Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

Lingkungan Keluarga & Pengasuhan Alternatif

(CLUSTER 5)

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:

1. Muhammad Yusril Marom (18040564116)


2. Cicik Wudiati (20040254012)
3. Wandha Yunia Utami (20040254015)
4. Ayudya Nova Puspaningtyas (20040254019)
5. Muhammad Reza Wisyam (20040254039)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Pendahuluan

Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi anak. Dalam kehidupan
anak tentunya, keluarga merupakan tempat yang sangat vital. Anak-anak memperoleh
pengalaman pertamanya dari keluarga. Dalam keluarga, peranan orang tua sangat penting sebab
mereka adalah model bagi anak. Ketika orang tua melakukan sesuatu, anak-anak akan mengikuti
orang tua mereka. Hal ini disebabkan anak dalam masa meniru. Oleh karena itu, lingkungan
keluarga sangatlah penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak terutama perkembangan
sosio- emosinya dan juga pengaruh terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Pendidikan
keluarga yang maksimal memiliki kecenderungan untuk meningkatkan minat anak dalam belajar,
yang pada akhirnya akan mempengaruhi pula terhadap hasil belajar anak. Sedangkan lemahnya
pendidikan keluarga memiliki kecenderungan untuk melemahkan minat anak dalam belajar dan
akan melemahkan pula terhadap prestasi belajar anak tersebut.

Lembaga Pengasuhan Alternatif adalah suatu lembaga yang didirikan oleh masyarakat
dalam mengasuh anak-anak yang terpisahkan dari orang tuanya, dan anak-anak terlantar.
Merupakan pengasuhan berbasis keluarga pengganti atau berbasis Lembaga Kesejahteraan Sosial
Anak yang dilaksanakan oleh pihak-pihak di luar keluarga inti atau kerabat anak. Lembaga
Pengasuhan Alternatif menerima anak anak kapan pun dengan kondisi perlu ditangani dan
diasuh. Anak yang membutuhkan pengasuhan alternatif adalah anak yang berada pada situasi
sebagai berikut:

a) Keluarga anak tidak memberikan pengasuhan yang memadai sekalipun dengan dukungan
yang sesuai, mengabaikan, atau melepaskan tanggung jawab terhadap anaknya
b) Anak yang tidak memiliki keluarga atau keberadaan keluarga atau kerabat tidak diketahui.
c) Anak yang menjadi korban kekerasan, perlakuan salah, penelantaran, sehingga demi
keselamatan dan kesejahteran diri mereka, pengasuhan dalam keluarga justru
bertentangan dengan kepentingan terbaik anak.
d) Anak yang terpisah dari keluarga karena bencana, baik konflik sosial maupun bencana
alam. Pengasuhan alternatif merupakan wujud upaya pengurangan resiko bagi anak- anak
terlantar.
Guna melindungi hak anak apabila keluarga tidak mampu memberikanya Pengasuhan
alternatif bisa dilakukan melalui sistem orang tua asuh (fostering), wali (guardianship) atau
pengangkatan anak dan pada pilihan terakhir adalah pengasuhan berbasis residential (Lembaga
Kesejahteraan Sosial Anak). Tujuan dari pengasuhan alternatif, termasuk yang dilakukan melalui
Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak harus diprioritaskan untuk menyediakan lingkungan yang
dapat memenuhi kebutuhan kasih sayang anak, kelekatan (attachment), dan permanensi melalui
keluarga pengganti.

Pembahasan

Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif adalah ketahanan keluarga di tengah


arus informasi dan ancaman-ancaman bagi anak, serta ketidakpahaman orangtua/wali. menurut
Hasbullah (2008 : 38) yaitu “Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama
dan utama bagi anak, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat didikan dan
bimbingan. Dan dikatakan sebagai lingkungan yang utama karena sebagian besar dari kehidupan
anak adalah di dalam keluarga.” Kemudian Barnadib (1999 : 120) mengemukakan “lingkungan
keluarga yaitu lingkungan yang bertanggung jawab atas kelakuan, pembentukkan kepribadian,
kasih sayang, perhatian, bimbingan, kesehatan dan suasana rumah. Lingkungan keluarga
merupakan tempat yang sangat intens dalam pembimbingan suatu kehidupan di dalam kehidupan
berkeluarga, lingkugan ini menjadi tempat tumbuh dari semua hal hal yang dapat diserap dan
diambil oleh semua insan keluarga.

Negara juga sudah memberikan contoh dan aturan mengenai Cluster Lingkungan Keluarga dan
Pengasuhan Alternatif ini, banyak pasal pasal dan aturan yang menerangkan tentang hal tersebut.

Pasal 5 : Pengasuhan oleh Orang Tua

Pemerintah menghormari tanggung jawab, hak, dan tugas :

 Orang Tua
 Anggota anggota keluarga
 Wali atau orang orang lain yang secara hukum bertanggung jawab atas anak
 Masyarakat sebagaimana sesuai dengan adat kebiasaan setempat
Dengan cara disesuaikan dengan perkembangan kemampuan anak, arahan dan bimbingan yang
tepat dalam pelaksanaan hak hak anak yang diakui dalam konvensi.

Pasal 18 ayat 1 dan 2 : Tanggung Jawab Orang Tua Dibantu Negara

Negara harus mengerahkan upaya upaya terbaik untuk menjamin pengakuan atas prinsip bahwa :

 Para orangtua/wali mempunyai tanggungjawab bersama untuk melakukan pengasuhan


dan perkembangan anak
 Kepentingan terbaik anak harus merupakan kepentingan utama mereka
Pasal 9 : Pemisahan dari Orang Tua

 Langkah legislatif dan peradilan, untuk menjamin agar anak tidak dipisahkan dari orang
tua kecuali jika pemisahan tersebut dianggap perlu demi kepentingan terbaik anak, seperti
dalam kasus kekerasan fisik atau penelantaram anak ataupun jika orang tua tinggal
terpisah dan suatu keputusan harus diambil mengenai tempat tinggal anak.
 Menetapkan pihak yang berwenang yang ikut serta dalam pengambilan keputusan
tersebut, UU yang dipakai serta prosedur dan peraturan dan peran tinjauan hukum.
 Sesuai dengan pasal 9 ayat 2, negara menjamin anak mempunyai kesempatan untuk
berpartisipasi dalam semua proses hukum dan untuk mengungkapkan pandangannya.
 Ketentuan yang tertuang dalam Legislatif, peradilan dan administratif untuk menjamin
anak yang dipisahkan dari salah satu atau kedua orang tuanya memiliki hak untuk
mempertahankan hubungan pribadi dan hubungan langsung, kecuali jika hal itu
bertentangan dengan kepentingan terbaik anak.
 Sesuai dengan pasal 9 ayat 2, untuk menjamin agar dalam kasus pemisahan anak dari
salah satu atau kedua orang tuanya sebagi akibat dari tindakan yang diambil oleh Negara,
informasi penting tentang keberadaan anggota keluarga yang hilang harus diberikan
kepada anak, orang tua, atau jika mungkin, anggota keluarga lainnya kecuali ketentuan
mengenai informasi ini akan merugikan kesejahteraan anak.
Pasal 10 : Reunifikasi Keluarga

 Negara menjamin agar permohonan anak atau orang tuanya untuk memasuki atau
meninggalkan sebuah negara untuk tujuan reunifikasi keluarga ditangani oleh Negara
dengan cara yang positif, manusiawi dan secepatnya.
 Negara menjamin hak anak yang orang tuanya tinggal di negara yang berbeda untuk
mempertahankan hubungan pribadi dan kontak langsung dengan kedua orang tuanya
secara teratur.
 Negara menjamin penghormatan atas hak anak dan orang tuanya untuk meninggalkan
negara manapun, termasuk negaranya sendiri, dan untuk memasuki negaranya sendiri.
Pasal 11 : Pengiriman Anak Anak secara Ilegal Ke Luar Negeri dan tidak kembalinya
Anak Anak yang berada di Luar Negeri

 Negara mencegah dan memerangi pengiriman anak- anak secara illegal keluar negeri dan
tidak kembalinya anak-anak yang berada di luar negeri.
Pasal 27 ayat 4 : Pemulihan Pengasuhan Anak

 Negara menjamin mekanisme atau program yang dikembangkan untuk memastikan


pemulihan pengasuhan anak dari orang tua atau orang lain yang memiliki tanggungjawab
finansial terhadap anak, baik dari dalam negeri ataupun dari luar negeri.
 Negara menjamin pengasuhan anak dalam kasus-kasus dimana orang tua atau orang lain
yang memiliki tanggungjawab terhadap anak menghindar dari pembayaran biaya
pengasuhan tersebut.
 Faktor-faktor dan kesulitan yang mungkin berpengaruh terhadap pemulihanpengasuhan
bagi anak (misalnya, tidak adanya akte kelahiran) atau pelaksanaan keputusan yang
berkaitan dengan tanggung jawab pengasuhan.
Pasal 20 : Anak anak yang tercabut/terpisah dari Lingkungan Keluarga
 Perlindungan khusus dan bantuan bagi anak yang untuk sementara atau selamanya
terpisah dari lingkungan keluarganya atau yang karena demi kepentingan terbaiknya
harus meninggalkan lingkungan keluarganya.
 Pengasuhan alternative untuk anak tersebut, dengan mengkhususkan bentuk-bentuk
pengasuhan yang ada.
 Penghormatan atas prinsip-prinsip umum KHA, yakni, non-diskriminasi, kepentingan
terbaik anak, penghormatan atas pandangan anak, hak hidup, dan kelangsungan hidup
serta perkembangan sampai semaksimal mungkin.

Banyak media media dan lembaga swadaya yang terus menggaungkan informasi di bidang
perlindungan anak, dalam program Kota dan Kabupaten Layak Anak. Kabupaten/Kota yang
mempunyai sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan
sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, yang terencana secara menyeluruh dan
berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin pemenuhan hak dan
perlindungan anak. KLA ini merupakan suatu sistem pembangunan satu wilayah administrasi
yang mengintegrasikan komitmen dan sumberdaya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha
yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam program dan kegiatan pemenuhan
hak anak.

Kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) adalah pedoman penyelenggaraan


pembangunan Kabupaten/Kota melalui pengintegrasian komitmen dan sumberdaya pemerintah,
masyarakat, dan dunai usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk
memenuhi hak anak.

Di dalam KLA ini juga membawa klaster klaster seperti yang dijelaskan diatas, seperti.

1. Hak sipil & kebebasan


2. Lingkungan keluarga & pengasuhan alternatif
3. Kesehatan dasar & kesejahteraan
4. Pendidikan, pemanfaatan waktu luang, dan kegiatan budaya
5. Perlindungan khusus
Penutup

Dari pemaparan diatas bisa disimpulkan bahwasanya lingkungan keluarga merupakan


lingkungan pertama bagi anak dalam proses belajar yang akan berpengaruh besar pada potensi
yang dimiliki oleh anak. Pengasuhan anak merupakan satu kontinum dari pengasuhan keluarga
sampai dengan pengasuhan yang dilakukan oleh pihak lain di luar keluarga atau disebut dengan
pengasuhan alternatif. Pengasuhan alternatif dilakukan demi perkembangan anak sepenuhnya
dan keharmonisan kepribadiannya, harus tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga.
Didukung dengan adanya media dan lembaga swadaya yang terus menggaungkan informasi di
bidang perlindungan anak, dalam program Kota dan Kabupaten Layak Anak.

Anda mungkin juga menyukai