Hum
Chandera Halim, S.H., M.Hum
Cetakan ke- 05 04 03 02 01
Tahun 22 21 20 19 18
ISBN: 978-602-7821-78-1
Praktik Peradilan Perdata
PRAKATA
Januari 2018
Penulis
Daftar Isi
PRAKATA.................................................................................... v
Bab I
PENGANTAR.............................................................................. 1
A. Penegakan Hukum Perdata Melalui Pengadilan................... 1
B. Dasar hukum mengajukan permohonan dan gugatan......... 7
C. Pihak-pihak dalam perkara..................................................... 10
D. Kuasa Hukum Para Pihak........................................................ 14
E. Kewenangan Pengadilan.......................................................... 18
F. Cara Mengajukan Gugatan...................................................... 33
G. Proses Peradilan Perdata.......................................................... 41
Bab II
DOKUMEN-DOKUMEN UNTUK PERADILAN
PERDATA..................................................................................... 49
A. Surat Kuasa................................................................................ 50
B. Surat Gugatan............................................................................ 63
C. Jawaban Tergugat...................................................................... 102
D. Replik......................................................................................... 118
E. Duplik........................................................................................ 132
F. Daftar Bukti Tulis...................................................................... 135
G. Kesimpulan atau Konklusi....................................................... 141
H. Putusan...................................................................................... 149
Praktik Peradilan Perdata
Bab III
PROSES PERADILAN PERDATA........................................... 169
A. Beberapa kemungkinan pada Sidang pertama ..................... 172
B. Acara pemeriksaan secara verstek.......................................... 172
C. Sidang Upaya Damai Melalui Mediasi.................................... 172
D. Sidang Putusan Damai............................................................. 177
E. Sidang Pembacaan Gugatan.................................................... 178
F. Sidang Penyerahan Jawaban Tergugat.................................... 181
G. Sidang Penyerahan Replik....................................................... 187
H. Sidang Penyerahan Duplik...................................................... 193
I. Sidang Penyerahan Bukti Tertulis Dari Penggugat............... 196
J. Sidang Pengajuan Bukti Tertulis Dari Pihak Tergugat.......... 200
K. Sidang Pemeriksaan Saksi dari Penggugat............................. 203
L. Sidang Pemeriksan Saksi Dari Tergugat................................. 213
M. Pemeriksaan Saksi Ahli Penggugat/Tergugat........................ 223
N. Sidang Pemeriksaan Setempat................................................. 232
O. Sidang Pengangkatan Sumpah sebagai Alat Bukti................ 235
P. Sidang Penyerahan Kesimpulan.............................................. 237
Q. Sidang Pembacaan Putusan..................................................... 239
viii
Bab I
PENGANTAR
2
Pengantar
3
Praktik Peradilan Perdata
4
Pengantar
Hukum Perdata
hak, kewajiban, dan tanggung jawab antara orang yang satu dengan
yang lain, dalam hubungan keluarga atau hubungan kemasyarakatan
5
Praktik Peradilan Perdata
6
Pengantar
Hukum Perdata
7
Praktik Peradilan Perdata
8
Pengantar
9
Praktik Peradilan Perdata
10
Pengantar
11
Praktik Peradilan Perdata
12
Pengantar
13
Praktik Peradilan Perdata
14
Pengantar
15
Praktik Peradilan Perdata
maju ke pengadilan (Pasal 118, 123 HIR). Orang yang ditunjuk untuk
mewakili ke pengadilan berdasarkan surat kuasa disebut sebagai
kuasa hukum para pihak. Menurut ketentuan HIR, orang yang
ditunjuk sebagai kuasa hukum para pihak tidak harus seorang sarjana
hukum atau seorang yang berprofesi sebagai advokat/pengacara (lihat
ketentuan Pasal 123 HIR, 147 Rbg). Tetangga dekat, saudara, teman
dari para pihak menurut HIR dapat saja ditunjuk sebagai kuasa hukum
para pihak asal diberi kuasa dengan surat kuasa untuk keperluan
tersebut. Saat ini menurut ketentuan Undang-Undang Nomor 18
tahun 2003 tentang Advokat (selanjutnya disebut UU Advokat),
orang yang diberi kuasa oleh para pihak dan menjalankannya sebagai
profesi, haruslah seorang advokat dengan syarat-syarat yang lebih ketat
(lihat ketentuan Pasal 1 angka 1). Meskipun sudah ada UU Advokat,
berdasarkan ketentuan Pasal 123 HIR yang belum dicabut, di beberapa
Pengadilan masih diperbolehkan seorang kuasa hukum yang bukan
sarjana hukum atau advokat mewakili para pihak di pengadilan. Kuasa
hukum yang demikian disebut dengan kuasa insidentil. Artinya, hanya
boleh mewakili para pihak secara insidentil yakni pada perkara tersebut
saja, dan tidak boleh dipergunakan sebagai profesi. Dalam praktik
dewasa ini, kuasa hukum pada umumnya adalah advokat.
Kuasa yang diberikan oleh para pihak kepada seseorang untuk
mewakili menurut ketentuan HIR dapat diberikan secara lisan di
muka persidangan, atau secara tertulis (Pasal 123 HIR). Dalam
praktik kuasa umumnya dibuat secara tertulis dan disebut dengan
surat kuasa. Surat kuasa yang dikenal dalam HIR adalah surat khusus
(bijzondere schriftelijke machtiging) (Muhammad, 1990: 78), yakni surat
kuasa khusus untuk mewakili berperkara di pengadilan. Penjelasan
ini kemudian ditambah dengan yurisprudensi serta ketentuan dari
Mahkamah Agung.
Yurisprudensi yang menjelaskan surat kuasa khusus, antara lain:
a. Putusan Pengadilan Tinggi Bandung No.149/Pdt/G/1972.
b. Putusan MA No.296K/Sip/1970: harus menyebut nama-nama
para pihak dan pokok perkaranya;
16
Pengantar
17
Praktik Peradilan Perdata
E. Kewenangan Pengadilan
1. Kewenangan Absolut
Hukum formil memuat peraturan mengenai bagaimana caranya
menegakkan hukum materiil yang dilanggar melalui pengadilan
(Mertokusumo, 2010: 2). Pengadilan adalah salah satu lembaga
penegak hukum. Lembaga penegak hukum lainnya adalah kepolisian,
kejaksaan, dan advokat atau pengacara) yang nantinya diharapkan para
penegak hukum ini saling bahu membahu menegakan hukum dan
keadilan. Kekuasaan untuk menegakkan hukum melalui pengadilan
disebut dengan kekuasaan kehakiman.
Pasal 1 angka 1 UU Nomor 48 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok
Kekuasaan Kehakiman merumuskan batasan kekuasaan kehakiman
secara komprehensif, yakni kekuasaan negara yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik
Indonesia. Kekuasaan kehakiman atau kekuasaan yudikatif atau
kekuasaan menegakkan hukum dilakukan oleh pengadilan melalui
proses peradilan. Peradilan adalah proses penegakan hukum dalam
hal ada tuntutan hak atau perkara oleh lembaga negara yang mandiri
dengan hasil akhir berupa putusan yang mengikat. Tugas pokok
pengadilan sebagai penyelenggara kekuasaan kehakiman adalah
menerima, memeriksa, mengadili, dan menyelesaikan setiap perkara
yang diajukan padanya (Mertokusumo, 2010: 113).
Pasal 24 ayat (2) UUD 1945 hasil amandemen ketiga menentukan
bahwa kekuasaan kehakiman di Indonesia dilakukan oleh:
1. sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada
di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan
18
Pengantar
19
Praktik Peradilan Perdata
MK MA RI
UU 24/03 14/85, s.d.u UU 5/04, s.d.u UU 3/093
UU 2/86, s.d.u
PN UU 8/04, s.d.u PA PTUN PM,PMT
UU 49/09
UU 7/89, s.d.u UU 5/86, s.d.u UU 31/97
UU 3/06, s.d.u UU 9/04, s.d.u
P. Ekonomi PHI P. Anak UU 50/09 UU 51/09
UU 18/01
UU Drt.7/55 UU 2/04 UU 11/12
P. Pajak Ps.27(1)
P. Niaga P. HAM P. Tipikor UU 48/2009
Penj.Ps.9(1)
UU 51/2009
UU 4/98 UU 26/00 UU 46/09
s.d.u 37/04 P. Perikanan UU 3/04 s.d.u 45/09
20
Pengantar
21
Praktik Peradilan Perdata
22
Pengantar
23
Praktik Peradilan Perdata
24
Pengantar
25
Praktik Peradilan Perdata
f. Pengadilan Pajak
Di dalam ketentuan Pasal 24 ayat (2) UUD 1945 (amandemen
ketiga) ditentukan bahwa:
“Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah
Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam
lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama,
lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha
negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi”.
Berdasarkan ketentuan Pasal 24 ayat (2) UUD 1945 tersebut,
sebagaimana juga ditentukan di dalam Pasal 18 dan Pasal 25 ayat (1)
Undang-Undang No.48 Tahun 2009, badan-badan peradilan yang
berada di bawah Mahkamah Agung hanyalah:
a) Badan Peradilan Umum
b) Badan Peradilan Agama
c) Badan Peradilan Militer
d) Badan Peradilan Tata Usaha Negara.
Di dalam masing-masing badan peradilan tersebut selanjutnya
dapat dibentuk pengadilan khusus ( Pasal 27 ayat 1 UU No.48 Tahun
2009). Berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat 1 UU No.48 Tahun 2009,
setiap pembentukan pengadilan khusus harus dimasukkan ke dalam
salah satu lingkungan badan peradilan (umum, agama, militer, tata
usaha negara).
Dari ketentuan Pasal 25 ayat 1 dan Pasal 27 ayat 1 UU No.48 Tahun
2009 dapat dilihat bahwa:
a) struktur lingkungan badan peradilan di lingkungan badan
peradilan, yakni peradilan umum, agama, militer dan tata
usaha negara. sifatnya limitatif. Hanya ada empat lingkungan
badan peradilan. Tidak dimungkinkan badan peradilan lain di
luar keempat lingkungan badan peradilan yang telah disebut.
b) Konsekuensi dari prinsip limitatif tersebut, pengadilan baru
yang dibentuk harus dimasukkan ke dalam salah satu dari
empat badan peradilan yang ada.
26
Pengantar
27
Praktik Peradilan Perdata
28
Pengantar
29
Praktik Peradilan Perdata
30
Pengantar
31
Praktik Peradilan Perdata
32
Pengantar
33
Praktik Peradilan Perdata
2. Secara kumulasi
Puluhan orang korban kecelakaan kereta api sebagai penggugat
dapat maju bersama-sama menggabungkan diri dalam suatu
gugatan PMH melawan tergugat. Ini namanya kumulasi
subyektif (Mertokusumo, 2010: 71). Dalam kumulasi subyektif
identitas seluruh pihak yang bersama-sama mengajukan
gugatan harus dicantumkan dalam surat gugatan. Ini lebih
efisien dari pada mengajukan gugatan sendiri-sendiri atau
secara individual. Putusan yang diperoleh juga sama untuk
seluruh penggugat.
3. Secara class action
Dalam kasus pencemaran lingkungan hidup misalnya, seluruh
warga desa yang berjumlah ribuan yang menggugat perusahaan
yang mencemarkan lingkungan hidup dan merugikan warga
desa tersebut, dapat menggugat secara class action. Di dalam
tata hukum acara perdata Indonesia, class action atau gugatan
perwakilan kelompok diberikan batasan sebagai tata cara
pengajuan gugatan, dalam mana satu orang atau lebih yang
mewakili kelompok mengajukan gugatan untuk diri atau diri-
diri mereka sendiri dan sekaligus mewakili kelompok orang
yang jumlahnya banyak, yang memiliki kesamaan fakta atau
dasar hukum antara wakil kelompok dan anggota kelompok
dimaksud (lihat ketentuan Pasal 1 PERMA Nomor 1 Tahun
2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan kelompok). Gugatan
class action berasal dari Inggris, kemudian dianut di negara-
negara jajahannya, seperti Amerika Serikat, Australia, India,
Kanada, hingga ke beberapa negara Eropa Kontinental serta
Indonesia (Adi Nugroho, 2010). Dalam kasus pencemaran
lingkungan di atas. Salah satu warga atau berberapa warga
dapat maju mewakili kepentingannya sekaligus kepentingan
seluruh warga desanya untuk menggugat perusahaan. Bedanya
dengan kumulasi salah satunya adalah, dalam class action
identitas yang dicantumkan dalam gugatan cukup identitas
34
Pengantar
35
Praktik Peradilan Perdata
36
Pengantar
37
Praktik Peradilan Perdata
38
Pengantar
3. Kewenangan pengadilan
Ada dua kewenangan yang harus diperhatikan, yakni
kewenangan pengadilan secara absolut dan relatif. Apabila
kewenangan absolut tidak dipenuhi, hakim secara ex officio
akan menyatakan dirinya tidak wenang dan gugatan dinyatakan
tidak diterima (Pasal 132 BRv, 134 HIR, 160 RBg). Apabila
kewenangan relatif dilanggar dan pihak tergugat mengajukan
eksepsi, maka hakim akan menyatakan dirinya tidak wenang
dan gugatan dinyatakan tidak diterima (Pasal 135 HIR).
4. Menyusun Surat Gugatan
Gugatan dapat diajukan secara lisan atau tertulis. Gugatan
secara lisan dalam praktik juga akan dituliskan oleh panitera
berdasarkan keterangan lisan yang dikemukakan oleh
Penggugat ketika mengajukan mendaftaran gugatan lisan.
Gugatan secara tertulis disusun dengan membuat surat gugatan
dengan berpedoman pada ketentuan Pasal 8 No.3 BRv.
5. Menyiapkan jaminan pemenuhan hak apabila gugatan
dikabulkan
Penggugat perlu mempersiapkan jaminan pemenuhan haknya
terpenuhi apabila gugatannya dikabulkan. Hukum acara
perdata menyediakan sarana untuk jaminan pemenuhan
hak penggugat, yakni melalui lembaga sita jaminan, uang
dwangzom, serta gijzeling.
Apabila penggugat hendak mengajukan permohonan sita jaminan,
maka dalam posita perlu dikemukakan alasan-alasan perlunya
dilakukan sita jaminan terhdap harta keayaan milik tergugat atau
benda yang menjadi obyek sengketa. Alasan-alasan tersebut bisanya
dikemukakan pada bagian akhir posita setelah dasar hukum.
Permohonan sita jaminan diperlukan untuk menjamin dipenuhinya
putusan hakim apabila gugatan dikabulkan dan tergugat tidak
bersedia melaksanakan putusan secara suka rela. Dasar hukum
untuk mengajukan diatur di dalam Pasal 197, 199, 202, 226, 227
39
Praktik Peradilan Perdata
HIR, serta Pasal 728, 747, 750a, 751-757, 763h-763k,823 BRv. Benda
yang dimohonkan untuk disita jaminan harus jelas kualifikasi dan
kepemilikannya. Dalam gugatan wanprestasi hutang piutang misalnya,
penggugat dalam surat gugatannya dapat mengajukan permohonan sita
terhadap harta benda debitur sebagai tergugat, baik bergerak maupun
tetap, senilai dengan nilai gugatan yang tuntutkan. Benda obyek
sengketa atau harta kekayaan tergugat yang dimohonkan penyitaan
harus jelas spesifikasinya. Misalnya kalau mobil harus dijelaskan
jenisnya, merknya, tahun pembuatan, warna, cc, No.BPKB, No.Polisi.
Apabila tanah, sebutkan jenis tanah apa, hak kepemilikannya, alamat,
luas, batas-batas.
Untuk menjamin secara tidak langsung agar tergugat apabila
dikalahkan memenuhi isi putusan (terutama yang bersifat
condemnatoir), penggugat juga dapat mengajukan upaya paksa:
a. Gijzeling
b. Uang dwangzom
Gijzeling adalah upaya paksa tidak langsung kepada tergugat
apabila terlambat atau tidak bersedia memenuhi isi putusan
condemnatoir secara suka rela dengan cara disandera. Gijzeling dikenal
di dalam ketentuan Pasal 209-224 HIR. Lembaga gijzeling pernah tidak
diberlakukan berdasarkan SEMA No.2 Tahun 1964 karena dianggap
bertentangan dengan pancasila. Namun berdasarkan kebutuhan, yakni
banyaknya debitur nakal yang mencoba melarikan hartanya untuk
menghindari putusan hakim, lembaga gijzeling dapat dituntukan
kembali berdasarkan PERMA Nomor 1 tahun 2000. Apabila Penggugat
hendak mengajukan permohonan gijzeling, maka harus dirumuskan
tuntutan tersebut di dalam petitum dengan jelas, berapa lama tergugat
harus menjalani hukuman paksa badan apabila tidak melaksanakan
putusan.
Uang dwangzom merupakan upaya paksa secara tidak langsung
juga kepada tergugat agar bersedia untuk melaksanakan isi putusan
condemnatoir, dengan cara membayar setiap hari atau bulan
keterlambatannya memenuhi isi putusan yang sudah in kracht.
40
Pengantar
Dasar hukumnya diatur di dalam pasal 606a dan 606b BRv. Di dalam
petitumnya penggugat dapat mengajukan tuntutan agar tergugat
membayar uang dwangzom kepada penggugat untuk setiap hari
keterlambatan tergugat melaksanakan putusan hakim. Jumlahnya
harus disebut, misalnya Rp.50.000,- setiap hari keterlambatan
memenuhi isi putusan in kracht. MA mengeluarkan yurisprudensi
No. 791 K/Sip/1972) yang menyatakan bahwa tuntutan dwangzom
hanya diperuntukkan bagi putusan comdemnatoir yang tidak berupa
pembayaran sejumlah uang (lihat juga Harifin A.Tumpa, jilid I, 1992:
3). Pengadilan tidak jarang mengabulkan beberapa permohonan
uang paksa, seperti Putusan MA No.38K/Sip/1967 (Harifin A.Tumpa,
1992, jilid II: 58); Putusan PN TEGAL Nomor 12/Pdt.G/2014/PN
Tgl. Tahun 2014 (http://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan
/99cc1c5019c9c1859cb4587ef3ab19c5, diakses 6 Oktober 2015);
Putusan PN SENGKANG Nomor 16 /Pdt.G/2014/PN.Skg Tahun
2014 (http://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/8d59629459
4c9fa831d9aff1f9661601, diakses tanggal 6 Oktober 2015); Putusan
PN KLATEN Nomor 58/PDT.G/2011/PN.KLT Tahun 2012 (http://
putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/582f65b11575f7 46347
0c 8dac684cca8, diakses 6 Oktober 2015); Putusan PTA Surabaya
No.198/Pdt/G/2009/PTA Sby (file:///C:/Users/SUNDARI/Downloads/
PERDATA__-198_Pdt.G_2009_PTA.Sby.pdf, diakses 6 Oktober 2015).
41
Praktik Peradilan Perdata
42
Pengantar
5. Duplik
Terhadap replik yang diserahkan penggugat kepada tergugat,
tergugat masih dapat menanggapi dengan mengajukan duplik.
Inilah yang disebut dengan proses jawab menjawab, hingga
segala fakta yang menjadi sengketa dikemukakan semua.
6. Pembuktian dari penggugat dan tergugat
Setelah acara jawab menjawab dianggap selesai, selanjutnya
para pihak mengajukan pembuktian. Sesuai dengan asas
hakim pasif dan penafsiran terhadap ketentuan Pasal 163
HIR (Sundari, 2013: 149), yang membuktikan dalam perkara
perdata adalah para pihak dan bukan hakim. Hakim hanya
memerintahkan saja kepada para pihak untuk mengajukan
bukti-bukti mereka. Hakim selaku pemimpin sidang hanya
menunjukkan bukti-bukti apa saja yang dapat diajukan
menurut hukum.
Dalam perkara perdata, para pihak dapat mendukung
kebenaran dalil-dalil dalam gugatan, jawaban, replik, maupun
duplik mereka dengan: Surat, saksi, pengakuan, persangkaan,
sumpah, pemeriksaan setempat, serta keterangan ahli (lihat
ketentuan Pasal 164 HIR, 1866 BW; 153, 154 HIR).
7. Penyerahan kesimpulan
Penyerahan kesimpulan sebenarnya tidak diatur dan tidak
diwajibkan oleh HIR, namun dalam praktik kebiasaan hakim
memberi kesempatan kepada kedua pihak untuk masing-
masing menyerahkan kesimpulan. Kesimpulan berisi ringkasan
jalannya persidangan, pembuktian, serta analisis masing-
masing pihak atas hasil persidangan dan pembuktian mereka.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 130 HIR, sebelum hakim
menjatuhkan putusan para pihak masih diberi kesempatan
berdamai selama proses persidangan dan sebelum hakim
menjatuhkan putusan. Apabila pada tahap ini para pihak
mencapai kata sepakat untuk damai, maka putusan dari hakim
43
Praktik Peradilan Perdata
1
Istilah pemohon kepailitan dapat disimpulkan dari ketentuan dalam Undang-Undang Nomor
37 tahun 2004 tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
2
Lihat ketentuan Pasal 8 UU Nomor 37 Tahun 2004
3
Lihat ketentuan Pasal 8 ayat 5 UU Nomor 37 Tahun 2004
44
Pengantar
45
Praktik Peradilan Perdata
46
Pengantar
47
Bab II
DOKUMEN-DOKUMEN
UNTUK PERADILAN PERDATA
A. Surat Kuasa
1. Pengertian
Para pihak yang berperkara di pengadilan dapat maju sendiri
atau dapat diwakili oleh orang lain (Pasal 118, 123 HIR). Orang
yang mewakili para pihak berperkara perdata di pengadilan disebut
dengan kuasa hukum. Apabila penggugat atau tergugat hendak minta
bantuan untuk diwakili kuasa hukum, maka mereka harus membuat
surat kuasa. Surat kuasa adalah surat yang dibuat oleh penggugat atau
tergugat dengan kuasa hukumnya, berisi kesepakatan pemberian kuasa
kepada penerima kuasa untuk mewakili penggugat atau tergugat maju
berperkara di pengadilan. Pemberian kuasa secara umum ada dua,
yakni pemberian kuasa khusus dan pemberian kuasa umum (Pasal
1795 BW). Pemberian kuasa untuk mewakili berperkara di pengadilan
harus berupa pemberian kuasa khusus, yakni dengan Surat Kuasa
Khusus. Mengenai ketentuan pembuatan Surat Kuasa Khusus harus
diperhatikan SEMA yang berlaku (SEMA Nomor 6 Tahun 1994; SEMA
Nomor 7 Tahun 2012).
Pihak yang dimintai bantuan sebagai kuasa hukum biasanya adalah
seorang advokat atau pengacara. Advokat adalah orang yang berprofesi
memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan yang
memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan Undang-Undang
(lihat ketentuan Pasal 1 angka 1 UU Nomor 18 Tahun 2003 tentang
Advokat). Seseorang yang sudah diangkat sebagai advokat akan diberi
kartu tanda pengenal advokat. Kartu tanda pengenal tersebut harus
disertakan dan harus dapat ditunjukkan dalam persidangan apabila
diminta oleh hakim.
Surat kuasa yang dipergunakan untuk mewakili para pihak
berperkara berdasarkan ketentuan Pasal 123 HIR adalah surat
kuasa yang bersifat khusus. Surat kuasa khusus maksudnya surat
kuasa yang diperuntukkan khusus untuk menangani suatu perkara
dalam suatu tingkat pemeriksaan. Misalnya, menangani perkara di
pemeriksaan tingkat pertama, tingkat banding, tingkat kasasi, atau
tingkat peninjauan kembali. Satu surat kuasa khusus dapat saja dibuat
50
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
51
Praktik Peradilan Perdata
52
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
53
Praktik Peradilan Perdata
54
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
55
Praktik Peradilan Perdata
56
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
57
Praktik Peradilan Perdata
58
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
59
Praktik Peradilan Perdata
Legalisir
No.2365/L/V/2000
Yang bertanda tangan di bawah ini: Endang Siwi Pujiasih,S.H, Notaris di
Sleman, menerangkan bahwa telah memberitahukan dengan jelas isi surat
ini kepada: 1. Tuan Pardi Sistomo, Tani, bertempat tinggal di Sido Waluyo,
Kec.Sidowaluyo, TK II Lampung, pemegang Kartu tanda penduduk
No.172006004310/25-7-1938; 2. Tuan Sugiyo Utomo, Tani, Mejing
RT 2 RW 22, Kel.bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul, pemegang
Kartu tanda penduduk No.1720060043110/30-06-1942; 3. Ny.Nrimo
Pawiro, ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Mejing RT 2 RW 22, Kel.
bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul, pemegang kartu penduduk No.
7112446919/2074/6816 -----------------------------------------------------------
Yang ketiganya saat ini berada di Sleman---------------------------------------
Yang ketiganya sudah saya kenal ------------------------------------------------
Sesudah ini maka penghadap membubuhkan tanda tangan/cap ibu jari
tangan kirinya di hadapan saya, Notaris----------------------------------------
60
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
61
Praktik Peradilan Perdata
E.Sundari,S.H xxxx
SURAT KUASA
62
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
Untuk dan atas nama pemberi kuasa bertindak sebagai kuasa hukum
pemberi kuasa selaku para tergugat/terbanding, untuk mengajukan kasasi
terhadap putusan perkara perdata dengan No.xxx. yang diputus PN Sleman
pada tanggal… jo.Putusan PT DIY No.yyy yang diputus pada tanggal .....
Dan diberitahukan pada tanggal … ----------------------------------------------
Untuk maksud tersebut di atas, kepada penerima kuasa tersebut diberi kuasa
untuk dan atas nama pemberi kuasa mendampingi dan/ atau menghadap
dan berbicara di muka lembaga/pejabat yang berwenang serta instansi
lain atau pihak-pihak yang bersangkutan, mengajukan permohonan
kasasi, mengajukan memori kasasi, menghadap di persidangan kasasi
apabila diperlukan, mengajukan permohonan lain yang dianggap
perlu, menjalankan perbuatan-perbuatan atau memberikan keterangan-
keterangan yang menurut hukum harus dijalankan atau diberikan oleh
seorang kuasa hukum, dan pada prinsipnya melakukan segala sesuatu yang
dianggap perlu oleh penerima kuasa dalam perkara kasasi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku-----------------------------------
Surat kuasa ini diberikan dengan hak substitusi dan mulai berlaku sejak
ditandatangani----------------------------------------------------------------------
E.Sundari,SH,M.Hum. Suwarno
Bektiyono
B. Surat Gugatan
Penggugat yang hendak mengajukan gugatan secara tertulis harus
membuat surat gugatan. Berdasarkan ketentuan Pasal 8 no.3 Rv surat
gugatan harus memuat tiga hal yakni: identitas para pihak, dasar
gugatan atau posita, dan tuntutan atau petitum. Ketiga hal tersebut
merupakan isi surat gugatan secara substansial. Sebagai sebuah surat,
secara keseluruhan surat gugatan harus memuat hal-hal sebagai
berikut.
63
Praktik Peradilan Perdata
a. Perihal
Perihalnya adalah obyek gugatan yang akan diajukan. Misalnya:
gugatan PMH, gugatan PMH perlindungan konsumen, gugatan
wanprestasi jual beli, gugatan perceraian, gugatan PMH dalam
pembagian warisan, gugatan PMH dalam pembebasan tanah,
dan sebagainya.
b. Lampiran (kalau ada)
Dalam lampiran ditulis lampiran yang biasa diajukan dalam
gugatan yakni: foto kopi kartu identitas advokat dan surat
kuasa (apabila menggunakan kuasa hukum)
c. Alamat pengadilan yang dituju
Alamat pengadilan yang dituju adalah pengadilan yang
berwenang baik secara absolut maupun secara relatif untuk
memeriksa gugatan yang diajukan. Surat gugatan ditujukan
kepada Ketua pengadilan yang berwenang. Misalnya: “Kepada:
Yth.Ketua Pengadilan Negeri Sleman”, “Kepada: Yth.Ketua
Pengadilan Agama Wonosari”, Kepada: Yth.Ketua Pengadilan
Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Ketua PN
Sleman.”, Kepada: Yth.Ketua Mahkamah Agung RI, melalui
Ketua Pengadilan Negeri Sleman.”. Di bawahnya ditulis alamat
pengadilan yang bersangkutan, misalnya: “Di jalan Paramya
No.1 Beran Sleman”, atau kalau tidak tahu persis jalannya
cukup ditulis “Di Sleman”.
d. Identitas kuasa hukum (apabila menggunakan kuasa hukum)
dan penggugat
Identitas para pihak yang ditulis pertama adalah identitas
penggugat atau para penggugat dan kuasa hukumnya (apabila
menggunakan kuasa hukum). Setelah itu di bawahnya ditulis
identitas pihak yang digugat. Identitas kuasa hukumnya
meliputi: nama, pekerjaannya selaku advokat atau bukan,
alamat, serta dasar surat kuasanya (dengan menyebutkan
tanggal dibuatnya surat kuasa). Setelah identitas kuasa hukum
64
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
65
Praktik Peradilan Perdata
66
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
67
Praktik Peradilan Perdata
68
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
Dengan hormat,
Yang bertandatangan di bawah ini, E.Sundari,S.H,M.Hum., Advokat
yang beralamat di Jl.Gejayan Gg.Jembatan Merah V, No.63, Kaliwaru
RT.05/RW.35, Condongcatur, Depok, Sleman, berdasarkan surat khusus
69
Praktik Peradilan Perdata
70
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
71
Praktik Peradilan Perdata
72
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
E.Sundari,S.H,M.Hum.
73
Praktik Peradilan Perdata
Dengan hormat,
Yang bertandatangan dibawah ini saya :
Ridwan Syaidi Tarigan, SH, Advokat dari kantor hukum Ridwan Syaidi
Tarigan & Partners beralamat di Jl. Kartika Rt.003/04 No. 32 A Meruya
Utara Jakarta Barat 11620 berdasarkan surat kuasa (terlampir), bertindak
untuk dan atas nama :
Julian Aspiradian, beralamat Jl. Karya utama no 22 Jakarta Barat, dalam
hal ini memilih tempat kediaman hukum (domisili) di kantor kuasanya
tersebut diatas. Hendak menandatangani dan memajukan surat gugatan
ini, selanjutnya akan disebut PENGGUGAT.
Dengan ini PENGGUGAT hendak mengajukan gugatan terhadap:
Junet bin Cekak, bertempat tinggal di Jl. Teuku Umar No.12 Jakarta
Selatan, selanjutnya akan disebut TERGUGAT.
Adapun mengenai duduk persoalannya adalah sebagai berikut :
1. Bahwa pada tanggal 29 Agustus 2007 TERGUGAT telah mengadakan
perjanjian jual beli mobil dengan PENGGUGAT, dengan merk Toyota
Alphard dengan nomor polisi B 360 LU seharga Rp. 450.000.000,-
(empat ratus lima puluh juta rupiah), seperti terbukti dari perjanjian
yang ditandatangani oleh Penggugat tertanggal 29 Agustus 2007 (vide
bukti P-1, foto copy terlampir);
2. Bahwa sebagai pelaksanaan dari perjanjian tersebut diatas,
PENGGUGAT juga telah membayar Uang Panjer (Down Payment)
74
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
sebagai tanda jadi sebesar 10% (sepuluh persen) dari nilai perjanjian,
yaitu sebesar Rp.45.000.000,- (empat puluh lima juta rupiah) seperti
terbukti dalam kwitansi tanda penerimaan uang tertanggal 29 Agustus
2007 (vide bukti P-2, foto copy terlampir);
3. Bahwa dalam perjanjian tersebut diatas juga disepakati bahwa
pelunasan akan dilaksanakan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
kalender sejak ditandatangani perjanjian yaitu jatuh pada tanggal 05
September 2007;
4. Bahwa pada tanggal 01 September 2007, PENGGUGAT berniat
untuk melunasi harga yang telah disepakati tersebut, namun ketika
PENGGUGAT datang ke showroom milik PENGGUGAT oleh
Customer Service yang pada saat itu bertugas pada Showroom milik
TERGUGAT, mobil yang dimaksud dinyatakan telah terjual.
5. Bahwa ternyata pada tanggal 31 Agustus 2007 Tergugat telah tidak
menepati janjinya dengan melakukan transaksi penjualan terhadap
mobil sebagaimana dimaksud dengan Sdr. Tukul bin Tajir seharga
Rp. 650.000.000,- (enam ratus lima puluh juta rupiah) sebagaimana
terbukti dalam kwitansi tanda penerimaan uang tertanggal 31 Agustus
2007 (vide bukti P-3, foto copy terlampir);
6. Bahwa PENGGUGAT juga telah menyampaikan teguran secara lisan
kepada TERGUGAT, dan meminta pengembalian uang panjer (Down
Payment) namun TERGUGAT tidak mengindahkannya dan kemudian
menawarkan untuk mengganti dengan kendaraan lain yang sama
sekali tidak diinginkan oleh PENGGUGAT;
7. Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas TERGUGAT telah
cedera janji (WANPRESTASI), karena tidak menjual mobil Toyota
Alphard dengan nomor polisi B 360 LU kepada Penggugat seperti
yang dijanjikan dengan itikad yang tidak baik sehingga sangat
merugikan bagi PENGGUGAT.
8. Bahwa untuk kerugian tersebut, wajar penggugat meminta
pengembalian uang panjer (down payment) secara utuh ditambah
dengan tambahan kerugian imateriil sebesar 200% (dua ratus persen)
dari uang panjer (Down Payment) yang telah disetorkan sebagai ganti
rugi kepada TERGUGAT, yakni sebesar: Rp.45 juta ditambah Rp.90
juta = Rp.135 juta.
Maka berdasarkan segala apa yang terurai diatas, penggugat mohon dengan
hormat sudilah kiranya Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berkenan
memutuskan:
75
Praktik Peradilan Perdata
PRIMAIR :
1. Menerima dan mengbulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan bahwa perjanjian jual beli mobil Toyota Alpard dengan
nomor polisi B 360 LU antara penggugat dan tergugat adalah sah
menurut hukum;
3. Menyatakan bahwa tergugat telah melakukan wanprestasi terhadap
penggugat
4. Menghukum TERGUGAT untuk membayar ganti rugi berupa
pengembalian uang panjer (Down Payment) dan kerugian imateriil
sebesar Rp. 135.000.000,- (seratus tiga puluh lima juta rupiah) kepada
PENGGUGAT dengan seketika dan sekaligus;
5. Menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara ini;
6. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uitvoerbaar
bij voorraad) meskipun timbul verzet atau banding.
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain:
SUBSIDIAIR : Dalam peradilan yang baik, mohon keadilan yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono).
Demikian gugatan kami ajukan, atas keadilan yang diberikan kami
ucapkan terima kasih.
76
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
Dengan hormat,
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : 1. Nizar Kidung Pratama, SH.,MH.
: 2. Dompak Imanuel, SH, MH.
Pekerjaan : Keduanya adalah Advokat/Pengacara.
Alamat kantor : Jalan Sriwijaya 1 Nomor 22 Surabaya.
Selaku kuasa, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 14 Maret 2014,
bertindak untuk dan atas nama serta sah mewakili:
1. Nama : ZAENURI BIN AHMAD
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Desa Sumberarum RT.2/RW.1, Kecamatan Kerek,
Gresik.
Dengan berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 1997 dan PERMA Nomor 1
Tahun 2002, dalam hal ini bertindak sebagai:
a. Diri sendiri, sebagai korban dari pencemaran lingkungan hidup yang
dilakukan oleh PT. SEMEN NUSANTARA, khususnya sebagai
korban penyakit kulit.
b. Wakil dari sub kelompok korban penyakit kulit. Yang dimaksud
dengan sub kelompok penyakit kulit adalah sekelompok orang
yang terkena penyakit kulit yang disebabkan buangan limbah cair
B3 ke sungai Karang yang dilakukan PT. SEMEN NUSANTARA
setiap harinya sehingga menimbulkan kerugian penyakit kulit yang
diderita warga masyarakat Desa Sumberarum.
Dengan berdasarkan PERMA Nomor 1 Tahun 2002, sub kelompok
terdiri dari :
1) Anggota sub kelompok yang teridentifikasi:
a. Nama : SUMINAH BINTI JONO
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
77
Praktik Peradilan Perdata
78
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Desa Sumberarum RT.1/RW.2, Kecamatan Kerek,
Gresik.
b. Nama : SATRIO BIN BAMBANG
Pekerjaan : Petani
Alamat : Desa Sumberarum RT.2/RW.3, Kecamatan Kerek,
Gresik.
c. Nama : CAHYONO BIN INDARNO
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Desa Sumberarum RT.4/RW.3, Kecamatan Kerek,
Gresik.
d. Nama : RUKMIYATI BINTI ROHMAN
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Desa Sumberarum RT.1/RW.1, Kecamatan Kerek,
Gresik.
e. Nama : SITI AMINAH BINTI SUHADI
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Desa Sumberarum RT.3/RW.3, Kecamatan Kerek,
Gresik.
2) Anggota sub kelompok yang belum teridentifikasi yaitu para
korban yang belum diketahui identitas dan jumlahnya.
Untuk selanjutnya disebut sebagai ------------------ PENGGUGAT II
79
Praktik Peradilan Perdata
80
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
81
Praktik Peradilan Perdata
82
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
83
Praktik Peradilan Perdata
84
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
11. Bahwa Subagyo, SE, MM bin Wasito selaku Direktur Utama PT.
SEMEN NUSANTARA bertanggungjawab atas pencemaran yang
dilakukan oleh PT. SEMEN NUSANTARA.
12. Bahwa PENGGUGAT menuntut TERGUGAT untuk mengembalikan
fungsi Sungai Karang seperti sedia kala.
13. Bahwa PENGGUGAT menuntut agar TERGUGAT memberikan
ganti rugi terhadap pengeluaran-pengeluaran yang tidak terduga serta
segala kerugian yang timbul akibat tercemarnya Sungai Karang.
14. Bahwa PENGGUGAT merupakan seluruh warga Desa Sumberarum
yang berjumlah 900 orang.
15. Bahwa PENGGUGAT menuntut ganti rugi sebagai berikut:
a. Kelompok penyakit kulit = Rp 1.050.000,-/orang
Dengan rincian :
1) Biaya pengobatan penyakit kulit = Rp 50.000,-
2) Ganti rugi immaterial = Rp 1.000.000,-
b. Kelompok penyakit diare = Rp 1.545.000,-/orang
Dengan rincian :
1) Biaya pengobatan penyakit diare = Rp 45.000,-
2) Ganti rugi immateriil = Rp 1.500.000,-
c. Kelompok penyakit ISPA = Rp 10.265.000,-/orang
Dengan rincian :
1) Biaya pengobatan penyakit ISPA = Rp 265.000,-
2) Ganti rugi immaterial = Rp 10.000.000,-
d. Dengan rincian :
1) Biaya pembelian air bersih dalam 1 tahun
3500 x 2 x 365 x 1 = Rp 2.555.000,-
2) Ganti rugi immaterial = Rp 5.000.000,-
e. Kelompok gagal panen = Rp.45.250.000,-/ha
Dengan rincian :
1) Biaya bibit untuk 1 ha
75.000 x 150 (pack) x 1 = Rp. 11.250.000,-
2) Biaya pupuk dalam 1 ha
40.000 x 100 (pack) x 1 = Rp. 4.000.000,-
3) Ganti rugi immaterial = Rp 30.000.000,-
f. Kelompok petani tambak = Rp. 35.000.000,-/orang
Dengan rincian :
1) Biaya penurunan hasil tambak = Rp. 20.000.000,-
2) Ganti rugi immaterial = Rp. 15.000.000,-
85
Praktik Peradilan Perdata
86
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
B. SUBSIDAIR
Memberikan keputusan seadil-adilnya menurut hukum dan peraturan-
peraturan yang berlaku (ex aequo et bono)
Hormat kami,
Kuasa Hukum Penggugat
87
Praktik Peradilan Perdata
Dengan hormat,
Yang bertandatangan di bawah ini:
Mevrizal, SH., dan H. Yul Akhyari Sastra, SH adalah Advokat pada
kantor Hukum dan Politik Palito, berkedudukan di Jl. Dr. M. Hatta No. 11
Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang, berdasarkan
surat kuasa khusus tanggal 15 Mei 2014, bertindakuntuk dan atas nama
serta sah mewakili :
1. Zakaria Abdullah, laki-laki, umur 62 tahun, agama Islam, Pensiunan,
alamat Jl.Durian Tigo Batang RT. 03/ RW. 05 Kelurahan Korong
Gadang Kecamatan Kuranji Kota Padang, bertindak selaku Mamak
Kepala Waris kaum Ambun, suku Koto Balai Baru Kelurahan
Sungai Sapih Kecamatan Kuranji Kota Padang, seharato sepusako,
selanjutnya disebut PENGGUGAT I;
88
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
89
Praktik Peradilan Perdata
90
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
91
Praktik Peradilan Perdata
92
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
93
Praktik Peradilan Perdata
94
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
30. Bahwa Penggugat XII adalah Mamak Kepala Waris kaum Jaiyah suku
Jambak Taratak Paneh Kelurahan Korong Gadang Kecamatan Kuranji
Kota Padang;
31. Bahwa Penggugat memiliki tanah Pusako Tinggi yang dimiliki secara
turun temurun di Taratak Paneh Kelurahan Korong Gadang seluas
1.028 M2, dengan batas-batas sebagai berikut :
sebelah Utara : dengan tanah Dalima/ Darna;
sebelah Timur : dengan tanah kaum Syamsul Bahri;
sebelah Selatan : dengan tanah kaum Syamsul Bahri;
sebelah Barat : dengan tanah Ramalan/ Maemunah;
32. Bahwa sejak tahun 1989 sampai 1992, Tergugat melakukan
pembangunan proyek jalan Padang By Pass, dimana untuk
pembangunan tersebut tanah Penggugat terpakai habis yaitu seluas+
1.028 M2;
33. Bahwa Penggugat XIII adalah salah seorang ahli waris dari Yarli (alm)
yang diberi kuasa oleh ahli waris lainnya, suku Sikumbang Ketaping
Kelurahan Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang;
34. Bahwa Penggugat XIV memiliki tanah Pusako Randah di Ketaping
Kelurahan Pasar Ambacang seluas 236 M2, dengan batas-batas
sebagai berikut :
sebelah Utara : dengan tanah Syamsidar;
sebelah Timur : dengan tanah Nurbaiti;
sebelah Selatan : dengan Mardiana;
sebelah Barat : dengan tanah Ratna alias Tona;
35. Bahwa sejak tahun 1989 sampai 1992, Tergugat melakukan
pembangunan proyek jalan Padang By Pass, dimana untuk
pembangunan tersebut tanah Penggugat habis terpakai yaitu seluas+
236 M2;
36. Bahwa Penggugat XV Pemilik Tanah, suku Sikumbang Ketaping
Kelurahan Pasar Ambcang Kecamatan Kuranji Kota Padang;
37. Bahwa Penggugat memiliki tanah Pusako Randah di Ketaping
Kelurahan Sungai Pasar Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang
seluas 4.918 M2, dengan batas-batas sebagai berikut :
sebelah Utara : dengan tanah Nurbaiti;
sebelah Timur : dengan tanah Kamsani;
sebelah Selatan : dengan tanah Basyar St. Batuah;
sebelah Barat : dengan tanah Rohana/ Hasan Basri;
38. Bahwa sejak tahun 1989 sampai 1992, Tergugat melakukan
pembangunan proyek jalan Padang By Pass, dimana untuk
pembangunan tersebut tanah Penggugat terpakai sebanyak + 2.953
M2;
95
Praktik Peradilan Perdata
39. Bahwa Penggugat XVI adalah Mamak Kepala Waris kaum Hasan
Basri Rajo Basa, suku Caniago Sungai Sapih Kecamatan Kuranji
Kota Padang;
40. Bahwa Penggugat memiliki Tanah Pusako Tinggi yang dimiliki secara
turun temurun di Sungai Sapih Kecamatan Kuranji Kota Padang
seluas +34.518 M2, dengan batas-batas sebagai berikut :
sebelah Utara : dengan tanah Juli;
sebelah Timur : dengan tanah Hasan Basri Buya ;
sebelah Selatan : dengan tanah Batang Air Sungai Sapih;
sebelah Barat : dengan tanah Yakub;
41. Bahwa sejak tahun 1989 sampai 1992, Tergugat melakukan
pembangunan proyek jalan Padang By Pass, dimana untuk
pembangunan tersebut tanah Penggugat terpakai sebanyak + 4.640
M2;
42. Bahwa pada awal tahun 1989 Pihak Tegugat mempunyai rencana
untuk membangun jalan yang dikenal dengan Pembangunan Proyek
Padang By Pass yang menghubungkan Teluk Bayur sampai batas
Kota Padang Pariaman;
43. Bahwa mengacu kepada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
ketika itu, yakni Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15/1975
tentang Ketentuan-ketentuan Mengenai tata Cara Pembebasan Tanah
dan Instruksi Presiden Nomor 9/ 1973; harusnya untuk pembangunan
jalan tersebut Tergugat terlebih dahulu membebaskan lahan dengan
cara ganti rugi, namun oleh karena alasan bahwa Pemerintah tidak
mempunyai dana yang cukup, maka Tergugat menggunakan pola
Konsolidasi seperti yang diatur dalam Peraturan Daerah Kotamadya
Padang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Perubahan Pertama Peraturan
Daerah Kotamadya Daerah tingkat II Padang Nomor 07/PD/1978
tentang Fatwa Perencanaan Lingkungan (Advis Planning) Dalam
Daerah Tingkat II Padang “(1). Untuk memperoleh fatwa perencanaan
lingkungan dari Kepala Daerah, pemilik tanah harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut: a. Pemilik tanah harus bersedia tanahnya
dipetak atas beberapa bagian tertentu sesuai dengan rencana tata kota
dan tata guna tanah. b. Pemilik tanah bersedia menyerahkan 30 persen
tanahnya kepada Pemerintah Daerah yang akan digunakan bagi
kepentingan/keperluan penyedian prasarana/fasilitas umum dan atau
sebagai tanah cadangan pengganti bagi tanah pihak lainyang terkena
prasaran/fasilitas umum lebih dari 30 persen;
44. Bahwa guna merumuskan pelaksanaan Penyelesaian/ Pembebasan
Tanah yang terkena pembangunan jalan Padang By Pass, Pemerintah
96
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
97
Praktik Peradilan Perdata
98
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
Berdasarkan uraian dan dalil dalil gugatan Penggugat 1-15 tersebut diatas,
maka Pengugat 1-15 memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Klas IA
Padang untuk memanggil kami para pihak yang berperkara dalam suatu hari
persidangan yang akan ditentukan kemudian, serta selanjutnya memeriksa
dan memutus perkara ini dengan putusan yang dapat dijalankan serta merta
(iut verbaar bij voorraad) meskipun ada perlawanan/verzet, banding atau
kasasi, selanjutnya mengambil keputusan yang amarnya berbunyi;
PRIMER:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat 1-15 seluruhnya;
2. Menyatakan Penggugat 1-15 adalah Penggugat yang memiliki
legalitas dan kualitas sesuai dengan kedudukan dan jabatannya
masing-masing;
3. Menyatakan bahwa Penggugat 1-15 adalah pihak yang memiliki dan
menguasai tanah objek yang disengketakan; termasuk tanah yang
terpakai oleh jalan Padang by Pass;
4. Menyatakan bahwa tindakan Tergugat melaksanakan proyek
Pembangunan Jalan Padang By Pass diatas tanah Penggugat 1-15, serta
tidak memenuhi kewajiban untuk mengembalikan tanah Penggugat
1-15 sebanyak 70 % sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan
Walikotamadya Daerah Tingkat II Padang Nomor 188.45.267a/SK-
99
Praktik Peradilan Perdata
100
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
Hormat kami,
Kuasa para penggugat:
Mevrizal, SH.,
Yul Akhyari Sastra, SH
101
Praktik Peradilan Perdata
C. Jawaban Tergugat
Tergugat berhak untuk menjawab gugatan yang diajukan oleh
penggugat. Jawaban tergugat dapat meliputi:
1. Eksepsi
Eksepsi adalah tangkisan atau bantahan tergugat yang tidak
menyangkut pokok perkara. Apabila ada hal-hal di luar pokok perkara
yang ingin ditanggapi oleh tergugat, maka tanggapan atau bantahan
tersebut dimasukkan ke dalam eksepsi. Misalnya: eksepsi bahwa hakim
tidak wenang baik secara aboslut atau secara relatif; bahwa surat
kuasa penggugat tidak memenuhi syarat sebagai surat kuasa khusus;
bahwa identitas tergugat tidak jelas; bahwa penggugat bukan wenang
sebagai pihak; bahwa pihak yang digugat kurang; bahwa posita gugatan
kabur; bahwa gugatan telah kadaluwarsa; bahwa petitum tidak jelas;
bahwa gugatan terlalu prematur karena ada penundaan kewajiban
pembayaran; dan sebagainya.
Di dalam eksepsi setelah dikemukakan bantahan-bantahan,
diikuti dengan tuntutannya yang mengarah pada tidak diterimanya
gugatan (niet onvankelijk verklaard (N.O). Apabila setelah diperiksa
ternyata eksepsi tergugat terbukti benar, maka gugatan penggugat akan
dinyatakan tidak diterima. Apabila setelah diperiksa ternyata eksepsi
tergugat terbukti tidak benar, maka eksepsi akan dinyatakan ditolak.
Eksepsi tidak boleh menyangkut mengenai pokok perkara, karena
jawaban terhadap pokok perkara sudah ada tersendiri. Apabila eksepsi
tergugat sudah menyangkut pokok perkara, maka eksepsinya akan
dinyatakan tidak diterima. Apabila tidak ada hal-hal di luar pokok
perkara yang perlu ditanggapi atau dibantah, maka dalam jawaban
tergugat tidak harus ada eksepsi.
102
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini, E.Sundari,S.H, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tertanggal 22 Januari 2011 telah ditunjuk sebagai kuasa
103
Praktik Peradilan Perdata
hukum dari:
Nama : Petrus Hendro Suwoto
Umur : 52 tahun
Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Candi Mendiro, RT.05/RW.10, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman
Selanjutnya mohon disebut sebagai TERGUGAT ----------------------------
Pada kesempatan ini untuk dan atas nama Tergugat hendak mengajukan
jawaban Tergugat atas gugatan gono gini yang diajukan Penggugat dalam
perkara No.198/Pdt.G/2010/PN.Slmn, dengan dalil-dalil sebagai berikut:
1. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil yang dikemukakan oleh
Penggugat dalam gugatannya, kecuali yang secara tegas diakui.
2. Bahwa dalil Penggugat Nomor 1 (satu) dan 8 dalam Surat Gugatannya
adalah benar -------------------------------------------------------------------
3. Bahwa dalil Penggugat Nomor 2 dalam Surat Gugatannya adalah
tidak benar ---------------------------------------------------------------------
4. Bahwa dalil Penggugat Nomor 3 dalam Surat Gugatannya yang
menyatakan Tergugat membujuk Penggugat untuk menjual tanah
warisan milik orang tua Penggugat dan dalil Penggugat Nomor 4
dan 5 dalam Surat Gugatannya yang menyatakan bahwa Tergugat
menggunakan uang milik Penggugat sebesar Rp.85.000.000,- untuk
membangun rumah di atas tanah milik orang tua Tergugat adalah
tidak benar ---------------------------------------------------------------------
5. Bahwa ada tanah milik orang tua Tergugat yang terletak di Candi
Mendiro RT.05/RW.10 Desa Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman,
sebagaimana didalilkan oleh Penggugat dalam dalil nomor 3 dan 4
Surat Gugatannya adalah benar --------------------------------------------
6. Bahwa dalil Penggugat Nomor 7 yang menyatakan Tergugat telah
membangun kos-kosan di atas tanah orang tua Tergugat adalah tidak
benar, karena yang membangun adalah saudara-saudara Tergugat,
yakni dari harta warisan orang tua yang menjadi bagian saudara-
saudara Tergugat. Dengan demikian kos-kosan tersebut bukan milik
Tergugat------------------------------------------------------------------------
7. Bahwa karena kos-kosan yang dibangun di atas tanah milik orang
tua Tergugat adalah milik saudara-saudara Tergugat, maka dalil
Penggugat Nomor 8 dan 9 dalam Surat Gugatannya tentang harta
gono gini adalah tidak benar-------------------------------------------------
8. Bahwa karena tidak ada harta gono gini sebagaimana didalilkan
pada dalil Nomor 8 dan 9 Surat Gugatan Penggugat, maka Tergugat
menolak dan menyatakan tidak benar dalil-dalil nomor 10, 11, 12 dan
15 dalam Surat Gugatan Penggugat ---------------------------------------
104
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
105
Praktik Peradilan Perdata
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini: 1.SYUHANDRA,SH 2.H.NAWARLIS
YUNAS,SH 3.SRI HARTATI,SH 4.DEWI ANGGEINI,SH, advokat,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : 181.154/Huk-Pdg/2014 tanggal
11 Bulan Agustus 2014, ditunjuk sebagai kuasa hukum dan oleh: Presiden
Republik Indonesia Cq, Gubernur Propinsi Sumatera Barat cq. Walikota
Padang, selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT ;
Pada kesempatan ini perkenankanlah kami untuk dan atas nama Tergugat
mengajukan Eksepsi dan jawaban pokok perkara atas gugatan penggugat
No.perkara 59/Pdt.G/2014/PN Pdg sebagai berikut.
A. EKSEPSI:
1. Gugatan Penggugat salah alamat setidaknya kekurangan pihak yang
mesti digugat ;
Bahwa berdasarkan pasal 56 ayat 1 dan 2 huru a Peraturan Kepala
Badan Pertanahan Nasional No.4 Tahun 1991 yang berbunyi: 1)
Konsolidasi Tanah diselenggarakan secara fungsional oleh Badan
Pertanahan Nasional ; 2) a. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten/
Kotamadya melakukan dan bertanggungjawab atas pelaksanaan
penataan kembali penguasaan dan penggunaan tanah obyek
Konsolidasi Tanah. Bahwa dengan demikian jelaslah bahwa
penanggung jawab terhadap pelaksanaan konsolidasi adalah Kepala
Badan Pertanahan Nasional Kota Padang ;
Oleh karena Kantor Pertanahan Kota Padang ternyata telah tidak
digugat oleh Penggugat maka gugatan Penggugat menjadi salah
alamat.Sehingga gugatan Penggugat dalam perkara ini semestinya
dinyatakan tidak dapat diterima ;
2. Gugatan Penggugat tidak jelas dan kabur ;
Salah satu petitum gugatan Penggugat yaitu angka 2 memohonkan
agar Pengadilan menyatakan Penggugat 1-15 adalah Penggugat
yang memiliki legalitas dan kwalitas sesuai dengan kedudukan dan
jabatannya masing-masing ; Bahwa-petitum yang demikian adalah
petitum yang tidak jelas karena tidak secara konkrit meminta ditetapkan
dengan legalitas dan kwalitas yang diharapkan oleh masing-masing
106
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
B. POKOK PERKARA:
1. Tergugat membantah semua dalil-dalil gugatan Penggugat dalam
perkara ini kecuali bagian yang secara tegas diakui secara tertulis
dalam naskah jawaban ini ;
2. Para Penggugat bukanlah Mamak Kepala Waris dalam kaumnya,
karena itu Para Penggugat haruslah mengajukan alat-alat bukti yang
sah dalam persidangan ;
3. Para Penggugat bukanlah orang yang berhak atas masing-masing
bidang tanah objek perkara. Karena itu Para Penggugat harus
membuktikannya dalam persidangan dengan mengajukan alat-alat
bukti yang sah ;
4. Bahwa aturan yang dipedomani untuk penyelesaian persoalan
konsolidasi tanah adalah Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional
No.4 Tahun 1991 yang pada prinsipnya tidak membuka ruang untuk
ganti rugi berupa uang melainkan dengan pengembalian tanah seluas
yang sudah ditentukan dari semula yaitu 70 % dari luas tanah milik
peserta konsolidasi yang terkena jalur konsolidasi ;
5. Bahwa nilai tuntutan atas harga tanah sebesar Rp.2.000.000 (dua Juta
rupiah) permeter persegi tidak didasarkan pada acuan yang benar.
Sedangkan bagi Pemerintah secara hukum hanyalah mengacu pada
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) atas masing-masing bidang tanah
objek perkara ;
6. Bahwa tuntutan Para Penggugat atas kerugian moril tidak ada landasan
hukumnya sama sekali ;
7. Bahwa sudah menjadi kenyataan di lapangan, dimana atas berbagai
kendala teknis dan kesadaran masyarakat maupun karena telah melalui
perjalanan waktu yang sudah begitu lama lebih kurang dua puluhan
107
Praktik Peradilan Perdata
tahun dan sudah sekian kali pergantian tim konsolidasi maka sisa
persoalan yang masih sedemikian besar sehingga sudah semakin sulit
untuk diurai dan menemukan rumusan penyelesaiannya. Akibatnya
persoalan konsolidasi tanah jalan By Pass Kota sampai saat ini belum
dapat dituntaskan sementara itu proyek pembangunan Jalur Dua jalan
By Pass tersebut sudah akan dilaksanakan dengan dana pinjaman dari
pemerintah Korea Selatan;
8. Bahwa Tergugat juga berharap pada Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Padang yang memeriksa dan akan memutus perkara ini dapat
menemukan hukum yang akan dijadikan landasan hukum untuk
menyelesaikan persoalan konsolidasi tanah jalan By Pass Kota Padang,
sehingga persolan ini tidak menjadi kendala dalam melanjutkan
pembangunan jalur dua dan tidak melanggar aturan hukum yang ada
baik dibidang keuangan maupun dibidang pemerintahan;
Berdasarkan dalil-dalil di atas, tergugat mohon agar majelis hakim
berkenan memutus hal-hal sebagai berikut.
1. Menolak seluruh gugatan penggugat atau setidak-tidaknya
menyatakan tidak diterima (N.O).
2. Menghukum Penggugat untuk membayar beaya perkara
Hormat kami,
Kuasa tergugat:
1. SYUHANDRA,SH
2. H.NAWARLIS YUNAS,SH
3. SRI HARTATI,SH
4. DEWI ANGGEINI,SH.
108
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
Dengan hormat,
Yang bertandatangan di bawah ini 1. DR. MASDARI TASMIN, SH.MH.
2. HELIMASYIAH, SH. 3. M. KHARISMA P. HARAHAP, SH.
Kesemuanya pekerjaannya adalah Advokat pada Kantor Hukum DR.
MASDARI TASMIN, SH.MH, berkantor di Jalan Pangeran Hidayatullah
Ruko N0.1 (STIHSA) Kota Banjarmasin, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tertanggal 29 November 2013 ditunjuk sebagai kuasa hukum Ir.Donny
Witono, pekerjaan Swasta, bertempat tinggal di Jalan A. Yani Km.2 Nomor
77 RT.015 Kelurahan Sungai Baru Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota
Banjarmasin, selanjutnya mohon disebut sebagai TERGUGAT.
Pada kesempatan ini untuk dan atas nama tergugat hendak mengajukan
jawaban dan gugatan rekonvensi atas gugatan penggugat konvensi dalam
perkara No.108/Pdt.G/2013/PN Bjm sebagai berikut.
A. Jawaban Tergugat dalam gugatan Rekonvensi
Dalam EKSEPSI
A. EXCEPTIO RES JUDICATA/NE BIS IN IDEM
1. Bahwa menurut M. Yahya Harahap, SH didalam bukunya
yang berjudul Hukum Acara Perdata Tentang Gugatan,
Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan
yang diterbitkan oleh Sinar Grafika, Hal. 439, menyebutkan
“Exceptio Res Judicata disebut juga Exceptio Van Gewijsde,
artinya kasus perkara yang sama, tidak dapat diperkarakan
dua kali, apabila suatu kasus perkara telah pernah diajukan
ke Pengadilan dan terhadapnya telah dijatuhkan putusan
serta putusan tersebut telah memperoleh kekuatan hukum
109
Praktik Peradilan Perdata
110
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
111
Praktik Peradilan Perdata
112
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
DALAM REKONVENSI
1. Bahwa hal-hal sebagaimana terurai pada bagian eksepsi dan pokok
perkara di atas mohon dianggap terulang pada bagian rekonvensi ini
sepanjang analog dan relevan.
2. Bahwa Penggugat Rekonvensi pernah mengajukan Gugatan pada
tanggal 5 September 2011 di Pengadilan Negeri Banjarmasin yang
diregister dengan Nomor Perkara: 83/Pdt.G/2011/PN.Bjm.
3. Bahwa Tergugat Rekonvensi (Harry Jansyah Limantara) adalah pihak
Tergugat dalam perkara No. 83/Pdt.G/2011/PN.Bjm tersebut.
113
Praktik Peradilan Perdata
114
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
115
Praktik Peradilan Perdata
116
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
DALAM PROVISI
• Menghukum Tergugat Rekonvensi agar tidak melakukan peralihan
hak, menjual, menyewakan, dan menjadikan jaminan atas 13 (Tiga
belas) bidang tanah milik Penggugat Rekonvensi sesuai dengan posita
Gugatan Rekonvensi angka 9 (Sembilan), sementara pemeriksaan
perkara ini berjalan sampai ada putusan pengadilan berkekuatan
hukum tetap.
• Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar uang paksa kepada
Penggugat Rekonvensi sebesar Rp.2.000.000,- (Dua juta rupiah)
sehari, setiap Tergugat lalai memenuhi isi putusan provisi pengadilan
ini, terhitung sejak putusan diucapkan sampai dilaksanakan;
DALAM EKSEPSI
1. Mengabulkan eksepsi Tergugat untuk seluruhnya.
2. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima.
DALAM POKOK PERKARA
1. Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya
2. Membebankan biaya perkara menurut hukum.
DALAM REKONVENSI
1. Mengabulkan Gugatan Rekonvensi Penggugat Rekonvensi
seluruhnya.
2. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk mengembalikan 13 (Tiga
belas) sertifikat hak milik atas nama Penggugat Rekonvensi (Ir.
DONNY WITONO), sesuai dengan posita Gugatan Rekonvensi
angka 9 (Sembilan).
3. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk menerima pengembalian
sisa utang Penggugat Rekonvensi kepada Tergugat Rekonvensi
sebesar Rp. 1.300.000.000,- (Satu milyar tiga ratus juta rupiah).
4. Membebankan biaya perkara menurut hukum.
Atau “menjatuhkan putusan lain yang seadil-adilnya”
117
Praktik Peradilan Perdata
D. Replik
Replik adalah tanggapan Penggugat atas jawaban tergugat. Seperti
halnya jawaban Tergugat, dalam replik Penggugat menanggapi
jawaban yang dikemukakan Tergugat terhadap gugatan penggugat.
Dalam replik dapat saja penggugat menyatakan bahwa tetap pada
dalil-dalil yang dikemukakan pada gugatannya. Ada kalanya tergugat
dalam jawabannya tidak saja sekedar mengakui atau menolak gugatan
penggugat, melainkan menambah peristiwa-peristiwa yang berbeda
dari yang dikemukakan penggugat dalam gugatan. Hal tersebut perlu
ditanggapi oleh penggugat dalam replik. Intinya, dalam replik penggugat
dapat mengakui kebenaran jawaban tergugat atau menolaknya tanpa
atau disertai keterangan tambahan untuk menguatkan dalil repliknya.
Apabila di dalam jawaban tergugat terdapat eksepsi, jawaban pokok
perkara dan gugatan rekonvensi, replik penggugat juga harus menjawab
ketiganya.
Berikut adalah sebuah contoh replik penggugat.
Kepada Yth.
Majelis Hakim Pemeriksa PerkaraNo.125/PDT.G/2010/PN.SLMN.
Pengadilan Negeri Sleman
Di Sleman.
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Chandera, S.H., M.Hum.
2. Arfian Indrianto, S.H.
Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Law Office Chandera, SH,M.
Hum. & Partners, yang beralamat di Perum Bukit Permata Indah E2, Jalan
Raya Candi Gebang RT.24 RW.71, Kel. Wedomartani, Kec. Ngemplak,
Sleman 55584, Telp (0274) 4462240 atau 0812704033 yang bertindak
118
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
119
Praktik Peradilan Perdata
120
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
121
Praktik Peradilan Perdata
122
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
123
Praktik Peradilan Perdata
atas SHM No. 171/ Purwomartani dan Akta Kuasa Menjual No. 52
tanggal 30-09-2004 atas SHM No. 718/ Purwomartani oleh Tergugat
II walaupun sudah diminta secara patut. Bahwa senyatanya syarat
dan ketentuan sebagaimana yang harusnya dilakukan sesuai prosedur
hukum atas pengurusan perbuatan hukum sebagaimana dimaksud
dalam Surat Perjanjian antara Penggugat dan Tergugat I tertanggal
5 Juni 2004 telah disimpangi. Bahwa atas tindakan penyimpangan
prosedur syarat dan ketentuan dalam pemprosesan perbuatan hukum
yang dilakukan antara Penggugat dan Tergugat I yang dilakukan oleh
Tergugat I dan Tergugat II tersebut, saat ini Tergugat I dan Tergugat
II telah dilaporkan oleh Penggugat kepada Polda DIY sebagaimana
tertuang dalam Surat Tanda Bukti Lapor Nomor: STBL/521/IX/2010/
DIY/ Ditreskrim.Bahwa menjadi aneh apabila Tergugat III dalam
Jawabannya point 3 dan 4 yang menerangkan Tergugat III tidak
mempunyai hubungan hukum dengan Penggugat, akan tetapi justru
mampu menjelaskan perbuatan hukum antara Penggugat dan Tergugat
I.
5. Bahwa Penggugat menolak secara tegas dalil Jawaban Tergugat
III pada point 5 dan 6. Penguggat tidak tahu menahu atas transaksi
antara Tergugat III dan Tergugat I karena tidak pernah ditemui dan
diberitahukan baik oleh Tergugat I maupun Tergugat III, bahwa
senyatanya Tergugat III mengakui dalam jawaban point 3 yang
menyebutkan Objek Sengketa masih atas nama G. Daryanto (
Penggugat) sehingga apabila ada perbuatan hukum atas Objek
Sengketa maka Penggugat merupakan pihak yang wajib diberitahukan
terkait kepentingan hukumnya. Sehubungan dengan dilanjutkannya
transaksi Jual beli antara Tergugat I dan Tergugat III melalui PPAT
Sugiharto (Tergugat IV) dibuatlah Akta Jual Beli No. 35/ 2006 dan
No. 36/ 2006 tertanggal 9 Maret 2006, yang selanjutnya Sertipikat
SHM No. 717 dan Sertipikat SHM No. 718 digabung menjadi
satu menjadi Sertipikat SHM No. 8572/ Purwomartani Surat
Ukur tanggal 20 April 2006 No. 5087 Luas 4258 m2 menjadi atas
nama Ir. Delthy Rinaldhy (Tergugat III) semua diluar pengetahuan
Penggugat. Bahwa Penggugat mengetahui kalau Objek Sengketa
telah berpindah kepemilikan dan penguasaannya menjadi milik
orang lain dalam hal ini menjadi milik dan dikuasai oleh Tergugat III
adalah dari orang lain. Sehubungan ASAS PUBLISITAS dan SIFAT
TERBUKA UNTUK UMUM yang diketengahkan Tergugat III dalam
jawabannya, Penggugat menanggapi bahwa dalam Pasal 32 PP No.24
Tahun 1997 secara jelas menerangkan Sertipikat sah atas nama orang/
124
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
badan hukum sah apabila didapat dengan itikad baik dan apabila ada
pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah tersebut dapat
mengajukan keberatan tertulis kepada pemegang sertipikat dan Kepala
Kantor Pertanahan atau melalui gugatan ke Pengadilan dalam jangka
waktu 5 tahun sejak diterbitkannya sertipikat tersebut. Senyatanya
penerbitan Sertipikat SHM No.8572/ Purwomartani diterbitkan tahun
2006 sehingga menurut ketentuan yang tertulis senyatanya Penggugat
diperkenankan untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan. Sehingga
hal yang diuraikan Penggugat atas berpindahnya hak kepemilikan dan
penguasaan Objek Sengketa kepada pihak lain (Tergugat III) dengan
jelas telah membuktikan bahwa Tergugat III bukanlah Pembeli
yang beritikad baik sehingga tidak ada ketentuan manapun untuk
melindungi pembeli yang beritikad tidak baik. Terkait Penerbitan
Sertipikat SHM No. 8572/ Purwomartani Surat Ukur tanggal 20 April
2006 No. 5087 Luas 4258 m2 menjadi atas nama Ir. Delthy Rinaldhy
( Tergugat III) oleh Turut Tergugat, Penggugat menilai telah ada
keklilafan dan kelalaian dari Turut Tergugat karena tidak secara runtut
dan cermat dalam memeriksa kebenaran suatu proses jual beli tanah.
6. Bahwa Penggugat menolak secara tegas dalil Jawaban Tergugat III pada
point 7. Bahwa Justru Penggugat mempertanyakan kepada Tergugat
III atas dasar apa Tergugat III justru menguraikan peristiwa yang
terjadi dalam pemeriksaan persidangan Perkara No. 576/ Pid. B/2008/
PN. Sleman. Atas nama Terdakwa Dra Mawar Muria Rini (Tergugat
I) dan Ny. Endang Murniati, SH (Tergugat II). Bahwa senyatanya
Tergugat III bukanlah pihak yang dilaporkan oleh Penggugat dalam
perkara pidana mengapa justru mengurai peristiwa persidangan
dengan baik atas Perkara No. 576/ Pid. B/2008/PN Sleman bukan
atas nama Tergugat III tentang segala kejadian hukum yang dilakukan
sebelum terjadinya pembelian antara Tergugat I dan Tergugat III.
Bahwa senyatanya dalam Jawaban Tergugat III pada point 3 secara
terang menerangkan bahwa Tergugat III tidak ada hubungan hukum
dengan Penggugat, akan tetapi justru Tergugat III mengetahui segala
perbuatan hukum yang dilakukan oleh Penggugat dan Tergugat I.
Bahwa hal ini jelas menujukkan senyatanya adanya kejanggalan yang
nyata. Bahwa secara jelas pada hal 33 baris 8 s/d 11 Putusan Perkara
No. 576/ Pid. B/2008/PN. Sleman pada angka 1 secara jelas dan
terang menyebutkan ” Menyatakan terdakwa I Mawar Muria Rini
(Tergugat I dalam perkara aquo) dan Terdakwa II Endang Murniati,
SH (Tergugat II dalam perkara aquo) telah terpenuhi sebagaimana
didakwakan Jaksa Penuntut Umum dalam dakwaan ke dua akan tetapi
125
Praktik Peradilan Perdata
126
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
127
Praktik Peradilan Perdata
128
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
129
Praktik Peradilan Perdata
130
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
SUBSIDAIR
Mohon putusan yang seadil-adilnya.
Hormat kami,
Kuasa Hukum Penggugat
Chandera, S.H., M.Hum. Arfian Indrianto, S.H
131
Praktik Peradilan Perdata
E. Duplik
Dalam terjadi sengketa keperdataan yang dilakukan secara litigasi
(melalui pengadilan) maka sering kali kita temui kata yang disebut
Duplik. Sebelum kita membicarakan duplik, maka ada beberapa hal
yang perlu diketahui tentang duplik yakni pengertian duplik, bentuk
pengajuan duplik, isi dan maksud dari duplik, kapan penyampaian
duplik disampaikan dalam sengketa keperdataan.
Pengertian Duplik yaitu jawaban tergugat terhadap replik yang
diajukan Penggugat. Bahwa dengan mencermati pengertian duplik,
maka jelas bahwa duplik diajukan oleh tergugat setelah adanya replik
yang disampaikan oleh penggugat. Sama dengan replik, bahwa duplik
dapat diajukan secara lisan atau tertulis tergantung pihak yang hendak
menyampaikannya.
Apakah maksud dan isi duplik? Duplik merupakan tanggapan
yang diajukan tergugat terhadap replik penggugat. Dalam membuat
duplik tergugat diharapkan dalil-dalilnya tidak bertentangan dengan
dalil-dalil yang dimuat dalam jawaban tergugat sebelumnya. Bila dalam
jawaban tergugat sebelumnya ada eksepsi yang kemudian eksepsi
tersebut ditanggapi oleh penggugat dalam repliknya, maka tergugat
dalam duplik juga harus memuat dalil-dalil yang pada dasarnya
semakin memperkuat dalil semula. Bila perlu dalil tersebut sekaligus
juga harus dapat mematahkan atau setidaknya melemahkan dalil
yang dikemukan penggugat dalam repliknya. Dalam duplik tergugat
mengenai pokok perkara, ada dua dalil pengantar yang biasanya dimuat.
Pertama, berisi pernyataan agar dalil-dalil yang dikemukan pada bagian
eksepsi dianggap merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pokok perkara. Kedua, pernyataan yang menolak dalil-dalil penggugat
secara keseluruhan, kecuali memang ada dalil yang diakui oleh
tergugat. Dalil-dalil dalam replik harus satu demi satu ditanggapi, baik
dibantah/ditolak atau mungkin diakui oleh tergugat. Setelah dalil-dalil
untuk menanggapi dalil replik, selanjutnya dikemukakan semacam
petitum juga yang berfungsi menanggapi petitum penggugat baik
yang dikemukakan dalam gugatan maupun dalam replik. Rumusan
132
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini, E.Sundari,S.H, berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tertanggal 22 Januari 2011 telah ditunjuk sebagai kuasa
hukum dari:
Nama : Petrus Hendro Suwoto
Umur : 52 tahun
Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Candi Mendiro, RT.05/RW.10, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman
Selanjutnya mohon disebut sebagai TERGUGAT ----------------------------
Pada kesempatan ini untuk dan atas nama Tergugat hendak mengajukan
Duplik Tergugat atas Replik Penggugat dalam perkara No.198/Pdt.G/2010/
PN.Slmn, dengan dalil-dalil sebagai berikut:
1. Bahwa Tergugat tetap pada dalil-dalil sebagaimana dikemukakan
dalam jawabannya tertanggal 21 Februari 2011 atas gugatan
penggugat, dan menolak seluruh dalil Penggugat dalam repliknya
tertanggal 28 Februari 2011, kecuali yang diakui secara tegas.
2. Bahwa dalil replik Penggugat no.2 adalah tidak benar, karena
sebagaimana tertuang dalam dalil no.2 jawaban Tergugat, Tergugat
hanya mengakui kebenaran dalil no.1 dan 8 dari gugatan Penggugat.
3. Bahwa dalil replik Penggugat no.3 adalah benar.
4. Bahwa dalil no.4 replik Penggugat yang menyatakan bahwa Penggugat
sering dibiarkan hidup dengan beaya sendiri adalah tidak benar.
Kebutuhan sehari-hari penggugat telah dicukupi tergugat. Bahwa ada
keterbatasan pemenuhan kebutuhan adalah disebabkan Tergugat hanya
pegawai rendahan dan Tergugat memang mengutamakan pendidikan
dan kesehatan anak-anak dan keluarga ketimbang penampilan mewah
yang dituntutkan penggugat.
133
Praktik Peradilan Perdata
5. Bahwa dalil replik penggugat no.5, 6 dan 7, 8,9,10 adalah tidak benar
dan Tergugat tetap pada dalil jawabannya atas gugatan penggugat
sebagaimana tertuang dalam dalil jawaban no.5,6,7,8.
6. Bahwa Penggugat telah memahami secara sepotong-sepotong
mengenai harta benda dalam perkawinan. Pasal 35 ayat (2) Undang-
Undang No.1 Tahun 1974 menyatakan bahwa harta bawaan dari
masing-masing suami isteri dan harta benda yang diperoleh masing-
masing sebagai hadiah atau warisan, adalah dibawah penguasaan
masing-masing sepanjang para pihak tidak menentukan lain. Harta
bawaan adalah harta yang diperoleh sebelum perkawinan, sedang
hadiah atau warisan, dapat saja diperoleh sebelum maupun sesudah
perkawinan. Harta warisan tetap di bawah penguasaan masing-
masing. Dalam hal ini tanah milik orang tua Tergugat dan kos-kosan
yang dibangun di atasnya yang dibangun oleh saudara-saudara
Tergugat dari uang warisan orang tua Tergugat dan saudara-saudara
Tergugat adalah tanah warisan dan harta warisan orang tua Tergugat
dan saudara-saudara Tergugat. Tanah warisan tersebut memang
diijinkan untuk ditempati oleh Tergugat Penggugat dan anak-anak,
karena hingga saat ini Tergugat belum mampu membeli sendiri.
7. Bahwa rumah dan kos-kosan adalah dua bangunan yang berbeda yang
keduanya dibangun di atas tanah milik orang tua Tergugat. Untuk
bangunan rumahnya, Tergugat juga ikut membiayai pembangunannya
dengan hutang pada kantor. Untuk kos-kosan, yang membangun
adalah saudara-saudara Tergugat dan memang kesepakatannya hasil
uang sewa kos dibagi bersama-sama di antara Tergugat dan saudara-
saudara Tergugat karena merupakan usaha bersama harta warisan dan
sekali lagi bukan milik Tergugat, apalagi harta gono gini.
8. Bahwa Tergugat membuat pernyataan akan tetapi kenyataannya
sekalipun Tergugat belum pernah menerima dan diberi uang oleh
Penggugat baik sebagian-sebagian atau secara kontan hingga sebesar
yang dinyatakan dalam pernyataan tersebut.
9. Bahwa Tergugat tetap pada pendirian bahwa rumah yang sekarang
didiami nantinya biarlah menjadi warisan bagi anak-anak Tergugat
dan Penggugat.
10. Bahwa tuntutan uang paksa dari Penggugat adalah tidak manusiawi
dan mengada-ada, karena Tergugat hanya pegawai rendahan sehingga
bekerja keras seperti apapun jelas tidak mungkin dapat memenuhinya.
11. Bahwa Penggugat secara sadar telah merubah sendiri tuntutannya,
sebagaimana dituangkan dalam Repliknya. Di sini berarti ada
134
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
E.Sundari,S.H
135
Praktik Peradilan Perdata
136
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
137
Praktik Peradilan Perdata
138
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini, E.Sundari,S.H, selaku kuasa hukum
dari Penggugat dalam perkara No.21/Pdt.G/2013/PN.Btl, pada kesempatan
ini untuk dan atas nama Penggugat hendak mengajukan bukti-bukti tertulis
sebagai berikut.
Demikian bukti tertulis kami ajukan. Atas perhatian yang diberikan kami
ucapkan terima kasih.
E.Sundari,S.H
139
Praktik Peradilan Perdata
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini, E.Sundari,S.H, kuasa hukum Tergugat,
pada kesempatan ini untuk dan atas nama Tergugat hendak mengajukan
bukti-bukti tertulis dengan daftar sebagai berikut.
140
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
Demikian bukti tertulis dari tergugat kami ajukan. Atas segala kebijaksanaan
dan keadilan yang diberikan kami ucakan terima kasih.
141
Praktik Peradilan Perdata
Antara
Nama : Rusli
Pekerjaan : Direktur. PT Gading Madura
Tempat, tanggal lahir : Bangkalan, 9 Februari 1981
Alamat : Jl. Socah Nomor 133 Bangkalan
Yang selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT
Lawan
142
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
DALAM KONVENSI
1. Bahwa Tergugat telah wanprestasi terhadap Penggugat terkait
pembayaran Hutang-piutang terhadap Penggugat, yang sebelumnya
telah dijanjikan pelunasan pembayarannya pada tanggal 30 Desember
2013
2. Bahwa Penggugat sampai hari ini, masih membayar hutang sebesar
Rp. 300.000.000.00 (Tiga Ratus Juta Rupiah) dari kesuluruhan hutang
sebesar Rp. 600.000.000.00 (Enam ratus juta rupiah)
3. Bahwa sampai hari ini masih terdapat Hutang yang belum terbayar
sebesar Rp. 300.000.000.00 (tiga ratus juta Rupiah) terhadap
penggugat atas hutang piutang tergugat terhadap penggugat.
4. Bahwa tergugat tidak pernah secara tegas mengajak penggugat
untuk melakukan negosiasi sebelumnya terkait penunggakan atas
pembayaran hutang-hutang tergugat.
DALAM KONVENSI
Mohon Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat untuk
keseluruhannya
Atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terima kasih
Hormat Kami
Kuasa Hukum Penggugat
(Yudi,. SH )
143
Praktik Peradilan Perdata
Dengan hormat,
Yang bertandatangan di bawah ini E.Sundari,S.H, kuasa hukum Tergugat,
pada kesempatan ini hendak mengajukan kesimpulan atas hasil persidangan
perkara perdata No.198/Pdt.G/2010/
PN.Slmn. sebagai berikut.
144
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
TENTANG HUKUMNYA
1. Penggugat dalam surat gugatan dan repliknya pada intinya telah
mengajukan dalil bahwa ada harta bersama berupa rumah dan kos-
kosan yang dibangun di atas tanah orang tua tergugat, dengan
nilai Rp.170 juta dan penggugat dalam surat gugatannya menuntut
pembagian rumah dan kos-kosan tersebut untuk dibagi dua secara
sama antara penggugat dan tergugat, namun di dalam repliknya
penggugat tidak mengajukan tuntutan pembagian rumah dan kos-
kosan itu lagi.
Dengan demikian penggugat telah merobah tuntutannya dan tidak ada
tuntutan pembagian harta gono gini atau harta bersama rumah dan kos-
kosan lagi. Berdasarkan prinsip hakim pasif (Pasal 178 ayat 3 HIR),
145
Praktik Peradilan Perdata
146
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
147
Praktik Peradilan Perdata
KESIMPULAN
Dari gugatan, jawaban, replik, duplik dan bukti-bukti yang diajukan di
persidangan, maka tergugat mengambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Dalil penggugat tentang tanah yang diatasnya dibangun rumah dan
kos-kosan obyek sengketa tidak jelas dan kabur sehingga gugatan
harus ditolak atau setidak-tidaknya tidak diterima.
2. Sumber pembangunan rumah kos-kosan terbukti secara kuat berasal
dari warisan orang tua dan menjadi milik bersama antara tergugat dan
saudara-saduara, bukan harta gono gini, sehingga tuntutan penggugat
untuk menetapkannya sebagai harta gono gini harus ditolak.
3. Identitas rumah induk yang didiami bersama tidak jelas dan kabur
sehingga gugatan harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan
tidak dapat diterima (N.O).
4. Sumber uang pembangunan rumah induk tempat tinggal bersama juga
tidak terbukti bahwa berasal dari uang warisan penggugat sehingga
gugatan penggugat harus ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan
tidak diterima (N.O).
5. Besarnya nilai harta bersama juga tidak terbukti sehingga karenanya
gugatan harus dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya tidak diterima
(N.O).
6. Tuntutan penggugat telah dirobah dan tidak ada tuntutan pembagian
harta bersama, sehingga sesuai asas hakim pasif (Pasal 178 ayat 3
HIR) tuntutan tersebut tidak boleh diterima lagi dan diputus oleh
hakim.
7. Karena gugatan penggugat tidak terbukti seluruhnya, maka gugatan
penggugat harus ditolak untuk seluruhnya, atau setidak-tidaknya
dinyatakan tidak diterima (N.O).
148
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
H. Putusan
Sesuai dengan ketentuan Pasal 178 HIR dan Pasal 189 RBG,
apabila pemeriksaan perkara selesai, Majelis Hakim karena jabatannya
melakukan musyawarah untuk mengambil putusan yang akan
dijatuhkan. Perlu dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan putusan
adalah putusan pengadilan tingkat pertama. Tujuan akhir proses
pemeriksaan perkara di Pengadilan Negeri adalah dijatuhkannya
putusan oleh hakim yang berisi penyelesaian perkara yang diperiksa
(Harahap, 2005: hal 797 ).
Dalam menjatuhkan putusan maka Majelis Hakim wajib
memperhatikan asas-asas atau ketentuan-ketentuan tentang putusan
sebagaimana diatur dalam Pasal 178 HIR, Pasal 189 RBG, serta
dalam Undang-Undang Nomor 48 tahun 2009 Tentang Kekuasaan
Kehakiman. Asas-asas dan ketentuan-ketentuan tersebut sebagai
berikut.
1. Harus memuat dasar alasan yang jelas dan rinci
Dasar hukumnya Pasal Pasal 178 HIR serta Pasal 50 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009.
2. Wajib mengadili seluruh bagian gugatan
Hal tersebut diatur dalam Pasal 178 ayat (2) HIR, Pasal 189
ayat (2) RBG, dan Pasal 50 Rv.
3. Tidak boleh mengabulkan melebihi tuntutan
Ketentuan tersebut dapat dilihat dalam ketentuan Pasal 178
ayat (3) HIR, Pasal 189 ayat (3) RBG, dan Pasal 50 Rv. Ada
beberapa yurisprudensi yang merupakan penafsirannya,
149
Praktik Peradilan Perdata
150
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
PUTUSAN
151
Praktik Peradilan Perdata
152
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
153
Praktik Peradilan Perdata
154
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
155
Praktik Peradilan Perdata
156
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
2012 dan 8 Maret 2012, telah ternyata Tergugat telah dipanggil dengan sah
dan patut tetapi tidak datang menghadap atau menyuruh orang lain sebagai
kuasanya yang sah untuk datang menghadap di persidangan, sedang tidak
ternyata bahwa tidak datangnya Tergugat tersebut disebabkan oleh sesuatu
halangan yang sah;-----------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa proses pemeriksaan dalam perkara perdata
menganut azas Audiet Alteram Partem yaitu mendengar kedua belah
pihak secara berimbang, namun telah ternyata Tergugat tidak hadir ke
persidangan dan tidak pula mengirimkan orang lain sebagai kuasanya yang
sah untuk itu, sedang tidak ternyata ketidak hadiran Tergugat disebabkan
oleh sesuatu halangan yang sah, maka dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa Tergugat sudah tidak akan membela kepentingan hukumnya
dalam perkara ini, dan Tergugat haruslah dinyatakan tidak hadir, serta
pemeriksaan perkara ini akan dilanjutkan dengan di luar hadirnya Tergugat
(verstek);-----------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa kendati pemeriksaan dilakukan dengan diluar
hadirnya Tergugat, namun Majelis tidak serta merta mengabulkan gugatan
Penggugat tanpa memeriksa pokok perkaranya, karena menurut Pasal 149
ayat (1) RBg dinyatakan bahwa gugatan dikabulkan tanpa kehadiran Tergugat
kecuali bila ternyata gugatannya tidak mempunyai dasar hukum atau tidak
beralasan;----------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa sebelum Pengadilan memeriksa apa yang
menjadi materi atau pokok perkara ini, terlebih dahulu akan
dipertimbangkan apakah permohonan Penggugat mengenai perubahan/
perbaikan (penyempurnaan) surat gugatannya dapat diterima atau
tidak;---------------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa pada persidangan tanggal 13 Maret 2012 Penggugat
telah mengajukan permohonan untuk memperbaiki (menyempurnakan)
gugatannya yaitu sebatas pada: - Bagian identitas nama Tergugat yang
semula tertulis JEFRI MAMUKO, ditambah kata “/Makangiras”, sehingga
menjadi tertulis JEFRI MAMUKO/MAKANGIRAS, dan- Posita garis
datar (-) dua belas baris kedua yang semula tertulis “….. masa lajang dan
seterusnya” , diganti sehingga menjadi tertulis “……rumah tangga dan
seterusnya”;yang secara jelas dapat dibaca dalam berita acara persidangan
perkara ini;---------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa dalam RBg tidak terdapat ketentuan yang mengatur
kapan dan dalam hal bagaimana perbaikan (penyempurnaan) surat gugatan
diperkenankan;----------------------------------------------------------------------
157
Praktik Peradilan Perdata
158
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
159
Praktik Peradilan Perdata
160
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan
hidup rukun lagi dalam rumah tangga”;-----------------------------------------
Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan dalil-
dalil pokok gugatan Penggugat, maka terlebih dahulu akan dipertimbangkan
apakah perkawinan Penggugat dan Tergugat adalah perkawinan yang sah,
dan apakah dari perkawinan Penggugat dan Tergugat tersebut dilahirkan
keturunan;---------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa untuk membuktikan adanya suatu perkawinan yang
sah haruslah memenuhi ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan (2) Undang-Undang
No. 1 tahun 1974 dan pasal 2 ayat (1) dan (2) Peraturan Pemerintah No.
9 Tahun 1975, yang berbunyi sebagai berikut :Pasal 2 ayat (1) Undang-
Undang No. 1/1974: “Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut
hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu” ; Pasal 2
ayat (2) Undang-Undang No. 1/1974: “Tiap-tiap perkawinan dicatat
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku” ;− Pasal 2 ayat (1)
Peraturan Pemerintah No. 9/1975: “Pencatatan perkawinan dari mereka
yang melangsungkan perkawinannya menurut agama Islam, dilakukan
oleh Pegawai Pencatat sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
No. 32 Tahun 1954” ;− Pasal 2 ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 9/1975:
“Pencatatan perkawinan dari mereka yang melangsungkan perkawinannya
menurut agamanya dan kepercayaannya itu selain agama Islam, dilakukan
oleh Pegawai Pencatat Perkawinan pada Kantor Catatan Sipil sebagaimana
dimaksud dalam berbagai perundang-undangan mengenai pencatatan
perkawinan” ;------------------------------------------------------------------------
Menimbang, bahwa dari uraian di atas dihubungkan dengan fakta
hukum yang diperoleh dari bukti surat-surat P- 2 dan P- 3 serta keterangan
saksi-saksi termasuk keluarga yang dekat dengan kedua belah pihak telah
ternyata bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan
perkawinan pada tanggal 3 Juli 2004 dan telah tercatat pada Kantor
Pencatatan Sipil Kabupaten Tolitoli dengan Kutipan Akta Perkawinan No.
474.2/26/VII/Tli/04, sehingga dalil Penggugat yang menyatakan bahwa
Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang telah melangsungkan
perkawinan secara sah, dan dari perkawinan Penggugat dan Tergugat
tersebut telah diperoleh 1 (satu) orang anak yang bernama DION
MAMUKO, lahir di Tolitoli pada tanggal 07 September 2005 dapatlah
dibuktikan;--- Menimbang, bahwa selanjutnya dengan melihat isi gugatan
Penggugat di atas maka yang menjadi inti pokok permasalahan dalam
perkara a quo yaitu “apakah antara Penggugat dan Tergugat terus menerus
terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup
rukun lagi dalam rumah tangga?”;----------------------------------------------
161
Praktik Peradilan Perdata
162
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
163
Praktik Peradilan Perdata
164
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
165
Praktik Peradilan Perdata
Hakim Ketua,
Ttd
DIDIT SUSILO GUNTONO, SH., MH.
Anggota
Ttd ttd
NASRUL KADIR, SH. DIVO ARDIANTO, SH.,MH.
Panitera Pengganti,
Ttd
HILDE PONDAAG
166
Dokumen-Dokumen Untuk Peradilan Perdata
167
Bab III
170
Proses Peradilan Perdata
dari 3 (tiga) hari kerja setelah hari pemanggilan hingga hari sidang
yang telah ditentukan (lihat ketentuan Pasal 122 HIR).
Secara umum, apabila para pihak semua hadir pada hari sidang yang
telah ditentukan, proses peradilan perdata atau sidang pemeriksaan
perkara perdata, khususnya sengketa perdata, dilaksanakan dengan
urut-urutan atau tahap-tahap sebagai berikut.
A. Mediasi
B. Penyerahan Gugatan
C. Penyerahan Jawaban Tergugat
D. Penyerahan Replik
E. Penyerahan Duplik
F. Pembuktian Tertulis dan Penggugat dan Tergugat
G. Pemeriksaan Saksi Penggugat dan Tergugat
H. Pemeriksaan pembuktian yang lain (bila ada)
I. Penyerahan Kesimpulan
J. Pembacaan Putusan
171
Praktik Peradilan Perdata
172
Proses Peradilan Perdata
173
Praktik Peradilan Perdata
174
Proses Peradilan Perdata
- Ap a b i l a y a n g m a j u k u a s a p a r a p i h a k , Ha k i m
mempersilahkan kuasa hukum penggugat dan tergugat
maju ke depan untuk menyerahkan kartu identitas advokat
serta surat kuasa. Hakim memeriksa kartu identitas
advokat dan surat kuasa, para pihak juga dipersilahkan
oleh hakim untuk saling memeriksa kartu identitas pihak
lawan apabila menghendaki. Setelah pemeriksaan selesai
para pihak dapat kembali duduk dan mengambil kembali
kartu identitas dan surat kuasanya.
a. Apabila salah satu pihak mempersoalkan kartu identitas
lawan atau surat kuasa yang dianggap tidak sah, pihak
tersebut dapat mengajukan keberatan kepada hakim
dengan mengatakan: “Yang terhormat Ketua majelis
hakim, saya keberatan atas kehadiran kuasa Penggugat/
tergugat karena kartu identitas advokatnya tidak sah,
atau surat kuasanya tidak sah”.
Hakim harus menetapkan apakah keberatan
tersebut berdasar atau tidak setelah sebelumnya
dilakukan pemeriksaan dan tanya jawab dengan pihak
yang diragukan kartu dan/atau surat kuasanya.
Apabila kartu dan/atau surat kuasa oleh hakim
dianggap sah, maka pemeriksaan perkara dilanjutkan.
Apabila kartu dan/atau surat kuasa dianggap tidak sah,
kehadirannya dalam sidang dapat dinyatakan tidak sah
dan yang bersangkutan tidak dapat mewakili pihak
yang memberinya kuasa untuk bersidang. Dalam hal
demikian sidang kemudian ditunda untuk memberi
kesempatan pihak tersebut menunjukkan kartu yang
sah, atau memberi kesempatan kepada pihak in persoon
untuk menunjuk kuasa hukum yang baru.
b. Apabila setelah dilakukan pemeriksaan terhadap kartu
identitas dan surat kuasa, para pihak dan hakim tidak
175
Praktik Peradilan Perdata
176
Proses Peradilan Perdata
Proses mediasi
Untuk proses mediasi dapat dilihat secara rinci dalam Peraturan
Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 yang menyempurnakan
PERMA sebelumnya tentang mediasi di pengadilan umum dan agama.
177
Praktik Peradilan Perdata
178
Proses Peradilan Perdata
179
Praktik Peradilan Perdata
180
Proses Peradilan Perdata
181
Praktik Peradilan Perdata
182
Proses Peradilan Perdata
183
Praktik Peradilan Perdata
184
Proses Peradilan Perdata
185
Praktik Peradilan Perdata
186
Proses Peradilan Perdata
187
Praktik Peradilan Perdata
188
Proses Peradilan Perdata
189
Praktik Peradilan Perdata
190
Proses Peradilan Perdata
191
Praktik Peradilan Perdata
192
Proses Peradilan Perdata
193
Praktik Peradilan Perdata
194
Proses Peradilan Perdata
195
Praktik Peradilan Perdata
196
Proses Peradilan Perdata
197
Praktik Peradilan Perdata
198
Proses Peradilan Perdata
199
Praktik Peradilan Perdata
200
Proses Peradilan Perdata
201
Praktik Peradilan Perdata
202
Proses Peradilan Perdata
203
Praktik Peradilan Perdata
204
Proses Peradilan Perdata
205
Praktik Peradilan Perdata
206
Proses Peradilan Perdata
207
Praktik Peradilan Perdata
208
Proses Peradilan Perdata
209
Praktik Peradilan Perdata
210
Proses Peradilan Perdata
211
Praktik Peradilan Perdata
15) S a k s i b e r i kut ny a m a s u k r u a n g s i d a n g . Ha k i m
memersilahkannya duduk di kursi pemeriksaan saksi.
Pemeriksaan selanjutnya sama dengan pemeriksaan saksi
sebagaimana telah diuraikan di atas.
16) Hakim dan para pihak dapat mengonfrontir keterangan
saksi yang satu dengan keterangan saksi lainnya untuk
memperoleh kebenaran fakta. Panitera aktif mencatat setiap
keterangan dan berbagai tanggapan yang berhubungan
dengan keterangan saksi.
17) Apabila saksi yang diajukan oleh penggugat telah diperiksa
semua, hakim menanyakan kepada penggugat apakah
masih ada saksi yang akan diajukan.
18) Penggugat menjawab: masih ada/sudah tidak ada lagi.
19) Kalau masih ada saksi yang akan diajukan, ketua majelis
hakim menunda persidangan selanjutnya dengan acara
saksi tambahan dari penggugat.
20) Kalau tidak ada lagi saksi penggugat yang akan diperiksa,
hakim menanyakan kepada tergugat apakah ada bukti saksi
yang akan diajukan oleh tergugat.
21) Tergugat menjawab: ada/tidak
22) Apabila ada, ketua majelis menanyakan apakah siap
diajukan hari ini. Tergugat menjawab: siap/belum.
23) Apabila menjawab sudah siap, maka pemeriksaan saksi
tergugat dilakukan sebagaimana diuraikan di atas, hanya
saja yang mengajukan adalah tergugat.
24) Apabila tergugat belum siap dengan saksinya, hakim
menunda persidangan selama satu minggu (atau waktu
lain yang disepakati para pihak dan disetujui hakim) untuk
memberi kesempatan tergugat menyiapkan saksi-saksinya.
25) Apabila para pihak sepakat dengan jangka waktu
penundaan sidang, hakim menjelaskan bahwa sidang akan
212
Proses Peradilan Perdata
213
Praktik Peradilan Perdata
214
Proses Peradilan Perdata
215
Praktik Peradilan Perdata
216
Proses Peradilan Perdata
217
Praktik Peradilan Perdata
218
Proses Peradilan Perdata
219
Praktik Peradilan Perdata
220
Proses Peradilan Perdata
221
Praktik Peradilan Perdata
15) S a k s i b e r i kut ny a m a s u k r u a n g s i d a n g . Ha k i m
memersilahkannya duduk di kursi pemeriksaan saksi.
Pemeriksaan selanjutnya sama dengan pemeriksaan saksi
sebagaimana telah diuraikan di atas.
16) Hakim dan para pihak dapat mengonfrontir keterangan
saksi yang satu dengan keterangan saksi lainnya untuk
memperoleh kebenaran fakta. Panitera aktif mencatat setiap
keterangan dan berbagai tanggapan yang berhubungan
dengan keterangan saksi.
17) Apabila saksi yang diajukan oleh tergugat telah diperiksa
semua, hakim menanyakan kepada tergugat apakah masih
ada saksi yang akan diajukan.
18) Tergugat menjawab: masih ada/sudah tidak ada lagi.
19) Kalau masih ada saksi yang akan diajukan, ketua majelis
hakim menunda persidangan selanjutnya dengan acara
saksi tambahan dari tergugat.
20) Kalau tidak ada lagi saksi tergugat yang akan diperiksa,
hakim menanyakan kepada penggugat apakah ada bukti
lain yang akan diajukan.Tergugat juga dapat ditanyakan
apakah akan mengajukan bukti lain selain surat dan saksi.
21) Penggugatdan tergugat menjawab: ya/tidak
22) Apabila ada, penggugat/tergugat menjelaskan bukti apa
yang akan diajukan, misalnya saksi ahli/pemeriksaan
setempat. Kalau saksi ahli, Ketua majelis menanyakan
saksi ahli untuk menjelaskan dalil apa? Penggugat/
tergugat menjawab. (Hakim perlu yakin bahwa saksi ahli
yang akan diajukan relevan untuk membantu menambah
pengetahuan hakim). Apabila dianggap relevan hakim
dapat mengabulkan keinginan penggugat/tergugat
menghadirkan saksi ahli. Hakim setelah menyatakan
persetujuannya, selanjutnya menanyakan apakah siap
diajukan hari ini.
222
Proses Peradilan Perdata
223
Praktik Peradilan Perdata
224
Proses Peradilan Perdata
225
Praktik Peradilan Perdata
226
Proses Peradilan Perdata
227
Praktik Peradilan Perdata
228
Proses Peradilan Perdata
229
Praktik Peradilan Perdata
230
Proses Peradilan Perdata
231
Praktik Peradilan Perdata
232
Proses Peradilan Perdata
233
Praktik Peradilan Perdata
234
Proses Peradilan Perdata
235
Praktik Peradilan Perdata
236
Proses Peradilan Perdata
237
Praktik Peradilan Perdata
238
Proses Peradilan Perdata
239
Praktik Peradilan Perdata
240
DAFTAR PUSTAKA
242
GLOSARIUM
244
Glosarium
245
INDEK
A
advokat v, 16, 18, 50, 56, 57, 59, 61, 62, 64, 76, 88, 106, 175
alternatif penyelesaian perkara 6
B
badan hukum 1, 2, 10, 12, 14, 31, 38, 51, 52, 65, 125
badan peradilan 18, 19, 21, 25, 26, 27, 28, 72, 113
Badan Peradilan Umum 20, 26
bijzondere schriftelijke machtiging 16
Bukti Tulis vii
C
Class Action 77, 241, 242
contentiousa Jurisdiction 41
D
dagang 2, 3
Dasar hukum vii, 7
duplik 132, 133, 141, 145, 148, 188, 193, 194, 195, 196
E
erf recht 2
ex officio 19, 39
Praktik Peradilan Perdata
F
familie recht 2
fundamentum petendi 66
G
ganti kerugian 4, 7, 8, 9, 68, 73, 74, 86, 88, 128
gugatan vii, 6, 7, 9, 10, 11, 14, 18, 22, 24, 31, 34, 35, 37, 38, 39, 41, 51,
55, 56, 57, 59, 61, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 70, 72, 73, 74, 76, 77,
83, 84, 86, 87, 88, 91, 99, 102, 103, 104, 105, 106, 107, 108, 109,
113, 118, 119, 120, 125, 129, 130, 132, 133, 134, 135, 138, 141,
142, 143, 144, 145, 146, 147, 148, 149, 151, 152, 153, 154, 156,
157, 158, 159, 160, 161, 164, 165, 169, 170, 172, 178, 179, 180,
181, 185, 186, 187, 190, 192, 193, 238, 239
Gugatan Perwakilan Kelompok 77
H
hak gugat 35, 66
Hukum formil 18
I
identitas penggugat 64, 65, 66
Identitas tergugat 66
J
Jawaban Tergugat vii, viii, 102, 103, 106, 109, 122, 123, 124, 125, 126,
127, 128, 129, 130, 131, 171, 181
248
Indek
K
kekuasaan kehakiman 18, 20, 23, 24, 25, 28, 121
kepentingan hukum 11, 35, 38
kesimpulan 67, 141, 142, 143, 144, 145, 148, 156, 172, 198, 201, 209,
210, 219, 220, 231, 234, 237, 238, 239
kewenangan absolut 17, 19, 39
kewenangan pengadilan v, 19, 39
kuasa hukum 16, 50, 54, 56, 57, 58, 59, 61, 63, 64, 69, 70, 103, 106,
109, 133, 139, 140, 144, 169, 173, 175, 185, 191
Kuasa Istimewa 15
kuasa khusus 15, 16, 17, 51, 55, 56, 57, 58, 61, 77, 88, 102, 169
kuasa umum 14, 15
kumulasi 34, 35, 65, 73, 88, 102
L
legal standing 66
M
Mahkamah Agung 16, 18, 20, 21, 24, 25, 26, 27, 29, 45, 64, 111, 115,
121, 154, 158, 159, 162, 164, 165, 177, 241
mediasi 144, 154, 172, 173, 176, 177
N
NGO’legal standing 66
Niet ontvankelijk verklaard 19
P
Pembuktian 109, 110, 111, 137, 171, 242
Pengadilan Negeri 7, 20, 32, 56, 57, 64, 69, 70, 72, 74, 75, 77, 86, 88,
99, 103, 106, 108, 112, 113, 114, 116, 118, 119, 120, 122, 128,
249
Praktik Peradilan Perdata
133, 138, 140, 149, 151, 152, 153, 154, 158, 159, 164, 166, 170,
251, 252
Pengadilan Tinggi 16, 19, 20, 24, 25, 61, 64, 66, 114, 115
penggugat 10, 11, 13, 14, 15, 17, 31, 38, 41, 45, 56, 57, 58, 61, 64, 65,
66, 67, 68, 69, 70, 71, 72, 73, 75, 76, 88, 91, 101, 102, 103, 105,
106, 107, 108, 109, 118, 132, 133, 134, 135, 136, 137, 138, 140,
141, 142, 143, 144, 145, 146, 147, 148, 169, 170, 172, 173, 174,
175, 178, 179, 180, 181, 182, 183, 184, 185, 186, 187, 188, 189,
190, 191, 192, 193, 194, 195, 196, 197, 198, 199, 200, 201, 202,
203, 204, 205, 208, 209, 210, 211, 212, 214, 218, 219, 221, 222,
223, 224, 225, 230, 231, 232, 237, 238, 239, 240
peradilan perdata v, 1, 136, 171
perbuatan melawan hukum 4, 6, 7, 10, 12, 68, 69, 70, 72, 73, 88, 91,
103, 112, 113, 121, 122, 126, 128, 129
perdata adat 2, 3
perdata materiil 2, 5, 6
perkara perdata v, 6, 7, 10, 13, 17, 31, 61, 63, 110, 112, 113, 138, 142,
144, 151, 157, 169, 171, 173
perkara permohonan 6, 7, 10, 11, 13, 41, 169, 170, 171
personen recht 1
pihak formil 12, 13, 37
pihak materiil 11, 12, 13, 14, 15, 37, 38
Pihak-pihak vii, 10, 15
posita 63, 66, 88, 102, 103, 111, 112, 116, 117, 150, 158
Putusan vii, viii, 9, 16, 17, 18, 35, 38, 41, 45, 63, 66, 67, 109, 110, 111,
114, 119, 120, 121, 123, 125, 128, 137, 149, 150, 171, 177, 178,
179, 239
Putusan MA 9, 16, 17, 38, 41, 67, 137, 179
R
replik 56, 59, 118, 132, 133, 134, 141, 144, 145, 148, 182, 183, 187,
188, 189, 190, 192, 195, 196
250
Indek
S
subyek hukum 1
T
tergugat 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 31, 35, 39, 40, 41, 45, 57, 58, 62, 63,
66, 68, 69, 70, 71, 72, 73, 76, 102, 103, 105, 108, 109, 117, 118,
132, 133, 136, 137, 138, 139, 140, 141, 142, 143, 144, 145, 146,
147, 148, 149, 169, 170, 172, 173, 174, 175, 178, 179, 180, 181,
182, 183, 184, 185, 186, 187, 188, 189, 190, 191, 192, 193, 194,
195, 196, 197, 198, 199, 200, 201, 202, 203, 204, 208, 209, 210,
211, 212, 213, 214, 215, 218, 219, 220, 221, 222, 223, 224, 225,
230, 231, 232, 234, 235, 237, 238, 240
tuntutan hak v, 6, 7, 8, 18, 19
V
vermogen recht 2
voluntair Jurisdiction 41
W
wakil kelompok 35, 65, 86
wanprestasi 10, 38, 64, 68, 74, 76, 143
Y
Yurisprudensi 16, 17, 111, 121, 122, 158, 162, 164, 165, 180, 241
251
LAMPIRAN:
PROSEDUR PENDAFTARAN GUGATAN
LAMPIRAN: PROSEDUR PENDAFTARAN GUGATAN
Sumber: Sumber:
PN JakartaPN
Selatan,
Jakartahttp://www.pn-jakartaselatan.go.id/index.php?option=com_ content&view= article&id=
Selatan, http://www.pn-jakartaselatan.go.id/index.php?option=com_
251&Itemid=372, content&view= article&id= 251&Itemid=372,
163
Praktik Peradilan Perdata
LAMPIRAN:
PROSEDUR DISTRIBUSI PERKARA DAN PEMANGGILAN
SIDANG
LAMPIRAN: PROSEDUR DISTRIBUSI PERKARA DAN PEMANGGILAN SIDANG
254 164
Lampiran
LAMPIRAN:
CONTOH PERMOHONAN AKTA KELAHIRAN
Kepada
Perihal : Permohonan Penetapan Yth. BAPAK
Akte Kelahiran Terlambat KETUA PENGADILAN NEGER RAHA
di - R A H A.
Dengan hormat
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :…………………..……..……………….
Tempat / tanggal lahir :…………………………………….……
Jenis Kelamin :……………………………………...…..
Kebangsaan :……….…………………………………
Tempat tinggal :…………………………………………
Agama :……………………….…………………
Pekerjaan :…………………………………...….….
Selanjutnya disebut sebagai PEMOHON ;
255
Praktik Peradilan Perdata
Hormat Pemohon
………………..
256
TENTANG PENULIS
258
Tentang Penulis
259
Praktik Peradilan Perdata
260
1. Nama : Chandera Halim , S.H., M.Hum
2. Tempat, tanggal lahir : Baturaja, Sum Sel, 3 Juli 1963
3. Alamat kantor : Fakultas Hukum
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Jl.Mrican baru, 28 Yogyakarta, 55281
Telp.(0274) 514319, fax (0274) 547973
4. Alamat Rumah : Perum Bukit Permata Indah E 2-3,
Wedomartani Ngempak, Sleman.
Telp.(0274) 4462240
5. E-mail : Chandera_SH@yahoo.co.id
6. Riwayat Pendidikan
a. Lulus sarjana hukum bidang hukum keperdataan pada Fakultas
Hukum, Universitas Atma JayaYogyakarta tahun 1988
b. Lulus Magister Hukum bidang hukum acara perdata pada
Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada, Program Studi
Ilmu Hukum tahun 1998
7. Riwayat Pekerjaan
Dosen tetap pada Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya
Yogyakarta, tahun 1989-sekarang
8. Pengalaman jabatan di Kampus
Kepala Pusat Bantuan & Konsultasi Hukum, Fakultas Hukum UAJY
tahun 2000-2004.
9. Mata kuliah yang diampu:
a. Hukum Acara Perdata
b. Pendidikan Kemahiran Hukum Peradilan Perdata
Praktik Peradilan Perdata
c. Hukum Pembuktian
d. Advokatur
e. Pendidikkan Pancasila
10. Pengalaman Organisasi
a. Advokat anggota PERADI Sleman tahun 1991—sekarang
b. Ketua bidang Advokasi Yayasan Sayap Ibu D.I. Yogyakarta
2011-2014
c. Ketua bidang advokasi INTI D.I. Yogyakarta 2010 - Sekarang
262