Manusia, Nilai, Moral Dan Hukum
Manusia, Nilai, Moral Dan Hukum
MANUSIA, NILAI,
MORAL DAN HUKUM
1
2/1/2020
Cont’
2
2/1/2020
Cont’
c. A.W Green (dalam Vincentius Satu, 2009)
menyatakan bahwa nilai adalah kesadaran yang
secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap
objek.
d. Woods (dalam Vincentius Satu, 2009) menyatakan
bahwa nilai merupakan petunjuk umum yang telah
berlangsung lama serta mengarahkan tingkah laku
dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari
e. M.Z Lawang (dalam Janu Murdiyatmoko,2007)
menyatakan bahwa nilai adalah gambaran mengenai
apa yang diinginkan, yang pantas, berharga, dan
dapat mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang
bernilai tersebut.
Free Powerpoint Templates
Page5 5
3
2/1/2020
4
2/1/2020
Cont’
10
5
2/1/2020
Cont’
b. Fungsi Nilai sebagai rencana umum dalam
memecahkan konflik dan pengambilan
keputusan.
Situasi tertentu secara tipikal akan mengaktivasi
beberapa nilai dalam sistem nilai individu.
Umumnya nilai-nilai yang teraktivasi adalah nilai-
nilai yang dominan pada individu yang
bersangkutan. Misalnya, seorang rektor disebuah
perguruan tinggi mengeluarkan kebijakan untuk
menaikkan uang kuliah (situasi ). Situasi seperti
itu akan mendorong keinginan mahasiswa untuk
protes karena menganggap bahwa -
11
Cont’
12
6
2/1/2020
Cont’
c. Fungsi Motivasi
Fungsi langsung dari nilai adalah mengarahkan
tingkah laku individu dalam situasi sehari-hari.
Fungsi tidak langsungnya adalah untuk
mengekspresikan kebutuhan dasar sehingga nilai
dikatakan memiliki fungsi motivasional.
Nilai dapat memotivasi individu untuk
melakukan suatu tindakan tertentu terhadap
tingkah laku .
13
14
7
2/1/2020
15
b) Moralitas subjektif.
adalah moralitas perbuatan yang melihat
perbuatan manusia tidak sebagaimana adanya
karena dipengaruhi oleh sejumlah faktor
pelakunya, seperti emosional,latar belakang,
pengetahuan, dan sebagainya.
Misalnya; korupsi adalah perbuatan
curang/jahat yang harus diberikan sanksi. Akan
tetapi jika yang melakukan korupsi adalah
orang “besar” atau masih dalam lingkungan
keluarga “si anu”, “si itu”, maka bisa saja ia
dibebaskan.
Free Powerpoint Templates
Page
16 16
16
8
2/1/2020
c) Moralitas Intrinsik.
adalah moralitas perbuatan yang menentukan
suatu perbuatan atas benar atau salah, baik atau
buruk berdasarkan hakikatnya dan terlepas dari
pengaruh hukum positif yang berlaku.
Contohnya; jika orang sudah bekerja, maka berilah
kepadanya gaji yang sudah menjadi haknya. Hal
tersebut pada dasarnya sudah merupakan
kewajiban bagi “pengupah” untuk memberikan
“upah” pada yang “diupah”. Namun masih ada saja
“pengupah” yang tidak ingin memberikan upah
pada orang yang “diupah” tadi.
17
d) Moralitas ekstrinsik.
adalah moralitas perbuatan yang menentukan
suatu perbuatan benar atau salah, baik atau
buruk berdasarkan hakikatnya bergantung dari
pengaruh hukum positif.
Contoh: membunuh adalah perbuatan buruk dan
pelakunya harus dikenakan hukuman. Aturan ini
juga dimuat hukum positif dan wajib untuk
dilaksanakan.
18
9
2/1/2020
19
20
10
2/1/2020
21
22
11
2/1/2020
Cont’
23
Cont’
24
12
2/1/2020
25
1. Hakikat Keadilan
Keadilan dalam bahasa Arab adalah adil yang
berarti “tengah”. Artinya, keadilan berarti
menempatkan sesuatu ditengah, tidak berat
sebelah atau menempatka sesuatu pada
tempatnya.
26
13
2/1/2020
27
2. Hakikat Ketertiban
Ketertiban berasal dari kata “tertib” yang berarti
aturan atau peraturan yang baik.
28
14
2/1/2020
3. Hakikat Kesejahteraan
• Kesejahteraan atau sejahtera dapat memiliki tiga
arti, yaitu:
1) Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk pada
keadaan yang baik, kondisi manusia dimana
orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam
keadaan sehat dan damai.
2) Dalam istilah ekonomi, sejahtera dihubungkan
dengan keuntungan materi.
3) Dalam hubungannya dengan kebijakan sosial,
sejahtera sosial menunjuk ke jangkauan
pemenuhan kebutuhan masyarakat
Free Powerpoint Templates
Page
29 29
29
30
15
2/1/2020
SEMOGA BERMANFAAT
31
16