Kel.3 - Laporan PBL Luka
Kel.3 - Laporan PBL Luka
MODUL LUKA
MATA KULIAH FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
KETUA KELOMPOK
: Nur Syahrul Ramadhan NR : ( 70600118014)
ANGGOTA : Amanda Asri ( Scriber ) ( 70600118034)
KELOMPOK
: Alfiana Novianty Yazir ( 70600118004)
: Anni Rahima ( 70600118005)
:Andi Ega Rizqi Amalia ( 70600118015)
: Muhammad Nur Alamsyah Rajab ( 70600118024)
: Muhammad Saddam ( 70600118025)
: Nurul Annisa Amiruddin ( 70600118035)
: A. Tri Putri Namirah ( 70600118044 )
: Andi Iffah CahyaniPutri Rezki (70600118045)
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, limpahan rahmat dan anugerah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Problem Based Learning (PBL) modul “
Luka ” tepat pada waktunya. Penulisan laporan modul PBL selesai tepat pada waktunya
karena adanya bantuan dari berbagai pihak, sehingga kami ingin mengucapkan terima kasih
terhadap semua pihak yang berperan dalam pembuatan laporan ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan PBL ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
dijadikan bahan evaluasi. Semoga laporan ini dapat memberikan hikmah dan manfaat pada
pembaca.
KELOMPOK 3
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Skenario..................................................................................................................................1
B. Kata Kunci..............................................................................................................................1
C. Daftar Masalah.......................................................................................................................1
D. Learning Outcome..................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
1. Definisi luka dan jenis-jenis luka secara umum......................................................................4
2. Pendeskripsian karakteristik luka pada pasien sesuai skenario dan kesimpulan
diagnosis..9
3. Penyebab luka/trauma (CODamage) dengan pendekatan Proximus morbus (PMA)…..11
4. Patomekanisme luka/trauma berdasarkan anatomi, histologi, fisiologi tubuh manusia …12
5. Karakteristik agen penyebab luka pada pasien..........................................................14
6. Keparahan/derajat luka sesuai dengan hukum yang berlaku................................................15
7. Komplikasi yang dapat terjadi berdasarkan letak luka yang ada pada passien.....................16
8. Integrasi keislaman terkait skenario......................................................................................18
A. BAB III PENUTUP
1. kesimpulan...............................................................................................................20
2. Saran......................................................................................................................................20
B. DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
A. SKENERIO
Skenario 3 Seorang laki-laki berusia 21 tahun dating
ke UGD RS diantar oleh temannya.
Berdasarkan keterangan teman pasien,
pasien merupakan korban dari aksi
pembegalan sekitar setengah jam yang
lalu.
B. Kata Kunci
1. Laki-laki 21 tahun
2. Korban aksi pembegalan sekitar setengah
jam yang lalu
3. Masuk UGD RS diantar oleh temannya
C. Daftar Masalah
1. Jelaskan definisi luka dan jenis-jenis
luka secara umum!
2. Bagaimana pendeskripsian karakteristik
luka pada pasien sesuai scenario dan
kesimpulan diagnosis ?
PBL FORENSIK – MODUL LUKA 1
KELOMPOK 3
3. Ap patomekanisme luka/trauma
a berdasarkan anatomi, fisiologi,
pen histologi tubuh manusia?
yeb 5. Bagaimana karakteristik agen
penyebab luka pada pasien?
ab
6. Bagaimana derajat keparahan luka sesuai
luk
hukum yang berlaku?
a/tr
7. Bagaimana komplikasi yang dapat
au terjadi berdasarkan letak luka yang ada
pada pasien ?
ma
8. Integrasi keislaman terkait skenario?
(ca
use
of
da
ma
ge)
yan
g
pali
ng
mu
ngk
in
pad
a
kas
us
ini?
4. Ba
gai
ma
na
A. Deskripsi luka 6
1. Jumlah luka: 1 buah luka.
2. Lokalisasi: terdapat satu buah luka pada bagian dada kiri atas.
- Letak axis: tidak dapat dihitung karena pada foto tidak terlihat garis
ten gah tubuh.
- Letak ordinat:
Ujung luka pertama 65 mm/6,5 cm dari garis tengah bahu.
Ujung luka kedua 75 mm/7,5 cm dari garis tengah bahu.
3. Regio: Hemithoraks sinistra superior.
4. Ukuran luka: 10 mm.
5. Jenis luka: luka tusuk.
6. Bentuk luka: luka tembus berbentuk lonjong seperti celah dan jika
dirapat- kan adalah garis lurus yang arahnya mendatar.
7. Karakteristik luka:
a) Warna: merah
b) Tepi luka: regular
c) Batas luka: tegas
d) Ujung luka: salah satu ujung runcing
e) Jembatan jaringan: tidak ada
f) Dasar luka: tidak terlihat dari pemeriksaan luar
g) Tebing luka: tidak terlihat dari pemeriksaan luar.
PROXIMUS MORTIS
Kematian pada korban diakibatkan oleh karena adanya luka tusuk pada dada kiri
yang selanjutnya menembus jantung. Trauma tajam yang menembus jantung tersebut
mengakibatkan rusaknya jaringan dan terjadi perdarahan di rongga toraks/rongga dada.
Akibat perdarahan yang masif pada rongga dada tersebut, maka terjadi gagal sirkulasi
yang ditandai dengan pucatnya ujung kaki dari korban.
Penyebab kematian : gagal sirkulasi
Thorax
Luka tusuk (vulnuspunctum) yang memiliki gambaran terputusnya jaringan
berpinggiran rata dengan sisi ke dalaman luka lebih besar dari panjang serta lebar luka
disebabkan oleh mechanism tekanan dan kecepatan yang kuat dari permukaan paling
kecil benda tajam.
Apabila luka karena benda tajam mengenai dada kiri dan sampai ke jantungakan
menyebabkan perdarahan yang hebat. Perdarahan ini apabila terjaditerus-menerus
dalam waktu yang lama akan menimbulkan suatu keadaan yangdisebut syok
hipovolemik. Yaitu suatu keadaan dimana terganggunya systemsirkulasi akibat dari
volume darah dalam pembuluh darah yang berkurang.Perdarahan yang terjadi akan
menurunkan tekanan pengisian pembuluh darahrata-rata dan menurunkan aliran darah
balik ke jantung. Hal inilah yangmenimbulkan penurunan curah jantung. Curah
jantung yang rendah dibawahnormal akan menimbulkan beberapa kejadian pada
beberapa organ, yaitu ketika curah jantung turun tahanan vaskuler sistemik akan
berusaha untukmeningkatkan tekanan sistemik guna menyediakan perfusi yang cukup
bagijantung dan otak melebihi jaringan lain. Kebutuhan energi untuk
pelaksanaanmetabolisme di jantung dan otak sangata tinggi tetapi kedua sel organ itu
tidakmampu menyimpan cadangan energi. Sehingga keduanya sangat bergantungpada
ketersediaan oksigen dan nutrisi tetapi sangat rentang bila terjadi iskemiayang berat
untuk waktu yang melebihi kemampuan toleransi jantung dan otak.Ketika tekanan
arterial rata-ratan (mean arterial presure / MAP) jatuh hingga <60mmHg maka aliran
ke organ akan turun drastis dan fungsi sel disemua organakan terganggu. Apabila hal
ini terus-menerus terjadi maka akan menimbulkansuatu yang disebt "gagal sirkulasi"
dan akan menimbulkan kematian. Sepertiyang kita ketahui di rongga toraks terdapat 2
organ vital yang sangat pentingyaitu jantung dan paru-paru. Apabila luka tusuk
mengenai daerah dada (toraks)maka apabila mengenai jantung maka akan
menimbulkan kegagalan sirkulasiyang dapat mengancam jiwa seseorang.
Pada kasus yang didapatkan lokasi luka tusuk terdapat didada kiri bagian atas,
maka organ yang dapat mengenai lokasi tersebut kemungkinan mengenai paru-paru.
Jika terkena paru-paru , maka akan menghambat sistem pernafasan. Hal ini dapat
terjadi apabila setelah terjadi luka, kemungkinan terjadi perdarahan dan darah akan
terakumulasi di paru-paru yang dapatmenimbulkan haemotorax. Dimana haemotorax
ini dapat mengganggu pengembangan dari paru yang akhirnya secara tidak langsung
akan mengganggu pengambilan O2 sehingga terjadi gagal nafas dimana system
pernapasan tidak mampu untuk mempertahankan suatu keadaan pertukaran udara
antara atmosfer dengan sel-sel tubuh yang sesuai dengan kebutuhan tubuh normal. dan
akhirnya menyebabkan hypoxia dan apabila terjadi dalam waktu yang cukup lama
dapat mengakibatkan terjadinya iskemia pada berbagai organ dan berujung pada
kematian.
Trauma tajam pada rongga dada sebabkan karena luka tusukan menembus dada.
Dimana benda tajam yang menyentuh bagian kulit dan memiliki tekanan yang besar
pada kulit, dapat merobek lapisan kulit bahkan sampai ke dalam rongga dada dan
dapat mengenai organ yang terdapat di dalam rongga dada. Dimana benda tajam
menembus sampai lapisan dermis yang akan akan pembuluh darah sehingga akan
merobek atau merusak pembuluh darah dan darah akan mengalir keluar.
Selain itu, bisa jadi menembus masuk ke rongga dada, menembus otot yaitu
lapisan superficial (meliputi otot-otot yang selain melekat dan melindungi dinding
thorax juga berperan pada gerakan extremitas superior, serta merupakan bagian dari
dinding ventral abdomen), lapisan intermedia terdiri atas dua lapisan otot, yaitu
m.intercostalis externus dan m.intercostalis internus, dan lapisan profundus dibentuk
oleh m.subcostalis dan m.transversus thoracis dan merusak pembuluh darah yang
memvaskularisasi torax seperti Arteria mammaria dan Arteria intercostalis posterior
dan vena intercostalis.
Apabila tusukan lebih dalam dapat mengenai organ yaitu paru. Tusukan yang
mengenai pembuluh darah di daerah paru bisa arteri intercostalis, arteri pulmonalis
sinistra, vena pulmonalis sinistra akan menyebabkan robekan pada pembuluh darah
tersebut sehingga darah akankeluar. Disisi yang lain jika tusukannya terlalu dalam
akan mengenai jantung. Bisa saja miokardium, arteri coronaria, ventrikel kiri terkena
luka tusukan. Sehingga darah yang terkumpul pada kandung jantung lebih cepat
daripada yang keluar dari kandung jantung tersebut, baik karena kebocoran pada
kandung jantung terbendung oleh bekuan darah. 6,7,8,9,10,11
5. Karakteristik Agen Penyebab Luka Pada Pasien
B. PNEUMOTHORAK 13
C. Tetanus 14
Luka tusuk juga bisa menyebabkan infeksi jaringan lunak yang parahatau
fasciitis nekrotikans yang disebabkan oleh berbagaibakteritermasuk Clostridium dan
Streptococcus yang dapatmenyebabkankehilanganjaringan dan sepsis. Tetanus
adalahpenyakitserius yang disebabkan oleh racunbakteri yang
memengaruhisistemsaraf, menyebabkankontraksiotot yang menyakitkan, terutama
pada otot rahang dan leher.Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko
terjadi infeksi tetanus. Misalnya:
Seseorang yang tidakmenjalaniinfeksi tetanus denganlengkap.
Sistemimun yang lemah.
Benda asing yang yangmenyebabkanluka, cotohnyatertancappaku.
Luka yang tidakdibersihkan, sehinggabisamenyebabkanmasuknyaspora tetanus
kedalamtubuh.
D. Tension Pneumothoraks15
Tension pneumothorax adalah kondisi medis darurat ketika
udaraterperangkap di rongga pleura antaraparu-parukiri dan kanan. Kondisiini sangat
berbahayakarenaketikaudaraterusmenerusmasukkeronggaini, dapat menekan paru-
paru bahkan jantung.Tension pneumothorax dapat terjadi secara tiba-tiba tanpa
diketahuipenyebabnyadenganpastiatauakibatsejumlahkondisiberikut:
Penyakitparu-paru yang menyebabkankerusakanjaringan,
sepertipenyakitparuobstruktifkronis (PPOK), infeksiparu-paru, dan cystic
fibrosis.
Cedera pada dada, misalnyaakibatlukatembak, lukatusuk, benturan,
patahtulangrusuk, atauprosedurmedis, sepertibiopsi dan CPR.
Pecahnyakantungberisiudara (bleb) di luarparu-paruakibatemfisemaatau PPOK.
Ketidak seimbangan tekanan udara di dalam dada akibat penggunaan alat bantu
pernapasan atau ventilator.
Terjemahnya:
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan
mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya
mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.”
Menurut tafsir Kementrian Agama, ayat ini menjelaskan mengenai orang
yang menyakiti para mukmin, baik laki-laki maupun perempuan, tanpa
kesalahan yang mereka perbuat, dan hanya berdasarkan kepada fitnah dan
tuduhan yang dibuat-buat, maka sungguh mereka itu telah melakukan dosa
yang nyata, dan mereka layak menerima azab dari Allah. Dari ayat ini
tidak dapat diambil kesimpulan bahwa orang mukmin yang melakukan
perbuatan buruk boleh disakiti, dihina, atau diganggu. ( Kementrian
Agama,2020)
B. QS. an-Nisa/4:123
Terjemahnya:
“(Pahala dari Allah) itu bukanlah angan-anganmu dan bukan (pula)
angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa mengerjakan kejahatan, niscaya
akan dibalas sesuai dengan kejahatan itu, dan dia tidak akan
mendapatkan pelindung dan penolong selain Allah.”
Menurut tafsir Kementrian Agama, ayat ini menjelaskan mengenai
pahala yang Allah janjikan kepada orang-orang yang beriman dan
beramal saleh itu, bukanlah angan-anganmu yang kosong, wahai kaum
musyrik atau kaum muslim yang belum memahami dan menghayati
agama dengan benar, dan bukan pula angan-angan Ahli Kitab dari
golongan Yahudi dan Nasrani, tetapi dicapai berkat karunia Allah yang
dibagi-bagikan karena keberimanan dan amal saleh. Barang siapa
mengerjakan kejahatan, niscaya akan dibalas sesuai dengan kejahatan
itu, cepat atau lambat, dan dia tidak akan mendapatkan pelindung dan
penolong yang dapat melindunginya dari azab Allah selain Allah.
( Kementrian Agama,2020)
Kasus pada skenario ini, pasien merupakan korban dari aksi pembegalan. Aksi
pembegalan merupakan salah satu dari tindak kejahatan. Tindak kejahatan tersebut menyakiti
fisik korban. Menurut kedua ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaku yang melakukan aksi
kejahatan tersebut patut mendapatkan balasan yang setimpal, dan tidak akan mendapatkan
perlindungan dari azab Allah Swt.
BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Saran
Kami harapakan agar penulis lebih banyak membaca serta tetap
menkondusifkan diskusi serta lebih berpikir kritis dalam menyelesaikan
masalah dan memperbaiki serta meningkatkan tata krama berdiskusi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Priyanto MH. Peran Kedokteran Forensik Dalam Pengungkapan Kasus
Pembunuhan Satu Keluarga Di Banda Aceh. J Kedokteran Syiah Kuala.
2019;19(1):45–50.
2. Yudianto A. Ilmu Kedokteran Forensik. Scopindo Media Pustaka; 2020.
5. Tilaar NAF, Mallo JF, Tomuka D. Gambaran Perubahan Luka Memar Pada
Suku Minahasa. e-CliniC. 2019;8(1):177–80.
10. Mescher, A. L. Junqueira’s Basic Histology Text and Atlas. 13th edn.
English: McGrawHill Medical. 2013.