Anda di halaman 1dari 26

RESUME KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN

SKIZOFRENIA YANG TIDAK TERINCI

OLEH :
YOHANES FRANSISKUS, S.Kep
NIM. 20.300.0116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
RESUME JIWA PADA TN. J DENGAN SKIZOFRENIA YANG TIDAK
TERINCI DI RUANG POLI JIWA RSUD
dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO
KUALA KAPUAS

OLEH :

YOHANES FRANSISKUS, S.Kep


NIM. 20.300.0116

Banjar,
Mengetahui,
Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Agustina Lestari, Ns, M.Kep) (Sari Narulita, S.Kep, Ns)


PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. J
Umur : 40 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan :-
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Tanggal masuk RSJ : 10 Januari 2022
Tanggal pengkajian : 10 Januari 2022
No. RM : 179091
DX. Medis : Skizofrenia Yang Tidak Terinci
Sumber data : Tn. J, wiraswasta, RM
Alamat : Jalan Kapuas Seberang 1 RT 01 Hampatung,
Kapuas Hilir, Kapuas
Alasan masuk :
Klien marah-marah, mengamuk, bingung, diajak berbicara tidak nyambung,
mengganggu lingkungan fisik, klien merasa ingin ganti motor tetapi tidak
punya uang klien membacok ayahnya, klien memotong tangan ibunya.
1. Faktor predisposisi-presipitasi
a. Predisposisi
1) Saat ini adalah kunjungan ketiga klien di RSJ
2) Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat gangguan
jiwa
b. Presipitasi
1) Klien ingin memiliki motor yang baru
2. Pemeriksaan fisik
a. Tanda vital
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 20 x/menit
b. Ukuran
TB : 160 cm
BB : 57 kg
IMT : 22.2 kg/m2
c. Keluhan fisik
Klien mengatakan kakinya kapalan karena selama dirawat di rumah
tidak menggunakan sandal.

3. Psikososial
a. Genogram

Tn.J

Keterangan :
: perempuan

: laki-laki
: garis perkawinan
: garis keturunan
: tinggal satu rumah
: pasien (Tn.A)

: meninggal

Konsep diri
1) Gambaran diri
Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuh dari tubuh-
nya. Klien menyukuri apapun yang ada di dalam tubuhnya.
2) Identitas
Klien bangga sebeumnya pernah kerja di Kerajinan kulit
daerah Dahirang, Kapuas Hilir. Klien mengatakan suka berada
di sana.
3) Peran
Klien mengatakan merasa puas memiliki peran sebagai anak
Tn. A Sebelum masuk RS, klien selalu membantu pekerjaan
rumah dan menggembala kambing milik keluarga. Klien juga
mengatakan menyesal telah marah-marah pada ayahnya karena
ingin motor baru.
4) Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat pulang dan mencari kerja lagi.
Karena selama dirawat di RSJ, klien sudah tidak bekerja ham-
pir 1 bulan. Klien ingin membahagiakan keluarganya dulu baru
mencari istri.
5) Harga diri
Klien mengatakan ada sedikit rasa minder pada orang-orang
yang lebih dari dirinya, contohnya: lebih kaya, lebih pintar
lebih beruntung daripada Tn.S.
b. Spiritual
Klien mengatakan selama dirawat jarang melakukan sholat karena
fasilitas untuk sholat tidak ada.
4. Status mental
a. Penampilan
Penampilan klien tidak begitu rapi. Rambut klien tampak pendek,
kuku sedikit panjang dan kotor, baju yang dikenakan sesuai tetapi
celana tampak kebesaran.
b. Pembicaraan
Saat dilakukan pengkajian, klien tampak koheren (tidak mudah
berpidah dari satu kalimat ke kalimat berikutnya). Klien juga tam-
pak kooperatif saat di wawancarai.
c. Aktivitas motorik
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, klien tampak bi-
asa saja. Klien tertawa saat suasana lucu dan klien akan sedih apa-
bila ingat keluarganya di rumah. Selain itu klien juga dapat serius
saat perawat mengajak bicara perihal yang serius.
d. Alam perasaan
Klien tidak mengalami khawatir saat ini.
e. Afek
Mimik muka klien sesuai dengan keadaan dan situasi yang ada.
f. Interaksi selama wawancara
Klien dapat fokus dengan 1 hal dan tidak mudah teralihkan. Kontak
mata klien juga baik.
g. Persepsi
Klien mengatakan merasa mendengar bisikan yang membujuknya
untuk melakukan sesuatu. Bujukan itu datang ketika siang hari.
Frekuensinya hanya sebentar yaitu 2-3 menit saja. Klien merasa
terganggu dengan bisikan yang muncul tersebut. Klien mengetahui
bahwa itu adalah halusinasi.
h. Proses pikir
Klien memiliki proses pikir yang baik. Berbicara langsung pada tu-
juan pembicaraan. Klien tidak tampak berbelit-belit.
b. Isi pikir
Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan klien tidak
mengalami waham.
c. Tingkat kesadaran
Klien dapat menyebutkan waktu, tempat dan juga situasi dengan
benar. Klien mengatakan pukul 14.00 WIB (siang hari), berada di
rumah dan dalam situasi yang sepi.
d. Memori
Memori klien jangka pendek dan panjang masih bagus. Klien juga
ingat saat SMP ia mengayuh sepeda dari rumahnya ke sekolah
bersama teman-teman di kampungnya.
e. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Perhatian klien tidak mudah berganti dari satu objek ke objek lain.
Klien tidak pernah meminta pertanyaannya diulang. Klien juga da-
pat berhitung dengan baik dan benar.
f. Kemampuan penilaian
Klien dapat menentukan penilaian dengan baik, contohnya: klien
memilih mandi terlebih dahulu sebelum makan di pagi hari.
g. Daya tilik diri
Daya tilik klien baik.
8. Kebutuhan Klien
a. Makan
Klien makan sesuai jadwal yaitu 3x/ hari dengan menu yang
bervariasi sesuai yang diberikan orang rumah. Klien makan secara
mandiri. Sebelum makan klien mengatakan cuci tangan.
b. BAB/ BAK
Klien BAB secara rutin 1x/hari dan BAK secara mandiri. Klien
melakukan BAB dan BAK di toilet yang sudah disediakan di
rumah, setelah BAK dan BAB klien mengatakan disiram sampai
bersih.
c. Mandi
Klien mengatakan mandi 2x/hari di kamar mandi secara rutin dan
mandiri dengan menggunakan sabun. Gosok gigi 1x/ hari.
d. Berpakaian
Klien mengatakan ia mengganti pakaian 1x/ hari.
e. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan tidur mulai jam 20.00 WIB dan bangun jam
05.00 WIB.
f. Penggunaan obat
Klien mengonsumsi obat Nuzip 25 mg dosis 1-0-1, Trihexyphenidil
2mg dosis 1-0-1, Mopres 10 mg dosis 1-0-1, dan B1 dosis 1-0-1.
9. Mekanisme koping
Mekanisme koping dari keluarga tampak baik. Keluarga mendukung
segala sesuatu yang demi kesehatan Tn.A.
10. Masalah Psikososial dan lingkungan
Klien tinggal di Kelurahan Hampatung. Sejak lahir klien tinggal
bersama keluarga yang sederhana. Klien selalu mengikuti acara di tem-
pat tinggalnya.
11. Pengetahuan
Klien tidak mengetahui obat yang harusnya ia minum bernama apa.
12. Aspek medik
Diagnosa pada Tn.A adalah Skizofrenia tak terinci. Selain diberikan ter-
api obat, klien juga mendapatkan terapi aktivitas kelompok dan terapi
rehabilitasi.
A. Analisa Data
No. Data Masalah
1. DS : Resiko perilaku kekerasan
- Klien mengatakan marah ingin beli motor baru
- Klien mengatakan marah pada ayahnya
DO :
- Mata klien tampak tajam
- Klien mengepalkan tangan
- Klien gelisah
- Klien mondar-mandir
- TD 110/80 mmHg, Nadi 82 x/ menit, RR 20 x/ menit
2. DS : Gangguan persepsi sensori:
- Klien mengatakan ada bisikan yang membujuknya untuk melakukan sesuatu halusinasi pendengaran fase
- Klien mengatakan terganggu dengan bisikan yang ada consequering
- Klien mengatakan bisikan muncul ketika siang hari
- Klien mengatakan lama bisikan 2-3 menit
DO :
- Klien gelisah
- Klien bingung saat halusinasi datang
A. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko perilaku kekerasan ditandai dengan:
DS :

- Klien mengatakan marah ingin beli motor baru


- Klien mengatakan marah pada ayahnya

DO :

- Mata klien tampak tajam


- Klien mengepalkan tangan
- Klien gelisah
- Klien mondar-mandir
- TD 110/80 mmHg, Nadi 82 x/ menit, RR 20 x/ menit

2. Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran fase consequering


ditandai dengan:
DS :

- Klien mengatakan ada bisikan yang membujuknya untuk melakukan


sesuatu
- Klien mengatakan terganggu dengan bisikan yang ada
- Klien mengatakan bisikan muncul ketika siang hari
- Klien mengatakan lama bisikan 2-3 menit

DO :

- Klien gelisah
- Klien bingung saat halusinasi datang.
D. Perencanaan
Rencana Tindakan Keperawatan
No. Dx. Keperawatan Rasional
Tujuan Kriteria hasil Intervensi
1. Perilaku kekerasan Tujuan Umum: Setelah dilakukan asuhan 1. Bina hubungan saling per- 1. Mempermudah
Klien dapat mengontrol keperawatan selama 3x caya: salam terapeutik, perawat dalam
perilaku kekerasan interaksi diharapkan klien perkenalan diri, jelaskan tu- melakukan intervensi
dapat menunjukkan sikap juan interaksi, ciptakan
percaya dengan kriteria: lingkungan yang tenang,
TUK 1: - Ekspresi wajah bersaha- buat kontrak yang jelas
Klien dapat membina bat (waktu, tempat, topik)
hubungan saling - Menunjukkan rasa senang 2. Beri kesempatan pada klien 2. Meningkatkan
percaya - Ada kontak mata untuk mengungkapkan kepercayaan klien
- Mau berjabat tangan perasaannya pada perawat
- Mau menyebutkan nama
- Mau menjawab salam
- Mau duduk berdampingan
dengan perawat
TUK 2: Setelah dilakukan askep 1x 1. Diskusikan perilaku 1. Membantu
Klien dapat mengenal interaksi diharapkan klien kekerasan yang dialami klien merencanakan
perilaku kekerasan mengenal perilaku kekerasan intervensi selanjutnya
dengan kriteria hasil: yang akan dilakukan
- Klien menjelaskan peri- 2. Diskusikan bersama klien 2. Meningkatkan
laku kekerasan tanda dan gejala perilaku pengetahuan klien
- Klien menjelaskan tanda kekerasan yang klien alami tentang tanda dan
dan gejala perilaku kek- gejala perilaku
erasan 3. Diskusikan penyebab kekerasan
- Klien menjelaskan penye- perilaku kekerasan yang klien 3. Membantu klien
bab perilaku kekerasan hadapi mengingat penyebab
klien melakukan
perilaku kekerasan
TUK 3: Setelah dilakukan asuhan 1. Ajarkan nafas dalam untuk 1. Membantu klien
Klien dapat mengontrol keperawatan selama 3x mengontrol perilaku kek- untuk relaksasi
perilaku kekerasan interaksi diharapkan klien erasan 2. Mencegah perilaku
dapat mengontrol perilaku 2. Diskusikan cara mengontrol kekerasan yang
kekerasan dengan kriteria perilaku kekerasan secara menimbulkan akibat
hasil: fisik: melakukan aktivitas negatif
- Klien melakukan nafas rumah tangga 3. Mengurangi emosi
dalam (relaksasi) saat 3. Diskusikan cara mengontrol dan amarah dengan
emosi perilaku kekerasan secara mengungkapkan rasa
- Klien menjelaskan cara sosial: bercakap-cakap, men- 4. Mendekatkan klien
mengontrol perilaku kek- gungkapkan perasaan dengan pada penciptaNya
erasan secara: fisik, baik
sosial, spiritual 4. Diskusikan cara mengontrol
perilaku kekerasan secara
spiritual: wudlu, sholat
dzikir, istighfar
TUK 4: Setelah dilakukan asuhan 1. Diskusikan nama obat yang 1. Membantu klien
Klien dapat keperawatan selama 3x klien konsumsi, frekuensi, mengingat obat yang
memanfaatkan obat interaksi diharapkan klien waktu dan dosis. harus ia konsumsi,
dengan baik dapat memanfaatkan obat frekuensi, waktu dan
dengan kriteria hasil : 2. Diskusikan akibat dosis.
- Klien menyebutkan nama pemakaian obat tanpa 2. Mencegah klien
obat yang dikonsumsi, do- konsultasi putus obat
sis, frekuensi dan waktu 3. Diskusikan efek samping 3. Mengurangi cemas
- Klien dapat memahami konsumsi obat saat efek samping obat
akibat pemakain obat 4. Jelaskan prinsip 5 benar muncul
tanpa konsultasi penggunaan obat 4. Meningkatkan
- Klien menyebutkan efek kemandirian klien
samping obat yang dikon- dalam mengonsumsi
sumsi obat
- Klien dapat menyebutkan
prinsip 5 benar peng-
gunaan obat.
2. Gangguan persepsi Tujuan Umum: Setelah dilakukan asuhan Bina hubungan saling percaya Hubungan saling per-
sensori: Halusinasi Klien dapat mengontrol keperawatan selama 3x dengan prinsip komunikasi ter- caya merupakan dasar
pendengaran halusinasi interaksi diharapkan klien apeutik. untuk kelancaran
dapat menunjukkan tanda- hubungan interaksi se-
- Sapa klien dengan ramah
TUK 1: tanda percaya kepada perawat lanjutnya.
baik secara verbal maupun
Klien dapat membina dengan kriteria hasil:
non verbal.
hubungan saling - Ekspresi wajah bersaha-
- Perkenalkan diri dengan
percaya bat
sopan.
- Menunjukkan rasa senang
- Tanyakan nama lengkap
- Ada kontak mata
klien dan nama panggilan
- Mau berjabat tangan
- Jelaskan tujuan pertemuan.
- Mau menyebutkan nama
- Jujur dan menepati janji.
- Mau menjawab salam
- Tunjukan sikap empati dan
- Mau duduk berdampingan
terima klien apa adanya.
dengan perawat
- Beri perhatian dan per-
hatikan kebutuan dasar
klien.
TUK 2: Setelah dilakukan asuhan 1. Adakan kontak sering den- 1. Kontak sering
Pasien dapat mengenal keperawatan selama 2x gan singkat secara bertahap. dan singkat selain
halusinasinya interaksi diharapkan klien upaya membina
dapat mengenal halusinasinya hubungan saling
dengan kriteria hasil : percaya dapat
- Bersedia mengungkapkan memutus halusi-
masalah yang dihadapi 2. Observasi tingkah laku klien nasinya
- Dapat menyebutkan terkait dengan halusinasinya 2. Mengenal peri-
waktu, isi, dan frekuensi laku saat halusi-
timbulnya halusinasi nasi timbul
- Klien dapat mengungkap-
kan perasaan terhadap 3. Bantu klien mengenal
halusinasinya halusinasinya dengan cara : 3. Mengenal halusi-
- Jika menemukan klien nasi memu-
yang sedang berhalusi- ngkinkan klien
nasi tanyakan apa yang menghindari fak-
dilihatnya tor timbulnya
- Jika klien menjawab ada, halusinasi
lanjutkan apa yang
dikatakan
- Katakan jika perawat
percaya klien melihat
bayangan itu,namun
perawat sendiri tidak
melihatnya (dengan
nada bersahabat tanpa
menuduh) 4. Dengan menge-
4. Diskusikan dengan kilen tahui waktu, isi,
tentang : frekuensi halusi-
- situasi yang menim- nasi, mempermu-
bulkan atau tidak dah tindakan
menimbulkan halusi- keperawatanyang
nasi akan dilakukan
- waktu dan frekuensi perawat.
halusinasi (pagi, siang, 5. Mengidentifikasi
sore, malam atau jika pengaruh halusi-
sendiri, jengkel, sedih) nasi pada klien
5. Diskusikan dengan kilen
tentang yang dirasakan jika
terjadi halusinasi (marah,
takut, sedih, tenang) beri
kesempatan mengungkap-
kan perasaan
TUK 3: Setelah dilakukan asuhan 1. Identifikasi bersama klien 1. Merupakan upaya
Klien dapat mengontrol keperawatan selama 3x tindakan yang dilakukan untuk memutus
halusinasi interaksi diharapkan klien jika terjadi halusinasi. siklus halusinasi.
dapat mengontrol 2. Diskusikan manfaat cara 2. Reinforcement
halusinasinya dengan kriteria yang digunakan klien, jika positif dapat
hasil : bermanfaat beri pujian. meningkatkan
- Klien dapat menyebutkan 3. Diskusikan cara baru untuk harga diri klien.
tindakan yang dapat mengontrol timbulnya 3. Memberi alterna-
dilakukan untuk halusinasi seperti tive pikiran bagi
mengendalikan a. Katakan sambil menu- klien
halusinasinya. tupi telinga dengan ke-
dua tangan : “Pergi,
kamu tidak nyata”
- Klien dapat memilih cara pada saat halusinasi
yang telah dipilih untuk muncul.
mengendalikan halusinasi. b. Menemui orang lain
- Klien dapat mengikuti atau perawat, teman
terapi aktivitas kelompok. atau anggota keluarga
yang lain untuk
bercakap-cakap atau
mengatakan halusinasi
yang dilihat.
c. Membuat jadwal se-
hari-hari agar halusi-
nasi tidak sempat
muncul.
d. Meminta keluarga/ te-
man/ perawat, jika
tampak bicara sendiri.
4. Bantu klien melatih dan 4. Memotivasi dapat
memutus halusinasi secara meningkatkan
bertahap misalnya keinginan klien
mengambil air wudhu, untuk mencoba
membersihkan alat-alat memilih salah
rumah tangga, mengikuti satu cara pengen-
keanggotaan dimasyarakat. dalian halusinasi.
5. Memberi kesem-
5. Beri kesempatan klien patan kepadaklien
melakukan cara yang di- untuk mencoba
latih cara yang telah
dipilih
6. TAK dapat men-
gontrol halusinasi
6. Anjurkan klien mengikuti
TAK
TUK 4: Setelah dilakukan asuhan 1. Anjurkan klien untuk 1. Untuk mendap-
Klien mendapat keperawatan selama 1x memberi tahu keluarga bila atkan bantuan
dukungan keluarga interaksi klien mendapat halusinasi. keluarga dalam
dalam mengontrol dukungan keluarga dalam mengontrol
halusinasinya mengontrol halusinasinya halusinasi.
dengan kriteria hasil: 2. Diskusikan dengan kelu- 2. Meningkatkan
- Klien dapat menjalin arga tentang pengetahuan ten-
hubungan saling percaya a. Gejala halusinasi yang tang halusinasi.
dengan perawat dialami klien.
b. Cara klien dan keluarga
- Keluarga dapat untuk memutus halusi-
menyebutkan pengertian, nasi.
tanda dan tindakan untuk c. Cara merawat anggota
mengendalikan halusinasi keluarga yang halusi-
nasi: beri kegiatan jan-
gan biarkan sendiri.
d. Beri informasi tentang
kapan pasien memer-
lukan bantuan.
TUK 5: Setelah dilakukan asuhan 1. Diskusikan dengan klien 1. Dengan menge-
Klien dapat keperawatan selama 3x dan keluarga tentang dosis, tahui efek samp-
memanfaatkan obat interaksi diharapkan klien frekuensi dan manfaat obat. ing obat klien
dengan baik dapat memanfaatkan obat tahu apa yang
dengan kriteria hasil : harus dilakukan
- Klien dan keluarga setelah minum
mampu menyebutkan 2. Diskusikan bahayanya obat obat.
manfaat, dosis dan efek tanpa konsultasi. 2. Bantu klien meng-
samping gunakan prinsip
- Klien dapat lama benar.
menginformasikan 3. Bantu klien menggunakan 3. dengan menge-
manfaat dan efek samping prinsip lama benar. tahui prinsip maka
obat kemandirian klien
- Klien dapat memahami tentang pengob-
akibat pemakain obat atan dapat dit-
tanpa konsultasi ingkatkan secara
- Klien dapat menyebutkan bertahap
prinsip 5 benar pengunaan
obat.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Dx Implementasi Evaluasi
1 Senin, 10 Januari 2022 Senin, 10 Januari 2022
Pukul 08.30 WIB Pukul 08.30 WIB
- Membina hubungan saling per- S :
caya - Klien mengatakan namanya Tn.J
- Memperkenalkan diri dengan - Klien mengatakan ingin segera cepat sembuh
sopan O:
- Meminta klien untuk menye- - Klien menjawab salam
butkan namanya - Klien mau berjabat tangan
- Memberi kesempatan pada - Klien mau menyebutkan nama
pasien untuk mengungkapkan - Klien mau duduk berdampingan dengan per-
perasaannya awat
- Ada kontak mata
A:
TUK 1: Membina hubungan saling percaya
tercapai
P:
- Diskusikan tentang perilaku kekerasan
- Diskusikan tentang tanda dan gejala perilaku
kekerasan
- Diskusikan penyebab perilaku kekerasan
Dx Implementasi Evaluasi
1 Senin, 10 Januari 2022 Senin, 10 Januari 2022
Pukul 08.30 WIB Pukul 08.30 WIB
a. Diskusikan perilaku kekerasan yang S :
dialami klien - Klien mengatakan marah pada ayahnya
b. Diskusikan tanda dan gejala perilaku karena ingin memiliki motor baru
kekerasan yang klien alami - Klien mengatakan saat klien marah maka
c. Diskusikan penyebab perilaku ia akan berteriak
kekersan yang klien alami - Klien mengatakan sebelum dibawa ke
RS, ia mengamuk
O:
- Klien mengepal
- Sorot mata tajam
- Klien mempraktekan teriak ketika marah
A:
TUK 2 : Mengenal perilaku kekerasan tercapai
P:
- Diskusikan tentang cara mengontrol peri-
laku kekerasan secara: fisik, sosial dan
spiritual
Dx Implementasi Evaluasi
1 Senin, 10 Januari 2022 Senin, 10 Januari 2022
Pukul 08.30 WIB Pukul 08.30 WIB
a. Meminta klien melakukan tarik nafas S :
dalam saat emosi - Klien mengatakan lebih tenang setelah
b. Mengajarkan klien cara mengontrol tarik nafas dalam
perilaku kekerasan secara fisik - Klien mengatakan akan melakukan
c. Mengajarkan cara mengontrol kegiatan rumah tangga saat emosi
perilaku kekerasan secara sosial - Klien mengatakan tenang setelah wudlu
d. Mengajarkan cara mengontrol dan melakukan sholat maghrib
perilaku kekerasan secara spiritual - Klien mengatakan ia senang kalau men-
gobrol dengan perawat dapat meluapkan
perasaan yang membuat emosi
O:
- Klien melakukan tarik nafas dalam
- Klien membereskan meja makan setelah
makan
- Klien merapikan kursi setelah digunakan
saat makan
- Klien tampak menyapu
- Klien tampak wudlu
- Klien melakukan sholat maghrib
A:
TUK 3: Mengontrol perilaku kekerasan tercapai
P:
Diskusikan memanfaatkan obat secara baik dan
benar
Dx Implementasi Evaluasi
1 Senin, 10 Januari 2022 Senin, 10 Januari 2022
Pukul 08.30 WIB Pukul 08.30 WIB
a. Diskusikan nama obat yang klien S :
konsumsi, frekuensi, waktu dan - Klien mengatakan minum obat 2x/ hari
dosis saat pagi dan sore
b. Diskusikan akibat pemakaian obat - Klien mengatakan minum obat pagi 2
tanpa konsultasi obat dan sore 3 obat
c. Diskusikan efek samping konsumsi - Klien mengatakan setelah minum obat
obat Jelaskan prinsip 5 benar rasanya akan lemas, mengntuk dan cepat
penggunaan obat haus
- Klien mengatakan jika ia tidak minum
obat maka akan sulit tidur
- Klien menyebutkan 5 benar sesuai yang
diajarkan perawat
O:
- Klien kooperatif
- Klien tenang
- Klien menjawab pertanyaan dari perawat
A:
TUK 4: Klien dapat memanfaatkan obat dengan
baik tercapai
P:
Diskusikan tentang halusinasi yang terjadi pada
klien
Dx Implementasi Evaluasi
2 Senin, 10 Januari 2022 Senin, 10 Januari 2022
Pukul 08.30 WIB Pukul 08.30 WIB
a. Mendiskusikan jenis halusinasi yang S :
dialami klien - Klien mengatakan halusinasinya pada
b. Mendiskusikan frekuensi dan waktu pendengaran
halusinasi - Klien mengatakan bisikannya timbul
c. Mendiskusikan perasaan klien saat ketika siang hari
halusinasi terjadi - Klien mengatakan halusinasi muncul 2-3
menit
- Klien mengatakan merasa terganggu saat
halusinasi datang
- Klien mengatakan akhir-akhir ini sudah
tidak muncul lagi halusinasinya
O:
- Klien lebih tenang
- Klien tidak gelisah
- Klien kooperatif
A:
TUK 2: Mengenal halusinasi tercapai
P:
Diskusikan cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik dan bercakap-cakap

Anda mungkin juga menyukai