Anda di halaman 1dari 2

Gambaran Umum Hukum Pidana

Andi Irfan

Slide 1 : Judul :

Slide 2 : Pengertian Hukum Pidana

Secara Umum Hukum Pidana dapat diartikan sebagai hukum yang mengatur Tindakan
yang dilarang atau tidak boleh dilakukan demi kepentingan umum yang Dimana jika
Tindakan yang dilarang tesebut dilakukan maka pelaku akan mendapatkan sanksi berupa
pidana. Seorang Ahli Pidana yang Bernama Moeljatno memberikan pendapat tentang
Pengertian Hukum pidana yaitu bagian dari keseluruhan hukum yang berlaku di suatu
negara yang mengadakan aturan untuk:

1. Menentukan perbuatan-perbuatan mana yang tidak boleh dilakukan, yang


dilarang dengan disertai ancaman atau sanksi yang berupa pidana tertentu bagi
barang siapa melanggar larangan tersebut.
2. Menentukan kapan dan dalam hal-hal apa kepada mereka yang telah melanggar
larangan-larangan itu dapat dikenakan atau dijatuhi pidana sebagaimana yang
telah diancamkan.
3. Menentukan dengan cara bagaimana pengenaan pidana itu dapat dilaksanakan
apabila ada orang yang disangka telah melanggar larangan tersebut.

Slide 3: Sumber Hukum Pidana

Sumber Hukum Pidana dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sumber hukum tertulis dan
tidak tertulis. Saat ini di Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang berlaku yaitu warisan
pemerintah kolonial Hindia Belanda. Kitab ini terdiri dari tiga buku, yaitu:

• Ketentuan Umum

• Kejahatan

• Pelanggaran.

Selain telah dibuat beberapa undang-undang yang mengatur tindak pidana khusus,
seperti: Tindak Pidana Imigrasi, Tindak Pidana Narkoba dan Tindak Pidana Anti Terorisme.
Kemudian Ketentuan Hukum Pidana juga terdapat dalam berbagai Peraturan Perundang-
Undangan lain, seperti Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, Perlindungan Konsumen,
Hak Cipta, dan lain-lain. Hal ini dimungkinkan berkat adanya Pasal 103 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana yang memperbolehkan adanya peraturan selain di KUHP

Slide 4 : Tujuan Hukum Pidana

Menurut Tirtaamidjaya menyatakan maksud diadakannya hukum pidana adalah untuk


melindungi masyarakat. Secara umum hukum pidana berfungsi untuk mengatur
kehidupan masyarakat agar dapat tercipta dan terpeliharanya ketertiban umum. Manusia
dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan hidupnya yang berbeda-beda
terkadang mengalami pertentangan antara satu dengan yang lainnya, yang dapat
menimbulkan kerugian atau menganggu kepentingan orang lain. Agar tidak menimbulkan
kerugian dan menganggu kepentingan orang lain dalam usaha memenuhi kebutuhan
hidupnya tersebut maka hukum memberikan aturan-aturan yang membatasi perbuatan
manusia, sehingga ia tidak bisa berbuat sekehendak hatinya.

Slide 5 Jenis Jenis Tindak Pidana


➢ Kejahatan
adalah perbuatan yang melanggar dan bertentangan dengan apa yang ditentukan
dalam kaidah. Dengan kata lain, yaitu perbuatan yang melanggar larangan yang
ditetapkan dalam kaidah hukum dan tidak memenuhi atau melawan perintah
yang telah ditetapkan dalam kaidah hukum yang berlaku dalam Masyarakat. pada
dasarnya kejahatan adalah suatu bentuk perbuatan dan tingkah laku yang
melanggar hukum dan perundang- undangan lain serta melanggar norma sosial
sehingga masyarakat menentangnya. KUHP tidak memberikan definisi secara
tegas tentang pengertian kejahatan. Namun dalam kaitannya dengan kejahatan
dapat disimpulkan bahwa semua perbuatan yang disebut dalam Buku ke-II Pasal
104 – 488 KUHP adalah kejahatan dna perbuatan lain secara tegas dinyatakan
sebagai kejahatan dalam undang-undang tertentu di luar KUHP.
➢ Pelanggaran
KUHP mengatur tentang pelanggaran adalah Pasal 489-569/BAB I – IX.
Pelanggaran adalah “Wetsdelichten” yaitu perbuatan-perbuatan yang sifat
hukumnya baru dapat diketahui setelah ada wet yang menentukan demikian.
Maka pembunuhan, pencurian, penganiayaan dan peristiwa-peristiwa semacam
itu merupakan kejahatan (Rechtsdelicten) karena terpisah dari aturan pidana yang
tegas, dirasakan sebagai perbuatan yang tidak adil. Sedangkan peristiwa seperti
bersepeda diatas jalan yang dilarang, berkendara tanpa lampu atau kejurusan
yang dilarang merupakan kejahatan undang-undang/ pelanggaran (Wetsdelicten),
Karena kesadaran hukum kita tidak menganggap bahwa hal-hal itu dengan
sendirinya dapat dipidana, tetapi baru dirasakan sebagai demikian, karena oleh
undang-undang diancam dengan pidana

Slide 6 : Asas Hukum Pidana

Asas Legalitas (pasal 1 ayat (1) KUHP) Nullum delictum nulla poena sine praevia legi
poenali, yang artnya tdak ada delik, tdak ada pidana tanpa pidana yang mendahuluinya.

Asas teritorial (pasal 2 KUHP) “Aturan pidana dalam perundang-undangan pidana


Indonesia berlaku bagi setap orang yang melakukan perbuatan pidana dalam wilayah
Indonesia”.

Asas nasionalitas aktf (pasal 5 KUHP) berpatokan pada status kewarganegaraan si pelaku
yang mengandung sistem atau pandangan bahwa hukum pidana Indonesia mengikut
warga negaranya yang berada diluar negeri. Hal ini juga bermaksud menunjukkan bahwa
Indonesia adalah negara yang berdaulat.

Asas nasionalitas pasif (pasal 4 KUHP), mengikut perbuatannya sepanjang mengancam


dan merugikan kepentngan nasional maka aturan pidana Indonesia dapat diterapkan
kepadanya

Asas Universal, Berlakunya pasal 2-5 dan 8 KUHP dibatasi oleh pengecualianpengecualian
dalam hukum internasional. Bahwa asas melindungi kepentngan internasional (asas
universal) adalah dilandasi pemikiran bahwa setap Negara di dunia wajib turut
melaksanakan tata hukum sedunia

Anda mungkin juga menyukai