Anda di halaman 1dari 5

SISTEMATIKA KUH PIDANA

(Dosen Pengampu : H.Imam Ghazali,SH,MH)

Sistematikan KUHP kita terdiri atas tiga buku, yaitu :

1. Buku kesatu tentang aturan umum yang dimulai dari pasal 1 sampai dengan pasal 103

KUHP

2. Buku kedua tentang kejahatan yang dimulai dari pasal 104 sampai dengan pasal 488

KUHP

3. Buku ketiga tentang pelanggaran yang dimulai dari pasal 489 sampai dengan pasal 569

KUHP

Perbuatan pidana menurut system KUH kita terdiri atas dua macam, yaitu perbuatan pada

kejahatan atau misdrijiven dan perbuatan pidana pelanggaran atau overtredingen .

Kejahatan adalah rechts delicten , yaitu perbuatan-perbuatan yang meskipun tidak ditentukan

dalam undang-undang sebagai perbuatan pidana, tetapi dapat dirasakan sebagai perbuatan yang

bertentangan dengan tata hukum.

Macam-macam kejahatan dalam KUHP kita yang terdapat dalam buku kedua adalah yang

berkenaan dengan hal berikut ini :

1. Kejahatan terhadap keamanan Negara

2. Kejahatan terhadap martabat presiden dan wakil presiden

3. Kejahatan terhadap Negara sahabat, kepala Negara sahabat dan wakilnya.

4. Kejahatan terhadap kewajiban dan hak kenegaraan


5. Kejahatan terhadap ketertiban umum

6. Kejahatan yang membahayakan keamanan Negara bagi orang atau barang

7. Kejahatan terhadap penguasa umum

8. Kejahatan sumpah palsu dan keterangan palsu

9. Kejahatan pemalsuan mata uang dan uang kertas

10. Kejahatan pemalsuan materai dan perak

11. Kejahatan pemalsuan surat

12. Kejahatan terhadap asal-usul dan perkawinan

13. Kejahatan terhadap kesusilaan

14. Kejahatan meninggalkan orang yang memerlukan pertolongan

15. Kejahatan penghinaan

16. Kejahatan membuka rahasia

17. Kejahatan terhadap nyawa

18. Kejahatan penganiayaan

19. Kejahatan menyebabkan mati atau luka karena kealpaan

20. Kejahatan terhadap pencurian

21. Kejahatan terhadap pemerasan dan pengancaman

22. Kejahatan penggelapan

23. Kejahatan perbuatan curang (bedrog)

24. Kejahatan perbuatan merugikan pemihutang atau yang mempunyai hak

25. Kejahatan menghancurkan atau merusakkan barang

26. Kejahatan jabatan

27. Kejahatan pelayaran


28. Kejahatan pendahan penerbitan dan percetakan

29. Aturan tentang kejahatan yang bersangkutan dengan berbagai Bab

Itulah beberapa ketentuan mengenai kejahatan yang telah dicantumkan dalam KUHP kita, tetapi

banyak kejahatan-kejahatan yang diatur diluar KUHP, yang tercantum dalam perundang-

undangan lainnya : Undang-undang Tindak Pidana Subversi, Undang-undang Pajak, Undang-

undang Pidana Narkotika, dan lain-lain.

Pelanggaran adalah Wetsdelicten , yaitu perbuatan-perbuatan yang bersifat melawan hukum yang

dapat diketahui setelah adanya wet yang menentukan dilarangnya suatu perbuatan. Misalnya,

yang ditentukan oleh 504 ayat 1 yang berbunyi : “ Barang siapa mengemis di depan umum,

diancam karena melakukan pengemisan, dengan kurungan paling lama 6 minggu”

Macam-macam pelanggaran yang terdapa dalam KUHP buku ketiga adalah sebagai berikut :

1. Pelanggaran keamanan umum bagi orang atau barang dan kesehatan

2. Pelanggaran ketertiban umum

3. Pelanggaran terhadap penguasa umum

4. Pelanggaran mengenai asal-usul dan perkawinan

5. Pelanggaran terhadap orang yang memerlukan pertolongan

6. Pelanggaran kesusilaan

7. Pelanggaran mengenai tanah, tanaman dan perkarangan

8. Pelanggaran jabatan

9. Pelanggaran pelayaran
Demikianlah, perbuatan pidana pelanggaran yang tercantum dalam KUHP kita, tetapi banyak

perbuatan pidana pelanggaran di luar KUHP kita, seperti yang terdapat dalam undang-undang

lalulintas, undang-undang pers, dan sebagainya.

Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaaan antara kejahatan dan

pelanggaran. Dalam kejahatan terkandung delik hukum (recht delict), sedangkan pelanggaran

adalaah delik undang-undang (wets delict). Berikut perbedaan antara kejahatan dan pelanggaran :

1. Hukuman dalam kejahatan lebih berat, sedangkan hukuman dalam pelanggaran lebih

ringan, kecuali beberapa hal.

2. Kejahatan dibedakan antara kesengajaan & kekhilafan, sedangkan Pelanggaran tidak

dibedakan antara kesengajaan & kekhilafan.

3. Dalam kejahatan Acara lebih teliti & sulit, sedangkan dalam pelanggaran Acara lebih

mudah & cepat

4. Percobaan dan Membantu melakukan dalam kejahatan dapat dijatuhi hukuman,

sedangkan Pelanggaran , percobaan & membantu melakukan tidak dapat dijatuhi

hukuman.

5. Ancaman Hukuman dalam Kejahatan tidak dapat dihindarkan dengan membayar denda,

sedangkan Ancaman hukuman dalam Pelanggaran yang dapat dihindarkan dengan

hukuman denda setinggi-tingginya dnegan membayar denda setinggi-tingginya.

6. Dalam kejahatan ada Delik Aduan, sedangkan Pelanggaran tidak ada Delik Aduan

7. Dalam Kejahatan masa Kadaluarsa penuntutan dan gugurnya waktu menjalani lebih

lama, sedangkan pelanggaran masa kadaluarsa penuntutan dan gugurnya waktu menjalani

hukuman lebih pendek.


-SELESAI-

Anda mungkin juga menyukai