Multigenerational Family Therapy
Multigenerational Family Therapy
Pendahuluan
Lembar Kegiatan
(tiga generasi)
Berada di dalam keluarga
MASALAH, karena
Terapi:
74
Tujuan
Langkah Kegiatan
Uraian Materi
Paket 6
MULTIGENERATIONAL FAMILY THERAPY
Pendahuluan
Perkuliahan pada paket ini difokuskan pada pemahaman dan
penerapan terapi konseling menggunakan pendekatan Multigenerational.
Adapun yang dibahas mulai dari sejarah munculnya terapi ini, 8 konsep
dasar, tujuan terapi, proses terapi dan pengembangan gangguan perilaku,
beserta bentuk-bentuk perubahan perilaku.
Indikator
Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat:
72
Waktu
2x50 menit
Materi Pokok
Multigenerational Family Therapy :
1. Sejarah dan landasan pemikiran dari Multigenerational Family
Therapy
2. 8 Konsep Dasar Adlerian Family Therapy
3. Tujuan Terapi
4. Proses Terapi
5. Pengembangan dan Gangguan Perilaku, beserta Bentuk-bentuk
Perubahan Perilaku
Kegiatan Perkuliahan
Kegiatan Awal (15 menit)
1. Brainstorming dengan mencermati rekaman role play yang
menayangkan proses konseling yang menggunakan teknik
Multigenerational Family Therapy
2. Penjelasan pentingnya mempelajari paket 6 ini.
Kegiatan Inti (70 menit)
1. Membagi mahasiswa dalam 5 kelompok
2. Masing-masing kelompok mendiskusikan sub tema:
Kelompok 1: Sejarah dan landasan pemikiran dari
Multigenerational Family Therapy
Kelompok 2 : 8 Konsep Dasar Multigenerational Family Therapy
Kelompok 3: Tujuan Terapi
Kelompok 4: Proses Terapi
Kelompok 5: Pengembangan dan Gangguan Perilaku, beserta
Bentuk-bentuk Perubahan Perilaku
3. Presentasi hasil diskusi dari masing-masing kelompok
73
Lembar Kegiatan
Membuat Peta Konsep (Mind Map) Multigenerational Family Therapy
MASALAH, karena
Ada fusi emosional yang belum terselesaikan
Terapi:
Mengklarifikasi hubungan antar anggota keluarga, Membantu anggota
keluarga mengembangkan hubungan satu sama lain, Mengajarkan
anggota keluarga mengenai fungsi system emosional, Mendorong
“kedudukan sebagai saya (individu)” selama mengikuti terapi
74
Tujuan
Mahasiswa dapat membuat peta konsep untuk membangun
pemahaman tentang konsep terapi Multigenerational, juga untuk
menerapkannya pada kondisi senyatanya di saat melaksanakan konseling.
Langkah Kegiatan
8. Pilihlah seorang pemandu kerja kelompok dan penulis konsep hasil
kerja!
9. Diskusikan materi yang telah ditentukan dengan anggota
kelompok!
10.Tuliskan hasil diskusi dalam bentuk peta konsep sebagaimana
dalam contoh gambar di atas!
11. Tempelkan hasil kerja kelompok di papan tulis/dinding kelas!
12. Pilihlah satu anggota kelompok untuk presentasi!
13.Presentasikan hasil kerja kelompok secara bergiliran, dengan
waktu masing-masing +5 menit!
14. Berikan tanggapan/klarifikasi dari presentasi kelompok lain!
Uraian Materi
75
76
7. Sibling Position
Satu kedudukan yang dipegang oleh keluarga akan mempengaruhi
perkembangan keluarga yang dapat diprediksi dari karakteristik
profil
Anak ke berapa serta kepribadian anggota keluarga tersebut akan
menentukan posisi seseorang dalam keluarga.
Bowen menggunakan teknik ini untuk membantu menggambarkan
tingkat perbedaan kedudukan diantara keluarga serta
kemungkinan terjadinya proses proyeksi keluarga secara
langsung.
8. Societal regression
Teori Bowen meluaskan pandangannya terhadap masyarakat
(society) sebagai system social seperti layaknya keluarga.
Konsep societal regression membandingkan antara respon
masyarakat dengan respon individu dan keluarga terhadap:
(1)Tekanan akibat krisis emosional, (2) Tekanan yang
menimbulkan ketidaknyamanan dan kecemasan, (3)
Penyebab penyelesaian yang tergesa-gesa, bertambahnya
masalah, serta siklus yang sama yg berulang secara terus
menerus.
79
keluarga
Membantu anggota keluarga mengembangkan hubungan satu-satu
& meminimalkan hubungan segitiga (triangles) dalam system.
Mengajarkan anggota keluarga mengenai fungsi system emosional
Meningkatkan perbedaan dengan mendorong “kedudukan
sebagai saya (individu)” selama mengikuti terapi
Proses Terapinya :
80
Lain warisan dari masa lalu adalah bahwa ikatan emosional antara
pasangan intim datang untuk menyerupai apa yang ada dalam keluarga asal
mereka. orang dibeda-bedakan ketika mereka membentuk keluarga baru.
Oleh karena itu, Bowen percaya bahwa perbedaan kepribadian otonom,
yang dilakukan terutama dalam keluarga asal. Itu adalah deskripsi
perkembangan normal dan resep untuk meningkatkan theraupetic.
81
Adolescence adalah saat ketika anak-anak tidak ingin menjadi seperti ibu
dan ayah, mereka ingin menjadi diri sendiri. Mereka berusaha untuk
menjadi individu yang otonom dan untuk membuka perbatasan di dalam
keluarga - mereka berjuang keras. Orang tua merasa puas dengan
kehidupan untuk menyambut mereka sendiri (atau paling tidak mentolerir)
yang (pun intended) udara segar yang tertiup melalui rumah hari ini.
Mereka yang bersikeras mengontrol anak remaja mereka, seperti mereka
melalui saat masih anak kecil, menyebabkan rasa sakit eskalasi
pemberontakan dan hal tersebut adalah normal untuk saat ini.
82
83
mereka saling tahu perasaan, khayalan dan impian satu sama lain.
Kedekatan ini menurut Bowen, dapat mengakibatkan ketidaknyamanan
yang pada akhirnya mencapai fase saling menolak di antara anggota
keluarga. Atas desakan kematangan dan aktualisasi diri, individu dituntut
untuk memutuskan kelekatan emosi dengan keluarga asal mereka.
Kemudian muncullah perbedaan diri.
Bowen menjelaskan level perbedaan diri dengan membuat skala
sebagai berikut:
1. Skala 0 – 25 Orang yang emosinya sangat dipengaruhi oleh emosi keluarga
dan orang lain, perasaannya lebih dominan dibanding pikirannya.
2. Skala 25 – 50 Reaksi emosi masih terbimbng oleh orang lain. Dalam
menyelesaikan masalah masih butuh orang lain.
3. 50 – 75 daya pikimya sudah cukup berkembang dan tidak lagi didominasi
perasaan ketika menghadapi stress.
4. Skala 75 – 100 Sudah dapat memisahkan antara pikiran dan perasaan.
Keputusan-keputusan yang diambil sudah bebas dari pengaruh kedekatan
keluarga.
84
Rangkuman
1. Pendekatan Bowen, menitikberatkan menganalisis keluarga dari
perspektif tiga generasi. Penyebab masalah individu hanya dapat
85
Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan konsep Multigenarational Family Therapy dalam
memandang individu di dalam keluarga!
2. Bagaimanakah hubungan dan peranan konselor terhadap klien
dalam penerapan model Multigenerational Family Therapy?
3. Mengapa pada konsep Multigenerational Family Therapy,
menggunakan analisis keluarga dari tiga generasi?
4. Carilah suatu kasus yang ada di sekelilingnya, kemudian
praktekkan atau diroleplaykan dengan menggunakan penerapan
model Multigenerational Family Therapy.
86
Daftar Pustaka
1. Gladding, Samuel T. Counseling A Comprehensive Profession.
New Jersey: Prentice Hall Inc, 2000.
2. Djiwandono, S.E.W. Konseling dan Terapi dengan Anak dan
Orang Tua. , 2005
3. Corey, Gerald. Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy.
Brooks/Cole Thomson Learning, 2003.
4. Jones, and Nelson, R. Practice Counseling and Helping Skill.,
1994
87
Proses Terapinya :
Rangkuman
Latihan
Daftar Pustaka