Anda di halaman 1dari 4

UTS Filsafat Keilahian

Nama : Imanuel Sampe Toding


Kelas : D

➔ Sinopsis Film "Dr. Strange"


Film Dr. Strange (2016) yang diproduksi oleh Marvel Studios dapat menjadi model
bagi definisi mengenai film yang disebutkan di atas. Film dengan genre superhero ini
bukan hanya menjadi sarana hiburan semata namun nyatanya film ini mengandung
berbagai muatan filosofis serta nilai-nilai religius yang tinggi.

Film “Dr. Strange” karya Scott Derrickson yang diproduksi oleh Marvel Studio pada
tahun 2016. Film ini dinilai sebagai film Holywood yang mengandung unsur filosofis
dan religius sejak film The Matrix. Sama seperti The Matrix, film Dr. Strange
mengandung berbagai pandangan dunia, agama dan filsafat.

Film ini menceritakan tentang seorang dokter ahli bedah sombong bernama Dr.
Stephen Strange. Dalam sebuah perjalanan menuju pertemuan neurosurgeon, Dr.
Strange mengalami kecelakaan mobil. Kecelakaan yang dialami oleh Dr. Strange
mengakibatkan cacat pada tangannya, ia harus menjalani operasi sebanyak tujuh kali
namun tetap gagal. Pada akhirnya ia bertemu dengan Jonathan Pangborn, seorang
yang mengalami cedera tulang belakang kategori C7-C8 namun bisa berjalan.
Jonathan Pangborn memberi tahu rahasia kesembuhannya kepada Dr. Strange, yaitu
pergi ke Kamar-Taj yang berada di Himalaya. Dr. Strange pergi ke Kamar-Taj yang
berada di Kathmandu, Nepal untuk menyembuhkan tangannya.
Scott Derrickson selaku sutradara film ini memilih Nepal sebagai tempat syuting dari
film Dr. Strange ini dikarenakan negara ini memiliki nilai religius yang tinggi dan
sangat mistis. Benedict Cumberbatch selaku pemeran Dr. Strange pun menadakan hal
yang sama. Ia menilai bahwa Nepal menjadi sangat penting di dalam film ini karena
alur film ini juga akan memasuki kepada dimensi spiritual yang mendalam.

Sebagai informasi, Nepal merupakan negara yang mayoritasnya adalah pemeluk


agama Hindu. Namun dalam prakteknya orang-orang Nepal melakukan sinkretisme
dalam praktek keagamaannya dengan agama Buddha. Orang-orang Nepal juga
menyembah dewa-dewi dan roh (animisme) dan juga percaya pada praktek dukun
(shaman) pada waktu mereka sakit.Kembali kepada pernyataan McAteer bahwa film
ini mengandung berbagai pandangan filsafat dan religius. Muatan-muatan filosofi dan
religius ini pada akhirnya membawa sejumlah kritikus-kritikus film mengkritisi
muatan film Dr. Strange ini. Hal pertama datang dari Riesman. Ia mengatakan bahwa
karakter Dr. Strange bukanlah seorang superhero, melainkan seorang penyihir
(praktek Shamanisme).

➔ Analisis Film "Dr. Strangers"


Film-film yang diproduksi oleh Marvel Studios merupakan film-film yang diadaptasi
dari komik-komik superhero produksi Marvel Comics. Film Dr. Strange merupakan
hasil adaptasi dari comic series yang diproduksi oleh Marvel dengan judul Dr.
Strange. Karakter Dr. Strange muncul pertama kalinya dalam Strange Tales pada
bulan July 1963 dengan judul Strange Tales.

Comic Series ini ditulis oleh Stan Lee dan Steve Ditko34 dan diproduksi oleh Marvel
Comics. Komik Dr. Strange ini muncul pada masa keemasan industri komik
superhero. Kehadiran karakter Dr. Strange sebagai superhero dari dunia Mystic Arts
dinilai oleh Marvel Comics sebagai variasi superhero yang baru bagi dunia komik
sekaligus dunia Marvel Comics sendiri.

Film Dr. Strange karya Scott Derrickson ini bukan hanya menyajikan hiburan semata
bagi para penontonnya, film ini juga mengandung muatan- muatan kebudayaan,
filsafat dan teologis, terlebih pada muatan teologis NAM yang ada. Dengan demikian,
penulis terdorong untuk melakukan studi komparasi antara pokok teologi pada film
ini dan kajian dari perspektif teologi Kristen.

➔ Refleksi Teologi Film "Dr. Stranger"


Film mampu menyingkapkan pergulatan batin eksistensial tersembunyi manusia
dalam dunianya yang spesifik. Film membuat manusia dapat melihat sisi-sisi baru
realitas kehidupan lebih dari yang pernah dilihat dan disadari, bahasa film bukanlah
bahasa konsep, namun merupakan bahasa pengalaman. Maka itu, film dinilai mampu
merangsang partisipasi sang penonton untuk ikut mengalaminya, film dirasakan
mampu membukakan kemungkinan-kemungkinan baru untuk memahami realitas saat
ini maupun masa depan secara grafis dan imajinatf.

Anugerah Tuhan yang umum selalu hadir dalam budaya manusia, teologi seharusnya
berkaitan dengan kehadiran dan karya Roh Kudus di dunia. Tuhan aktif bekerja
melalui budaya yang lebih luas dan seluruh kehidupan,gambar sebaik kata-kata yang
dapat menolong kita berjumpa dengan Tuhan, teologi berbentuk narasi terutama
terbuka kepada interaksi dengan kisah lainnya,natur konstruksi teologi adalah dialog
diantara kisah Tuhan (Alkitab, tradisi Kristen) dan kisah kita (budaya dan
pengalaman-pengalaman).

Muatan teologi yang ada dalam film ini dikemas secara menarik lewat narasi film
tersebut dan juga didukung oleh visualisasi yang sangat menarik penonton.

Empat muatan teologi tersebut adalah Shamanisme, Proyeksi Astral, Kesadaran


Kosmis : Monisme Pantheistik dan Kesehatan yang Holistik. Beberapa gagasan dari
teologi Kristen seperti Keberadaan Dunia Roh, Nabi, Spiritualitas Kristen, Theisme –
Antropologi Kristen serta Kesehatan yang Holistik menurut Alkitab telah dijelaskan
dan dapat dijadikan sebagai pembanding muatan teologi dalam film Dr. Strange.

Secara garis besar, muatan teologi dalam film Dr. Strange jelas kontras dengan
gagasan Theisme dan Antropologi Kristen. Ideologi yang memandang Tuhan sebagai
suatu energi ilahi yang ada di alam semesta sehingga segala yang ada di alam semesta
ini merupakan makhluk yang ilahi, terkhusus manusia. Keyakinan yang jelas kontras
dengan teologi Kristen yang memandang Allah sebagai Pribadi yang penuh kuasa.
Perbedaan falsafah atau keyakinan ini pada akhirnya membawa kepada perbedaan
kepada pengajaran antara muatan dan teologi Kristen. Perbedaan lainnya antara
muatan teologi dalam film Dr. Strange dan teologi Kristen terdapat dalam kaitannya
dengan koneksi antara dunia roh dengan dunia materi dimana Shamanisme meyakini
bahwa dunia roh dengan dunia materi dapat terkoneksi, sedangkan teologi Kristen
tidak demikian.

Anda mungkin juga menyukai