BAB II
MODEL MEMBACA
1. Model Membaca
Model membaca
Cara kerja fisik berkaitan dengan bagaimana mata membaca atau memandang bacaan yang merupakan
sistem grafis
Cara kerja spikis berkaitan dengan bagaimana cara kerja otak memahami bacaan.
Model membaca adalah : gabungan cara kerja fisik dan spikis yang merupakan proses dalam membaca
karena membaca dimulai dari proses visual (mata) dan di akhiri pada proses yang terdapat di otak yaitu
memahami atau mengkritisi bacaan.
b. Pendekatan kognitif dipelopori piaget. Berpendapat : tingkah laku manusia adalah proses aktivitas
integratif yang terjadi dalam otak. Manusia merupakan makhluk pengumpul, pemilik dan pemakai
informasi yang berpusat diotak. Menurut pandangan kognitif, membaca tidaklah sekedar memperoleh
rangsangan simbol-simbol tertulis melalui mata, tetapi yang lebih penting adalah memproses rangsangan
tersebut di dalam otak.
Tokoh yang menjadi pencetus MMBA adalah Flesch, gagne, Gough, Fries, La burge, dan Samuel.
Bagan 4
Model Membaca Nyaring
Model membaca Bawah Atas Model membaca yang bertitik tolak dari pandangan bahwa yang
mempunyai peran penting (primer) dalam kegiatan membaca Tokoh yang menjadi pencetus MMBA
adalah Flesch, gagne, Gough, Fries, La burge, dan Samuel.
Model Membaca Atas Bawah
Jika pada MMBA struktur dalam teks (bacaan) sebagai unsur primer dan pengetahuan sebagai
unsur sekunder, MMAB berpandangan yang sebaliknya, yaitu pengetahuan merupakan unsur primer dan
struktur bacaaan merupakan unsur sekunder. Pembaca hanya melihat stimulus yang berupa isyarat simbol
grafis seperlunya saja, selebihnya pembaca menggunakan isyarat kompetensi kognitif dankompetensi
bahasa yang telah dimilikinya. Karena kompetensi kognitif dankompetensi bahasa berada di otak
pembaca dan otak pembaca berada di atas bacaan, model membaca ini disebut model membaca atas
bawah. MMAB dapat dibagankan berikut :
Bagan 7
Model Membaca Atas Bawah
Proses membaca berdasarkan bagan 7 adalah berikut ini.
1. Otak pembaca mengendalikan mata untuk melihat (membaca) lambang-lambang penafsiran grafis
seperlunya saja sesuai yang dibutuhkan.
2. Rangsangan yang berupa lambang-lambang grafis yang telah dipilih diteruskan oleh syaraf mata ke otak.
3. Pembaca memberi penafsiran (pemahaman) dari bacaan yang dibaca berdasarkan kompetensi kognitif
dan kompetensi bahasa yang dimilikinya.
Tokoh yang menjadi perintis MMAB adalah Goodman, Smith, Shuy, dan Nutall.
Bagan 9
Model Membaca Timbal Balik
Tokoh yang mencanangkan MMTB adalah Teoris Rumelhart pada tahun 1977.
Di pandang dari metode pembelajaran, model Rumelhart mempunyai keunggulan. Keunggulan
yang pertama adalah model tersebut sudah membaur dengan berbagai strategi pembelajaran yang telah
menunjukkan keberhasilannya.
Keunggulan yang kedua adalah model Rumelhart sangat cocok digunakan untuk pembelajaran
membaca pada tingkat sekolah menengah, baik menengah pertama (SMP) maupun menengah atas
(SMA).
“Tidak ada gading yang tak retak” demikianlah pepatah yang berlaku juga pada model
Rumelhart. . Ada dua keretakan (kelemahan) dari model tersebut. Keretakan yang pertama adalah model
Rumelhart tidak menyinggung aploikasi dan tidak menyinggung masalah pada pra membaca, yaitu
kondisi sebelum seorang pembaca membaca bacaan. Kedua adalah model tersebut tidak menarik karena
tidak ada hal yang baru, terutama bagi guru.
BAB III
METODE MEMBACA
Metode membaca (reading method) merupakan tingkat penerapan teori-teori membaca yanga da
pada tingkat model membaca. Penerapan metode membaca dilakukan dengan cara melakukan pemilihan
kemahiran khusus yang akan digunakan untukmembaca, yaitu kemahiran memanfaatkan informasi
visuola dan nonvisual. Dari berbagai ragvam metode membaca dapat diklasifikasi menjadi tiga, yaitu
metode dasar, metode menengah, dan metode lanjutan.
Metode Dasar
Metode dasar merupakan metode membaca yang digunakan atau diperuntukkan pembaca semula.
Pembaca pemula adalah pembaca yang baru kali pertama membaca atau belajar membaca.
Menurut Wiryodijoyo (1989:35) dan Akhadiah (1992:32), metode membaca dasar (permulaan) ada
lima, yaitu metode abjad, bunyi, kupas rangkai suku kata, kata lembaga, global, dan struktur analisis dan
sintesis (SAS).
3.1.2. Metode Kupas Rangkai Suku Kata dan Metode Kata Lembaga.
Metode kupas rangkai suku kata merupakan metode membaca yang digunakan atau diperuntukkan
pembaca pemula dengan prosedur mengurai dan merangkai suku kata yang dibaca. Bacaan yang dibaca
dalam bentuk suku kata, misalnya : suku kata bo – la, bu – sa, dan bu – ku.
Suku kata-suku kata tersebut dibaca dengan prosedur :
1. Tiap suku kata diurai atau dibaca huruf demi huruf.
2. Huruf demi huruf dirangkai atau dibaca menjadi suku kata.
Contohnya adalah :
bo – la
b–o–l–a
bo – la
bu – sa
b–u–s–a
bu – sa
bu – ku
b–u–k–u
bu – ku
Metode kata lembaga adalah metode membaca yang digunakan atau diperuntukkan pembaca
pemula dengan prosedur mengurai dan merangkai kata lembaga yang dibaca.
Bacaan yang dibaca tidak dalam bentuk suku kata, namun dalam bentuk kata. Misalnya kata topi,
mata, dan sapu.
Kata-kata tersebut dibaca dengan prosedur :
1. Kata dibaca (diuraikan) menjadi suku kata-suku kata,
2. Suku kata dibaca (diurai) menjadi huruf demi huruf,
3. Huruf demi huruf dibaca (dirangkai) menjadi suku kata,
4. Suku kata-suku kata dibaca (dirangkai) menjadi kata.
Contohnya adalah :
topi
to – pi
t–o–p–i
to – pi
topi
mata
ma – ta
m–a–t–a
ma – ta
mata
sapu
sa – pu
s–a–p–u
sa – pu
sapu
Persamaan kedua metode itu adalah menggunakan prosedur yang sama, yaitu mengurai dan
merangkai suku kata mengurai suku kata menjadi huruf demi huruf dan merangkai huruf demi huruf
menjadi suku kata, sedangkan metode kata lembaga mengurai kata menjadi suku kata – suku kata,
mengurai suku kata menjadi huruf-huruf, merangkai huruf-huruf menjadi suku kata merangkai suku kata
– suku kata menjadi kata.
Metode Kata
Metode kata merupakan cara membaca kata demi kata pada sebuah bacaan. Penerapan metode ini
didasarkan atas pandangan (asumsi) bahwa bacaan merupakan susunan atas kata-kata yang mengandung
makna.
Metode Frase
Metode frase merupakan cara membaca unsur bacaan yang berbentuk frase. Pembaca
menggerakkan matanya dari frase ke frase dan memahami atas frase-frase yang dibacanya. Metode ini
didasarkan atas asumsi bahwa penulis menyampaikan ide-ide dan perasaannya bukan dalam bentuk kata,
melainkan dalam bentuk frase (Hardjasujana dan Mulyati 1997:177).
Metode Kalimat
Metode kalimat merupakan cara membaca dengan menelaah kalimat demi kalimat yang adaal
dalam bacaan. Metode ini diterapkan dengan asumsi bahwa penulis menyampaikan ide-idenya atau
gagasannya dalam bentuk kalimat.
Dengan menerapkan metode ini pembaca akan dapat membaca lebih efisien dan efektif.
Keefektifan metode ini adalah pembaca akan lebih mudah memahami bacaan karena pembaca dapat
menangkap ide demi ide yang dituangkan dalam bentuk kalimat.
Metode Paragraf
Metode paragraf merupakan cara membaca dengan menelaah paragraf demi paragraf.
Metode Lanjutan
Metode lanjutan merupakan cara yang diterapkan dalam membaca oleh pembaca yang sudah
menguasai metode menengah untuk mengembangkan dan meningkatkan kemahiran membaca. Cara
membaca yang dimaksud adalah bagaimana pembac dapat membaca seefisien dan seefektif mungkin.
Pembaca dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dapat membaca sebanyak-banyaknya dan dapat
memahami bacaan yang dibaca dengan baik.
Metode S – D4
Metode S – D4 adalah metode membaca yang dilaksanakan dengan tahap survai dan decide dengan
empat alternatif. (Gordon 2004:80)
Pembahasan mengenai metode S – D4 adalah berikut ini.
1. Survai adalah kegiatan pembaca dalam melakukan aktivitas membaca secara sepintas lalu untuk
mengidentifikasi struktur dan pokok-pokok pikiran utama bacaan. Survai dilakukan pembaca secara
cepat.
2. Decide adalah proses pembaca memutuskan untuk melakukan salah satu empat pilihan berikut ini.
a. Skip. Artinya adalah mengabaikan atau sama sekali tidak membca.
b. Membcaca sepintas. Pilihan ini dilakukan apabila pembaca merasa perlu membaca lagi bacaan yang
telah disurvai.
c. Membaca dengan kecepatan wajar. Pilihan ini dipilih apabila pembaca pembaca belum tahu tentang
bacaan yang telah disurvai sehingga pembaca merasa perlu membacanya dengan kecepatan yang normal.
d. Mempelajari materi bacaan. Pada pilihan ini, pembaca membaca dengan sungguh-sungguh, teliti, dan
hati-hati sehingga kecepatan bacanya relatif pelan.
Metode P2R
Metode P2R merupakan metode membaca yang terdiri atas tahap preview, read, dan review yang
biasanya digunakan sebagian besar pembaca cepat dan efisien.(Gordon 2006: 79). Penjelasan ketiga
tahap dalam metode ini adalah sebagai berikut.
1. Preview adalah membaca sepintas lalu untuk mengetahui struktur bacaan, pokok-pokok pikiran,
relevansi, dan sebagainya. Pada tahap ini, pembaca melakukan pengenalan terhadap bacaan mengenai
hal-hal yang pokok pengenalan terhadap bacaan mengenai hal-hal yang pokok yang bersifat Iuran.
2. Read adalah membaca secepat mungkin sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan sesuai tingkat
kesulitan bacaan. Tujuan umum membaca adalah mencari informasi yang ada dalam bacaan.
3. Review adalah membaca sepintas lalu untuk memastikan tidak ada yang terlewatkan dan atau untuk
memperkuat igatan terhadap pokok-pokok pikiran yang telah didapat dari tahap read. Pada tahap ini,
pembaca membaca bacaan seperlunya saja seperti pada preview. Yang berbeda adalah tujuannya; jika
preview untuk mengenal bacaan, sedangkan review untuk memantapkan kembali apa yang telah
dipahami dan untuk mengecek apakah bacaan sudah dibaca sesuai tujuan.
Metode S2QR
Metode S2QR adalah metode membaca yang digunakan untuk membaca tabel, grafik atau diagram
yang tahap-tahapnya terdiri atas survai, seek, question, dan reading.
Pembaca yang sedang studi membaca membaca tabel dengan tahap survai, seek, question, dan
reading.
1. Survai merupakan kegiatan membaca sepintas hal-hal yang pokok dalam tabel.
2. Seek adalah kegiatan pembaca mencari informasi pada kolom dan informasi tambahan yang ada diluar
kolom tabel.
3. Question adalah kegiatan pembaca membaut pertanyaan tentang isi tabel atau tujuan membaca tabel.
4. Reading adalah kegiatan membaca tabel secara seksama dan teliti sehingga diperoleh informasi-
informasi yang dicari. Pembaca dalam melakukan tahap ini berpedoman pada tahap question.
Metode GPID
Metode GPID diusulkan oleh Merrit. Menurutnya, metode GPID merupakan metode membaca
yang terdiri atas empat tahap yaitu, goall, plans, implementation, dan develoment (yap 1978:114-115)
Penjabaran metode tersebut adalah sebagai berikut :
1. Goall adalah apa yang diharapkan, dimaksud atau apa tujuan membaca. Tahap awal metode ini adalah
menentukan tujuan membaca.
2. Plans adalah rencana untuk mencapai tujuan. Tujuan yang sudah dirumuskan diusahakan untuk dicapai.
Pada tahap ini, pembaca menyusun strategi untuk mencapai tujuan pembaca.
3. Implementasi adalah pelaksanaan membaca. Pada tahap ini pembaca melakukan kegiatan membaca
dengan memperhatikantujuan yang ingin dicapai dan rencana yang sudah disusun untuk mencapai tujuan
tersebut.
4. Development adalah proses evaluasi dan proses mengambil simpulan. Yang dievaluasi pada tahap ini
adalah apakah tujuan membaca telah ditercapai, apakah rencana telah berjalan sesuai yang direncakan,
dan apakah kegiatan secara keseluruhan telah tercapai.
Metode PACER
Metode PACER merupakan metode membaca yang terdiri atas lima tahap, yaitu preview, assess,
chosse, expedite, dan review (Goordon 2006:80).
Penjelasan metode ini adalah berikut ini :
1. Preview atau meninjau merupakan kegiatan membaca bacaan secar sepintas lalu untuk mengenali hal-hal
yang bersifat iuran.
2. Access atau menaksir merupakan kegiatan membaca untuk menentukan tujuan membaca dan materi
baca.
3. Choose atau memilih merupakan kegiatan membaca yang berkaitan dengan memilih dan melakukan
membaca dengan teknik yang tepat.
4. Expedite atau mempercepat merupakan kegiatan membaca untuk mempercepat kecepatan baca.
5. Review atau meninjau pembaca untuk membaca kembali secara sepintas.
Metode SQ3R
Metode SQ3R merupakan metode membca yang ditujukan untuk kepentingan studi yang terdiri
atas lima tahap, yaitu survey, question reading, recite dan review (Tarigan 1990:54).
Metode PQ3R
Metode PQ3R merupakan membca untuk studi yang meliputi tahap prepare (tahap mula), question,
reading, recite, dan review (Nurhadi 2005:129).
Metode PQRST
PQRST adalah metode membaca buku untuk keperluan studi yang meliputi lima tahap. Summerize
merupakan tahap keempat dari metode PQRST yang berupa kegiatan pembaca untuk membuat ringkasan
informasi yang telah diperoleh dari buku yang dibacanya.
Metode OK5R
Metode OK5R merupakan metode membaca buku untuk kepentingan studi yang terdiri atas tahap
overview, key ideas, rad, record, recite, review, dan reflect. Tahap yang sama adalah tahap read, recite,
review, dan overview (menyelidiki) sama dengan survai. Tahap yang tidak sama adalah key ideas,
record, dan reflect. Key ideas (ide-ide kunci) merupakan tanap kedua dari metode ini yang berupa
kegiatan membaca untuk memisah-misahkan ide-ide atau pikiran-pikiran utama dari kumpulan ide-iden
penjelas.