Anda di halaman 1dari 29

MACAM-MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN AL-QURAN

DAN HADIS

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Al Qur'an Hadits

Dosen pengampu: Iwan Siswanto, S.Pd.I, M.Pd..I

Disusun Oleh:
Elra Rahma Sari 1209.19.08630
M. Sholihin 1209.19.08635
Santika 1209.19.08649
PAI V/A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

AULIAURRASYIDIN-TEMBILAHAN

2020/2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

tugas makalah Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Al-Quran Hadis Pembelajaran

dengan judul Macam-Macam Strategi Pembelajaran Al-Quran Hadis tepat pada

waktunya. Shalawat dan salam tak lupa penulis ucapkan kepada nabi Muhammad

Saw dengan mengucapkan Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad

wa’alaalihisayyidiana Muhammad.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Khususnya kepada bapak Iwan

Siswanto, S.Pd.I, M.Pd.I., selaku dosen Pembina. Karena beliau telah memberikan

materi dan masukan kepada penulis khususnya dalam menyelesaikan makalah ini.

Kemudian penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seuruh pihak yang ikut

berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini.

Makalah yang penulis buat merupakan hasil dari analisis penulis sendriri.

tentunya jika terdapat kesaalahan penulis berharap kritikan dan saran dari

pembacauntuk kesempurnaan makalah ini.

Tembilahan, 20 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................2

C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................4

A. Pengertian Strategi Pembelajaran .............................................................4

B. Kelebihan dan Keurangan Strategi Pembelajaran ....................................6

C. Imlpementasi.............................................................................................19

D. Strategi yang Dapat Digunakan dalam Pembelajaran Memahami Al-Quran

dan Hadis...................................................................................................22

BAB III PENUTUP.............................................................................................24

A. Kesimpulan................................................................................................24

B. Saran..........................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................25

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Strategi pembelajaran menjadi salah satu unsur dari proses

pembelajaran. Strategi digunakan oleh guru dan siswa untuk

mengkreasikan proses pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas

sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.

Pendidikan sangatlah penting bagi kita sebagai penerus perjuangan

bangsa. Seiring dengan berkembangnya teknologi di negara kita, maka

ilmu pengetahuan, kualitas dan mutu pendidikan juga semakin

berkembang. Sekarang ini kita telah berada di jaman modern. Akibat dari

perubahan, lahir berbagai tuntutan baru dalam penyelenggaraan

pendidikan. Kita dituntut bersaing gesit, cepat dan mengadakan berbagai

perubahan.

Mengajar bukan lagi usaha untuk menyampaikan ilmu pengetahuan,

melainkan juga usaha menciptakan sistem lingkungan yang

membelajarkan subjek didik agar tujuan pengajaran dapat tercapai secara

optimalmengajar dalam pemahaman seperti ini memerlukan strategi

belajar mengajar yang sesuai.

Staregi belajar mengajar merupakan suatu langkah pengorganisasian

komponen-komponen pembelajaran yang dilakukan dalam rangka

pencapaian tujuan pembelajaran. Adapun sistem pembelajaran ini terdiri

dari komponenkomponen yang saling mempengaruhi, yakni tujuan

1
instruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa

yang harus memainkan peranan serta ada dalam hubungan sosial tertentu,

jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana belajar mengajar

yang tersedia.

Lingkungan fisik dan sosial pun turut mempengaruhi proses

pembelajaran yang berlangsung. Jika seluruh komponen pembelajaran

tersebut dipersiapkan dan didesain dengan baik, maka mutu pendidikan

dengan sendirinya akan meningkat. Namun dari seluruh komponen

tersebut, gurulah yang merupakan komponen utama. Jika gurunya

berkualitas baik, maka pendidikan akan baik pula karena di tangan guru

yang baik keterbatasan apapun yang mempengaruhi proses pembelajaran

dapat di atasi atau diminimalkan

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

adalah sebagai berikut:

1. Apakah pengertian masing-masing strategi pembelajaran?

2. Apakah kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran?

3. Bagaimanakan implemetasi strategi pembelajaran?

4. Bagaimanakah strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam

pembelajaran Al-Quran dan Hadis?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan adalah

sebagai berikut:

2
1. Untuk mengetahui pengertian masing-masing strategi pembelajaran

2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran

3. Untuk mengetahui implemetasi strategi pembelajaran

4. Untuk mengetahui strategi pembelajaran yang dapat digunakan

dalam pembelajaran Al-Quran dan Hadis.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Macam-Macam Strategi Pembelajaran

Secara umum strateggi memiliki pengertian sebagai suatu garis besar haluan

dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan

dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan

guru dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang

telah ditentukan. Strategi merupakan pola umum teteran kegiatan yang harus

dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Dikatakan pola umum sebab suatu

strategi pada hakikatnya belum mengarah kepada hal bersifat praktis karena

suatu strategi masih berupa rencana atau gambaran menyeluruh.1

Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus

dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara

efektif dan efisien. Ada beberapa jenis strategi pembelajaraan yaitu sebagai

berikut:

1. Strategi discovery learning

Strategi ini adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses

pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran

dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri

2. Strategi Inkuiri Learning

1
Armizi, Buku Ajar Teknik Pembelajaran Al-Qur’an Hadis, (Tembilahan 2018) h. 140

4
Startegi ini didefinisikan oleh Piaget (Sund dan Trowbridge, 1973)

sebagai: Pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk

melakukan eksperimen sendiri; dalam arti luas ingin melihat apa yang

terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan simbul-simbul dan

mencari jawaban atas pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan

yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang

ditemukan dengan yang ditemukan orang lain.

3. Strategi Problem Based Learning (PBL)

Strategi ini adalah metode pengajaran yang bercirikan adanya

permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar

berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh

pengetahuan.

4. Strategi Project Based Learning

Merupakan pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai

media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi,

sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

5. Staretegi pembelajaran kontekstual

Staretegi pembelajaran konseptual(Contextual Teaching and learning)

adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi

yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong

siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan mereka seharihari, dengan melibatkan

tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme

5
(Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiri),

masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), dan

penilaian sebenarnya (AuthenticAssessment).

6. Strategi Saintifik Learning

Adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar

peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip

melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau

menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau

merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,

menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep,

hukum atau prinsip yang “ditemukan”.2

B. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran

1. Strategi pembelajaran langsung

Merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh guru.

Pembelajaran langsung biasanya bersifat deduktif. Strategi ini efektif

untuk menentukan informasi atau membangun keterampilan tahap demi

tahap. Kelebihan strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan

digunakan, sedangkan kelemahan utamanya dalam mengembangkan

kemampuan-kemampuan, proses-proses, dan sikap yang diperlukan

untuk pemikiran kritis dan hubungan interpersonal serta belajar

kelompok.

2. Strategi pembelajaran tak langsung

2
administrator SD Negeri II Kendit, Macam-Maacam Strategi Pembelajaran Kurikulum
2013, 2019 https://www.sdn2rajekwesi.sch.id/blog.

6
Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, induktif,

pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan penemuan. Dalam

strategi ini peran peserta didik sangat dominan dan guru hanya sebagai

fasilitator dalam mengelola kelas.

Kelebihan dari strategi ini antara lain:

a. Mendorong ketertarikan dan keingintahuan peserta didik

Menciptakan alternatif dan menyelesaikan masalah

b. Mendorong kreativitas dan pengembangan keterampilan

interpersonal dan kemampuan yang lain

c. Pemahaman yang lebih baik

d. Mengekspresikan pemahaman

Sedangkan kekurangannya adalah memerlukan waktu panjang,

outcome sulit diprediksi. Strategi ini juga tidak cocok apabila peserta

didik perlu mengingat materi dengan cepat.

3. Strategi Pembelajaran Interaktif

Pembelajaran interaktif menekankan pada diskusi dan sharing di

antara peserta didik. Diskusi dan sharing memberikan kesempatan

peserta didik untuk bereaksi terhadap gagasan, pengalaman, pendekatan

dan pengetahuan guru atau temannya dan untuk membangun cara

alternatif untuk berfikir dan merasakan.

Kelebihan strategi ini anatara lain:

a. Peserta didik dapat belajar dari temannya dan guru untuk

membangun keterampilan sosial dan kemampuan-kemampuan.

7
b. Mengorganisasikan pemikiran dan membangun argumen yang

rasional. Strategi pembelajaran interaktif memungkinkan untuk

menjangkau kelompok-kelompok dan metode-metode interaktif.

Kekurangan dari strategi ini sangat tergantung pada kecakapan guru

dalam menyusun dan mengem bangkan dinamika kelompok.

4. Strategi Pembelajaran Empirik (Experiental)

Pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif, berpusat

pada peserta didik, dan berbasis aktivitas. Refleksi pribadi tentang

pengalaman dan formulasi perencanaan menuju penerapan pada konteks

yang lain merupakan faktor kritis dalam pembelajaran empirik efektif.

Kelebihan dari strategi ini antara lain:

a. Meningkatkan partisipasi peserta didik

b. Meningkatkan sifat kritis peserta didik

c. Meningkatkan analisis peserta didik, dapat menerapkan

pembelajaran pada situasi yang lain.

Sedangkan kekurangannya adalah penekanan hanya pada proses

bukan pada hasil, keamanan peserta didik, biaya yang mahal, dan

memerlukan waktu yang panjang.

5. Strategi pembelajaran mandiri belajar

Mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk

membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri.

Kelebihan dari pembelajaran ini adalah membentuk peserta didik yang

8
mandiri dan bertanggungjawab3. Sedangkan kekurangannya adalah

peserta MI dan SD belum dewasa, sehingga sulit menggunakan

pembelajaran ini.

6. Strategi pembelajaran ekspositori

Strategi Pembelajaran Ekspositori adalah strategi pembelajaran yang

menekankan kepada penyampaian materi secara verbal dari seorang guru

kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai

materi pembelajaran. secara optimal.

Menurut Roy Allen (1998) strategi ini dinamakan juga strategi

pembelajaran langsung (direct instruction), karena guru secara langsung

menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Ciri utama dari strategi

pembelajaran eskpository adalah:

a. Penyampaian secara verbal dimana proses bertutur secara lisan

merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini

b. Materi pelajarannya sudah jadi seperti data atau fakta

c. Strategi pembelajaran ini berorientasi kepada guru (teacher

centered), melalui strategi ini guru menyampaikan materi pelajaran

dengan baik dengan harapan siswa akan mampu menguasai

pelajaran tersebut.

Keunggulan strategi belajar ekspositori adalah sebagai berikut:

3
Iif khoiru Ahmadi, dkk, Stategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, (Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher, 2011), h.16-18

9
a. Guru dapat menguasai kelas, mengatur dengan leluasa materi yang

diberikan dan dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa

menguasai bahan pelajaran yang disampaikan

b. Strategi pembelajan ekspositori sangat efektif dilakukan pada kelas

dengan jumlah siswa banyak , materi yang diberikan cukup luas

dan waktu pertemuan terbatas

Kelemahan strategi belajar ekspositori adalah sebagai berikut:

a. Keberhasilan strategi pembelajaran ini sangat tergantung pada apa

yang dimiliki oleh guru seperti persiapan, pengetahuan, motivasi

dan kemampuan bertutur serta berkomunikasi seorang guru.

b. Strategi pembelajaran ini menyama ratakan kemampuan siswa

dalam menguasai pelajaran, menangkap makna dari bertutur guru,

minat dan gaya belajar siswa

c. Dalam strategi pembelajaran ini komunikasinya searah dari guru ke

siswa akan dapat mengakibatkan siswa hanya memiliki

pengetahuan terbatas pada apa yang diberikan oleh guru

7. Strategi Pembelajaran Inkuiri

Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang

melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari

dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara

sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan

sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Proses berpikir itu

sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.

10
Strategi pembelajaran Inkuiri sering juga dinamakan strategi heuric

(Sanjaya, 2006) yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti saya

menemukan. Startegi pembelajaran merupakan kondisi- kondisi umum

yang merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa,

yaitu : Aspek sosial di dalam kelas dan suasana bebas-terbuka dan

permisif yang mengundang siswa berdiskusi, Berfokus pada hipotesis

yang perlu diuji kebenarannya, Penggunaan fakta sebagai evidensi dan di

dalam proses pembelajaran dibicarakan validitas dan reliabilitas tentang

fakta, sebagaimana lazimnya dalam pengujian hipotesis.

Ciri utama strategi pembelajaran inkuiri adalah:

1. Strategi pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktifitas siswa

secara maksimal untuk mencari dan menemukan, dengan

demikian strategi ini menempatkan siswa sebagai subyek belajar.

2. Seluruh aktifitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari

dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan.

3. Tujuan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah

mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, kritis,

logis dan analitis.

Pemilihan strategi inkuiri dilakukan atas pertimbangan sebagai

berikut:

1. Karakteristik peserta didik dengan kemandirian cukup memadai

2. Sumber referensi, alat, media, dan bahan cukup

3. Jumlah peserta didik dalam kelas tidak terlalu banyak

11
4. Materi pembelajaran tidak terlalu luas

5. Alokasi waktu cukup tersedia.

Agar penerapan strategi inkuiri dapat berhasil dengan baik, maka guru

perlu memahami beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan dalam

merancang pembelajaran inkuiri.

Tahapan-tahapan strategi pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan masalah. Kemampuan yang dituntut adalah:

1) kesadaran terhadap masalah

2) Melihat pentingnya masalah

3) Merumuskan masalah.

b. Mengembangkan hipotesis. Kemampuan yang dituntut dalam

mengembangkan hipotesis ini adalah:

1) Menguji dan menggolongkan data yang dapat diperoleh

2) Melihat dan merumuskan hubungan yang ada secara logis

3) Merumuskan hipotesis

c. Menguji jawaban tentative. Kemampuan yang dituntut adalah:

1) Merakit peristiwa, terdiri dari: mengidentifikasi peristiwa yang

dibutuhkan, mengumpulkan data, dan mengevaluasi data

2) Menyusun data, terdiri dar: mentranslasikan,

menginterpretasikan dan mengkasifikasikan data

3) Analisis data, terdiri dari: melihat hubungan, mencatat

persamaan dan perbedaan, dan mengidentifikasikan trend,

sekuensi, dan keteraturan.

12
d. Menarik kesimpulan; kemampuan yang dituntut adalah:

1) mencari pola dan makna hubungan

2) Merumuskan kesimpulan

3) Menerapkan kesimpulan dan generalisasi

Adapun keunggulan strategi belajar inkuiri adalah sebagai berikut:

a. Strategi pembelajaran inkuiri mampu mendorong siswa untuk

berpikir atas inisiatif sendiri, membantu siswa mengembangkan

konsep diri yang positif, mengembangkan bakat individu siswa

secara optimal dan menciptakan suasana akademik yang

mendukung berlangsungnya pembelajaran yang berpusat pada

siswa.

b. Strategi pembelajaran inkuiri dapat melayani kebutuhan siswa yang

memiliki kemampuan diatas rata-rata

c. Strategi inkuiri memberikan ruang bagi siswa belajar sesuai dengan

gaya belajar masing-masing

Kelemahan strategi belajar inkuiri adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan dan keberhasilan siswa sulit dikontrol

b. Akan terjadi kesenjangan kemampuan antara siswa yang memiliki

kemapuan diatas rata-rata dengan siswa yang berkemampuan rata-

rata.

c. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan

siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi pembelajaran

inkuiri akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.

13
4. Strategi pembelajaran berbasis masalah ( Problem based learning)

Strategi pembelajaran berbasis masalah (Problem-based learning)

merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat

memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Pengertian Strategi

pembelajaran berbasis masalah adalah suatu strategi pembelajaran yang

melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap

metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang

berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki

ketrampilan untuk memecahkan masalah.

Ciri Utama strategi pembelajaran berbasis masalah berikut:

a. Belajar dimulai dengan suatu masalah dan masalah yang diberikan

berhubungan dengan dunia nyata siswa

b. Mengorganisasikan pelajaran diseputar masalah, bukan diseputar

disiplin ilmu

c. Memberikan tanggung jawab yang besar kepada siswa dalam

membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar

mereka sendiri, dalam kerangka berpikir ilmiah

d. Menuntut siswa untuk mendemontrasikan apa yang telah mereka

pelajari dalam bentuk suatu produk atau kinerja.

Strategi pembelajaran berbasis masalah sebaiknya digunakan dalam

pembelajaran karena beberapa pertimbangan. Pertimbangan-

pertimbangan tersebut antara lain:

14
a. Dengan strategi pembelajaran berbasis masalah akan terjadi

pembelajaran bermakna. Siswa yang belajar memecahkan suatu

masalah maka mereka akan menerapkan pengetahuan yang

dimilikinya atau berusaha mengetahui pengetahuan yang

diperlukan. Artinya belajar tersebut ada pada konteks aplikasi

konsep. Belajar dapat semakin bermakna dan dapat diperluas ketika

siswa berhadapan dengan situasi di mana konsep diterapkan

b. Dalam situasi strategi pembelajaran berbasis masalah, siswa

mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan secara simultan

dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan. Artinya, apa

yang mereka lakukan sesuai dengan keadaan nyata bukan lagi

teoritis sehingga masalah-masalah dalam aplikasi suatu konsep atau

teori mereka akan temukan sekaligus selama pembelajaran

berlangsung

c. Strategi pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif siswa dalam

bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan

hubungan interpersonal dalam bekerja secara berkelompok

Terdapat 8 langkah dalam penerapan strategi pembelajaran berbasis

masalah, yaitu:

a. Mengidentifikasi masalah

b. Mengumpulkan data

c. Menganalisis data

15
d. Memecahkan masalah berdasarkan pada data yang ada dan

analisisnya

e. Memilih cara untuk memecahkan masalah

f. Merencanakan penerapan pemecahan masalah

g. Melakukan ujicoba terhadap rencana yang ditetapkan

h. Melakukan tindakan (action) untuk memecahkan masalah.

Keunggulan strategi ini adalah sebagai berikut:

a. Membantu siswa dalam mengembangkan kepribadian yang

demokratis, karena dalam proses pembelajarannya, siswa dituntut

untuk berdialog atau bermusyawarah dengan teman-temannya

b. Melatih menumbuhkan jiwa keberanian siswa untuk

mengungkapkan pendapat

c. Melatih siswa untuk berfikir kritis dan sistemtis

Kelemahan strategi ini adalah sebagai berikut:

a. Apabila guru tidak dapat menjadi fasilitator yang baik maka

strategi ini tidak akan menemukan hasil yang maksimal, mislanya

guru tidak dapat mengembangkan kemampuan bertanya, maka

dialog yang terjadi akasn pasif, demikian juga apabila guru tidak

dapat membimbing siswa untuk saling menghargai dan terbuka,

maka akan mengakibatkan suasana tidak kondusif di dalam kelas,

karena mereka akan saling olok-mengolok dan lain sebagainya

b. Dominasi keterlibatan siswa dalam berdiskusi kemungkinan besar

terjadi

16
5. Strategi Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan sekumpulan strategi mengajar

yang digunakan guru agar siswa saling membantu dalam mempelajari

sesuatu. Oleh karena itu belajar kooperatif ini juga dinamakan “belajar

teman sebaya.”

Pembelajaran yang menggunakan strategi kooperatif memiliki ciri

sebagai berikut :

a. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk

menyelesaikan materi belajar

b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi,

sedang dan rendah

c. Jika mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku,

jenis kelamin yang berbeda-beda, penghargaan lebih berorientasi

pada kelompok dari pada individu.

Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk

meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan

pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam

kelompok serta memberikan kesempatan pada siswa untuk

berinteraksi dan belajar bersama-sama dengan latar belakang yang

berbeda.

Fungsi keterampilan kooperatif adalah untuk melancarkan

hubungan kerja dan tugas. Untuk membuat keterampilan kooperatif

17
dapat bekerja, guru harus mengajarkan keterampilan-keterampilan

kelompok dan sosial yang dibutuhkan.

6. Strategi konseptual

Keunggulan strategi pembelajaran konstekstual adalah sebagai

berikut:

a. Strategi pembelajaran kontekstual akan melibatkan kegiatan aktif

baik fisik maupun mental

b. Strategi pembelajaran kontekstual melatih siswa dalam

berkehidupan nyata, karena belajar tidak hanya berteori di kelas,

tetapi belajar merupakan aplikasi antara teori dan fakta

c. Strategi pembelajaran konetkstual akan melatih kemandirian

siswa dalam mengkonstruk pengetahuannya

Kelemahan steategi ini adallah sebagai berikut:

a. Apabila guru tidak dapat menjadi fasilitatar yang baik

(menghadirkan situasi yang nyata dalam kelas dan

pembimbingan), proses pembelajaran akan kacau dan pembagian

penugasan tidak berimbang

b. Dibutuhkan manajemen waktu yang cukup baik, karena apabila

guru tidak waspada terhadap waktu pembagian kelompok dengan

cara moving class, maka waktu yang dipakai dalam belajar hanya

sedikit, karena waktu yang dilainnya dihabiskan pada saat

pembagian kelompok atau pada tahap pendahuluan

18
c. Evaluasi yang dilakukan adalah authentic assessment, sebagai

konsekwensinya guru harus mendampingi kelas, apabila guru

tidak hadir dalam kelas, atau melakukan observasi kelas secara

langsung, maka authentic assessment tidak terlaksana dengan

baik.4

C. Implementasi

Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam pemahaman tentang Al Qur’an

dan Hadits tidak dapat dilakukan secara instan, tetapi membutuhkan suatu

proses dan pemmilihan startegi yang tepat dalam pembelajaran.

Dalam penyampaian materi Al Qur’an Hadits guru membantu,

membimbing, dan mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam

mencapai tujuan pembelajaran diperlukan kerjasama yang baik oleh semua

warga sekolah. Waktu pembelajaran Al Qur’an Hadits hanya dua jam pelajaran

setiap minggunya. Untuk itu diperlukan strategi yang baik agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai dan materi dapat tersampaikan semua. Kegiatan

pembelajaran Al Qur’an Hadits meliputi 3 tahapan:

1. Persiapan

Agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan efektif, maka dibutuhkan

persiapan yang matang dari berbagai pihak yang terkait dengan

pembelajaran di sekolah terutama guru. Guru hendaknya memahami dan

menguasai kurikulum dan tujuan belajar, terutama indikator yang harus

4
http://digilib.uinsby.ac.id/6464/5/Bab%203.pdf

19
dicapai oleh peserta didik. Untuk mendukung hal ini, guru harus

melakukan persiapan pembelajaran.

Adapun persiapan pembelajaran Al Qur’an Hadits antara lain: Guru

harus membuat perencanaan yang tertuang dalam RPP. Komponen-

komponen yang ada dalam RPP meliputi: rumusan tujuan, ruang lingkup

materi, materi pokok, alokasi waktu, metode, pendekatan, prosedur

pembelajaran, media, alat dan bahan/sumber belajar, penilaian, dan

kegiatan lanjutan. Dan Guru menyiapkan media pembelajaran yang akan

digunakan dalam proses pembelajaran.

2. Pelaksanaan

Langkah berikutnya setelah persiapan dilakukan adalah tahap

implementasi. Implementasi inilah yang merupakan tindakan nyata atau

operasionalisasi dari rencana pembelajaran ( strategi pembelajaran).

Tahap ini dibagi menjadi tiga tahap:

a. Kegiatan awal a) Menyampaikan tujuan pembelajaran b)

Melakukan pretes (tes penjajakan) dan mengidentifikasi keadaan

siswa c) Mengingatkan pelajaran yang telah diterima dan

mengaitkan pada pelajaran baru. d) Penjelasan singkat tentang

tujuan dan proses pembelajaran yang akan dijalani.

b. Kegiatan inti Pada kegiatan inti, guru melakukan proses

penyampaian materi dengan menggunakan pola-pola kegiatan yang

telah dipilih oleh guru dengan menggunakan metode dan media

20
yang telah dipilih. Adapun Pola-pola pengaturan kegiatan belajar

mengajar Al Qur’an Hadits meliputi:

1) Dari segi pengaturan guru merupakan pengajaran oleh seorang

guru

2) Dari segi pengaturan siswa, kadang-kadang menggunakan

pengajaran klasikal, pengajaran kelompok kecil, atau pengajaran

perorangan tergantung dari pemilihan metode yang digunakan.

3) Dari segi hubungan guru-siswa merupakan hubungan langsung

dengan bantuan media pengajaran karena guru selalu

menggunakan modul dan kadang-kadang menggunakan media

lain.

4) Dari struktur peristiwa belajar-mengajar, merupakan strategi

belajar mengajar yang bersifat tertutup karena guru selalu

merujuk pada persiapan mengajar yang telah dibuat.

5) Dari peranan guru siswa dalam pengolahan pesan, maka

pengajaran bersifat ekspositorik, yakni pesan disajikan dalam

keadaan siap di olah tuntas oleh guru sebelum disampaikan

kepada siswa.

6) Proses pengolahan pesan, maka merupakan strategi pengajaran

induktif karena guru bertolak dari dari data-data empirik menuju

generalisasi.

c. Kegiatan akhir

21
Kegiatan ini merupakan kegiatan penutup di mana guru

menyimpulkan materi, melakukan feedback, dan melakukan

evaluasi terhadap siswa.

3. Penilaian

Penilaian dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami

materi yang dijelaskan pada tahap implementasi, termasuk sebagai

feedback terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan pembelajaran.5

D. Strategi yang Dapat Digunakan dalam Pembelajaran Memahami Al-

Quran dan Hadis

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan dan

menjaga agar pembiasaan memahami kandungan Al-Quran dan hadis agar

tetap menyatu dengan kepribadian seseorang, diantaranya adala:

1. Membaca Al-Quran dan hadist secara berjamaah sebelum proses

pembelajaran

Kemampuan dalam memahami kandungan Al-Quran dan hadis

akansemakin terarah jika sering dilatih. Latihan itu dapat berbentuk

membaca al-quran dan hadis secara berjamaah. Pelaksanaan membaca

Al-Quran dan hadis ini dilanjutkan dengan memahami apa yang mereka

baca. Langkah yang dilakukan bisa dengan cara guru atau orang tu

mengoreksi bacaan Al-Quran dan hadis anak. Setelah itu mintalah ia

untuk mengartikannya.

5
SITI ZUBAIDAH, STRATEGI PEMBELAJARAN AL QUR’AN HADITS DI MAN I BANJARNEGARA,
SKRIPSI, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN ) Purwokerto 2011,
http://repository.iainpurwokerto.ac.id

22
2. Membuat jadwal ceramah dikelas mengenai kandungan Al-Quran dan

hadits.

Untuk membiassakan siswa dalam menjelaskan Al-Quran dan hadis

bisanya juga dilibatkan siswa sebelum proses pembelajaran Al-QQuran

dan hadis. Hal dilakukan agar ssiswa terbiasa mendengar dan mampu

mengurangi kandungan secara umum baik dalam Al-Quran dan Hadis.

3. Membaca ayat-ayat Al-Quraan yang dimengerti artinya dalam sholat

berjamaah.

Dengan telah melaksanakan sholat, apalagi dengan berjamaah, anak

pada dasarnya telah mulai ditanamkan pembelajaran memahami

kandungan Al-Quran dan hadis. Karena banyak sekali ayat-ayat Al-

Quran dan Hadis yang memerintahkan untuk muslim melaksanakan

sholat. Dengan menganjurkan anak agar melaksanakan sholat, bahkan

dengan berjamaah, maka berarti guru atau orang tua telah memulai untuk

menanamkancara memahami kandungan Al-Quran dan hadis.

4. Karya wisata

Penentuan lokasi karya wisata tentu saja harus mempertimbangkan

topik yang akan dibicarakan, alokasi waktu yang tersedia, kemampuan

intelektual peserta didik dan biaya yang dibutuhkan.6

6
Armizi, Op. Cith. 141-142

23
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Beradasarkan pembahasan pada Bab II maka dapat penulis simpulkan

bahwa strategi pebelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus

dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara

efektif dan efisien. Ada banyak macam-macam strategi pembelajaran.

Diantara jenis strategi tersebut tentunya memiliki kelebihan dan

keurangannya masing-masing. Dalam pembelajaran Al-Quran dan Hads ada

beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempertahankan dan menjaga

agar pembiasaan memahami kandungan Al-Quran dan hadis agar tetap

menyatu dengan kepribadian seseorang, diantaranya adalah membaca,

memahami dan menerpakannnya.

B. Saran

Makalah yang penulis susun berdasarkan pada hasil dan kemampuan

penulis sendiri yang tentunya masih terdapat banyak kekurangan. Dengan

itu penulis tetap berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

pembaca serta menambah pengalaman bagi penulis sendiri.

24
DAFTAR PUSTAKA

Armizi, Buku Ajar Teknik Pembelajaran Al-Qur’an Hadis. Tembilahan 2018.

Administrator SD Negeri II Kendit, Macam-Maacam Strategi Pembelajaran


Kurikulum 2013, 2019 Https://Www.Sdn2rajekwesi.Sch.Id/Blog. (diakses
pada 21 Oktober 2021, pukul 12.31)

Khoiru, Iif Ahmadi. Dkk. Stategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta:


Prestasi Pustaka Publisher. 2011.

Http://Digilib.Uinsby.Ac.Id/6464/5/Bab%203.Pdf (diakses pada 21 Oktober 2021,


pukul 14.45)

Zubaidah, Siti Zubaidah. Strategi Pembelajaran Al Qur’an Hadits Di Man I


Banjarnegara. Skripsi. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( Stain )
Purwokerto 2011, Http://Repository.Iainpurwokerto.Ac.Id (diakses pada 21
Oktober 2021, pukul 13.45)

25

Anda mungkin juga menyukai