Ansin Devi GDS Fiks
Ansin Devi GDS Fiks
Di Susun Oleh :
DEVI YULIYANTI
NIM SN211028
Hari : Minggu
Tanggal : 9 Januari 2022
Jam : 12.00 WIB
A. Keluhan Utama :
Klien mengatakan lemas
B. Diagnosis Medis :
Diabetes mellitus
C. Diagnosis Keperawatan :
Risiko ketidakstabilan kadar gula darah ditandai dengan gangguan status
kesehatan fisik (00179)
D. Data yang mendukung diagnosis keperawatan :
DS :Klien mengatakan lemas
DO :
Klien tampak berbaring ditempat tidur
Klien tampak pucat
TD: 148/90 MmHg, N: 90x/menit, S: 37,2°C RR: 22x/menit
Tingkat kesadaran = composmentis
E. Dasar pemikiran :
Diabetes mellitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan
komplikasi kronik padamata, ginjal, saraf dan pembuluh darah, disertai lesi
(Masjoer, 2011).
F. Prinsip tindakan keperawatan :
Alat dan Bahan:
1) Alat GDS
2) stik GDS (pastikan tanggalnya masih dapat digunakan)
3) alcohol swab
4) jarum
5) sarung tangan
6) kassa
7) sampah benda tajam
Prosedur:
a) Tanya pasien untuk duduk dan jelaskan prosedur yang akan dilakukan
terhadap pasien
b) Mencuci tangan
c) Tentukan lokasi untuk sampel darah, umumnya berada di jari
d) gunakan alcohol swab untuk membersihkan lokasi penusukan dan
tunggu alcohol kering
e) masukkan stik GDS kealat monitor GDS
f) gunakan jarum sekali pakai untuk menusuk jari dan menghasilkan darah
dan buang di tempat sampah benda tajam
g) masukkan/oleskan darah kestik GDS
h) tempatkan alcohol swab dan kassa kelokasi penusukan dan tekan atau
biarkan pasien memegangnya sampai perddarahan berhenti
i) baca dan catat hasil GDS
j) beritahu pasien hasil GDS dan jelaskan
k) bereskan dan buang peralatan yang sudah tidak terpakai lagi
G. Analisis tindakan :
Pemeriksaan gula darah digunakan untuk mengetahui kadar gula darah
seseorang. Macam-macam pemeriksaan gula darah menurut kriteria
diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan:
1. Glukosa plasma sewaktu ≤ 200 mg/dl (11,1 mmo/L)
2. Glukosa plasma puasa ≤ 140 mg/dl (7,8 mmol/L)
3. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah
mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) ≤ 200 mg/dl.
Pemeriksaan gula darah/ GDS ini dilakukan karena klien juga mempunyai
riwayat DM sebelumnya sehingga pemeriksaan ini sangat penting
dilakukan untuk pengobatan lanjutan.
H. Bahaya dilakukannya tindakan :
Terkadang sering terjadi penetapan kadar glukosa yang bervariasi,
tergantung pada laboratorium, dan metode yang digunakan. Kerusakan alat
(glukometer) dapat menurunkan keakuratan pemeriksaan gula darah, hal ini
tidak dapat untuk menegakkan suatu diagnose, maka dari itu cek alat terlebih
dahulu sebelum melakukan pengukuran GDS.
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan :
- Observasi TTV
- Berikanposisi yang nyaman
- Berikan insulin sesuai advise dokter
J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan :
DS :Klien mengatakan susah menggerakan tubuh
DO :
Klien tampak berbaring ditempat tidur
Saat melakukan aktivitas ditempa tidur dibantu oleh keluarga
TD: 130/80 MmHg, N: 90x/menit, S: 37,2°C RR: 22x/menit
Tingkat kesadaran = composmentis
Hasil GDS 324 mg/dl
A :Masalah belum teratasi
P :Lanjutkan intervensi :
- Monitor keadaan umumdan GDSnya
- Monitor tanda-tanda vital
K. Evaluasi diri
Tindakan ini sudah dilakukan sesuai prosedur. Pemeriksaan GDS telah
dilakukan. Diperlukan ketelitian untuk pengecekan alat glukometernya agar
hasilnya akurat dan dapat untuk menegakkan diagnosa.
DAFTARPUSTAKA
Mansjoer, Arif, Dkk. (2011). Kapita Selekta Kedokteran: Edisi Ketiga Jilid Pertama.
Cetakan Ke8.Jakarta: Media Aesculapius
Mengetahui,
Mahasiswa Praktikan, Pembimbing Klinik/CI,
( Devi Yuliyanti) ( )