Anda di halaman 1dari 27

Proses Asuhan Gizi BALITA

GIZI BURUK
DI PUSKESMAS

Oleh
MOHAMAD ROSIHAN
Contoh Kasus
Dari hasil penimbangan balita di posyandu
1. ditemukan balita di bawah garis merah, dengan
hasil penimbangan bulan juli 2017 adalah 7,5 kg.

Balita kemudian dirujuk ke puskesmas


2. oleh Bidan Desa

Di Puskesmas kita lakukan penimbangan berat


3. badan ulang dan pengukuran tinggi dengan hasil
BB = 7,5 kg dan tinggi badan = 78,9 cm
Foto
Form Asuhan Gizi
Sederhana
IDENTITAS
BALITA
01
01 Nama
JK
Tgl Lahir
BBL
: CPS
: Perempuan
: 7 Februari 2017
: 2.8 kg

ORANG TUA

02
02 Ayah
Usia
: SP
: 33 tahun
Pekerjaan : Buruh
Ibu : NP
Usia : 29 tahun
Pekerjaan: IRT
Alamat : Ceper
Assessment Gizi

Anthropometri Biokimia Clinical Dietary History


BB : 7,5 kg -- (tdk ada) Terlihat pendek dari balita • Tidak diberikan ASI
TB : 78,9 seusianya dan terlihat Ekslusif
Umur : 29 bulan kurus serta agak lemah • Suka makan jajanan
Hasil penentuan Status Gzi dan lesu • Susah makan
BB/U : Gizi Buruk • Makan 2-3x sehari,
TB/U : Sangat Pendek hanya dihabiskan
BB/TB: Sangat Kurus beberapa sendok saja
• Kurang suka sayuran
• Kurang suka lauk
hewani
HASIL RECALL 24 JAM
Sumber Recall Kebutuhan Prosentase
Energi 708.5 1245 56.9
Protein 17.8 25.6 69.5
Lemak 33 34.5 95
KH 90.4 207 43.7

Hasil Recall : Asupan energi 56.9%


DIAGNOSIS GIZI

NI-5.2 NB-1.1

• Kurang pengetahuan terkait makanan


• Malnutrisi terkait dengan asupan dan zat gizi berkaitan dengan
energi kurang mencukupi ditandai makanan yang tidak seimbang dan
dengan Status gizi BB/TB sangat tidak beragam ditandai kurang suka
kurus. sayuran dan lauk hewani serta anak
suka jajan
TUJUAN INTERVENSI GIZI:
• Meningkatkan status gizi menjadi normal
• Meningkatkan pengetahuan tentang gizi
seimbang pada ibu balita
INTERVENSI GIZI

Pertama
• Pemberian F-100 3-4 x hari
• Pemberian multi vitamin
1

Kedua
• Konseling pentingnya makanan bergizi bagi balita
• Konseling pentingnya konsumsi F-100 untuk membantu
2 meningkatkan berat badan balita
Monitoring dan Evaluasi

01 15 AGUSTUS 2019 02 30 AGUSTUS 2019 03 15 SEPTEMBER 2019

• Konsumsi F-100 masih dalam • Konsumsi F-100 masih belum • Konsumsi F-100 sudah sering
adaptasi, karena rasa agak maksimal masih sisa sedikit habis, terkadang ada sisa
eneg, diberikan bertahap dari yang diberikan, namun dikit.
• Nafsu makan mulai membaik, lebih banyak dari hari • Pola makan lebih baik,
ditandai dengan mau makan sebelumnya (saat kunjungan setelah konseling dilakukan
dengan lauk dan sayur walau 1) • Hasil penimbangan : 7,9
belum habis • Konsumsi makan lebih baik
• Hasil penimbangan BB : 7,6 dari kunjungan 1 (makan lauk Status Gizi
hewani 2-3x dan mulai suka • BB/TB = kurus
Status Gizi : sayuran) • BB/U = gizi buruk
• BB/TB = sangat kurus • Hasil penimbangan : 7,7 • TB/U = sangat pendek
• BB/U = gizi buruk
• TB/U = sangat pendek Status Gizi
• BB/TB = sangat kurus
• BB/U = gizi buruk
• TB/U = sangat pendek
Kesimpulan dan Saran

KESIMPULAN : SARAN :
1. Pemberian F-100 bertahap sesuai
daya terima anak, ditingkatkan Perlu kerja sama dengan kader
bertahap sesuai ukuran yang dan perangkat desa, untuk
sesuai/standar terdapat memberikan motivasi bagi ibu
penambahan berat badan walau balita yang mempunyai
permasalahan berat badan
status gizi belum sampai status
gizi normal
2. Konseling membantu ibu balita
memahami pentingnya makanan
bergizi bagi buah hatinya
BEBERAPA RANGKAIAN KEGIATAN UNTUK MEMUTUS RANTAI GIZI BURUK
Kegiatan di SMP : Sarapan Pagi Bersama, Minum Fe dan Literasi Gizi
Kegiatan di SMA : Sarapan Pagi Bersama, Minum Fe dan Literasi Gizi
Kelas Bumil
Kelas Balita
Posyandu BGM dan Garis Kuning di Desa
Posyandu BGM dan Garis Kuning di Desa
Posyandu BGM dan Garis Kuning di Desa
Posyandu BGM dan Garis Kuning di Desa
Bersama Mahasiswa PKL Ajari Ibu Balita membuat F-100 dan Modifikasi Biskuit
Praktek membuat F-100 pada ibu balita di desa
Balita mencoba minum F-100
Kelas BIGIBA (Bikin Gizi Baik)
Pemeriksaan balita oleh dokter dalam Kelas BIGIBA
Diary Pertumbuhan Balita di Kelas BIGIBA

Anda mungkin juga menyukai