Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di alam semesta ini ada makhluk hidup dan makhluk yang tak hidup. Setiap mahkluk
memiliki ciri masing-masing sesuai kebutuhannya. Seperti halnya mkhluk hidup itu memiliki ciri
yaitu bergerak. Mengapa makhluk hidup penting untuk bergerak, karena setiap mkhluk hidup
memiliki bagian-bagian tubuh yang memerlukan suplai oksigen untuk tetap bertahan hidup.
Banyak contoh dalam kehidupan sehari-hari dalam bergerak tidak hanya berolahraga saja yang
dapat membantu tubuh dalam peregangan dan pemanasan tubuh. Contohnya mobil bergerak,
orang berjalan, pohon tumbang, dan lain sebagainya.
Makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan memiliki salah satu ciri
yaitu bergerak. Benda dapat dikatakan bergerak apabila mengalami perubahan posisi dari suatu
titik acuan. Selain makhluk hidup, benda mati juga dapat bergerak dengan dipengaruhi gaya dan
diperkuat oleh Hukum Newton. Makhluk hidup dapat bergerak dibantu dengan system gerak
yang dipengaruhi oleh morfologi dari mkhluk hidup itu sendiri. Manusia memiliki system gerak
yaitu rangka, sendi, dan otot. Hewan memiliki system gerak yang tergantung dari tempat
hidupnya, karena hewan yang hidup didarat, diair, dang yang bergerak diudara memiliki system
gerak yang berbeda-beda. Tumbuhan juga memiliki system gerak yang berbeda tergantung
bagaimana tumbuhan itu beradaptasi. System gerak pada tumbuhan terdiri dari gerak
endonom,esionom, dan higroskopi.
Berdasarkan perbedaan system gerak yang dimiliki makhluk hidup dan gerak pada benda
yang dipengaruhi dengan gaya, penulis merangkum dalam makalah ini dan dapat menerapkan
konsep-konsepnya dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan konsep-konsep gerak sangatlah
penting dalam kehidupan sehari-hari untuk mendukung pemahaman tentang konsep gerak.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Apa itu gerak?
2. Bagaimana sistem gerak pada manusia ?
3. Bagaimana sistem gerak pada hewan ?
4. Bagaimana sistem gerak pada tumbuhan ?

C. TUJUAN
Berdasarkan latar rumusan masalah diatas tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui apa itu gerak?
2. Mengetahui bagaimana sistem gerak pada manusia ?
3. Mengetahui bagaimana sistem gerak pada hewan ?
4. Mengetahui bagaimana sistem gerak pada tumbuhan ?
BAB II
PEMBAHASAN
BENDA DAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKITAR
A. KONSEP GERAK
1. Gerak Benda
Gerak adalah perubahan kedudukan suatu benda dari posisi awal. Benda dikatakan
bergerak ketika benda mengalami perpindahan atau menempuh suatu jarak tertentu.
Bedasarkan lintasannya gerak dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Gerak lurus yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lurus
b. Gerak parabola yaitu gerak yang lintasannya berbentuk parabola
c. Gerak melingkar yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran
Sedangkan berdasarkan percepatannya gerak dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak lurus yang memiliki kecepatan yang
tetap karena tidak adanya percepatan pada objek. Jadi, nilai percepatan pada objek yang
mengalami GLB adalah nol (a = 0). Berikut ditampilkan dalam bentuk rumus:

s
v=
t yang artinya:

v = kecepatan (km/jam atau m/s)

(km atau m)
s = perpindahan

t = selang waktu atau waktu tempuh (jam, sekon)

b. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)


Gerak lurus berubah beraturan atau GLBB yaitu gerak yang lintasannya adalah
garis lurus dan dengan kecepatan yang berubah beraturan.
Gerak lurus berubah beraturan juga bisa diartikan sebagai gerak lurus suatu objek,
dimana kecepatannya berubah terhadap waktu karena adanya percepatan yang konstan
atau tetap. Akibat adanya percepatan rumus jarak yang ditempuh gak lagi linier, akan
tetapi kuadratik. Percepatan merupakan besaran vektor. Dengan demikian, buat
menyatakan suatu percepatan harus menentukan besar dan arahnya. Apabila arah sebuah
percepatan searah dengan gerak benda, maka diberi tanda positif. Sedangkan, apabila
pada percepatan berlawanan dengan gerak benda, maka diberi tanda negatif.
Berikut, dibawah ini merupakan rumus dari gerak lurus berubah beraturan atau

GLBB yaitu: v = v + at
t 0 atau
S= v 0 t+
1 2
2
at
atau
2

t
2
v = v +2 as
0

Keterangan:
2
v t = Kecepatan waktu pada sebuah benda a= Percepatan (m/s )
s= Jarak (m)
(m/s)
t= Waktu (s)
v t = Kecepatan awal sebuah benda (m/s)

Suatu benda yang melakukan Gerak Lurus Berubah Beraturan mempunyai


percepatan yang salalu tetap sehingga grafik percepatan terhadap waktu (grafik a-t) yang
berbentuk garis lurus horizontal yang sejajar terhadap summbu waktu, t.
Kalo kamu melempar suatu benda ke atas atau vertikal benda akan mengalami
pengurangan kecepatan dalam selang waktu yang sama yang kamu ketahui benda tersebut
mengalami perlambatan atau percepatan negatif.
Saat GLBB diperlambat benda tersebut mengawali pergerakan dengan suatu
kecepatan tertentu dan selalu mengalami pengurangan kecepatan dan suatu waktu benda
tersebut berhenti atau kecepatan berakhir v=0 dan akan berbalik arah.
Suatu benda bisa dikatakan bergerak lurus berubah beraturan, kalo menunjukkan
sebuah ciri – ciri, diantaranya yaitu:
 Lintasannya berupa garis lurus atau lintasan yang masih dianggap lurus.
 Pada benda mengalami percepatan tetap (a = konstan).
 Pada kecepatan benda berubah beraturan (naik atau turun).
 Grafik v – vs – t miring atas atau bawah.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Gerak Benda
a. Gaya
Gaya adalah tarikan atau dorongan. Gaya dapat mengubah bentuk, arah, dan
kecepatan benda. Gaya dapat dibedakan menjadi gaya sentuh dan gaya tak sentuh. Gaya
sentuh contohnya adalah gaya otot dan gaya gesek. Gaya otot adalah gaya yang
ditimbulkan oleh koordinasi otot dengan rangka tubuh. Gaya gesek adalah gaya yang
diakibatkan oleh adanya dua buah benda yang saling bergesekan. Gaya gesek selalu
berlawanan arah dengan gaya yang diberikan pada benda. Contohnya adalah gaya
gesekan antara meja dengan lantai. Meja yang didorong ke depan akan bergerak ke depan,
namun pada waktu yang bersamaan meja juga akan mengalami gaya gesek yang arahnya
berlawanan dengan arah gerak meja.
Gaya tak sentuh adalah gaya yang tidak membutuhkan sentuhan langsung dengan
benda yang dikenai. Contohnya seperti saat kita mendekatkan ujung magnet batang
dengan sebuah paku besi. Seketika paku besi akan tertarik dan menempel pada magnet
batang. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh gaya magnet yang ditimbulkan
magnet batang. Selain gaya magnet, gaya gravitasi pada orang yang sedang terjun payung
juga merupakan contoh gaya tak sentuh.
b. Hukum Newton
Hukum Newton adalah hukum yang menggambarkan hubungan antara gaya yang
bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya.
a. Hukum I Newton
Newton menyatakan sifat inersia benda bahwa benda yang tidak
mengalami resultan gaya (∑F=0) akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan.
Hal ini selanjutnya dikenal dengan Hukum I Newton.
b. Hukum II Newton
Newton menyatakan adanya keterkaitan antara gaya dan percepatan atau
massa benda dan percepatan membuat gaya yang ada akan berbanding lurus
dengan percepatan dan dipengaruhi massa benda itu.
Rumus Hukum Newton 2 adalah F=ma
Di mana F = gaya (N)
m = massa benda (kg)
a = percepatan (m/s2)
c. Hukum III Newton
Hukum III Newton menyatakan bahwa ketika benda pertama mengerjakan

tersebut akan gaya memberikan ( F=aksi) pertama namun berlawanan reaksi


selalu bekerja pada pada benda kedua, maka benda gaya arah (F atau reaksi) dua

benda yang yang sama besar ke F berbeda aksi= − F=reaksi dengan . Jadi gaya
besar kedua benda aksi yang sama.

B. SISTEM GERAK MANUSIA


Sistem gerak adalah sistem organ pada manusia yang berperan dalam pergerakan tubuh.
Sistem gerak pada manusia disusun oleh 3 (tiga) kompenen penting, yaitu rangka, sendi, dan otot.
1. Sistem Gerak (Rangka/Tulang)
Fungsi utama rangka/tulang adalah menegakkan tubuh. Tulang dapat menjadi alat
gerak karena adanya otot, yang berperan sebagai alat penggeraknya. Dalam tubuh
manusia, jumlah tulang yang dimiliki adalah \pm 206 ruas tulang. Terdiri atas variasi
ukuran dan bentuk. Penyusun tulang adalah kalsium, berbentuk garam yang melekat
dengan bantuan kolagen.
Fungsi rangka adalah sebagai berikut:
a. Alat gerak pasif
b. Pembentuk dan penegak tubuh
c. Tempat melekatnya otot
d. Pelindung bagian tubuh yang penting
e. Tempat pembentukkan sel darah merah
Susunan rangka dikelompokkan menjadi rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka
apendikular (anggota tubuh). Rangka aksial meliputi tengkorak, tulang belakang, tulang
dada, dan tulang rusuk. Sedangkan rangka apendikular meliputi tulang bahu, tulang
panggul, tulang anggota gerak atas, dan tulang anggota gerak bawah.
2. Persendian
Persendian dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu sendi mati (inartrosis), sendi kaku
(amfiatrosis), dan sendi gerak (diartrosis). Semua jenis sendi melakukan fungsinya
sebagai penghubung antar tulang (rangka) dan tersebar di seluruh tubuh. Selain
pembagian tiga persendian di atas, terdapat 5 (lima) sendi yang masuk dalam
pengelompokan sendi gerak. Kelima persendian dalam sendi gerak tersebut adalah sendi
engsel, sendi pelana, sendi putar, sendi peluru, dan sendi geser.
3. Otot
Otot menempel pada rangka (tulang) dan berperan untuk menggerakkan tulang.
Cara kerja otot dibedakan menjadi sadar dan tidak sadar, tergantung dari jenis otot. Jenis
otot tersebut meliputi otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Gerak yang dilakukan otot
dapat berupa gerak sinergis dan gerak antagonis. Tiga Jenis Otot adalah sebagai berikut :
a. Otot Polos
Bentuk dari otot polos adalah gelondong, menggelembung pada bagian tengah dan
meruncing pada bagian ujung. Jumlah initi pada otot polos adalah 1 (satu), terletak
di bagian tengah. Sesuai dengan namanya, warna yang dimiliki otot polos adalah
polos. Otot polos bekerja secara tidak sadar.
b. Otot Lurik
Bentuknya berupa silindris dan memanjang. Jumlah inti pada otot lurik adalah
banyak dan terletak di tepi. Otot lurik bekerja secara sadar dan cepat dalam
merespon rangsang. Otot lurik banyak dijumpai melekat pada tulang.
c. Otot Jantung
Bentuk otot jantung adalah silindris dan bercabang. Memiliki warna lurik dan
membentuk anyamana. Otot jantung bekerja secara tidak sadar dan lambat dalam
merespon rangsang. Otot jantung hanya terdapat di jantung.
4. Gangguan dan Kelainan pada Sistem Gerak Manusia
a. Riketsia
Riketsia terjadi karena kekurangan vitamin D yang membantu penyerapan kalsium
dan fosfor sehingga proses pengerasan tulang terganggu. Penyakit ini terjadi pada
anak-anak. Penyembuhan dan pencegahan dari penyakit ini adalah dengan
penambahan kalsium, fosfor, dan vitamin D ke dalam menu makan. Vitamin D
dapat diperoleh dari makanan, suplemen, dan berjemur di panas matahari pagi.
b. Osteoporosis
Osteoporosis disebabkan karena kekurangan kalsium. Osteoporosis umumnya
terjadi pada orang dewasa dan orangtua. Orangtua biasanya menghasilkan lebih
sedikit hormon, sehingga osteoblas sebagai pembentuk tulang kurang aktif dan
massa tulangpun jadi berkurang.
c. Artritis
Artritis adalah penyakit sendi. Penderita penyakit ini mempunyai tulang rawan
sendi yang rusak. Kerusakan ini menyebabkan sendi menjadi sakit dan bengkok.
d. Fraktura (Patah Tulang)
Salah satu penyebab terjadinya patah tulang adalah karena tulang mengalami
benturan yang keras, misalnya pada saat kecelakaan atau jatuh dari tempat yang
tinggi.
e. Kifosis, Lordosis, dan Skoliosis
1) Kifosis
Kifosis merupakan kelainan dengan melengkungnya tulang belakang yang
berlebihan di bagian dada ke arah belakang. Penderita kifosis tubuhnya terlihat
bungkuk. Kifosis dapat disebabkan karena penyakit atau kebiasaan duduk yang
salah.
2) Lordosis
Lordosis merupakan kelainan dengan melengkungnya tulang belakang yang
berlebihan ke arah depan di bagian pinggang. Lordosis dapat disebabkan
karena perut penderita yang terlalu besar, riketsia, atau karena kebiasaan duduk
yang salah.
3) Skoliosis
Skoliosis adalah melengkungnya tulang belakang ke arah samping. Skoliosis
dapat disebabkan oleh polio atau kebiasaan duduk atau berposisi yang salah.

C. SISTEM GERAK HEWAN


Gerak pada hewan bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, ada yang berjalan,
terbang, berenang dan lain sebagainya. Disamping itu, hewan juga memiliki masing-masing alat
gerak yang berbeda-beda tergantung dari tempat mereka hidup. Salah satunya tulang dan otot
yang juga terdapat pada manusia sebagai alat gerak pasif dan aktif.
1. Gerak Hewan yang Hidup di Air
Air memiliki kerapatan dan gaya angkat yang lebih besar dibanding dengan massa
jenis ikan, sehingga inilah yang menyebabkan ikan dapat melayang di dalam air dan
dengan energi yang sedikit saja ikan bisa bergerak.
Selain karena massa jenis ikan yang lebih kecil dibanding dengan lingkungannya,
bentuk tubuh ikan juga mempengaruhi kemampuan ikan untuk bergerak. Hal ini
dikarenakan ikan memiliki bentuk tubuh yang aerodinamis (streamline) untuk mengurangi
hambatan ketika bergerak didalam air, sehingga ikan mudah bergerak di dalam air.
Tubuh ikan dilengkapi dengan otot dan tulang belakang yang fleksibel untuk
mendorong ekor dan sirip ikan di dalam air. Dimana, sirip samping dan sirip ekor yang
lebar bisa berfungsi membantu mendorong gerakan ikan ke depan, sehingga ikan akan
bergerak lebih cepat.
2. Gerak Hewan yang Hidup di Udara
Gerak pada hewan yang bisa melayang di udara karena adanya gaya gravitasi
bumi dan diimbangi oleh gaya angkat yang dimiliki oleh burung karena memiliki sayap
dan rangka tulang yang mendukung.
Ketika burung terbang, udara akan mengalir di bagian atas dan bawah burung.
Saat mengepakan sayapnya udara di bagian atas tubuh burung akan mengalir ke bawah,
sehingga akan terbentuk gaya yang mendorong tubuh burung ke bagian atas dengan
begitu burung dapat bertahan di udara.
3. Gerak Hewan yang Hidup di Darat
Seperti manusia, gerak pada hewan yang hidup di darat menggunakan tulang dan
otot yang dimilikinya. Otot dan tulang tersebut berfungsi untuk mengatasi inersia atau
kecenderungan tubuh untuk diam dan untuk menyimpan energi pegas untuk beraktivitas.
Setiap hewan yang hidup di darat memiliki struktur tulang dan otot yang berbeda-
beda, seperti bentuk kaki kijang yang ramping dan membantunya untuk berlari lebih cepat
dibanding hewan lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa perbedaan massa tubuh,
struktur tulang serta kekuataan otot menyebabkan kecepatan pergerakan yang berbeda
dari masing-masing hewan tersebut.

D. SISTEM GERAK TUMBUHAN


Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun, gerak yang dilakukan
oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan maupun manusia. Jika pada hewan
rangsang disalurkan melalui saraf, maka pada tumbuhan rangsang disalurkan melalui benang
plasma (plasmodesma) yang masuk ke dalam sel melalui dinding yang disebut noktah. Gerakan
pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada
bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar
daun tertentu. Pada prinsipnya, gerakan tumbuhan terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan
adanya kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut.
Sebagai tanggapan terhadap rangsang terebut, tumbuhan melakukan gerakan yang mungkin
menuju ke arah rangsang atau menjauhi, atau melakukan gerak tanpa menunjukan arah tertentu.
Gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi 3 macam yaitu : gerak endonom / autosom,
gerak esionom / etionom, dan gerak higroskopis.
1. Gerak Endonom
Gerak endonom adalah gerak yang tidak dipengaruhi faktor luar. Contoh gerak
endonom adalah:
a. Gerak aliran sitoplasma dalam sel, seperti pada daun Hydrilla verticillata yang
membantu aliran siklus (melingkar).
b. Gerak kromosom saat membelah.
c. Gerak tumbuhan ketika tumbuh, seperti tumbuhnya akar, batang, daun dan bunga.
2. Gerak Esionom
Gerak esionom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan rangsang dari luar. Gerak
esionom dibedakan menjadi 3 macam yaitu: gerak tropisme, gerak nasti, dan gerak taksis.
a. Gerak tropisme
Gerak tropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena rangsang dari luar
yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Tropisme positif jika
mendekati rangsang dan tropisme negatif jika menjauhi. Rangsang dari luar yang
mempengaruhi gerak tumbuhan ada bermacam-macam. Misalnya cahaya, gravitasi,
air atau kelembaban, dan sentuhan atau singgungan.
Berdasarkan jenis rangsangan tersebut, gerak tropisme dibedakan menjadi
fototropisme, geotropisme, hidrotropisme, dan tigmotropisme.
1) Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang
cahaya. Apabila gerak tumbuhan tersebut menuju ke arah cahaya, berarti
tumbuhan tersebut melakukan gerak fototropisme positif. Apabila gerakan
tumbuhan ini menjauhi arah cahaya, maka disebut fototropisme negatif..
2) Geotropisme adalah gerakan bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi (gaya
tarik) bumi. Apabila arah pertumbuhan tersebut ke atas, maka termasuk
geotropisme negatif. Akan tetapi, apabila arah pertumbuhan menuju ke bawah
berarti termasuk gerak geotropisme positif.
3) Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsang berupa air.
Arah pertumbuhan menuju tempat yang berair disebut gerak hidrotropisme
positif. Apabila arah pertumbuhan tanaman menjauhi tempat yang berair disebut
gerakan hidrotropisme negatif.
4) Tigmotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsang berupa
singgungan atau sentuhan. Kemotropisme adalah gerak tropisme karena adanya
rangsang zat kimia.
b. Gerak nasti
Gerak tanggapan atas reaksi yang datang dari luar, sedangkan arah gerakannya
tidak ditentukan oleh arah datangnya rangsang. Gerakan tersebut disebut gerak nasti.
Jadi, gerak nasti adalah gerak bagian tumbuhan karena adanya rangsang, tetapi arah
geraknya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Berdasarkan jenis
rangsangnya, gerak nasti dibagi menjadi:
1) Fotonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang cahaya.
2) Termonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang suhu.
3) Seismonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang sentuhan.
4) Niktinasti adalah gerak nasti karena pengaruh gelap. Gerak tidur daun majemuk
pada tumbuhan karena rangsangan gelap (suasana gelap) akibat perubahan
tekanan turgor di dalam sel-sel pada persendian daun.
5) Kemonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan zat kimia.
6) Hidronasti adalah gerak nasti yang disebabkan rangsang beberapa air.
7) Nasti Komplek adalah gerak nasti yang disebabkan karena rangsangan lebih dari
satu macam. Gerak pada tumbuhan karena beberapa faktor yaitu cahaya, suhu,
zat kimia, dan air.
8) Haptonasti adalah gerak bagian tumbuhan karena sentuhan.

c. Gerak taksis
Gerak taksis adalah gerak berpindah tempat sebagian atau seluruh tubuh tumbuhan
yang dipengaruhi rangsang dari luar. Gerak mendekati rangsang disebut gerak taksis
positif sedangkan gerak yang menjauhi arah rangsang disebut gerak taksis negatif.
Berdasarkan rangsang penyebabnya, gerak taksis dibedakan menjadi fototaksis dan
kemotaksis.
1) Fototaksis merupakan gerak seluruh tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh
rangsang cahaya.
2) Kemotaksis merupakan gerak taksis yang dipengaruhi rangsang zat kimia.
3. Gerak Higroskopis
Gerak higroskopis adalah gerak yang disebabkan adanya perbedaan kadar air,
sehingga sel-selnya mengalami pengerutan yang tidak sama. Contoh:
a. Gerak membukanya kotak sporangium tumbuhan paku oleh annulus.
b. Pecahnya kulit buah tanaman polong-polongan yang sudah kering (misalnya:
lamtoro, karet, flamboyan, dll ).
c. Pecahnya kulit buah pacar air.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Gerak adalah perubahan kedudukan suatu benda dari posisi awal. Benda dikatakan
bergerak ketika benda mengalami perpindahan atau menempuh suatu jarak tertentu.
Bedasarkan lintasannya gerak dibagi menjadi 3 yaitu : Gerak lurus, Gerak parabola,
Gerak melingkar. Sedangkan berdasarkan percepatannya gerak dibagi menjadi 2 yaitu
Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan.
2. Manusia merupakan mahluk hidup yang paling sempurna. Tubuh manusia dilengkapi
dengan berbagai macam sistem kehidupan. Sistem gerak manusia terdiri atas tulang, otot
dan sendi. Tulang, sendi dan otot bekerja sama membentuk sistem gerak. Otot merupakan
alat gerak aktif, sedangkan tulang merupakan alat gerak pasif. Hal ini dimungkinkan
karena otot memiliki kemampuan untuk memendek dan memanjang. Pada saat otot
memendek, maka tulang-tulang tempat menempelnya otot tersebut akan ikut tertarik dan
terjadilah pergerakan.
3. Secara umum hewan bergerak aktif, yaitu bisa berpindah dari satu tempat ke tempat
lainnya. Hewan dapat melakukan gerakan karena memiliki rangka sebagai penguat
tubuhnya. Selain itu rangka juga berfungsi sebagai tempat melekatnya otot-otot untuk
pergerakan tubuh. Sistem rangka bukanlah merupakan sistem yang mutlak harus dimiliki
oleh setiap jenis hewan.
4. Gerak pada tumbuhan bersifat pasif tidak seperti hewan yang bergerak secara aktif.
Berdasarkan penyebabnya gerak pada tumbuhan, digolongkan menjadi gerak esionom,
gerak endonom dan gerak higroskopis.

B. SARAN
1. Kita sangat perlu mengetahui proses terjadinya gerakan di dalam tubuh tumbuhan dan
hewan, untuk memudahkan kita melestarikan jenisnya.
2. Semoga pembaca mampu memahami isi dari makalah ini, dapat mengkaitkan dan
mengaplikasikannya sebagai bahan perkuliahan dengan lingkungan dalam kehidupan
sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai