Sistematika Kuh Pidana
Sistematika Kuh Pidana
1. Buku kesatu tentang aturan umum yang dimulai dari pasal 1 sampai dengan pasal 103
KUHP
2. Buku kedua tentang kejahatan yang dimulai dari pasal 104 sampai dengan pasal 488
KUHP
3. Buku ketiga tentang pelanggaran yang dimulai dari pasal 489 sampai dengan pasal 569
KUHP
Perbuatan pidana menurut system KUH kita terdiri atas dua macam, yaitu perbuatan pada
Kejahatan adalah rechts delicten , yaitu perbuatan-perbuatan yang meskipun tidak ditentukan
dalam undang-undang sebagai perbuatan pidana, tetapi dapat dirasakan sebagai perbuatan yang
Macam-macam kejahatan dalam KUHP kita yang terdapat dalam buku kedua adalah yang
Itulah beberapa ketentuan mengenai kejahatan yang telah dicantumkan dalam KUHP kita, tetapi
banyak kejahatan-kejahatan yang diatur diluar KUHP, yang tercantum dalam perundang-
Pelanggaran adalah Wetsdelicten , yaitu perbuatan-perbuatan yang bersifat melawan hukum yang
dapat diketahui setelah adanya wet yang menentukan dilarangnya suatu perbuatan. Misalnya,
yang ditentukan oleh 504 ayat 1 yang berbunyi : “ Barang siapa mengemis di depan umum,
Macam-macam pelanggaran yang terdapa dalam KUHP buku ketiga adalah sebagai berikut :
6. Pelanggaran kesusilaan
8. Pelanggaran jabatan
9. Pelanggaran pelayaran
Demikianlah, perbuatan pidana pelanggaran yang tercantum dalam KUHP kita, tetapi banyak
perbuatan pidana pelanggaran di luar KUHP kita, seperti yang terdapat dalam undang-undang
Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaaan antara kejahatan dan
pelanggaran. Dalam kejahatan terkandung delik hukum (recht delict), sedangkan pelanggaran
adalaah delik undang-undang (wets delict). Berikut perbedaan antara kejahatan dan pelanggaran :
1. Hukuman dalam kejahatan lebih berat, sedangkan hukuman dalam pelanggaran lebih
3. Dalam kejahatan Acara lebih teliti & sulit, sedangkan dalam pelanggaran Acara lebih
hukuman.
5. Ancaman Hukuman dalam Kejahatan tidak dapat dihindarkan dengan membayar denda,
6. Dalam kejahatan ada Delik Aduan, sedangkan Pelanggaran tidak ada Delik Aduan
7. Dalam Kejahatan masa Kadaluarsa penuntutan dan gugurnya waktu menjalani lebih
lama, sedangkan pelanggaran masa kadaluarsa penuntutan dan gugurnya waktu menjalani