Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KOMPETENSI DASAR

JUJUR & DISIPLIN

Disusun Oleh :

Kelompok 1

1. Alviena Putri Chantika (19007)


2. Asri Nurani (19015)
3. Hani Nuraeni (19031)
4. Oktaviani Mega Utami (19061)
5. Pramudita Budiarti (19064)
6. Prisilia Rahma Saputri (19065)
7. Priska Helena Agawemu (19066)
8. Yunike Janet (19090)
9. Tesa Lonika Emanuel (19085)

Tingkat : IIB

Mata Kuliah : Keherminaan

AKADEMI KEPERAWATAN HERMINA MANGGALA HUSADA


PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mutu pelayanan di rumah sakit sangat ditentukan oleh pelayanan keperawatan


atau asuhan keperawatan. Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan merupakan ujung
tombak pelayanan di rumah sakit. Sebab, perawat berada dalam 24 jam memberikan
asuhan keperawatan. Tanggung jawab yang demikian berat jika tidak ditunjang dengan
sumber daya manusia yang memadai, dapat menimbulkan sorotan publik (pasien dan
keluarga pasien) maupun profesi lain terhadap kinerja perawat.

Menurut Undang-Undang Nomor 38 tentang Keperawatan dalam melaksankan


tugasnya perawat berkewajiban memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan kode
etik, standar profesi dan standar prosedur operasional dan dalam memberikan informasi
yang lengkap, jujur, benar, jelas dan mudah dimengerti mengenai tindakan keperawatan
kepada pasien ataupun keluarga sesuai dengan batas kewenangannya. Rumah Sakit
dituntut senantiasa meningkatkan mutu pelayanankepada pasien,yang nantinya dapat
menjadi ciri khas dan pendongkrak daya saing rumah sakit.

Perawat juga sebagai salah satu aset yang penting dalam penyelenggaraan sarana
kesehatan memiliki peran yang sangat penting, selain sebagai tenaga paramedis untuk
merawat pasien. Oleh karena tugas-tugas yang sangat penting tersebut maka perawat
seyogyanya memiliki kedisiplinan kerja yang tinggi. Sebagai contoh tentang kedisiplinan
kerja dikaitkan dengan risiko yang mungkin terjadi. Bagi perawat yang tidak disiplin
keterlambatan menangani pasien (bahkan dalam hitungan detikpun) akan sangat
membahayakan keselamatan nyawa pasien.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Jujur
Jujur adalah suatu sikap yang lurus hati, menyatakan yang sebenar-benarnya
tidak berbohong atau berkata hal-hal yang menyalahi apa yang terjadi (fakta). Jujur
juga dapat diartikan tidak curang, melakukan sesuatu sesuai dengan aturan yang
berlaku dan lain sebagainya.
Menurut Dharma Kusuma, dkk 2012, Arti jujur atau kejujuran adalah suatu
keputusan yang dimiliki seseorang dalam mengungkapkan perasaan, perkataan dan
perbuatannya, bahwa kenyataan terjadi dan tidak dimanipulasi dengan meniru atau
berbohong untuk mendapatkan keuntungan.
B. Jujur Dalam Keperawatan
Prinsip ini tidak hanya dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki oleh seluruh
pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien untuk
meyakinkan agar klien mengerti. Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif,
dan objektif. Kebenaran merupakan dasar membina hubungan saling percaya. Klien
memiliki otonomi sehingga mereka berhak mendapatkan informasi yang ia ingin tahu.
C. Jujur Versi Mahasiswa
Menurut Mustari (2011: 19), indikator sikap jujur mahasiswa antara lain:
1. Menyampaikan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya.
2. Bersedia mengakui kesalahan, kekurangan ataupun keterbatasan diri.
3. Tidak suka mencontek.
4. Tidak suka berbohong.
5. Tidak memanipulasi fakta/ informasi.
6. Berani mengakui kesalahan.
7. Tidak plagiarisme.
8. Tidak titip absen.
D. Pengertian Disiplin
Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini
timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Kata disiplin mengalami
perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai
kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan, dan pengadilan. Kedua,
disiplin sebagai latihan yang bertujuan untuk mengembangkan diri agar dapat
berperilaku tertib.
E. Disiplin dalam Keperawatan
Kedisiplinan perawat adalah sikap penuh kerelaan dalam mematuhi semua
aturan dan norma yang ada dalam menjalankan tugasnya sebagagai bentuk tanggung
jawabnya terhadap pelayanan kesehatan. karena dengan kedisiplinan perawat akan
berpengaruh terhadap kepuasan pasien dan proses penyembuhan pasien.
F. Macam-Macam Kedisiplinan
1. Disiplin Dalam Menggunakan Waktu.
Artinya bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Karena waktu
sangat berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan
waktu dengan baik dan melakukan tugasnya tepat waktu.
2. Disiplin Diri Pribadi.
Contoh disiplin diri pribadi yaitu tidak pernah meninggalkan ibadah kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa.
3. Disiplin Sosial.
Contohnya saling gotong royong kerja bakti sosial, senantiasa menjaga nama
baik masyarakat dan sebagainya.
4. Disiplin dalam mengikuti aturan yang telah ditetapkan.
Taat dengan penuh kesadaran terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh
institusi tempat bekerja khususnya di rumah sakit.
G. Prinsip-Prinsip Disiplin
1. Pemimpin mempunyai perilaku positif
2. Penelitian yang cermat
3. Kesegeraan
4. Lindungi Kerahasiaan (Privacy)
5. Fokus pada masalah
H. Disiplin versi Mahasiswa
Sebagai mahasiswa kedisiplinan merupakan hal yang harus dimiliki karena akan
berpengaruh pada tingkat keberhasilan mahasiswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan. Mahasiswa yang kurang berprestasi bukan hanya di
sebabkan oleh faktor kemampuan. Namun bisa juga diakibatkan karena tidak adanya
kedisiplinan. Disiplin merupakan suatu sikap taat dan patuh terhadap peraturan yang
berlaku.
I. Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Sikap Disiplin Pada Mahasiswa
1. Faktor Internal
Faktor internal dalam hal ini yang paling menunjang yaitu minat dan motivasi.
Minat adalah motif yang dimiliki dari seseorang dalam melakukan suatu tindakan,
sedangkan motivasi adalah suatu energi atau dorongan untuk melakukan minat. Jadi
bisa di katakan bahwa minat dan motivasi adalah dua hal yang saling terkait. Jika
mahasiswa tidak memiliki minat dan motivasi yang tinggi, maka akan sulit baginya
mewujudkan suatu kedisiplinan belajar yang baik.
2. Faktor eksternal
a. Dosen yang tidak tegas : akan menjadi celah bagi mahasiswa untuk tidak
bersikap disiplin karena merasa hal yang dilakukan tidak dihiraukan oleh dosen
dan merasa tidak melakukan kesalahan. Contoh : mahasiswa yang datang
terlambat saat kuliah, tidak mengumpulkan tugas tepat pada waktunya, dan lain-
lain.
b. Dosen yang sering terlambat : akan menjadi contoh yang tidak baik bagi
mahasiswa karena mahasiswa akan berfikir dosen saja bisa telat.
c. Sanksi dan hukuman : Fungsi hukuman dalam pendidikan sebagai alat untuk
memberikan sanksi terhadap pelanggaran, sehingga sanksi atau hukuman
dipakai sebagai bentuk penyadaran.
d. Pergaulan atau lingkungan : Faktor lingkungan ini yang paling mendominasi,
apalagi lingkungan pergaulan. Karena lingkungan pergaulan yang salah, akan
sangat berdampak pada pola pikir dan psikologis mahasiswa. Untuk itulah
sebagai mahasiswa harus benar-benar selektif dalam bergaul. Selektif disini
bukan berarti pilih-pilih dalam pergaulan. tapi lebih condong mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada.
J. Tindakan Disiplin.

1. Membuang sampah pada tempatnya


2. Tidak menitip absen
3. Merokok pada tempat yang diperbolehkan untuk merokok
4. Tidak membuat kegaduhan di dalam kelas maupun di koridor
5. Tidak memakai narkoba di dalam kampus
6. Menghilangkan sikap Premanisme
7. Menghilangkan Senioritas
8. Menjaga kebersihan toilet
9. Tidak merusak fasilitas kampus
10. Menjaga keamanan dan ketertiban di kampus
BAB III
KASUS

A. KASUS JUJUR
Disuatu RS terdapat pasien bernama NY.R dengan diagnosa diabetes.
dokter memberitahukan kepada perawat bahwa NY.R harus diberikan suntik
insulin. Namun perawat tersebut tidak menjalankan perintah dari dokter. Ketika
dokter mengecek keadaan NY.R, dokter bertanya kepada perawat apakah sudah
diberikan suntik insulin dan perawat tersebut malah memjawab bahwa NY.R
sudah diberikan suntik insulin. Untuk memastikan dokter bertanya kepada
pasien,apakah sudah di suntik insulin oleh perawat,pasien pun menjawab belum.
Akhirnya perawat tsb ketahuan berbohong atau berkata tidak jujur dalam
menjalankan tugas sebagai seorang perawat.

B. PEMBAHASAN KASUS JUJUR


Menurut kasus diatas bahwa perawat tersebut tidak menjalankan prinsip
tentang kejujuran yang dimana perawat tersebut berbohong dalam pemberian
obat. bagaimana pun, kejujuran harus dimiliki oleh semua orang. Pada seorang
perawat kejujuran adalah hal yang wajib diberikan kepada pasien, hal ini karena
pasien mempunyai hak otonomi sehingga ia berhak untuk mengetahui berbagai
informasi yang ia inginkan. Walau pada kondisi tertentu hal ini sangat sulit
mengingat banyak hal yang harus dijaga untuk kebaikan pasien namun sebagai
seorang perawat harus pintar dalam memberikan informasi kepada pasien meski
pun itu pahit.

C. KASUS DISIPLIN
Disuatu RS terdapat seorang perawat yang berdinas di siang hari,pada
pukul 1 siang, seharusnya perawat memberikan obat ke pada pasien, tetapi
perawat tsb malah tertidur di ruang nurse station akibatnya ia lupa menajalankan
kewajiban sebagai perawat akhirnya dari ketidakdisiplinan, perawat tersebut pun
mendapatkan teguran oleh kepala ruangan.

D. PEMBAHASAN KASUS DISIPLIN


Menurut kasus diatas bahwa perawat tersebut tidak menjalankan sikap
kedisiplinan yang dimana sebagai seorang perawat itu harus disiplin dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien terutama terhadap proses
penyembuhan pasien. Perawat yang disiplin adalah perawat yang mentaati
peraturan rumah sakit dan peraturan profesi keperawatan. Perawat yang selalu
ada tepat waktu untuk pasien sangat memberikan kepuasan terhadap pasien akan
pelayanan rumah sakit. Dimana perawat selalu datang tepat waktu, selalu
melakukan kunjungan ke pasien secara rutin, memberikan pengobatan sesuai
dengan aturan medis, dll.
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kedisiplinan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien secara psikologis sangat membantu dalam memberikan kenyamanan dan
keamanan kepada pasien sehingga pasien sangat terbantu dalam proses
penyembuhan sakit yang diderita. Perasaan aman dan nyaman ini timbul karena
perawat yang selalu ada.

B. SARAN
Perawat agar selalu menjaga kedisiplinan dalam bekerja karena
kedisiplinan sangat besar pengaruhnya terhadap kepuasan pasien.
BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Eddy W. 2011. PENGARUH TINGKAT KEDISIPLINAN PERAWAT


TERHADAP PASIEN DI RUMAH SAKIT. Diakses pada 20 maret 2021
https://dokumen.tips/documents/makalah-pengaruh-tingkat-kedisiplinan-perawat-
terhadap-pasien-di-rumah-sakit.html

Anda mungkin juga menyukai