Askep Ketidakberdayaan
Askep Ketidakberdayaan
PENGKAJIAN
I. IDENTITAS KLIEN
1. Nama : Tn. a
2. Umur : 58 tahun
3. Jenis kelamin : laki laki
4. Agama : Islam
5. Pendidikan : SMP
6. Pekerjaan : buruh
7. Tgl. Pengkajian : 5 februari 2020
IV. FISIK
Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Respiratory Rate : 18 x/mnt
Heart Rate : 96 x/mnt
Berat Badan : 63 kg
Gula Darah Sewaktu : 286
Keluhan fisik : Pusing, lemes.
Riwayat penyakit : Diabetes Mellitus kurang lebih selama 2 tahun
V. PSIKOSOSIAL
A. Genogram
tn.a
Keterangan:
: Laki-laki Meninggal : Perempuan meninggal
: Laki-laki : Perempuan
: Cerai
B. Konsep Diri
1. Body Image
Klien mengatakan suka dengan semua anggota tubuhnya, yang
paling disukai adalah bagian mata.
2. Identitas diri
Klien mengatakan bahwa dirinya adalah anak tunggal dan
bersyukur dilahirkan sebagai perempuan karena bisa melahirkan
anak.
3. Peran
Klien mengatakan tidak bekerja, ketika dirumah aktivitasnya
adalah mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
4. Ideal diri
Klien mengatakan walaupun punya penyakit gula tetapi beliau
ingin agar tetap sehat supaya dapat mengerjakan pekerjaan rumah
dan mengurus rumah dengan baik sehingga tidak merepotkan anak-
anaknya yang sudah berkeluarga. Klien mengungkapkan bahwa
semenjak usia bertambah ia merasa mudah tersinggung, oleh
karena itu ia memilih untuk tinggal sendiri sehingga tidak ada
perselisihan dengan anaknya maupun menantunya. Adapun
mengenai kematian, beliau berharap bisa meninggal dengan tenang
tanpa ada kekambuhan penyakit.
5. Harga diri
Klien mengatakan ia memahami bahwa ia sudah lanjut usia
sehingga ia tidak bisa se-produktif dulu saat masih muda.
C. Hubungan sosial
1. Orang yang berarti
Klien mengatakan saat ini orang yang berarti adalah anak
perempuannya yang sering memperhatikan beliau dan juga cucu-
cucunya.
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan cukup aktif mengikuti kegiatan seperti
pengajian, arisan RT yang diadakan satu bulan sekali.
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan jarang berhubungan dengan tetangga karena
tetangganya sibuk bekerja dan kebanyakan pulang di sore hari,
hanya jika ada waktu yang benar-benar luang baru bisa
berkomunikasi dengan tetangga, kadang-kadang ada anak kecil
dari tetangga sebelah main ke rumahnya, hubungan dengan
tetangga cukup baik.
D. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan semua yang dimiliki adalah pemberian dari
Tuhan, maka beliau wajib mensyukuri apapun yang terjadi dalam
kehidupannya.
2. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan sholat lima waktu dengan tekun serta mengikuti
pengajian yang diadakan di RT setempat.
Problem
Ketidakberdayaan
No Data Masalah
1 DS: harga diri rendah kronis (D.0086)
- Klien mengatakan akhir-akhir
ini, kurang lebih satu minggu,
mempunyai banyak pikiran
mengenai penyakitnya.
- Klien mengatakan malu karena
luka dikaki tak kunjung
sembuh, klien malu bertemu
dengan orang lain
- Klien sebelumnya lebih banyak
dirumah, karena malu dengan
penyakitnya
DO:
- Tekanan Darah : 140/90
mmHg
- Gula Darah Sewaktu : 286
- Keluhan fisik : Pusing,
lemes.
- Klien saat berbicara pelan dan
tidak mau menatap lawan bicara
- Riwayat penyakit :
Diabetes Mellitus kurang lebih
selama 10 tahun
Diagnose keperawatan
1. ketidakberdayaan (D.0092)
2. harga diri rendah kronis (D.0086)
3. deficit perawatan diri (D.0109)
4. gangguan citra diri (D.0083)
RENCANA KEPERAWATAN
diagnose keperawatan :
ketidakberdayaan (D.0092)
tindakan keperawatan
keberdayaan
1. Membina hubungan saling
percaya.
2. Kontrak waktu dengan klien
untuk asuhan keperawatan
3. Kaji pengetahuan warga
tentang karakteristik
penyakit
4. Identifikasi tingkat emosi
5. Identifikasi perasaan saat ini
6. Kaji aktifitas klien dirumah
yang bisa dilakukan di RS
terapeutik
1. Fasilitasi pengungkapan
emosi yang menyakitkan
2. Fasilitasi menetralkan emosi
negative
3. Libatkan keluarga dalam
mensupport pasien
4. Beri kegiatan yang
meningkatkan harga dir
klien
edukasi
5. Ajarkan mengekspresikan
perasaan secara asertif
Data Mayor S:
data Subyektif - klien bersedia mendapatkan asuhan keperawatan
- Klien mengatakan akhir- bersama perawat, klien mengatakan sennag memiliki
akhir ini, kurang lebih teman berbicara yang mengerti keadaan klien.
satu minggu, O:
mempunyai banyak - Klien kooperatif
pikiran mengenai
- Klien mengatakan sedih dengan keadaannya
penyakitnya.
- Klien mengatakan senang kegiatan menyulam
- Klien mengatakan malu
karena luka dikaki tak - Klien mengatakan akan mencoba mengalihkan
kunjung sembuh, klien perasaan negative dengan kegiatan bermanfaat
malu bertemu dengan A: keberdayaan meningkat 3 teratasi sebagian
orang lain P: anjurkan klien minum obat teratur, sosialisasi dengan
- Klien sebelumnya lebih orang lain, lebih asertif terhadap orang lain
banyak dirumah, karena
malu dengan
penyakitnya
DO:
- Tekanan Darah :
140/90 mmHg
- Gula Darah Sewaktu :
286
- Keluhan fisik :
Pusing, lemes.
- Klien saat berbicara
pelan dan tidak mau
menatap lawan bicara
- Riwayat penyakit :
Diabetes Mellitus
kurang lebih selama 10
tahun
diagnose keperawatan :
harga diri rendah kronis
(D.0086)
tindakan keperawatan Harga
Diri
obserasi :
1. Kaji Tingkat emosi
2. Identifikasi stressor
terapeutik
3. Beri kesempatan untuk
mengungkapkan emosi
4. Ajarkan cara berbicara
dengan menatap lawan
bicara
5. Ajarkan cara
penerimaan diri yang
efektif
6. Gunakan metode
peningkatan ketenangan
spriritual
kolaborasi:
Konseling jika diperlukan
2 jumat, 7 februari 3 data mayor S:
2020 data Subyektif: - Keluarga bersedia mendukung pemenuhan kebutuhan
Pukul 14.30 WIB - Klien mengatakan akhir- klien
akhir ini, kurang lebih
- Klien mengatakan tidak nyaman dengan keadaan
satu minggu,
mempunyai banyak sebelumnya
pikiran mengenai - Klien mnegerti manfaat mandi
penyakitnya. O:
- Klien mengatakan malu - Klien tampak bersih dan segar
karena luka dikaki tak - Badan tidak berbau
kunjung sembuh, klien - Baju tampak bersih
malu bertemu dengan
A: perawatan dir meningkat 5 (teratasi)
orang lain
- Klien sebelumnya lebih P: menganjurkan klien melanjutkan peningkatan
banyak dirumah, karena kebersihan diri yang sudah dilakukan bersama perawat
malu dengan
penyakitnya
DO:
- Tekanan Darah :
140/90 mmHg
- Gula Darah Sewaktu :
286
- Keluhan fisik :
Pusing, lemes.
- Klien saat berbicara
pelan dan tidak mau
menatap lawan bicara
- Riwayat penyakit :
Diabetes Mellitus
kurang lebih selama 10
tahun
Diagnosa Keperawatan
deficit perawatan diri
(D.0109)
Tindakan keperawatan ,
perawatan diri
obserasi:
1. mengidentifikasi usia
dan budaya dalam
membantu kebersihan
diri
2. mengidentifikasi jenis
bantuan yang
dibutuhkan
Terapeutik:
3. Membantu Memandikan
klien
edukasi;
4. menjelaskan manfaat
mandi dan dampak jika
tidak dilakukan
5. mengajarkan kepada
keluarga cara
memandiukan pasien
4 jumat, 7 februari 1 Data Mayor S:
2020 Ds: - klien mengatakan akan berusaha berserah kepada uhan
Pukul 15.00 WIB - klien mengatakan sedih dan menerima keadaannya saat ini
kakinya luka berbau
- klien belum bersedia dikunjungi oleh banyak orang
tidak kunjung sembuh
- klien mengatakan sudah .
tidak mau ketemu orang O:
lain - Klien masih tampak menutup diri dan neggan banyak
Do: bercerita tentang penyakitnya
- klien tampak menutup - Klien menutup kakai yang luka dengan selimut dan
kaki yang luka, tidak bersedia dibuka ketika perawatan lukas saja.
mau membuka
A: penilaian Citra tubuh klien meningkat skor 3 (teratasi
diagnose keperawatan
gangguan citra diri (D.0083 sebagian)
P: tingkatkan support keluarga terhadap klien
Tindakan keperawatan Citra diri
obserasi
1. mengidentifikasi fungsi
marah, frustasi
2. mengidentifikasi hal
yang tealh memicu
emosi
terapeutik
3. memfasilitasi
pengungkapan rasa
cemas, sedih, berduka
4. membuat pernyataan
supportif atau empati
selama fase berduka
5. melakukan sentuha beri
dukungan
6. menganjurkan klien
megungkapkan
pengalaman emosional
sebelumnya dan pola
respon yang biasa
digunakan
edukasi:
7. menjelaskan
konsekuensi dari rasa
malu dan tidak mau
bergaul
8. menjelaskan pentingnya
penerimaan dir dan rasa
berharga
EVALUASI