PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di alam semesta ini ada makhluk hidup dan makhluk yang tak hidup. Setiap mahkluk
memiliki ciri masing-masing sesuai kebutuhannya. Seperti halnya mkhluk hidup itu memiliki ciri
yaitu bergerak. Mengapa makhluk hidup penting untuk bergerak, karena setiap mkhluk hidup
memiliki bagian-bagian tubuh yang memerlukan suplai oksigen untuk tetap bertahan hidup.
Banyak contoh dalam kehidupan sehari-hari dalam bergerak tidak hanya berolahraga saja yang
dapat membantu tubuh dalam peregangan dan pemanasan tubuh. Contohnya mobil bergerak,
orang berjalan, pohon tumbang, dan lain sebagainya.
Makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan memiliki salah satu ciri
yaitu bergerak. Benda dapat dikatakan bergerak apabila mengalami perubahan posisi dari suatu
titik acuan. Selain makhluk hidup, benda mati juga dapat bergerak dengan dipengaruhi gaya dan
diperkuat oleh Hukum Newton. Makhluk hidup dapat bergerak dibantu dengan system gerak
yang dipengaruhi oleh morfologi dari mkhluk hidup itu sendiri. Manusia memiliki system gerak
yaitu rangka, sendi, dan otot. Hewan memiliki system gerak yang tergantung dari tempat
hidupnya, karena hewan yang hidup didarat, diair, dang yang bergerak diudara memiliki system
gerak yang berbeda-beda. Tumbuhan juga memiliki system gerak yang berbeda tergantung
bagaimana tumbuhan itu beradaptasi. System gerak pada tumbuhan terdiri dari gerak
endonom,esionom, dan higroskopi.
Berdasarkan perbedaan system gerak yang dimiliki makhluk hidup dan gerak pada benda
yang dipengaruhi dengan gaya, penulis merangkum dalam makalah ini dan dapat menerapkan
konsep-konsepnya dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan konsep-konsep gerak sangatlah
penting dalam kehidupan sehari-hari untuk mendukung pemahaman tentang konsep gerak.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Apa itu gerak?
2. Bagaimana sistem gerak pada manusia ?
3. Bagaimana sistem gerak pada hewan ?
4. Bagaimana sistem gerak pada tumbuhan ?
C. TUJUAN
Berdasarkan latar rumusan masalah diatas tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui apa itu gerak?
2. Mengetahui bagaimana sistem gerak pada manusia ?
3. Mengetahui bagaimana sistem gerak pada hewan ?
4. Mengetahui bagaimana sistem gerak pada tumbuhan ?
BAB II
PEMBAHASAN
BENDA DAN MAKHLUK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKITAR
A. KONSEP GERAK
1. Gerak Benda
Gerak adalah perubahan kedudukan suatu benda dari posisi awal. Benda dikatakan
bergerak ketika benda mengalami perpindahan atau menempuh suatu jarak tertentu.
Bedasarkan lintasannya gerak dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Gerak lurus yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lurus
b. Gerak parabola yaitu gerak yang lintasannya berbentuk parabola
c. Gerak melingkar yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran
Sedangkan berdasarkan percepatannya gerak dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak lurus yang memiliki kecepatan yang
tetap karena tidak adanya percepatan pada objek. Jadi, nilai percepatan pada objek yang
mengalami GLB adalah nol (a = 0). Berikut ditampilkan dalam bentuk rumus:
s
v=
t yang artinya:
(km atau m)
s = perpindahan
GLBB yaitu: v = v + at
t 0 atau
S= v 0 t+
1 2
2
at
atau
2
t
2
v = v +2 as
0
Keterangan:
2
v t = Kecepatan waktu pada sebuah benda a= Percepatan (m/s )
s= Jarak (m)
(m/s)
t= Waktu (s)
v t = Kecepatan awal sebuah benda (m/s)
benda yang yang sama besar ke F berbeda aksi= − F=reaksi dengan . Jadi gaya
besar kedua benda aksi yang sama.
c. Gerak taksis
Gerak taksis adalah gerak berpindah tempat sebagian atau seluruh tubuh tumbuhan
yang dipengaruhi rangsang dari luar. Gerak mendekati rangsang disebut gerak taksis
positif sedangkan gerak yang menjauhi arah rangsang disebut gerak taksis negatif.
Berdasarkan rangsang penyebabnya, gerak taksis dibedakan menjadi fototaksis dan
kemotaksis.
1) Fototaksis merupakan gerak seluruh tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh
rangsang cahaya.
2) Kemotaksis merupakan gerak taksis yang dipengaruhi rangsang zat kimia.
3. Gerak Higroskopis
Gerak higroskopis adalah gerak yang disebabkan adanya perbedaan kadar air,
sehingga sel-selnya mengalami pengerutan yang tidak sama. Contoh:
a. Gerak membukanya kotak sporangium tumbuhan paku oleh annulus.
b. Pecahnya kulit buah tanaman polong-polongan yang sudah kering (misalnya:
lamtoro, karet, flamboyan, dll ).
c. Pecahnya kulit buah pacar air.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Gerak adalah perubahan kedudukan suatu benda dari posisi awal. Benda dikatakan
bergerak ketika benda mengalami perpindahan atau menempuh suatu jarak tertentu.
Bedasarkan lintasannya gerak dibagi menjadi 3 yaitu : Gerak lurus, Gerak parabola,
Gerak melingkar. Sedangkan berdasarkan percepatannya gerak dibagi menjadi 2 yaitu
Gerak Lurus Beraturan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan.
2. Manusia merupakan mahluk hidup yang paling sempurna. Tubuh manusia dilengkapi
dengan berbagai macam sistem kehidupan. Sistem gerak manusia terdiri atas tulang, otot
dan sendi. Tulang, sendi dan otot bekerja sama membentuk sistem gerak. Otot merupakan
alat gerak aktif, sedangkan tulang merupakan alat gerak pasif. Hal ini dimungkinkan
karena otot memiliki kemampuan untuk memendek dan memanjang. Pada saat otot
memendek, maka tulang-tulang tempat menempelnya otot tersebut akan ikut tertarik dan
terjadilah pergerakan.
3. Secara umum hewan bergerak aktif, yaitu bisa berpindah dari satu tempat ke tempat
lainnya. Hewan dapat melakukan gerakan karena memiliki rangka sebagai penguat
tubuhnya. Selain itu rangka juga berfungsi sebagai tempat melekatnya otot-otot untuk
pergerakan tubuh. Sistem rangka bukanlah merupakan sistem yang mutlak harus dimiliki
oleh setiap jenis hewan.
4. Gerak pada tumbuhan bersifat pasif tidak seperti hewan yang bergerak secara aktif.
Berdasarkan penyebabnya gerak pada tumbuhan, digolongkan menjadi gerak esionom,
gerak endonom dan gerak higroskopis.
B. SARAN
1. Kita sangat perlu mengetahui proses terjadinya gerakan di dalam tubuh tumbuhan dan
hewan, untuk memudahkan kita melestarikan jenisnya.
2. Semoga pembaca mampu memahami isi dari makalah ini, dapat mengkaitkan dan
mengaplikasikannya sebagai bahan perkuliahan dengan lingkungan dalam kehidupan
sehari-hari.