Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN TUTORIAL KLINIK MAHASISWA

MODUL
INTER PROFESSIONAL EDUCATION (IPE)
“PATIENT SAFETY”

HALAMAN JUDUL

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDOEL WAHAB
SJAHRANIE
SAMARINDA
2021

i|Panduan Tutorial Klinik


TIM PENYUSUN PANDUAN TUTORIAL KLINIK IPE
1. Yulaeka, M.Tr.Keb (Akbid Permata Husada Samarinda)
2. Mur Octaviani S.ST., M.Keb. (Akbid Bunga Husada Samarinda)
3. Inda Corniawati, S,SiT., M.Keb (Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Kalimantan
Timur)
4. dr. Rieza Furry Anissa Putri, Sp.An (Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Mulawarman)
5. drg. Cristiani Nadya Pramasari, Sp. BM (Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman)
6. Solichin, S.Kp., M.Kep. (D-3 Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Mulawarman)
7. Ns. Arief Budiman, M. Kep (Prodi D-3 Keperawatan Universitas Muhamadiyah
Kaltim)
8. Bonifasius Hat. S. Kep. MSN (Prodi D-3 Keperawatan STIKES Dirgahayu
Samarinda)
9. Ns. Enok Sureskiarti M. Kep (Prodi Ners. Universitas Muhamadiyah Kaltim)
10. Sepsina Reski, S.Gz., M.Gz (Sarjana Terapan Gizi Poltekes Kemenkes Kaltim)
11. Apt. Dewi Rahmawati, M.Farm-Klin. (Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas
Mulawarman)
12. Apt. Achmad Kadri Ansyori M.Sc. (Prodi D-3 Farmasi STIKES Samarinda)
13. Sri Hazanah, S.ST., SKM., M.PH (Promosi Kesehatan Poltekes Kemenkes Kaltim)
14. dr. Putri Tresnasari, Sp.Ok (Komite K3MF RSUD Abdul Wahab Sjaharanie)
15. Wahyuni Dwi Cahya, S.Ft., Physio., M.Kes (Profesi Fisioterapi ITKES Wiyata
Husada Samarinda)
Tim Konsultan Modul
1. dr. Sulistiawati, M.Med.Ed

TAHUN 2021

ii | P a n d u a n T u t o r i a l K l i n i k
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


TIM PENYUSUN ................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
A. KETENTUAN UMUM DAN KHUSUS .........................................1
B. TAHAPAN TUTORIAL KLINIK ...................................................1
C. TUGAS/PERAN DALAM PROSES TUTORIAL KLINIK ...........3
D. KETERAMPILAN YANG DIHARAPKAN DARI TUTOR/
FASILITATOR ................................................................................4
BAB II PANDUAN KONTEN DISKUSI ...........................................................5
A. ISTILAH-ISTILAH YANG HARUS DIKETAHUI DALAM
PEMERIKSAAN KASUS PATIENT SAFETY. ...............................5
B. TUJUAN PEMBELAJARAN ..........................................................8
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................9

DAFTAR ISI

iii | P a n d u a n T u t o r i a l K l i n i k
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Yang Maha Pengasih dan
Penyayang atas segala anugerah dan berkah Nya, karena telah selesainya penyusunan
Panduan Tutorial Klinik Modul IPE Patient Safety bagi mahasiswa yang melakukan
praktek di lingkungan Rumah Sakit Abdoel Wahab Sjahranie. Panduan ini disusun oleh
Tim dari Rumah Sakit A.W. Sjahranie dan berbagai program studi kesehatan yang terlibat.
Panduan ini menekankan pada pembentukan kemampuan mahasiswa dalam bekerjasama
dengan tim profesi lainnya melalui pengenalan prinsip-prinsip kolaborasi interprofesi.
Semoga buku ini dapat menjadi panduan bagi fasilitator dan pengelola pendidikan dalam
menyiapkan peserta didik sebagai calon tenaga kesehatan yang akan bekerja dalam tim
inter-profesi.

Tutorial klinik ini dilakukan dengan diskusi kelompok kecil yang difasilitasi
fasilitator klinis yang berorientasi pada masalah pasien. Tutorial klinik diharapkan dapat
memperluas kesempatan mahasiswa untuk berinteraksi dengan pasien secara langsung,
melatih mahasiswa untuk mengikuti perjalanan penyakit pasien secara runtut, melakukan
penalaran klinis, menangani pasien secara komprehensif berdasarkan bukti ilmiah serta
tanggap terhadap permasalahan-permasalahan dalam praktek yang mempengaruhi
penanganan pasien.

Panduan Tutorial Klinik dirancang dengan pendekatan IPE untuk memenuhi


kebutuhan terhadap model pendidikan yang lebih berorientasi pada kolaborasi antar
profesi. Semoga adanya model pembelajaran lintas profesi yang berorientasi pada klinik
dapat menjadi solusi jangka panjang untuk melahirkan tenaga–tenaga kesehatan yang
profesional dan memiliki integritas tinggi terhadap nilai kemanusiaan.

iv | P a n d u a n T u t o r i a l K l i n i k
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam pengembangan modul ini. Saran perbaikan dapat disampaikan kepada
kami sehingga bersama kita dapat memberikan yang terbaik bagi pendidikan tenaga
kesehatan.

Terima kasih,

Tim Penyusun

v|Panduan Tutorial Klinik


BAB I

PENDAHULUAN

A. KETENTUAN UMUM DAN KHUSUS

1. Ketentuan Umum
a. Tutorial klinik merupakan salah satu kegiatan pembimbingan
Modul ‘IPE Patient Safety’ yang diberikan dalam pendidikan IPE
di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie.
b. Tutorial klinik diberikan dalam suatu kelompok kecil yang terdiri
dari 10-12 orang maksimal dari 11 pendidikan profesi.
c. Tutorial klinik dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahapan yaitu:
1) Diskusi 1: Step 1-5
2) Belajar Mandiri: Step 6 (belajar mandiri dengan mencari
berbagai literatur)
3) Diskusi 2: Step 7 (laporan hasil belajar mandiri)
2. Ketentuan Khusus
a. Mahasiswa wajib mengikuti semua kegiatan tutorial klinik.
b. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan tutorial secara aktif.
c. Mahasiswa wajib memahami tahapan pelaksanaan tutorial dan
peran mereka masing-masing dalam proses diskusi.
d. Mahasiswa wajib memahami kompetensi masing-masing profesi
dalam Modul IPE Patient Safety.

B. TAHAPAN TUTORIAL KLINIK


1. Identifikasi kasus/problems
2. Analisis masalah
3. Brainstorming
4. Perencanaan tindak lanjut
5. Penetapan tujuan pembelajaran
6. Belajar mandiri
7. Pelaporan

1|Panduan Tutorial Klinik


Tabel 1. Tahapan Tutorial Klinik

Tahapan Tutorial Klinik Waktu Keterangan


1 Identifikasi kasus/problem 30-40 menit Di ruang rawat inap
Peserta didik melaksanakan identifikasi Mahasiswa
masalah yang meliputi data subjektif melakukan pencarian
maupun data objektif yang didapatkan data pasien
dari hasil pengkajian kepada pasien bedasarkan
maupun data awal atau data penunjang kompetensinya
dari catatan rekam medis pasien yang masing-masing
diperoleh dari fasilitator. dengan difasilitasi
oleh satu orang
fasilitator dari team
teaching
2 Analisa masalah dari masing- 10-15 menit Ruang diskusi
masing profesi
Mahasiswa menentukan perkiraan Kegiatan akan
masalah yang muncul yang didasarkan difasilitasi oleh
pada data subjektif dan data objektif yang semua fasilitator dari
didapatkan dari pasien. Mahasiswa juga masing-masing
menentukan data mayor dan minor serta profesi.
menentukan masalah prioritas berdasarkan
konsep dan teori prioritas masalah.
3 Brain storming dari masing- 40-60 menit Ruang diskusi
masing profesi
Mahasiswa mendiskusikan keterkaitan Kegiatan akan
masalah yang muncul pada pasien dengan difasilitasi oleh
prior knowledge yang dimiliki oleh semua fasilitator dari
mahasiswa. Mahasiswa juga bisa masing-masing
menjelaskan secara naratif bagaimana profesi.
mekanismenya hingga terjadi masalah
tersebut.
4 Perencanaan tindak lanjut 20-30 menit Ruang diskusi
Mahasiswa mengidentifikasi data data Kegiatan akan
yang diperlukan untuk memperkuat difasilitasi oleh
masalah yang sedang didiskusikan dan semua fasilitator dari
menetapkan intervensi yang harus masing-masing
dilakukan dalam pemecahan masalah pada profesi.
kasus tersebut.
5 Penetapan tujuan pembelajaran 10-15 menit Ruang diskusi
Kelompok memastikan masalah yang Kegiatan akan
dipelajari dalam mencapai kompetensi difasilitasi oleh
sesuai dengan masing masing keilmuan semua fasilitator dari
profesi. masing-masing
profesi.

2|Panduan Tutorial Klinik


Tahapan Tutorial Klinik Waktu Keterangan
6 Belajar mandiri
Masing-masing mahasiswa mempelajari
eferensi yang berhubungan dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan di step
5.
7 Pelaporan 2 jam Ruang diskusi
Memaparkan hasil belajar mandiri dari Kegiatan akan
masing-masing profesi difasilitasi oleh
semua fasilitator dari
masing-masing
profesi.

C. TUGAS/PERAN DALAM PROSES TUTORIAL KLINIK


1. Tugas Tutor (fasilitator)
a. Mendorong semua anggota kelompok untuk berpartisipasi
b. Dibantu ketua kelompok dalam menjaga dinamika kelompok
dalam pengaturan waktu
c. Memastikan hasil catatan sekretaris telah tertulis dengan akurat
d. Mencegah mahasiswa melakukan kegiatan di luar kegiatan
tutorial
e. Memastikan bahwa grup dapat mencapai tujuan pembelajaran
f. Memastikan pemahaman mahasiswa
g. Menilai performa mahasiswa
h. Memberikan umpan balik kepada mahasiswa terhadap diskusi
2. Ketua Kelompok (mahasiswa)
a. Memimpin kelompok selama proses diskusi
b. Mendorong semua peserta untuk berpartisipasi
c. Menjaga dinamika kelompok
d. Mengatur waktu
e. Memastikan anggota kelompok melaksanakan tugasnya
f. Memastikan sekretaris telah membuat catatan yang akurat
3. Sekretaris (mahasiswa)
a. Mencatat poin-poin yang ditentukan oleh kelompok
b. Membantu kelompok menyampaikan pesan dalam pikirannya
c. Ikut berpartisipasi dalam diskusi
d. Mencatat semua sumber belajar dari anggota kelompok

3|Panduan Tutorial Klinik


4. Anggota Kelompok
a. Mengikuti semua tahapan dalam proses tutorial
b. Berpartisipasi dalam diskusi
c. Mendengarkan dan menghargai pendapat dari anggota kelompok
lain
d. Memberikan pertanyaan
e. Menelaah semua tujuan pembelajaran
f. Membagikan informasi kepada anggota kelompok lain

D. KETERAMPILAN YANG DIHARAPKAN DARI TUTOR/


FASILITATOR
1. Mampu mendengarkan mahasiswa
Tidak memberikan jawaban langsung, jawaban yang
mengambang atau pandangan pribadi atau memeberikan jawaban
ketika mahasiswa diam atau ragu-ragu.
2. Fokus pada masalah dan proses tutorial
Menjaga agar diskusi tetap fokus pada masalah atau konteks;
menggunakan prinsip PBL dan pertanyaan yang bersifat hipotesis-
deduktif; memastikan tutorial kelompok dapat berfungsi secara
independent atau dengan pendampingan yang minimal; dapat
mengintervensi diskusi ketika kelompok tidak mencapai tujuan
pembelajaran.
3. Mampu memberi pertanyaan terbuka
Mendorong mahasiswa agar lebih aktif dan kritis; menggunakan
pertanyaan-pertanyaan terbuka untuk merangsang pemikiran
mahasiswa.
4. Memberikan perhatian pada proses diskusi kelompok
Memberi perhatian pada pengambilan keputusan; mengelola
perbedaan, tekanan dan konflik yang ada di kelompok.
5. Memberikan umpan balik konstruktif kepada mahasiswa
Memberikan umpan balik secara konstruktif meliputi hal
yang sudah baik, yang masih kurang, dan tindak lanjut yang harus
dilakukan oleh mahasiswa.

4|Panduan Tutorial Klinik


BAB II

PANDUAN KONTEN DISKUSI

A. ISTILAH-ISTILAH YANG HARUS DIKETAHUI DALAM


PEMERIKSAAN KASUS PATIENT SAFETY.

1. Patient Safety atau keselamatan pasien adalah sistem dimana suatu


sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman.
Sistem tersebut meliputi assessmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan
dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
(Kemenkes RI, 2015).
2. WHO Patient Safety mendefinisikan : Patient Safety is the absence of
preventable harm to a patient during the process of health care
(Kemenkes RI, 2015).
3. Identifikasi pasien yaitu pengecekan identitas pasien dengan prosedur
minimal menggunakan dua cara untuk mengidentifikasi seorang
pasien, seperti nama pasien, nomor rekam medis, tanggal lahir, gelang
identitas pasien dengan bar-code, dan lain-lain (Permenkes, 2011).
4. Laporan Insiden Keselamatan Pasien adalah laporan tertulis atau suatu
sistem untuk mendokumentasikan insiden yang tidak disengaja dan
tidak diharapkan, yang dapat mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera pada pasien. Sistem ini juga
mendokumentasikan kejadian-kejadian yang tidak konsisten dengan
operasional rutin rumah sakit atau asuhan pasien (Kemenkes RI,
2015).

5|Panduan Tutorial Klinik


5. Komunikasi efektif adalah komunikasi secara tepat waktu, akurat,
lengkap, jelas, dan yang dipahami oleh pasien maupun tenaga
kesehatan lainnya (Permenkes, 2011).
6. Insiden Keselamatan Pasien (IKP) adalah setiap kejadian atau situasi
yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm
(Penyakit, cedera, kematian dan lain-lain) yang tidak seharusnya
terjadi (Kemenkes RI, 2015).
7. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah suatu kejadian yang
mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu
tindakan atau karena tindak bertindak, bukan karena underlying
disease’ ayau kondisi pasien (Kemenkes RI, 2015).
8. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah suatu insiden yang belum
sampai terpapar ke pasien sehingga pasien tidak cedera (Kemenkes
RI, 2015).
9. Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah suatu insiden yang sudah
terpapar ke pasien, tetapi tidak menimbulkan cedera (Kemenkes RI,
2015).
10. Kejadian Potensial Cidera (KPC) adalah kondisi atau situasi yang
sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi
insiden. Contoh : Alat defibrilator di IGD rusak, ICU yang dalam
kondisi jumlah tenaga yang kurang (Kemenkes RI, 2015).
11. Kejadian Sentinel (Sentinel Event/KS) adalah suatu kejadian tidak
diharapkan yang dapat mengakibatkan kematian atau cedera yang
serius; biasanya dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan
atau tidak dapat diterima seperti :
 Operasi pada bagian tubuh yang salah.
 Amputasi pada kaki yang salah, dsb sehingga pencarian fakta
terhadap kejadian ini mengungkapkan adanya masalah yang serius
pada kebijakan & prosedur yang berlaku (Kemenkes RI, 2015).
12. RCA/ Root Cause Analysis adalah metode evaluasi terstruktur untuk
identifikasi akar masalah dari kejadian yang tidak diharapkan dan
tindakan adekuat untuk mencegah kejadian yang sama terulang
kembali (Kemenkes RI, 2015).

6|Panduan Tutorial Klinik


13. FMEA/ Failure Mode & Effect Analysis adalah metode perbaikan
kinerja yang dilakukan secara proaktif dengan melakukan identifikasi
dan mencegah potensi kegagalan sebelum terjadi yang bertujuan untuk
meningkatkan keselamatan pasien (Kemenkes RI, 2015).
14. High Alert Medication adalah obat yang sering menyebabkan terjadi
kesalahan/kesalahan serius (sentinel event), obat yang berisiko tinggi
menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome)
seperti obat-obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama
Obat Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look Alike Soun
Alike/LASA) (Permenkes, 2011).
15. Omission adalah tidak mengambil tindakan yang harusnya diambil
(Kementerian RI, 2017).
16. Commission adalah cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena
suatu tindakan (Tutiany,dkk. 2017).
17. Informed Consent adalah persetujuan yang diberikan pada pasien dan
keluarganya setelah mempertimbangkan semua pilihan dan risiko
yang terkait dengan pengobatan pasien (Tutiany,dkk. 2017).
18. Adverse Drug Reaction adalah reaksi obat yang tidak diharapkan, obat
kejadian cedera pasa pasien selama proses terapi akibat penggunaan
obat (Depkes, 2008)
19. Lokasi pembedahan adalah lokasi yang akan dilakukan pembedahan
dan diberi penandaan yang jelas dan dapat dimengerti untuk
identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien didalam proses
penandaan/memberi tanda.
20. Risiko Infeksi adalah Risiko infeksi merupakan keadaan dimana
seorang individu berisiko terserang oleh agen patogenik dan
oportunistik (virus, jamur, bakteri, protozoa, atau parasit lain) dari
sumber-sumber eksternal, sumber-sumber eksogen dan endogen
(Potter & Perry, 2005).
21. Risiko cedera pasien karena jatuh adalah Pasien yang berisiko untuk
jatuh yang umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan dan/ atau
faktor fisiologis dapat berakibat cidera (Permenkes, 2011)

7|Panduan Tutorial Klinik


22. Manajemen Risiko adalah proses diamana mengidentifikasi faktor –
faktor agar membantu untuk memberikan perawatan yang saat baik,
aman, efisien, dan efektif. aktivitas klinik dan administratif yang
dilakukan oleh rumah sakit untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan
pengendalian risiko terjadinya cedera atau kerugian pada pasien,
pegawai, pengunjung dan rumah sakit itu sendiri (The Joint
Commission on Accreditation of Healthcare Organizations (JCAHO).
23. Medication Error adalah kejadian yang dapat dicegah akibat
penggunaan obat, yang dapat menyebabkan cedera. (Depkes, 2008)
24. Efek Samping adalah efek yang dapat diprediksi, tergnatung pada
dosis, yang bukan efek tujuan obat. Efek samping dapat dikehendaki,
tidak dikehendaki, atau tidak ada kaitannya (Depkes, 2008).

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa mampu melaksanakan Standar Keselamatan Pasien di Rumah


Sakit.
2. Mahasiswa mampu jelaskan 7 langkah Keselamatan Pasien di Rumah
Sakit.
3. Mahasiswa mampu melakukan 6 sasaran secara umum dalam
menerapkan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit.
4. Mahasiswa mampu melalukan 6 sasaran dalam menerapkan Keselamatan
Pasien di Rumah Sakit berdasarkan masing – masing profesi.

8|Panduan Tutorial Klinik


DAFTAR PUSTAKA

Agianto, 2018. Asuhan Keperawatan Pasien Stroke : Aplikasi NANDA-I,NOC,


dan NIC, CV IRDH, Malang.
Badan POM RI, 2021, Pusat Informasi Obat Nasional, http://pionas.pom.go.id,
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI
Black,Joyce M & Hawks,Jane Hokanson, 2014. Keperawatan Medikal Bedah,
Manajemen Klinis Untuk Hasil yang Diharapkan, Singapure: Elsevier.
Brooker C. 2009. Ensiklopedia Keperawatan, Alih Bahasa : Hartono,Andri, dkk.
Jakarta : EGC
Bulechek,G.,et al 2018. Nursing Intervention Classification (NIC). 7thED. St
Louise, Misouri: Mosby.
Depkes Rim 2008. Tanggung Jawab Apoteker Terhadap Keselamatan Pasien
(Patient Safety). Direktorat Binfar komunitasi dan klinik. Jakarta.
Dorland, W.A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland, Edisi 29. Alih
bahasa : Hartanto,Herawati, dkk. Jakarta :EGC.
Edwards S. 2009, Neurological Physiotherapy: A problem-Solving Approach,
Second Edition, Churcill Livingstone.
Gulanick,Meg & Myers,Judith L. 2013. Nursing Care Plans, Diagnose,
Interventions and Outcomes. 8th Ed. Imprint:Mosby,
http://evolve.elsevier.com
Herdman,TH & Kamitsuru,S. 2018 Nanda International Inc. Diagnosis
Keperawatan: Definisi & Klasifikasi tahun 2018-2020. Edisi 11. Jakarta :
EGC.
JCAHO, 2007. Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organizations,
National Patient Safety Goals for 2007. Vol.7. Issues 1.
Kemenkes, R.I., (2015). Pedoman Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient
Safety). Utamakan Keselamatan Pasien. Edisi 3. Jakarta: Direktur Bina
Upaya Kesehatan Rujukan,
KKPRS. (2017). Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP). Jakarta:
KKPRS

9|Panduan Tutorial Klinik


Kleindorfer,DO., 2021. 2021 Guideline for the Prevention of Stroke in Patients
With Stroke and Transient Ischemic Attack : A Guideline From the
American Heart Association/American Stroke Association.
Mehrholz J. 2012, Physiotherapy for the Stroke Patient: Early Stage
rehabilitation, Thieme.
Menkes, R. I., (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
11 Tahun 2017. Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Jakarta:
Menkes, R.I.
Moorhead, S. et al. 2018. Nursing Outcome Classification (NOC), 6thED. St
Louise, Misouri: Mosby.
PERDOSSI. 2016. Panduan Praktik Klinis Neurologi. Editor: Kurniawan, M., et
al.
Potter, P.A, Perry, A.G.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,
dan Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata Komalasari,dkk.
Jakarta:EGC.2005
Potturi G (2020), Physiotherapy in Neurological Conditions with Assessment and
Treatment, CBS Publishers Pvt, Ltd.
Pressley, B. 2014, Penatalaksanaan Farmakologi Stroke Iskemik Akut, Buletin
Rasional, Vol. 12 No. 1, Repositori Universitas Surabaya
Rachmah. (2018). Optimilisasi keselamatan pasien melalui komunikasi SBAR
dalam handover. Idea Nursing Journal, 9(1), 34-41
Suharyati dkk. 2019. Penuntun Diet dan Terapi Gizi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Tutiany, Lindawati, dan Krisanti, 2017. Manaejemen Keselamatan Pasien.
Jakarta: Menterian Kesehatan RI.
Willey, JZ. 2019. Cerebrovascular Disease: Ischemic Stroke and Transient
Ischemic Attack. In : Current Diagnosis & Treatment Neurology, 3rd
edition. Mc Graw-Hill Education.

10 | P a n d u a n T u t o r i a l K l i n i k

Anda mungkin juga menyukai