Karoten): 1,675 mikrogram
 Total Karoten (Re): 4,188 mcg
 Thiamin (Vit. B1): 0,04 miligram
 Riboflavin (Vit. B2): 0,19 miligram
 Niasin (Niasin): 0,6 miligram
 Vitamin C (Vit. C): 3 miligram

ATRIBUT MUTU

Tekstur, Sawi hijau memiliki tekstur yang halus, tidak terlalu keras dan juga tidak terlalu lunak
namun saat layu akan kusut. Tidak berbulu, dan tidak mampu membentuk krop (telur) (Mutu
baik)

Warna, Tangkai daunnya pun panjang, langsing, dan berwarna putih kehijauan yang agak keras.
Sedangkan bentuk daunnya yaitu lebar memanjang, tipis, dan berwarna hijau (Mutu baik)

Rasa, Untuk rasanya sendiri, sawi hijau memiliki rasa yang sedikit pahit namun renyah dan
segar saat dimakan (Mutu baik)

Aroma/Bau, Sawi hijau tidak memilik aroma yang khas (Mutu baik)

Nilai Gizi, Dalam 100 gram sawi hijau mengandung Energi (Energi): 20 Kalori, Protein (Protein):
1,7 gram, Lemak (Lemak): 0,4 gram, Karbohidrat (CHO): 3,4 gram, Serat (Serat): 1.2 gram,
Kalsium (Ca): 123 miligram, Fosfor (P): 40 miligram, Besi (Fe): 1,9 miligram, Natrium (Na): 18
miligram, Kalium (K): 358,2 miligram, Tembaga (Cu): 0,05 miligram, Seng (Zn): 1,4 miligram,
Beta-Karoten (Karoten): 1,675 mikrogram, Total Karoten (Re): 4,188 mcg, Thiamin (Vit. B1): 0,04
miligram, Riboflavin (Vit. B2): 0,19 miligram.

DAMPAK

Mutu dan Keamanan, Dari hasil pengamatan yang telah dianalisis dapat disimpulkan bahwa
sawi hijau memiliki mutu yang sangat baik. Selain itu, sawi hijau aman dikonsumsi. Sebab
memiliki manfaat yang sangat banyak.

Beberapa manfaat mengonsumsi sawi hijau yang masih segar dan tepat dalam pengolahannya :

1. Kaya Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa alami yang dapat membantu melindungi tubuh dari stres oksidatif
yang disebabkan radikal bebas secara berlebihan. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil
yang merusak sel-sel tubuh (International Journal of Biomedical Science. June 2008).

Jurnal tersebut memaparkan hasil penelitian yang dilakukan Lien Ai Pham-Huy dkk. Dijelaskan
bahwa radikal bebas bisa menyebabkan kerusakan sel-sel tubuh dan menimbulkan berbagai
penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan alzheimer.

2. Sumber Vitamin K

Sawi hijau, baik dalam kondisi mentah maupun matang, merupakan sumber vitamin K yang
sangat baik. Dalam setiap 100 gram sawi hijau terdapat 497 mikrogram vitamin C. Vitamin K
memiliki peran penting dalam membantu pembekuan darah, serta terbukti penting untuk
kesehatan jantung dan tulang. Seseorang yang mengalami defisiensi vitamin K memiliki risiko
lebih besar terkena penyakit jantung dan osteoporosis (Current Nutrition Reports Journal. July
2017).

3. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Sawi hijau dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia. Hal ini terkait dengan
kandungan vitamin C yang tinggi, yaitu 70 mg dalam 100 gram sawi hijau. Sawi hijau juga sangat
kaya vitamin A yang mendukung sistem kekebalan tubuh.

4. Mencegah Kanker

Selain mengandung sejumlah antioksidan kuat yang memiliki efek mencegah kanker, sawi hijau
juga mengandung senyawa glukosinolat (The Journal of Molecules. October 2017).

Dalam sebuah penelitian (2018), glukosinolat terbukti membantu melindungi sel terhadap
kerusakan DNA dan mencegah pertumbuhan sel kanker. Studi lain juga membuktikan bahwa
ekstrak daun sawi hijau mampu melindungi tubuh dari risiko terkena kanker usus besar, perut,
paru-paru, dan ovarium.

5. Menyehatkan Jantung
Sawi hijau juga baik untuk kesehatan jantung. Sayuran ini banyak mengandung antioksiden
seperti flavonoid dan beta karoten.

Hasil penelitian Amy Rees dkk yang telah dipublikasikan dalam The Journal of Nutrients
(December 2018) menunjukkan bahwa kedua senyawa ini mempunyai peran penting dalam
menurunkan risiko pengembangan dan kematian akibat penyakit jantung.

6. Menurunkan Tekanan Darah

Kalium, kalsium, dan magnesium dapat ditemukan dalam sawi hijau. Mineral ini dapat
membantu menurunkan tekanan darah secara alami. Beberapa bukti menunjukkan bahwa
asupan 4,700 mg kalium tiap hari dapat menurunkan tekanan darah akibat asupan natrium
yang tinggi. Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan pembekuan darah pada otak, yang dapat
pula menyebabkan pendarahan otak.

7. Menurunkan Kadar Kolesterol

Sayuran dari keluarga Brassicaceae juga mengandung senyawa yang bisa membantu mengikat
asam empedu dalam sistem pencernaan. Hal ini penting, karena bisa mencegah reabsorpsi
asam empedu sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol (Food Chemistry: Vol. 100. 2007).

8. Menyehatkan Mata

Ada dua jenis antioksidan yang terkandung dalam sawi hijau dan terbukti bermanfaat bagi
kesehatan mata. Kedua antioksidan itu adalah lutein dan zeaxanthin yang mampu membantu
melindungi retina dari kerusakan oksidatif, serta menyaring cahaya biru yang membahayakan
penglihatan (The Journal of Molecules. April 2017).

9. Menyehatkan Tulang

Sawi hijau mengandung sejumlah mineral penting seperti zat besi, fosfor, kalsium, magnesium,
dan seng, serta vitamin K. Semuanya memiliki peran dalam membangun dan mempertahankan
struktur dan kekuatan tulang. Zat besi dan seng berperan dalam produksi dan pertumbuhan
kolagen yang baik untuk persendian. Fosfor dan kalsium penting dalam mempertahankan
struktur tulang. Vitamin K membantu menjaga keseimbangan kalsium dalam tulang.

10. Menyehatkan Kulit

Sawi hijau mengandung vitamin C yang baik untuk kesehatan kulit. Vitamin C membantu
produksi kolagen yang berperan untuk kulit sehat dan kencang.

11. Mencegah Anemia

Anemia bisa disebabkan karena kekurangan zat besi dalam tubuh. Sawi kaya zat besi dan folat.
Zat besi membantu menjaga hemoglobin tetap terkontrol, segingga dapat mencegah anemia.
Folat membantu tubuh menyerap zat besi lebih efisien, kemudian dapat meningkatkan
produksi sel darah merah oleh tubuh.

12. Menyehatkan Sistem Pencernaan

Sawi merupakan sayuran kaya serat pangan. Serat pangan akan membantu lambung dan usus
dalam menyerap nutrisi makanan, kemudian meneruskannya ke usus besar. Pencernaan yang
sehat akan mendukung kelancaran buang air besar.

Ciri-Ciri Sawi Hijau Yang Kurang baik

Dari hasil pengamatan, ciri-ciri sawi hijau yamg kurang baik untuk dikonsumsi yaitu batang dan
daun sawi hijau telah layu, warna daunnya kekuning-kuningan, batangnya pecah-pecah. Selain
itu, baunya agak aneh seperti mulai membusuk.

Efek Samping Caisim bagi kesehatan

Secara keseluruhan, sawi hijau aman dikonsumsi. Namun, bisa saja menyebabkan reaksi negatif
bagi individu tertentu, misalnya :

1. Iritasi Lambung

Sayuran caisim yang menjadi favorit masyarakat, ternyata dapat memberi pengaruh buruk jika
dikonsumsi dengan cara yang salah. Menurut Tim peneliti dari Iran, Bagher, cara memasak atau
merebus caisim yang salah dan juga mengonsumsi caisim dalam jumlah yang besar, dapat
menyebabkan perut menghasilkan gas berlebih sehingga menimbulkan rasa perih pada
lambung.

2. Diare

Menurut penelitian yang dilakukan Christa Raak, Ia menyimpulkan walaupun caisim dinyatakan
dapat memberi banyak manfaat kesehatan, tetap harus diperhatikan apakah makanan tersebut
memberikan efek alergi maupun efek diare. Disimpulkan juga bahwa mengonsumsi caisim
secara berlebihan dapat menyebabkan diare, nyeri lambung, hingga hipotensi dan rasa mual.

3. Pengguna Obat Pengencer Darah

Karena mengandung vitamin K dalam jumlah tinggi, asupan sawi hijau bisa mengganggu
efektivitas penggunaan obat pengencer darah seperti warfarin. Karena itu, sebelum
mengkonsumsi, konsultasi dulu dengan dokter.

4. Penderita Gangguan Ginjal

Sawi hijau mengandung oksalat yang dapat meningkatkan risiko batu ginjal pada beberapa
orang jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Jika Anda rentan terhadap batu ginjal tipe oksalat,
sebaiknya jangan mengkonsumsi sawi hijau.

5. Merangsang Menstruasi

Selain itu, sawi memiliki efek merangsang menstruasi. Apabila digunakan untuk wanita dengan
siklus haid tidak teratur, ini mungkin bisa membantu. Tapi tidak demikian bagi wanita yang
hamil, karena bisa menyebabkan keguguran. Karena itu, wanita hamil perlu berkonsultasi
dengan dokter jika ingin mengkonsumsi sawi

Anda mungkin juga menyukai