Disusun Oleh:
Koimah (1414161024)
Kelompok 7
Tadris IPA Biologi A/VII
A. Latar Belakang
Pisang (Musa sp.) merupakan salah satu tanaman endemik asia tenggara yang
sangat dikenal masyarakat. Tanaman pisang sangat mudah ditemukan di Indonesia
baik di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi. Pisang juga merupakan
komoditas buah yang paling banyak diproduksi dan dikonsumsi di Indonesia
(Supriyanti dkk, 2015). Tingkat produktifitas pisang cenderung meningkat dari tahun
ke tahun. Hal ini sesuai data biro pusat statistik, pada tahun 2005 Indonesia
menghasilkan lebih dari 5 ton pisang. Pengolahan pisang masih sangat terbatas pada
bagian-bagian tertentu misalnya buah, daun dan pelepahnya saja. Sedangkan kulit
pisang biasanya hanya dimanfaatkan sebagai pangan ternak maupun pupuk kompos.
Banyak masyarakat beranggapan bahwa kulit pisang merupakan sampah yang tidak
berguna namun nyatanya anggapan itu salah. Kulit pisang jika diolah dengan benar
dapat dijadikan sebagai biopangan. Hal ini dikarenakan kulit pisang memiliki nutrisi
yang berguna bagi tubuh. Kandungan yang ada pada kulit pisang seperti air,
karbohidrat, lemak, protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin b, dan vitamin c
(Wijaya, 2013). Dibawah ini adalah komposisi lengkap unsur-unsur kimia dalam 100
gram kulit pisang :
Zat Gizi Kadar
Air (g) 68.90
Karbohidrat (g) 18.50
Lemak (g) 2.11
Protein (g) 0.32
Kalsium (mg) 715
Fosfor (mg) 117
Zat besi (mg) 160
Vitamin B (mg) 0.12
Vitamin C (mg) 17.50
Tabel 1.1. Kandungan komposisi zat gizi dalam 100 gram kulit pisang
Kulit pisang masak yang berwarna kuning kaya akan senyawa kimia yang bersifat
antioksidan, baik senyawa flavonoid maupun senyawa fenolik. Penelitian yang
dilakukan oleh Someya et all (2002) membuktikan bahwa pada kulit pisang
mengandung aktivitas antioksidan yang cukup tinggi dibandingkan dengan
dagingnya. Aktivitas antioksidan pada kulit pisang mencapai 94,25% pada
konsentrasi 125 mg/ml sedangkan pada buahnya hanya sekitar 70% pada konsentrasi
50 mg/ml (Fatemeh et all, 2012).
D. Prosedur Kerja
1. Sediakan buah pisang yang sudah siap untuk dikupas.
3. Cuci hingga bersih kulit pisang dengan menggunakan air yang mengalir.
9. Setelah mendidih, diamkan beberapa menit hingga sedikit dingin dan tuangkan ke
dalam cup-cup kecil.
E. Hasil Percobaan
No Bahan Produk Gambar
.
1. 10 Buah kulit pisang Puding kulit pisang
+ 1 bungkus agar- dengan warna kuning
agar + ½ kg gula sedikit kecokelatan dan
pasir + 1 sachet susu terlihat pada puding
putih + 2 gelas air tersebut terdapat serat-
mineral serat yang berasal dari
kulit pisang itu sendiri.
Aroma yang dihasilkan
dari puding ini adalah
harum seperti aroma
pisang yang tercampur
dengan aroma dari
agar-agar.
Morris, V.J. 1998. Gelation of polysaccharides, pp. 143-226. In S.E. Hill, D.A. Leward
and J.R. Mitchell
Munadjim. 1988. Teknologi pengolahan pisang. Jakarta: PT.Gramedia.
Potter, N. 1995. Food Science. AVI Publishing. Co, Inc. Wetsport, Connecticut.
Someya, Y. oshiki and K. Okubo. 2002. Antioxidant compounds fromm bananas (Musa
cavendish. Food Chemistry. 3 (79):351-354.
Sudarmadji, S., 2007. Analisa bahan makanan dan pertanian. Yogyakarta: Liberty.
Supriyanti, dkk. 2015. Pemanfaatan Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa bluggoe) Sebagai
Sumber Antioksidan pada Produksi Tahu. Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan
Kimia VII. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
Wijaya. 2013. Manfaat Buah Asli Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.
Winarno, F. 2004. Pangan Gizi Teknologi Dan Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka utama.