Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWADARURATAN

PADA PASIEN AN. A DENGAN DIAGNOSA MEDIS FEBRILE CONVULSIONS DI

RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT

RUMAH SAKIT RSPAL DR. RAMELAN SURABAYA

Oleh :
AGIL MAHARANI
NIM. 1920002

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

TAHUN 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWADARURATAN

PADA PASIEN AN. A DENGAN DIAGNOSA MEDIS FEBRILE CONVULSIONS

DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT

RUMAH SAKIT RSPAL DR. RAMELAN SURABAYA

Oleh :
AGIL MAHARANI
NIM. 1920002

Surabaya, Desember 2020

CI Pendidikan
DEPARTEMEN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
STIKES HANG TUAH SURABAYA

ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI GAWAT DARURAT


A. Data Pasien
Tanggal pengkajian : No Rekam medik : Nama perawat :
Senin, 14 Desember 2021 00682638 Agil

Nama Pasien : Jenis Kelamin : Umur : 10 Bulan 23 Hari


An. A Perempuan

B. Primary Survey
Waktu kedatangan (pukul) Transportasi : Kondisi datang :

09.28 WIB Ambulance Pasien kejang dengan mata


melirik ke atas, disertai diare
cair ampas sedikit warna
kuning pucat, demam tinggi,
dan pernafasan takikardi
C. Tindakan Pre Hospital
Fasilitas kesehatan yang dikunjungi sebelum datang ke IGD :

Tindakan yang telah dilakukan dari Faskes sebelumnya

CPR O2 Infus Bidai Bebat Urin Kateter Lainnya .......................................

D. Tindakan Intra Hospital


TRIAGE
Kesadaran Kategori Triage : Klasifikasi Kasus Medik

Allert Verbal P1 P2 P3 Emergency trauma


Emergency non trauma
Pain Unrespon Merah Kuning
Non Emergency trauma
Hijau Hitam
non emergency non trauma
KELUHAN UTAMA (AMPLE)
Tanda dan gejala Karakteristik

Demam tinggi, Dehidrasi berat, dan disertai kejang Konsistensi diare ampas berwarna kuning pucat
Demam tinggi Suhu 40.3 0C
Kejang mata melirik ke atas
Onset/awal kejadian

Mata melirik ke atas sejak jam 9 pagi, pasien


tidak langsung dibawa ke RS dibawa ke bidan
dulu. Diare sejak jam 01.00 WIB dini hari Faktor yg meringankan
dengan frekuensi 10x cair ampas sedikit a. Memberi terapi O2 6 Lpm
warna kuning pucat, disertai demam tinggi b. Memberi stesolid supp 10mg
dan pernafasan takikardi 265 Bpm c. Infus Rl
d. Inject antrain 110 mg iv
e. Inject pamol 125 mg
f. Inject dexa 2,5 mg

Lokasi
Abdomen Faktor Pencetus
Suhu Badan
GEA
Durasi Kejang Demam
Frekuensi diare 10 x sejak jam 01.00 WIB
Dehidrasi Berat
Suhu 40.3 0C

Riwayat Penyakit Dahulu (terkait keluhan saat ini atau penyakit penyulit)

Pasien tidak memiliki riwayat penyakit

Riwayat Allergi :

Tidak ada riwayat alergi

Tensi : mmHg HR : 239 x/menit RR : 50 x/menit Suhu : 40.3 °C aksila


Pengkajian Nyeri (pqrst)
-

AIRWAY CIRCULATION

Paten Obstruksi Irama jantung : reguler ireguler

Tindakan Airway : Akral : HKM dingin basah Pucat

Membran mukosa Sianosis Jaundice Normal


BREATHING
CRT : < 2 Dtk > 2 Dtk
Pergerakan dada : simetris asimetri,
Turgor kulit : Baik sedang jelek
Irama pernapasan : Reguler Ireguler
Edema :
Tidak ada
Suara napas tambahan : Tidak ada
Perdarahan :
Pemberian terapi oksigen : Tidak ada
Memberi terapi O2 6 Lpm
Produksi urin : Urin keluar saat pasien mulai diinfus

DISABILITY GCS : E 7 V 1 M 4 total : 12

Fraktur : Tidak ada ada Pupil : isokor / anisokor


Lokasi

Paralisis : tidak ada ada


Lokasi : ...............................................................
E. Secondary Survey
Diagram Tubuh : PEMERIKSAAN HEAD TO TOE
Kepala leher, Thoraks, Abdomen, Genitourinaria, Muskuloskeletal

1. Kepala : Warna rambut hitam bersih


2. Mata : anemis ( / ), sklera ikterik ( / ), sekret ( / ),
refleks cahaya langsung ( / ), refleks cahaya tidak
langsung ( / )
3. Thorax :
a. Inspeksi : Simetris, ada penggunaan otot
bantu pernafasan
b. Auskultasi : Tidak ada bunyi tambahan
c. Perkusi : Sonor
d. Palpasi :

4. Jantung :

5. Abdomen :
a. Inspeksi : Simetris, tidak ada jejas, bentuk
cembung.
b. Palpasi : Turgor kulit elastis
c. Auskultasi : Bising usus 19 x/menit.
d. Perkusi : Tymphani

6. Ektremitas : Terpasang infus tangan sebelah


kiri
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Esinofil % L 0.20 % 0.5 – 5.0


Monosit % L 2.50 % 3.0 – 12.0
MCHC H 35.1 g/Dl 28 – 32
Trombosit H 618.00 10^uL 150 – 450
PCT L 0.517 10^3/uL 30 – 90
GDS H 225 Mg/dL 50 – 80
Kreatinin L 0.48 Mg/dL 0.6 – 1.5
BUN H 37 Mg/dL 10 – 24
Na H 149.0

Keterangan :

L : Rendah
LL : Krisis
H : Tinggi
HH : Tinggi Krisis

Pemeriksaan Penunjang :

1. Swab antigen
2. Swab PCR
3. Thorax Foto
G. Pemberian Terapi Medis
Obat yang diberikan Dosis (dalam mg) rute Indikasi
Ringer Lactate 200 CC/ 1 Jam IV Mengantikan cairan tubuh yang
hilang

Antrain 120 mg IV Analgetik pereda nyeri

Dexamethasone 2,5 mg IV Antiperadangan obat


kortikosteroid yang bekerja
menghambat pengeluaran zat
kimia tertentu dalam tubuh
Stesolid Supp 10 mg Supo Menghilangkan kejang otot
karena spasme patologi lokal

Pamol 125 mg IV Obat analgesik antipiretik yang


banyak dipakai untuk meredakan
nyeri ringan hingga sedang, serta
demam.
Tindak lanjut : KRS MRS PP DOA OPERASI RUJUK PINDAH FASKES LAIN

Keterangan Ruang MRS / Rujuk / Pindah : PICU

Jam Keluar IGD : 15.27 WIB

DIAGNOSA UTAMA : Febrile Convulsions


ANALISA DATA
Data / faktor resiko Etiologi Masalah
DS : Ibu pasien mengatakan kejang
mata melihat ke atas

DO : Kejang berisiko mengalami Risiko perfusi serebral


Saat diobservasi didapatkan pasien :
penurunan sirkulasi darah tidak efektif
Tensi : mmHg
ke otak ( SDKI. HAL 51. D.0017)
HR : 239 x/menit
RR : 50 x/menit
Suhu : 40.3°C aksila

DS : Ibu pasien mengatakan suhu


semakin naik
Suhu tubuh meningkat di Hipertermia
DO : atas rentang normal tubuh (SDKI. HAL. D.0130)
Saat di temp suhu anak 40.3°C aksila

DS : Ibu pasien mengatakan


pernafasan tersenggal-sengal Penurunan cadangan Gangguan ventilasi
energi yang mengakibatkan spontan
DO : Saat dikaji pasien masih terlihat
individu tidak bernapas (SDKI. HAL 24. D.0004)
kejang dan mata melirik keatas
secara adekuat
Rencana Asuhan Keperawatan

No Masalah Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


Keperawatan (Observasi , Mandiri, Edukasi, Kolaborasi)
1. Risiko perfusi Setelah Luaran tambahan Intervensi Utama 1. Untuk mengetahui
dilakukan Pencegahan syok
serebral tidak Status sirkulasi status kekuatan nadi,
tindakan (SLKI. HAL 127. L.02016) (SIKI. HAL 285. I.02068)
efektif keperawatan frekuensi nafas,CRT dan
diharapkan status Dengan kriteria hasil : 1. Observasi
dibuktikan oksimetri nadi
sirkulasi dapat a. Monitor status kardiopulmonal
dengan Kejang 1. Saturasi oksigen
b. Monitor status oksigenasi
membaik membaik 2. Untuk
berisiko c. Monitor status cairan
2. Output urine mempetahankan saturasi
d. Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
mengalami meningkat oksigen pada pasien
3. Pucat menurun 2. Terepeutik pasangkan terapi obat
penurunan
a. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi dengan jalur IV, jika
sirkulasi darah ke oksigen >94% diperlukan
b. Pasang jalur IV, jika perlu
otak. ( SDKI.
3. Untuk HE kepada
HAL 51. D.0017) 3. Edukasi pasien agar lebih
a. Jelaskan faktor dan penyebab risiko memahami tanda awal
b. Jelaskan tanda dan gejala awal syok gejala syok

4. Kolaborasi 4. Untuk tambahan


a. Kolaborasi pemberian IV, Jika perlu pemberian terapi pada
b. Pemberian anti inflamasi pasien

Luaran Utama Intervensi Utama


2. Hipertermia Setelah Termogulasi Manajemen Hipertermi 1. Untuk mengetahui
dilakukan (SLKI. HAL 129. L.14134) (SIKI. HAL. 181 I.15506) faktor pencetus
berhubungan
tindakan hipertermia dengan
dengan Suhu keperawatan Dengan Kriteria Hasil : 1. Observasi memonitor suhu pada
diharapkan a. Identifikasi penyebab hipertermia pasien
tubuh meningkat 1. Suhu tubuh b. Monitor suhu tubuh
termoregulasi membaik
di atas rentang 2. Guna untuk
dapat membaik 2. Kejang menurun menetralisir suhu pada
normal tubuh 3. Takikardi menurun 2. Terapeutik pasien dengan
(SDKI. HAL. 4. Pucat menurun a. Sediakan lingkungan yang dingin temperatur tinggi
D.0130) b. Longgarkan tau lepaskan pakaian
c. Basahi dan kipasi permukaan tubuh 3. Untuk menghindari
d. Lakukan pedingin ekternal komplikasi penyakit atau
e. Berikan oksigen, jika perlu kondisi tertentu

3. Edukasi
Anjurkan tirah baring 4.Berkolaborasi
pemberian cairan dan
4. kolaborasi eletrolit guna untuk
Kolaborasi pemberian cairan dan eletrolit intravena, jika menganti cairan tubuh
perlu yang hilang

Luaran Utama
Penurunan Setelah Intervensi Utama
3. dilakukan Ventilasi spontan 1. Untuk mengetahui
cadangan energi
tindakan (SLKI. HAL 150, Dukungan Ventilasi keadaan pernafasan
yang keperawatan L.01007) pasien
Diharapkan (SIKI. HAL 49 I.01002)
mengakibatkan
Ventilasi Spontan Dengan Kriteria Hasil :
individu tidak 1. Observasi 2. Guna untuk
dapat meningkat a. Monitor status respirasi dan oksigenasi memudahkan pasien
bernapas secara
1. Takikardia dapat melakukan pernafasan
adekuat menurun 2. Terapeutik
2. Penggunaan alat a. Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan 3. Guna untuk
berhubungan
bantu nafas menurun meningkatkan kadar
dengan 3. Gelisah dapat 3. Edukasi oksigen dalam darah dan
menurun a. Ajarkan melakukan teknik relaksasi napas dalam memperbaiki sirkulasi
Gangguan
4. Kolaborasi
ventilasi spontan
a. Kolaborasi pemberian bronkodilator
4. Untuk merelaksasi
(SDKI. HAL 24.
otot pada saluran
D.0004)
pernfasan, sehingga
aliran udara dari dan ke
paru-paru lebih lancar.
IMPLEMENTASI & EVALUASI
No Hari/Tgl Implementasi Paraf Hari/Tgl No Evaluasi Formatif Paraf
Dx Jam Jam Dx SOAPIE/Catatan
Perkembangan
A 13 Des S : Ibu pasien A
1. 13 Des 1. Memberikan obat 2021/10. mengatakan anak
2021/09. Suppo stesolid Supp
12 WIB mulai berespon
50 WIB guna untuk
menghilangkang
kejang otot pada An. O : Pasien tampak
A menangis

2. TTV Pasien A : Lanjutkan


Intervensi

3. Memberikan
respon dengan P : Anjurkan untuk
menenpuk bagian memberi respon
anggota tubuh kepada pasien An.
A dengan mengajak
bicara

I : Memberi respon
dengan menepuk
salah satu bagian
anggota tubuh.

E : Anak berespon
dengan menangis
kencang

2. 13 Des 1. Mengukur suhu A 13 Des S : Ibu pasien


2021/ pada An. A dengan 2021/11.
mengatakan suhu
10.45 hasil temp 40.3oc 07 WIB
WIB badan anaknya
berkurang panasny
2. Memberikan
kompres diketiak,
leher, lipatan kaki, O : Pasien tampak
dan lipatan paha. menangis

3. Monitor suhu
A : Lanjutkan
4. Mencatat hasil Intervensi
sebelum dan sesudah
diberikan terapi
kompres pad pasien P : Anjurkan untuk
An. memberi kompres
kepada pasien An.
A dengan
5. Memberikan terapi menggunakan kain
inj pamol 125mg, bersih dan dibasahi
Antrain 250mg guna oleh air.
untuk meredakan
nyeri
I : Memberi
kompres dingin
dengan mengompres
didaerah ketiak,
leher, dannlipatan
paha

E : Anak berespon
dengan menangis
kencang

13 Des
3. 13 Des A 2021/ S : Ibu pasien
2021/ 11.37
mengatakan
10.30 1. Memasang NRM WIB
WIB dengan 8 Lpm frekuensi pernafasan
An. A cepat
2. Memonitor laju
pernafasan pasien
O : Pasien
3. Cek Saturasi pada mengalami takikrdia
pasien An. A

A : Lanjutkan
Intervensi

P : Anjurkan untuk
memberi Nrm
kepada pasien An.
A dengan 8 lpm
I : Memasang NRM
dengan 8 Lpm

E : Anak berespon
dengan menangis
kencang dan
takikardia mulai
menurun

Anda mungkin juga menyukai